SK Singkatan Rekam Medis Fix [PDF]

Citation preview

PEMERINTAH PROVINSI BALI



DINAS KESEHATAN UPT. RSUD BALI MANDARA Jl. By Pass Ngurah Rai No. 548 Sanur, Denpasar – Bali Email : [email protected]



KEPUTUSAN DIREKTUR UPT RSUD BALI MANDARA PROVINSI BALI NOMOR 188.4/ 4226/UPT.RSBM.DISKES/2017 TENTANG DEFINISI, SINGKATAN DAN SIMBOL YANG BOLEH DAN TIDAK BOLEH DIGUNAKAN UPT RSUD BALI MANDARA PROVINSI BALI DIREKTUR UPT RSUD BALI MANDARA PROVINSI BALI Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan UPT RSUD



Bali



Mandara



Provinsi



Bali,



maka



diperlukan



penggunaan definisi, singkatan dan simbol yang boleh dan tidak boleh digunakan ; b.



bahwa agar tidak terjadi kerancuan maksud



di



UPT RSUD Bali Mandara, perlu adanya kebijakan definisi, singkatan dan simbol yang boleh dan tidak boleh digunakan di UPT RSUD Bali Mandara Provinsi Bali sebagai landasan bagi penyelenggaraan pelayanan c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a dan b perlu menetapkan Keputusan Direktur tentang kebijakan



definisi,



singkatan



dan



simbol



yang



boleh



digunakan dan tidak boleh digunakan di UPT RSUD Bali Mandara Provinsi Bali. Mengingat



: 1. Undang-Undang Republik Indonesia nomor 36 tahun 2009 Tentang kesehatan; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 Tentang Rumah Sakit;



3. Undang-Undang Republik indonesia nomor 29 tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran ; 4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam medis MEMUTUSKAN Menetapkan : KESATU



: Penggunaan definisi, singkatan dan simbol yang boleh dan tidak boleh digunakan di UPT. RSUD Bali Mandara Provinsi Bali.



KEDUA



: Kebijakan tentang penggunaan definisi, singkatan dan simbol yang boleh dan tidak boleh digunakan Di UPT RSUD Bali Mandara Provinsi Bali, sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Keputusan ini.



KETIGA



: Kebijakan tentang penggunaan definisi, singkatan dan simbol yang boleh dan tidak boleh digunakan di UPT RSUD Bali Mandara



Provinsi



Bali,



digunakan



sebagai



acuan



dalam



penyelenggaraan kegiatan pengisian rekam medis di UPT RSUD Bali Mandara Provinsi Bali. KEEMPAT



: Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.



Ditetapkan di Denpasar Pada Tanggal 31 Juli 2017 Plt.DIREKTUR UPT. RSUD BALI MANDARA PROVINSI BALI



dr. GEDE BAGUS DARMAYASA M.Repro



Pembina Tk.I NIP.19610726 198803 1 004



LAMPIRAN I KEPUTUSAN DIREKTUR UPT RSUD BALI MANDARA PROVINSI BALI TANGGAL 31 JULI 2017 NOMOR: 188.4/4226/UPT.RSBM.DISKES/2017



TENTANG KEBIJAKAN DEFINISI, SINGKATAN DAN SIMBOL YANG BOLEH DAN TIDAK BOLEH DIGUNAKAN DI UPT RSUD BALI MANDARA PROVINSI BALI a. DEFINISI MEDIS YANG DIGUNAKAN DI UPT RSUD BALI MANDARA PROVINSI BALI



A 1. –algia : nyeri (contoh : neuralgia) 2. a- or an- : tanpa, tidak, yang semestinya tidak ada. 3. Abdomen/abdominal : perut 4. Abdomen akut : gejala nyeri perut secara tiba-tiba karena suatu kelainan atau penyakit intra abdomen. 5. Abduksi : gerakan menjauhi tubuh atau badan 6. Adduksi : gerakan mendekati tubuh atau badan 7. Abses paru : nanah pada paru 8. ALARA : As Low As Reasonably Achievable, prinsip proteksi radiasi dimana radiasi digunakan seminimal mungkin tanpa mengurangi nilai diagnostik. 9. Akromion : tulang menonjol di bagian atas 10. Amprah : surat atau kertas keterangan permintaan tindakan radiologi dari dokter



11. Anoda : sebagai target pada tabung rontgen yang berfungsi menarik elektron dari katoda. 12. Anoda bergerak : Anoda yang bergerak saat ditembaki elektron, berbentuk sebuah piringan yang berputar dengan kecepatan tinggi, ini membantu untuk menyebarkan panas. 13. Anoda diam : Anoda yang diam atau tidak bergerak saat ditembaki elektron, biasa ditemukan pada dental unit atau mobile unit. 14. Angiography / Cath Lab : pemeriksaan invasive radiografi untuk menggambarkan pembuluh darah (ada atau tidak penyempitan) 15. Antegrade Pyelography (APG) : pemeriksaan radiografi pada system urinaria dengan media kontras yang dimasukkan lewat kateter yang dipasang dengan cara nefrostomi percutan. 16. Anterior : bagian depan 17. Anti- : melawan 18. Apex : puncak 19. Appendicography : pemeriksaan radiografi untuk mendeteksi adanya gangguan pada appendiks (umbai cacing), seperti adanya penyakit usus buntu 20. Appendiks : umbai cacing 21. Appendiksitis : penyakit radang usus buntu 22. Apron : baju pelindung radiasi yang terbuat dari bahan timbal 23. Artefak : bercak pada film rontgen. 24. Arteri : pembuluh darah yang membawa darah dari jantung keseluruh tubuh 25. Arthrography : pemeriksaan radiografi pada rongga sendi dengan menyuntikan bahan radioopague (udara atau zat kontras). 26. Asendens : bagian yang naik 27. Atenuasi : perlemahan sinar-x setelah melewati objek. 28. Atresia Ani : kelainan berupa tanpa anus 29. Auricula : daun telinga 30. Axial : memotong sumbu Z B 1. Barium Enema : sama dengan Colon In Loop



2. Barium Follow Through : pemeriksaan radiografi usus halus dengan media kontras. 3. Barium Meal : sama dengan OMD 4. Barium Swallow : sama dengan Oesophagografi 5. Blass : kandung kemih 6. BNO : Blass Nier Oversich atau foto abdomen yang indikasinya untuk memperlihatkan tractus urinaria 7. BNO IVP (Intravenous Pyelogram) : foto abdomen yang memperlihatkan tractus urinaria (ginjal, ureter, blass) dengan media kontras yang disuntikkan melalui vena. 8. Bronchography : pemeriksaan radiografi untuk melihat kerusakan bronkus dengan menggunakan media kontras yang disuntikan pada trakea 9. Bronchopneumonia (BP) : radang paru-paru yang mengenai satu atau beberapa lobus paru-paru yang ditandai dengan adanya bercak-bercak infiltrat yang disebabkan oleh bakteri,virus, jamur dan benda asing. 10. Bronkhietaksis : pendarahan pada bronkus (cabang paru) 11. Bronkhitis : peradangan pada bronkus. 12. Bucky : Grid yang bergerak saat eksposi.



C 1. – cele : tumor / penonjolan. 2. Canalis : sebuah saluran tulang 3. Caninus : gigi taring 4. Capsula bowman : capsula ginjal yang dipagari oleh capillaries 5. Cardiomegali : pembesaran jantung 6. Cardio Thorax Ratio : pengukuran pembesaran jantung berdasarkan hasil foto thorax. 7. CAT : Computed Axial Tomography 8. Caudad : menuju ke arah kaki / arah dibawah kepala



9. Caudal : bagian ekor 10. Caudografi : pemeriksaan radiografi dari caudo equine dan serabut saraf Lumbal dan sacral dengan memasukan bahan kontras 11. Central Ray (CR) : Arah sinar yang digunakan dalam pemotretan yang menunjukan arah atau jalannya sinar tersebut 12. Central Point (CP) : Pusat sinar yang digunakan dalam pemotretan 13. Chepalad : menuju ke arah kepala 14. Chepalometri : pemeriksaan radiologi untuk mengukur atau melihat bentuk wajah (biasa dilakukan pada pasien yang hendak pasang kawat gigi) 15. Colecystography : pemeriksaan radiografi untuk melihat kandung empedu dengan menggunakan kontras. 16. Colon : usus besar 17. Colon Hirschprung : mega kolon atau penyakit/kelainan pada kolon yang disebabkan tidak adanya sel ganglion dalam rectum atau bagian rektosigmoid kolon. 18. Colon In Loop : pemeriksaan radiografi pada usus besar dengan media kontras barium sulfat yang dimasukkan intraanal. 19. Cor Analisa : pemeriksaan radiografi untuk melihat kelainan jantung (menggunakan media kontras +) 20. Coronal : memotong sumbu Y 21. Corpus Alienum : benda asing yang masuk ke dalam tubuh 22. CR : Computer Radiology 23. Cranial : bagian kepala 24. CT Scan : Computed Tomography Scan, 25. Cystogram : sama dengan Retrograde Cystografi D 1. DDR : Direct Digital Radiography, menggantikan Image Reseptor, terdiri dari detektor yang langsung mengambil gambar dan mengirimkannya ke komputer. 2. Defleksi : gelombang ultrasound yang dipantulkan kembali setelah mengenai permukaan media 3. Dekstra : bagian kanan



4. Dehidrasi : kekurangan cairan atau pengurangan volume air yang terjadi pada tubuh karena pengeluaran yang berlebihan atau penyusutan yang tidak diganti sehingga tidak mempunyai persediaan yang cukup 5. Densitas : derajat kehitaman dari sebuah foto rontgen 6. Densitometer : alat ukur densitas. 7. Detail : mampu memperlihatkan gambaran sampai yang sekecil-kecilnya pada 8. Developer : cairan pembangkit bayangan laten pada film rontgen. 9. Diastol : angka yang dibawah, yaitu tekanan darah pada saat ventrikel berelaksasi, aliran darah bergerakdari atrium menuju ventrikel. 10. Discography : pemeriksaan radiografi discus invertebralis (menggunakan media kontras +) 11. Disfagia : kesulitan untuk menelan atau memasukan makanan 12. Dislokasi : terlepasnya kompresi jaringan tulang dari kesatuan sendi 13. Distal : bagian yang jauh dari tubuh (menuju kebawah) / ujung 14. Distorsi : perubahan ukuran dan bentuk gambaran dari obyek asli yang terjadi karena obyek mengalami pembesaran yang tidak sama untuk setiap bagiannya dan tidak sejajarnya obyek dengan film. 15. Dorsal : punggung tangan atau kaki depan 16. Dosimeter : alat ukur radiasi 17. Duodenum : bagian utama usus halus panjangnya 25 cm,berbentuk sepatu kuda, dan kepalanya mengelilingi kepala pancreas 18. Dys- : jelek/rusak (contoh : dysfagia) E 1. –emia : darah 2. Echo : suara atau gema 3. ECG : Electro Cardiogram atau pemeriksaan jantung. 4. Edema : tertimbunnya cairan dalam jaringan akibat adanya gangguan keseimbangan cairan didalam tubuh 5. Efusi pleura : pengumpulan cairan didalam rongga pleura 6. Ekspirasi : buang nafas 7. Ekstensi : meluruskan kembali sendi 8. Eksternal : bagian luar



9. Ekstra Fooding : makanan tambahan (bagi pekerja radiasi) 10. Emboli : obstruksi pembuluh darah oleh badan materi yang tidak larut 11. Empisema : nanah di dalam rongga pleura 12. Emulsi Film : bagian film radiografik yang sensitif terhadap sinar-X dan cahaya tampak, yang dapat merekam gambaran radiografik. Lapisannya terdiri dari AgBr dan gelatine 13. Endoscopy : suatu instrumen yang digunakan untuk memeriksa interior sebuah organ berongga atau rongga tubuh. Tidak seperti kebanyakan perangkat pencitraan medis, endoskopi dimasukkan langsung ke organ 14. ERCP (Endoscopic Retrograde Cholangio Pancreatography) : pemeriksaan radiografi dari pancreas dan system biliari dengan menggunakan fyber optic endoscopy. 15. Erect : posisi berdiri 16. Esofaghus (Oesofaghus) : kerongkongan 17. Etiologi : ilmu tentang penyebab penyakit. F 1. Faring : tenggorokan 2. Fetography : pemeriksaan radiografi untuk melihat kondisi janin. 3. FFD : Focus Film Distance atau jarak antara fokus ke film 4. FOD : Focus Objek Distance / Jarak dari Fokus ke Objek 5. Film Badge “: alat monitor radiasi perorangan. 6. Filter : berfungsi supaya berkas sinar-x yang heterogen menjadi lebih homogen sehingga kualitas menjadi baik dan juga berfungsi untuk mengurangi jumlah sinar-x dengan energi foto yang rendah yang tidak dapat dimanfaatkan dalam pencitraan sehingga tidak perlu keluar dari tabun 7. Film Badge : alat ukur radiasi (pasif) bagi pekerja radiasi. 8. Fissura : celah, robek 9. Fistula : saluran tidak normal yang menghubungkan organ-organ tubuh yang secara normal tidak berhubungan. 10. Fistulography : pemeriksaan radiografi untuk menampakan luka bekas operasi dengan memasukan media kontras pada hollow organ (GI, bladder) 11. Fixer : cairan penetapan bayangan film rontgen.



