5 0 127 KB
ASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TYPOID DI MASA NEW NORMAL No. Dokumen
SOP
No. Revisi TanggalTerbit Halaman
: SOP/UKP/PUSK.TG : 01 : 04/01/2017 :1/2
Dr. Imelda NIP. 198311292010012005
Puskesmas Sungai Lasi
1.Pengertian
Asuhan Keparawatan pada Pasien dengan demam Typoid dalah suatu rangkaian kegiatan praktik keparawatan yang langsung diberikan pada pasien dengan demam
typoid
pada
berbagai
tatanan
pelayanan
kesehatan
dengan
menggunakan metodologi proses keperawatan, (pengkajian, analisa data, diagnosa keperawatan, merencanakan tindakan keperawatan, melaksanakan tindakan keperawatan, melaksanakan tindakan dan evauasi keperawatan) dalam lingkup dan wewenang serta tanggung jawab keperawatan. Demam tifoid (Typhus abdominalis, Thypoid fever, Enteric fever) merupakan penyakit infeksi akut yang biasanya terdapat pada saluran pencernaan dengan gejala demam selama satu minggu atau lebih dengan 2.Tujuan
disertai gangguan pada saluran pencernaan atau tanpa gangguan kesadaran. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk : pedoman bagi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien demam typoid
3.Kebijakan
Surat Keputusan Kepala Puskesmas No. 800/
/Puskesmas Tanjung
Gadang/2017, tentang Askep Demam Typoid 4.Referensi
1. Pedoman Asuhan Keperawatan, Nanda, Nic-Noc 2. Kepmenkes RI No. 1239/Menkes/SK/XI/2001
5.Prosedur /Langkahlangkah
1. Perawat/Bidan memanggil pasien 2. Perawat/Bidan menyapa pasien 3. Perawat/Bidan melaksanakan SOAP ( subjektif, objektif, assesment, planning ) pada status rekam medis pasien. 4. Perawat/Bidan membuat data secara subjektif (S) berdasarkan anamnesa dari pasien meliputi : a. Berapa hari demam yang dialami? b. Apakah demam disertai sakit kepala? c. Apakah tampak lidah kotor, bibir kering? d.
Demam disertai menggigil atau tidak ?
e. Apakah ada nyeri perut? 5. Perawat/Bidan membuat data objektif (O) berdasarkan pengukuran
vital sign (Tekanan darah,nadi, suhu, pernafasan, menimbang berat badan pasien, mengukur tinggi badan pasien ). 6. Perawat/Bidan melakukan assesement (A) dengan menuliskan diagnosa keperawatan :
Pola nafas tidak efektif b.d ketidakseimbangan suplai oksigen dengan kebutuhan.
Hipertermi b.d proses infeksi, proses peradangan.
7. Perawat/Bidan membuat planning (P) dengan menuliskan rencana tindakan keperawatan dan implementasi rencana tindakan keperawatan: Dx I : Kaji frekuensi dan kedalaman pernafasan, selidiki perubahan kesadaran, anjurkan pasien tarik nafas dalam, kolaborasi dengan dokter dalam pemberian therapy. Dx II : Observasi TTV, beri kompres hangat pada dahi, anjurkan banyak minum air putih. 8. Perawat/Bidan melakukan evaluasi 9. Perawat/Bidan melaksanakan pencatatan dan pelaporan 10. Perawat/Bidan mempersilahkan pasien ke meja periksa dokter 6.Hal-hal yang perlu diperhatikan 7.Unit Terkait
Asuhan keperawatan pasien dengan memperhatikan tanda-tanda hipertermi 1. Poli Umum 2. Poli Anak 3. Poli Ibu 4. UGD 5. Rawat Inap 6. Laboratorium 7. Kamar Obat
8.Dokumen terkait 9.Rekaman historis perubahan
Rekam Medis N o
Yang diubah
Isi Perubahan
Tanggal mulai diberlakukan
ASUHAN KEPERAWATAN COMMON COLD DI MASA NEW NORMAL No. Dokumen
SOP
No. Revisi TanggalTerbit Halaman
: SOP/UKP/PUSK.TG : 01 : 02/01/2017 :1/2
Dr. Imelda NIP. 198311292010012005
Puskesmas Sungai Lasi
1.Pengertian
Asuhan Keparawatan Common cold dalah suatu rangkaian kegiatan praktik keparawatan yang langsung diberikan pada pasien common cold pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan dengan menggunakan metodologi proses keperawatan, (pengkajian, analisa data, diagnosa keperawatan, merencanakan tindakan keperawatan, melaksanakan tindakan keperawatan, melaksanakan tindakan dan evauasi keperawatan) dalam lingkup dan wewenang serta tanggung jawab keperawatan. Common Cold adalah suatu infeksi virus pada selaput hidung, sinus dan
2.Tujuan
saluran udara yang besar. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk : pedoman bagi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien demam typoid
3.Kebijakan
Surat Keputusan Kepala Puskesmas No. 800/
/Puskesmas Tanjung
Gadang /2017, tentang Askep common cold 4.Referensi
1. Pedoman Asuhan Keperawatan, Nanda, Nic-Noc 2. Kepmenkes RI No. 1239/Menkes/SK/XI/2001
5.Prosedur /Langkahlangkah
1. Perawat/Bidan memanggil pasien 2. Perawat/Bidan menyapa pasien 3. Perawat/Bidan melaksanakan SOAP ( subjektif, objektif, assesment, planning ) pada status rekam medis pasien. 4. Perawat/Bidan membuat data secara subjektif (S) berdasarkan anamnesa dari pasien meliputi : a. Sejak kapan mulai batuk b. Sakit tenggorokan c. Sakit menelan d. Demam 5. Perawat/Bidan membuat data objektif (O) berdasarkan pengukuran vital sign (Tekanan darah,nadi, suhu, pernafasan, menimbang berat badan pasien, mengukur tinggi badan pasien ). 6. Perawat/Bidan melakukan assesement (A) dengan menuliskan diagnosa keperawatan :
Dx I : Ketidakefektifan jalan nafas b.d peningkatan atau akumulasi sekret.
Dx II : Nutrisi kurang dari kebutuhan b.d mual muntah dan anoreksia.
7. Perawat/Bidan membuat planning (P) dengan menuliskan rencana tindakan keperawatan dan implementasi rencana tindakan keperawatan: a. Menganjurkan pat untuk minum air putih hangat b. Mengajarkan pat untuk mengatur posisi semi fowler c. Menganjurkan pat untuk menyediakan tisu dan kantong kertas sebagai tempat pembuangan sputum d. Mengidentifikasi makanan kesukaan pat e. Menganjurkan keluarga untuk menciptakan lingkungan yang nyaman f.
Menyarankan keluarga untuk menyajikan makanan dalam keadaan hangat
8. Perawat/Bidan melakukan evaluasi 9. Perawat/Bidan melaksanakan pencatatan dan pelaporan 10. Perawat/Bidan mempersilahkan pasien ke meja periksa dokter 6.Hal-hal yang perlu diperhatikan 7.Unit Terkait
Asuhan keperawatan pasien dengan memperhatikan tanda-tanda hipertermi 1. Poli Umum 2. Poli Anak 3. Poli Ibu 4. UGD 5. Rawat Inap
8.Dokumen terkait 9.Rekaman historis perubahan
Rekam Medis N o
Yang diubah
Isi Perubahan
Tanggal mulai diberlakukan