Sitologi II [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

I. PENDAHULUAN Sel adalah struktural terkecil dan fungsional dari suatu makhluk hidup yang secara independen mampu melakukan metabolisme, reproduksi dan kegiatan kehidupan lainnya yang menunjang kelangsungan hidup sel itu sendiri. Suatu sel dikatakan hidup apabila sel tersebut masih menunjukkan ciri-ciri kehidupan antara lain melakukan aktifitas metabolisme, mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungannya, peka terhadap rangsang, dan ciri hidup lainnya. Suatu sel hidup harus memiliki protoplas, yaitu bagian sel yang ada di bagian dalam dinding sel. Protoplas dibedakan atas komponen protoplasma dan non protoplasma. Komponen protoplasma yaitu terdiri atas membran sel, inti sel, dan sitoplasma (terdiri dari organel-organel hidup). Komponen non protoplasma dapat pula disebut sebagai benda ergastik ( Fahn, 1995). Protoplasma memiliki beberapa komponen penyusun yang terdiri atas sitoplasma, inti sel, butir-butir plastida dan mitokondria. Kebalikan dari protoplasma, komponen non protoplasma merupakan benda-benda tidak hidup yang berada dalam sel. Benda-benda tersebut dapat berada dalam dalam vakuola, dalam plasma sel dan plastida. Komponen non protoplasmik ini bisa berupa zat cair maupun padat (Agus,2013). II. TUJUAN Tujuan dari praktikum sitologi II yaitu mengamati bagian – bagian sel yang bersifat mati seperti amilum dan ca-oksalat. III. MATERI Alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah mikroskop, object glass, cover glass, laporan sementara, silet dan pipet tetes. Bahan - bahan yang digunakan yaitu amillum kentang Solanum tuberosum, amillum singkong Manihot esculenta, irisan membujur tulang daun papaya Carica papaya, buah nanas Ananas commosus. IV. METODE



A. Mengamati bagian-bagian sel yang mati, seperti Ca-oksalat dan amilum. 1. Buat irisan membujur dari tangkai daun carica papaya. Setipis mungkin dengan menggunakan silet. Letakan irisan diatas kaca benda, tetesi air dan tutup dengan kaca penutup. 2. Ambil masing-masing amilum yang akan dibuat preparat, tusuk-tusuk dengan menggunakan jarum preparat, letakan cairan yang keluar (butir amilum) di atas kaca benda dan tetesi air, kemudian ditutup dengan kaca penutup.



3. Amati preparat dengan perbesaran kuat, perhatikan bentuk kristal Ca-oksalat pada preparat, juga pada tipe amilumnya. Gambar masing-masing preparat dan beri keterangan. V. HASIL



Keterangan : 1



1. Dinding sel



2



2. Sitoplasma 3. Ca – oksalat (Drussen)



3



Gambar 1. Ø Membujur Tangkai Tulang Daun Carica papaya perbesaran 100x Keterangan : 1. Dinding sel 1



2. Sitoplasma 2



3. Ca – oksalat (Jarum)



3



Gambar 2. Ø L. Buah Ananas comusus perbesaran 100x



Keterangan : 1



1. Hilus



2



2. Lamela



3



3. Amilum Tipe amilum : Kosentris Jumlah hilus : Monoadelph



Gambar 3. Amilum singkong Manihot esculenta perbesaran 100x Keterangan : 1



1. Hilus



2



2. Lamella



3



3. Amilum Tipe amilum : Eksentris Jumlah hilus : Monoadelph



Gambar 4. Amilum kentang Solanum tuberosum perbesaran 100x VI. PEMBAHASAN Subtansi ergastik adalah bahan non protoplasma, baik organik maupun anorganik, sebagai hasil metabolisme yang berfungsi untuk pertahanan, pemeliharaan struktur sel, dan juga sebagai penyimpanan cadangan makanan, terletak di baigan sitoplasama, dinding sel, maupun di vakuola. Substansi ergastik ada dua macam yaitu substansi ergastik cair dan padat. Adapun benda ergastik yang bersifat padat adalah amilum, aleuron, kristal Ca-oksalat, kristal kersik, sistolit, dll. Sedangkan benda ergastik yang bersifat cair atau lendir dari hasil tambahan metabolisme yang bersifat organik atau anorganik terdapat di dalam cairan sel. berupa zat-zat yang larut di dalamnya, antara lain asam organik, karbohidrat, protein, lemak, gum, lateks tanin, antosian alkaloid, minyak eteris atau minyak atsiri dan hars, yang ditemukan dalam sitoplasma atau dalam vakuola. Amilum merupakan butir-butir tepung yang dapat disimpan sebagai cadangan makanan. Pada setiap jenis tumbuhan, butir amilum mempunyai bentuk dan susunan tertentu, namun pada umumnya berbentuk bundar atau lonjong. Adanya perbedaan bentuk dan susunan butir amilum ini karena adanya hilus (titik permulaan



