Sistem Dan Kebijakan Pendidikan Di Cina [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SISTEM DAN KEBIJAKAN PENDIDIKAN DI CINA Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Perbandingan Pendidikan”



Disusun oleh: Kelas/Kelompok: PAI.F/4 Alkanol Vio A walu Dinulkholiq



(210316216)



Desi Ike Wahyu Lestari



(210316195)



Melia Rima Afianti



(210316183)



Dosen Pengampu: Zainur Rofik



JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PONOROGO 2019



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan memiliki peranan yang sangat strategis dalam membangun suatu bangsa. Melalui pendidikan suatu bangsa dapat mengembangkan masyarakatnya menjadi masyarakat dan bangsa yang maju. Karena melalui pendidikan dapat dikembangkan sumber daya yang berkualitas sesui tuntutan. Cina dalam beberapa tahun terakhir berhasil membuat prestasi yang sangat mengagumkan. Yaitu merubah kondisi sosial ekonomi masyarakatnya yang tadinya hanya sebagai negara berkembang, kemudian berubah menjadi masyarakat yang makmur. Perubahan yang dialami Cina merupakan perubahan yang sangat berarti. Perkembangan ekonomi dan kemajuan yang dialami Cina sangat dikagumi dunia. Keyakinan mereka membangun bangsa melalui sektor pendidikan sangat memuaskan Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas tentang sistem dan kebijakan pendidikan di Cina yang mungkin bisa diterapkan di Indonesia jika itu relevan. Makalah ini sangat jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami menerima kritik dan saran dari para pembaca. B. Rumusan Masalah 1.



Bagaimana sistem pendidikan di Cina?



2.



Bagaimana manajemen pendidikan di Cina?



3.



Bagaimana kebijakan pendidikan di Cina?



4.



Bagaimana perbandingan pendidikan di Cina dan Indonesia?



1



BAB II PEMBAHASAN A. Sistem Pendidikan di Cina Cina adalah Negara yang paling luas di dunia, dengan luas daerah sekitar 9,6 juta kilometer persegi. Dua pertriga dari daerah ini terdiri dari gurun pasir dan pegunungan. Penduduk Cina 1989 berjumlah + 540 juta jiwa, dan pada tahun 2000 berjumlah 1.246.871.951 jiwa, dengan komposisi 25,5% berusia di bawah 15 tahun dan 5% di atas 65 tahun. Bahasa resmi adalah bahasa Mandarin.1 Sejak tahun 1980 an pemerintah Cina menetapkan prinsip-prinsip dasar pembangunan ekonomi sebagai tugas central Negara dengan tetap berpegang pada empat landasan, yaitu sosialisme, komunisme, marxisme, dan leunisme. Pada tahun 1985 melalui putusan komite petani komunis Cina diadakan reformasi struktur pendidikan, dengan tegas menyatakan bahwa “Pendidikan



harus



menjalankan



tujuan



pembangunan



sosialis,



dan



pembangunan sosialis harus tergantung pada pendidikan”. Tujuan umum pembanguna pendidikan Cina adalah untuk membangun kerangka dasar sistem pendidikan yang dapat dipakai dan disesuaikan dengan keperluan gerakan modernisasi sosialis yang diarahkan pada tuntutan pendidikan di abad 21 ini. Sistem pendidikan Cina meliputi: pendidikan dasar, pendidikan teknik dan kejuruan, pendidikan tinggi, dan pendidikan orang dewasa. Pendidikan dasar meliputi TK,SD, dan SM dengan lama pendidikan yaitu : pra sekolah 3 tahun keatas, sekolah dasar 5-6 tahun dengan usia masuk SD 6 tahun, dan pendidikan sekolah menengah tingkat pertama 3 tahun dan tingkat atas 5 tahun. Selain pendidikan formal di Cina juga berkembang pendidikan non formal yang berupa pendidikan orang dewasa yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. Ismail Eka Wijaya, “Studi Komparatif Pendidikan Di Kawasan Asia: RRC, Korea Selatan, Jepang”.Educare. Vol 5. No 1. Agustus 2007, 49. 1



2



1.



Pendidikan Dasar Anak-anak Cina memulai pendidikan formal usia 3 tahun dengan masuk pra sekolah yang berlangsung selama 3 tahun. Dilanjutkan masuk sekolah dasar pada usia 6 tahun. Sekolah Dasar berlangsung 6 tahun dengan mata pelajaran utama Bahasa China, Matematika, Sejarah, Geografi, Sains, dan lain sebagainya.



