SOP Prosedur Standar Keselamatan Pasien [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALTIM



SPO PEMASANGAN GELANG IDENTITAS PASIEN No. Dokumen



Halaman 1/3



Ditetapkan Oleh Direktur Poltekkes Kemenkes Kaltim



Jl. W. Monginsidi No. 38 Samarinda 1



Tujuan



2



Definisi



3



Prosedur



Memastikan identifikasi pasien dengan benar selama pasien dirawat di Rumah Sakit Proses kegiatan identifikasi dengan memasang gelang identitas pasien rawat inap pada pergelangan tangan kiri yang tercantum nama, tanggal lahir dan nomor rekam medis



KOMPONEN PERSIAPAN ALAT Gelang identitas berwarna biru untuk laki atau berwarna merah muda untuk perempuan PELAKSANAAN 1.Siapkan gelang identitas pasien sesuai jenis kelamin oleh petugas TP2RN atau TP2RO. 2. Pastikan gelang identitas berisi nama, tanggal lahir dan nomor rekam medis pasien 3. Serahkan kepada perawat IRD, IRNA atau IPI 4.Perawat mengucapkan salam"Selamat pagi/siang/sore/malam, Bapak/lbu" 5. Sebut nama dan departemen/unit kerja anda. "Saya(nama), dari unit kerja (sebutkan ruangan) 6. Tanya nama dan tanggal lahir pasien cocokan dengan gelang identitas yang akan dipasang 7. Jelaskan maksud dan tujuan pemasangan gelang identitas kepada pasien 8. Lakukan verifikasi untuk mengetahui bahwa pasien dan atau keluarga memahami informasi yang diberikan 9. Pasangkan gelang identitas pada pergelangan tangan pasien (sesuaikan dengan kondisi pasien) 10.lnformasikan kepada pasien dan atau keluarga bahwa gelang identitas ini harus selalu dipakai hingga pasien diperbolehkan pulang "Bapak/lbu, mohon agar gelang identitas ini jangan dilepas selama masih dalam perawatan di Rumah Sakit



Ya



Tdk



11.Ucapkan terimakasih dan sampaikan "Terima kasih atas pengertian dan kerjasama yang baik. Penilaian:(Jumlah Nilai) X 100 26 ..................,..................................20......... .. Penguji



(………………………………………)



POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALTIM



SPO ASESMEN AWAL RISIKO JATUH PASIEN DEWASA DI RUANG RAWAT INAP



No. Dokumen Jl. W. Monginsidi No. 38 Samarinda 1



Halaman 1/2



Ditetapkan Oleh Direktur Poltekkes Kemenkes Kaltim



1. Menurunkan risiko jatuh pasien dewasa.



Tujuan



2. Membuat asuhan perawatan pasien dewasa menjadi lebih aman



2



Definisi



Merupakan cara mengidentifikasi pasien-pasien berisiko jatuh dengan Skala Jatuh Morse yang merupakan cara cepat dan sederhana menilai kemunakinan pasien [atuh.



3



Prosedur



KOMPONEN PELAKSANAAN 1. Ucapkan salam dan memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama petugas kepada pasien/keluarga. 2. Melakukan identifikasi pasien dengan menanyakan nama pasien dan tanggal lahir sembari mencocokan dengan gelang identitas pasien 3. Menjelaskan tindakan yang akan dilaksanakan. 4. Hanya dilakukan pada pasien dengan tingkat kesadaran (GCS) >8 5. Untuk pasien dengan tingkat kesadaran (GCS) < 8, dianggap berisiko tinggi jatuh, maka tidak perlu dilakukan asesmen awal risiko jatuh, tetapi llakukan asesmen lanjutan risiko jatuh. 6. Melakukan asesmen risiko jatuh sesuai formulir penilaian risiko jatuh pasien dewasa, meliputi 1. :Riwayat Jatuh : a. Jika pasien mengalami kejadian jatuh saat masuk



rumah sakit atau terdapat riwayat kejadian jatuh fisiologis dalam 12 bulan terakhir ini, seperti pingsan atau gangguan gaya berjalan, berikan skor 25.



b. Jika pasien tidak mengalami jatuh berikan, skor 0.



2. Diagnosis Sekunder : a. Jika pasien memiliki lebih dari satu diagnosis



medis, berikan skor 15.



b. Jika tidak, berikan skor 0.



