SOAL UKOM OT Ok [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SOAL UJIAN KOMPETENSI (UKOM) FITOKIMIA KASUS: Perkolasi merupakan suatu cara penarikan memakai alat yang disebut perkolator yang simplisianya terendam dalam cairan penyari, dimana zat-zat akan terlarut dan larutan tersebut akan menetes secara beraturan sampai memenuhi syarat yang telah ditetapkan. Pertanyaan soal : 1. Termasuk cara penarikan apakah dimana cairan penyari yang dipakai dapat dipergunakan secara perbulang-ulang? A. Perkolasi bertekanan B. Perkolasi sinambung C. Perkolasi biasa D. Perkolasi bertingkat E. Reperkolasi KASUS: Sebanyak 20 gram serbuk lada hitam dimasukkan ke dalam alat soklet lalu ditambahkan etanol 96 % sebanyak 50 ml. Setelah dilakukan penyarian selama sekitar 3 jam didapatkan 6 sirkulasi per jam. Hasil ekstrak kental ditambahkan 10 ml KOH etanolik 10 % dan timbul endapan. Kemudian sari dipisahkan dari bagian yang tidak larut, sari tersebut didiamkan dalam kulkas selama satu malam sampai terbentuk kristal. Kristal yang terbentuk dipisahkan lalu dicuci dengan Et-OH 96 % dikeringkan dalam almari pengering dengan suhu 40o C selama 45 menit. Kristal yang dihasilkan sebanyak 6 gram. Pertanyaan Soal : 2. Hasil hidrolisis senyawa piperin dengan KOH etanolik 10 % adalah............ A. Asam mevalonat B. Asam piperinat C. Asam piruvat D. Asam arakidonat E. Asam laktat KASUS: Salah satu metode ekstraksi simplisia yaitu infus. Pembuatan infus sendiri yaitu dengan cara memanaskan panci yang berisi simplisia diatas penangas air yang mendidih selama 15 menit. Pertanyaan soal : 3. Berapakah suhu yang digunakan dalam pembuatan sediaan infus? A. 30oC B. 60oC C. 90oC D. 100oC E. 120oC KASUS: Daun cengkeh mengandung zat kimia yang dapat dimanfaatkan sebagai anti mikroba seperti



virus dan bakteri bahkan digunakan dalam insektisida. Dalam laboratorium untuk mengisolasi zat tersebut dengan teknik cair-cair, agar dapat menghasilkan eugenol murni. Maka pada isolasi tersebut ditambahkan larutan encer dari basa kuat seperti KOH, ternyata dilaboratorium KOHnya habis. Pertanyaan Soal : 4. Larutan apakah yang dapat dipakai sebagai pengganti KOH? A. NH2 B. NaCl C. NaOH D. CaCl E. CaCl2 KASUS: Ekstraksi merupakan kegiatan penarikan kandungan kimia yang dapat larut sehingga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut dengan menggunakan pelarut cair. Metode ekstraksi sendiri dibagi menjadi beberapa macam. Pertanyaan soal : 5. Metode Ekstraksi apakah yang dilakukan dengan cara mengalirkan pelarut melalui serbuk simplisia yang telah dibasahi? A. Maserasi B. Soxhletasi C. Destilasi D. Perkolasi E. Infus KASUS: Fraksinasi adalah memisahkan suatu zat aktif dari ekstrak berdasarkan kepolaranya. Urutan dalam metode fraksinasi adalah dari senyawa non polar menuju ke senyawa polar. Pertanyaan Soal : 6. Jika kita akan melakukan fraksinasi untuk mendapatkan senyawa zat aktif, urutan pelarut manakah yang digunakan pada ekstrak etanol suatu simplisia? A. N Heksana, etanol, Etil asetat B. Etil asetat, etanol, N-Heksana C. Etanol, N-Heksana, Etil asetat D. N-Heksana, Etil asetat, etanol E. Etil asetat, N-Heksana, Etanol KASUS: Pemilihan metode ekstraksi sangat dipengaruhi oleh sifat bahan yang akan di isolasi. Salah satu cara yang bisa dipakai adalah dengan cara memanaskan panci yang berisi simplisia di atas penangas air yang mendidih selama 30 menit. Pertanyaan soal : 7. Metode simplisia apakah yang dimaksud dalam pernyataan di atas? A. Soxhletasi B. Maserasi