2.



Pendidikan Menengah Pendidikan menengah dibagi menjadi dua bagian, yaitu pendidikan menengah akademis dan pendidikan menengah kejuruan. Sekolah menengah akademis dibagi menjadi dua level, yaitu junior dan senior. Level junior dimulai pada usia 12 tahun dan berlangsung selama 3 tahun. Untuk masuk ke tingkat senior mereka harus lulus tes kelas kejuruan. Level senior dimulai pada usia 15 tahun berlangsung selama 2 atau 3 tahun.



3.



Pendidikan Khusus Cina juga memeiliki sistem pendidikan khusus untuk anak-anak dengan kemampuan khusus dan untuk anak-anak terbelakang. Anak-anak dengan kemampuan khusus akan diperbolehkan untuk melompat kelas.



4.



Pendidikan Tinggi Pendidikan tinggi menawarkan program akademik dan kejuruan. Sebenarnya ada banyak universitas dan college di Cina tetapi tingkatan dan kualitasnya sangat bervariasi. Beberapa yang terkenal misalnya Beijing University dan Shanghai’s University. Umumnya siswa harus menjalankan 4-5 tahun untuk mendapatkan gelar sarjana. Untuk masuk tingkat master dan doktoral, mereka juga harus lulus ujian.



B. Manajemen Pendidikan di Cina Sistem pendidikan di China adalah transentralisasi, mulai dari level pusat, propinsi, kotamadya, kabupaten, termasuk daerah-daerah otonomi setingkat kotamadya. Adapun yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaan



3



pendidikan adalah komite pendidikan Negara (State education Commission , SEDC), adalah suatu organisasi profesional pemerintah dalam bidang pembangunan pendidikan. Kemudian pada tahun 1985 pemerintah pusat mendelegasikan pendidikan dasar kepada kabupaten dan kota-kota kecil di daerah-daerah pedalaman. 1. Biaya Pendidikan Alokasi biaya pendidikan tersedia pada pemerintah pusat dan daerah dengan distribusi, alokasi daerah untuk pendidikan yang dikelola oleh daerah, dan dana pusat untuk lembaga pendidikan yang berada di kementerian-kementerian. Besar anggaran pendidikan Cina pada tahun 1990 adalah sebesar 43,3 miliar RnB (Reuminbi) guan (13%,1 dari anggaran Negara). 2. Personalia Pada tahun 1990 Cina memiliki 13,45 juta guru, dengan perincian: 5,58 juta guru SD, 3,63 juta guru-guru sekolah menengah, dan 394500 adalah duru di pendidikan tinggi reguler. Adapun standar untuk menjadi guru di Cina adalah melalui pendidikan dalam jabatab (Inservice Training) yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang biaya pendidikan sepenuhnya ditanggung oleh Negara. 3. Kurikulum Kurikulum dirumuskan oleh komisi pendidikan Negara (SEDC) yang sangat fleksibel serta berfariasi atas dasar kemampuan dan karakteristik wilayah kota dan desa dengan memberikan keleluasaan bagi daerah atau pedesaan untuk menambahkan kurikulum lokal, dengan acuan sebagai berikut: a. SD



memuat 10 mata pelajaran berbeda antara di perkotaan dan



pedesaan, untuk SD semisal memuat mata pelajaran pertanian selain mta pelajaran inti, moral, matematika, dan bahasa Cina, sedangkan untuk SD perkotaan diwajibkan mata pelajaran olahraga.



4



b. Sekolah menengah pertama memberikan 13 mata pelajaran wajib, termasuk diantaranya MA. Pendidikan moral, politik, Bahasa Cina, Bahasa Asing, dan matematika. c. Sedangkan untuk SLTA disesuaikan dengan keinginan siswa, kenutuhan sosial masyarakat, serta kondisi lembaga setempat, dengan bebebrapa pata pelajaran pilihan. 4. Sistem Ujian dan Sertifikasi Sekolah dasar dan menengah melaksanakan empat macam ujian, yaitu: ujian semester; ujian tahunan; ujian akhir sekolah; dan ujian masuk SMP. Ujian-ujian ini terbatas pada mata pelajaran Bahasa Cina dan matematika. Untuk mauk perguruan tinggi, dilakukan ujian seleksi Nasional dengan pemisah antara pilihan science dan ilmu sosial. 5. Isu-Isu Pendidikan Cina Masalah



