Sistem Produksi Hortikultura Di Indonesia [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SISTEM PRODUKSI HORTIKULTURA DI INDONESIA 1. Sistem Pekarangan Pohon buah-buahan yang ditanam hanya beberpa pohon Bersama dengan tanaman lain seperti sayuran, bunga, maupun tanaman biofarmaka. Luas pekarangan yang relatif sempit, tanaman yang ada di pekarangan beranekaragam masing-masing spesies hanya ditanam sedikit. Tetapi karena total areal pekarangan di Indonesia cukup luas, maka total produksi buah-buahan yang berasal daro pekarangan juga tinggi. Pohon yang dibudidayakan seringkali sudah tua dan berasal dari bibit asal biji atau cangkok. Pohonpohon muda yang ditanam sesudah era tahun 70 an, banyak pula yang berasal dari bibit sambungan atau okulasi. Tanaman buah yang biasa dibudidayakan di pekarangan antara lain manga, rambutan, pisang, nenas, nangka, jambu air, jambu biji, belimbing, papaya, dan durian. 2. Sistem Agroforestry Pada sistem ini, pohon buah-buahan ditanam di kebun, ialah lahan kering diluar desa, Bersama pohon-pohon dan tanaman lain. Biasanya ada satu atau dua spesies yang dominan. System ini berkembang cukup luas di Sumatra dan Kalimantan serta di desadesa di Jawa yang jauh dari kota. Tanaman jugs dikelola secara minimal, bahkan ada yang hanya dipanen tanpa pengelolaan yang berarti, sehingga mutu buah yang dihasilkan biasanya rendah. Tanaman yang dibudidayakan dalam sistem ini antara lain manggis, duku, durian, rambutan, lengkeng. Beberapa sayuran dan tanaman biofarmaka sering tumbuh dibawah atau diantara pohon buah-buahan. 3. Sistem Monokultur Skala Kecil Tanaman dibudidayakan di kebun, lahan kering, lahan sawah yang dikeringkan secara intensif, dengan pengelolaan yang baik, biasanya mutu komoditas yang dihasilkan baik dan produktivitasnya tinggi. Pohon yang ditanam berasal dari hasil perbanyakan vegetatif, sehingga buahnya relatif seragam. Tanaman buah-buahan yang dibudidayakan antara lain papaya, pisang, nenas, jeruk, belimbing, sirsak, jambu biji, manga, rambutan dan apel.



4. Sistem tumpangsari Pada kebun manga di beberapa daerah di tumpangsarikan dengan tanaman lain seperti kacang tanah, cabe dan tomat, kedelai pada saat tanaman manga masih muda. Di dataran tinggi, kadang dilakukan penanaman sayuran secara tumpangsari, seperti wortel atau kubis denga tanaman buah. 5. Sistem Perkebunan Buah Pada umumnya dikelola dengan perusahaan agribisnis. Tanaman buah dibudidayakan secara monokultur dengan skala luas dan pengelolaan intensif. Menghasilkan buah dengan mutu tinggi dan seragam. Contoh tanamannya antara lain nenas, pisang, manga, jeruk dan markisa. 6. Sistem Produksi Buah Semusim Tanaman yang dibudidayakan adalah tanaman semusim. Pengelolaannya biasanya intensif, dengan menggunakan benih komersial. Biasanya produktivitasnya tinggi dan kualitas yang dihasilkan cukup baik. Contoh tanamannya antara lain semangka dan melon. 7. Sistem Produksi Intensif Sistem ini dikembangkan untuk mengusahakan buah-buahan yang biasa diusahakan di sub tropis. Sistem ini juga meliputi sistem produksi hidroponik. Contoh tanamannya antara lain melon strawberi dan anggur. 8. Sistem Produksi Organik Produksi sayuran cenderung menggunakan system organik, dimana system ini tidak di semprot pestisida. Sebagian besar diusahakan secara agroforestry dan dipekarangan. Contoh tanamannya antara lain pakcoy, kangkong.