Skripsi Leti Okk [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PENDERITA HIPERTENSI DI POLIKLINIK RS PTPN VIII SUBANG TAHUN 2020



SKRIPSI



Diajukan untuk menempuh Ujian Sarjana Pada Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes YPIB Majalengka



LETI MULTIAVANI NIM : 18142012040



SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YPIB MAJALENGKA PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN 2020



LEMBAR PERSETUJUAN



JUDUL



:



HUBUNGAN



ANTARA



DUKUNGAN



KELUARGA



DENGAN



KEPATUHAN



MINUM



OBAT



PADA



PENDERITA



HIPERTENSI DI POLIKLINIK RS PTPN VIII SUBANG TAHUN 2020 PENYUSUN



:



LETI MULTIAVANI



NIM



:



18142012040



Majalengka,



2020



Pembimbing I



Pembimbing II



Eti Rohayati, SKM., MHKes



Yeti Yuwansyah.SST.,M.Kes



NIP. 17.02.02.03.024



NIP.17.02.04.06.056



LEMBAR PENGESAHAN



ii



JUDUL



:



HUBUNGAN



ANTARA



DUKUNGAN



KELUARGA



DENGAN



KEPATUHAN



MINUM



OBAT



PADA



PENDERITA



HIPERTENSI DI POLIKLINIK RS PTPN VIII SUBANG TAHUN 2020 PENYUSUN



:



LETI MULTIAVANI



NIM



:



18142012040



Majalengka,



2020



Penguji I



Penguji II



Penguji III



Aat Agustini.,MKM NIP. 17.02.11.03.029



Eti Rohayati, SKM., MHKes NIP. 17.02.02.03.024



Rina Nuraeni, S.Kep.,Ners.,M.Kes NIP. 17.02.02.03.025



Mengetahui Ketua Prodi S1 Keperawatan



Hera Hijriani, S.Kep.,Ners.,M.Kep NIP. 17.02.01.12.100 BACHELOR PROGRAM IN NURSING SCIENCE YPIB MAJALENGKA HIGH SCHOOL OF HEALTH SCIENCE 2020 LETI MULTIAVANI



iii



THE RELATIONSHIP BETWEEN FAMILY SUPPORT AND COMPLIANCE WITH DRUGS IN HYPERTENSION PATIENTS AT THE POLYCLINIC OF PTPN VIII SUBANG Hospital, 2020 xiii + 58 pages + 7 Tables + 2 Diagrams + 6 Attachments ABSTRACT



Family support is one of the most important types of support in achieving optimal blood pressure control. Family support can be provided in the form of emotional support and appreciation, instrumentals and information. This study aims to determine the description of family support for adherence to taking medication in patients with hypertension at PTPN VIII Subang Hospital. This research design is descriptive quantitative through cross sectional approach. The population was hypertension patients at the PTPN VIII Subang Hospital. The sample size was 42 respondents using purposive sampling that met the inclusion criteria. The independent variable is family support, while the dependent variable is medication adherence. Data were collected using a questionnaire then analyzed using Chi Square with a significance level of α = 0.05. The results showed that there was a relationship between family support and medication adherence (p = 0.001 14) sesuai dengan standar kriteria objektif (Azwar, 2010). 2) Variable Kepatuhan Alat ukur kepatuhan minum obat menggunakan nilai kepatuhan menurut Morisky (MMAS). Dengan patuh tidak patuh, kategori penilaian ya nilai 1 (1-8), dan tidak nilai 0 (1-8). Terdiri dari patuh (T 50% Pertanyaan). (Mulyani 2016) c. Prossecing (memasukan data) Pada tahap ini, peneliti memasukkan data-data ke dalam program Software komputer. Peneliti memasukkan data ke Microsoft



43



Excel terlebih dahulu kemudian data dimasukkan dan diolah dengan program komputer.



d. Cleaning (Pembersihan Data) Tahap



pengecekan



kembali



atau



koreksi



data



untuk



menghindari adanya kemungkinan kesalahan-kesalahan yang terjadi. e. Analisis Data Analisis univariat merupakan analisis yang dilakukan terhadap variabel dari hasil penelitian umumnya hasil analisis ini menghasilkan distribusi untuk memperoleh distribusi dari tiap variabel yang diteliti (Arikunto, 2010).Uji yang digunakan adalah distribusi frekuensi, presentasenya yang didapatkan dikelompokan menurut batasan sebagai berikut : p = f x 100% n Keterangan : p : Persentase f : Jumlah sesuai kategori n : Jumlah seluruh responden Interpretasi data frekuensi masing-masing kategori dalam variabel adalah sebagai berikut (Arikunto, 2010):



44



Tabel 3.3



Interpretasi Data



No



Skala Pengukuran



Interpretasi



1



0



2



1% - 25%



Sebagian kecil responden



3



26%-49%



Kurang dari setengah responden



4



50%



Setengahnya responden



5



51-75%



Lebih dari setengahnya



6



76%-99%



7



100%



Tidak ada satupun



Sebagian besar responden Seluruh responden



1) Analisis Bivariat Analisis ini bertujuan untuk melihat hubungan antara dua variabel yaitu variabel independen dengan variabel dependen. Uji yang dipakai adalah chi-square dengan batas kemaknaan 0,5 (α=0,05) dengan rumus: x2 



N (ad  bc) 2 (a  c)(b  d )(a  b)(c  d )



Apabila terdapat sel yang kosong atau nilai harapan < 1, maka digunakan fisher exact dengan rumus:



x2 



N {( ad  bc)  N / 2}2 (a  c)(b  d )(a  d )(c  d )



Menentukan



uji



kemaknaan



hubungan



dengan



cara



membandingkan nilai  (  value) dengan nilai α = 0,05 pada taraf



45



kepercayaan 95 % dengan kaidah keputusan sebagai berikut (Sugiyono, 2013): a)



Nilai  (  value) < 0,05 maka HO ditolak, yang berarti ada hubungan yang bermakna antara variabel bebas dengan variabel terikat.



b)



Nilai  (  value) > 0,05 maka Ho gagal ditolak, yang berarti tidak ada hubungan yang bermakna antar variabel bebas dengan variabel terikat. Tabel 3.4 analisa bivariat



Tabel 3.4. Dukungan Keluarga



Tabulasi Analisis Bivariat Kepatuahan Minum Obat Tidak Patuh Patuh n % n %



Total



%



Baik



100



Kurang



100



Total



42



100



P Value



BAB IV HASIL PENELITIAN



Bab ini akan menjelaskan mengenai hasil penelitian dan pembahasan tentang Hubungan antara Dukungan Keluarga Dan Kepatuhan Minum Obat Pada Penderita Hipertensi di RS PTPN VIII Subang. Hal-hal yang akan diuraikan yaitu. Variabel yang diukur dalam penelitian ini yaitu dukungan keluarga, dan kepatuhan minum obat penderita hipertensi. Bagian pembahasan menguraikan hasil uji statistik Chi Square hubungan antara variabel dependen dan variabel independen dengan tingkat kemaknaanyang ditentukan oleh nilai α. Signifikan jika nilai α ≤ 0,05 yang menunjukkan adanya hubungan yang bermakna dari variabel yang diukur.



