Siti Fatimah Azzahra [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama : Kurrotul Aini Nim



: 151.0026 TOKOH INSPIRATIF “SITI FATIMAH AZ-ZAHRA”



Dari buku “Perempuan-Perempuan Al-Qur’an” karangan Fathi Fawzi Abdul Mu’thi Lahirnya Siti Fatimah Az Zahra r.a merupakan rahmat yang telah dilimpahkan Ilahi kepada Nabi Muhammad SAW. Ia telah menjadi wadah suatu keturunan yang suci. Ia laksana benih yang akan menumbuhkan pohon besar penyambung keturunan Rasulullah SAW. Ia satusatunya yang menjadi sumber keturunan paling mulia yang dikenali umat Islam di seluruh dunia. Siti Fatimah Az Zahra r.a (Fatimah yang selalu berseri) dilahirkan di Makkah, pada hari Jum’at, 20 Jumadil Akhir, lebih kurang lima tahun sebelum Rasulullah SAW di angkat menjadi Rasul. Siti Fatimah Az-Zahra telah mengorbankan seluruh hayatnya untuk kepentingan islam dan umatnya. Siti Fatimah dengan setianya mendampingi suaminya Amiril Mukminin Ali bin Abi Thalib dalam keadaan suka dan duka. Siti Fatimah telah berhasil mendidik kedua anandanya Hasan dan Husain dengan akhlak dan budi pekerti yang mulia. Siti Fatimah senantiasa berusaha membantu fakir miskin dan mereka yang sangat membutuhkan pertolongan. Siti Fatimah Az-Zahra dibesarkan dalam asuhan dan didikan langsung ayahandanya yang tercinta Rasulallah SAW. Kasih saying dan kecintaan Nabi SAW kepada Siti Fatimah Az-Zahra, terutama disebabkan tingkah laku dan tabiatnya banyak mirip dengan ayahandanya Siti Fatimah putri kesayangan Nabi SAW mendapat gelar Assidiqah (wanita terpercaya), Athahirah (wanita suci) Al-Mubarakah (yang di berkahi Allah) dan yang paling sering disebut adalah Fatimah Azzahra (bunga yang mekar semerbak) Sifat teladan yang menginspirasi dari Siti Fatimah Az-Zahra: 1. Akhlak dan kepribadian yang sangat mulia, kelembutan, kerendahan, dan kedermawanan hatinya. Beliau merupakan sosok pemimpin kaum muslimin. 2. Keikhlasan dalam beramal, Siti Fatimah merupakan manusia yang memiliki jiwa keikhlasan sehingga terbebas dari belenggu hawa nafsu.



3. Keimanannya yang tulus, Keimanan kepada Allah telah merasuk ke qalbu Fatimah sedemikian dalam, sehingga membuatnya tenggelam dalam ibadah dan melupakan segalanya. Manusia yang mengenal Tuhannya akan menghiasi perilaku dan tutur katanya dengan akhlak yang terpuji. 4. Kasih sayang dan kelemah-lembutan Fatimah diakui oleh semua orang yang hidup satu zaman dengannya. Dalam sejarah disebutkan bahwa kaum fakir miskin dan mereka yang memiliki hajat akan datang ke rumah Fatimah ketika semua telah tertutup. Fatimah tidak pernah menolak permintaan mereka, padahal kehidupannya sendiri serba berkekurangan. 5. Memiliki jiwa tanggung jawab yang tinggi, Selepas kepergian sang ibunda, membuat tanggung jawab Sayyidah Fatimah untuk merawat ayahandanya, Beliau adalah panutan dan suri teladan dalam segala hal. Di kala masih gadis, ia senantiasa menyertai sang ayah dan ikut serta merasakan kepedihannya. Pada saat menjadi istri Ali as, beliau selalu merawat dan melayani suaminya, serta menyelesaikan segala urusan rumah tangganya, hingga suaminya merasa tentram bahagia di dalamnya. Demikian pula ketika beliau menjadi seorang ibu. Beliau mendidik anak-anaknya sedemikian rupa atas dasar cinta, kebaikan, keutamaan, dan akhlak yang luhur dan mulia. 6. Sosok yang sangat pemalu dan sangat menjaga maruahnay (hijabnya). 7. Pandai menjaga rahasia dan dapat dipercaya 8. Siti Fatimah memiliki sifat kesabaran yang sangat tinggi Siti Fatimah wafat enam bulan setelah Rasulullah SAW wafat. Jadi, dialah keluarga Rasulullah yang pertama menyusul beliau. Ketika Fatimah merasakan bahwa ajalnya telah dekat, ia pun mandi dan mengenakan pakaian yang baru, lalu berbaring di atas tempat tidurnya dengan menghadap ke kiblat. Kemudian ia berkata kepada hamba sahayanya, “sesungguhnya aku akan menemui ajalku. Aku telah mandi. Karena itu, jangan ada seorang pun membuka kain kafanku.” Setelah Fatimah wafat, Ali datang lalu menguburkannya.