12. Fleksio : membengkokkan atau melipat sendi 13. Fluoroscopy : pemeriksaan radiografi dimana hasilnya dapat langsung dilihat di layar fluoroscopy atau monitor. 14. Focal Spot : daerah pada anoda atau target (pada tabung sinar-x) yang ditumbuki elektron. focal spot akan mempengaruhi resolusi gambar radiografi. 15. Fluorosensi (sifat sinar x) : memandarkan cahaya hanya saat terkena sinar-x. 16. Fontanel : ubun ubun. 17. Fraktur : patah tulang atau terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya 18. Frontal : dahi G 1. Gallipot : sebuah wadah untuk tempat obat atau bahan kontras 2. Gastro Intestinal (GI) : saluran pencernaan dari mulut sampai anus 3. Gastritis : radang pada gaster 4. Genue : dengkul 5. Gonad : alat reproduksi atau organ yang membuat gamet (pada laki laki adalah testis, dan pada perempuan adalah ovarium) 6. Grid : suatu alat yang digunakan untuk meningkatkan kontras radiografi dengan cara menyerap radiasi hambur.



H 1. Hemi- : sebagian 2. Hemothoraks : darah di dalam rongga pleura biasa terjadi karena cedera di dada 3. Hepatitis : peradangan pada sel-sel hati 4. Hepatomegali : pembesaran hati 5. Hernia : biasa dikenal dengan turun berok atau penyakit akibat turunnya buah zakar seiring melemahnya lapisan otot dinding perut 6. High Kv : teknik pada bidang radiologi dengan memanfaatkan tegangan (kV) tinggi dengan menurunkan nilai mAs untuk menghasilkan gambaran



radiografi yang sama dengan kondisi kV standar pada sebuah pemeriksaan radiologi. 7. Histerosalfingografi (HSG) : gambar dari rahim dan saluran telur yang diperoleh dari foto rontgen. 8. Horizontal : garis mendatar 9. Hydroneprosis : distensi dan dilatasi dari renal pelvic, biasanya disebabkan oleh terhalangnya aliran urin dari ginjal (Obstruksi), Hydroneprosis biasa disebut pembesaran ginjal 10. hyper- : berlebihan 11. hypo- : kekurangan I 1. –iasis : kehadiran, keadaan pembentukan sesuatu (contoh : nefrolitiasis) 2. –itis : peradangan (contoh : cholecysitis) 3. Iluminator : lampu pembaca foto rontgen. 4. Immobilisasi : pembatasan pergerakan. 5. Inferior : bagian bawah 6. Infiltrat : massa (pada paru, seperti dahak, nanah, darah, dll.) 7. Informed Consent : surat persetujuan pelaksanaan tindakan medis yang diisi pasien setiap akan mendapatkan tindakan medis. 8. Insert tube : salah satu dari komponen tabung sinar-x yang terbuat dari tabung kaca hampa udara dengan dilengkapi KNAP yang saling berhadapan 9. Insisivus : gigi seri 10. Inspirasi : ambil nafas 11. Intensitas radiografi : jumlah tenaga foton yang keluar dari tabung rontgen pada jarak dan luasan tertentu. 12. Internal : bagian dalam 13. Intensifying Screen : tabir penguat pada kaset yang berfungsi mengubah sinar x menjadi cahaya tampak. 14. Invertogram : foto rontgen untuk bayi kasus atresia ani. 15. Ionisasi : proses pengubahan atau penguraian atom/molekul menjadi ion dengan menambahkan atau mengurangi partikel bermuatan.



K 1. Karsinoma (Ca) : tumor ganas jaringan epitel. 2. Kateter : sebuah pipa panjang,ramping,dan fleksibel,yang dimasukkan ke dalam tubuh untuk beraneka tujuan.Kateter terbuat dari bahan lentur yang dapat dilihat dengan sinar-X. 3. Katoda : filamen pada tabung Rontgen yang bertindak sebagai sumber elektron. 4. Kedokteran Nuklir: ilmu kedokteran yang dalam kegiatannya menggunakan sumber radiasi terbuka (“unsealed’) baik untuk tujuan diagnosa, maupun untuk pengobatan penyakit (terapi), atau dalam penelitian kedokteran. 5. Kifosis : bungkuk 6. Kilovoltage (kV) : tegangan tabung atau satuan beda potensial yang diberikan antara anoda dan katoda (menentukan daya tembus sinar atau kualitas radiasi) 7. Knee Chest Position : posisi seperti orang sujud (lutut dan dada menempel) 8. Kolimasi : merupakan bagian yang terbaik dari x-ray beam restrictors yang digunakan untuk mengatur luas lapangan penyinaran, keluarnya sinar-x dan sebagai off fokus radiasi 9. Kontras : perbedaan warna hitam dan putih pada hasil foto rontgen. 10. KP : Koch Pulmonum = Penyakit TBC 11. Kualitas radiografi : daya tembus berkas sinar-x L 1. Laten Image (bayangan laten) : bayangan tidak tampak pada film radiografi yang bisa dilihat setelah diproses baik secara manual atau otomatis. 2. Lateral : posisi miring dalam kondisi tidur ataupun berdiri 3. Left Anterior Obligue (LAO) : posisi penderita miring dengan tepi kiri depan dekat film. 4. Left Posterior Obligue (LPO) : posisi penderita miring dengan tepi kiri belakang dekat film. 5. LET : Linear Energy Transfer atau tingkat energi yang tersimpan sebagai partikel bermuatan pada saat radiasi menembus bahan ( keV / mikron ) 6. Lingua : lidah 7. Long Axis : sebuah garis khayal tubuh yang sejajar dengan objek memanjang.



8. Longitudinal : membujur 9. Lopography : pemeriksaan radiografi untuk melihat Kolon bagian distal.



M 1. –malacia : pelunakan (contoh : osteomalacia) 2. Mamography : pemeriksaan radiografi pada kelenjar mamae. 3. Macroradiography : teknik memperbesarkan bayangan radiograf. 4. Marker : alat yang terbuat dari timbal yang di gunakan sebagai penanda objek (biasanya Marker itu R atau L maksud nya yaitu R untuk penanda bagian objek sebelah kanan dan L untuk penanda bagian objek sebelah kiri ) 5. MCU : Micturating Cisto Uretrografi atau Pemeriksaan radiograf untuk menilaian lower urinary tract 6. Medial : bagian tengah 7. –megali : pembesaran (contoh: hepatomegali) 8. Mentus : dagu 9. Metode : nama suatu posisi, nama orang yang pertama kali menemukan/mengenalkan suatu posisi dalam radiografi (misal : Waters, Towne, Caldwell) 10. Milli Amphere (mA) : besaran arus tabung atau kemampuan pesawat untuk menghasilkan electron (mengatur intensitas sinar-x) 11. Minyak pendingin : berfungsi sebagai menetralisir atau mendinginkan panas yang dikeluarkan pada saat eksposi dan juga berfungsi sebagai memproteksi tegangan tinggi. 12. Mobile Unit X-Ray : Pesawat Sinar-X yang dilengkapi dengan baterai charger atau tersambung langsung dengan catu daya listrik, dan roda sehingga mudah dibawa-bawa keruangan lain, misalnya ke IGD, kamar operasi atau ruang ICU. 13. Molar : gigi geraham 14. MRI : Magnetic Resonance Imaging, suatu tehnik pencitraan yang dapat menampilkan informasi anatomis dalam bentuk berbagai irisan langsung (multi planar) penampang tubuh dengan memanfaatkan prinsip resonansi magnetik inti atom hidrogen.



15. MSCT : Multi Slice Computed Tomography 16. Muscullus : otot 17. Myelography : pemeriksaan radiografi untuk melihat susunan saraf pusat (CNS) pada canalis vertebralis dengan menggunakan media kontras. N 1. Nasokomial, Infeksi : penyakit yang didapat di RS. 2. Needle : jarum suntik (wing needle : jarum suntik berbentuk sayap) 3. Nephrolithiasis.: batu ginjal 4. Nervus : susunan syaraf 5. Nilai Batas Dosis (NBD) :



O 1. –oma : tumor (contoh : carsinoma, sarcoma) 2. –oskop/i : melihat atau alat untuk melihat 3. Oblique : posisi tubuh dalam keadaan miring sebesar 45 derajat 4. Oesophagography : pemeriksaan radiografi untuk melihat Pharinx sampai Oesophagus (dengan media kontras). 5. Oesophagus Maag Duodenum (OMD) : pemeriksaan radiografi pada lambung (menggunakan media kontras). 6. OFD : Object Film Distance / jarak dari objek ke film. 7. Oral : mulut 8. Os : tulang 9. Ossa : tulang – tulang 10. Osteoarthritis : penyakit sendi yang degenerative disertai sakit tulang yang berdekatan. 11. Overlaping : bertumpuknya dua tulang atau lebih sehingga gambar radiografi jadi tidak jelas P 1. Panoramic Photo : pemeriksaan radiografi dental untuk melihat seluruh gigi tanpa overlapping. 2. PARI : Perhimpunan Radiografer Indonesi, merupakan suatu organisasi profesi bagi tenaga Radiografer se-Indonesia