C. Perkolasi D. Destilasi E. Dekok KASUS: Untuk melakukan isolasi senyawa flavonoid, hal pertama yang dilakukan adalah ekstraksi menggunakan metanol. Ekstrak metanol kemudian dipekatkan dan setelah didapat ekstrak pekat kemudian ditambah dengan N-heksana, Pertanyaan Soal : 8. Fungsi penambahan N-heksana adalah : A. Untuk melarutkan flavonoid B. Untuk melarutkan senyawa dengan polaritas rendah C. Untuk melarutkan senyawa dengan polaritas yang tinggi D. Untuk melarutkan senyawa larut air E. Untuk melarutkan senyawa larut methanol KASUS: Prinsip maserasi adalah ekstraksi zat aktif yang dilakukan dengan cara merendam serbuk dalam pelarut yang sesuai selama beberapa hari pada temperature kamar terlindung dari cahaya, dan dilakukan pengadukkan pada setiap hari nya. Pertanyaan soal : 9. Apa fungsi pengadukkan pada metode maserasi? A. untuk meratakan konsentrasi larutan di luar butir serbuk simplisia sehingga tetap terjaga adanya derajat konsentrasi yang sekecil-kecilnya antara larutan di dalam sel dengan larutan di luar sel B. untuk mencampurkan sampel dengan pelarut yang digunakan C. untuk memberikan tekanan yang sama pada semua sampel D. agar tidak mudah tumbuh nya jamur dan kapang E. agar mudah dilakukkannya identifikasi pada zat kimia yang terkandung pada sampel KASUS: Zat balast adalah zat yang terdapat didalam simplisia tanaman yang tidak memiliki efek farmakologi, sehingga keberadaanya mengganggu metabolit sekunder yang diinginkan. Zat balast biasanya memiliki polaritas yang rendah. Pertanyaan Soal : 10. Untuk memurnikan suatu ekstrak dari zat tersebut maka ekstrak perlu dicuci dilarutkan dalam pelarut, A. Dengan polaritas yang tinggi B. Dengan polaritas yang rendah C. Dengan kelarutan yang besar D. Dengan kelarutan yang kecil E. Dengan polaritas yang tinggi dan kelarutan yang besar KASUS: Salah satu metode ekstraksi simplisia adalah maserasi. Cairan penyari dibagi 2. Seluruh serbuk



