Sop Fisioterapi RS Tiara Sella 2019 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL INSTALASI FISIOTERAPI 2019



TAHUN 2019 MEMUTUSKAN



Menetapkan : Kesatu : KEPUTUSAN DIREKTUR RS TIARA SELLA TENTANG PELAYANAN INSTALASI FISIOTERAPI RUMAH SAKIT TIARA SELLA. Keduan : kebjikan pelayanan instalasi fisioterapi rumah sakit tiara sella sebagaiamana Dimaksud dalam diktum kesatu sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini. Ketiga



: kebijakan pelayanan instalasi fisioterapi rumah sakit sebagaimana dimaksud dalam diktum kedua harus d jadikan acuan dalam menyelanggarakan pelayanan instalalasi fisioterapi rumah sakit tiara sella.



Keempat : keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliuran dalam penetapan ini, akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.



DItetapkan di Bengkulu Pada tanggal ………………… Direktur,



(dr.Vini Restu Insani) Kebijakan 1. Ka. Instalasi rehabilitasi medik adalah dokter spesialis rehabilitasi medik yang memiliki surat izin praktek yang masi berlaku 2. Peralatan di rehabilitasi medik harus selalu di lakukan pemeliharaan dan kalibrasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku 3. Setiap tindakan medis yang dilakukan harus berdasarkan atas permintaan dokter atau fisioterapis 4. Pelayanan di instalasi rehabilitasi medik harus selalu berorientasi kepada mutu dan keselamtan pasie 5. Semua petugas instalasi rehabilitasi medik wajib memiliki STR 6. Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas wajib mematuhi ketentuan dalam k3 (keselamtan dan kesehatan kerja), termasuk penggunaan alat pelindung diri (APD) Serta selalu mengacuh pada pencegahan dan pengandalian infeksi



7. Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar prosedur operasional, etika profesi, etiket, dan menghormati hak pasien 8. Penyedian tenaga harus mengacu kepada pole ketenagaan 9. Setiap petugas atau staf instalasi rehabilitasi medik wajib meningkatkan kompetensinya melalui pelatihan yang sudah d program kan 10. Untuk melaksanakan koordinasi dan evaluasi wajib dilaksanakan rapat rutin bulanan minimal satu bulan sekali



Direktur,



(dr. Vini Restu Insani)



STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL INSTALASI FISIOTERAPI



PEMERIKSAAN PADA FRAKTUR



No. Dokumen



Standar Prosedur



Tanggal terbit



No. Revisi 00



Halaman 0/1



Ditetapkan DIREKTUR RUMAH SAKIT TIARA SELLA



Operasional



Dr.VINI RESTU INSANI Pengertian



Tujuan



pada bagian ini menjelaskan tentang pemeriksaan pada fraktur



1. Utuk mengetahui riwayat penyakit 2. Untuk mengetahui problematik yang di derita 3. Untuk mengetahui tindakan yang akan d berikan



Kebijakan Prosedur



Pemeriksaan dilakukan dokter rehab medic ? 1. Anamnesa : umun dan spesifik (nama, umur, riwayat penyakit, keluhan) 2. Inspeksi : adanya unetral movement, deformitas, merah disekitar fraktur 3. Palpasi : nyeri, oedema, stiff join, krepitasi, panas 4. Pemeriksaan LGS 5. Pemeriksaan MMt



Unit terkait



Dokter rehab medik dan fisioterapis



1 PEMERIKSAAN ASMA BRONKHIALE PADA ANAK No. Dokumen



No. Revisi



Prosedur tetap Tanggal terbit



Halaman



Ditetapkan Direktur,



Unit rehabilitasi medik



Dr. VINI RESTU INSANI



NIK. 1.2.009.1016



Pengertian Tujuan



Kebijakan Prosedur



Unit terkait



pada bagian ini menjelaskan tentang pemeriksaan asma bronkhiale pada anak 1. Untuk mengetahui riwayat penyakit 2. Untuk mengetahui problematik yang di derita 3. Untuk mengetahui tindakan yang akan d berikan 4. Untuk mengetahui kontra indikasi Pemeriksaan dilakukan dokter rehab medic 1. Anamnesa : umum dan spesifik (nama, umur, riwayat penyakit, keluhan) 2. Inspeksi : sikap tubuh (bungkuk, bahu naik) 3. Palpasi : spasme otot upper trapezius, sterno cleido mastoideus 4. Pemeriksaan umum - ada sputum