A. HASIL PENELITIAN 1. Kepatuhan Minum Obat Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Kepatuhan Minum Obat Pada Responden Hipertensi di Poliklinik RS PTPN VIII Subang Juli 2020 Kepatuhan minum obat Tidak Patuh Patuh Total



f 12 30 42



(%) 28,6 71,4 100



Pada Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa tingkat kepatuhan pada responden selama minum obat sebagian besar responden patuh



46



47



sebanyak 30 orang (71,4%), dan kurang dari setengah resonden tidak patuh yaitu 12 orang (28,6%). 2. Dukung keluarga Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi dukungan Keluarga Pada Responden Hipertensi di Poliklinik RS PTPN VIII Subang Juli 2020 Dukungan keluarga Baik Kurang Total



f 20 22 42



(%) 47,6 52,4 100



Pada Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa frekuensi dukungan keluarga kurang lebih dari setengahnya sebanyak 22 orang (52,4%), dan kurang dari setengah responden ada 20 orang (47,6%) kategori baik.



3. Hubungan antara Dukungan Keluarga dan Kepatuhan Minum Obat Tabel 4.3 Distribusi frekuensi hubungan dukungan keluarga dengan Kepatuhan Minum Obat Pada Responden HIpertensi di Poliklinik RS PTPN VIII Subang Juli 2020



Dukungan keluarga



Kepatuhan minum obat Patuh Tidak Patuh n %



Total



%



n



%



Baik



19



95,0



1



5,0



20



100



Kurang



11



50,0



11



50,0



22



100



Total



30



71,4



12



28,6



42



100



P Value



0,001



Menurut Tabel 4.3 dijelaskan bahwa sebagian besar responden yaitu (95%) memiliki dukungan keluarga yang baik dan patuh minum obat. Dan setengahnya responden yaitu (50%) memiliki dukungan keluarga yang kurang dan patuh minum obat.



48



Hasil uji statistik chi square diketahui p.Value = 0,001 (p.Value < 0,05) sehingga dapat dikatakan bahwa ada hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dan kepatuhan minum obat pada penderita hipertensi. Kemudian dari hasil analisis diperoleh OR = 0.053 artinya responden dukungan keluarga yang baik mempunyai kepatuhan minum obat 0,05 kali memiliki kepatuhan minum obat, dibandingkan dengan responden memperoleh dukungan kurang.



B. PEMBAHASAN 1. Gambaran Kepatuhan Minum Obat Penderita Hipertensi Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dari 42 responden, kepatuhan minum obat pasien hipertensi di Poliklinik RS PTPN VIII Subang, kategori patuh lebih dari setengahnya sebanyak 30 responden (71,4%), diikuti dengan kategori tidak patuh kurang dari setengah responden sebanyak 12 responden (28,6%), Hal ini menunjukan bahwa hampir lebih dari setengah responden telah memiliki kepatuhan dalam kategori patuh. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian Sandra Puspita Ningrum (2018) bahwa mayoritas penderita Hipertensi di Puskesmas Seyegan Sleman Yogyakarta kepatuhan minum obat tinggi kurang dari setengah responden sebanyak 18 responden (30,5%), kepatuhan minum obat sedang kurang dari setengah responden sebanyak 27 responden (45,8%), dan kepatuhan minum



49



obat rendah sebagian kecil responden sebanyak 14 responden (23,7%). Lebih dari setengahnya responden memiliki kepatuhan minum obat antihipertensi dimana kurang dari setengah responden tidak pernah lupa minum obat antihipertensi dan hampir lebih dari setengah responden tidak pernah sengaja tidak meminum obat selama 2 pekan terakhir. Hal ini sejalan dengan penelitian oleh Fatmah (2012) yang menyatakan bahwa kepatuhan dalam mengkonsumsi obat merupakan aspek utama dalam penanganan penyakit-penyakit kronis sehingga dengan memperhatikan kondisi tersebut maka kepatuhan mengkonsumsi obat harian menjadi fokus dalam mencapai derajat kesehatan pasien. Berdasarkan hasil penelitian diatas. Diperoleh bahwa lebih dari setengah respondennya memiliki kepatuhan minum obat yang baik, hal ini berarti responden menaati saran-saran dokter atau prosedur dari dokter tentang penggunaan obat, yang sebelumnya didahului oleh proses konsultasi antara pasien (dan keluarga pasien sebagai kunci dalam kehidupan pasien) dengan dokter sebagai penyedia jasa medis), (Fatmah 2012). Penelitian ini juga merupakan keberhasilan dari hasil pengukuran kepatuhan dengan metode MMAS-8 (Modifed Morisky Adherence Scale) (Evademi, 2013:34). Metode ini di gunakan untuk memantau kepatuhan pasien dengan cara memberikan kuesioner yang terdiri dari 8 pertanyaan yang terkandung didalamnya untuk mengetahui tingkat



50



kepatuhan pasien, Karena kuisioner MMAS-8 yang telah tervalidasi dapat digunakan untuk mengukur kepatuhan pengobatan pada penyakit-penyakit dengan terapi jangka panjang diantaranya hipertensi. Terbentuknya Responden yang baik, yang Patuh minum obat sesuai dengan target pengobatan. Untuk menumbuhkan Hal ini pada setiap penderita, disaat berobat pertama kali, pasien dan keluarga di haruskan diberikan penjelasan mengenai pentingnnya patuh untuk terus minum obat, sehingga penderita mau dan terus mengikuti, menaati saran-saran dokter atau prosedur dari dokter tentang penggunaan obat (Fatmah,2012) 2. Gambaran Dukungan Keluarga terhadap penderita hipertensi Berdasarkan Hasil penelitian tentang dukungan keluarga terhadap Responden penderita hipertensi menunjukkan bahwa diketahui dukungan dengan kategori kurang (52,4%) lebih tinggi dibandingkan dengan dukungan keluarga yang baik (47,6%). Berdasarkan hasil tersebut dapat dilihat bahwa dukungan keluarga yang terhadap kepatuhan minum obat pada pasien dengan hipertensi masih kurang, namun sebagiannya mendapatkan dukungan yang baik. Hal ini dikarenakan sebagian besar responden belum sepenuhnya mendapatkan perhatian yang penuh dari anggota keluarganya, karena dukungan kurang secara fisik mau pun secara mental itu semua dapat mempengaruhi kesehatan seseorang,.