3. Patologi : ilmu penyakit 4. Pediatric Radiography : teknik radiografi pada anak 5. Pencitraan Diagnostik : suatu cara untuk menghasilkan citra atau gambaran organ bagian dalam tubuh manusia dengan menggunakan suatu peralatan untuk kepentingan diagnosa penyakit. 6. Pelvimetri : teknik radiografi untuk mengukur rongga pelvis 7. Percutaneous Transhepatic Cholangiography (PTC) : pemeriksaan radiologi invasive (pembedahan) untuk melihat duktus biliaris dengan media kontras. 8. Perifer : bagian tepi 9. Peritonitis : Radang selaput perut. 10. PET : Positron Emission Tomography, teknik pencitraan kedokteran nuklir untuk mendeteksi metabolisme dalam jaringan sel. 11. Placentografi : Pemeriksaan radiografi untuk melihat placenta pada ibu hamil dengan menggunakan bahan kontras,dilakukan pada minggu ke 28 (strimeter III) kehamilan. 12. Plain foto : foto pendahuluan untuk mengecek persiapan yang dilakukan oleh pasien 13. Plantar : telapak tangan 14. Plumbum (Pb) : disebut juga timbal yaitu bahan yang digunakan untuk menangkal radiasi (no.atom 82) 15. Pneumothorac : kolaps paru / tertimbunnya udara pada rongga pleura. 16. Polyuria : fisiologis normal dalam beberapa keadaan, seperti diuresis dingin, diuresis ketinggian, dan setelah minum cairan dalam jumlah besar. 17. Post Operative Choledocography : pemeriksaan radiografi pada system biliari saat 10 hari setelah operasi sebelum kateter dicabut. 18. Post Void : keadaan dimana jumlah urine dalam kandung kemih sudah sedikit bahkan tidak ada karena telah dikeluarkan melalui prosses buang air kecil 19. Posterior : bagian belakang 20. Premolar : gigi geraham depan 21. Profunda : dalam 22. Proksimal : bagian yang dekat ke pusat tubuh



23. Proyeksi : suatu gambaran dari sebuah benda/organ pada sebuah bidang tertentu. 24. Prone : posisi tiduran tengkurup diatas meja pemeriksaan 25. Pulser : alat yang berfungsi sebagai penghasil tegangan untung merangsang kristal pada transducer dan membangkitkan pulsa ultrasound 26. Pyelonepritis : inflamasi pada pelvis ginjal dan parenkim ginjal yang disebabkan karena adanya infeksi oleh bakteri infeksi bakteri pada jaringan ginjal yang dimulai dari saluran kemih bagian bawah terus naik ke ginjal. Q 1. Quality Assurance : suatu program berlanjut yang disusun secara objektif dan sistematis memantau dan menilai mutu dan kewajaran pelayanan terhadap pasien, menggunakan kesempatan untuk meningkatkan pelayanan pasien dan memecahkan masalah yang terungkap 2. Quality Control (QC) : kegiatan monitoring, evaluasi sehari-hari dan memberikan keputusan terhadap proses yang terlibat dalam produksi serta pemeliharaan terhadap pelaksanaan QA. R 1. Radiasi : sinar yang merupakan pancaran tenaga (gelombang) yang dapat merambat pada medium atau tanpa medium. 2. Radiasi Hambur : radiasi yang mengalami deviasi (hamburan) dalam arahnya saat menembus bahan. 3. Radiasi Pengion : radiasi yang apabila menumbuk sesuatu, akan berubah menjadi partikel bermuatan listrik (ion) 4. Radiasi Primer : radiasi yang berasal dari target tabung sinar-x (anoda) 5. Radiasi Sekunder : radiasi yang keluar dari benda yang dilalui sinar-x 6. Radiobiologi : cabang biologi yang berhubungan dengan efek radiasi ionisasi pada system hidup. 7. Radiodiagnostik : pemanfaatan radiasi pengion untuk menegakkan diagnosa suatu kelainan atau penyakit dengan menggunakan pesawat rontgen. 8. Radiofotografi : pencatatan bayangan pada film dengan menggunakan sinar-x 9. Radiograf : foto rontgen / hasil gambaran dari pencatatan bayangan oleh sinar-x 10. Radiografer : penata rontgen



11. Radiologi : ilmu yang mempelajari penggunaan radiasi pengion (sinar-x, gamma, betta, dsb) untuk diagnosa dan terapi. 12. Radiologi Intervensional : cabang ilmu radiologi yang bertujuan melakukan terapi dengan penanganan organ bagian dalam tubuh pasien dengan memasukkan berbagai macam instrumen seperti kateter, kawat penuntun dan stent dengan panduan citra diagnostik real time menggunakan sinar-X. 13. Radiologist : dokter ahli radiologi dengan gelar Sp.Rad (a.k.a Radiolog) 14. Radiolucent : Gambaran hitam pada film, diluar gambar tulang (yang tidak menahan radiasi) 15. Radioopague : Gambaran putih pada film, yang menahan radiasi. Contoh : tulang. 16. Radiosensitifitas : tingkat sensitivitas terhadap paparan radiasi yang berhubungan dengan kematian sel, khususnya kematian reproduktif sel 17. Radioterapi : pengobatan dengan radiasi pengion. 18. Ramus : sebuah cabang yang besar dari bagian tubuh utama 19. Refraksi : perubahan panjang gelombang akibat dari berpindahnya gelombang ultrasound dari suatu media ke media lainnya. hal ini menyebabkan penurunan intensitas 20. Reject Analysis : suatu analisis penolakan film karena film tersebut tidak memberikan informasi diagnostic jelas. 21. REM : Radiation Equivalent Man, satuan dosis radiasi setelah memperhitungkan pengaruhnya terhadap makhluk hidup. 22. Renography : pemeriksaan radiografi untuk melihat fungsi ginjal. 23. Resolusi : kemampuan untuk mengakuratkan antara gambaran dengan obyek (sama dengan detail) 24. Retrograde Cystography : pemeriksaan radiografi pada system urinaria (khusus memeriksa kandung kemih dan uretra) dengan menggunakan media kontras yang dimasukkan melalui uretra. 25. Retrograde Phyelography (RPG) : pemeriksaan radiografi system urinaria dengan memasukkan media kontras dengan kateter berlawanan dengan system urinaria. 26. Retrograde Uretrography : pemeriksaan radiografi uretra (biasa dilakukan pada laki-laki) dengan menggunakan media kontras yang dimasukkan melalui uretra distal. 27. Right Anterior Obligue (RAO) : posisi penderita miring dengan tepi kanan depan dekat film.



28. Right Posterior Obligue (RPO) : posisi penderita miring dengan tepi kanan belakang dekat film. 29. Rotasi : gerakan memutar sendi



S 1. Safe light : lampu pengaman berwarna merah di kamar gelap. 2. Sand bag : bantalan pasir yang berfungsi supaya tidak ada pergerakan pada objek 3. Sagital : memotong sumbu X 4. Sarcoma : tumor ganas jaringan penyambung. 5. Second (s) : lamanya waktu penyinaran 6. Sel : bagian yang terkecil dari makluk hidup yang hanya bisa dilihat dengan mikroskop 7. Sella Tursica : lekukan pada sfenoid yang memuat kelenjar hipofisis. 8. Sentral : bagian pusat 9. Sharpness (ketajaman) Radiografi : kejelasan gambar pada film radiografi untuk menggambarkan garis tepi gambar yang jelas. 10. Sialography : pemeriksaan radiografi untuk melihat kelenjar ludah dan salurannya (menggunakan media kontras) 11. Silver Recovery : pengambilan lagi perak dari fixer. 12. Sinistra : bagian kiri 13. Sinus : sebuah rongga yang berisi udara 14. Sirkumduksio : gerak sirkular atau pergerakan gabungan fleksi, ekstensi, abduksi dan adduksi 15. Sirosis : penyakit yang sudah lanjut dimana fungsi hati sudah sangat terganggu akibat banyaknya jaringan ikat di dalam hati dan hati menjadi keras 16. Sistol : angka yang atas / tekanan darah pada saat ventrikel berkontraksi memompakan darah ke seluruh tubuh.



17. Soft Tissue : teknik radiografi untuk melihat jaringan lunak (kV direndahkan, s dinaikkan) 18. Speed (kecepatan) radiografi : besarnya perpedaran cahaya yang dihasilkan dalam waktu tertentu. 19. SPN foto : foto sinus para nasal 20. Spons : alat yang terbuat dari busa yang digunakan supaya objek tidak mengalami pergerakan 21. Spuit : sebagai alat untuk pemasukan bahan kontras atau sebagai injector 22. Stereoradiography : pemeriksaan radiografi untuk menghasilkan bayangan 3D yang menggunakan alat stereoskop untuk melihatnya) 23. Striktura : penyempitan pada organ 24. Sulcus : depresi atau celah di permukaan organ 25. Superfisial : dangkal 26. Super posisi : bertumpuk 27. Superior : bagian atas 28. Supine : posisi tidur terlentang di atas meja pemeriksaan 29. Survey meter : alat ukur radiasi yang hasilnya bisa dilihat langsung dimonitor, prinsipnya seperti scintillation counter.



T 1. –tomi : pengangkatan / memotong sesuatu. 2. Ten day rule : prosedur pemeriksaan radiografi HSG, dimana pemeriksaan itu dilakukan setelah 10 hari dari hari pertama haid terakhir karena pada saat itu belum terjadi pembuahan atau pelepasan sel telur dari indung telur dan hari kesepuluh itu biasanya haid sudah berakhir sehingga pemeriksaannya aman. 3. Termoluminensi Dosimeter (TLD) : alat ukur radiasi (aktif) yang menggunakan prinsip foton (cahaya) 4. Tesla : satuan untuk kekuatan medan magnet (biasa pada MRI) 5. Thorax : paru – paru 6. Tourniquet : berfungsi untuk mengontrol vena dan arteri sirkulasi ke ujung pada jangka waktu tertentu.



7. Transducer : alat yang berfungsi sebagai transmitter (pemancar) sekaligus sebagai receiver (penerima). dalam fungsinya sebagai pemancar, transducer merubah energi listrik menjadi mekanik berupa getaran suara berfrekuensi tinggi. dan fungsi receiver pada transducer adalah merubah mekanik menjadi listrik 8. Transversal : melintang 9. Tractus : sistem organ 10. Tractus Digestivus : Sistem pencernaan 11. Traktus Genitalius : Sistem reproduksi 12. Tractus Respitorius : Sistem pernapasan. 13. Tractus Urinarius : Sistem pengeluaran 14. Tube Shield : berfungsi sebagai pengaman dan proteksi komponenkomponen yang ada didalamnya, perisai tabung terbuat dari metal + Pb. 15. Tube Housing : salah satu dari komponen tabung sinar-x yang berfungsi untuk melindungi insert tube dari benturan fisik dan juga menjaga agar sinar-x tidak menyebar kesegala arah U 1. Umbilikus : pusar 2. Ulcers : erosi dari mukosa dinding lambung (karena cairan gaster, diet, rokok, bakteri ) 3. Useful Beam : radiasi primer yang lewat melalui lubang (cone atau kolimator) 4. Ureter : yang menyalurkan kencing dari ginjal ke blass 5. Uretra : saluran yang mengeluarkan urin dari blass. 6. Urinari : sistem perkemihan 7. USG (Ultrasonografi) : pemeriksaan dalam bidang penunjang radiodiagnostik yang memanfaatkan gelombang ultrasonik dengan frekuensi yang tinggi dalam menghasilkan imajing tanpa menggunakan radiasi, tidak menimbulkan rasa sakit (non traumatic), tidak menimbulkan efek samping, relatif murah, pemeriksaannya cepat dan persiapan serta peralatannya lebih mudah V 1. Vaginography : pemeriksaan radiografi pada vagina (menggunakan media kontras positif) 2. Vasovaskuler : pembuluh darah pada paru-paru.



