Sop Pemeriksaan Radiologi Kontras [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PEMERIKSAAN CHOLESISTOGRAFI T-TUBE No.Dokumen



No.Revisi



Halaman :



RSUD DR. RADEN SOEDJATI S PURWODADI KAB. GROBOGAN



STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL



PENGERTIAN



TUJUAN KEBIJAKAN PROSEDUR



Ditetapkan, Direktur RSUD dr. R. Soedjati Tanggal Terbit 02 januari 2016 Dr. BAMBANG PUJIYANTO, M.Kes NIP. 19600819 198711 1 001 Cholesistografi T-Tube adalah pemeriksaan kandung empedu yang terutama pada bagian saluran salurannya. Pemeriksaan cholesistografi T-Tube dilakukan atas indikasi : Batu Empedu, Batu saluran empedu, Sisa Batu di Saluran baru empedu setelah dilakukannya operasi. Sebagai acuan untuk melakukan langkah-langkah pemeriksaan radiologi kandung empedu yang terutama pada bagian saluran-salurannya dengan menggunakan kontras. Keputusan Direktur RSUD Dr. R. Soedjati Soemodiardjo Purwodadi Kab. Grobogan No : 445/2354/2016 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Radiologi A. Persiapan alat dan bahan 1. Pesawat Rontgen 2. Kaset dan Grid ukuran 35x43 3. Marker 4. Bahan kontras posistif : Iopamiro 5. Aquabides 25 cc 6. Spuit 20 cc : 1 buah 7. Jarum 18 : 1 buah B. Persiapan Pasien 1. Tidak ada persiapan puasa untuk pemeriksaan cholesistografi T-Tube, hanya saja pasien sudah terpasang selanag yang menghubungkan ke bagian kandung emepedu. 2. Pasien melepas benda logam yang berada disekitar kepala dan perut. C. Persiapan Petugas 1. Petugas Radiologi memakai film badge. 2. Petugas radiologi melakukan kebersihan tangan sesuai prosedur sebelum dan sesudah melakukan pemeriksaan. 3. Pada kasus diperlukan penggunaan sarung tangan maka petugas memakai sarung tanagn bersih jika diperlukan juga masker surgical. D. Prosedur Pemeriksaan 1. Petugas radiologi memanggil pasien dengan menyebut nama dan alamat untuk dilakukan pemeriksaan. 2. Petugas radiologi melakukan identifikasi sesuai prosedur dengan menanyakan nama, tanggal lahir dan alamat. 3. Petugas radiologi memberi penjelasan kepada pasien tentang prosedur dan tujuan dilakukan pemeriksaan. 4. Petugas menjaga privasi dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan 5. Petugas menjaga privasi pasien dengan memebri selimut dan menutup ruang pemeriksaan.



PEMERIKSAAN CHOLESISTOGRAFI T-TUBE No.Dokumen



No.Revisi



Halaman :



RSUD DR. RADEN SOEDJATI S PURWODADI KAB. GROBOGAN PEMERIKSAAN CHOLESISTOGRAFI T-TUBE No.Dokumen



No.Revisi



Halaman :



RSUD DR. RADEN SOEDJATI S PURWODADI KAB. GROBOGAN 3) Pengaturan Sinar Petugas Radiologi mengatur sinar ke arah sumbu vertical tegak lurus film dengan titik bidik padavpertengahn MSP dan MAP diatas umbilicus dengan jarak 4-5 cm, jarak focus ke film : 100 cm. 4) Faktor Eksposi Petugas Radiologi mengatur faktor eksposi : 70-80 kV, mA : 250-320, sec :0,08-0,12. 8. Petugas radiologi konsul atau melapor kepada Radiolog. 9. Petugas menginformasikan kepada pasien atau keluarga bahwa pemeriksaan selesai. 10.Perawat radiologi mengevaluasi keadaan pasien, tunggu 5 menit jika tidak ada keluhan maka pasien dapat meninggalkan ruang pemeriksaan 11.Perawat radiologi mengantar pasien sampai ke ruang tunggu radiologi. 12.Petugas dan perawat radiologi merapikan alat dan membuang alat bekas pakai sesuai prosedur. 13.Setelah pemeriksaan selesai petugas dan perawat radiologi melakukan kebersiham tangan sesuai prosedur. 14.Petugas mencetak gambar sesuai dengan SOP Cetak gambar. 15.Untuk pasien rawat jalan diinformasikan bahwa ada waktu tunggu untuk pencetakan gambar dan interpretasi oleh radiolog. 16.Untuk pasien rawat inap, Petugas radiologi menelpon ruangan bahwa pemeriksaan telah selesai dan diminta untuk segera menjemput pasien di radiologi dan melakukan prosedur transfer pasien sesuai prosedur. UNIT TERKAIT