Dokter rehab medik dan fisioterapis



2 PEMERIKSAAN FISIOTERAPI PADA DISLOKASI HIP No. Dokumen



No. Revisi



Prosedur tetap Tanggal terbit



Halaman



Ditetapkan Direktur,



Unit rehabilitasi medik



Dr.VINI RESTU INSANI



NIK. 1.2.009.1016 Pengertian Tujuan



Kebijakan Prosedur



Unit terkait



Pada bagian ini menjelaskan tentang pemeriksaan pada fraktur 1. untuk mengetahui riwayat penyakit 2. untuk mengetahui problematika yang di derita 3. untuk mengetahui tindakan yang akan diberiakan Pemeriksaan dilakukan dokter rehab medic 1. anamnesa : umum dan spesifik (nama, umur, riwayat penyakit, keluhan 2. inspeksi adanya unnetral movement, deformitas, merah disekitar fraktur 3. palpasi : nyeri, oedema, stiff joint, krepitasi, pnas 4. pemeriksaan LGS 5. pemeriksaan MMT



Dokter rehab medik dan fisioterapis



3



PEMERIKSAAN FISIOTERAPI PADA FASCITIS PLANTARIS No. Dokumen



No. Revisi



Prosedur tetap Tanggal terbit



Halaman



Ditetapkan Direktur,



Unit rehabilitasi medik



Dr.VINI RESTU INSANI



NIK. 1.2.009.1016



Pengertian Tujuan



Kebijakan Prosedur



Pada bagian ini menjelaskan tentang pemeriksaan pada facitis plantaris 1. untuk mengetahui permasalahan fisioterapi dan menentukan tindakan fisioterapi yang harus d lakukan Pemeriksaan dilakukan dokter rehab medic 1. pemeriksaan umum - anamnesa umum : nama, umur, sex, pekerjaan, hobby - anamnesa khusus : riwayat penyakit, kapan terjadinya keluhan - inspeksi /observasi : ada tidaknya pes varus dan pes valgus 2. pemeriksaan khusus - pemeriksaan fungsi gerak jinjit, jongkok, jalan, lari - tes nyeri tekan



Unit terkait



Dokter rehab medik dan fisioterapis



4



PEMERIKSAAN FISIOTERAPI PADA CARPAL TUNNEL SYNDROME No. Dokumen



No. Revisi



Halaman



Prosedur tetap



Ditetapkan Direktur,



Tanggal terbit Unit rehabilitasi medik



Dr.vini restu insani



NIK. 1.2.009.1016 Pengertian



Tujuan



Kebijakan Prosedur



Unit terkait



Pada bagian ini menjelaskan tentang pemeriksaan pada carpal tunnel syndrome 1. untuk mengetahui riwayat penyakit 2. untuk mengetahui problematik yang di derita 3. untuk mengetahui tindakan yang akan di berikan Pemeriksaan dilakukan dokter rehabmedik dan fisioterapis 1. anamnesa : umum dan spesifik (nama, umur, riwayat penyakit, keluhan) 2. observasi : untuk kasus –kasus yang kronik bias d temukan gangguan motorik dan atropi otot-otor thenar 3. palpasi : ada nyeri dan paresthesia pada saat palpasi 4. pemeriksaan fungsi gerak -gerak aktif : semua jari tangan dan elevasi tangan -gerak pasif : semua jari tangan dan elevasi tangan Gerak bertahanan : semua jari tangan elevasi bahu 5. pemeriksaan : -tinnel test -phalen test



Dokter rehab medik dan Fisioterapis,OT



5



PEMERIKSAAN FISIOTERAPI PADA BELL’L PALSY No. Dokumen



No. Revisi



Prosedur tetap Tanggal terbit



Halaman



Ditetapkan Direktur,



Unit rehabilitasi medik



Dr.vini restu insani



NIK. 1.2.009.1016 Pengertian



Tujuan



Kebijakan Prosedur



Unit terkait



Pada bagian ini menjelaskan tentang pemeriksaan pada Bell’l pallsy Terutama pada otot-otot yang rentan terkena seperti orbicularis oris, orbicularis occuli, naslis frontalis. Procerus dll Untuk mengetahui nilai ke kuatan otot-otot yang terkena dan menentukan problematik fisioterapi guna menetapkan intervensi fisioterapi yang cocok untuk kasus bell’s palsy. Pemeriksaan dilakukan dokter rehabmedik dan fisioterapis Pemeriksaan fisioterapi a. anamnesis : nama, umur , sex, pekerjaan, hobby, alamat b. observasi /inspeksi -wajah -mata -mulut -hidung -alis -kening c. palpasi -mulut : pasien di mintak untuk bersiul, menyebutkan huruf P, F, O mencibir meniup kertas dengan jarak terdekat sampai terjauh. -hidung : pasien diminta untuk mengerutkan hidung, menggerkan cuping hidung -mata : pasien d minta untuk mengakat alis, mengerutkan alis -kening : pasien d minta untuk mengerutkan dahi



Dokter rehab medik dan fisioterapis



PEMERIKSAAN FISIOTERAPI PADA CEREBRAL PALSY No. Dokumen



No. Revisi



Prosedur tetap Tanggal terbit



Halaman



Ditetapkan Direktur,



Unit rehabilitasi medik



Dr.vini restu insani



NIK. 1.2.009.1016 Pengertian Tujuan



Kebijakan Prosedur



Unit terkait



Pada bagian ini menjelaskan tentang pemeriksaan pada cerebral palsy 1. untuk mengetahui riwayat penyakit 2. untuk mengetahui problematika yang di derita 3. untuk mengetahui terapi yang akan di berikan Pemeriksaan dilakukan dokter rehabmedik dan fisioterapis 1. pemeriksaan kemampuan motorik kasar 2. pemeriksaan kemampuan motorik halus 3. pemeriksaan kemampuan ADL