51



Hal ini tidak sejalan dengan yang dikemukakan oleh (firedman,2010), seseorang yang mendapatkan dukungan dan perhatian dari keluarganya secara umum akan memiliki kondisi yang lebih baik dibandingkan orang yang tidak mendapatkan itu, lebih



khususnya



karena



dukungan



social



dapat



dianggap



mengurangi atau menyangga efek serta meningkatkan kesehatan mental individu atau keluarga secara langsung, karena dukungan sosial adalah strategi penting yang harus ada dalam masa stress bagi keluarga (Firedman, 2010). Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian Sandra Puspita Ningrum (2018) bahwa lebih dari setengahnya penderita Hipertensi di Puskesmas Seyegan Sleman Yogyakarta memiliki dukungan keluarga dengan kategori baik yaitu 33 (55,9%), kurang dari setengah responden sebanyak 21 (35,6%) orang memperoleh dukungan keluarga yang cukup, dan sebagian kecil responden sebanyak 5 (8,5%) orang memperoleh dukungan keluarga kurang. Terciptanya dukungan keluarga baik dari keluarga dapat dipengaruhi oleh interaksi antara anggota keluarga dengan yang lain,



sehingga



tercipta



suatu



budaya



atau



ikatan.



menimbulkan saling ketergantungan satu sama lain.



Yang Kondisi



tersebut perlu disikapi dengan baik oleh semua pihak dan perlu adanya monitoring sehingga dukungan keluarga tercipta lebih baik diantara anggota keluarga.



52



3. Hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada penderita hipertensi. Hasil penelitian bahwa ada 19 responden penderita hipertensi yaitu (95%) memiliki dukungan keluarga yang baik dan patuh minum obat. Sedangkan setengahnya responden penderita hipertensi yaitu (50%) memiliki dukungan keluarga yang kurang dan tidak patuh minum obat. Berdasarkan hasil uji Chi Square, diketahui p value 0.001 (p value > 0,05), sehingga dapat dikatakan bahwa ada hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat Penderita hipertensi di RS PTPN VIII Subang. Kemudian dari hasil analisis diperoleh OR = 0.053 artinya responden dukungan keluarga yang baik mempunyai kepatuhan minum obat 0,05 kali memiliki kepatuhan minum obat, dibandingkan dengan responden memperoleh dukungan kurang. Menurut asumsi peneliti semakin baik dukungan keluarga yang diberikan maka dalam menjalankan kepatuhan minum obat pada pasien hipertensi semakin baik, Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Sandra (2018) bahwa ada hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien penderita hipertensi, karena dengan dukungan keluarga, Hal ini juga didukung oleh Efendi (2017) yang menyatakan bahwa dukungan



keluarga



memiliki



dasar



sebagai



menghambat



53



progresivitas penyakit hipertensi, dikarenakan dukungan keluarga memiliki hubungan yang erat dengan kepatuhan minum obat sehingga dukungan keluarga diharapkan dapat ditingkatkan untuk menunjang keberhasilan terapi hipertensi. Didapatkan hubungan yang cukup antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat dengan arah positif dimana semakin tinggi dukungan keluarga maka semakin meningkat kepatuhan minum obat. Menurut Bisnuetal. ,(2017) dukungan keluarga adalah bentuk perilaku melayani yang dilakukan oleh keluarga



baik



dalam



bentuk



dukungan



emosional,



penghargaan/penilaian, informasi dan instrumental. keluarga berfungsi



mempertahankan



keadaan



kesehatan



anggota



keluarganya agar tetap memiliki produktifitas tinggi dalam bentuk mengenal masalah kesehatan, kemampuan mengambil keputusan untuk mengatasi masalah kesehatan, kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit, kemampuan memodifikasi lingkungan agar tetap sehat dan optimal, dan kemampuan memanfaatkan sarana kesehatan yang tersedia dilingkungannya. Berdasarkan hasil penelitian diketahui sebagian besar responden memiliki dukungan keluarga yang baik. Hal ini dapat dilihat pada hasil penelitian yang menunjukkan bahwa hampir seluruhnya mendapatkan dukungan emosional dan penghargaan yang baik dimana keluarga selalu mendampingi, mencintai,dan



54



memperhatikan anggota keluarganya selama pengobatan. Hal ini sejalan dengan pernyataan dukungan keluarga oleh Friedmanetal., (2010) yaitu dukungan emosional dan penghargaan dimana keluarga sebagai sebuah tempat yang aman dan damai untuk istirahat dan pemulihan serta membantu penguasaaan emosional. Bentuk dukungan ini membuat individu memiliki perasaan nyaman, yakin, diterima oleh anggota keluarga berupa ungkapan empati, kepedulian, dihargai, perhatian, cinta, kepercayaan, rasa aman dan selalu mendampingi pasien dalam perawatan. Dukungan ini sangat penting dalam menghadapi keadaan yang dianggap tidak terkontrol karena seiring dengan lamanya waktu pengobatan, pasien hipertensi membutuhkan orang terdekat yang tinggal serumah yang dapat memberikan dukungan emosional dan penghargaan yang cukup agar pasien merasa dicintai dan tetap semangat menjalani pengobatan. Penelitian ini juga menemukan dukungan keluarga yang kurang, terutama dukungan instrumental. Responden memberikan jawaban



kadang-kadang



pada



pertanyaan



bahwa



keluarga



membantu membiayai dalam pengobatan, menyediakan fasilitas dan mencarikan kekurangan sarana dan peralatan. Pendapatan yang sedikit dikaitkan dengan dukungan keluarga yang kurang. Salah satu fungsi keluarga yaitu ekonomi dimana keluarga bertugas mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan



55



anggota keluarga (Harmoko, 2012). Dukungan keluarga mempengaruhi kepatuhan minum obat mencakup dukungan emosional dan penghargaan, informasi dan instrumental, persepsinya terhadap kepatuhan minum obat akan meningkat karena saling berinteraksi satu sama lain sehingga anggota keluarga merasa ada yang memperhatikan. tercapainya target kepatuhan minum obat akan terpenuhi, maka setiap individu atau anggota keluarga harus saling mendukung. Sehingga tercapainya tujuan pengobatan mengurangi angka kekambuhan penderita hipertensi.



