7 0 191 KB
BAB IV HASIL PENELITIAN
A.
Persiapan Penelitian Persiapan-persiapan yang dilakukan sebelum eksperimen adalah sebagai
berikut : 1.
Melakukan observasi dan konsultasi dengan Kepala Sekolah dan guru mata pelajaran matematika kelas VIII SMP N 2 Gubug Kab. Grobogan.
2.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester 2 SMP N 2 Gubug Kab. Grobogan Tahun Pelajaran 2012.
3.
Dengan menggunakan “cluster ramdom sampling” yaitu secara acak dari seluruh populasi kelas VIII terpilih tiga kelas sebagai sampel penelitian yaitu kelas VIII-A sebagai kelompok eksperimen 1, kelas VIIIB sebagai kelompok eksperimen 2, kelas VIII-H sebagai kelompok kontrol di SMP N 2 Gubug Kab. Grobogan Tahun Pelajaran 2012.
4.
Mencatat nama-nama siswa kelas VIII-A, VIII-B dan VIII-H serta nilai ulangan tengah semester matematika kelas VIII semester 2. Daftar nilai ulangan tengah semeter matematika kelas VIII semester 2 digunakan untuk analisis awal untuk mengetahui bahwa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berangkat dari titik tolak yang sama. Adapun namanama siswa tersebut dilampirkan pada lampiran 2a, lampiran 2b dan lampiran 2c.
5.
Penyusunan soal tes Langkah-langkah dalam penyusunan soal tes tersebut adalah : a.
Menentukan materi,
b.
Membuat kisi-kisi soal,
c.
Menentukan alokasi waktu,
d.
Menentukan tipe soal dalam penelitian ini adalah soal bentuk uraian,
e.
Uji coba soal. 65
66
6.
Menentukan kelas uji coba Uji coba dilakukan pada kelas VIII-F yang bukan merupakan kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol.
B.
Hasil Analisis Uji Coba Instrumen 1.
Pelaksanaan Uji Coba Uji coba dilakukan pada siswa kelas VIII-F SMP N 2 Gubug Kab.
Grobogan yang bukan kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol dan mendapat pelajaran yang sama dengan siswa yang menjadi sampel penelitian. Uji coba instrumen dilaksanakan pada tanggal 5 Mei 2012. Bentuk tes yang digunakan yaitu uraian sebanyak 10 soal dengan alokasi waktu 70 menit. 2.
Analisis Data Hasil Uji Coba Instrumen Sebelum instrumen diujikan kepada kelas yang diteliti, terlebih dahulu
diuji cobakan pada kelas uji coba dan hasil uji coba dianalisis untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda. Berikut adalah hasil analisis tes uji coba : a.
Validitas Untuk mengetahui validitas tes digunakan rumus korelasi product
moment sebagai berikut: rxy
N (X
NXY (X )( Y ) 2
) (X ) 2 N (Y 2 ) (Y ) 2
Contoh perhitungan validitas no 1: ∑X1
= 132
∑X2
= 580
(∑X)² = 17424
∑Y
= 1956
∑Y2
= 116208
(∑Y)² = 3825936
N
= 35
∑X1Y = 7644
Kemudian harga-harga tersebut dimasukkan ke dalam rumus :
67
r xy =
r xy =
N ∑ XY −( ∑ X )( ∑ Y )
√ {N ∑ X −( ∑ X ) }{ N ∑ Y −(∑ Y ) } 2
2
2
2
35 ( 7664 ) −( 132 )( 1956 )
√ {35 (580 )−( 132 ) }{35 ( 116208)− (1956 ) } 2
2
267540−258192 √ {20300−17424 }{ 4067280−3825936 } 9348 r xy = √( 2876 )( 241344 ) 9348 r xy= √694105344 9348 r xy = 26345,87907 r xy =0,354818299 r xy =
Dari perhitungan didapat tabel nilai product moment untuk 0,334. Jadi harga
r xy =0,354818299 n=34
dan
r xy (0,354818299)> 0,334
α =5
sedangkan pada diperoleh rtabel =
maka butir soal nomor 1
valid. Dari hasil perhitungan validitas soal diperoleh data seperti pada tabel 4.1 berikut: Tabel 4.1 Hasil Analisis Validitas No. Item
rxy
rtabel
Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
0,355 0,183 0,501 0,591 0,555 0,754 0,167 0,347 0,607 0,598
0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334
Valid Tidak valid Valid Valid Valid Valid Tidak valid Valid Valid Valid
68
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
Dengan cara perhitungan yang sama, dari 10 butir soal didapat 8 butir soal yang valid yaitu butir soal nomor 1, 3, 4, 5, 6, 8, 9, dan 10. Perhitungan validitas butir soal dapat dilihat pada lampiran 14a, 14 b dan 14f. b.