Dokter rehab medik dan fisioterapis, okupasi terapi, speech terapi



7



PENATALAKSANAAN FISIOTERAPIS PADA CERVICAL SINDROME



No. Dokumen



No. Revisi



Prosedur tetap Tanggal terbit



Halaman



Ditetapkan Direktur,



Unit rehabilitasi medik



Dr.vini restu insani



NIK. 1.2.009.1016 Pengertian Tujuan Kebijakan Prosedur



Unit terkait



Pada bagian ini menjelaskan tentang penanganan fisioterapi pada cervical syndrome 1. untuk menurun skala nyeri pada leher Pemeriksaan dilakukan dokter rehabmedik dan fisioterapis 1. anamnesa : umum dan spesifik (nama, umur, riwayat penyakit, keluhan utama. 2. Inspeksi : sikap kepala 3. Palpasi : spasme otot sterno cleido mastodeius, upper trapezius panas oedema 4. Pemeriksaan LGS (fleksi, ektensi, lateral rotasi kanan dan kiri, lateral fleksi kanan dan kiri) 5. Kekuatan otot 6. Tes distraksi (untuk mengetahui kompresi akar saraf 7. Tes kompresi (untuk mengetahui penyempitan neural foramen) 8. Tes valsalva (untuk mengetahui herniated disc/tumor dalam cervical) 9. Tes menelan (untuk mengetahui patologi cervical spine) 10. Tes adson (untuk mengetahui spasme otot scalenus anticus dan scalenus medius)



Dokter rehab medik dan fisioterapis



8



PENATALAKSANAAN FISIOTERAPIS PADA PASIEN DOWN SYNDROME



No. Dokumen



No. Revisi



Prosedur tetap Tanggal terbit



Halaman



Ditetapkan Direktur,



Unit rehabilitasi medik



Dr.vini restu insani



NIK. 1.2.009.1016 Pengertian Tujuan



Kebijakan



Prosedur



Pada bagian ini menjelaskan tentang penanganan fisioterapi pada down syndrome 1. Meningkatkan kemampuan motorik kasar dan halus 2. Meningkatkan kemampuan bicara/ komunikatif 3. Meningkatkan kemampuan kognitif 4. Mengobati kelainan medis Penatalaksaan dilakukan oleh fisioterapis, okupasi, terapis, speech therapis A. Persiapan 1. Menjelaskan tindakan yang akan d lakukan 2. Menyiapkan pasien d bed B. 1. 2. 3. 4.



Unit terkait



Pelaksanaan Posisikan pasien senyaman mungkin Berikan latihan sesuai dengan kondisi dan toleransi pasien Berikan home education Evaluasi sesaat dan berkala (10x terapi)



Fisioterapi, Dokter rehabmedik



9



PENATALAKSANAAN FISIOTERAPIS ASMA BRONKHIALE PADA ANAK



No. Dokumen



No. Revisi



Prosedur tetap Tanggal terbit



Halaman



Ditetapkan Direktur,



Unit rehabilitasi medik



Dr.vini restu insani



NIK. 1.2.009.1016 Pengertian Tujuan



Kebijakan Prosedur



Pada bagian ini menjelaskan penatalaksanaan fisioterapi asma bronkhiale pada anak 1. Untuk mengencerkan sputum 2. Untuk merangsang batuk 3. Untuk mengeluarkan sputum 4. Untuk mengoreksi postur Penatalaksaan dilakukan oleh fisioterapis a. Persiapan pada pasien 1. Beri penjelasan kepada orang tua anak tindakan yang akan di berikan 2. Siapkan bed 3. Siapkan alat : IRR, Nebulizer b. 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Unit terkait



Pelaksanaan Posisikan pasien senyaman mungkian Bukan pakain di daerah yang akan di terapi Beri pemanasan denagn mengunakan IRR Beri nebulizer Beri tapotase pada lobus yang diperlukan (ada sputum) Beri latihan ringan



Fisioterapi, Dokter rehabmedik



10



PENATALAKSANAAN FISIOTERAPIS PADA PASIEN DOWN SYNDROME



No. Dokumen



No. Revisi



Prosedur tetap Tanggal terbit



Halaman



Ditetapkan Direktur,



Unit rehabilitasi medik



Dr.vini restu insani



NIK. 1.2.009.1016 Pengertian Tujuan



Kebijakan Prosedur



Unit terkait



Pada bagian ini menjelaskan tentang penanganan fisioterapi pada down syndrome 1. Untuk meningkatkan sirkulasi darah 2. Untuk mengurangi nyeri 3. Untuk meningkatkan rentang gerak sendi 4. Untuk meningkatkan kekuatan otot Penatalaksaan dilakukan oleh fisioterapis, OT a. 1. 2. 3.