Rawat Jalan, Rawat Inap, UGD, ICU



PEMERIKSAAN HSG (HISTEROSALPHINGOGRAPHY) No.Dokumen No.Revisi Halaman : RSUD DR. RADEN SOEDJATI S PURWODADI KAB. GROBOGAN



STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL



PENGERTIAN



TUJUAN KEBIJAKAN PROSEDUR



Ditetapkan, Direktur RSUD dr. R. Soedjati Tanggal Terbit 02 januari 2016 Dr. BAMBANG PUJIYANTO, M.Kes NIP. 19600819 198711 1 001 Pemeriksaan Rontgen dengan medi kontras positif pada organ reproduksi wanita melalui kanula uterin untuk memperlihatkan ukuran, kontur, posisi uterus dan tuba uterin. Pemeriksaan HSG dilakukan dengan indikasi : Infertiliyas primer maupun sekunder, Fibronyoma pada uteri, Hypoplasia endometri, adenomiosis, non patensi tuba. Untuk mengetahui adanya kelainan anatomi maupun patologi pada uterus dan tuba falopii, sekaligus sebagai terapetik jika ada sumbatan pada tuba. Keputusan Direktur RSUD Dr. R. Soedjati Soemodiardjo Purwodadi Kab. Grobogan No : 445/2354/2016 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Radiologi A. Persiapan alat dan Bahan 1. Pesawat Rontgen 2. Kaset dan Grid ukuran 24 x 30 3. Marker 4. CR dan Printer 5. Foley catheter ukuran 8 : 1 buah 6. Aquabides 25 cc 7. Spuit 20 cc : 1 buah 8. Spuit 10 cc : 1 buah 9. Spuit 3 cc : 1 buah 10.Jarum 26 : 1 buah 11.Bethadine 12.Cairan Fisiologis/NaCl 13.Media kontras : Omnipaque/iopamiro/urografin, dengan pengenceran 1:1 dengan cairan fisiologis. 14.Bengkok 15.Lampu gynekologi 16.Alat Steril : a. HSG Set b. Spekulum vagina 2 buah c. Portio tang 2 buah d. Sonde uterus e. Sarung tangan Steril f. Korengtan g. Mangkok h. Duk Steril i. Kassa Steril



PEMERIKSAAN HSG (HISTEROSALPHINGOGRAPHY) No.Dokumen No.Revisi Halaman : RSUD DR. RADEN SOEDJATI S PURWODADI KAB. GROBOGAN PEMERIKSAAN HSG (HISTEROSALPHINGOGRAPHY) No.Dokumen No.Revisi Halaman : RSUD DR. RADEN SOEDJATI S PURWODADI KAB. GROBOGAN



