Soal Intranatal 1-15 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

NAMA



: AHMADAN NUR



NIM



: 17.11.4066.E.A.0002



MATKUL



: MATERNITAS II



DOSEN P.



: RASDIANA, S. KEP., M.KES



1. Seseorang pasien perempuan yang baru berusia 28 tahun telah hamil 30 minggu dan dengan riwayat kehamilan G4 P3 A2, pasien tersebut datang ke RS bersama dengan suaminya tersayang dengan keluhan perdarahan pervaginam merah kehitaman, mengeluh nyeri perut menetap, gerakan janin tidak dapat dirasakan pasien. Dari hasil pemeriksaan DJJ(-), palpasi ditemukan perut pasien teraba keras. Hasil pemeriksaan TTV yaitu TD=120/70 mmhg, N=82x/menit, S=36,6 derajat celsius. Apakah masalah yang terjadi pada kasus pasien di atas? Jawaban : Solusio Plasenta Solusio plasenta atau disebut juga dengan abruptio plasenta merupakan kejadian ketika lepasnya plasenta bagian dalam yang terjadi selama masa hamil sebelum ibu melahirkan. Hal ini ditandai dengan gejala nyeri perut nemetap, perdarahan pervagina kehitaman, rahmi terasa nyeri, kontraksi yang cepat, serta gerakan janin yang melambat bahkan sulit dirasakan. Dari hal-hal tersebut maka pasien tersebut menderita solusio plasenta 2. Seseorang perempuan yang bernama ny. Z berusia 32 tahun datang ke klinik kandungan dan mengatakan ia memiliki riwayat abortus 3 kali. Saat ini ia mengalami perdarahan yang tidak kunjung henti semenjak mulai haid sampai sekarang ini. Pasien mengatakan perdarahan telah terjadi selama 11 hari terakhir dengan sifat darah banyak, disertai dengan nyeri tertusuk-tusuk pada perut yang intermitten. Pasien saat ini mengeluh pusing dan mudah berkunang – kunang. Dari pemeriksaan VT oleh bidan di jumpai adanya masa uterus, dapat dan berbenjol – benjol. Berdasarkan hasil pemriksaan diatas, dugaan masalah pada ny. Z adalah.... Jawaban : Myoma Uteri Myoma uteri adalah pertumbuhan sel abnormal yang tumbuh disekitar uterus dan belum bersifat kanker namun Myoma uteri juga merupakan cikal bakal terbentuknya tumor jinak. Myoma uteri ini dtandai dengan berbagai gejala seperti nyeri perut bagian bawah, rasa sakit ketika berhubungan, haid yang berkepanjangan, sering sekali BAK, terkadang mengalmai konstipasi serta sering mengalami abortus. 3. Pengertian resusitasi bayi baru lahir adalah….



