Soal Dan Penyelesaiaan Permasalahan ISBD [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS ISBD NAMA



: BINTANG YUDHA WISUDAWAN



NIM



: 135534008



PRODI



: S1 PTB A 2013



BAB 1 Pengajaran ISBD Di Perguruan Tinggi SOAL ke BAB 1. 1. Jelaskan latar belakang pemikiran mengapa matakuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (ISBD) perna diajarkan pada semua program studi di lingkungan perguruan tinggi ? 2. Jelaskan pasang surut kedudukan matakuliah ISBD di perguruan tinggi ? 3. Jelaskan visi, misi, dan tujuan pembelajaran ISBD di perguruan tinggi ? 4. Jelaskan apalah yang dimaksudkan dengan ISBD bukanlah sebuah ilmu melainkan sebagai status pengetahuaan ? 5. Jelaskan kepribadian mahasiswa seperti apa yang diharapkan istilah mempelajari matahuliah ISBD ? 6. Masalah sosial dan budaya yang dihadapi masayarakat Indonesia dapat dipecahkan dengan menggunakan pendekatan multidisiplin atau interdisiplin, Jelaskan dan berilah contoh ? JAWABAN Ke 1. 1. Karena dalam matakuliah ISBD terdapat landasan untuk mengembangkan kesadaran mahasiswa untuk menguasai berbagai pengetahuan dan menumbuhkan sikap keritis, peka dan saling menghargai dalam memahami keragaman budaya dan kesederajatan manusia. Misalnya dalam hal sompan santun kepada sesama maupun orang yang lebih tua itu jarang di tumbuhkan dan juga kita pernah menupakan warisan kebudayaan gamelan yang sekarang ini banyak orang-orang lebih suka ke lagu pop, rock dll, jadi ada matakuliah ISBD mahasiswa bisa merubah polah pikir yang lebih luas dalam ilmu kebudayaan dan wawasannya. 2. Sebagai matakuliah institusional, kedudukan ISBD dimasing-masing perguruan tinggi berbeda-beda. Dalam kedudukan demikian, setiap perguruan tinggi mempunyai otonomi untuk menentukan sendiri keberadaan matakuliah ISBD ini, bahkan diberbagai perguruan tinggi otonomi tersebut diserahkan sepenuhnya kepada setiap jurusan atau program studi. Ada pun faktor penyebabnya adanya otonomi masing-masing perguruan tinggi dalam



penyusunan kurikulum pendidikannya, (seperti diatur dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas), yang menjadi matakuliah wajib yang harus di program oleh mahasiswa.



3. Misi, visi dan tujuan ISBD  Misi : memberikan landasan dan wawasan yang luas, serta menumbuhkan sikap kritis, peka, dan arif pada mahasiswa untuk emahami keragaman dan kesederajatan manusia dalam kehidupan bermasyarakat selaku individu dan makhluk sosial yang beradap serta bertanggung jawab terhadap sumberdya dan lingkungannya.  Visi : bahwa mahsiswa selain diharapkan menjadi manusia yang mempunyai ilmu pengetahuan yang memadai, juga sebagai manusia yang keritis dan peka terhadap keragaman dan kesederajatan manusia dengan landasan nilai-nilai estetika, etika, dan moral.  Tujuan : a) Mengembangkan kesadaran mahasiswa menguasai pengetahuan tentang keanekaragaman dan kesederajatan manusia sebagai individu maupun makhluk sosial dalam kehidupan masyarakat. b) Menumbuhkan sikap kritis, peka dan arif dalam memahami keragaman dan kesederajatan manusia dengan landasan nilai etika, estetika, dan norma dalam kehidupan bermasyarakat. c) Memberi landasan pengetahuan dan wawasan yang luas serta keyakinan kepada mahasiswa sebagai bekal hidup masyarakat, selaku individu dan makhluk sosial yang beradap dalam mempratikkan pengetahuan akademik dan keahliannya. 4. Karena ISBD hanyalah suatu pengetahuan tentang konsep-konsep dasar yang ada dalam ilmu sosial dan humaniora dalam rangka pembentukan dan pengembangan kepribadian unuk kehidupan bermasyarakat serta peluasan wawasan, perhatian, pengetahuan dan pemikiran mengenai berbagai gejala yang ada dan timbul dalam lingkungan. 5. Mahasiswa diharapkan menjadi pribadi yang baik sesuai dengan nilai-nilai pandangan hidup bangsanya, mahasiswa juga dipersiapkan untuk menjadi warga negara yang keritis dan memiliki kepekaan terhadap masalah-masalah sosial, budaya dan politik yang berkembang di lingkungan masyarakat.