BAB V SIMPULAN DAN SARAN



Berdasarkan



hasil



penelitian



yang



telah



dilaksanakan



melalui



pengumpulan data di RS PTPN VIII Subang pada bulan Juli 2020 maka dapat disimpulkan dan saran sebagai berikut:



A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian pada 42 responden tentang hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada penderita hipertensi di poliklinik RS PTPN VIII Subang tahun 2020, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Kepatuhan minum obat pasien hipertensi di Poliklinik RS PTPN VIII Subang yaitu kategori patuh sebanyak 30 responden (71,4%), diikuti dengan kategori tidak patuh sebanyak 12 responden (28,6%), Hal ini menunjukan bahwa hampir lebih dari setengah responden telah memiliki kepatuhan dalam kategori patuh 2. Dukungan keluarga terhadap Responden penderita hipertensi di Poliklinik RS PTPN VIII Subang menunjukkan bahwa diketahui dukungan dengan kategori kurang (52,4%) lebih tinggi dibandingkan dengan dukungan keluarga yang baik (47,6%). 3. Terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada penderita hipertensi di RS. PTPN VIII Subang, hasil uji



56



57



statistik Chi Square diketahui p.Value = 0,001 (p.Value > 0,05).



B. SARAN Berdasarkan simpulan di atas, maka disampaikan beberapa saran sebagai berikut: 1. Bagi Rumah Sakit Hasil penelitian ini menjadi bukti bahwa dukungan keluarga mempengaruhi kepatuhan minum obat bagi penderita hipertensi, diharapkan pihak rumah sakit menjadikan hasil penelitian ini sebagai hasil sebuah kontribusi mendukung konsep Keperawatan Medikal Bedah (KMB) sehingga bisa dipakai sebagai patokan sebagai upaya promosi kesehatan sebagai langkah upaya promotif dan preventif terhadap angka kekambuhan penderita hipertensi tentang pentingnya minum obat secara teratur. 2. Bagi keluarga Dapat



memberikan



informasi



sehingga



dapat



mengurangi



kekambuhan hipertensi, karena betapa penting nya dukungan keluarga terhadap kepatuhan minum obat. 3. Bagi Perawat Dapat memberikan informasi dalam memberikan intervensi keperawatan mengenai informasi pentingnya kepatuhan minum obat untuk mengurangi kejadian hipertensi berulang.



58



4. Bagi peneliti selanjutnya Peneliti selanjutnya dapat menjelaskan faktor penyebab responden dengan dukungan keluarga baik, tetapi tidak patuh minum obat hipertensi



DAFTAR PUSTAKA



(2012)



‘Care



of



the



Patient



with



Pulmonary



Arterial



Hypertension



Family_20130403/en/) 20130403/en/) 515. London. Academic Clinical Fellow in Clinical Pharmacology and Therapeutics



at



the



William



Harvey



Research



Institute.



doi:



10.1016/j.mpmed.2018.06.009. Adhitomo, Indrawan. (2014). Hubungan Antara Pendapatan, Pendidikan, dan Aktivitas Fisik Pasien dengan Kejadian Hipertensi. Tesis doktor, Universitas Sebelas Maret Agoes, Azwar, Achdiat Agoes, Arizal Agoes. (2010). Penyakit di Usia Tua. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC Albery, Ian P, Munafo, Marcus. (2011). Psikologi Kesehatan, Panduan Lengkap dan Komprehensif Bagi Studi Psikologi Kesehatan. Jakarta: Mitra Setia Al-ramahi, Rowa. (2014) ‘Adherence to medications and associated factors : A cross-sectional study among Palestinian hypertensive patients’. Palestine. Department of Pharmacy, Faculty of Medicine and Health Sciences, AnNajah



National



University.



doi: 10.1016/j.jegh.2020.05.005



Andarmoyo, Sulistyo. (2012). Keperawatan Keluarga Konsep Teori, Proses dan Praktik Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu Arief, Masjoer. 2001. Kapita Selecta Kedokteran. Jakarta: Media Austachius Arikunto, Suharsini. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta



.



Ariyanti, Yossan N. (2016). Hubungan Kepatuhan Minum Obat Dengan Tekanan Darah Pasien Hipertensi Di Puskesmas Banguntapan 1 Bantul. Yogyakarta. Stikes Jenderal Achmad Yani Aulia, Rizki. (2018). Pengaruh Pengetahuan Terhadap Kepatuhan Pasien Hipertensi Di Instalasi Rawat Jalan Rsud Dr. Moewardi Surakarta Periode Februari–April 2018. Surakarta. Universitas Muhammadiyah Baran Ayse Karalar, Hakan Demirci, Ersin Budak. (2017) ‘European Journal of Integrative Medicine What do people with hypertension use to reduce blood pressure in addition to conventional medication – Is this related to adherence ?’, 13(July), pp. 49–53. Turkey. University of Health Sciences, Bursa



Yuksek



Ihtisas



Training



and



Reseach



Hospital.



doi:



10.1016/j.eujim.2020.07.004. Bart, Smet. (1994). Psikologi Kesehatan. PT. Gramedia Widiasarna Indonesia : Jakarta. Bell K, Twigss J, Orlin BR (2015). Hypertension:The Silent Killer. Updated JNC 8 Recommendation. Continuing Study. Auburn University. Alabama Bhagani Shradha, Vikas Kapil, Melvin D Lobo. (2018) ‘Hypertension’, pp. 509– Bisnu, MI, Kepel BJ, Mulyadi. (2017). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Derajat Hipertensi Pada Pasien Hipertensi Di Puskesmas Ranomuut Kota Manado. Universitas Sam Ratulangi. E-Journal keperawatan (e-KP) Vol 5, No 1 caregiving in pulmonary arterial hypertension’, Heart and Lung The Journal of Acute and Critical Care. Elsevier Inc., 41(1), pp. 26–34. doi:



10.1016/j.hrtlng.2020.04.010. Corrêa, Nathalia Batista, Ana Paula de Faria, Alessandra M.V. Ritter. (2016) ‘A practical approach for measurement of antihypertensive medication adherence in patients with resistant hypertension’, Journal of the American Society



of



Hypertension,



10(6),



p.