3. Alat Bantu :



Ya



Tdk



a. Jika pasien berpegangan pada perabot untuk berjalan,



berikan skor 30.



b. Jika pasien menggunakan tongkat/alat penopang,



berikan skor 15.



c. Jika pasien dapat berjalan tanpa alat bantu, berikan



skor 0.



4. Terapi lntravena (terpasang infus) : a. Jika pasien terpasang infus, berikan skor 20. b. Jika tidak berikan skor 0. Pasien yang terpasang



plug tanpa cairan infus, scor dianggap O.



5. Gaya Berjalan : a. Jika pasien mengalami gangguan gaya berjalan : mengalami kesulitan untuk bangun dari kursi, menggunakan bantalan tangan kursi untuk mendorong tubuhnya, kepala menunduk, pandangan mata terfokus pada lantai, memerlukan bantuan sedang-total untuk menjaga keseimbangan dengan berpegangan pada perabot, orang atau alat bantu berjalan dan langkah-langkahnya pendek : berikan skor 20 b. Jika pasien lemah, mengangkat keseimbangan, untuk berjalan berikan skor 10.



memiliki gaya berjalan yang pasien membungkuk, tidak dapat kepala tanpa kehilangan atau memerlukan bantuan ringan dan langkah-langkahnya pendek :



c. Jika pasien memiliki gaya berjalan berjalan normal : berikan skor 0 6. Status Mental : a.



ldentifikasi asesmen pasien terhadap dirinya sendiri mengenai kemampuannya untuk berjalan/beraktivitas. Jika pasien mempunyai over-estimasi terhadap kemampuan fisiknya berikan skor 15.



b.



Jika asesmen pasien sesuai dengan kemampuan sebenarnya :berikan skor 0.



7. Menentukan tingkat risiko pasien, dengan melihat jumlah skor yang didapat: a.



bila skor 0-24, berisiko rendah jatuh



b.



bila skor 25-50, berisiko sedang



jatuh c.



bila skor � 51, berisiko tinggi jatuh



8. Memberikan informasi dan edukasi pada pasien dan keluarga 9. Menuliskan nama petugas dan paraf pada kolom yang telah disediakan



Penilaian:(Jumlah Nilai) X 100 24



..................,..................................20......... .. Penguji



(………………………………………)



POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALTIM



SOP ASESMEN LANJUTAN DAN PENATALAKSANAAN RISIKO JATUH ANAK (SKALA HUMPTY DUMPTY) No. Dokumen



Halaman 1/3



Ditetapkan Oleh Direktur Poltekkes Kemenkes Kaltim



Jl. W. Monginsidi No. 38 Samarinda 1. Menurunkan risiko jatuh pasien anak. 1



Tujuan



2. Membuat asuhan perawatan pasien menjadi lebih aman.



2



Definisi



Penilaian risiko jatuh lanjutan pada pasien anak yang di rawat inap, dilakukan setiap shift, atau jika terjadi perubahan kondisi



3



Prosedur



KOMPONEN



Ya



PELAKSANAAN : 1. Ucapkan salam dan memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama petugas kepada pasien/keluarga. 2. Lakukan identifikasi pasien dengan menanyakan nama pasien dan tanggal lahir sembari mencocokan dengan gelang identitas pasien 3. Jelaskan tindakan yang akan dilaksanakan 4. Lakukan asesmen ulang risiko jatuh sesuai formulir asesmen lanjutan risiko jatuh pasien anak. 5. Lakukan intervensi jatuh standar dengan checklist pada kolom yang tersedia, meliputi :



memberi



a. Orientasikan ruangan pada asien dan keluarga b. Buat posisi tempat tidur rendah dan ada remnya. c. Pasang pengaman samping tempat tidur d. Pasien yang memerfukan perhatian diletakkan dekat nurse station bila memunginkan e. Menyarankan agar menggunakan alas kaki yang tidak licin untuk pasien yang dapat berjalan (kecuali untuk unit tertentu) f. Edukasi



orang



tua /pendamping



untuk



selalu



Tdk



mendampingi pasien dalam aktivitas sehari - hari g. Pakaikan klip risiko jatuh b erwarna kuning. h. Memasang tanda segitiga risiko jatuh warna kuning yang di pasang pada bed atau tiang infus pasien i. Lingkungan harus mengandung risiko.