simplisia dimaserasi dengan cairan penyari pertama, sesudah dienap tuangkan dan diperas, ampas dimaserasi lagi dengan cairan penyari yang kedua Pertanyaan soal : 11. Apa nama metode dari pernyataan tersebut? A. Digesti B. maserasi bertingkat C. maserasi melingkar D. Remaserasi E. maserasi berkelanjutan KASUS: Proses isolasi dilakukan melalui beberapa tahap hingga didapat zat aktif yang diinginkan. Pada isolasi piperin dari buah lada putih, salah satu tahap yang harus dilakukan adalah menyimpan filtrat hasil isolasi di dalam lemari es selama kurang lebih 24 jam. Pertanyaan soal : 12. Apa fungsi dari penyimpanan filtrat hasil isolasi di dalam lemari es ? A. Mendapatkan kristal yang bersih B. Memperoleh kristal yang banyak C. Memperoleh kristal yang murni D. Mendapatkan kristal yang berkualitas E. Mempercepat pembentukan kristal KASUS: Suatu metode/proses pemisahan suatu komponen yang terdapat dalam zat padat dengan cara penyaringan berulang-ulang dengan menggunakan pelarut tertentu, sehingga semua komponen yang diinginkan akan terisolasi. Pertanyaan soal : 13. Apa nama metode dari pernyataan tersebut? A. Destilasi D. Perkolasi B. Maserasi E. Refluks C. Soxhletasi KASUS: Proses isolasi disamping memperhatikan sifat fisik simplisia dan sifat zat aktifnya, harus juga memperhatikan zat-zat yang sering terdapat dalam simplisia seperti protein, karbohidrat, lemak dan gula. Salah satu tahap pada isolasi piperin adalah penambahan KOH etanolik 10%. Pertanyaan soal : 14. Apa fungsi penambahan larutan KOH etanolik 10% pada isolasi piperin ? A. Mendapatkan kristal B. Mempercepat reaksi C. Membentuk suasana basa D. Memisahkan senyawa resin dengan meminimalkan pembentukan garam E. Menghindari terbentuknya endapan pada filtrat KASUS: Suatu metode ekstraksi pada tumbuhan salah satunya adalah metode soxhletasi.



Pertanyaan soal : 15. Bagaimanakah prinsip dari metode ekstraksi tersebut? A. cairan penyari mengekstraksi sampel secara berkesinambungan B. pelarut dan sampel dipisahkan ditempat yang berbeda C. penarikan senyawa kimia dimana cairan penyari dapat dipakai secara berulang-ulang D. keseimbangan konsentrasi larutan di luar sel dan di dalam sel E. perbedaan titik didih KASUS: Salah satu metabolit sekunder dari daun teh yang dapat diisolasi adalah kafein. Dari serangkaian tahapan pada proses isolasinya penambahan larutan tertentu sangat diperlukan, salah satunya adalah penambahan pelarut yang berfungsi untuk memberikan suasana asam sehingga garam alkaloid lebih mudah larut dalam air tetapi tidak larut dalam pelarut organik. Pertanyaan soal : 16. Pelarut apa yang ditambahkan untuk tujuan diatas ? A. Air D. Etanol B. Kloroform E. Metanol C. Pb asetat KASUS: Salah satu metode ekstraksi cara dingin adalah perkolasi. Prinsip ekstraksi dengan metode perkolasi, selain polaritas pelarut dan polaritas senyawa yang akan di sari serta difusi pasif dan kelarutan. Pertanyaan soal : 17. Prinsip ekstraksi metode perkolasi selain pernyataan yang ada di atas adalah? A. Gaya grafitasi B. Gaya dorong C. Kecepatan D. Titik didih E. Perbedaan konsentrasi KASUS: Kafein merupakan senyawa yang bersifat basa, larut dalam pelarut organik dan air panas, berasa pahit dan mempunyai efek fisiologis sebagai stimulansia. Pada prosedur isolasinya untuk mendapatkan kafein diperlukan penambahan pelarut organik yaitu kloroform. Pertanyaan soal : 18. Apa fungsi dari kloroform pada isolasi kafein? A. Mengikat kafein yang larut dalam pelarut organik tetapi tidak larut dalam air B. Memberikan suasana asam C. Melarutkan garam alkaloid kafein D. Mempermudah kelarutan kafein dalam air E. Mempercepat pembentukan kafein KASUS:



