5 0 85 KB
PENJAHITAN ROBEKAN PERINEUM Nomor
No.
TEMANGGUNG
Dokumen :
Revisi :
Jalan Gatot Subroto KM 2
012.40/SPO-KEBID/II/2016
RSU GUNUNG SAWO
Halaman : /3
Manding Temanggung
Ditetapkan, Direktur RSU Gunung Sawo
STANDAR
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
Temanggung
1 Februari 2016
OPERASIONAL
dr. Luciana Dewi NIK.201004-2-032 PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN PROSEDUR
Memperbaiki robekan perineum dengan jalan menjahit lapis demi lapis Sebagai pedoman agar robekan pada perineum baik, yang terjadi akibat luka episiotomi maupun ruptur perineum spontan dapat dijahit dengan benar. Setiap petugas mampu memberikan asuhan pada ibu hamil, bersalin, dan nifas ETIOLOGI Robekan pada perineum
umumnya
terjadi
pada
persalinan dimana : 1. Kepala janin terlalu cepat lahir. 2. Persalinan tidak dipimpim sebagaimana mestinya. 3. Sebelumnya pada perineum terdapat banyak jaringan parut. 4. Pada persalinan dengan distoksia bahu. JENIS/TINGKAT 1. Robekan perineum dapat dibagi atas 3 tingkat : a. Tingkat I : Robekan hanya terjadi pada selaput lendir vagina dengan atau tanpa mengenai kulit perineum sedikit. b. Tingkat Il : Robekan yang terjadi lebih dalam yaitu selain mengenai selanput lendir vagina juga RSU Gunung Sawo Temanggung
1
PENJAHITAN ROBEKAN PERINEUM Nomor
No.
TEMANGGUNG
Dokumen :
Revisi :
Jalan Gatot Subroto KM 2
012.40/SPO-KEBID/II/2016
RSU GUNUNG SAWO
Halaman : /3
Manding Temanggung
Ditetapkan, Direktur RSU Gunung Sawo
STANDAR
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
Temanggung
1 Februari 2016
OPERASIONAL
dr. Luciana Dewi NIK.201004-2-032 mengenai muskulus perinei transversalis, tapi tidak mengenai sphinter ani. c. Tingkat III : Robekan yang terjadi mengenai seluruh perineum sampai mengenai otot-otot sphinfer ani. 2. Teknik menjahit robekan perineum : a. Tingkat I : Penjahitan robekan perineum tingkat I dapat dilakukan hanya dengan memakai catgut yang dijahit secara jelujur (continouse suture) atau dengan cara angka delapan (figure of eight). b. Tingkat II : Sebelum dilakukan penjahitan pada robekan perineum tingkat l maupun tingkat II, jika dijumpai pinggir robekan yang tidak rata atau bergerigi, maka pinggir yang bergerigi tersebut yang
diratakan
terlebih
dahulu,
kemudian
digunting. Setelah pinggir robekan rata, baru dilakukan penjahitan luka robekan c. Mula mula otot dijahit dengan catgut, kemudian selaput lendir vagina dijahit dengan catgut secara terputus-putus atau jelujur, penjahitan selaput lendir vagina dimulai dari puncak robekan. RSU Gunung Sawo Temanggung
2
PENJAHITAN ROBEKAN PERINEUM Nomor
No.
TEMANGGUNG
Dokumen :
Revisi :
Jalan Gatot Subroto KM 2
012.40/SPO-KEBID/II/2016
RSU GUNUNG SAWO
Halaman : /3
Manding Temanggung
Ditetapkan, Direktur RSU Gunung Sawo
STANDAR
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
Temanggung
1 Februari 2016
OPERASIONAL
dr. Luciana Dewi NIK.201004-2-032 UNIT TERKAIT
Ruang Bersalin
RSU Gunung Sawo Temanggung
3