6. Untuk memiliki pemahaman dan penguasaan yang luas tentang konsepkonsep dasar ilmu sosial dan humaniora. Misalnya : seperti persoalan penghijauan, kemiskinan, masalah dalam organisasi.



BAB II Manusia Sebagai Makhluk Budaya SOAL .! 1. Jelaskan dan berikan contoh hubungan antara manusia dan kebudayaan ! 2. Jelaskan fungsi akal budi bagi kehidupan manusia ! 3. Jelaskan akibat yang terjadi bila internalisasi budaya lokal terhambat karena desakan budaya global ! 4. Jelaskan mengapa pembudayaan penting bagi setiap anggota masyarakat ! 5. Apa dampak kemajuan teknologi komunikasi terhadap perubahan budayabudaya! Jawabannya 1. Kebudayaan terwujud sebagai hasil interaksi antara manusia dengan segala isi alam raya untuk memenuhi kebutuhannya. Manusia memiliki jiwa (cipta, rasa dan karsa). Budaya diperoleh dengan cara belajar. Budaya berupa dari sewaktu-waktu, seiring perubahan yang terjadi pada akal manusia. Contohnya : Seperti alat mesin pertanian akan mengganti peranan lembu dan alat-alat tradisional misalnya pacul, sabit, bajak. Dikarenakan lebih efektif dan memiliki untung banyak. 2. Fungsi akal budi adalah menunjukan martabat manusia dan kemanusiaan, sebagai memegang amanah makhluk tertinggi di alam raya ini dan juga sebagai membedakan manusia dengan makhluk Tuhan lainnya dalam kemampuan berfikir untuk menimbang baik dan buruk. 3. Akibatnya budaya lokal akan terlupakan dan berkurangnya penerus yang mengembangkan budaya lokal dikarenakan budaya global begitu disukai oleh masyarakat di era-20an ini. Dan ini mengakibatkan kurang pengetahuan masyarakat tentang kebudayaan kita sendiri.



4. Karena nilai-nilai kebudayaan suda tertanam pada diri kita sejak dulu, jadi dalam pembudayaan sangat penting untuk kita dalam melestarikan kebudayaan karena itu adalah bukti terbentuknya bangsa dan negara kita dan kita bisa memperoleh pengetahuan, pengalaman di dalam kebudayaan tersebut. 5. Dampak positif : a) Berkomunikasi lebih lancar dan cepat, tanpa ada hambatan dan kita bisa mencari informasi sampai pelosok dunia. b) Perkerjaan menjadi terkontrol dan efisien dalam kegiatan pertanian dan lain-lainnya. Dampak negatif : a) Etika dalam berpakaian dalam sikap kesopanan seperti berpakaian tidak sesuai dengan kondisi lingkungan yang resmi. b) Etika dalam bersikap sopan dalam kebudayaan sedikit memudar seperti orang yang lebih muda menganggap orang yang lebih tua itu sederajat. c) Bersikap individual dalam bersosialisasi, sehingga kita terlupa dengan pengetahuan kebudayaan yang kita lestarikan di bangsa ini.