Persiapan Beri penjelasan tentang terapi yang d berikan Persiapkan bed Persiapan alat : MWD, US, TENS



b. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.



Pelaksanaan Posisikan pasien senyaman mungkin Beri pemanasan dengan menggunakan mwd Beri tens untuk mengurangi nyeri Beri us Beri massage pada bagian yang membutuhkan Beri latihan sesuai dengan kondisi dan toleransi pasien Beri home education Evaluasi setelah 1 kali terapi



Fisioterapi, Dokter rehabmedik



11



PENATALAKSANAAN FISIOTERAPIS PADA PASIEN DEQUEVAIN SYNDROME



No. Dokumen



No. Revisi



Prosedur tetap Tanggal terbit



Halaman



Ditetapkan Direktur,



Unit rehabilitasi medik



Dr.vini restu insani



NIK. 1.2.009.1016 Pengertian Tujuan



Kebijakan Prosedur



Unit terkait



Pada bagian ini menjelaskan tentang penanganan fisioterapi pada Dequevain syndrome 1. Meningkatkan sirkulasi darah 2. Untuk mengurangi nyeri 3. Untuk meningkatkan LGS 4. Untuk meningkatkan kekuatan otot Penatalaksaan dilakukan oleh fisioterapis a. 1. 2. 3.



Persiapan : Beri penjelasan tentang terapi yang akan diberikan Siapkan bed Siapkan alat : swd/mwd,us



b. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.



Pelaksanaan Posisikan pasien senyaman mungkin Beri pemanasan dengan mengunakan SWD/MWD Beri us Beri massage pada daerah yang membutuhkan Mobilisasi pergelangantangan Latihan aktif secara bertahap Beri stretching pada pergelangan tangan



Fisioterapi, Dokter rehabmedik



12



PENATALAKSANAAN FISIOTERAPIS PADA FACITIS PLANTARIS



No. Dokumen



No. Revisi



Prosedur tetap Tanggal terbit



Halaman



Ditetapkan Direktur,



Unit rehabilitasi medik



Dr.vini restu insani



NIK. 1.2.009.1016 Pengertian Tujuan



Kebijakan Prosedur



Pada bagian ini menjelaskan tentang piñata laksanaan pada penderita fasitis plantaris 1. Untuk menghilangkan nyeri pada daerah tumit 2. Untukmengurangi oedema 3. Untuk menanmbah kekuatan otot 4. Untuk menambah ROM Penatalaksaan dilakukan oleh fisioterapis Penatalaksanaan 1. Persiapan a. Persiapan bed b. Persiapan pasien c. Persiapan modalitas terpilih : MWD, TENS, US. 2. Pelaksanaan a. Pasien tidur tengkurap di atas bed dengan daerah punggung kaki d ganjal dengan bantal b. Pasien diberikan MWD melancarkan sirkulasi darah c. Pasien diberikan TENS untuk menghilangkan nyeri d. Pasien diberikan US untuk membebaskan perlengketan pada daerah fascia plantaris os calcaneus e. Pasien diberikan latihan weigh barring saat berjinjit, jonkok, berjalan, dan berlari.



Unit terkait



Fisioterapi, Dokter rehabmedik



13



PENATALAKSANAAN FISIOTERAPIS PADA FRAKTUR



No. Dokumen



No. Revisi



Prosedur tetap Tanggal terbit



Halaman



Ditetapkan Direktur,



Unit rehabilitasi medik



Dr.vini restu insani



NIK. 1.2.009.1016 Pengertian Tujuan



Kebijakan Prosedur



Unit terkait



Pada bagian ini menjelaskan tentang piñata laksanaan pada penderita fraktur 1. Untuk meningkatkan sirkulasi darah 2. Untuk mengurangi nyeri 3. Untukmeningkatkan LGS 4. Utuk meningkatkan kekuatan otot 5. Mencegah oedema 6. Mencegah deformitas 7. Mencegah kontraktur 8. Mencegah stiffnes 9. Mencegah atrofi otot Penatalaksaan dilakukan oleh fisioterapis a. 1. 2. 3. b. 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Persiapan Beri penjelasan tentang terapi yang akan diberikan Persiapkan bad Persiapan alat :IRR, US, TENS Pelaksanaan Posisikan pasien senyaman mungkin Buka pakaian pada daerah yang akan di terapi Beri pemanasan dengan menggunakan IRR Beri TENS pada daerah yang nyeri Beri US pada daerah yang kontraktur beri starching pada sendi-sendi yang cedera), aktif dan aktif assistif 7. beri home education Fisioterapi, Dokter rehabmedik



