Sop Ipal [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Standar Operating Prosedur ( SOP ) IPAL 1. PENDAHULUAN 1.1. Umum SOP ( Standar Operating Prosedur ) ini memuat ketentuan, cara pengoperasian awal, pengoperasian rutin, pelaksanaan pemeliharaan dan pengendalian darurat IPAL di lokasi IPAL berada. 1.2 Maksud dan Tujuan 1) Memberi pemahaman dan petunjuk teknis kepada operator untuk mengoperasikan secara baik dan benar. 2) Tercapainya kinerja Instalasi Pengolahan Air Llimbah yang optimal 1.3 Pemahaman Istilah Beberapa istilah /Pengertian yang harus dipahami menyangkut pengolahan air limbah di sajikan dalam tabel berikut : Tabel 1 istilah dalam pengolahan air limbah domestik KELOMPOK PENCEMAR 1



Organik terurai ( Biodegrable Organic )



BODs



2



Organik sulit terurai ( Nonbiodegradable )



COD



3



Nutrient



TN TP



4



Sedimen



SV



PENJELASAN Terdiri dari berbagai senyawa organik yang dapat di uraikan oleh mikroba seperti : karbohidrat,protein,glukosa,sukro sa dan lemak Terdiri dari senyawa organik yang sulit terurai oleh meikroba seperti detergen,minyak dan lemak



Terdiri dari unsur kimia yang dibutuhkan tumbuhan seperti senyawa phospat dan senyawa : nitrogen Terdiri berbagai jenis padatan yang karena beratnya akan mengendap dengan sendirinya seperti: Tanah,pasir dan lumpur



ALASAN mbusukan PENGELOMPOKAN Menimbulkan dampak spesifik pada air sehingga hitam memiliki kondisi septik hitam dan berbau -



Untuk mengelompokan jenis senyawa organik yang tidak termasuk kedalam organik terurai - Walau tidak menimbulkan dampak pembusukan air, beberapa jenis organik sulit terurai bersifat toksik bagi mahluk hidup. Menimbulkan dampak spesifik berupa eutrofikasi atau alga bloom di badan airs penerima Tidak merupakan jenis padatan yang tidak termasuk sebagai padatan tersuspensi maupun



Standar Operating Prosedur ( SOP ) IPAL 5



Padatan Tersuspensi ( Suspended Solid )



TSS TUR



6



An-Organik Terlarut



TSS DHL Ca Mg



7



Apungan ( Floatable material )a



Terdiri dari jenis padatan yang tidak terlalu besar dan berat untuk mengendap sendiri Terdiri dari berbagai senyawa kimia terlarut yang mengandung unsur anorganik seperti : calsium, magenesium dll



Terdiri dari berbagai jenis cairan atau padatan yang BJ lebih rendah dari air sehingga mengapung



Menyebabkan kekeruhan



-



Memiliki kesamaan karakteristik kimia - Menyebabkan gangguan rasa air,korosi dan pertumbuhan mikroba Menyebabkan gangguan estitika,laju cahaya dan laju deoksigenasi



Tabel 2 Parameter yang digunakan untuk analisa kualitas air limbah domestik PARAMETER Kebutuhan Oksigen Biokimia ( BOD5)



Kebutuhan Oksigen Kimia ( COD )



Nirtogen Total ( TN )



PENGERTIAN



ARTI PARAMETER



Banyaknya oksigen yang digunakan mikroba aerobik sebanding dengan banyaknya organik terurai yang dikomsumsinya Organik terurai + O2 →CO2 + H2O Banyaknya oksigen (mg O2) yang dibutuhkan oleh senyawa organik terurai maupun sulit terurai yang terkandung dalam air limbah.



Parameter BOD digunakan sebagai indikator dari banyaknya senyawa organik terurai yang dikandung dalam limbah cair. Limbah cair yang memiliki nilai BOD>50mg/l dianggap berpotensi untuk mencemari badan air penerima COD :150 mg/l berarti dalam 1liter limbah cair terdapat senyawa organik jumlahnya setara 150 mg O2 Limbah COD>70mg/l berpotensi memcemari Ratio Organik ( BOD5 : COD ) digunakan untuk menentukan tepat tidaknya air limbah diolah secara biologis, ratio organik < 0.6 tidak tepat diolah secara biologis



Senyawa nitrogen dalam limbah cair dapat berwujud sebagai : Nitrogen organik : Asam amino, protein Nitrogen Anorganik: Nitrat ( NO3 ) Amoniak (NH3), Nitrit (NO2)



TN = Nitrogen organik + NH3+NO3+NO2 Limbah cair yang memiliki TN> 50mg/l berpotensi menimbulkan Eutrofikasi yaitu tumbuhnya algae secara berlebihan Unsur N merupakan senyawa yang di butuhkantumbuhan untuk tumbuh



METODE ANALISA



Standar Operating Prosedur ( SOP ) IPAL Phosfor Total ( TP )



Padatan Tersuspensi ( SS )