BAB III MABUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL Soal. 1. Mengapa keluarga ditemukan pada setiap masyarakat ? Apakah mungkin, dengan kemajuan teknologi modern bisa menghapus keluarga ? 2. Bagaimankah struktur keluarga dalam suatu masyarakat tertentu menggambarkan konsep intergrasi dan relativisme kebudayaan ? 3. Bagaimana upaya masyarakat untuk mengurangi bentuk stratifitasi yang ada ? 4. Didalam masyarakat seringkali terjadi ketidak serasian dalam perubahan unsur-unsur masyarakat atau kebudayaan. Ketidak serasian tersebut menimbulkan ketertinggalan budaya. Bagaiman cara mengatasinya ? 5. Dalam masyarakat moderen sering dibedakan antara masyarakat pedesaan (rural community) dengan masyarakat perkotaan (urban community). Apakah pembedaan tersebut tepat ? berilah penjelasan dengan singkat dan jelas ! Jawaban. 1. Dikarenakan keluarga dapat diartikan sebagai suatu sosial terkecil yang dimiliki manusia sebagai makhluk sosial yang di tandai dengan adanya kerjasama ekonomi. Tidak mungkin bisa menghapus keluarga karena teknologi modern hanya alat untuk menggapai tujuan menjadi keluarga yang bahagia, karena adanya teknologi keluarga akan menjadi erat karena adanya komunikasi antara individu dengan individu lain.



Misalnya : ada keluarga mencari anaknya yang hilang dengan teknologi modern anak yang hilang tersebut akan berkumpul lagi dengan keluarganya karena adanya komunikasi. 2. Dalam konsep intergrasi dan relativitas kebudayaan, struktur keluarga memiliki ciri-ciri kebudayaan yang berbeda-beda dimana keluarga dapat menyaring dan menerima yang sesuai dengan keluarga mereka menurut adat istiadat tersebut. Misalnya struktur keluarga : Ayah, Ibu, Kakak, Adik, tante, Nenek, kakek, dll. 3. Mengurangi bentuk stratifitasi dalam masyarakat :  Dalam masyarakat demikian setiap orang mengharapkan perlakuan dan kesempatan yang sama tanpa memandang perbedaan yang dibawak sejak lahir. Misalnya : jenis kelamin, ras, usia, suku bangsa dan agama.  Dalam UUD 45 setiap warga negara dijamin / berhak untuk mendapatkan penghidupan yang layak dalam pendidikan, ekonomi, pekerjaan, dll.  Diharapkan setiap warga mempunya kewajiban dan tanggung jawab terhadap perkembangan kehidupan yang sedang berjalan. Misalnya : menjadi relawan demi tercapainya kebenaran, keadilan dan kemanusiaan. 4. Kita harus menggalih potensi, kekayaan di daerah masing-masing yang mana yang lebih menonjol dan menguntungkan bagi semuanya maka diperlukan gagasan dan bantuan dari pemerinta suasta untuk mengembangkan potensi kebudayaan itu lebih dikenal di dunia dan juga dijadiakn icon di daerah itu.



5. Perbedaannya mungkin tepat, perbedaannya pada cara berfikir, cara berhidup dan pada segi pendidikan. Seperti perbedaan :  Lingkungan umum dan orientasi terhadap alam.  Pekerjaan atau mata pencaharian.  Ukuran komunitas  Kepadatan penduduk.  Homogenitas dan heterogenitas.  Diferensiasi sosial.  Pelapisan sosial.



Perdesaan Cara hidupnya tidak macam-macam dengan memusatkan tujuannya seperti beribadah dan berkerja. Cara berfikirnya sederhana, musyawara dengan sistem kekeluargaan.



Perkotaan Cara hidupnya tergantung pada tren/lingkungan masyarakatnya.



Cara berfikirnya bisa berbagai cara untuk mendapatkan sesuatu yang di inginkan, cenderung egois dan individual. Berpendidikannya sederhana dengan Berpendidikannya muda sistem informasi dan komunikasi dari mendapatkan informasi dan lingkungan disekitarnya. kmunikasi maka dengan muda memperoleh pendidikan yang mana mereka inginkan. Didalam masyarakat pedesaan Kehidupan keagamaan berkurang diantara warganya mempunyai seperti keimanan dan hawa napsu. hubungan yang lebih mendalam dan erat. Sistem kehidupan umumnya Perubanhan sosial tampak dengan berkelompok dengan dasar nyata di kota-kota, sebab kota kekeluargaan. biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.