pendidikan



Cina



tahun



2000,



meliputi



kualitas



pendidikan, profesionalisme personil pendidikan, isi dan metodologi pendidikan yang belum memenuhi tuntunan pembangunan sosial nasional.2 C. Kebijakan Pendidikan di Cina Pada tahun 1993, tercatat guru memiliki gaji yang rendah. Kondisi ini akan berpengaruh terhadap kinerja dan profesionalitas guru dalam melaksanakan tugasnya. Bagaimana dapat menuntut guru melaksanakan tugas dengan optimal, kalau dirinya menghadapi masalah dengan kesejahteraan diri dan keluarganya. Pada tahun 1989, dana dari negara untuk pendidikan hanya 9,4 milyar yuan. Dengan dana sebesar itu, tidak banyak yang bisa dilakukan untuk mengembangkan dunia pendidikan. Pendidikan di Cina sangat bergantung pada alokasi dana dari pemerintah. Semua itu harus diatur dengan Undang-Undang.



2



Cepi Riyana. “Studi Perbandingan Kurikulum Cina, Korea, dan Jepang”. (Bandung,



2008).



5



Beberapa inovasi lain telah digulirkan cina adalah diberlakukannya wajib pendidikan dasar



9 tahun secara gratis. Pendidikan tinggi



dikembangkan secara cepat dengan beberapa perubahan awal, diantaranya pembelajaran dikembangkan dengan menekankan pada peningkatan kualitas siswa, seperti mengembangkan karakter siswa, penggunaan teknologi informasi, kesejahteraan dan status sosial guru. Pendidikan swasta berkembang cepat. Hal ini ditandai dengan banyak jenis sekolah dibangun. Pertukaran pendidikan dan kerjasama dengan negara lain secara aktif dan luas memperkuat daya saing di dunia. 3 D. Perbandingan Pendidikan di Cina dan Indonesia 1. Pendidikan di China Sistem pendidikan di Cina termasuk komprehensif dan merupakan sistem pendidikan yang terlengkap, terdiri dari pendidikan prasekolah (sebelum usia 6 tahun), pendidikan dasar (bisa masuk pada usia 6 tahun, sedangkan diwilayah pedesaan dimulai usia 5 tahun), pendidikan menengah (3 tahun untuk menegah pertama, dan 3 tahun untuk pendidikan lanjut), universitas (4 tahun untuk sarjana 2-3 tahun untuk nonsarjana), serta pendidikan pascasarjan (2-3tahun untuk magisterat 2-3 untuk doktoral). Disisi lain, sistem pendidikan di Cina bukan sistem yang seimbang walaupun banyak sekolah diperkotaan yang bisa bersaing dengan sekolahsekolah swasta atau sekolah asing. Sebagian besar sekolah di Cina berada di wilayah pedesaan dan pada umumnya sekolah di wilayah pedesaan itu memiliki dana yang sedikit, pengajaran dan peralatan yang tidak memadai. Banyak anak-anak di kawasan pedesaan yang menghentikan pendidikannya walaupun belum menyelesaikan pendidikan dasarnya karena alasan ekonomi. Sistem pendekatan atau sistem pembelajaran di Cina menekankan pada penguasaan materi, konsep, dan penguasaan keterampilan bagi para siswanya. Hal ini ditempuh dengan proses belajar 3



http://www.jamaahpaia.me/2018/06/makalahsistem-dan-kebijakan-pendidikan.html?m=1 diakses pada tanggal 19 Maret 2019, pukul 15.30