Salah satu metode penarikan senyawa kimia yang terdapat pada tumbuhan yaitu menggunakan metode ekstraksi. Metode ekstraksi terdiri dari beberapa macam, pemakaian metode ekstraksi tergantung senyawa yang akan di isolasi. Pertanyaan soal : 19. Jika suatu senyawa tidak tahan terhadap pemanasan dengan suhu tinggi, metode ekstraksi apakah yang paling sesuai dan dapat digunakan? A. Maserasi dan perkolasi B. Maserasi dan infundasi C. Maserasi dan decocta D. Perkolasi dan infundasi E. Perkolasi dan decocta KASUS: Tujuan proses isolasi daun teh adalah memperoleh zat aktif berupa kafein, proses diuraikan untuk menghasilkan ekstrak cair, yang dilanjutkan dengan proses penguapan, ekstraksi dengan kloroform dan pembentukan kristal kafein. Pertanyaan soal : 20. Cara apa yang dapat dilakukan untuk pembentukan kristal kafein ? A. Penguapan B. Pengadukan C. Pemanasan pada suhu rendah D. Mikrosublimasi E. Penyimpanan dalam lemari es KASUS: Sokletasi adalah sebuah metode penyarian simplisia secara berkesinambungan, dimana cairan penyari dipanaskan hingga menguap, uap cairan penyari terkondensasi menjadi molekulmolekul air oleh pendingin balik dan turun menyari simplisia dalam slongsong dan selanjutnya masuk kembali ke dalam labu alas bulat setelah melewati pipa sifon. Pertanyaan soal : 21. Didalam metode sokletasi sebaiknya menggunakan pelarut? A. Dengan titik didih rendah B. Dengan titik didih tinggi C. Dengan polaritas yang tinggi D. Dengan polaritas yang rendah E. Dengan titik didih dan polaritas tinggi KASUS: Eugenol merupakan zat aktif dari minyak cengkeh yang mempunyai bau khas aromatic, berbentuk cair, rasa pedas dan berwarna coklat kehitaman, dimana dalam prosedur isolasinya diperlukan penambahan KOH 1 N. Pertanyaan soal : 22. Apa fungsi penambahan KOH 1 N pada isolasi eugenol ? A. Mengubah eugenol menjadi garam kalium eugenolat yang larut dalam air B. Mengubah garam kalium eugenolat menjad eugenol yang larut dalam air



C. Mempercepat reaksi D. Membentuk suasana basa E. Mendapatkan eugenol murni KASUS: Minyak atsiri merupakan suatu komponen yang terdapat didalam tumbuhan. Minyak atsiri disebut juga sebagai minyak volatile atau mudah menguap. Pertanyaan soal : 23. Metode ekstraksi apakah yang paling tepat untuk mendapatkan minyak atsiri? A. Maserasi B. Infundasi C. Dekokta D. Perkolasi E. Destilasi KASUS: Untuk memperoleh eugenol pada tahap isolasi dilakukan dengan penambahan-penambahan pelarut, selain penambahan KOH 1 N ditambahkan juga H2SO4. Pertanyaan soal : 24. Apa fungsi dari H2SO4? A. Mendapatkan eugenol dalam jumlah banyak B. Mengubah garam kalium eugenolat menjadi eugenol yang larut dalam air C. Mempercepat reaksi D. Membentuk suasana basa E. Mengubah eugenol menjadi garam kalium eugenolat yang larut dalam air KASUS: Sebanyak 100 gram daun Citrus hystric diekstraksi dengan metode destilasi uap selama sekitar 4 jam menghasilkan 3 ml minyak atsiri. Kemudian destilat minyak atsiri tersebut di analisis kualitatif dengan KLT menggunakan fase gerak heksana dan etil asetat dengan perbandingan 96 : 4, bercak noda yang dihasilkan berwarna ungu dengan Rf 0,353. Pertanyaan soal : 25. Apakah pengertian dari destilasi? A. Proses ekstraksi dengan cara perendaman B. Proses ektraksi yang menggunakan pelarut yang selalu baru yang dilakukan dengan alat khusus dengan jumlah pelarut yang relatif konstan dengan adanya pendingin balik. C. Proses ektraksi dengan pengadukan kontinue pada temperatur tinggi. D. Proses ektraksi dengan pelarut air pada temperatur penangas air selama waktu tertentu E. Proses ekstraksi senyawa yang mudah menguap berdasarkan peristiwa tekanan parsial. KASUS: Ekstrak daun jambu biji telah terbukti sebagai anti diare dan telah diproduksi sebagai salah



