Skenario Komunikasi Interpersonal [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Skenario Komunikasi Interpersonal (SBAR TBak) Kasus Pasien anak A usia 5 tahun 3 bulan dengan berat badan 25 kg dengan diagnosis medis ALL. Pada saat shift malam pasien demam dengan suhu 40.2’C dan menggigil. Perawat sudah melakukan tindakan mandiri seperti kompres hangat pada kedua axila dan lipatan paha, pakaian pasien telah diganti dengan kaos yang lebih tipis dan menggunakan selimut yang tipis, suhu ruangan sudah diatur menjadi 18’c. Saat ini suhu pasien 39.5’C. Pasien belum mendapatkan terapi antipiretik dari dokter. Perawat akan melaporkan kondisi pasien kepada dokter melalui telepon.



Skenario Ibu Pasien mendatangi nurse station untuk memberitahu keluhan yang dirasakan anaknya. Ibu pasien



: Selamat malam ners



Perawat : Selamat malam bu? Ada yang bisa saya bantu? Ibu Pasien



: Maaf ners sebelumnya mengganggu, saya ingin memberitahu,



sepertinya anak saya pasien atas nama anak A kamar 325 tampak menggigil. Perawat : Baik bu, sebentar ya saya akan ukur suhunya dengan thermometer terlebih dahulu Nanti saya datang ke kamar 325 Ibu Pasien



: Baik ners, terima kasih



Perawat : sama-sama bu Setelah mengambil thermometer, perawat langsung memasuki kamar 325 Perawat : Selamat malam adik dan ibu. Ibu Pasien



: Selamat malam ners



Perawat : Perkenalkan saya Perawat R yang berdinas malam hari ini pukul 21.00 sampai pukul 08.00. Boleh tante lihat gelang nama adik? Anak A



: Boleh tante



Perawat : Bisa sebutkan nama adik siapa? Anak A



:Nama aku A tante



Perawat : Oh, A ya. Baik, gimana kabarnya adik A? apakah ada keluhan? Ibu Pasien



: Ini sus, anak saya tampak menggigil dan saya pegang dahinya teraba



panas Perawat : Baik bu, saya coba ukur suhunya ya. Oh ya, suhu adik 40,2 ’C. Itu artinya adik saat ini sedang mengalami demam. Ibu Pasien



: waduh, benar ternyata anak saya demam. Lalu saya harus bagaimana



ners? Perawat : Ibu jangan panik ya, kita coba ganti pakaian adik ya dengan pakaian yang lebih tipis. APakah ibu punya pakaian adik yang lebih tipis? Ibu Pasien



: Ada ners. Sebentar. Ini ners.



Perawat : Baik, tante ners bantu ganti baju adik dulu ya. Boleh bantu angkat tangannya sebentar. Wah pintar sekali adik. (Perawat membantu mengganti baju pasien). Nah karena baju adik sudah tante ners ganti. Sekarang saya minta tolong ya bu untuk membantu memberika kompres kepada adik. Kompres yang diberikan dengan menggunakan air hangat ya Bu. Kompres diberikan dibagian ketiak dan dan lipatan paha. Untuk suhu ruangannya saya coba turunkan ya bu menjadi 18’C. Ibu Pasien



: Baik ners. Nanti saya kompres anak saya dengan air hangat.



Perawat : Baik, nanti saya akan kesini lagi ya Bu sekitar 15 menit lagi. Nanti saya coba ukur kembali suhu adik ya bu. Ibu Pasien



: Baik ners, terima kasih.



Setelah 15 menit perawat kembali keruangan 325 dengan membawa thermometer. Perawat : Selamat malam adik dan ibu Ibu Pasien



: Selamat malam ners



Perawat



: Bagaimana keadaan adik sekarang? Apakah sudah lebih baik? Atau



masih ada keluhan?



Ibu Pasien



: Sepertinya sudah mulai turun ners suhunya tetapi masih teraba panas.



Perawat : Baik, coba ners bantu ukur suhu adik ya. Alhamdulillah suhu adik saat ini 39,5 ’C, sudah turun ya dari suhu sebelumnya. Tetapi adik masih mengalami demam karena suhu tubuh yang normal itu dalam rentang 36,1 sampai 37,5 ’C. Saya laporkan terlebih dahulu ya bu keadaan anak ibu saat ini dengan dokter jaga malam saat ini. Ibu Pasien



: Baik ners, terima kasih



Perawat : Sama-sama bu Perawat segera menghubungi dokter jaga yang berjaga malam saat ini. Perawat : Halo, selamat malam dok. Dokter Jaga : Halo, selamat malam Perawat



:



SBAR dan TBaK I (Introduction):



Selamat malam dokter, saya Perawat yang bertugas di ruang rawat anak kamar 325. Saya ingin melaporkan pasien atas nama Anak A umur 5 tahun 3 bulan.



S (Situation):



Saat ini pasien demam tinggi dan menggigil.



B (Background):



Pasien dengan diagnosis medis ALL masuk RS sore tadi pukul 17.30, telah mengalami demam selama dua hari di rumah.



A (Asesmen):



Suhu awal 40.2’C. Sudah dilakukan kompres hangat pada kedua axila dan lipatan paha, pakaian dan selimut pasien telah diganti dengan yang lebih tipis, suhu ruangan sudah diatur menjadi 18’c. Adapun tanda-tanda vital pasien setelah dilakukan tindakan adalah suhu 39.5’C Nadi 110 x/menit dan respiration rate 22 x/menit dengan berat badan 25kg.



R (Rekomendasi): Dokter



Apakah saat ini pasien perlu diberikan terapi antipiretik dok?



: Baik, terima kasih atas laporannya. Terkait keluhan pasien boleh



diberikan terapi Paracetamol 3 x 200 mg syrup ya



Perawat



:



T (Tulis instruksi):



Baik, saya tulis Paracetamol 3 x 200 mg syrup



Ba (Baca kembali):



Saya baca ulang ya dok, Paracetamol 3 x 200 mg syrup



K (Konfirmasi):



Saya konfirmasi ulang ya dok, obat yang diberikan Paracetamol 3 x 200 mg syrup. Apakah ada tambahan lagi dok?



Dokter : Tidak ners, sudah cukup terapi dari saya. Jika ada keluhan kembali mohon dilaporkan kembali ya Perawat Dokter



: Baik dokter, terima kasih : Sama-sama ners.