5 0 105 KB
Dermatitis Kontak Iritan No. Dokumen SOP
No. Revisi Tanggal Terbit Halaman
UPTD PUSKESMAS SEMPOL
drg RUDY ISWOYO, MM NIP. 19700823 200501 1 006 Dermatitis Kontak adalah kelainan kulit yang bersifat polimorfi sebagai akibat terjadinya kontak dengan bahan eksogen. Bahan iritan akan merusak kulit, lapisan lemak permukaan kulit hilang, kandungan air berkurang sehingga kulit menjadi kering, mudah retak dan terjadi dermatitis. Terdapat 3 tipe : 1. Akut (eritema, edema, papul, vesikel dan bula) 2. Sub akut (eritema, edema ringan dan krusta)
1. Pengertian
3. Kronik (hiperpigmentasi, lekinifikasi dan skuamasi) Lokasi dermatitis umumnya terjadi pada daerah yang berkontak dengan bahan penyebab dan berbatas relatif tegas kecuali untuk bahan yang bersifat gas/uap, karena dapat juga mengenai daerah yang tertutup pakaian. Pemeriksaan penunjang adalah uji tempel. Terdapat 2 cara yaitu tebuka dan tertutup dengan prinsip menempelkan alergen yang dicurigai sebagai penyebab pada kulit dalam waktu 24-48 jam, bila positif akan terjadi dermatitis.
2. Tujuan
3. Kebijakan 4. Referensi 5. Prosedur / langkah - langkah
Sebagai pedoman dalam menangani penyakit Dermatitis Kontak Iritan SK Kepala Puskesmas Sempol No. ……/……/430.9.3.24 / 2022 tentang Penetapan SOP Keputusan Menteri Kesehatan RI No HK 02.02/menkes/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Tingkat Pertama. 1.
Petugas memanggil pasien;
2.
Petugas menayakan keluhan pasien dan mencatat di rekam medik;
3.
Petugas mencuci tangan;
4.
Petugas memakai sarung tangan;
5.
Petugas Memberi tahu maksud dan cara pemeriksaan kepada pasien
6.
Petugas melakukan pemeriksaan umum.
7.
Petugas melakukan pemeriksaan kulit
8.
Petugas memberitahu kepada pasien bahwa pemeriksaan sudah selesai
9.
Petugas melepas sarung tangan dan membuang ke tempat sampah medis.
10. Petugas menyampaikan hasil pemeriksaan pada pasien 11. Petugas menulis resep obat topikal Hidrocortison krim, obat oral antihistamin. Untuk kasus basah diberi kompres ( solusio permanganas 1/10.000) bila kering dengan topikal.
12. Untuk kasus infeksi : petugas menulis resep Antibiotik topikal dan Antibiotik per oral 13. Petugas menerangkan pada pasien agar menghindari penyebab sesuai hasil uji tempel 14. petugas mengarahkan pasien untuk menyerahkan resep obat di Ruang Apotik 15. petugas mencatat hasil pemeriksaan dalam rekam medis, 16. Petugas mencuci tangan. BAGAN ALUR : Menanyakan Keluhan pasien dan mencatat di Rekam Medik
Memanggil pasien
melakukan pemeriksaan umum
melakukan pemeriksaan kulit
Mencuci Tangan
Memakai sarung tangan
Memberi tahu maksud dan cara Pemeriksaan
memberitahu bahwa pemeriksaan sudah selesai melepas sarung tangan dan membuang ke tempat sampah medis
menyampaikan hasil pemeriksaan 6. Bagan alir
menulis resep obat: -Larutan permanganas -topikal kortikosteroid -Anti histamin
menerangkan pada pasien agar menghindari faktor penyebab bahan iritan mencatat hasil pemeriksaan dalam rekam medis
7. Hal – hal yang perlu diperhatikan 8. Unit Terkait
9. Dokumen Terkait
YA
TIDAK Kasus sistemik
mengarahkan pasien untuk menyerahkan resep obat di Ruang Apotik
petugas memberikan tambahan resep Antibiotik topikal dan Antibiotik per oral
Mencuci tangan
Dibutuhkan kerjasama yang kuat di semu lini agar seluruh data yang dihasilkan benar dan akurat a. b. c. d. 1.
RuangPemeriksaan Umum, Ruang KIA, Puskesmas Pembantu Farmasi SOP Penyuluhan
2. SOP Pengamatan, penyelidikan, analisa epidemiologi
10. Rekaman Historis Perubahan
No.
Yang diubah
Isi Perubahan
Tanggal mulai diberlakukan