3. Vena : pembuluh darah balik yang membawa darah dari jaringan tubuh kembali ke jantung 4. Vertebrae : ruas tulang belakang 5. Vertikal : garis tegak 6. Vesika urinaria : kandung kemih / blass 7. Viewing box : boks atau kotak yang didalam nya terdapat sebuah lampu yang digunakan untuk memperjelas atau membantu dalam proses membaca foto rontgen 8. Voiding Cysto Uretrography (VCU) : pemeriksaan radiografi pada kandung kemih dengan media kontras setelah pemeriksaan cystografi. W 1. Window : berfungsi sebagai jendela pengatur keluarnya sinar-x pada tube housing. 2. Wire : alat yang menghubungkan pulsa listrik dengan kristal



Plt.DIREKTUR UPT. RSUD BALI MANDARA PROVINSI BALI



dr. GEDE BAGUS DARMAYASA M.Repro



Pembina Tk.I NIP.19610726 198803 1 004



LAMPIRAN II KEPUTUSAN DIREKTUR UPT RSUD BALI MANDARA PROVINSI BALI TANGGAL 31 JULI 2017 NOMOR: 188.4/4226/UPT.RSBM.DISKES/2017



TENTANG KEBIJAKAN DEFINISI, SINGKATAN DAN SIMBOL YANG BOLEH DAN TIDAK BOLEH DIGUNAKAN DI UPT RSUD BALI MANDARA PROVINSI BALI b. SINGKATAN LOKAL YANG DIGUNAKAN DI UPT RSUD BALI MANDARA PROVINSI BALI NO



SINGKATAN



1 # 2 (D) 3 (S) 4 2JPP 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25



A a/i a/n a/p Ab ABC ABD ABP AC ACL AD ADT AF AGD AIDS AKB AKBK AKBR AKDR AKG Alg



ARTI SINGKATAN FRAKTUR DEXTRA/KANAN SINISTRA/KIRI 2 JAM POST PARDIAL/GULA DARAH 2 JAM SETELAH MAKAN AMPUL AT AS INSTRUKSI ATAS NAMA AT AS PERINTAH ABORTUS ABACAVIR ABDOMEN ANGLED BLADE PLATE ALTERNATING CURENT ANTERIOR CRUCIATE LIGAMENT AURICULA DEXTRA APUSAN DARAH TEPI (BLOOD SMEAR) ATRIAL FIBRILASI ANALISIS GAS DARAH ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY SYNDROME ANGKA KEMATIAN BAYI ALAT KONTRASEPSI BAWAH KULIT ALAT KONTRASEPSI BAWAH RAHIM ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM ANGKA KEBUTUHAN GIZI ALGANOL



NO 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37



SINGKATAN Alkes ALP ALS amp ANC ANJ AP APB APC APD APS APTT



38 ART 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65



ARV AS ASI AST ASTO ATE ATK ATV AZT B.Sr B.Wn BAB BAK BB BBL BBLR BBS BC BE BILL TOT BOF BOR BP BPH BPL BRG BS



ARTI SINGKATAN ALAT KESEHATAN ALKALI PHOSPHAT AMYOTROPIC LATERAL SKLEROSIS AMPUL ANTE NATAL CARE ANGIOFIBROMA NASOFARING JUVENILE ANTERO POSTERIOR ANTE PARTUM BLEEDING ABORTUS PROVOKATUS CRIMINALIS ALAT PELINDUNG DIRI ATAS PERMINTAAN SENDIRI ACTIVATE) PARCIAL TROMBOPLASTIN TIME ANTIRETROVIRAL THERAPY (TERAPI ANTIRETROVIRAL) OB AT ANTIRETROVIRAL APGAR SCORE AIR SUSU IBU ASPARTATE AMINOTRANSFERASE ANTI STREPTOLYSIN ADENOTONSILEKTOMI ALAT TULIS KANTOR ATAZANAVIR ZIDOVUDINE (ATAU YANG SERING DISEBUT ZDV) BUBUR SARING BUTA WARNA BUANG AIR BESAR BUANG AIR KECIL BERAT BADAN BERAT BADAN LAHIR BERAT BAD AN LAHIR RENDAH BERAT BAD AN SEKARANG BALANCE CAIRAN BRONKHIEKTASIS BILIRUBIN TOTAL BUIK OVERZICH FOTO BED OCCUPATION RATE BRONCHO PNEUMONIA BENIGNA PROSTAT HIPERPLASIA BOLEH PULANG BUBUR RENDAH GARAM BLOOD SUGAR



NO



SINGKATAN



66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106



BSA BSN BT BTA BTO Bumil BUN Busui BW BY C C.Pn C/ Ca CAE cal CAP CBP CCW CD4 CE CF CFR CHKM CHL CKB CKR CKS CM CM-CK CO COI CP CPD CPO CS CSF CT CT SCAN CTH CTS



ARTI SINGKATAN BLOCK SPINAL ARTERI BLOOD SUGAR NUCHTER (GLUCOSE PUASA) BLEEDING TIME BASIL TAHAN ASAM BED TURN OVER IBU HAMIL UREUM IBU MENYUSUI BRONCHIAL WISHING BAYI CHOCLEA/SENDOK MAKAN (15 ML) CENTRAL POIN CONSUL CANCER CANALIS ACUSTICUS EXTERNUS KALORI COMMUNITY ACQUIRED PNEUMONI CONNYLER BUTTRESS PLATE CRISS CROSS WIRE LIMPOSIT-T CD4+ CHLORETYL CLOSE FRAKTUR CASE FATALITY RATE CHLOR PHENOL KAMPER MENTHOL CONDUKTIF HEARING LOSS CEDERA KEPALA BERAT CEDERA KEPALA RINGAN CEDERA KEPALA SEDANG COMPOS MENTIS CAIRAN MASUK CAIRAN KELUAR CARDIAK OUTPUT COITUS (BERHUBUNGAN BADAN) CEREBRAL PALSI CEPHALOPELVIC DISPROPORTION CATATAN PENGGUNAAN OBAT CLEANING SERVICE CEREBRO SPINAL FLUID CLOTTING TIME COMPUTERRIZED TOMOGRAPHY SCAN CHOCHLEAR THEAE/SENDOK THE (5 ML) CARPAL TUNNEL SYNDROME



NO



SINGKATAN



107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147



CUT CV CVP D.Lb D4T DART DBN DC DC Shock DDL DF DH DHF DHS DIG DJJ DKA DKI DL DM DND DNR DO DOA DOT DP DPO DS DSS DT DUK DX E EC ec, ECCE ECG ed ED EDH EF



ARTI SINGKATAN KONTRAKSI UTERUS COLLUMNA VERTEBRALIS CENTRAL VENUS PRESURE DIET LAMBUNG STAVUDINE DEVELOPMENT OF ANTIRETRO VIRAL THERAPY DALAM BAT AS NORMAL DOWER CATHETER DIRECT CURENT DIDANOSINE DIABETIC FOOT DIET HATI DENGUE HEMORAGIC FEVER DINAMIC HIP SCREW DENYUT JANTUNG JANIN DETAK JANTUNG JANIN DERMATITIS KONTAK ALERGI DERMATITIS KONTAK IRITAN DARAH LENGKAP DEABETES MILITUS DIET NEFROPATI DIABETES DO NOT RESUSITASI DATAOBYEKTIF DEADTH ON ARRIVAL DIRECTLY OBSERVED TERAPY DEPO PROPERA DALAM PENGARUH OBAT DATA SUBYEKTIF DENGUE SYOK SYNDROME DEMAM THYPOID DAFTAR URUT KEPANGKATAN DIAGNOSA EMERGENSI ELEKTRO CAUTER ET CAUSA EXTRA CAPSULER CATARAK EXTERPATI ELEKTRO CARDIOGRAFI EYE DROP ERUPSI DEPICILIS EPIDURAL HEMATUMA ELEKTRO FULGUNASI



NO



SINGKATAN



148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175 176 177 178 179 180 181 182 183 184 185 186 187 188



EFV EGD EKEK ENF (T-20) ENL EO ER ET ETC ETT EVM EXC ExPTA EXT FAM FC FDC FDC/KDT FDE FESS FL FLS Fr FRC FTx Fup G GA Galur GC GCS GDR GDS GE GI GL GO GOT GP GR Grd



ARTI SINGKATAN EFAVIRENZ ESOFAGO GASTRO DUODENOSKOPI EXTIRPASI KATARAK EXTRA KAPSULER ENVUVIRTIDE ERTTEMA NODUSUM LEPROSUM EYEOITMENT EDENTOULUS RIDGE ENDOTRACHEAL TUBE EMTRICITABINE ENDOTRACHEAL TUBE EYE VERBAL MOTORIK EXERCISE EXTRA PUTIH TELUR AY AM EXTRACIE FIBRO ADENOMA MAMA FUNDUSCOPY FIXED-DOSE COMBINATION FIX DOSE COMBINATION/KOMBINASI DOSIS TETAP FIXED DRUG ERUPTION FUNCIONAL ENDOSKOPI SINUS SURGERY FAECES LENGKAP FLES FRAKTUR FUNGSIONAL RESIDUAL CAPACITI FISIOTERAPI FOLLOW UP GRAVIDA GENERAL ANASTESI VIRAL STARIN GASTRIC COOLING GLASGOW COMA SCALE GROSS DEATH RATE GULA DARAH SEWAKTU GASTRO ENTRITIS GASTROINTESTINAL GLAUKOMA GONORHO GLUTAMIL TRANSFERASE GANGGRAENA PULP A GANGGRAEN RADIX GRADE



NO



SINGKATAN



189 190 191 192 193 194 195 196 197 198 199 200 201 202 203 204 205



grm GSI GY Gyn H HAART Hb HBV HCT HCU HD HDK HDL HEA Hepatitis C.V HIL HIM



206 HIV



ARTI SINGKATAN GRAM GERAKAN SAYANG IBU GOYANG GYNEKOLOGI HYPERMETROPIA HIGHLY ACTIVE ANTIRETROVIRAL THERAPY (ART) HAEMOGLOBIN HEPATITIS B VIRUS HEMATOCRIT HIGH CARE UNIT HEMODIALISA HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN HIGH DENSITY LIPOPROTEINS HARGA EVALUASI AKHIR HEPATITIS C VIRUS HERNIA INGUINAL LATERAL HERNIA INGUINALIS MEDIALIS HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS (VIRUS PENYEBAB AIDS)



207 HNP



HERNIATION NUCLEUS PULPOSUS



208 209 210 211 212 213 214 215 216 217 218 219 220



HYPERAEMI PULPA HARI PERTAMA HAID TERAKHIR HIPERPIGMENTASI POST INFLAMASI HAEMORAGIC POST PARTUM HARGA PERKIRAAN SENDIRI HEART RATE HERPES SIMPLEX GENITALIS HERPES SIMPLEX LABIALIS HAS IL LABOR ATORIUM HIPERTENSI INDEK BAKTERI IMUNO COMPROMISED INTRA CEREBRAL BLEEDING INTERNATIONAL CLASSIFICATION OF DISEASES NINETH CLINICAL MODIFICATION INTERNATIONAL CLASSIFICATION OF DISEASES AND RELATED HEALTH PROBLEM TENTH REVISION INTERNATIONAL CLASSIFICATION OF PROCEDURE IN MEDICINE INTRA CRANIAL PRESURE INTENSIVE CARE UNIT