satu produk farmasi dengan nama dagang Diapet. Logo obat ini adalah Pertanyaan soal : 26. Apakah nama golongan produk ini? A. JAMU B. rajangan C. fitofarmaka D. tradisional medisin E. obat herbal terstandar KASUS: Obat tradisional Fitodiar mengandung attapulgite, ekstrak daun jambu biji dan kunyit. Produk tersebut dapat mengobati diare karena kandungan zat aktifnya dapat menyerap toksin. Pertanyaan soal : 27. Apa nama kandungan kimia yang dimaksud? A. Tannin B. saponin C. alkaloid D. flavonoid E. terpenoid KASUS: Komposisi produk Fitodiar adalah ekstrak daun jambu biji 50 mg, attapulgite 300 mg dan ekstrak kunyit 7,5 mg. Rendemen ekstrak daun jambu biji dan rimpang kunyit adalah 10% dan 15% dari simplisia. Pertanyaan soal : 28. Berapakah gramkah simplisia jambu biji yang dibutuhkan untuk membuat 75 biji kaplet Fitodiar ? A. 3,75 B. 37,50 C. 375,0 D. 3.750 E. 37.500 KASUS: Komposisi produk Nodiar adalah ekstrak daun jambu biji 50 mg, attapulgite 300 mg dan ekstrak kunyit 7,5 mg. Rendemen ekstrak daun jambu dan rimpang kunyit adalah 10% dan 15% dari simplisia. Pertanyaan soal : 29. Berapakah tablet Nodiar yang dapat disiapkan dari 700 gram simplisia rimpang kunyit? A. 140 B. 150 C. .050 D. 1.400 E. 14.000 KASUS: Seorang TTK ingin membuktikan potensi suatu tanaman sebagai obat bisul. Salah satu caranya adalah memisahkan kandungan kimia dan menentukan komponen berupa zat aktif



ekstrak yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab infeksi. Pertanyaan soal : 30. Apakah jenis pengujian yang sesuai ? A. Kromatografi lapis tipis B. Potensi antibiotika C. Bioautografi D. Difusi agar E. Dilusi cair



KASUS: Mahasiswa melakukan isolasi minyak atsiri, melakukan penimbangan berat erlenmeyer 127,49 gr. Sedangkan berat hasil destilat sebesar 205,40 gr. Pertanyaan Soal : 31. Maka berat destilat murni sebesar........ A. 77,94 gr B. 77,90 gr C. 77,91 gr D. 77,92 gr E. 77,93 gr KASUS: Rendemen isolat merupakan prosentase perbandingan dari hasil akhir yang diperoleh dibandingkan dengan banyaknya bahan awal. Dari isolasi kafein di dapatkan data berat wadah kosong 150,70 g; berat wadah dan sampel 192,72 g serta berat wadah dan sisa dari penimbangan sampel adalah 152,60 g. Sementara untuk menimbang kristal kafein hasil isolasi digunakan kertas saring yang bersih. Berat kertas saring kosong adalah 0,87 g; berat kertas saring dan kristal kafein sebanyak 2,78 g. Kemudian kristal yang diperoleh disimpan dalam vial yang bersih dan ditutup rapat, hingga diperoleh berat kertas saring dan sisa kristal dari penimbangan adalah 0,92 g. Pertanyaan soal : 32. Berapa rendemen yang diperoleh? A. 0,046 % B. 0,46% C. 4,6% D. 4,5% E. 0,45% KASUS: Telah dilakukan isolasi dan penetapan kadar minyak atsiri dari Cymbopogon caulis dengan metode destilasi Stahl. Metode ekstraksi ini digunakan pada bagian tanaman yang mengandung minyak atsiri. Simplisia yang digunakan dipotong-potong terlebih dahulu untuk memperkecil ukuran partikel sehingga minyak atsiri dapat lebih mudah keluar dari sel dan untuk memperluas permukaan simplisia sehingga semakin banyak simplisia yang berinteraksi dengan larutan penyari. Destilasi dilakukan selama 3 jam, larutan sampel akan mendidih dan menghasilkan uap air yang didalamnya juga terkandung minyak atsiri. Dari hasil destilasi 200