510–516.e1.



doi:



10.1016/j.jash.2016.03.194. Corwin, Elisabeth. J. (2009). Buku Saku Patofisiologi ed rev 3. Jakarta: EGC Deshpande, S., Basil, M. D. and Basil, D. Z. (2009) ‘Factors Influencing Healthy Dengan Kepatuhan Pengobatan Pasien Hipertensi di Puskesmas Pegirian. Surabaya. Universitas Airlangga Dinkes. (2015). Profil kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur. Dinas Kesehatan Nusa Tenggara timur. NTT Eating Habits Among College Students : An Application of the Health Belief Model’, pp. 145–164. doi: 10.1080/07359680802619834. Evadewi Putu, Luh Made Karisma Sukmayanti S. (2013). Kepatuhan Mengonsumsi Obat Pasien Hipertensi di Denpasar ditinjau dari Kepribadian Tipe A dan Tipe B, Universitas Udayana . Vol.1, No. 1, Mei 2020, hal 3242.



Fajriyah Nuniek Nizmah, Abdullah, Annas Jaya Amrullah. (2016). Dukungan Sosial Keluarga pada Pasien Hipertensi. STIKES Muhammadiyah Pekajangan. Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol IX, No 2



Fatmah, Noor S. (2012). Kepatuhan Pasien Yang Menderita Penyakit Kronis. Fauziah Ika, Lilik Djuari, Yuni Sufyanti Arief. (2015). Pengembangan model perilaku ibu dalam pencegahan gizi buruk balita, Universitas Airlangga, pp. 175–207. Flynn J Sarah, Jessica M Ameling, Felicia Hill-Briggs. (2013) ‘Facilitators and barriers to hypertension self-management in urban African Americans : perspectives of patients and family members’, pp. 741–749 Flynn J Sarah, Jessica M Ameling, Felicia Hill-Briggs. (2013) ‘Facilitators and barriers to hypertension self-management in urban African Americans : perspectives of patients and family members’, pp. 741–749. Friedman, Marilyn M. (2010). Buku ajar keperawatan keluarga: Riset, Teori dan Praktek. Jakarta: EGC Gąsiorowski Jakub, Elżbieta Rudowicz. (2017) ‘Functional Social Support for Hypertensive Patients in Primary Care Setting in Poland : What Is Expected and What Is Received ?’, pp. 39–43. Poland. Department of Medical History and Ethics (retired), Pomeranian Medical University Szczecin. doi: 10.1016/j.vhri.2017.07.003. Harmoko. (2012). Asuhan Keperawatan Keluarga. Jogjakarta: Pustaka Pelajar Hwang, B, Howie-Esquivel, J, Fleischmann, K E, Stotts, N A, Dracup,K. Hidayat, A.A. 2009. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba Medika



Indra Herlambang, (2017), Hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada penderita hipertensi di RSUD Johannes Kupang-NTT, Skripsi, Surabaya, Universitas Airlangga. Indriyanto, Wahyu. (2015). Hubungan Antara Dukungan Sosial Keluarga dan Kepatuhan Lansia Hipertensi Untuk Kontrol Rutin ke Posyandu Lansia di Area Kerja Puskesmas Sugih Waras Bojonegoro. Surabaya. Universitas Airlangga Jakub, G. (2017) ‘Functional Social Support for Hypertensive Patients in Primary Care Setting in Poland : What Is Expected and What Is Received ?’, pp. 39– 43. doi: 10.1016/j.vhri.2017.07.003 Jakub, G. (2017) ‘Functional Social Support for Hypertensive Patients in Primary Care Setting in Poland : What Is Expected and What Is Received ?’, pp. 39– 43. doi: 10.1016/j.vhri.2017.07.003. Johnson L. dan Leny R. (2010). Keperawatan Keluarga: Plus Contoh Askep Keluarga. Cetakan I. Yogyakarta: Nuha Medika. Jones and Bartlett. (2010). Chapter 4: Health Belief Model. Diakses 17 september 2018.



Web



site



http://www.jblearning.



com/samples/0763743836/chapter%204.pdf Karunia. (2016). Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Kemandirian Activity Of Daily Living Pascastroke, (August), pp. 213–224. Jawa Timur. Universitas



Airlangga



surabaya.



doi:



10.20473/jbe.v4i2.2020.213. KemenKes RI. (2013). Pedoman Teknis Penemuan dan Tatalaksana Hipertensi,



Kementerian Kesehatan RI, Jakarta Kementerian Kesehatan RI. (2018). Hipertensi. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kementerian



Kesehatan



RI



Kementerian Kesehatan RI. (2018). Hipertensi. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kementerian



Kesehatan



RI,



available



link:



http://www.depkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/infodat in/infodatin-hipertensi.pdf Kowalak. 2011. Buku Ajar Patofisiologi. Jakarta: EGC Lansia di desa Pasrepan Kecamatan Pasrepan Kabupaten Pasuruan. Mojokerto: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Majapahit lemone Priscilla, Karen M. Burke, Gerene bauldoff. (2015). Keperawatan medikal bedah. Jakarta: buku kedokteran EGC Li G, Hu H, Dong Z. 2013.Journal Development of The Chinese Family Support Scale In a Sample of Chinese patient with hypertension. Dalam Jurnal Kesehatan e-sources yang diakses pada tanggal 20 Mei 2020 Ma, C. and Ph, D. (2016) ‘A cross-sectional survey of medication adherence and associated factors for rural patients with hypertension’, Applied Nursing Research. Elsevier Inc., 31, pp. 94–99. China. School of Nursing Guangzhou Medical University. doi: 10.1016/j.apnr.2016.01.004.z Ma, C. and Ph, D. (2016) ‘A cross-sectional survey of medication adherence and associated factors for rural patients with hypertension’, Applied Nursing Research. Elsevier Inc., 31, pp. 94–99. China. School of Nursing Guangzhou Medical University. doi: 10.1016/j.apnr.2016.01.004.z