HP HPHT HPI HPP HPS HR HSG HSL Hsl Lab HT IB IC ICB



221 ICD 9 CM 222 ICD10 223 ICOPIM 224 ICP 225 ICU



NO



SINGKATAN



226 IDU 227 228 229 230 231 232 233 234 235 236



IDV IM IMS IMT INA CBG’S INC INJ INKUB IOL IP



237 IRIS 238 239 240 241 242 243 244 245 246 247 248 249 250 251 252 253 254 255 256 257 258 259 260 261 262 263 264



IRR. IU IU IUD IUFD IUGR IV IVFD IVP IWL JKBM Jml k/p KARPEG KB Kel KEP KET KG KIA KIE KJDK KPD KSI KSM KSO KU



ARTI SINGKATAN INJECTING DRUG USER (PENGGUNA NAPZA SUNTIK) INDINAVIR INTRA MUSCULER INFEKSI MENULAR SEKSUAL INDEKS MASSA TUBUH INDONESIAN CASE BASE GROUP'S INTRA NATAL CARE INJEKSI INKUBATOR INTRA OCULER LENS IRITAS1PULPA IMMUNE RECONSTITUTION INFLAMATORY SYNDROME INFRARED INTERNATIONAL UNIT INTRA UTERI INTRA UTERINE DEVICE INTRA UTERI FETAL DEAD INTRA UTERINE GROWTH RETARDATION INTRA VENA INTRA VENOUS FLUID DRIP INTRA VENOUS PYELOGRAPHY INSENSIBLE WATER LOSS JAMINAN KESEHATAN BALI MANDARA JUMLAH KALAU PERLU KARTU PEGAWAI KELUARGA BERENCANA KELUARGA KEPERAWATAN KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU KARANG GIGI KESEHATAN IBU ANAK KOMUNIKASI, INFORMASI, EDUKASI KEMATIAN JANIN DALAM KANDUNGAN KETUBAN PECAH DINI KATARAK SENILIS IMMATUR KATARAK SENILIS MATUR KERJA SAMA OPERASI/KEMITRAAN KEADAAN UMUM



NO



SINGKATAN



265 266 267 268 269 270 271 272 273 274 275 276 277 278 279 280 281 282 283 284 285 286 287 288 289 290 291 292



L LA Lab Lamp LAT LBP LCD LCS LCW LDK LDL LED Letsu LHM LK/LD LKF mnt MOP MOW MRI MRS MSP MSS MT MTCT MWD N N2O



293 NAFZA 294 295 296 297 298 299 300 301 302



NAM NAW NC NCP NDR Nebu Neg NFV NGU



303 NNRTI



ARTI SINGKATAN LEFT LOCAL ANASTESI LABORATORIUM LAMPIRAN LATERAL LOW BACK PAIN LIQWOZ CARBONIS DITERGENT LICEN CHRONICUS SIMPLEX LUC CAD WELL LEMBAR DATA KUALIFIKASI LOW DENSITY LIPOPROTEIN LAJU ENDAP DARAH LETAK SUNGSANG LOW HIGH MOTHER , LINGKAR KEPALA/LINGKAR DADA LOTIO KOHMER FELDI MENTT METODE OPERATIF PRIA METODE OPERATIF WANITA MAGNETIC RESONATING IMAGING MASUK RUMAH SAKIT : MID SAGITAL PLANE MINUM SEDIKIT-SEDIKIT MEMBRAN TIMPANI MOTHER-TO-CHILD TRANSMISSION MICRO WAVE DEATERMI NADI NITROUS OXIDE NARKOTIK, ALKOHOL, PSIKOTROPIK DAN ZAT ADITIV LAIN NUCLEOSIDE ANALOGUE MUTATION 1 NASO ANTRAL WINDOW NASAL CANUL NAP AS CUPING HIDUNG NETT DEATH RATE NEBULIZER NEGATIF NELFINAVIR NON GONOCOCCAL URETHRITIS NON-NUCLEOSIDE REVERSE TRANSCRIPTASE INHIBITOR



NO



SINGKATAN



304 305 306 307 308 309 310 311



No. Reg No. RM NOT NPA NPWP NSP NSR NSRG



312 NsRTI 313 NST 314 NSU 315 NtRTI 316 317 318 319 320 321 322 323 324 325 326 327 328 329 330 331 332 333 334 335 336 337 338 339 340 341 342



NVP O O/ O2 OA OAT OBL Obs ODHA OE OEAD OES OF OGB OHIDA ok OK OMA OMC OMD OME OML OMSK OPA ORIF OTT P



ARTI SINGKATAN NOMOR REGISTER NOMOR REKAM MEDIS NASO GASTRIC TUBE NASO PARINGEAL AIRWAY NOMOR POKOK WAJIB PAJAK NASI PENUNGGU NORMAL SINUS RYTHEM NASI RENDAH GARAM NUCLEOSIDE REVERSE TRANSCRIPTASE INHIBITOR NON STERSS TEST NON SPESIFIC URETHRITIS NUCLEOTIDE REVERSE TRANSCRIPTASE INHIBITOR NEVIRAPINE OBYEKTIF OLEH OKSIGEN 1 OSTEO ARTRITIS OBAT ANTI TUBERCULOSIS OBLIQUE OBSERVASI ORANG DENGAN HIV/AIDS OTITIS EXTERNA OTITIS EXTRENA ACUT DIFUSA OTITIS EXTERNA SIRKUMKRIPTA OPENFRAKTUR OBAT GENERIK BERLOGO ORANG HIDUP DENGAN HIV/AIDS OLEH KARENA OPERATE KAMER/KAMAR OPERASI OTITIS MEDIA ACUT OTITIS MEDIA CRONIK OESOPAGUS MAAG DUODENUM OTITIS MEDIA EFUSI ORBITO MEATA LINE OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIK ORO PHARINGEAL AIRWAY OPEN REDUCTION INTERNAL FIXASI ORO TRACHEAL TUBE PENATALAKSANAAN



NO



SINGKATAN



343 PAI 344 PC 345 PCR 346 347 348 349 350 351 352 353 354 355 356 357 358 359 360 361 362 363 364 365



PD PDPH PE PEA PEB PER PERSIS PFT PH PHN PHT PI PJS PJT PJT PK PL PLT PMN PMO



366 PMTCT 367 368 369 370 371 372 373 374 375 376 377 378 379 380 381



PNC po Post Op POT.INF PP PP PPK PPOK PPP PRC PRESBO PRESKEP Pro PROT PS



ARTI SINGKATAN PERI APPENDICULAR INFILTRAT PARASINTESA POLYMERASE CHAIN REACTION (REAKSI RANTAI POLIMERASI) PERIODONTITIS POST DURALPUNCTIONAL HEADIET PRE EKLAMSI PULSELESS ELEKTRIK ACTIVITY PRE EKLAMPSIA BERAT PRE EKLAMPSIA RINGAN PERSISTENSI PANITIA FARMASI DAN TERAPI POTENSI HIDROGEN POST HERPETIC NEURALGIA PUTIH TELUR PROTEIN INHIBITOR PENANGGUNG JAWAB SHIFT PERTUMBUHAN JANIN TERHAMBAT PERTUMBUHAN JANIN TERGANGGU PERMANGANAT KALIUM PULANG PLATELET TROMBOSIT POLY MORPHO NUCLEAR PENGAWAS MENELAN OBAT PREVENTION OF MOTHER-TO-CHILD TRANSMISSION POST NATAL CARE PER ORAL POSTOPERASI POTENSIAL INFEKSI POST PARTUM PULANG PAKSA PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN PENYAKIT PARU OBSTRUTIF KRONIS PROFILAKSIS PASCA PAJANAN PACKED RED CELL PRESENTASI BOKONG PRESENTASI KEPALA UNTUK PROTEIN PASIEN



NO



SINGKATAN



382 PSASA 383 384 385 386 387 388 389 390 391 392 393 394 395 396 397 398 399 400 401 402 403 404 405 406 407 408 409 410 411 412 413 414 415 416 417 418 419



PSPTB PT PTT PUKA PUKI PULP PVC PVC PX QTY R R. Chol R. Kal R. Prn R/ RA RB RBC RBW RC Reg RG Rh RJP RKA RLD RO ROB ROM RP Rr RR Rr. R RS RT RTI RTV-PI



420 RUI 421 RX/



ARTI SINGKATAN PSICAL STATUS AMERICAN SOSIETE OF ANAESTHESIOLOGIST PARTUS SPONTAN BELAKANG KEPALA PROTROMBIN TIME PEREGANGAN TALI PUSAT TERKENDALI PUNGGUNGKANAN PUNGGUNGKIRI PULPITIS PREMATUR VENTRICEL CONTRACTION PITIRIASIS VERSI COLOR PASIEN KUANTITAS RIGHT RENDAH CHOLESTEROL REND AH KALIUM RENDAH PURIN RESEP RAHANG AT AS RAHANG BAWAH RED BLOOD CELL RELATIVA BODY WEIGHT REAKSI CONVERSI REGISTER RENDAH GARAM RONCHI RESUSITASI JANTUNG PARU RIWAYAT KELUAR AIR RIGHT LATERAL DICUBITUS RONTGEN RIWAYAT OBSTETRI BURUK RANGE OF MOTION REND AH PROTEIN RESPIRASI RECOVERY ROOM RESPIRATION RATE REND AH SERAT RECTAL TOUCHER 1 REVERSE TRANSCRIPT ASE INHIBITOR RETONAVIR-BOOSTED PROTEASE INHIBITOR RUPTUR UTERI IMINEN RENCANA



NO



SINGKATAN



422 423 424 425 426 427 428 429 430 431 432 433 434 435



S s S/D Sach SAH SAK SaO2 SB SC sc SC SCS SDH SGB



436 sgc 437 438 439 440 441 442 443 444 445 446 447 448 449 450 451 452 453 454 455 456 457 458 459 460 461



SGOT SGPT SH SI SICS SIMDA SIN SJS SL SMNR SMR SNH SNL SNT SOAP SOL Som SP SPN SPO SPSE Spt SQV SR SSI



ARTI SINGKATAN SUHU SINISTRA SAMPAIDENGAN SACHET SUB ARANOID HAEMORRAGIC STAND AR ASUHAN KEPERAWATAN SATURASI OKSIGEN SABUN BAYI SECTIO CAESARIA SUBCUTAN SERUM CREATININ SEMI CLOUSE SISTEM SUB DURAL HEMATOMA SYNDROME GULIAN BARE SOFT GEL CAPSULE (KAPSUL GELATIN YANG LEMBUT) SERUM GLUTAMIC OXALOACETIC TRANSAMINASE SERUM GLUTAMIC PYRUVATE TRANSAMINASE STROKE HEMORAG1K SERUM IRON SMALL INCISION CATARAK SURGERY SISTEM INFORMASI MANAGEMEN DAERAH SINISTRA STEVEN JOHNSON SYNDROME SLIT LAMP SUNGKUP MUKA NON REBREATHING SUNGKUP MUKA REBREATHING STROKE NON HAEMORRAGIC SENSORY NEURA LOSS STRUMA NON TOKSIK SUBYEKTIF, OBYEKTIF, ASSESSMENT, PLANNING SPACE OCCUPYING LESION SOMNOLEN SYRINGE PUMP SINUS PARAN AS AL STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL SISTEM PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK SPONTAN SAQUINAVIR SPONTAN RESPIRASI SPINAL SEGMENT AL INSTRUMENTATION



NO



SINGKATAN



462 463 464 465 466 467 468 469 470 471 472 473 474 475 476 477 478 479 480 481 482 483 484 485 486 487 488 489 490 491 492 493 494 495 496 497 498 499 500 501 502



SSP ST Susp SV SVT Syr T T. Kal t.a.a. Tab T'ax TB TBBJ TBC TBK TBKel TBW TCA TCD TD TDF TE Temp. TEN TFU TG Tgl TH Th/ THR TIK TIO TIVA TKDN TKF TKR TKTP TL TLC TLC TMJ