bebas



dari



kondisi



yang



(contoh: lantai yang Hein, kamar mandi yang basah sehingga berpotensi membuat pasien lebih mudah jatuh, dll) j. Melakukan penilaian ulang s etiap shift k.Semua kegiatan yang dilakukan pada pasien harus didokumentasikan 6. Tuliskan nama petugas dan paraf pada kolom yang telah disediakan



Penilaian:(Jumlah Nilai) X 100 25



NILAI =



..................,..................................20......... .. Penguji



(………………………………………)



POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALTIM



SPO ASESMEN RISIKO JATUH PADA PASIEN RAWAT JALAN dan IRD (MODIFIKASI GET UP & GO TEST)



No. Dokumen



Halaman 1/2



Ditetapkan Oleh Direktur Poltekkes Kemenkes Kaltim



Jl. W. Monginsidi No. 38 Samarinda 1. Menurunkan risiko pasien jatuh dan akibat tak terduga lainnya 1



Tujuan



2. Membuat pasien menjadi lebih aman Merupakan cara cepat dan sederhana menilai kemungkinan pasien jatuh di



2



Definisi



3



Prosedur



Rawat Jalan dan Rawat Darurat KOMPONEN PELAKSANAAN : 1.Ucapkan salam dan memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama petugas kepada pasien I keluarga. 2. Melakukan identifikasi pasien dengan mencocokan nama dan tanggal lahir di gelang identitas pasien. 3. Menjelaskan tindakan yang akan dilaksanakan 4. Melakukan asesmen risiko jatuh menggunakan metode Test Get Up & Go Test: a. Perhatikan cara berjalan pasien saat akan duduk dikursi. Apakah pasien tampak tidak seimbang (sempoyongan atau limbung?), apakah pasien menggunakan alat bantu (tongkat/kurk/tripot/kursi roda/orang lain) saat berjalan? b. Perhatikan pasien apakah memegang pinggiran kursi atau meja penopang saat duduk? 5. Menentukan tingkat risiko : a.



bila tidak ditemukan a dan b maka pasien tidak berisiko jatuh



b.



Bila ditemukan a atau b maka pasien berisiko jatuh rendah



c.



Bila ditemukan a dan b maka pasien berisiko jatuh tinggi



Ya



Tdk



6. Memberikan informasi dan edukasi pada pasien dan keluarga 7. Memasangkan pita kuning bagi pasien yang berisiko tinggi jatuh, di lengan kanan atau kiri, atau area yang terlihat, dan bukan area yang sakit 8. Untuk pasien anak dan pasien yang mengalami penurunan tingkat kesadaran, pemasangan pita kuning bisa diganti dengan pemasangan klip kuning pada gelang identitas pasien. 9. Memprioritaskan pasien yang terpasang pita kuning dalam pelayanan 1 O. Menuliskan nama petugas dan tanda tangan pada kolom yang telah disediakan



Penilaian:(Jumlah Nilai) X 100 22



NILAI =



..................,..................................20......... .. Penguji



(………………………………………)



POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALTIM



SOP IDENTIFIKASI PASIEN SEBELUM MENGAMBIL DARAH/SPESIMEN LAIN No. Dokumen



Halaman 1/2



Ditetapkan Oleh Direktur Poltekkes Kemenkes Kaltim



Jl. W. Monginsidi No. 38 Samarinda 1



Tujuan



2



Definisi



3



Prosedur



1. Memastikan identifikasi pasien dengan benar selama pasien dirawat di Rumah Sakit 2. Menghindari Kesalahan dalam pengambilan darah/specimen lain Proses kegiatan identifikasi pasien dengan mencocokkan gelang identifikasi pasien rawat inap dengan pertanyaan terbuka tentang nama dan tanggal lahir pasien sebelum dilakukan tindakan pengambilan darah/ spesimen lain. KOMPONEN Ya Tdk 1. Ucapkan salam 2. Perkenalkan diri dengan menyebutkan nama 3. Lakukan identifikasi pada pasien sebelum mengambil darah/spesimen lain “ Bapak/ibu, sesuai peraturan keselamatan pasien, sebelum mengambil darah/ mengambil spesimen ….. saya akan melakukan konfirmasi identifikasi dengan meminta Bapak/ibu menyebutkan nama dan tanggal lahir Bapak/ibu untuk dicocokkan dengan data pada gelang identitas 4.