6. Foto I (Foto polos Abdomen) Proyeksi Anterior-posterior a. Posisi Pasien Pasien diposisiskan supine diatas meja pemeriksaan b. Posisi Obyek MSP tubuh tepat ditengah dan tegak lurus dengan kaset. Kedua lengan lurus disamping tubuh. c. Pengaturan Sinar Petugas Radiologi mengatur sinar ke arah sumbu vertical tegak lurus film dengan titik bidik pada pertengahan pelvis, Jarak focus ke film : 100 cm. d. Faktor Eksposi Petugas mengatur faktor eksposi dengan kV : 65-75, mA : 250-320, sec : 0,08-0,12. 7. Foto II (pemasukan media kontras) a. Pemasukan media kontras bisa dilakukan dengan du acara yaitu dengan HSG set dan dengan Kateter. Media kontras yang dipakai adalah media kontras positif jenis Iodium water soluble yang sering digunakan adalah urografin 60%, urografi 76%. Pemasukan media kontras menggunakan HSG Set 1) Setelah pasien diposisikan lithotomi, daerah vagina diberikan menggunakan desinfektan, diberi juga obat antiseptic didaerah cervix. 2) Spekulum digunakan untuk membuka vagina dan memudahkan HSG set masuk kemudian bagian dalam vagina dibersihkan dengan betadin, kemudian sonde uteri dimasukan untuk mengukur kedalaman serta arah uteri. 3) Siapkan HSG set yang telah dimasukki media kontras, sebelum dimasukan terlebih dahulu semprotkan media kontras samapi keluar dari ujung HSG set. 4) Dengan bantuan speculum, HSG set dimasukan perlahan ke ostium uteri externa. 5) Pasien diposisikan ditengah meja pemeriksaan dan mulai disuntikan media kontras jumlahnya sekitar 6 ml atau lebih. 6) Media kontras akan mengisi uterus dan tuba fallopii, atur proyeksi yang akan dilakukan serta ambil radiografinya 7) Setelah semua proyeksi dilakukan kemudian daerah vagina dibersihkan. Pemasukan media kontras menggunakan Kateter 1) Setelah pasien diposisikan lithotomi, daerah vagina dibersihkan menggunakan desinfektan, diberi juga obat antiseptic daerah cervix.



PEMERIKSAAN HSG (HISTEROSALPHINGOGRAPHY) No.Dokumen No.Revisi Halaman : RSUD DR. RADEN SOEDJATI S PURWODADI KAB. GROBOGAN



PEMERIKSAAN HSG (HISTEROSALPHINGOGRAPHY) No.Dokumen No.Revisi Halaman : RSUD DR. RADEN SOEDJATI S PURWODADI KAB. GROBOGAN



UNIT TERKAIT



4) Faktor Eksposi Petugas mengatur faktor eksposi dengan kV : 65-75, mA : 250-320, sec : 0,08-0,12. Proyeksi obliq kanan dan kiri 1) Posisi Pasien Pasien supine di atas meja pemeriksaan kemudian dirotasikan 45o ke kiri atau ke kanan. 2) Posisi Obyek MSP tubuh membentuk sudut 45o terhadap kaset. Lengan yang jauh dari film untuk menahan tubuh sedangkan lengan yang lain lurus disamping tubuh. 3) Pengaturan Sinar Petugas Radiologi mengatur sinar ke arah sumbu vertical tegak lurus film dengan titik bidik pada pertengahn MSP dan MAP diatas pelvis, jarak focus ke film : 100 cm. 4) Faktor Eksposi Petugas Radiologi mengatur faktor eksposi : 70-80 kV, mA : 250-320, sec :0,08-0,12. 9. Setelah pemeriksaan selesai petugas dan perawat radiologi melakukan kebersiham tangan sesuai prosedur. 10.Petugas dan perawat radiologi merapikan alat dan membuang alat bekas pakai sesuai prosedur 11.Petugas menginformasikan kepada pasien atau keluarga bahwa pemeriksaan selesai. 12.Petugas menginformasikan kepada pasien/keluarga bahwa pemeriksaan telah selesai. 13.Petugas mengantar pasien hingga ke ruang tunggu radiologi. 14.Untuk pasien rawat jalan diinformasikan bahwa ada waktu tunggu untuk pencetakan gambar dan interpretasi oleh radiolog. Untuk pasien rawat inap, Petugas radiologi menelpon ruangan bahwa pemeriksaan telah selesai dan diminta untuk segera menjemput pasien di radiologi dan melakukan prosedur transfer pasien sesuai prosedur. 15.Petugas dan perawat radiologi melakukan kebersihan tangan sesuai prosedur. 16.Petugas mencetak gambar sesuai dengan SPO Cetak gambar dan selanjutnya diserahkan Dokter Spesalis Radiologi untuk dilakukan interpretasi. Rawat jalan, Rawat Inap, UGD, ICU



PEMERIKSAAN FISTULOGRAFI No.Dokumen



No.Revisi



Halaman :