14 PENATALAKSANAAN FISIOTERAPIS PADA FROZEN SHOULDER



No. Dokumen



No. Revisi



Prosedur tetap Tanggal terbit



Halaman



Ditetapkan Direktur,



Unit rehabilitasi medik



Dr.vini restu insani



NIK. 1.2.009.1016 Pengertian Tujuan



Kebijakan Prosedur



Unit terkait



Pada bagian ini menjelaskan tentang piñata laksanaan pada penderita fraktur 1. untuk meningkatkan sirkulasi darah 2. untuk menguranginyeri 3. untuk meningaktkan LGS 4. untuk meningkatkan kekuatan otot Penatalaksaan dilakukan oleh fisioterapis a. 1. 2. 3.



persiapan beri penjelasan tetang terapi yang akan di berikan persiapkan bed persiapkan alat : MWD, US



b. pelaksanaan 1. posisikan pasien senyaman mungkin 2. buka pakaian pada daerah yang akan di terapi 3. beri pemanasan dengan menggunakan MWD 4. Beri US ututk merileksasikan otot yg atrofi 5. Latihan ROM secara pasif dilanjutkan dengan aktif 6. Latihan penguatan otot-otot lengan atas dan bahu 7. Latihan dengan shoulder wheel 8. Beri home education 9. Evaluasi setelah 1 hari di terapi Fisioterapi, Dokter rehabmedik



15



PENATALAKSANAAN FISIOTERAPIS PADA GULLAIAN BARRE SYNDROME



No. Dokumen



No. Revisi



Halaman



Prosedur tetap



Ditetapkan Direktur,



Tanggal terbit Unit rehabilitasi medik



Dr.vini restu insani



NIK. 1.2.009.1016 Pengertian Tujuan



Kebijakan Prosedur



Unit terkait



Pada bagian ini menjelaskan tentang piñata laksanaan pada penderita Gullian barre syndrome 1. Untuk meningkatkan sirkulasi darah 2. Untuk mengurangi nyeri 3. Untuk meningkatkan LGS 4. Untuk meninkatkan kekuatan otot 5. Untuk meningkatkan ADL 6. Mencegah kontraktur 7. Meningkatkan fungsi paru Penatalaksaan dilakukan oleh fisioterapis a. 1. 2. 3.



Persiapan : Beri penjelasan tentang terapi yang akan di berikan Persiapkan bed Persiapkan alat : IRR, TENS,



b. Pelaksanaaan 1. Posisikan pasien senyaman mungkin 2. Buka pakaian pada daerah yang akan di terapi 3. Beri pemanasan utk meningkatkan sirkulasi darah 4. Beri TENS untuk merangsang saraf-saraf 5. Koreksi posture 6. Latihan nafas yg benar 7. Latihan aktif tahanan 8. Latihan pengutan otot 9. Melatih keseimbangan 10. Latihan ketahanan endurance 11. Beri home education 12. Evaluasi setelah 1 hari setelah terapi Fisioterapi, Dokter rehabmedik



PENATALAKSANAAN FISIOTERAPIS PADA HEEL SPUR SYNDROME



No. Dokumen



No. Revisi



Halaman



Prosedur tetap



Ditetapkan Direktur,



Tanggal terbit Unit rehabilitasi medik



Dr.vini restu insani



NIK. 1.2.009.1016 Pengertian Tujuan



Pada bagian ini menjelaskan tentang penatalaksanaan pada heel spur syndrome atau yang biasa dikenal dengan istilah calcaneus syndrome 1. Untuk menghilangkan nyeri pada daerah tumit 2. Untuk menghilangkan oedema 3. Untuk menambah kekuatan otot 4. Untuk menambah Rom



Kebijakan



Penatalaksaan dilakukan oleh fisioterapis



Prosedur



Penatalaksanaan a. Persiapan 1. Persiapan bed 2. Persiapan pasien 3. Persiapan modalistas terpilih :mwd, us, tens



Unit terkait



b. Pelaksanaan 1. Pasien tidur tengkurap di atas tempat tidur dengan bagian punggung kaki diganjal dengan bantal 2. Pasien di berikan mwd untuk meningkatkan sirkulasi darah 3. Pasien d berikan tens utk menghilangkan nyeri 4. Pasien diberika US untuk membebaskan perlenketan pada processus medialis tuberositas calcanei 5. Pasien diberikan latihan untuk weight barring saat jujit, jonkok, berjalan, dan berlari Fisioterapi, Dokter rehabmedik



