Skenario 1 Sesak Nafas (Gagal Jantung) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Kelompok 2 Modul Sesak Nafas Skenario 1



Skenario Seorang wanita umur 60 tahun mengeluh cepat capek dan sesak napas sewaktu bergiat. Dia tidak dapat melakukan kegiatan dirumah lebih lama tanpa sering beristrahat dengan kesukaran bernapas. Pergelangan kaki membengkak pada siang hari dan berkurang pada malam hari. Pada pemeriksaan dokter, ditemukan adanya pernapasan cepat, pada pemeriksaan auskultasi didengar adanya bunyi krepitasi. Nadi reguler dan tekanan darah sistemik dalam batas normal, tetapi terdapat bendungan vena leher meskipun pada posisi tegak. Ictus cordis teraba dilinea axillaris anterior kiri/ruang interkostal V. Gambaran Rontgen dada menunjukkan CTR 0,69,



Kata Kunci Wanita umur 60 tahun Cepat capek dan sesak napas dan pernafasan cepat sewaktu



bergiat Pergelangan kaki membengkak Adanya pernapasan cepat Auskultasi didengar adanya bunyi krepitasi. Nadi reguler Tekanan darah sistemik normal Terdapat bendungan vena leher meskipun pada posisi tegak. Ictus cordis teraba dilinea axillaris anterior kiri/ruang interkostal V. Gambaran Rontgen dada menunjukkan CTR 0,69, dan bendungan pembuluh darah paru. Penderita diobati dengan digoxin dan diuretik.



PERTANYAAN Bagaimana struktur anatomi dan fisiologi dari jantung ! Bagaimana patofisiologi dari jantung ! Mengapa pasien mengeluh cepat capek dan sesak napas ! Mengapa pergelangan kaki pasien membengkak ! Mengapa pemfis pada pasien menunjukkan adanya



pernapasan cepat, auskultasi didengar adanya bunyi krepitasi, nadi reguler, tekanan darah sistemik normal , terdapat bendungan vena leher meskipun pada posisi tegak, ictus cordis teraba dilinea axillaris anterior kiri/ruang interkostal V dan terdapat gambaran Rontgen dada menunjukkan CTR 0,69, dan bendungan pembuluh darah paru. Apa itu gagal jantung dan etiologinya? Apa manifestasi klinis (EKG, Pemfis, dan Radiologi dari gagal jantung? Bagaimana terapi farmakologi dan non farmakologi dari gagal jantung? DD dan prognosis gagal jantung!



Anatomi dan Fisiologi



Patofisiologi



Mengapa pasien mengeluh cepat capek dan sesak napas ! Cepat capek : diakibatkan karena jika disertai dengan aktivitas fisik akan menyebabkan jantung perlu berkontraksi lebih cepat dan lebih kuat untuk memberikan asupan oksigen bagi jaringan tubuh lainnya. Sedangkan pada penderita gagal jantung, jantung tidak mampu memberikan asupan sesuai dengan kebutuhan sehingga penderita cepat lelah. Sesak nafas : merupakan salah satu gejala pada penderita gagal jantung kiri. Peningkatan tekanan atrium kiri akan meningkatkan tekanan vena pulmonalis dan menyebabkan kongesti paru dan akhirnya edema alveolar, mengakibatkan sesak nafas.



Mengapa pergelangan kaki pasien membengkak ! Pergelangan kaki membengkak :



merupakan gejala gagal jantung kanan yaitu edem perifer. Hal ini diakibatkan oleh peningkatan tekanan di arus balik vena, sehingga darah dari perifer sulit kembali dan menyebabkan edema.



Pertanyaan tambahan Adanya pernafasan cepat : karena penderita sesak,



sehingga tubuhnya berkompensasi terhadap sesaknya. Auskultasi didengar bunyi krepitasi : pada auskultasi diperoleh bunyi krepitasi paru karena edema alveolar dan edema dinding bronkus akibat gagal jantung kiri. Nadi reguler dan tekanan darah sistemik normal : nadi dan tekanan darah pada penderita penyakit jantung bisa normal, tetapi gagal jantung dapat terjadi karena kurangnya stroke volume, yang tidak mencukupi yang dibutuhkan tubuh untuk kebutuhan metabolisme.