6



mengajar yang kondusif. Kurikulum yang modern, sarana dan prasarana yang memadai, guru yang berkualitas, dana pendidikan yang mencukupi, dan budaya belajar yang tinggi membuat Cina menjadi salah satu Negara maju di dunia saat ini. Siswa tidak dituntut untuk terlalu menghafal konsep / materi, namun siswa diajarkan dan diarahkan untuk memahami dan mengalami suatu hal yang sedang dipelajarinya. 2. Sistem Pendidikan di Indonesia Karakteristik kurikulum Indonesia yaitu mempunyai tujuan Pendidikan Nasional mengandung filosofi pendidikan sebagai educare yang berarti membimbing, menuntun, dan memimpin. Filosofi pendidikan sebagai educare lebih mengutamakan proses pendidikan yang tidak terjebak pada banyaknya materi yang dipaksakan kepada peserta didik dan harus dikuasai. Proses pendidikan educare lebih merupakan aktivitas hidup untuk menyertai, mengantar, mendampingi, membimbing, memampukan peserta didik sehingga tumbuh berkembang sampai pada tujuan pendidikan yang dicita-citakan. Peran pendidik lebih sebagai narasumber, pendorong, pemberi motivasi, dan fasilitator bagi peserta didik sehingga dapat mengantar pada tumbuhnya kepercayaan diri, kemandirian, kedewasaan dan kecerdasan peserta didik. Sistem penyelenggaraan / penjenjangan pendidikan di Indonesia terbagi menjadi beberapa jalur pendidikan yang kemudian teruari lagi menjadi beberapa jenis dan bentuk pendidikan. Jalur pendidikan terdiri atas: a. Pendidikan Formal. b. Pendidikan Non Formal. c. Pendidikan Informal. Sementara jenis pendidikan mencakup : a. Pendidikan Umum. b. Pendidikan Kejuruan. c. Pendidikan Akademik. d. Pendidikan Profesi



7



e. Pendidikan Vokasi. f. Pendidikan Keagamaan. g. Pendidikan Khusus.4



4



Azahra,May.http://googleweblight.com/i?u=http://maymayazzahra.blogspot.com/2016/0 1/makalah-perlindungan-pendidikan.html?m%3D!%hl=id-ID, diakses pada 17 Maret 2019.



8



BAB III PENUTUP Kesimpulan 1. Sistem pendidikan Cina meliputi: pendidikan dasar, pendidikan teknik dan kejuruan, pendidikan tinggi, dan pendidikan orang dewasa. 2. Adapun yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaan pendidikan adalah komite pendidikan Negara (State education Commission , SEDC), yaitu suatu organisasi profesional pemerintah dalam bidang pembangunan pendidikan. 3. Beberapa inovasi lain telah digulirkan cina adalah diberlakukannya wajib pendidikan dasar



9 tahun secara gratis. Pendidikan tinggi dikembangkan



secara cepat dengan beberapa perubahan awal, diantaranya pembelajaran dikembangkan dengan menekankan pada peningkatan kualitas siswa, seperti mengembangkan



karakter



siswa,



penggunaan



teknologi



informasi,



kesejahteraan dan status sosial guru. Pendidikan swasta berkembang cepat. Hal ini ditandai dengan banyak jenis sekolah dibangun. Pertukaran pendidikan dan kerjasama dengan negara lain secara aktif dan luas memperkuat daya saing di dunia. 4. Sistem pendidikan di Cina termasuk komprehensif dan merupakan sistem pendidikan yang terlengkap, terdiri dari pendidikan prasekolah (sebelum usia 6 tahun), pendidikan dasar (bisa masuk pada usia 6 tahun, sedangkan diwilayah pedesaan dimulai usia 5 tahun), pendidikan menengah (3 tahun untuk menegah pertama, dan 3 tahun untuk pendidikan lanjut), universitas (4 tahun untuk sarjana 2-3 tahun untuk nonsarjana), serta pendidikan pascasarjan (2-3tahun untuk magisterat 2-3 untuk doktoral). Sedangkan karakteristik kurikulum



Indonesia



yaitu



mempunyai



tujuan



Pendidikan



Nasional



mengandung filosofi pendidikan sebagai educare yang berarti membimbing, menuntun, dan memimpin.



9



DAFTAR PUSTAKA Wijaya, Ismail Eka. 2007. “Studi Komparatif Pendidikan Di Kawasan Asia: RRC, Korea Selatan, Jepang”. Educare. Vol 5. No 1. Agustus. Riyana, Cepi. 2008. “Studi Perbandingan Kurikulum Cina, Korea, dan Jepang”. Bandung. http://www.jamaahpaia.me/2018/06/makalahsistem-dan-kebijakan-pendidikan.html?m=1 Azahra,May.http://googleweblight.com/i?u=http://maymayazzahra.blogspot.com/2016/01 /makalah-perlindungan-pendidikan.html?m%3D!%hl=id-ID



10