RSUD DR. RADEN SOEDJATI S PURWODADI KAB. GROBOGAN



STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL



PENGERTIAN



TUJUAN KEBIJAKAN PROSEDUR



Ditetapkan, Direktur RSUD dr. R. Soedjati Tanggal Terbit 02 januari 2016 Dr. BAMBANG PUJIYANTO, M.Kes NIP. 19600819 198711 1 001 Fistulografi adalah pemeriksaan radiologi pada fistula dengan menggunakan media kontras positif. Pemeriksaan Fistulografi dilakukan atas Indikasi : tumor, letak fistel yang abnormal Sebagai acuan langkah-langkah dalam melakukan pemeriksaan fistulografi. Keputusan Direktur RSUD Dr. R. Soedjati Soemodiardjo Purwodadi Kab. Grobogan No : 445/2354/2016 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Radiologi A. Persiapan alat dan bahan 1. Pesawat Rontgen 2. Kaset dab Grid ukuran 35 x 43 3. Marker 4. Sput 20 cc : 1 buah 5. Bengkok 6. Bahan Kontras : urografin 7. Sarung tangan 8. Aquabides 25 cc 9. Jarum ukuran 18 : 1 buah 10. Jarum Abocath ukuran 20 : 1 buah 11. CR dan Printer 12. APD ( APRON Pb, Sarung tangan steril) B. Persiapan Pasien 1. Petugas Radiologi melakukan identifikasi pasien sesuai prosedur Indentifikasi dan melakukan verifikasi pemeriksaan dengan mencocokkan diagnose atau keluhan pasien dengan surat permintaan dokter klinis. 2. Petugas radiologi memberi informasi dan edukasi kepada pasien tentang persiapan pemeriksaan yang akan dilakukan, tujuan , prosedur, biaya pemeriksaan dan resiko. 3. Pasien atau keluarga menandatangani surat persetujuan tindakan dan pernyataan tidak hamil (untuk pasien perempuan) apabila pasien setuju dilakukan pemeriksaaan. 4. Tidak ada persiapan khusus seperti puasa atau minum obat urusurus. 5. Pasien diminta ganti pakaian dengan baju pasien yang telah disediakan. C. Persiapan Petugas 1. Petugas melakukan kebersihan tangan sesuai dengan prosedur. 2. Petugas memakai film badge. Petugas memakai APD Apron pelindung radiasi dan sarung tangan bersih jika diperlukan.



PEMERIKSAAN FISTULOGRAFI No.Dokumen



No.Revisi



Halaman :



RSUD DR. RADEN SOEDJATI S PURWODADI KAB. GROBOGAN D. Prosedur Pemeriksaan 1. Petugas radiologi memanggil pasien dengan menyebut nama dan alamat untuk dilakukan pemeriksaan. 2. Petugas radiologi melakukan identifikasi sesuai prosedur dengan menanyakan nama, tanggal lahir dan alamat. 3. Petugas radiologi memberi penjelasan kepada pasien tentang prosedur dan tujuan dilakukan pemeriksaan. 4. Petugas radiologi menjaga privasi dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan. 5. Petugas menjaga privasi pasien dengan memberi selimut dan menutup ruang pemeriksaan. 6. Foto I (Foto polos Abdomen) Pemotretan dilakukan pada bagian organ yang terdapat fistula. Proyeksi Anterior-posterior e. Posisi Pasien Pasien diposisiskan supine diatas meja pemeriksaan f. Posisi Obyek MSP tubuh tepat ditengah dan tegak lurus dengan kaset. Kedua lengan lurus disamping tubuh, g. Pengaturan Sinar Petugas Radiologi mengatur sinar ke arah sumbu vertical tegak lurus film dengan titik bidik pada vertebra lumbal 3, Jarak focus ke film : 100 cm. h. Faktor Eksposi Petugas mengatur faktor eksposi dengan kV : 65-75, mA : 250-320, sec : 0,08-0,12. 7. Foto II (Pemasukan media kontras) Setelah pemasukkan media kontras pada bagian kandung kencing. Pemotretan dilakukan dengan proyeksi AP (anteroposterior), obliq kanan kiri, bersamaan dengan pemasukan media kontras yang sudah diencerkan dengan aquabides dengan perbandingan 1:1, melalui Abochath ukuran 20 yang diambil jarumnya dan dimasukan kelubang fistula atau saluran abnormal pada bagian tubuh pasien sampai penuh dan bermuara. Proyeksi AP 1) Posisi Pasien Pasien diposisiskan supine diatas meja pemeriksaan. 2) Posisi Obyek MSP tubuh tepat ditengah dan tegak lurus dengan kaset. Kedua lengan lurus disamping tubuh, bahu sama tinggi dan kedua lutu ditekuk untuk mengurangi lordosis lumbal. 3) Pengaturan Sinar Petugas Radiologi mengatur sinar ke arah sumbu vertical tegak lurus film dengan titik bidik pada pertengahan pelvis, Jarak focus ke film : 100 cm