gram simplisia dihasilkan minyak atsiri sebanyak 1,5 mL. Pertanyaan Soal : 33. Kadar minyak atsiri Cymbopogon caulis yang diperoleh sebesar............ A. 0,50 % B. 0,65 % C. 0,75 % D. 0,45 % E. 0,55 % KASUS: Pada isolasi piperin digunakan Piperis nigri fructus sebanyak 40 g, setelah melalui proses isolasi kemudian didapatkan kristal piperin. Kristal selanjutnya ditimbang dengan kertas saring yang mempunyai berat 0,30 g, sementara berat kertas saring dan kristal piperin adalah 0,55 g. Pertanyaan soal : 34. Hitung rendemen dari piperin ! A. 6,25 % B. 0,625 % C. 62,5 % D. 10 % E. 0,1 % KASUS: Telah dilakukan identifikasi senyawa minyak atsiri pada jahe (Zingiber officinale). Ekstraksi dilakukan dengan metode destilasi dengan pelarut aquadest, filtrat yang diperoleh kemudian di tempatkan pada corong pisah kemudian ditambahkan Na2SO4 anhidrat/NaCl yang berfungsi untuk mengikat minyak atsiri. Selanjutnya minyak atsiri yang didapat diuji dengan reaksi identifikasi minyak atsiri dan KLT. Pertanyaan Soal : 35. Pereaksi penampak noda apakah yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi minyak atsiri? A. Menggunakan pereaksi Dragendrof B. Dengan pereaksi Anisaldehida – asam sulfat C. Dengan pereaksi Mayer D. Menggunakan NaOH E. Dengan pereaksi Bauchardat KASUS: Sebuah penelitian menggunakan sampel daun salam (Syzygium polyanthum) sebanyak 400 gram. Setelah dikeringkan, diperoleh simplisia kering sebanyak 200 gram. Simplisia tersebut kemudian diekstrak dengan cara maserasi. Setelah 5 hari dimaserasi, didapatkan ekstrak kental sebesar 10 gram. Pertanyaan soal : 36. Dari soal diatas, randemen ekstrak daun salam adalah : A. 2,5% B. 5%



C. 7.5% D. 10% E. 12.5% KASUS: Rimpang temulawak dapat diisolasi salah satu kandungan aktifnya yaitu minyak atsiri. Dari sebanyak 300 g temulawak segar yang telah diperkecil ukurannya dengan cara diirisiris,setelah diisolasi dengan destilasi air ternyata didapatkan minyak atsiri sebanyak 15,5 g. Pertanyaan soal : 37. Berapa rendemen minyak atsiri temulawak? A. 5,2% B. 0,52% C. 52% D. 6,6% E. 66% KASUS: Sebanyak 20 gram serbuk lada hitam dimasukkan ke dalam alat soklet lalu ditambahkan EtOH 96 % sebanyak 50 ml. Setelah dilakukan penyarian selama sekitar 3 jam didapatkan 6 sirkulasi per jam. Hasil ekstrak kental ditambahkan 10 ml KOH etanolik 10 % dan timbul endapan. Kemudian sari dipisahkan dari bagian yang tidak larut, sari tersebut didiamkan dalam kulkas selama satu malam sampai terbentuk kristal. Kristal yang terbentuk dipisahkan lalu dicuci dengan etanol 96 % dikeringkan dalam almari pengering dengan suhu 40 C selama 45 menit. Kristal yang dihasilkan sebanyak 6 gram. Pertanyaan Soal : 38. Kemurnian piperin yang dihasilkan adalah............... A. 35 % B. 20 % C. 75 % D. 54 % E. 30 % KASUS: Peranan minyak atsiri dalam kehidupan manusia dikenal sejak beberapa abad yang lalu, dimana jenis minyak atsiri yang telah dikenal pada saat itu terbatas pada minyak atsiri tertentu yang berasal dari rempah-rempah. Dengan kemajuan teknologi, penggalian sumber-sumber minyak atsiri dan pendayagunaannya dalam kehidupan manusia semakin meningkat. Salah satu tanaman penghasil minyak atsiri adalah Syzygium aromaticum. Pertanyaan soal : 39. Bagian manakah dari tanaman Syzygium aromaticum yang paling banyak menghasilkan minyak atsiri ? A. Akar B. Batang C. Kulit batang D. Bunga



