Sistem Pengisian [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Komponen Alternator Mobil dan Fungsinya Kamis, Juni 6th 2013. | Dinamo, Kelistrikan Mobil, Pengisian Mobil Otomotrip.com – Fungsi Alternator pada mobil adalah sebagai pembangkit energi listrik atau generator ketika mesin hidup untuk mensuplai energi listrik mobil terutama untuk mengisi muatan listrik Aki. Mobil tanpa alternator masih bisa jalan tetapi sebatas tersedianya muatan listrik aki untuk menghidupkan komponen elektrikal mesin seperti pompa bensin pada mobil injeksi dan sistem pengapian busi. Mobil tanpa Alternator atau jika Alternator tiba-tiba rusak saat di jalan dengan tanda lampu chg nyala, kendaraan masih bisa jalan sejauh 10 sampai 15 kilometer, contoh ini di ambil pada mobil sedan injeksi yang memiliki kapasitas aki 45Ah dengan aki berumur sekitar 8 bulan. Tentu saja dengan tidak menyalakan ac mobil dan lampu-lampu. Alternator berputar dengan mesin yang dihubungkan dengan sebuah belt atau drive belt dengan puli crankshaft mesin.



Komponen Alternator Mobil dan Fungsinya: 1. Drive frame cover dan End frame cover Fungsi frame cover adalah untuk kerangka luar atau body Alternator untuk memegang bagianbagian di dalam alternator dan untuk memegang alternator ke mesin mobil. Body Alternator dibuat berlubang-lubang untuk membuang Panas Alternator atau circulation vent. 2. Drive Pulley Alternator Drive Pully pada Alternator berfungsi untuk menyambungkan putaran mesin ke alternator. 3. Bearing atau kolaher Fungsi bearing Alternator adalah sebagai dudukan rotor yang merupakan bagian yang berputar pada Alternator, agar rotor bisa berputar dengan lancar tanpa hambatan.



4. Regulator Regulator alternator berfungsi mengatur besarnya tegangan out put yang dikeluarkan Alternator dengan cara mengatur besarnya arus listrik yang masuk ke dalam kumparan rotor. Sehingga nilai tegangan output yang dihasilkan oleh alternator tetap atau konstan sesuai dengan nilai tegangan yang telah ditentukan, meskipun rpm mesin yang memutar alternator berubah-ubah. Regulator untuk alternator bisa ditemui dua macam bisa berupa regulator mekanik atau kontak point yang berada di luar Alternator atau ada yang menyebut ket out, ketot, atau pun cut out, bisa di temukan pada mobil-mobil lama. Silakan lihat Cara Kerja Ket Out. Sedangkan regulator yang kedua berupa IC regulator yang biasanya berada di dalam Alternator, secara prinsip kerjanya mirip atau sama, karena IC regulator adalah pengembangan dari kontak point atau ket out, yang diubah menjadi komponen elektronika. 5. Carbon brush atau sikat arang serta rumah sikat Sikat arang atau karbon brush atau sebagian orang menyebutnya kool alternator berfungsi mengalirkan arus dari IC regulator menuju gulungan rotor melalui sleve rings, sedangkan rumah karbon brush berfungsi untuk dudukan atau pegangan karbon brush.



6. Dioda Penyearah atau Dioda Rectifier Dioda penyearah atau dioda rectifier berfungsi untuk menyearahkan arus listrik AC yang dihasilkan gulungan stator saat rotor coil yang bermagnet berputar. Alternator memiliki 2 bagian dioda rectifier yaitu rectifier negative dan rectifier positif. Rectifier negatif terhubung langsung dengan ground Alternator sedang dioda rectifier positif terhubung langsung dengan terminal B+ Alternator. Untuk dioda rectifier rusak atau putus sudah dibahas pada artikel sebelumnya silakan lihat Dioda Rectifier Rusak. 7. Rotor Coil Alternator Rotor coil pada Alternator adalah merupakan bagian yang berputar bersama mesin di dalam alternator, pada rotor terdapat gulungan kawat email untuk membentuk atau membangkitkan medan magnet ketika arus listrik mengalir dari regulator. Untuk hal ini silakan lihat Gambar Rotor Coil yang menjadi magnet. Pada rotor terdapat kutub-kutub magnet ketika ada arus listrik mengalir ke gulungan rotor dan terdapat slip rings yang berfungsi sebagai penyalur listrik dari karbon brush.