terbentuknya butir tepung) di setiap butir tepung. Berdasarkan letak hilus, butir amilum dapat dibedakan menjadi dua, yaitu amilum tipe konsentris (hilus terletak di bagian tengah), eksentris (hilus terletak di bagian tepi). Sedangkan berdasarkan jumlah hilus dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu monoadelph (hilus hanya satu), diadelph atau setengah majemuk (hilus berjumlah dua yang masing-masing dikelilingi oleh lamela), dan poliadelph atau majemuk (hilus berjumlah banyak dan tiap hilus dikelilingi oleh lamela) (Idel,1999). Kristal Ca-oksalat merupakan hasil akhir atau hasil sekresi dari suatu pertukaran zat yang terjadi di dalam sitoplasma. Bentuk dari kristal Ca-oksalat bermacam-macam, ada yang berupa kristal panjang, jika padat serta ditemukan sendiri-sendiri disebut stiloid kristal tunggal besar terdapat pada daun Citrus sp., kecil berbebentuk prisma kecil seperti pasir terdapat pada tangkai daun Amaranthus sp., kristal jarum atau rafida terdapat pada daun Ananas commosus, daun Mirabilis jalapa, kristal bentuk bintang atau drussen terdapat pada tulang daun Carica papaya, kristal piramida dan bipiramida terdapat pada daun Begonia sp (Sutriana,2004). Berdasarkan hasil pengamatan di bawah mikroskop dengan perbesaran 100x, bagian-bagian yang terlihat pada irisan membujur tulang daun Carica papaya (papaya) adalah dinding sel dan kristal Ca-oksalat berbentuk drussen (bintang) dan sitoplasma. Hal ini sesuai dengan pendapat Zainal (2000) menyatakan bahwa kristal merupakan bahan ergastik yang terdapat dalam sel berbagai tumbuhan. Biasanya terdapat dalam sel korteks, akan tetapi terkadang juga dapat ditemukan pada sel-sel parenkim floem dan parenkim xilem. Preparat amilum Solanum tuberosum (kentang) dengan perbesaran 100x, terlihat bagian-bagian hilus, lamela, dan amilum. Menurut Hidayat (1995), pada beberapa tempat, kloroplas dapat membentuk butir pati yang besar sebagai cadangan makanan. Cadangan makanan ini paling banyak ditemukan pada leukoplas umbi akar, umbi batang, rizoma dan biji. Preparat amilum singkong Manihot esculenta dengan perbesaran 100x, bagian-bagian yang terlihat adalah hilus, lamela, dan amilum dengan tipe amilum konsentris dan jumlah amilumnya monoadelph. Menurut Dasuki (1994) yang menyatakan bahwa tampak hilus yang terletak di tepi atau disebut tipe konsentris dan sebuah hilus yang dikelilingi oleh lamela-lamela. Buah nanas Ananas commosus dengan perbesaran 100x, bagian-bagian yang terlihat adalah dinding sel, sitoplasma dan ca-oksalat berbentuk jarum. Menurut Dasuki (1994) menyatakan bahwa jika makan buah nanas akan terasa gatal dilidah. Karena buah nanas terdapat kristal berbentuk jarum.



VII. KESIMPULAN 1. Subtansi ergastik adalah bahan non protoplasma, baik organik maupun anorganik, sebagai hasil metabolisme 2. Sel-sel yang mati atau substansi ergastik adalah amilum, aleuron, dan kristal Ca-oksalat. VIII. SARAN Sebaiknya praktikum kali ini harus menggunakan preparat yang lebih segar jadi mudah untuk membuat preparat dan meanalisisnya.



DAFTAR REFERENSI Fahn, A.1995. Anatomi Tumbuhan edisi ketiga.Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Agus, M. S. 2013. Distribution of Calcium Oxalate Cristal, Reduction of Oxalates, and The Effect of Cultivation Method on Its Formation in Some Vegetables. Jurnal Biologi FKIP UNS, vol.10 no.2. Idel. 1999. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Yogyakarta : UGM Press. Sutriana, S. 2004. Anatomi Tumbuhan 1 (Sitologi).Yogyakarta : Fakultas Biologi UGM. Zainal. 2000. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung : Penerbit ITB. Hidayat, Estiti B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung : Penerbit ITB. Dasuki, U. A. 1994. Sistematik Tumbuhan Tinggi. Bandung: Pusat Antar Universitas Bidang ilmu Hayati Institut Teknologi Bandung.



SITOLOGI II



Oleh : Nama NIM Rombongan Kelompok Asisten



: Adhelia syefanis : B1A015032 : A2 :1 : Welan Sugiarti



LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN II



KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS BIOLOGI PURWOKERTO 2016