13 0 78 KB
PAROTITIS No. Dokumen
SOP
No. Revisi Tanggal Terbit Halaman
SOP/UKP/PUSK -TG 00 10 – 01 - 2017 1/4
Puskesmas
dr. Imelda
Tanjung Gadang
NIP. 19831129 201001 2 005
1. Pengertian
Parotitis adalah peradangan pada kelenjar parotis. Parotitis dapat disebabkan oleh infeksi virus, infeksi bakteri, atau kelainan autoimun, dengan derajat kelainan yang bervariasi dari ringan hingga berat. Salah satu infeksi virus pada kelenjar parotis, yaitu parotitis mumps (gondongan) sering ditemui pada layanan tingkat pertama dan berpotensi
2. Tujuan
menimbulkan epidemi di komunitas. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penanganan pasien yang
Kebijakan
mengalami parotitis sesuai standar terapi. Surat Keputusan Kepala Puskesmas Nomor. 800/62/SK/PUSK TG / I-
4.
Referensi
2017, tentang Layanan Klinis PERMENKES RI, No.514/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis bagi
5.
Alat dan
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama. 1. Alat
3.
Bahan
a. Stoteskop 2. Bahan
6.
Langkah – Langkah
1. Dokter melakukan anamnesis Parotitis mumps a. Pembengkakan pada area di depan telinga hingga rahang bawah b. Bengkak berlangsung tiba-tiba c. Rasa nyeri pada area yang bengkak d. Onset akut, biasanya < 7 hari e. Gejala konstitusional: malaise, anoreksia, demam
f. Biasanya bilateral, namun dapat pula unilateral Parotitis bakterial akut a. Pembengkakan pada area di depan telinga hingga rahang bawah b. Bengkak berlangsung progresif c. Onset akut, biasanya < 7 hari d. Demam e. Rasa nyeri saat mengunyah. 2. Dokter melakukan pemeriksaan fisik Keadaan umum dapat bervariasi dari tampak sakit ringan hingga berat Suhu meningkat pada kasus parotitis infeksi Pada area preaurikuler (lokasi kelenjar parotis), terdapat:
Edema
Eritema
Nyeri tekan (tidak ada pada kasus parotitis HIV, tuberkulosis, dan autoimun)
Pada kasus parotitis bakterial akut, bila dilakukan masase kelanjar parotis dari arah posterior ke anterior, nampak saliva purulen keluar dari duktur parotis.
3. Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik. 4. Penatalaksanaan Parotitis mumps Pengobatan bersifat simtomatik (antipiretik, analgetik) 2. Parotitis bakterial akut Medikamentosa: Antibiotik, Simtomatik (antipiretik, analgetik) 5. Dokter memberikan konseling dan edukasi
Penjelasan mengenai diagnosis, penyebab, dan rencana tatalaksana.
Penjelasan mengenai pentingnya menjaga kecukupan hidrasi dan higiene oral.
Masyarakat perlu mendapatkan informasi yang adekuat
mengenai pentingnya imunisasi MMR untuk mencegah epidemi parotitis mumps. 6. Kriteria rujukan:
7. Unit Terkait
Parotitis dengan komplikasi
Parotitis
akibat
kelainan
sistemik,
seperti
tuberkulosis, dan Sjogren syndrome 1. R. Pelayanan Rekam Medis 2. R. Pelayanan Pemeriksaan Umum 3. R. Pelayanan Anak 4. R. Pelayanan Ibu 5. R. Pelayanan Rawat Inap 6. R. Pelayanan TB Paru 7. R. Pelayanan Gizi/PTM 8. R. Pelayanan HIV/AIDS 9. R. Pelayanan Bersalin 10. R. Pelayanan KB 11. R. Pelayanan Imunisasi 12. R. Pelayanan Gawat Darurat 13. R. Pelayanan Laboratorium 14. R. Pelayanan Farmasi
8. Dokumen
15. R. Pelayanan Gigi dan Mulut Rekam Medis
Terkait 9. Hal yang perlu Kondisi pasien diperhatikan 10. Rekaman Historis Perubahan
No.
Yang Diubah
Isi Perubahan
Tanggal Mulai diberlakukan
HIV,