19 0 141 KB
SOP PENANGANAN ATONIA UTERI
SOP
No. Dokumen
:
No. Revisi
:
Tgl. Terbit
:
Halaman
:
UPT Puskesmas Keranggan
1. Pengertian
Dr. Elsyi Indriyanti NIP.19830923 201001 2 022
Penanganan Atonia Uteri adalah asuhan yang diberikan pada saat terjadi perdarahan segera setelah plasenta lahir lebih dari 500 cc karena uterus tidak berkontraksi.
2. Tujuan
Sebagai pedonman kerja Bidan dalam penanganan Atonia Uteri untuk menghentikan
perdarahan,
sehingga
uterus
berkontraksi
dengan
melakukan sedikit intervensi namun tetap menjaga keamanan proses penghentian pardarahan tersebut. 3. Kebijakan 4. Refrensi
1. Undang-undang No.36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan 2. Permenkes No. 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat 3. Permenkes No. 11 Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien
4. Alat Bahan
dan Alat : 1. Kateter Nelaton 2. Nearbeken (Bengkok) 3. Tensimeter 4. Set Infus 5. Spuit 3 cc dan 10 cc 6. Selang oksigen dan tabung oksigen 7. Kain alas bokong 8. Sarung tangan panjang 9. Sarung tangan pendek 10. APD (Alat Pelindung Diri) Bahan : 1. Infus RL 2. Oksitosin 3. Methyl Ergometrine 4. Larutan desinfektan
5. Prosedur
1. Bidan memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarga bahwa rahim
ibu
tidak
berkontraksi
dengan
baik
sehingga
terjadi
pengeluaran darah yang berlebihan (perdarahan) 2. Meminta persetujuan penanganan perdarahan (Informed Consend) 3. Melakukan tahapan penanganan atonia uteri sesuai tatalaksana
7. Bagan Alir
PENATALAKSANAAN ATONIA UTERI 1. Masase fundus uteri segera setelah lahirnya plasenta (maksimal 15 detik)
Uterus berkontraksi?
Ya
Tidak
Evaluasi rutin. Jika uterus berkontraksi tapi perdarahan terus berlangsung, periksa apakah perineum, vagina dan serviks mengalami laserasi
2. Bersihkan bekuan darah dan/atau selaput ketuban dari vagina dan lubang serviks 3. Pastikan bahwa kandung kemih ibu kosong. Jika penuh atau dapat dipalpasi, lakukan kateterisasi kandung kemih dengan menggunakan teknik aseptik 4. Lakukan kompresi bimanual internal (KBI) selama 5 menit. Uterus berkontraksi?
Ya
Tidak
Teruskan KBI selama dua menit Keluarkan tangan perlahan-lahan Pantau kala empat dengan ketat
1. Anjurkan keluarga untuk membantu melakukan kompresi bimanual eksternal. 2. Keluarkan tangan pelan-pelan 3. Berikan ergometrin 0,2 mg IM atau misoprostol 600-1000 mcg per rektal. Ergometrin tidak untuk ibu hipertensi 4. Pasang infus menggunakan jarum ukuran 16 atau 18 dan berikan 500 cc Ringer Laktat + 20 unit oksitosin. Habiskan 500 cc pertama secepat mungkin. 5. Ulangi KBI
Uterus berkontraksi?
Tidak
Ya
Pantau ibu dengan seksama selama persalinan kala empat
6. Segera rujuk 7. Dampingi ibu ke tempat rujukan 8. Lanjutkan infus Ringer Laktat + 20 unit oksitosin dalam 500cc larutan dengan laju 500/jam hingga tiba di tempat rujukan atau hingga menghabiskan 1.5 L infus. Kemudian berikan 125 cc/jam. Jika tidak tersedia cairan yang cukup, berikan 500 cc kedua dengan kecepatan sedang dan berikan minuman untuk dehidrasi. 8. Hal-hal yang
1. Timbulnya kontraksi uterus
perlu
2. Berhentinya perdarahan
diperhatikan
3. Tidak terjadi syok
9. Unit Terkait
1. Dokter umum 2. Bidan
10. Dokumen Terkait
1. Informed Consend 2. Surat rujukan 3. Status Persalinan
11. Rekaman Historis Perubahan
No .
Yang diubah
Isi perubahan
Tgl.
Mulai
Diberlakukan