Minyak dan Lemak ( O&G )



Umunya berada dalam bentuk : PO4 jenisnya -ortophospat -Poliphosfat -Phospat Organik Padatan dalam air limbah Terdiri dari padatan terlarut (Ds/Dissolve Solid ) maupun padatan tersuspensi ( SS ) Minyak dicirikan sebagai cairan organik yang tidak mampu larut/tercampur dalam air )



Parameter minyak dan lemak, menunjukan berat dari senyawa minyak dan lemak terkandung dalam 1liter air limbah



Standar Operating Prosedur ( SOP ) IPAL 2. OPERATOR DAN TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 2.1 Tanggung Jawab Operator Instlasi 1) Memahami secara garis besar semua aspek operasi yang terdapat dalam manual 2) Membiasakan pengoperasian Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) sesuai dengan SOP 3) Menjaga akurasi pengoperasian IPAL dan pencatatan data operasi (data recording) 4) Mempunyai pemahaman terhadap resiko kegagalan unit unit IPAL 5) Mempunyai pemahaman bagaimana mengopersaikan IPAL dengan baik 6) Memberikan catatan potensi bahaya IPAL yang munkin terjadi kepada Manager 2.2 Manajemen 1) Bertanggung jawab terhadap kinerja IPAL agar sesuai dengan peraturan yang berlaku 2) Bertanggungjawab terhadap pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang berpotensi menimbulkan dampak 3) Melakukan komunikasi dengan pihak terkait dalam rangka menjalankan regulasi yag telah ditetapkan oleh lembaga yang berwenang ( Pemerintah ) 2.3 REGULASI AIR LIMBAH 1) Baku mutu air limbah domestik (pemukiman (Real Estate), rumah maka (restoran).perkantoran,perniagaan, apartemen,perhotelan dan asrama) menurut SK Gubernur DKI Jakarta No. 72 tahun 2013 adalah sebagai berikut : PARAMETER FISIK Zat Tersuspensi KIMIA Amonia pH Minyak dan Lemak BOD5 COD



KADAR MAKSIMUM



SATUAN



50



Mg/l



10 6-9 10 30 50



Mg/l Mg/l Mg/l Mg/l Mg/l



2) Kewajiban pengendalian bagi Penanggung jawab kegiatan antara lain : a) Setiap kegiatan yang membuang air limbah ke sungai/badan air wajib mendapatkan izin dari gubernur. b) Membuat saluaran buangan air limbah kedap air dan fasilitas untuk pengambilan contoh air baik langsung atau tidak langsung c) Memisahkan saluran buangan air limbah dan air hujan d) Memasang alat ukur debit limbah dan catatan harian e) Melakukan pemeriksaan laboratorium terhadap kualitas air limbah di laboratorium terakreditasi dan regristrasi serta setiap 3 bulan melakukan pemeriksaan ke laboratorium UPT lingkungan hidup DKI f) Menyampaikan laporan pemantauan kualitas air limbah sekurang kurangnya 1 kali dalam 3 bulan.



Standar Operating Prosedur ( SOP ) IPAL 3



GAMBARAN UMUM INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH 3.1 FASILITAS PENGOLAHAN



Standar Operating Prosedur ( SOP ) IPAL 4. PERSYARATAN TEKNIS 4.1 Sistem Perpipaan 4.1.1



Pipa Pengumpul 1) Menerima buangan air limbah saluran buangan 2) Sistem pengaliran gravitasi dengan kemiringan 2-6 permil 3) Menggunakan pipa PVC SDR 41 diameter 100 – 200 mm



4.1.2



Manhole 1) Berfungsi untuk mengontrol kelancaran aliran dalam pipa tempat memasukan peralatan pemeliharaan ipal. 2) Manhole selalu dalam keadaan kering apabila terjadi genangan berarti terjadi penyumbatan dalam pipa. 3) Secara rutin manhole harus selalu diperiksa



4.2 Sistem IPAL 4.2.1



Bak inlet/screen 1) Berfungsi menahan benda benda kasar yang dapat mengganggu operasi Ipal. 2) Screen ini harus di bersihkan secara rutin.



4.2.2



An-Aerobik Biofilter 1) Zona Pengendap 1 a) Unit Proses - Merupakan sistem pengolahan yang terdiri dari 2 kompartemen yang mana kompartemen 1 adalah reaktor dengan aliran radikal dengan tiga arah yaitu : vertikal ke bawah, horizontal melalui celah dibawah sekat. Pemisahan / penurunan zat organik terjadi melalui proses pengendapan ( untuk zat organik yang berbentuk padatan tersuspensi ) dan proses biofilter/biokimia ( koloid dan terlarut ) oleh massa mikroba anaerobik aktif dalam bentuk lapisan lumpur. -



Kompartemen 2 dengan aliran keatas.



b) Kriteria Teknis - Organik loading ( beban organik persatuan volume ) < 30 Kg COD/m3hari - Hydraulic surface loading ( beban hidrolis permukaan