ARTI SINGKATAN SUSUNAN SARAF PUSAT SINUS TACHICARDI SUSPEK STROKE VOLUME SUPRA VENTRICULAR TACYCARDIA SIRUP TENSI TINGGI KALIUM TIDAK ADA APA TABLET TEMPRATUR AXILA TINGGI BADAN TAFSIRAN BERAT BAD AN JANIN TUBERCULOSIS TERBUKA TUBERCULOSIS KELENJAR TENSION BEND WIRE TRICHLORO ACETIC ACID TRANS CRANIAL DOPLER TEKANAN DARAH TENOFOVIR DISOPROXIL FUMARATE TONSILEKTOMY TEMPERATUR TOXIC EPIDERMAL NECROLYSIS TINGGI FUNDUS UTERI TRIGIMINAL NEURALGIA TANGGAL TENSION HEADICH THERAPY TOTAL HIP REPLACEMENT TEKANAN INTRA CRANIAL TEKANAN INTRA OCULAR TOTAL FNTRA VENUS ANASTESI TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI TRI KRESOL FORMALIN TOTAL KNEE REPLECEMENT TINGGI KALORI TINGGI PROTEIN THORAKO LUMBAL TOTAL LUNG CAPACITI TOTAL LYMPHOCYT COUNT TEMPORO MANDIBULAR JOINT



NO



SINGKATAN



503 504 505 506 507 508 509 510 511 512 513 514 515 516 517 518 519 520 521 522 523 524 525 526 527 528 529 530 531 532 533 534 535 536 537 538 539 540 541 542 543



TOI TP TPM TPN TPP Ttd TTV TUBEL TV TX TYH U/ UB UGD UK UL ULP UNAIDS UPK US USG V.APP v/v VAR VCT VE VES VF VIB VK VOD VOS VS VT WBC WF Wh WHO WSD ZDV ZN



ARTI SINGKATAN TURN OVER INTERVAL TAFSIRAN PERSALINAN TETES/MENU TOTAL PERENTERAL NUTRISI TEMP AT PENDAFTARAN PASIEN TANDA TANGAN TANDA-TANDA VITAL TUGAS BELAJAR TIDAL VOLUME TERAPI TUNGGAL/HIDUP UNTUK UNTUK BELIAU UNIT GAWAT DARURAT UMUR KEHAMILAN URINE LENGKAP UNIT LAYANAN PENGADAAN JOINT UNITED NATIONS PROGRAMME ON HIV/AIDS UNIT PELAYANAN KESEHATAN ULTRA SONIK ULTRASONOGRAFI VULNUS APPERTUM VULVA/VAGINAL VERORAB VAKSIN ANTI RABIES VOLUNTARY COUNSELING TEST VAKUM EKSTRAKSI VENTRIKEL EKSTRA SISTOLE 1 VENTR1KEL FIBRILASI 1 VIBRATOR VERLOS KAMER/RUANG BERSALIN VISUS OCULI DEXTRA VISUS OCULI S1NISTRA VITAL SIGN VENTRICEL TACHICARDIA WHITE BLOOD CELL (LEUCOCYT) WHITE FIELD WISHING WORLD HEALTH ORGANIZATION WATER SEAL DRAINAGE ZIDOVUDINE ZIEHL NEELSEN



NO



SINGKATAN



544 Zn



ARTI SINGKATAN ZONDE



Plt.DIREKTUR UPT. RSUD BALI MANDARA PROVINSI BALI



dr. GEDE BAGUS DARMAYASA M.Repro



Pembina Tk.I NIP.19610726 198803 1 004



LAMPIRAN III KEPUTUSAN DIREKTUR UPT RSUD BALI MANDARA PROVINSI BALI TANGGAL 31 JULI 2017 NOMOR: 188.4/4226/UPT.RSBM.DISKES/2017



TENTANG KEBIJAKAN DEFINISI, SINGKATAN DAN SIMBOL YANG BOLEH DAN TIDAK BOLEH DIGUNAKAN DI UPT RSUD BALI MANDARA PROVINSI BALI c. SINGKATAN INTERNASIONAL YANG DIGUNAKAN DI UPT RSUD BALI MANDARA PROVINSI BALI NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26



SINGKATAN # [D] [S] AADL AB gap AB gap ABC ABI ABP AC ACC ACD ACDF ACHD ACI AC-Joint ACL ACLS ACR ACS AD ADD ADHF ADL ADO AE-cast



ARTI SINGKATAN Fraktur Dextra Sinistra Advanced Activity of Daily Living Air-Bone Gap Air-Bone Gap Abacavir Ankle Branchial Index Angle Blade Plate Air Conduction American College Of Cardiology Anemia Of Chronic Disoder Anterior Corpectiomi Diseptomi Fussion Adult Congenital Heart Diseases Ace Inhibition Acromio-Clavicular Joint Anterior Cruciate Ligament Advance Cardiac Live Support American College Of Rheumatology Acute Coronary Syndrome Auris Dekstra Addition Acute Decompensated Heart Failure Activity Daily Living Amplatzer Ductal Occluder Above Elbow Cast



NO 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67



SINGKATAN AED AF AFASS AFB AFL AFO AHA AHF AI AI/AR AIDS AIJ AION AK-Cast AKI AL ALHA ALI ALL ALO ALS AMD/ARMD AMI AML AMP AMT ANA Ao APCD APS APTT ARB ARDS ARMD ARV ARVD AS ASA ASB ASD ASI



ARTI SINGKATAN Automated External Defribilator Atrial Fibrilation Acceptable Feasible Affordable Sustainable Safe Acid Fast Bacili Atrial Flutter Ankle Foot Orthosis American Heart Association Acute Heart Failure Avian Influenza Aortic Insufisiensi / Aortic Regugitation Acquired Immune Deficiency Sindrome Artritis Reumatoid Juvenil Artheritik (?) Above Knee Cast Akut Kidney Injury Arteri Line Autoimun Himolitik Anemia Acute Lung Injury Lekemia Limfoblastik Degeneration Acute Long Oederma Amiotropik Lateral Age Relative Macular Degeneration Acute Miocard Infak Acute Myoblastic Leukemia Austin Moore Prostesis Adbreviated Mental Test Antibodi Antinuklear Aorta/Aortic Acquired Prothrombine Complex Deficiency Angina Pectoris Stable Activated Partial Thromboplastin Time Angiotension Receptor Blockers Acute Respiratory Distres Syndrome Age Related Macular Degeneration Anti Retro Viral Arythmogenic Right Ventrice Dysplasia Auris Sinistra American Society Of Anesthesiologist Assisted Spontaneous Breathing Atrial Septal Dental Addiction Severity Index



NO



SINGKATAN



68 ASO 69 ASSIT 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107



AV AV BLOCK A-V shunt AVM AVN AVNRT AVRT AX AZT BADL BAL BAPWV BC BCC BCG BCVA BDZ BE BE-CAST BERA BIPAP BIS BK-CAST BMA BMI BMP BMS BNO BOA BOF BOR BP BPH BR BRAO BRVO BS BS 2 JPP



ARTI SINGKATAN Amplatazer Septal Occluder Alcohol Smoking and Substance Involvement Screening Test Aortic Valve Atrioventricular Block Arterio Venous Shunt Arteriovenous Malformation Arteri-Vena Nervus Av-Node Reentrant Tachycardia Av Reentrant Tachycardia Axiz Zidovuldine (sring disingkat juga ZDV) Basic Activity Daily Living Broncho Alveolar Lavage Brachial Ankle Pulse Wave Velocity Bone Conduction Basal Cell Carsinoma Bacile Calmete Guerin Best Corrected Visual Acuity Benzodiazephine Base Excess Below Elbow Cast Brainstem Evoked Response Audiometri Bilevel Positive Airway Pressure Bispectral Index Below Knee Cast Bone Marrow Aspiration Body Mass Index Bone Mero Punction Bare Metal Stent Buick Nier Oversich Behavioural Observation Audiometry Buick Oversich Foto (Foto Polos Abdomen) Bed Ocupancy Rate Blood Pressure Benigma Prostat Hypertropi Brigde Branch Retina Arteri Occlusion Branch Retina Vein Occlusion Blood Sugar (Gula Darah) Blod Sugar 2 Jam Post Prandial



NO 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148



SINGKATAN BSA BSN BT BTKV BUN BUT BV BVUC C CA Ca CAD CAIS CAM CAP CAPD CBD STONE CC CCB CCF CCR CCS CCT CD4 CDGP CDR CE CF CGA CH CHD CHD CHF CHL CI CKD CKMB CLD CLL CM CM



ARTI SINGKATAN Block Subarachnoid Blood Sugar Napture (Gula Darah Puasa) Bleeding Time Bedah Thorax Kardio Vaskuler Blood Urea Nitrogen Break Up Time Bacterial Vaginosis Bipolar Voiding Urethra Cystoscopy Cylender Lens Carsinoma / Cancer Calcium Coronary Artery Disease Complete Androgen Insentivity Sindrome Confusion Assesment Method Community Acquired Pneumonia Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis Commone Bile Duck Stone Cum Coreksi Calcium Channel Blockers Carotid Cavernous Fistila Continuous Complete Remission Canadian Cardiovascular Socienty Creatinine Clearance Test Limfosit – T CD+ Constitutional Delay Of Grouth And Puberty Cup and Disk Ratio Chior Ethyl Close Fracture Comprehensif Geriatric Assesment Cirhosis Hepatitis Congenital Dislocation Of The Hip Congenital Heart Disease Choric Heart Failure Conductive Hearing Loss Chlorida Choric Kidney Disease Creatine Kinase Myocardial Band Chronic Liver Disease Leukemia Limfosit Kronik Compos Mentis Cardiomyopathy



NO 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175 176 177 178 179 180 181 182 183 184 185 186 187 188 189



SINGKATAN CML CMPA CNV Co CO2 COD COPD COX CPAP CPCC CPCD CPR CR CRAO CRP CRT CRVO CS4 CSCR CSE CSME CST CT CT/TL CTEV CTLSO CTR CTS CT-SCAN CTZ CVC CVD CVI CVP CW CXR D D10% D4T D5% DBP



ARTI SINGKATAN Chronic Mieloblastik Leukemia Crow’s Milk Protein Allergy Choroidal New Vessel Kobalt Karbondioksida Cause Of Death Cronic Obstruktive Pulmonary Disiase Cyclooxigene Continous Positive Ainrvay Pressure Cor Pulmonole Cronic Compensated Cor Pulmonole Cronic Decompensated Cardio Pulmonary Resuscitation Crown Central Retina Arteri Occlusion C-Reactive Protein Cardiac Resynchronlzation Therapy Central Retinal Veln Occluslon Cluster Of Differention 4 Central Serious Chorio Retlnopathy Combine Spinal Epidural Clinically Significant Macular Edema Care Support Treatment Clotting Tlme Cervical Tractie / Traksi Leher Conginital Talipes Equino Varus Cervico Thoraco Lumbo Sacral Orthosis Cardio Thoracix Ratid Carpal Tunned Syndrome Computed Tomography Scan Chemoreceptor Trigger Zone Central Venous Catheter Cardiovascular Disease Conjungtival Vascular Injection Central Venous Pressure Crossed - Wire Chest X Ray Dekstra Dextrosa 10% Stavuldine Dextrosa 5% Dyastolic Blood Pressure



NO 190 191 192 193 194 195 196 197 198 199 200 201 202 203 204 205 206 207 208 209 210 211 212 213 214 215 216 217 218 219 220 221 222 223 224 225 226 227 228 229 230



SINGKATAN DBPCFC DC DC DCI DCR DD Ddl DES DF DFG DHF DHS DILATED CM DIP Dislokasi TMJ DKD DM DMP DO DOTS DRS DRUJ DSA DSD DSS DVT DZP E EBV ECG ECHO ED EDH EDV EEG EEM EF EFV EH EKG EKN