16 PENATALAKSANAAN FISIOTERAPIS PADA OSTEOARTHRITIS CERVICAL



No. Dokumen



No. Revisi



Halaman



Prosedur tetap



Ditetapkan Direktur,



Tanggal terbit Unit rehabilitasi medik



Dr.vini restu insani



NIK. 1.2.009.1016 Pengertian Tujuan



Kebijakan Prosedur



Unit terkait



Pada bagian ini menjelaskan tentang penanganan fisioterapi pada osteoarthritis cervical 1. Untuk meningkatkan sirkulasi darah 2. Untuk mengurangi nyeri 3. Untuk meningakatkan retang gerak sendi 4. Untuk meningkatkan kekutan otot Penatalaksaan dilakukan oleh fisioterapis a. Persiapan : 1. Beri penjelasan kepada pasien tentang terapi yang akan di berikan 2. Siapkan bed 3. Persiapan alat :MWD, US, TENS, TRAKSI b. Pelaksanaan 1. Posisikan pasien senyaman mungkin 2. Buka pakian yang akan d terapi 3. Berikan pemanasan dengan menggunakan mwd 4. Berikan tens 5. Berikan us 6. Berikan traksi cervical 7. Berikan latihan sesuai dengan kondisi dan tolerasi pasien 8. Beri home education 9. Evaluasi setelah 1 hari setelah terapi Fisioterapi, Dokter rehabmedik 17 PENATALAKSANAAN FISIOTERAPIS PADA OSTEOARTHRITIS GENU



No. Dokumen



No. Revisi



Halaman



Prosedur tetap



Ditetapkan Direktur,



Tanggal terbit Unit rehabilitasi medik



Dr.vini restu insani



NIK. 1.2.009.1016 Pengertian Tujuan



Kebijakan Prosedur



Unit terkait



Pada bagian ini menjelaskan tentang piñata laksanaan pada penderita osteoarthritis genu 1. Untuk meningkatkan sirkulasi darah 2. Untuk mengurangi nyeri 3. Untuk meningakatkan retang gerak sendi 4. Untuk meningkatkan kekutan otot Penatalaksaan dilakukan oleh fisioterapis a. 1. 2. 3.



Persiapan : Beri penjelasan tentang terapi yang akan di berikan Siapkan bed Siapkan alat : MWD,TENS US



b. Pelaksanaan 1. Posisikan pasien senyaman mungkin 2. Buka pakian yang akan d terapi 3. Berikan pemanasan dengan menggunakan MWD 4. Berikan tens untuk menghilangkan nyeri 5. Berikan us 6. Berikan latihan sesuai dengan kondisi dan tolerasi pasien 7. Beri home education 8. Evaluasi setelah 1 hari setelah di terapi Fisioterapi, Dokter rehabmedik



18 PENATALAKSANAAN FISIOTERAPIS PADA OSTEOARTHRITIS LUMBAL



No. Dokumen



Prosedur tetap Tanggal terbit



No. Revisi



Halaman



Ditetapkan Direktur,



Unit rehabilitasi medik



Dr.vini restu insani



NIK. 1.2.009.1016 Pengertian Tujuan



Kebijakan Prosedur



Unit terkait



Pada bagian ini menjelaskan tentang piñata laksanaan pada penderita osteoarthritis lumbal 1. Untuk meningkatkan sirkulasi darah 2. Untuk mengurangi nyeri 3. Untuk mengurangi nyeri 4. Untuk meningakatkan retang gerak sendi 5. Untuk meningkatkan kekutan otot Penatalaksaan dilakukan oleh fisioterapis a. 1. 2. 3.



Persiapan : Beri penjelasan tentang terapi yang akan di berikan Siapkan bed Siapkan alat : MWD,TENS US



b. Pelaksanaan 1. Posisikan pasien senyaman mungkin 2. Buka pakian yang akan d terapi 3. Berikan pemanasan dengan menggunakan MWD 4. Berikan tens untuk menghilangkan nyeri 5. Berikan us 6. Berikan latihan sesuai dengan kondisi dan tolerasi pasien 7. Beri home education 8. Evaluasi setelah 1 hari setelah di terapi Fisioterapi, Dokter rehabmedik



19 PENATALAKSANAAN FISIOTERAPIS PADA PARAPLEGIA



No. Dokumen



Prosedur tetap Tanggal terbit Unit rehabilitasi medik



No. Revisi



Halaman



Ditetapkan Direktur,



Dr.vini restu insani



NIK. 1.2.009.1016 Pengertian Tujuan



Kebijakan Prosedur



Unit terkait



Pada bagian ini menjelaskan tentang piñata laksanaan pada penderita paraplegia 1. Untuk meningkatkan sirkulasi darah 2. Untuk mengurangi nyeri 3. Untuk meningkatkan LGS 4. Untuk meningakatkan kekuatan otot extrmitas atas 5. Untuk perbaiki fungsi bladder dan bowel 6. Untuk meningkatkan ADL Penatalaksaan dilakukan oleh fisioterapis a. 1. 2. 3.