SISTEM PENGISIAN



ALTERNATOR Fungsi : Untuk melakukan pengisian kembali tegangan baterai



KOMPONEN UTAMA DAN FUNGSI 1. NUT Untuk mengikat komponen-komponen yang berada pada poros alternator 2. LOCK WASHER Untuk mengunci posisi komponen-komponen yang berada poros alternator pada posisi yang di tentukan 3. PULLLEY Untuk tempat kedudukan dari sabuk V-Belt yang terhubung langsung ke puli poros engkol mesin



4. FAN Untuk mendinginkan kumparan rotor dan stator ketika alternator bekerja untuk proses pengisian 5. FAN SPACER Untuk mengatur jarak posisi dari kipas 6. FRONT HOUSING Untuk penutup bagian depan dari alternator 7. FRONT BEARING Untuk menyanggah poros bagian depan dari rotor 8. RETAINER Untuk menahan posisi front bearing agar tepat kedudukannya dengan front housing 9. STOP RING Untuk menghentikan batas yang tepat posisi dari poros rotor 10.ROTOR Untuk menimbulkan medan magnet dan mengubahnya menjadi listrik 11.STATOR Untuk memotong medan magnet dan mengubahnya menjadi listrik 12.PCB Untuk papan cetak dari dioda-dioda negatif dan dioda positif 13.DIODA PLATES Untuk merubah atau menyearahkan arus listrik AC menjadi arus listrik DC 14.BRUSHES Untuk mengalirkan arus listrik ke slip ring yang terdapat pada poros rotor 15.BRUSH RETAINER Untuk tempat kedudukan dari pada brushes 16.SPRINGS Untuk mendorong brushes sampai pada batas minimum (aus) 17.REAR HOUSING Untuk menutup alternator bagian belakang 18.REAR BEARING Untuk menahan kedudukan poros bagian belakang 19.TERMINAL INSULATOR Untuk penyekat atau merupakan isolasi dari terminal-terminal yang terdapat pada alternator



KOMPONEN BESAR UTAMA ALTERNATOR 1. ROTOR terdiri 1..MUR PENGIKAT 2. PULI 3. FAN 4. FRONT HOUSING 5. ROTOR COIL 6. SLIP RING 7. BANTALAN



2. STATOR terdiri dari : 1. STATOR COIL 2. DIODE ( + / - ) 3. BRUSH HOLDER 4. BRUSH 5. REAR HOUSING



3. REGULATOR Fungsi : Untuk memasukkan arus listrik kedalam kumparan rotor, meskipun putarannya berubah-ubah.



KETERANGAN KODE IG = IGNITION N = NEUTRAL E = EMITTER F = FUSE L = LIGHT B = BATTERY



CHART REGULATOR 6 TERMINAL



Pada sistem pengapian jenis ini titik netral dari kumparan stator alternator di pergunakan untuk mengatur bekerjanya tegangan Relay (Voltage Relay). Lampu tanda pengisian akan menyala atau mati sesuai dengan kerjanya voltage relay dan bilamana tegangan terminal (N) kurang dari jumlah yang ditentukan maka alternator tidak mengirimkan jumlah listrik yang normal dalam mengisi baterai kembali.