Pertanyaan tambahan Terdapat bendungan vena leher meskipun pada



posisi tegak : menyatakan bahwa pasien mengalami gagal jantung kanan akibat tingginya tekanan dari atrium kanan sehingga darah menjadi terbendung di vena jugular, sehingga tekanan vena jugular menjadi sangat meningkat. Ictus cordis teraba dilinea axillaris anterior kiri/ruang interkostal V : ictus cordis normalnya teraba di linea midclavicularis kiri ruang intercostal V. Ictus cordis yang teraba pada linea axillaris anterior menunjukkan adanya pembesaran dari jantung (cardiomegali) yang merupakan salah satu kriteria mayor dari gagal jantung.



Pertanyaan tambahan Gambaran Rontgen dada menunjukkan CTR 0,69, dan



bendungan pembuluh darah paru : CTR normalnya yakni 16 cmH2O - refluks hepatojugular



Diagnosis gagal jantung kongestif (Kriteria Framingham) Kriteria Minor



-



edema pergelangan kaki batuk malam hari hepatomegali efusi pleura kapasitas vital berkurang menjadi 1/3 maksimum takikardi (>120x/menit)



Diagnosis ditegakkan dari 2 kriteria mayor; atau 1 kriteria mayor dan 2 kriteria minor harus ada pada saat bersamaan.



Etiologi Gagal kontraktilitas miokard seperti yang



terjadi pada infark miokard, hipertensi lama atau kardiomiopati. Tetapi pada kondisi tertentu, bahkan miokard dengan kontraktilitas yang baik tidak dapat memenuhi kebutuhan darah sistemik ke seluruh tubuh untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh, yang disebabkan oleh seperti regurgitasi katup berat, anemia. Curah jantung yang tinggi Penyakit jantung kongenital



Gejala Klinis - EKG



Buku Asuhan Keperawatan dengan gangguan Sistem Kardiovaskular



Gejala Klinis - Radiologi



Pradip. L Patel. Lecture Notes Radiology



Gejala Klinis – Pemeriksaan Fisis



Pembahasan Masalah Penyakit Jantung Anak, Edisi 2



Treatment (Farmakologi) Pada penderita gagal jantung akut stadium



awal pada penderita sesak nafas, gelisah, ansietas/nyeri dada diberikan Morfin dan analog morfin Diuretik Vasodilator (isosorbid dinitrat, nitrogliserin, nestritid) Obat inotropik (diberikan pada penderita dengan tekanan sistolik yang rendah) Dopamin (meningkatkan kontraktilitas myocardium) Ilmu Vasopresor (bukan untuk Penyakit Dalam, Edisi VI. Jilid 1 terapi tahap awal)



Gagal jantung kronik diberikan : ACE Inhibitor Diuretik Beta blocker Antagonist receptor aldosteron Angiotensin receptor blocker Glikosida jantung (digitalis) Vasodilator (isosorbid dinitrat) Calcium channel blocker Nesiritid Inotropik positif Anti trombotik Anti aritmia



Treatment (Non-Farmakologi) Perubahan Gaya hidup Pola makan seimbang Konsumsi alkohol dibatasi Berhenti merokok Imunisasi dan profilaksis antibiotik Rehabilitasi berbasis olahraga Intervensi psikologi Monitoring & kontrol faktor resiko: Terapi hipertensi, Dm, Sindrom metabolik, penyakit atherosklerosis Kontrol kondisi yang menyebabkan cardiac injury



Prognosis Mortalitas 1 tahun pada pasien dengan gagal jantung cukup tinggi



(20-60%) dan berkaitan dengan derajat keparahannya. Sejumlah faktor yang berkaitan dengan prognosis pada gagal jantung  Klinis : semakin buruk gejala pasien, kapasitas aktivitas, dan gambaran klinis, semakin buruk prognosis  Hemodinamik : semakin rendah indeks jantung, isi sekuncup, dan fraksi ejeksi, semakin buruk prognosis  Biokimia : terdapat hubungan terbalik yang kuat antara norepinefrin, renin, vasopresin, dan peptida natriuretik plasma. Hipoatremia dikaitkan dengan prognosis yang lebih buruk  Aritmia : fokus ektopik ventrikel yang sering atau takikardia ventrikel pada pengawasan EKG ambulatori menandakan prognosis yang buruk. Tidak jelas apakah aritmia ventrikel hanya merupakan penanda prognosis yang buruk atau apakah aritmia merupakan penyebab kematian.



Lecture Notes Cardiology, EMS