Márquez-Contrerasa Emilio, Lourdes de López García-Ramosb, Nieves MartellClarosc. (2018) ‘Patient Education and Counseling Validation of the electronic prescription as a method for measuring treatment adherence in hypertension’, Patient Education and Counseling. Elsevier Ireland Ltd, 101(9), pp. 1654–1660. doi: 10.1016/j.pec.2020.05.009. Metodologi



penelitian



:



Validitas



dan



Reliabilitas,



tersedia



http://merlitafutriana0.blogspot.com/p/validitas-dan-reliabilitas.html,



20



Mei 2020 Morisky E Donald, Larry S Webber, Marie Krousel-Wood. (2010) ‘New medication adherence scale versus pharmacy fill rates in hypertensive seniors’, 15(1), pp. 59–66. New Orleans, LA. Departments of Epidemiology and Family and Community Medicine, Tulane University Health Sciences Center Morisky E Donald, Larry S Webber, Marie Krousel-Wood. (2010) ‘New medication adherence scale versus pharmacy fill rates in hypertensive seniors’, 15(1), pp. 59–66. New Orleans, LA. Departments of Epidemiology and Family and Community Medicine, Tulane University Health Sciences Center Muklisin abi. (2012). Keperawatan Keluarga. Jogjakarta: Gosyen Publishing Mulyasari, Putri. (2016). Hubungan Dukungan Keluarga dan Pengetahuan Pasien Murwani, Arita. (2009). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Cetakan kedua. Mulyani, S., 2016, Metode Analisis dan Perancangan Sistem, ABDI



SISTEMATIKA : Bandung. Nisfiani, A. D. 2014. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Berobat Diit Hipertensi pada Lanjut Usia di Desa Begajah Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo. Jurnal Publikasi, Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Muhamadiyah Surakarta. Niven, N. 2002. Psikologi Kesehatan. Jakarta: EGC Noorhidayah, SA. (2016). Hubungan Kepatuhan Minum Obat Antihipertensi Terhadap Tekanan Darah Pasien Hipertensi Di Desa Salamrejo. Yogyakarta. Universitas Muhammadiyah Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Ilmu perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta Nursalam. (2017). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Penelitian dan pengembangan Kesehatan Permatasari, L. I., Lukman, M. and Supriadi (2014) ‘Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dan Efikasi Diri Dengan Perawatan Diri Lansia Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Ujung Berung Indah Kota Bandung’, Universitas Padjadjaran. Plakas, S., Mastrogiannis, D., Mantzorous, M., Adamakidou, T., Fouka, G., Bouziou, A, et al, 2016, Validation of the 8-item Morisky Medication Adherence Scale in Chronically Ill Ambulatory Patients inRural Greece, Open journal of nursing, (6), 158-169 Rawlett. kristen E. (2011). Analytical Evaluation of the Health Belief Model and the Vulnerable Populations Conceptual Model Applied to a Medically



Underserved , Rural Population Vol. 1 No. 2 pp. 15–21. United States of America. Journal of Applied Science and Technology Rekam Medik, (2019), tentang Data Pasien Rawat Inap RS PTPN VIII Subang Tahun 2020, Subang: Medrek Rilantono, Lily l. 5 Rahasia Penyakit Kardiovaskular (PKV). Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2012. p.279-287 Riskesda. (2013). Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Kementrian kesehatan RI Riskesda. (2013). Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Kementrian kesehatan RI Rizkiyanti. (2014). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kejadian Stres pada Riskesda. (2018). Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Kementrian kesehatan RI Rosas-Peralta, M. and Jiménez-Genchi, G. M. (2018) ‘New Challenges for Treatment in Hypertension’, Archives of Medical Research. doi: 10.1016/j.arcmed.2018.11.005. Sansbury, B, Dasgupta, A, Guthrie, L, Ward, M. (2014) ‘Time perspective and medication adherence among individuals with hypertension or diabetes mellitus’, Patient Education and Counseling. Elsevier Ireland Ltd, 95(1), pp. 104–110. doi: 10.1016/j.pec.2020.05.016. Sarafino, E. P., Timothy W. Smith. 2011. Health Psychology: Biopsychosocial Interactions, 7th edition. Amerika Serikat: John Wiley & Sons, Inc. Sevilla, C. G. Et. Al. 1960. Research Methods. Quezon City: Rex Printing Company



Setiadi. (2008). Konsep & keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Graha Ilmu Sirkernas. (2016). Laporan Survey Indikator Kesehatan Nasional. Jakarta: Badan Smeltzer. (2011). Keperawatan Medikal-Bedah: Brunner & Sudarth edisi 12. EGC: Penerbit Buku Kedokteran Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta CV Suparyanto. (2010). Konsep Kepatuhan 1. Diakses pada tanggal 20 September 2018,



(http://dr-suparyanto.blogspot.com/2010/10/konsep-kepatuhan-



1.html) Susilo, Y., Wulandari, A. (2011). Cara Jitu Mengatasi Hipertensi. Yogyakarta: Penerbit Andi Turan, G. B., Aksoy, M. and Çiftçi, B. (2018) ‘Effect of social support on the treatment adherence of hypertension patients’, Journal of Vascular Nursing, pp. 1–6. doi: 10.1016/J.JVN.2020.06.005. Udjianti, Wajan Juni. (2011). Keperawatan Kardiovaskuler. Jakarta: Salemba Medika Uji



Reliabilitas



menurut



Indrayanto



(2015),



tersedia



https://scholar.google.co.id/scholar? hl=id&as_sdt=0%2C5&q=uji+reliabilitas+menurut+indrayanto+2015&btn G=, 15 Mei 2020 Wachyu, N. F. ., Indarwati, R. and Mishbahatul, E. M. . (2014) ‘Hubungan antara Dukungan Keluarga dan Self Care Management Lansia dengan Hipertensi



di Posyandu Lansia Kelurahan Manyar Sabrangan Surabaya’, universitas airlangga, pp. 79–88. Whelton PK, Carey RM, Aronow WS, Casey Jr DE. (2017) ‘High Blood Pressure Clinical Practice Guideline 2017’, Journal of the American College of Cardiology.