Jawaban : Suatu intervasi yang dilangsungkan saat lahir untuk menyokong penetapan pernafasan dan sirkulasi bayi baru lahir 4. Seorang ibu G1 P0 A0 hamil 40 minggu, datang ke puskesmas pukul 15.00. TFU 36 cm, merasakan mules-mules sudah sering sejak 5 jam yang lalu da nada rasa seperti ingin mengejan. Setelah dilakukan observasi his didapatkan his 5x tiap 10 menit selama 48 detik. Klien juga mengatakan sudah ada yang keluar dari vagina yaitu lendir bercampur darah banyak. Saat dilakukan periksa dalam, pembukaan lengkap, dan porsio tidak teraba. Berada pada kala berapakah ibu tersebut? Jawaban : Kala II Kala II adalah tahapan persalianan dari pembukaan lengkap sampai dengan bayi lahir. 5. Seorang ibu post partum 1,5 jam, usia 35 tahun P3A0 saat ini mengeluh mules di daerah perut, kontraksi uterus teraba lemah, kandung kemih kosong, ibu sudah BAK ditempat tidur dengan pispot. TD 110/60 mmHg, frequensi Nadi 82 x/menit, frequensi pernafasan 18 x/menit, dan suhu 36,5 C. Apakah intervensi keperawatan yang bisa dilakukan untuk ibu tersebut? Jawaban : Melakukan massage pada daerah uterus Tindakan massage pada uterus dapat merangsang kontraksi uterus dengan cara melakukan massage ringan pada uterus. 6. Seorang ibu 28 tahun, G1 P0 A0 hamil 40 minggu datang ke Puskesmas. Mengeluh mules-mules sejak pukul 18.00 dan sudah keluar lendir bercampur darah. Pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/78 mmHg, N 78 x/menit, T 36 Celcius, RR 18 x/menit, TB 143 cm, BB 53 kg, TFU 30 cm, tafsiran berat janin 2700 gram. Hasil pemeriksaan dalam pembukaan 2 cm. Apakah faktor passage yang harus dikaji lebih lanjut pada persalinan pervaginam? Jawaban : Ukuran Janin Faktor Passeger yang mempengaruhi persalinan adalah ukuran janin terutama kepala janin, sikap janin yang mendeskripsikan hubungan antara kepala, bahu dan tungkai. Letak janin yang menunjukan hubungan antara aksis panjang janin terhadap aksis panjang ibu, presentasi janin, posisi janin. 7. Seorang ibu baru saja melahirkan bayi laki-laki, saat ini sudah 2 jam dilakukan observasi diruang pemulihan. Ibu merasakan darah keluar cukup banyak dirasakan pembalut penuh, sudah ganti pembalut namun sekarang sudah terasa keluar darah lagi dan BAK keluar sedikit. Hasil pengkajian TTV dalam batas normal, TFU teraba 3 jari diatas pusat, uterus teraba lunak dan agak ke kanan, kandung kemih teraba keras. Apakah intervensi propritas yang dapat diberikan untuk ibu tersebut?



Jawaban : Observasi kandung kemih dan lakukan kateterisasi Perdarahan yang berlebih dapat terjadi karena distensi kandung kemih yang mendorong uterus keatas dan samping sehingga mencegah kontraksi uterus. 8. Seorang bayi perempuan lahir pada tanggal 28 September 2019, pukul 10.35. bayi saat lahir menangis kuat, skor APGAR 8/9. Bayi telah dilakukan IMD, kemudian ditimbang, diukur PB dan antropometri lainnya. Bayi menangis, saat diraba ternyata popok dan bajunya basah. Apakah jenis kehilangan panas badan yang dialami bayi tersebut? Jawaban : Evaporasi Kehilangan panas pada bayi karena evaporasi yaitu ketika permukaan yang basah terkena udara, konveksi terjadi ketika panas dipindahkan ke udara sekitar bayi (pintu/jendela yang terbuka, AC), konduksi terjadi ketika bayi bersentuhan langsung dengan bendabenda padat yang lebih dingin dari kulit bayi (timbangan, yang dingin, stetoskop), rehabilitasi diberikan pada keadaan seseorang yang memerlukan tindakan khusus untuk mencapai kemampuan fisik yang maksimal. 9. Seorang pasien berumur 35 tahun dengan riwayat G5 P4 A0 hamil 3 bulan datang ke puskesmas diantar oleh suaminya tercinta dengan keluhan yaitu perdarahan bercak dari jalan lahir (kemaluannya). Semenjak 2 jam yang lalu perut bagian bawah pasien terasa kram, PP test positif dan TTV didapatkan yaitu TD 100/70 mmHg, HR 82 x/menit, T 36,2 C. Tindakan apakah yang dilakukan dalam menangani kasus diatas? Jawaban : Infuse dan menganjurkan tirah baring Pemberian infus dapat membantu mengganti volume cairan yang ada di dalam tubuh serta dengan dilakukan istirahat tirah baring akan mengurangi dampak perdarahan yang terjadi pada pasien tersebut. 10. Seorang wanita yang berusia 30 tahun dengan riwayat kehamilan G3 P2 A0 datang ke BPM bersama keluarganya karena mules mau melahirkan. 5 jam kemudian pasien telah melahirkan anak ke 3 secara spontan. Hasil pemeriksaan TTV yaitu TD 110/70 mmHg, HR 76 x/menit, RR 20 x/menit, T 37,1 C. Tali pusat terkendali, namun plasenta masih belum lepas. Apakah tindakan yang harus dilakukan pada wanita tersebut? Jawaban : Manual Plasenta Tindakan yang dilakukan selanjutnya ketika tali pusat terkendali, namun plasenta masih belum lepas, yaitu dengan melakukan manajemen tali pusat secara manual dengan berbagai teknik ataupun cara yang direkomendasikan sesuai kondisi pasien diatas. 11. Perawat pada unit ruang nifas merawat klien yang baru saja melahirkan dengan riwayat plasentaprivia. Mankah resiko yang muncul terkait plasenta privia yang perlu diperhatikan perawat ketika meninjau rencana keperawatan dan mempersiapkan melakukan pengawasan pada klien?