PEMERIKSAAN FISTULOGRAFI No.Dokumen



No.Revisi



Halaman :



RSUD DR. RADEN SOEDJATI S PURWODADI KAB. GROBOGAN 4) Faktor Eksposi Petugas mengatur faktor eksposi dengan kV : 65-75, mA : 250-320, sec : 0,08-0,12. Proyeksi Obliq Kanan dan Kiri 1) Posisi Pasien Pasien supine di atas meja pemeriksaan kemudian dirotasikan 45o ke kiri atau ke kanan. 2) Posisi Obyek MSP tubuh membentuk sudut 45o terhadap kaset. Lengan yang jauh dari film untuk menahan tubuh sedangkan lengan yang lain lurus disamping tubuh. 3) Pengaturan Sinar Petugas Radiologi mengatur sinar ke arah sumbu vertical tegak lurus film dengan titik bidik pada pertengahn MSP dan MAP dipertengahan pelvis, jarak focus ke film : 100 cm. 4) Faktor Eksposi Petugas Radiologi mengatur faktor eksposi : 70-80 kV, mA : 250-320, sec :0,08-0,12. Proyeksi Lateral 1) Posisi Pasien Pasien tidur miring diatas meja pemeriksaan. 2) Posisi Obyek MAP tubuh dan tegak lurus dengan kaset. Kedua lengan ditekuk untuk bantalan kepala, bahu sama tinggi dan kedua lutut ditekuk untuk fiksasi pasien 3) Pengaturan Sinar Petugas Radiologi mengatur sinar ke arah vertical tegak lurus film dengan titik pada MSP dipertengahan pelvis, Jarak focus ke film : 100 cm. 4) Faktor Eksposi Petugas Radiologi mengatur faktor eksposi : 70-80 kV, mA : 250-320, sec :0,08-0,12. 8. Petugas radiologi konsul atau melapor kepada Radiolog. 9. Setelah pemeriksaan selesai petugas dan perawat radiologi melakukan kebersiham tangan sesuai prosedur. 10.Petugas radiologi dan perawat merapikan alat dan membuang alat bekas pakai sesuai dengan prosedur. 11.Petugas radiologi menginformasikan kepada pasien/keluarga bahwa pemeriksaan telah selesai. 12.Petugas radiologi mengantar pasien hingga ke ruang tunggu radiologi.



PEMERIKSAAN FISTULOGRAFI No.Dokumen



No.Revisi



Halaman :



RSUD DR. RADEN SOEDJATI S PURWODADI KAB. GROBOGAN 13.Untuk pasien rawat jalan diinformasikan bahwa ada waktu tunggu untuk pencetakan gambar dan interpretasi oleh radiolog. 14.Untuk pasien rawat inap, Petugas radiologi menelpon ruangan bahwa pemeriksaan telah selesai dan diminta untuk segera menjemput pasien di radiologi dan melakukan prosedur transfer pasien sesuai prosedur. 15.Petugas radiologi dan perawat radiologi melakukan kebersihan tangan sesuai prosedur. 16.Petugas mencetak gambar sesuai dengan SPO Cetak gambar dan selanjutnya diserahkan Dokter Spesalis Radiologi untuk dilakukan interpretasi. UNIT TERKAIT



Rawat Jalan, Rawat Inap, Gawat Darurat.