Persiapan : Beri penjelasan tentang terapi yang akan di berikan Siapkan bed Siapkan alat : IRR, TENS



b. Pelaksanaan 1. Posisikan pasien senyaman mungkin 2. Buka pakian pada daerah yang akan d terapi 3. Berikan pemanasan dengan menggunakan IRR 4. Berikan tens untuk menghilangkan nyeri 5. Berikan TENS 6. Berikan latihan sesuai dengan kondisi dan tolerasi pasien 7. Beri latihan penguatan otot extrimitas atau pun bawah 8. Beri home education 9. Evaluasi setelah 1 hari setelah di terapi Fisioterapi, Dokter rehabmedik 20 PENATALAKSANAAN FISIOTERAPIS PADA CEREBRAL PALSY



No. Dokumen



Prosedur tetap Tanggal terbit Unit rehabilitasi medik



No. Revisi



Halaman



Ditetapkan Direktur,



Dr.vini restu insani



NIK. 1.2.009.1016



Pengertian Tujuan



Kebijakan Prosedur



Unit terkait



Pada bagian ini menjelaskan tentang piñata laksanaan pada cerebral palsy 1. Mengurangi kekakuan otot 2. Meningkatkan sirkulasi darah 3. Mencegah atrofi otot 4. Meningkatkan rentang gerak sendi 5. Meningkatkan kemampuan ADL Penatalaksaan dilakukan oleh fisioterapis a. 1. 2. 3.



Persiapan : Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan Menyiapkan pasien Menyiapkan IRR



b. Pelaksanaan 1. Posisikan pasien senyaman mungkin 2. Buka pakaian pada daerah yang akan di terapi 3. Berikan IRR untuk meningkatkan sirkulasi darah 4. Berikan exercise sesuai dengan toleransi pasien 5. Berikan home education 6. Evaluasi setelah 1 hari terapi Fisioterapi, Dokter rehabmedik



21 PENATALAKSANAAN FISIOTERAPIS PADA PPOK



No. Dokumen



Prosedur tetap Tanggal terbit



No. Revisi



Halaman



Ditetapkan Direktur,



Unit rehabilitasi medik



Dr.vini restu insani



NIK. 1.2.009.1016



Pengertian Tujuan



Kebijakan Prosedur



Unit terkait



Pada bagian ini menjelaskan tentang piñata laksanaan pada penyakit paru obstruktif kronis 1. Untukmengatasi sesak nafas 2. Membantu ekspektorasi dahak bila perlu 3. Mencegah sindroma dekondisi 4. Memperbaiki pola nafas 5. Meningkatkan kemampuan ADL 6. Untuk mengoreksi postur 7. Relaksasi otot 8. Meningkatkan rentang gerak sendi 9. Meningkatkan kekuatan otot Penatalaksaan dilakukan oleh fisioterapis a. 1. 2. 3.



Persiapan Beri penjelasan terapi yang akan diberikan Siapkan bed Siapkan alat :IRR, NEBULIZER CHEST TEHARAPY



b. Pelaksanaan 1. Posisikan pasien senyaman mungkin 2. Buka pakian pada daerah yang akan di terapi 3. Beri IRR untuk mengencerkan sputum 4. Beri nebulizer apabila d butuhkan 5. Beri clapping vibrasi 6. Ajarkan breathing exercise 7. Latihan batuk Fisioterapi, Dokter rehabmedik



22



PENATALAKSANAAN FISIOTERAPIS PADA RHEUMATOID ARTHRITIS



No. Dokumen



Prosedur tetap Tanggal terbit



No. Revisi



Halaman



Ditetapkan Direktur,



Unit rehabilitasi medik



Dr.vini restu insani



NIK. 1.2.009.1016



Pengertian



Pada bagian ini menjelaskan tentang piñata laksanaan pada rheumatoid



Tujuan



Kebijakan Prosedur



arthritis 1. Untuk meningkatkan sirkulasi darah 2. Untuk mengurangi nyeri 3. Untuk mencegah oedema 4. Untuk mempertahankan ROM 5. Untuk meningkatan dan mempertahankan kekuatan otot Penatalaksaan dilakukan oleh fisioterapis a. 1. 2. 3. b. 1. 2. 3. 4. 5.



Unit terkait



Persiapan : Beri penjelasan terapi yang akan diberikan Siapkan bed Siapkan alat : cold therapy, MWD, TENS, US



Pelaksanaan Posisikan pasien senyaman mungkin Buka pakaian pada daerah yang akan d therapy Beri tens untuk mengurangi nyeri Beri us utuk merileksasikan otot Beri latihan pasif, akit dan isometric sesuai dengan kondisi pasien 6. Beri latihan weigh barring bila penguasaan otot telah dicapai 7. Beri home education dan sarankan elastic bandage apabila ada oedema 8. Eavlausi setelah 1 hari d terapi 9. Beri massage pada daerah yang membutuhkan Fisioterapi, Dokter rehabmedik



23



PENATALAKSANAAN FISIOTERAPIS PADA TENNIS ELBOW



No. Dokumen



Prosedur tetap Tanggal terbit



No. Revisi



Halaman



Ditetapkan Direktur,



Unit rehabilitasi medik



Dr.vini restu insani



NIK. 1.2.009.1016



Pengertian Tujuan



Pada bagian ini menjelaskan tentang piñata laksanaan pada cerebral palsy 1. Untuk meningkatkan sirkulasi darah 2. Untuk mengurangi nyeri 3. Untuk meningkatkan LGS 4. Untuk meningkatkan kekuatan otot



Kebijakan Prosedur



Unit terkait



Penatalaksaan dilakukan oleh fisioterapis a. 1. 2. 3.