American



College



of



Cardiology



Foundation.



doi:



10.1016/j.jacc.2020.06.006. WHO. (2013). World Health Day 2013, Measure your blood pressure, reduce your risk,



diaksestanggal20



september



2018,



(http://www.who.int/mediacentre/news/releases/2013/world_health_day WHO. (2013). World Health Day 2013, Measure your bloodpressure, reduce your risk, diakses tanggal 20 Jun 2020, (http://www.who.int/mediacentre/news/releases/2013/world_health_day Yassine Mohammad, Al-Hajje Amal, Awada Sanaa. (2016) ‘Evaluation of medication adherence in Lebanese hypertensive patients’, Journal of Epidemiology and Global Health. Ministry of Health, Saudi Arabia, 6(3), pp. 157–167. doi: 10.1016/j.jegh.2015.07.002. Yonata ade, Arif Satria Putra Pratama. (2016). Hipertensi sebagai Faktor Pencetus Terjadinya Stroke. Majority Vol. 5 No. 3. Lampung: Fakultas Kedokteran Universitas Lampung Yugo Susanto, (2015), Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Minum Obat Pasien Hipertensi Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Cuka Kabupaten Tanah Laut, Tesis, Banjarmasin, Akademi Farmasi ISFI.



Zaenurrohmah Destiara Hesriantica, Riris Diana Rachmayanti. (2017). Hubungan Pengetahuan Dan Riwayat Hipertensi Dengan Tindakan Pengendalian Tekanan Darah Pada Lansia. Surabaya: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga



LAMPIRAN



Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Dengan Hormat, Dengan menandatangani lembar ini, saya: Nama



:



Umur



:



Jenis Kelamin : Menyatakan bersedia untuk menjadi responden pada penelitian yang akan dilakukan oleh Leti Multiavani, mahasiwi Program Studi Ilmu



Keperawatan



Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) YPIB Majalengka Program Studi S1 Keperawatan Tahun Akademi 2019-2020 yang berjudul “HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PENDERITA HIPERTENSI DI POLIKLINIK RS PTPN VIII SUBANG TAHUN 2020”. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sejujur-jujurnya tanpa paksaan dari pihak manapun.



Subang,



Responden



Juni 2020



Lampiran 2 KUISIONER PENELITIAN



HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PENDERITA PASIEN HIPERTENSI DI RS. PTPN VIII SUBANG



No. Responden



:



Tanggal Pengisian



:



Petunjuk Pengisian Jawaban 1. Pilihlah jawaban yang menurut anda sesuai dengan memberikan tanda cek atau centang pada salah satu jawaban yang telah disediakan. 2. Silahkan bertanya pada peneliti apabila ada pertanyaan yang kurang jelas.



Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda centang pada jawaban yang dipilih. Petunjuk pengisian ceklis (V) 1. 2. 3. 4. 5.



No 1.



Selalu Sering Kadang-kadang Jarang Tidak pernah



Jenis Dukungan Keluarga Dukungan Emosional dan Penghargaan 1. Keluarga selalu mendampingi saya dalam perawatan 2. Keluarga selalu memberi pujian dan perhatian kepada saya 3. Keluarga tetap mencintai dan memperhatikan saya selama saya sakit 4. Keluarga memaklumi bahwa sakit



1



2



3



4



5



yang saya alami sebagai suatu musibah 2.



Dukungan Instrumental 5. Keluarga selalu menyediakan waktu dan fasilitas jika saya memerlukan untuk keperluan pengobatan 6. Keluarga sangat berperan aktif dalam setiap pengobatan dan perawatan sakit saya 7. Keluarga bersedia membiayai perawatan dan pengobatan saya 8. Keluarga selalu berusaha untuk mencarikan kekurangan sarana dan peralatan perawatan yang saya perlukan



3.



Dukungan Informasi 9. Keluarga selalu memberitahu tentang hasil pemeriksaan dan pengobatan yang merawat saya 10. Keluarga selalu mengingatkan saya untuk kontrol, minum obat, olahraga dan makan 11. Keluarga selalu mengingatkan saya tentang perilaku yang memperburuk penyakit saya 12. Keluarga selalu menjelaskan kepada saya setiap saya bertanya hal-hal yang tidak jelas tentang penyakit saya.



KEPATUHAN MINUM OBAT Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda centang pada jawaban yang dipilih No 1.



Pertanyaan Apakah anda terkadang lupa minum obat



Ya



Tidak



antihipertensi? 2.



Apakah selama 2 pekan terakhir ini anda dengan sengaja tidak meminum obat?



3.



Pernahkah anda mengurangi atau berhenti minum obat tanpa memberi tahu dokter anda, karena anda merasakan kondisi anda lebih bertambah parah ketika minum obat tersebut?



4.



Ketika anda pergi bepergian atau meninggalkan rumah, apakah anda kadang-kadang lupa membawa obat anda?



5.



Apakah anda kemarin minum obat?



6.



Ketika anda merasa sehat, apakah anda juga kadang berhenti meminum obat?



7.



Minum obat setiap hari merupakan hal yang tidak menyenangkan bagi sebagian orang. Apakah anda pernah merasa terganggu dengan kewajiban anda untuk minum obat setiap hari?



8.



Seberapa sering anda mengalami kesulitan minum semua obat anda? a. Tidak pernah/jarang b. Beberapa kali c. Kadang kala d. Sering Tulis : Ya (bila memilih b/c/d/e), Tidak (bila memilih a)



Lampiran Uji statistic chi square Case Processing Summary Cases Valid N Kategori Dukungan Keluarga *



Missing Percent



42



N



100.0%



Total



Percent 0



N



0.0%



Percent 42



100.0%



Kategori Kepatuhan



Kategori Dukungan Keluarga * Kategori Kepatuhan Crosstabulation Kategori Kepatuhan tidak patuh Kategori Dukungan Keluarga



baik



Count



patuh



Total



1



19



20



5,7



14,3



20,0



5,0%



95,0%



100,0%



% within Kategori Kepatuhan



8,3%



63,3%



47,6%



% of Total



2,4%



45,2%



47,6%



Count



11



11



22



Expected Count



6,3



15,7



22,0



50,0%



50,0%



100,0%



% within Kategori Kepatuhan



91,7%



36,7%



52,4%



% of Total



26,2%



26,2%



52,4%



12



30



42



12,0



30,0



42,0



28,6%



71,4%



100,0%



100,0%



100,0%



100,0%



28,6%



71,4%



100,0%



Expected Count % within Kategori Dukungan Keluarga



kurang



% within Kategori Dukungan Keluarga



Total



Count Expected Count % within Kategori Dukungan Keluarga % within Kategori Kepatuhan % of Total