ARTI SINGKATAN Double Blind Control Food Challenge Dower Cateter Direct Current Shock Decompression Illness Dacryo Cysto Rhinostomy Dyastolic Dysfunction Didianosine Drug Eluting Stent Dengue Fever Dermis Fat Gran Dengue Haemorrhagic Fever Dynamic Hlp Screw Dilated Cardiomyopathy Distal inter Phalank Dislokasl Temporo Mandibular Joint Diabetic Kidney Disease Diabetes Mellitus Dextrometorphan Drop Out Directly Observed Treatment Delirium Rating Scale Distal Radius Ulna Joint Defek Septum Atrium Dlsorder Of Sex Development Dengue Shock Syndrome Deep Vein Thrombosis Diazepam Emergency Estimated Blood Volume Electrocardiography Echocardiography Eye Drop Epidural Hematoma End Diastolic Volume Electro Encephalo Gran Eritema Multiforme Eksudativum Ejection Fraction Efavirenz Encephalopathy Hepatic Electro Kardiografi Enterokolitis Nekrotikans



NO



SINGKATAN



231 ELISA CAP 232 233 234 235 236 237 238 239 240 241 242 243 244 245 246 247 248 249 250 251



EMG EMLA Endo EO EPO ER ES ESC ESR ESV ETCO2 ETV EVM Exo EXO EXP F FAM FC FD



252 FDC 253 254 255 256 257 258 259 260 261 262 263 264 265 266 267 268



FDP FDS FEV 1 FFA FFP FFT FNAB FP FR Fr FT FT3 FT4 FTC FVC FWB



ARTI SINGKATAN Enzyme Linked Immunosorbent Assay Tests Polystyrene Cellulosefoam Enzyme/ Absorbance/ Pharmacia Elektromyelografi Euthetic Mixture Local Anesthethic Endodonsi Eye Ointment Erltropiotin Edentulous Ridge Electrical Stimulation UROPEAN SOCIENTY Of CARDIOLOGY Erythrocyte Sedimen Rate End Sistolic Volume Extra Corporal Shock Wave Lithotripsy End Tidal Co2 Endoscopy Third Ventriculostomy Eye Verbal Molorik Exodonsi Extraksi Feel Fibro Adenoma Mamae F unctional Class Full Denture Fixed-Dose Combination (Kombinasl Beberapa Obat Dalam Satu Pil) Flexor Digitorum Profundus Flexor Digitorum Superficial Force Exspiratory Volume Detik 1 Fundus Flourense Angiography Fresh Frozen Plasma Free Field Test Fine Needle Aspiration Biopsi Feeding Plate Faktor Reumatold Fraktur [#] Fisio Terapi Free Trildoteroxin Free Tyroxin Emtricitabine Force Vital Capacity Full Weight Bearing



NO 269 270 271 272 273 274 275 276 277 278 279 280 281 282 283 284 285 286 287



SINGKATAN G GA GAD GAS GBS GC GCS GDPP GDS GE GEA GERD GHP GIC GIST H1 N1 H2O2 3% H5 N1 HAART



288 HACEK 289 290 291 292 293 294 295 296 297 298 299 300 301 302 303 304 305 306 307 308



HAK HAP Hb HBAic HBO HBV HCAP HCC HCM HCT HCV HD HDN HF HHD HHF HHS HIL HIM HIPER K



ARTI SINGKATAN Gauge General Anesthesia Glutamic Acid Decarboxylase Group A Streptococcus Guillain Barre Syndrome Gastric Cooling Glasgow Coma Scale Gonadotropin Dependen Precocious Puberty Geriatric Depression Scale Gastro Enteritis Gastro Enteritis Acute Gastro Esophageal Reflux Disease Gastropathy Hlpertensl Portal Glassionomer Cement Gastrointestinal Stromal Tumor Flu Babi Hidrogen Peroksida 3% Flu Burung Highyl Active Anti Retroviral Treatment Haemophylus Actinobasillus Cardiobacterium Eikenella Kingella Hiperplesia Adrenal Kongenital Hospitalized Acquired Pneumonia Hemoglobin Glyoocylated Hemoglobin Hiperbaric Oxygen Hepatitis B Virus Health Cara Associated Pneumonia Hepatocelluler Carcinoma Hyperthroplc Candiomyopathy Haematokrit Hepatitis C Virus Hemodialisis Perdarahan Pada Bayi Baru Lahir Heart Failure Hypertention Heart Disease Hypertensive Heart Failure Hiperosmoler Hlperglikemik State Hernia Ingulnalis Lataralis Hernia Ingulnalis Medialis Hyperkalemia



NO 309 310 311 312 313 314 315 316 317 318 319 320 321 322 323 324 325 326 327 328



SINGKATAN Hiper Na HIPO K HIPO NA HIV HK HKAFO HLA HNP HNP HOCM HP HPpEF HR HRS HSV HT STG I I.m i.v IA



329 IAAS 330 331 332 333 334 335 336 337 338 339 340 341 342 343 344 345 346 347 348



IABP IADL IBD IBS ICCU ICD ICD ICP ICS ICU IDU IDW IE IGTT ILA IM IMF INR IO



ARTI SINGKATAN Hipernatremia Hypokalemia Hyponatremia Human Immunodeficiency Virus Hipotiroid Kongenital Hlp Knee Ankle Foot Orthosis Human Leukocyte Antigen Hernia Nucleus Pulpus Hernia Nucleus Pulposus Hypertropic Obstructive Cardiomyopathy Hiperaemia Pulpa Heart Failure Preserved Ejection Fraction Heart Rate Hepato Renal Syndrome Herpes Simplex Virus Hypertension Stage Impaksi Intra Muskular Intra Vena Interaural Attenuation International Agranulocytosisand Aplastic Anemia Study Intra Aortic Balion Pump Instrumental Daily Living Inflamantory Bowel Disease Irritable Bowel Syndrome Intensive Cardiac Care Unit Intra Cranial Bleeding Implantable Cardioverter Defibrillator Intra Cranial Pressure Inter Costal Space Intensive Care Unit Intravenous Drug Use Interdental Wiring Infective Endocarditis Intravenous Glucose Tolerance Test Intratecal Labor Anelgesia Intramuscular Inter Maxiliary Fixatie International Normalized Ratio Intra Oral



NO 349 350 351 352 353 354 355 356 357 358 359 360 361 362 363 364 365 366 367 368 369 370 371 372 373 374 375 376 377 378 379 380 381 382 383 384 385 386 387 388 389



SINGKATAN IOL IP Joint IPPV IPSS IR IRIS ISDN SL ISH ITP IU IUGR IV IVH IVIG IVP IVTA IWL JNC JVP K KAFO KV LA LABC LAC LAD LAFB LBBB LBP LC LCL LCS LCX LD LDH LE LFT LGE LGL LIP LLA



ARTI SINGKATAN Intra Ocular Lens Inter Phalank Joint Intermitten Positive Pressure Ventilation International Prostate Symptom Score Intra Red Immune Reconstitution Inflamatory Syndrome Isosorbide Dinitrate Sublingual Isolated Systolic Hypertension Idiophatic Thombocytopenia Purpurae International Unit Intra Uterin Growth Retardation Intravenous Intra Ventriculer Heemormagic Imunoqlobulin Intravena Intravenous Pielognaphy Intre Vitreal Triamcinolone Acctonide Insensible Water Loss Joint National Committe Jugular Venous Pressure Kalium Knee Ankle Foot Orthosis Kardiovaskuler Lokal Anesthesi Large Area Breast Cancer Long Arm Cast Left Anterior Descending Left Anterior Fascicular Block Left Bundle Branch Block Low Back Pain Liver Cirrhosis Lateral Collateral Ligament Liquor Cerebro Spinalis Left Circumflex Laringoskopi Direk Lactate Dehydrogenase Lower Extremity Liver Function Test Lineal Gingival Erythema Lown Ganong Levine Lymphoid Interstitial Pneumonitis Leukemia Limtoblastik Akut



NO 390 391 392 393 394 395 396 397 398 399 400 401 402 403 404 405 406 407 408 409 410 411 412 413 414 415 416 417 418 419 420 421 422 423 424 425 426 427 428 429 430



SINGKATAN LLC LLD LMA LMWH LNH LNLA LOS LP LPFB LPM LPR LPV/r LQTS LT/PT Luxasi D1 Luxasi D2 Luxasi D3 LV LVH MABP MAC MAM MAP MAS MAS-MAC MAT MBC MC MCI MCI MCL MCL MCP-Joint MDR MDS METS MF MG Mg MH MHC



ARTI SINGKATAN Long Leg Cast Leg Length Discrepency Langyngeal Mask Airway Low Molecular Weight Heparin Lymphoma Non Hodgkin Leukemia Non-Limfoblastik Akut Length Of Stay Lumbal Punctie Left Posterior Fasclcular Block Liter Per Minute Laryngo Pharyngeal Reflux Lopinavir Boosted Ritonavir Long Qt Syndrome Lumbal Tractie / Traksi Pinggang Kegoyahan Gigi Derajat 1 Kegoyahan Gigi Derajat 2 Kegoyahan Gigi Derajat 3 Left Ventricie Left Vantricie Hyperthrophy Mean Arterial Blood Pressure Myopia Astigmat Composites Myopia Astigmat Mixtus Mean Arterial Pressure Myopia Astigmat Simpleks Myopia Astigmatism Simplex~ M_A. Compositium Multifocal Atrial Tachycardia Minimum Bacterial Concentration Medical Certivicate Mail Cognitive Impairment Myocard Infark Medical Collateral Ligament Midclavicular Line Metacarpel Phalank Joint Multi Drug Resistance Mielodisplastik Sindroma Metabolic Equivalent Mummifikasi Myastenia Gravis Magnesium Morbus Hansen Major Histocompatibility Complex



NO 431 432 433 434 435 436 437 438 439 440 441 442 443 444 445 446 447 448 449 450 451 452 453 454 455 456 457 458 459 460 461 462



SINGKATAN MHL MI/MR MIC MM MMPI MMSE MMT MNA MNT MOI MPD MRA MRI MS MTP MTX MTX IT MV MVD MVD MVR N2O Na NAION NBTE NC NCH NDV-NVE NGT NHL NIBP/NBP NIDDN



463 NNRTI 464 465 466 467 468 469 470



NO NPDR NS/NaCL NSAID NSH NSP NSR



ARTI SINGKATAN Mixed Hearing Loss Mitral Insufisiensi / Mitral Regurgitation Minimum Inhibitory Concentration Multipel Mieloma The Minnesota Multiphasic Personality Inventory Mini Mental State Examination Methadone Maintenance Therapy Mlini Nutritional Assesment Multiple Nodule Thyroid Mechanism Of Injury Mieioprohferative Desiase Magnetic Resonance Arteriography Magnetic Resonance Imaging Mitral Stenosis Metatarso-Phalangeal Methotrexat Intratechal Mitral Valve Mikro Vascular Decompressive Mitral Valve Prolapse Microwave Diathermi Mitral Valve Replacemet Nitrous Oxide Natrium Non Arthritis Non bacterial Thrombotic Endocarditis Nasal Canule Nafas Cuping Hidung New Vessel On Disc- New Vessel Elsewhere Nasogastric Tube Non Hodgkin Lympoma Non Invasive Blood Pressure Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus Nucleoside Analongue Reverse Transcriptase Inhibitor Nefropati Obstruktif Non Proliferative Diabetic Retinopathy Normal Saline / Natrium Clorida Non Sterold Nati Infksmmatory Drug Nefrosklerosis Hipertensi Needle Sharring Program Normal Sinus Rthym



NO 471 472 473 474 475 476 477 478 479 480 481 482 483 484 485 486 487 488 489 490 491 492 493 494 495 496 497 498 499 500 501 502 503 504 505 506 507 508 509 510 511



SINGKATAN NSTEMI NtRTI NTT NVE NVG NVP NWB O2 OA OAB OAE OC OCT OD ODC Odont ODS OE OF OGTT OI OMA OMC OME OMI OMSK OMZ OPLL OREF ORIF Ortho OS OSSN OTT P/ P/S PA PAC PAD PAH PAI