Persiapan : Beri penjelasan tentang terapi yang akan di berikan Siapkan bed Siapkan alat : MWD, US DAN EXERCISE



b. Pelaksanaan 1. Posisikan pasien senyaman mungkin 2. Untuk fase akut berikan cold therapy 3. Beri MWD untuk penurunan skala nyeri 4. Beri us 5. Mobilisasi pergelangan tangan 6. Latihan aktif secara bertahap 7. Beri stretching pada otot-otot yang terlibat 8. Latihan penguatan otot 9. Beri education 10. Evaluasi setelah 1 hari setelah d terapi Fisioterapi, Dokter rehabmedik



PENATALAKSANAAN FISIOTERAPIS PADA TRINGGER FINGER



No. Dokumen



Prosedur tetap Tanggal terbit



No. Revisi



Halaman



Ditetapkan Direktur,



Unit rehabilitasi medik



Dr.vini restu insani



NIK. 1.2.009.1016



Pengertian Tujuan



Kebijakan Prosedur



Pada bagian ini menjelaskan tentang piñata laksanaan pada tringger fingger 1. Untuk mengurangi nyeri 2. Untuk meningkatkan sirkulasi darah 3. Untuk meningkatkan LGS 4. Untuk meningkatkan kekuatan otot Penatalaksaan dilakukan oleh fisioterapis a. 1. 2. 3.



Persiapan : Beri penjelasan tentang terapi yang akan diberikan Siapkan bed Siapkan alat : MWD, US EXERCISE



Unit terkait



b. Pelaksanaa 1. Posisikan pasien senyaman mungkin 2. Beri pemasan dengan mengunakan MWD 3. Beri massage pada daerah yang membutuhkan 4. Beri latihan aktif 5. Beri stretching Fisioterapi, Dokter rehabmedik



PENATALAKSANAAN FISIOTERAPIS PADA PASIEN LBP



No. Dokumen



Prosedur tetap Tanggal terbit



No. Revisi



Halaman



Ditetapkan Direktur,



Unit rehabilitasi medik



Dr.vini restu insani



NIK. 1.2.009.1016



Pengertian Tujuan



Kebijakan Prosedur



Pada bagian ini menjelaskan tentang penatalaksanaa pada pasien low back pain biasa di sebut nyeri pinggang 1. Meningkatkan sirkulasi darah 2. Meningkatkan rentang gerak sendi 3. Mencegah kekakuan sendi 4. Merileksasikan otot Penatalaksaan dilakukan oleh fisioterapis a. 1. 2. 3.



Persiapan : Menjelaskan tindakan yang akan diberikan Menyiapkan pasien senyaman mungkin Menyiapkan alat : SWD, TENS, US



b. Pelaksanaan 1. Posisikan pasien senyaman mungkin 2. Buka pakaian pada daerah yang akan di therapy



Unit terkait



3. Berikan SWD utuk mengurangi skal nyeri 4. Berikan TENS utk blokir skala nyeri 5. Berikan US untuk merileksasikan otot lumbal berikan latihan mc.kenzie 6. Berikan home education 7. Evaluasi setelah 1 hari di terapi Fisioterapi, Dokter rehabmedik



PENATALAKSANAAN FISIOTERAPIS PADA PASIEN STROKE



No. Dokumen



Prosedur tetap Tanggal terbit



No. Revisi



Halaman



Ditetapkan Direktur,



Unit rehabilitasi medik



Dr.vini restu insani



NIK. 1.2.009.1016 Pengertian



Tujuan



Kebijakan Prosedur



1. Mandiri total, dapat bekerja kembali seperti semula 2. Mandiri AKS, tidak bekerja 3. Mandiri untuk aks, dengan pengawasan 4. Ter4gantung sebagian (dibantu sebagian) 5. Tergantung total (dibantu seluruhnya) 6. Mengurangi kekakuan otot 7. Meningkatkan sirkulasi darah 8. Mencegah atrofi otot 9. Meningkatkan rentang gerak sendi 10. Meningkatkan kemampuan ADL Penatalaksaan dilakukan oleh fisioterapis a. 1. 2. 3.



Persiapan : Menjelaskan tindakan yang akan di berikan Menyiapkan pasien d bed Menyiapkan alat IRR, TENS EXERCISE



b. 1. 2. 3. 4.



Pelaksanaan Posisikan pasien senyaman mungkin Buka pakain pada daerah yang akan di therapy Beri IRR untuk meningkatkan sirkulasi darah Berikan TENS untuk merangsang saraf-saraf



Unit terkait



5. Latihan gerakan aktif dan pasif 6. Berikan gerkan dan berikan tahanan untuk meningkatkan kekuatan otot Fisioterapi, Dokter rehabmedik