Chi-Square Tests Asymptotic Value Pearson Chi-Square Continuity Correction



b



Likelihood Ratio



Significance (2-



Exact Sig. (2-



Exact Sig. (1-



sided)



sided)



sided)



df



10,395a



1



,001



8,307



1



,004



11,816



1



,001



Fisher's Exact Test



,002



Linear-by-Linear Association



10,148



N of Valid Cases



1



,001



,001



42



a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,71. b. Computed only for a 2x2 table



Risk Estimate 95% Confidence Interval Value Odds Ratio for Kategori



Lower



Upper



,053



,006



,464



,100



,014



,707



1,900



1,236



2,920



Dukungan Keluarga (baik / kurang) For cohort Kategori Kepatuhan = tidak patuh For cohort Kategori Kepatuhan = patuh N of Valid Cases



42



Master table dukungan keluarga     no x1 x2 x3 jml hasil 1 3 3 3 3 3 3 5 4 5 3 4 3 42 baik 2 4 3 3 5 3 4 4 5 4 5 2 4 46 baik 3 3 3 4 5 3 4 4 4 4 5 4 5 48 baik 4 5 6 7



2 3 4 4



4 3 3 3



5 2 4 4



3 4 2 4



2 4 2 3



3 3 3 4



2 5 3 5



3 4 2 4



2 4 3 2



2 4 4 5



3 3 4 4



3 4 4 4



34 43 38 46



kurang baik kurang baik



kepatuhan minum obat 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1



0 0 0 1



0 1 1 1



1 1 1 1



1 1 1 0



jml hasil 1 1 1 7 patuh 0 1 1 5 patuh 1 0 1 5 patuh tidak 1 0 0 3 patuh 1 1 1 7 patuh 1 1 1 7 patuh 1 1 1 7 patuh



8 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 5 4 9 4 3 4 5 2 4 3 3 4 3 4 4 10 5 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4



45 baik 43 baik 45 baik



1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1



11 12 13 14 15 16 17 18



34 43 45 47 47 39 48 47



1 1 1 1 1 1 1 1



3 4 5 4 5 4 5 5



3 5 4 3 3 2 3 4



3 3 5 4 4 3 4 3



3 4 5 4 4 4 4 5



3 4 4 3 3 3 4 3



3 4 3 4 5 4 5 3



3 2 4 4 3 2 4 4



3 4 2 5 4 4 3 5



3 4 3 4 4 3 4 5



2 3 4 5 4 4 4 3



2 4 2 3 3 2 5 3



3 2 4 4 5 4 3 4



kurang baik baik baik baik kurang baik baik



0 0 0 0 0 0 0 0



1 1 1 0 1 1 1 1



0 1 1 1 1 1 0 1



1 1 1 1 1 0 1 1



0 1 1 1 1 1 1 1



0 0 1 1 0 1 0 1



1 1 1 1 1 1 1 1



19 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 20 2 4 3 4 3 4 3 4 3 4 2 2



40 baik 1 0 0 0 1 0 1 1 38 kurang 1 0 0 1 1 0 1 1



21 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2



28 kurang 1 0 0 0 1 0 1 0



22 23 24 25 26



39 31 32 39 33



3 2 2 3 2



3 2 2 3 2



3 4 4 3 2



3 3 3 3 4



3 3 2 5 3



3 2 2 2 3



4 2 2 5 2



4 2 3 4 2



3 4 4 2 3



4 2 2 5 2



3 2 4 2 5



3 3 2 2 3



kurang kurang kurang kurang kurang



1 1 1 1 1



0 1 0 0 1



0 1 1 1 1



1 1 1 1 0



1 1 1 1 0



1 1 1 1 1



0 1 1 1 1



0 1 1 1 1



27 3 2 2 2 3 2 2 4 2 3 2 2 28 3 2 2 4 2 4 3 4 3 4 2 3



29 kurang 1 0 0 0 1 0 0 0 36 kurang 1 0 1 1 0 1 1 1



29 2 2 3 2 2 2 4 2 2 2 4 4 30 3 3 3 3 3 2 4 2 2 4 2 2 31 2 2 2 4 4 2 4 3 4 2 2 2



31 kurang 1 0 0 0 1 0 0 0 33 kurang 1 0 0 1 1 1 1 1 33 kurang 1 0 1 1 1 1 1 0



32 2 3 3 4 3 2 2 4 3 5 2 2



35 kurang 1 0 0 1 1 1 0 0



33 3 2 3 2 3 4 2 2 3 3 3 3



33 kurang 1 0 0 1 1 0 0 0



34 35 36 37



30 44 44 47



3 3 4 3



3 3 3 4



2 3 4 5



3 3 5 4



3 4 3 4



3 3 3 3



2 5 4 4



2 4 3 5



2 2 3 4



3 4 4 3



2 5 5 4



2 5 3 4



kurang baik baik baik



1 1 1 1



0 1 0 1



0 1 1 1



1 1 1 1



1 1 0 1



1 1 1 1



0 0 1 0



0 0 1 1



38 2 2 3 4 2 2 2 4 2 2 3 3



31 kurang 1 0 1 1 0 1 0 0



39 4 3 2 4 3 3 2 2 2 4 3 3 40 4 3 4 3 3 2 3 3 3 2 3 3



35 kurang 1 0 0 0 1 1 0 0 36 kurang 1 1 1 1 1 0 0 0



5 patuh 5 patuh 5 patuh tidak 4 patuh 6 patuh 7 patuh 6 patuh 6 patuh 6 patuh 5 patuh 7 patuh tidak 4 patuh 5 patuh tidak 3 patuh tidak 4 patuh 8 patuh 7 patuh 7 patuh 6 patuh tidak 2 patuh 6 patuh tidak 2 patuh 6 patuh 6 patuh tidak 4 patuh tidak 3 patuh tidak 4 patuh 6 patuh 6 patuh 7 patuh tidak 4 patuh tidak 3 patuh 5 patuh



41 3 5 4 3 3 4 5 4 5 3 3 5 42 3 4 5 2 2 4 2 4 2 3 5 4



47 baik 40 baik



1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0



5 patuh 5 patuh