E. Daun KASUS: Hasil rendemen dari isolasi eugenol sebesar 78,57%, berat cawan dan zat sebesar 78,45. Sedangkan berat cawan kosong adalah 69,23. Pertanyaan Soal : 40. Hitung berat simplisianya........ A. 11,72 gr B. 11,73 gr C. 11,74 gr D. 11,75 gr E. 11,76 gr KASUS: Salah satu metode ekstraksi simplisia adalah maserasi. Cairan penyari dibagi 2. Seluruh serbuk simplisa di maserasi dengan cairan penyari pertama, sesudah dituangkan dan diperas, ampas di maserasi lagi dengan cairan penyari yang kedua. Pertanyaan soal : 41. Apa nama metode dari pernyataan tersebut? A. Digesti B. Remaserasi C. Maserasi melingkar D. Maserasi bertingkat E. Maserasi berkelanjutan KASUS: Simplisia merupakan bahan alamiah yang digunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga kecuali dinyatakan lain berupa bahan yang telah dikeringkan. Ada beberapa tahapan dalam pembuatan simplisia. Salah satunya adalah proses perajangan. Pertanyaan soal : 42. Apa tujuan dari salah satu proses pembuatan simplisia di atas? A. Menurunkan kadar air B. Mempermudah proses pengeringan dan penggilingan C. Mempermudah proses penyimpanan D. Mencegah terjadinya proses reaksi enzimatis E. Mencegah pertumbuhan jamur KASUS: 5 kg herba sambiloto (Andrographis paniculata) dikeringkan sehingga diperoleh 1 kg



simplisia. Simplisia kemudian diekstraksi dengan menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96% sehingga diperoleh ekstrak kental 100 gram. Pertanyaan soal : 43. Berapakah rendamen yang diperoleh dari ekstrak diatas? A. 10% b/b B. 10% b/v C. 2% b/b D. 2% b/v E. 20% b/v KASUS: Seorang TTK melakukan analisis kristal piperin secara kromatografi lapis tipis. Kristal piperin yang telah dilarutkan dalam etanol ditotolkan pada lempeng siliki GF 254 nm 1 cm dari tepi bawah. Jarak elusi adalah 8 cm dan total panjang noda berwarna kuning dengan jarak 3,5 cm dari penotolan. Pertanyaan soal : 44. Berapakah nilai Rf dari piperin tersebut? A. 0,45 B. 0,25 C. 0,35 D. 0,56 E. 0,44 KASUS: Seorang TTK akan melakukan identifikasi tanaman berkhasiat obat sebagai afrodisiaka, sampel tanaman yang diidentifikasi adalah pasak bumi. Identifikasi yang dilakukan adalah organoleptis yang meliputi bau, warna, rasa dan bentuk dari sampel. Pertanyaan soal : 45. Apakah nama simplisia sampel tersebut? A. Eurycomae radix B. Glycyrrhizae radix C. Rhei radix D. Alyxiae cortex E. Alstoniae cortex