ARTI SINGKATAN Non St Elevasl Myocard Infarction Nucleotide Reverse Transcripte Inhibitor Nasotracheal Tube Native Valve Endocarditis Neo Vascular Glaucoma Nevirapine Non Weight Bearing Oxygen Osteo Arthritis Over Active Bladder Oto Acoustic Emision Oral Candidiasis Optical Coherence Tomography Oculi Dextra One Day Care Odontektoml Oculi Dextra Et Sinistra Otitis Eksterna Open Fracture Oral Glucose Tolerance Test Osteogenesis Imperpecta Otitis Media Akut Osteo Myelitis Chronic Otltls Media Elusl Old Myocard Infark Otitis Media Supuratif Kronis Omeprazole Ossificatlon Of The Posterior Longitudinal Ligament Open Reduction External Fixation Open Reduction Internal Fixation Orthodonsi Oculi Sinistra Ocular Surface Squamous Neoplasis Orotracheal Tube Planning Plate Screw Patologi Anatomi Premature Atrial Contraction Peripheral Arterial Disease Pulmonary Arterial Hypertension Perl Appendiculer Inflitrat



NO 512 513 514 515 516 517 518 519 520 521 522 523 524 525 526 527 528 529 530 531 532 533 534 535 536 537 538 539 540 541 542 543 544 545 546 547 548 549 550 551 552



SINGKATAN PC PCAG PCEA PCI PCL PCO2 PCP PCR PCVI PD PDR PE PEA Pedo PEEP PEP Perlo PEX PGL PHPV PHT PIP PITC PLT PMTCT PNB PNL PO2 POAG PONV PPCM PR PRC PRF Prosto PRP PS P-S PSL PSM PT



ARTI SINGKATAN Pressure Control Primary Close Angle Glaucoma Patient Controlled Nalgesie Primary Coronary Intervention Posterior Cruciate Ligament Tekanan Parsaal CO2 Pneumocystis Carinil Pneumonia Polymerase Chain Reaction Peri Comeal Vascular Injection Pupil Distance Prolifarative Diabetic Retinopathy Pulmonary Emboli Pulseless Electrical Activity Pedodonsi Positive End Expiratory Pressure Post Exposure Prophylaxis Periodonsi Pseudo Exfollation Syndrome Persistent Generalized Lympadenopathy Persistent Hyperplastik Primary Vitreus Pulmonal Hipertension Proximal Inter Phalank Provider initiated Test And Counseling Trombosit Prevention Of Mother To Child Transmition Peripheral Nerve Block Pyelonefroilthotomy Tekanan Parsial Oksigen Primary Open Angle Glaucoma Poet Operative Nausea Vomiting Post Partum Cardiomyopathy Punctum Remotum Packed Red Cell Pulsed Radio Frequency Prostodonsi Platelet Rich Plasma Pulmonal Stenosis Plate- Screw Parastemal Line Petugas Sosial Medik Prothrombin Time



NO 553 554 555 556 557 558 559 560 561 562 563 564 565 566 567 568 569 570 571 572 573 574 575 576 577 578 579 580 581 582 583 584 585 586 587 588 589 590 591 592 593



SINGKATAN PTCA PTI PTRM PTU PV PVD PVE PVR PVRV PWB RA RAD RAE TUBE RBB RBC RCA RD Resp RESTRICTIVE CM RF RGE Rh RHD RHN RL RNA ROM ROP RP RPG RPLND RR RSI RT RTI RV S s.c SA SA BLOCK SAH



ARTI SINGKATAN Percutaneus Trasiuminal Coronary Angioplasty Purpura Trombositopenlk Imun Program Therapy Rumatan Methadone Propiltiourasil Pulmonary Valve Posterior Vitreous Detachment Prosthetic Valve Endocarditis Proliferative Vitreo Retinopathy Purified Vero Rabies Vaccine Partial Weight Bearing Rheumatoid Arthritis Right Axle Deviation/ Deviasi Aksis Ke Kanan Ring Adair & Elwyn Tube Right Bundle Branch Block Rea Blood Cell Right Coronary Artery Retinal Detachment Respirasi Restrictive Cardiomyopathy Rheumatic Fever Refluks Gastroesofagus Rhesus Rheumatic Heart Disease Reversible ischemic Neurological Deficit Ringer Laktat Rematik Non Artikuler Range Of Motion Retinopati Of Prematurity Rinoskopi Posterior Retrograde Pyelografi Retro Peritonial Lymp Node Desectie Respiratory Rate S Rapid Sequence induction Rectal Toucher Ruang Terepi Intensif Right Ventricle Sinistra Subcutan Sulfas Atropin Sinus Atrial Block Sub Arachnoid Haemorrhagic



NO 594 595 596 597 598 599 600 601 602 603 604 605 606 607 608 609 610 611 612 613 614 615 616 617 618 619 620 621 622 623



SINGKATAN SAM SAP SB SBP SC Sc SC SCC SCD SDH SGOT SGPT SH SICE SICS SIMVS Sistem RAA SL SLE SLED SMX SNHL SNRT SOL Som SOMI SPF SPT SQV SSJ



624 STATICS 625 626 627 628 629 630 631 632 633



STEMI STIR Susp SV SVT SWD T.ax TA TBC



ARTI SINGKATAN Sindrom Aspirasi Mekonium Stable Angina Pectoris Scleral Buckling Systolic Blood Pressure Serum Creatinin Subcutan Sectio Cesarea Squamous Cell Carsinoma Sudden Cerdiac Death Subdural Hematoma Serum Glutamlc Oxaloacetic Transaminase Serum Glutamic Piruvic Transamlnase Stroke Haemoragik Small Incisi Catarack Extraction Small Incision Cataract Surgery Synchronzed Intermitten Mechanical Ventilation Sistem Renin Angiotensin Aldosteron Spheris Lens Systemic Lupus Erythematosus Sustained Low Efticiency Dialysis Sulfamethoxazole Sensorneural Hearing Loss Sinus Node Reentry Tachycardia Space Oocupying Lesion Somnolen Stesno Occepito Mandibula Immobilization Sun Protector Factor Skin Prick Test Saquinavir Steven Johnson's Syndrome Scope Tube Airway Tape Introducer Connector Suction St Elevasi Myocard Infarction Serum Transferin Receptor Suspect Stroke Volume Supraventricular Tachycardia Short Wave Diathermi Temperature Axilia Tonsiloadenoldektomi Tuberculosis



NO 634 635 636 637 638 639 640 641 642 643 644 645 646 647 648 649 650 651 652 653 654 655 656 657 658 659 660 661 662 663 664 665 666 667 668 669 670 671 672 673 674



SINGKATAN TC TCC TDF TE TEE TEN TENS TF/TOF Th/ THD THR TI/TR TIA TIMI TIVA TKR TLO TLSO Tm TMP TOF TOI TPM TPN TROP T/I TRUS TS TSHS TTB TTN TUIP TUR TUR.B TUR.P TUSP TV TV TW/ST UAP UCVA UE



ARTI SINGKATAN Tromborife Concertrate Transisional Cell Carcinoma Tenovofir Tonsilektomi Traneshophageal Echocardiography Toxic Epidermal Necrolysis Trancutaneus Electrical Nerve Stimulation Tetralogy Of Failot Terapi Take Home Dose Total Hip Replacement Tricuspid Insufisiensi / Tricuspid Regurgitation Transient Ischemic Attack Thrombolysis In Myocardial Infarction Total Intravenous Anesthesia Total Knee Replacement Thoraco Lumbal Orthosis Thoraco Lumbo Sacral Orthosis Tumur Trimetoprim Train Of Four Turn Over Internal Temporary Pace Maker Total Parenteral Nutrition Troponin T/I Transcretal Ultra -Sonographi Tricuspid Stenosis Thyroid Stlmulating Hormon Trans Thoracal Biopsi Transient Tachypnea Ol The Newbom Trans Urethral Incisition Of The Prostate Trans Uretra Resection Trans Urethral Resection Of The Bladder Trans Urethral Resection Of The Prostate Trans Urethral Stenting Of The Prostate Tricuspid Valve Tidal Volume Terapi Wicara/ Speech Therapi Unstable Angina Pectoris Un Coreccted Visual Aculty Upper Extremity



NO 675 676 677 678 679 680 681 682 683 684 685 686 687 688 689 690 691 692 693 694 695 696 697 698 699 700 701 702 703 704 705 706 707 708 709 710 711 712 713 714



SINGKATAN UO UPJ URM URO URS USD USG USG MATA UV UVJ VA VAR VAS VC VCT VE VER VER Jenasah VER Kekerasan Serksual VER Perlukaan VER Psikiatri VES VF VF VF VKBD VL VOD/VOS VP.Shunt VSD VT VZV WB WBC WFDT Wh WPW WRC WS WSD



ARTI SINGKATAN Urine Oplat Uretero- Pelvic Junction Unit Rehabilitasi Medik Upaya Rehidrasi Oral Uretro Cysto Grafi Ultra Sonic Dlathermi Ultra Sonografi Ultra Sono Grafi Mata Ultra Violet Uratero- Vesical Junction Visual Aqulty Vaksin Anti Rabies Visual Analog Scale Volume Control Voluntary Conseling Test Varises Esophagus Visum Et Repertum Visum Et Repertum Jenazah Visum Et Repertum Kekerasan Seksual Visum Et Repertum Perlukaan Visum Et Repertum Psikiatri ventricle Extra Systole Ventricular Fibriliation Vocal Fremitus Ventrikel Febrilasi Vitamin K Deficiency Bleeding Viral Load Visus Od/ Visus Os Ventricle Peritonium Shunting Ventricular Septal Defect Ventricular Tachycardia Varicella Zoster Virus Whole Blood White Blood Cell Worth Four Dot Test Wheezing Wolff Parkinson White Wasked Red Cell Washting Sindroma Water Sealed Drainage



NO 715 716 717 718 719 720



SINGKATAN XDR ZDV ZDV ZEP Zn ZPP



ARTI SINGKATAN Exremely Drug Resisitance Zidovudine (Juga Dikenal Dengan AZT) Zidovudine Zinc Erythrocyte Protoporphyrin Seng Zink Protoporphyrin



Plt.DIREKTUR UPT. RSUD BALI MANDARA PROVINSI BALI



dr. GEDE BAGUS DARMAYASA M.Repro



Pembina Tk.I NIP.19610726 198803 1 004



LAMPIRAN I KEPUTUSAN DIREKTUR UPT RSUD BALI MANDARA PROVINSI BALI TANGGAL 31 JULI 2017 NOMOR: 188.4/4226/UPT.RSBM.DISKES/2017



TENTANG KEBIJAKAN DEFINISI, SINGKATAN DAN SIMBOL YANG BOLEH DAN TIDAK BOLEH DIGUNAKAN DI UPT RSUD BALI MANDARA PROVINSI BALI d. DAFTAR SIMBOL YANG DIGUNAKAN DI UPT RSUD BALI MANDARA PROVINSI BALI NO.



SIMBOL



1.



ARTI SIMBOL



TRANFUSI DARAH



(WARNA MERAH)



2.



3.



#



FRAKTUR



MENINGGAL (WARNA MERAH)



4.



LAKI-LAKI



5.



PEREMPUAN



NO.



SIMBOL



ARTI SIMBOL BAHAN



6.



BERBAHAYA DAN BERACUN PENANDAAN



7.



AREA OPERASI (SITE MARKING)



8.



INFEKSIUS (WARNA MERAH)



Plt.DIREKTUR UPT. RSUD BALI MANDARA PROVINSI BALI



dr. GEDE BAGUS DARMAYASA M.Repro



Pembina Tk.I NIP.19610726 198803 1 004