CARA KERJA SISTEM PENGISIAN DALAM RANGKAIAN PERHATIKAN ANIMASI BERIKUT



CARA KERJA ALTERNATOR DALAM RANGKAIAN Bila kunci kontak di "ON" kan, arus listrik dari baterai mengalir ke charge warning lamp, terminal (L) regulator, titik kontak voltage relay "P1" dan "P0" terus ke masa bodi (E). dan pada saat yang sama menglir arus ke kumparan voltage regulator mengakibatkan lampu tanda kontrol menyala. Pada saat yang sama pula, arus lain dari baterai mengalir melalui sikring, terminal "IG" regulator, titik kontak voltage regulator "P3" dan "P4" keluar melalui terminal "F" alternator terus ke rotor coil Arus listrik yang mengalir masuk ke dalam rotor coil akan menimbulkan kemagnetan (Field Current) dan dalam hal ini belum ada proses pengisian. Sesudah mesin nyala dan rotor berputar maka terjadilah arus AC yang akan diubah oleh 6 buah dioda menjadi arus DC. Tegangan ini menjadi lebih besar di antara terminal "B" dan "E". dan tegangan keluar dari "N" stator coil, menyebabkan tenaga tarik dari kumparan pada voltage relay bertambah besar dan titik "P1" berhubungan dengan titik "P2" dan lampu tanda pengisian mati yang berarti sistem pengisian telah bekerja.



PERAWATAN DAN PERBAIKAN ALTERNATOR 1. PERIKSA CONTINUITAS OPEN CIRCUIT ROTOR COIL



Periksa hubungan terbuka rotor coil, jika ada hubungan (Baik), jika tidak ada hubungan (Putus) 2. PERIKSA CONTINUITAS MASSA ROTOR COIL



Periksa hubungan massa dari rotor coil, jika ada hubungan (Bocor), jika tidak ada hubungan (Baik)



3. PERIKSA DIAMETER SLIPRING



Periksa diameter slipring dari keausan akibat gesekan dengan brush, Diameter standart dari slipring tergantung dari sfesifikasi pabrik, jika sudah aus (Ganti baru) 4. PERIKSA CONTINUITAS OPEN CIRCUIT STATOR COIL



Periksa hubungan terbuka stator coil, jika ada hubungan (Baik), jika tidak ada hubungan (Putus)



5. PERIKSA CONTINUITAS MASSA STATOR COIL



Periksa stator coil hubungan massa, jika ada hubungan (Bocor), jika tida ada hubungan (Baik) 6. PERIKSA CONTINUITAS DIODA (+) DAN DIODA (-)



Periksa hubungan dioda (+) dan dioda (-), jika salah satu ada hubungan berarti kondisi dioda (Baik) 7. PERIKSA PANJANG SIKAT



Ukur panjang sikat (sesuai sfesikasi pabrik) jika sudah aus, terbakar atau rusak (Ganti baru)



KERUSAKAN-KERUSAKAN ALTERNATOR 1. Rotor coil putus/terbakar 2. Stator coil putur/terbakar 3. Dioda putus/mati 4. Regulator coil rusak/terbakar 5. Brush aus dan brush holder patah 6. Bearing depan dan belakng sudah aus



Prinsip Kerja Ket Out atau Regulator Mekanik Alternator Mobil Minggu, Juli 21st 2013. | Dinamo, Kelistrikan Mobil, Pengisian Mobil Otomotrip.com – Prinsip Kerja Ket Out(Cut out mobil) atau Regulator Mekanik Alternator atau juga dikenal sebagai Alternator external voltage regulator pada sistem pengisian aki mobil. Ket out atau cut out mobil adalah merupakan external voltage regulator pengisian mobil untuk mengatur tegangan keluaran yang di hasilkan alternator pada sistem charging mobil atau pengisian aki mobil dan sering di temui untuk mobil-mobil lama. Cara kerja sistem pengisian mobil dengan ket out simple dan sederhana, dengan memahami prinsip kerja ket out akan lebih mudah memahami prinsip kerja alternator dan troubleshooting yang diperlukan ketika terjadi kerusakan pada alternator modern yang sudah menggunakan IC regulator.