Reliabilitas n r11 n 1
s 2 pq
s2
Untuk mengetahui reliabilitas soal uraian
dapat dicari dengan rumus:
Reliabilitas artinya dapat dipercaya atau diandalkan. Sebuah tes dikatakan reliabel jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang “tetap”, artinya apabila tes tersebut diberikan pada sejumlah subjek, kemudian
69
diberikan lagi pada subjek yang sama dilain waktu hasilnya relatif sama atau tetap. Dari analisis reliabilitas pada lampiran 14a diperoleh 23,146 dan
2 i
=
t 2 = 197,016, sehingga diperoleh r 11 =0,981. Untuk harga
kritik dari r product moment, dengan r tabel =0,33 4 , karena
r 11 >r tabel
α =5 dan
n=35
diperoleh
maka instrumen tes reliabel. Karena
r 11 terletak pada interval (0,81< r11 1,00) maka reliabilitas instrumen tes sangat tinggi. Analisis reliabilitas selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 14a , 14c dan 14f. c.
Tingkat Kesukaran Analisis tingkat kesukaran soal dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui keseimbangan item tes. Tingkat kesukaran soal merupakan perbandingan antara banyak siswa yang menjawab benar dengan banyaknya siswa peserta tes ujicoba. Tingkat kesukaran soal dibedakan dalam kategori soal mudah, sedang, dan sukar dengan menggunakan rumus: P
F 100% N
Contoh perhitungan tingkat kesukaran pada butir soal nomor 4: Dari perhitungan tingkat kesukaran lampiran 14a diperoleh F = 30 dan N = 35. Harga-harga tersebut kemudian dimasukkan ke rumus: P
30 100% 85,71% 35 Dari perhitungan didapat harga P = 85,71% maka butir soal nomor
2 mempunyai tingkat kesukaran sukar. Untuk perhitungan tingkat kesukaran tiap item dapat dilihat pada lampiran 14d. Dari hasil perhitungan tingkat kesukaran tiap item soal, didapatkan hasil analisis tingkat kesukaran, seperti pada tabel 4.2 berikut:
70
Tabel 4.2 Hasil Analisis Taraf Kesukaran No. Soal
F
P
Keterangan
1
7
20,00%
Mudah
2
15
42,86%
Sedang
3
11
34,29%
Sedang
4
30
85,71%
Sukar
5
24
68,57%
Sedang
6
16
45,71%
Sedang
7
10
28,57%
Sedang
8
13
37,14%
Sedang
9
6
17,14%
Mudah
10
15
42,86%
Sedang
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
71
31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
d.
Daya Pembeda Daya pembeda adalah kemampuan soal untuk membedakan siswa
yang pandai (kelas atas) dengan siswa yang kurang pandai (kelas bawah). Semakin tinggi daya pembeda suatu butir soal, maka semakin mampu soal tersebut membedakan antara siswa yang pandai dengan yang kurang pandai. Contoh perhitungan daya pembeda soal nomor 1 sebagai berikut: Dari lampiran 14a diperoleh : MH = 4,889, ML = 3,111 dan ni=9 . Selanjutnya untuk menghitung daya pembeda soal pilihan ganda digunakan rumus : t
MH ML
x
2 1
x2
2
ni ni 1
Dari perhitungan di atas diperoleh
t=2,862 , sedangkan untuk α
= 0,05, peluang = 0,975, dan dk =16 diperoleh t hitung >t tabel
t tabel =2,12 . Karena
maka daya pembeda butir soal nomor 1 signifikan. Untuk
perhitungan daya pembeda tiap item soal dapat dilihat pada lampiran 14e. Dari hasil perhitungan daya pembeda tiap item soal, didapat hasil analisa daya pembeda seperti pada tabel 4.3. Tabel 4.3 Hasil Analisis Daya Pembeda
72
No. Item
t hitung
ttabel
Keterangan
1
2,862
2,12
Signifikan
2
0,900
2,12
Tidak signifikan
3
3,547
2,12
Signifikan
4
2,500
2,12
Signifikan
5
4,545
2,12
Signifikan
6
2,634
2,12
Signifikan
7
0,933
2,12
Tidak signifikan
8
2,828
2,12
Signifikan
9
4,434
2,12
Signifikan
10
3,405
2,12
Signifikan
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
73
28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
3.
Penentuan Soal Tes. Soal yang akan diajukan sebagai soal tes untuk mengambil data
ditentukan dengan mempertimbangkan validitas, reliabilitas, taraf kesukaran serta daya pembeda soal. Berdasarkan hasil analisis pada lampiran 14a, maka soal yang dapat digunakan ada 8 soal, yaitu soal nomor 1, 3, 4, 5, 6, 8, 9, dan 10. Tabel 4.4 berikut merupakan daftar instrumen soal evaluasi yang akan digunakan: Tabel 4.4 Daftar instrumen soal evaluasi No Soal
Validitas
Daya Beda
Tingkat Kesukaran
Reliabilitas
Keterangan
1
valid
signifikan
Mudah
Reliabel
Dipakai
2
Tidak valid
Tidak sign
Sedang
Tidak dipakai
3
valid
signifikan
Sedang
Dipakai
74
4
valid
signifikan
Sukar
Dipakai
5
valid
signifikan
Sedang
Dipakai
6
valid
signifikan
Sedang
Dipakai
7
Tidak valid
Tidak sign
Sedang
Tidak dipakai
8
valid
signifikan
Sedang
Dipakai
9
valid
signifikan
Sedang
Dipakai
10
valid
signifikan
Sedang
Dipakai