KASUS: Minyak atisiri banyak diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, karena minyak atsiri berguna sebagai pengaroma. Minyak atisiri larut dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air, mudah menguap dan mempunyai bau yang khas seperti tanaman asalnya. Pertanyaan soal : 46. Bagaimanakah hasil uji identifikasi minyak atsiri yang diteteskan pada kertas saring? A. noda agak kuning B. noda tidak membekas C. noda membekas D. noda transparan E. noda agak coklat KASUS: Sebanyak 100 mg serbuk Phaleria macrocarpa ditambah dengan 10 ml air dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan dikocok kuat secara vertikal selama sekitar 30 detik. Dari permukaan cairan terbentuk buih setinggi kurang lebih 4 cm dan tidak hilang selama kurang lebih 30 menit. Pertanyaan Soal : 47. Prosedur diatas merupakan uji pendahuluan untuk........... A. Polifenol B. Flavonoid C. Tanin D. Saponin E. Alkaloid KASUS: Suatu ekstrak diuji menggunakan pereaksi Mayer, Wagner dan Dragendorf. Terbentuk endapan putih atau keruh dengan pereaksi Mayer, endapan coklat dengan pereaksi Wagner dan endapan orange dengan pereaksi Dragendorf. Pertanyaan soal : 48. Dapat disimpulkan ekstrak tersebut mengandung senyawa A. Saponin B. Tanin C. Flavonoid D. Alkaloid E. Glikosida KASUS: Identifikasi piperin secara kualitatif dapat dilakukan dengan menggunakan metide kromatografi lapis tipis (KLT) yang terdiri dari fase diam dan fase gerak. Pertanyaan soal : 49. Apakah prinsip dari metode Kromatografi Lapis tipis (KLT)? A. pemisahan komponen kimia berdasarkan perbedaan absorben dan eluen B. pemisahan komponen kimia berdasarkan perbedaan simplisia dan pelarut C. pemisahan zat kimia yang terkandung berdasarkan perbedaan penyerapan



panjang gelombang D. pemisahan zat kimia berdasarkan tingkat kepolarannya E. pemisahan komponen kimia berdasarkan perbedaan absorbsi dan partisi KASUS: Pada isolasi minyak atsiri dari rimpang temulawak (Curcuma rhizoma) sebanyak 150 gram didapat minyak atsiri sebanyak 0,97 gram. Minyak atsiri dianalisa secara KLT, kemudian didapatkan data bahwa jarak yang ditempuh oleh bercak sebesar 5,3 cm dan jarak pelarut 7,9 cm. Pertanyaan soal : 50. Hitung berapa harga Rf dan hRf nya? A. Rf = 0,68 dan hRf = 68 B. Rf = 0,64 dan hRf = 64 C. Rf = 0,67 dan hRf = 67 D. Rf = 0,69 dan hRf = 69 E. Rf = 0,66 dan hRf = 66



TUGAS KELOMPOK PENGANTAR UKOM SOAL UKOM FITOKIMIA



DISUSUN OLEH :



ABD. KADIR JAELANI AINUN ISMAYANTI ANNISA RATNA DIRA DAHRIAH YUSUF ELLY IRMA. S HAJRAH HUSNA AMALIAH ISMAIL ANWAR MASHITA NURHANDAYANI MUHAMMAD AKBAR NISRYANTI DIAH EKA NURFIAH NINGSIH PUTERI INTANG ROSALINDA BASRI SRI ASTUTI ROMO SULFAH ALFIAH SYAM ZAKINA



PO.713251171002 PO.713251171005 PO.713251171008 PO.713251171011 PO.713251171014 PO.713251171017 PO.713251171020 PO.713251171023 PO.713251171026 PO.713251171029 PO.713251171032 PO.713251171035 PO.713251171038 PO.713251171041 PO.713251171044 PO.713251171047 PO.713251171050



KELAS : DIII-IIIA PRODI : DIII FARMASI



POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MAKASSAR JURUSAN FARMASI 2019