Prinsip atau cara kerja ket out Dinamo Amper Gambar Cara kerja rangkaian ket out dibawah disederhanakan untuk mempermudah dalam memahami sistem kerja Cut out, silakan pelajari secara pelan-pelan untuk mendapatkan pemahaman yang baik dan cara kerja ket out ini di bagi menjadi beberapa point:



Gambar skema rangkaian diatas adalah skema rangkaian alternator mobil dengan cut out atau ket out sebagai regulator external yang berfungsi untuk mengatur tegangan yang di hasilkan alternator.



Cara Kerja Ket Out Saat Kunci Kontak ON Saat kunci kontak ON arus listrik mengalir menuju kunci kontak ke lampu chg atau lampu indikator pengisian aki di dashboard, kemudian arus listrik mengalir ke negatif atau ground melewati kontak point relay lampu charging. Arus listrik juga mengalir menuju terminal F Altenator untuk membentuk medan magnet pada field coil atau gulungan rotor – arah aliran arus listrik di tunjukan dengan panah warna merah – melewati kontak point relay regulator dan resistor, tetapi arus yang lewat resistor diabaikan karena di baypass lewat kontak point pada relay regulator.



Cara Kerja Ket Out Saat Mesin Mulai Berputar Saat mesin mulai berputar, dimana terbentuk medan magnet pada gulungan rotor, pada gulungan stator dihasilkan tegangan listrik bolak-balik atau alternating current (ac),pada terminal N dan tegangan ac 3 fase untuk di searahkan oleh Dioda Rectifier,menuju terminal B+ ke Aki. Tegangan ac yang terdapat pada terminal N di gunakan untuk menarik kontak point relay lampu charging untuk memutus hubungan lampu charging dengan negatif atau ground, sehingga lampu charging di dashboard mati atau tidak menyala. Karena tidak terdapat beda potensial pada lampu charging.



Cara Kerja Ket Out Saat Mesin Berputar Saat mesin mobil berputar dengan jumlah putaran mesin yang bervariasi tegangan listrik yang di hasilkan juga berubah,jika putaran mesin semakin tinggi maka pada terminal B+ alternator juga terdapat tegangan tinggi listrik. Dan relay regulator pada ket out medan magnet terbentuk semakin besar untuk menarik kontak point yang terhubung antara kontak point No.1 dan No.2 ,sehingga arus listrik berhenti mengalir lewat kontak point No.1 dan No.2. Selanjutnya arus listrik yang mengalir menuju terminal F atau rotor koil di ambil alih oleh resistor untuk membatasi arus listrik yang mengalir ke terminal F, dengan membatasi arus listrik ke terminal F alternator, kemagnetan pada rotor juga berkurang sehinga mengurangi tegangan yang keluar di terminal B+. Ketika tegangan di terminal B+ sudah turun, kembali kontak point relay regulator terhubung antara terminal No.1 dan No.2, karena kemagnetan pada relay regulator berkurang. Selanjutnya..



Cara Kerja Ket Out Saat Putaran Tinggi Mesin Mobil / High Speed Dengan naiknya putaran mesin semakin tinggi tegangan di B+ bertambah dan pada relay regulator terjadi kemagnetan yang sangat kuat untuk menarik kontak point No.2 terhubung dengan kontak point No.3 atau Ground / Negatif. Ketika Kontak point No.2 terhubung dengan negatif, secara otomatis terinal F alternator tidak mendapatkan arus listrik untuk membuat magnet karena arus listrik di bay pass menuju ground dan tidak di hasilkan tegangan pada gulungan stator. Saat tidak terdapat tegangan dari gulungan stator yang lebih tinggi dari tegangan Aki, gulungan spull relay regulator mendapat tegangan dari aki dan kemagnetan berkurang sehingga kembali kontak point No.1 terhubung dengan kontak point No.2 dan siklus berulang. Semoga mudah di pahami uraian diatas, kalau susah di pahami uraian nya, gambar-gambar nya pun sudah cukup mudah di pahami.