Jawaban : Perdarahan Pada plasenta privia, plasenta terletak pada segmen bawah uterus. Segmen bawah uterus tidak mempunyai struktur otot yang sama seperti kepunyaan uterus, dan bagian ini lebih rentan terjadi perdarahan. 12. Perawat sedang melakukan monitor adanya vulval hematoma pada klien post partum yang menerima anestesi epidural untuk persalinannya. Hasil pengkajian seperti apa yang paling tepat mengindikasikan adanya hematoma? Jawaban : Perubahan tanda-tanda vital Karena klien mendapatkan anestesi epidural dan sedang dalam anestesi, dia tidak merasakan nyeri, tekanan, ataupun perih. Perubahan pada tanda vital mengindikasikan hivopolemia pada klien post partum dalam anestesi yang mengalami vulvar hematoma. 13. Methylergonovine adalah obat yang diberikan pada perempuan untuk mengatasi perdarahan post partum. Sebelum memberikan obat methylergonovine, apakah data prioritas yang harus diperiksa oleh perawat? Jawaban : Tekanan Darah Methylergonovine merupakan ergot alkaloid sebagai agen yang digunakan untuk mencegah atau mongontrol perdarahan pos partum oleh kontraksi uterus. Methylergonovine menyebabkan kontraksi uterus secara terus-menerus dan meningkatkan tekanan darah. Hal utama yang diperiksa sebelum pemberian obat ini adalah tekanan darah. Pemberi pelayanan sebaiknya melaporkan jika klien menunjukkan adanya hipertensi. 14. Klien post partum sedang mempersiapkan untuk pulang. Manakah pertanyaan klien yang perlu diedukasi kembali selanjutnya oleh perawat tentang pemberian ASI? Jawaban : “Saya tidak perlu program keluarga berencana (KB) karena saya akan memeberikan ASI” Amenorea mungkin terjadi selama memberikan ASI, akan tetapi kliean dapat berevolusi tanpa menstruasi. Penggunaan sabun pada payudara sebaiknya dihindarkan karena hal ini cenderung akan menghilangkan minyak alami kulit yang dapat menimbulkan putting susu kering atau pecah-pecah. Asupan kalori sebaiknya ditingkatkan 200-500 kalori per hari (sesuai dengan anjuran dokter), adanya peningkatan asupan cairan dan pemberian resep vitamin prenatal. 15. Klien menanyakan kepada perawat fungsi plasenta. Perawat akan menjawab pertanyaan klien dengan pengetahuan yang mana mengenai fungsi plasenta? Jawaban janin



: Memungkinkan pertukaran nutrisi dan sisa metabolisme antara ibu dan



Plasenta memungkinkan pertukaran nutrisi dan sisa metabolisme antara ibu dan janin. Cairan amnion melingkupi, mencegah benturan dan melindungi janin, memungkinkan pergerakan janin. Amnion juga mempertahankan suhu tubuh janin.