Cocokkan nama dan tanggal identitas untuk pasien rawat inap



lahir



pada



gelang



5. Cocokkan nama dan tanggal lahir pada form permintaan pemeriksaan pada pasien rawat jalan 6. Setelah identifikasi sesuai, laksanakan tindakan yang sesuai Penilaian:(Jumlah Nilai) X 100 3 NILAI =



..................,..................................20......... Penguji



(………………………………………)



POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALTIM



SPO DENTIFIKASI PASIEN SEBELUM PEMBERIAN OBAT No. Dokumen



Halaman 1/2



Ditetapkan Oleh Direktur Poltekkes Kemenkes Kaltim



Jl. W. Monginsidi No. 38 Samarinda 1



Tujuan



2



Definisi



3



Prosedur



Memastikan identifikasi pasien dengan benar selama pasien dirawat di Rumah Sakit Pemakaian pelindung mata dimaksudkan untuk melindungi mata selama melakukan tindakan atau perawatan pasien yang memungkinkan terjadinya percikan darah dan cairan tubuh lain. KOMPONEN 1. Ucapkan salam 2. Perkenalkan diri dengan



Ya



menyembutkan



nama dan



ruangan tempat bekerja 3. Lakukan identifikasi pada pasien sebelum memberikan



obat/pengobatan " Bapak/ibu, sesuai peraturan keselamatan pasien, sebelum memberikan obat saya akan melakukan konfirmasi identifikasi dengan meminta Bapak/ibu menyebutkan nama dan tanggal lahir Bapak/ibu. 4. Cocokkan nama dan tanggal lahir pada gelang identitas



pasien untuk pasien rawat inap 5. Cocokkan nama dan tanggal lahir pada resep/permintaan obat pada pasien rawat jalan 6. Setelah identifikasi sesuai, laksanakan tindakan yang sesuai



Penilaian:(Jumlah Nilai) X 100



..................,..................................20...........



3 Penguji NILAI =



(…………………………………………)



Tdk



POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALTIM



SPO IDENTIFIKASI PASIEN SEBELUM PEMERIKSAAN RADIOLOGI



No. Dokumen



Halaman 1/1



Ditetapkan Oleh Direktur Poltekkes Kemenkes Kaltim



Jl. W. Monginsidi No. 38 Samarinda 1.



1



Tujuan



Proses kegiatan identifikasi dengan mencocokkan gelang identifikasi pasien rawat inap dengan pertanyaan terbuka tentang nama dan tanggal lahir pasien sebelum dilakukan prosedur pemeriksaan radiologi



2 Definisi 3



2.



Memastikan identifikasi pasien dengan benar selama pasien dirawat di Rumah Sakit Menghindari kesalahan dalam prosedur tindakan



Prosedur



KOMPONEN 1. Ucapkan salam 2. Perkenalkan diri dengan menyembutkan nama dan ruangan tempat bekerja 3. Lakukan identifikasi pada pasien sebelum melakukan pemeriksaan radiologi. " Bapak/ibu, sesuai peraturan keselamatan pasien, sebelum melakukan tindakan..... saya akan melakukan konfirmasi identifikasi dengan meminta Bapak/ibu menyebutkan nama dan tanggal lahir. 4. Cocokkan nama dan tanggal lahir pada gelang identitas pasien untuk pasien rawat inap 5. Cocokkan nama dan tanggal lahir pada form permintaan radiologi pada pasien rawat jalan 6. Setelah identifikasi sesuai, laksanakan tindakan sesuai program yang dimaksud



Penilaian:(Jumlah Nilai) X 100 3



NILAI =



..................,..................................20........... Penguji



(…………………………………………)



Ya



Tdk



POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALTIM



SPO PELAKSANAAN CEK LIS KESELAMATAN PASIEN OPERASI/ SURGICAL SAFETY CHECKLIST (SIGN IN,TIME OUT, DAN SIGN OUT) No. Dokumen



Halaman 1/2



Ditetapkan Oleh Direktur Poltekkes Kemenkes Kaltim



Jl. W. Monginsidi No. 38 Samarinda 1. Menjadi acuan tindakan meningkatkan keselamatan pasien dengan verifikasi lokasi operasi yang tepat, prosedur yang tepat, dan pasien yang tepat pada tindakan invasif atau operasi di Rumah Sakit 1



Tujuan



2. Mencegah risiko kesalahan tindakan invasif/ operasi di Rumah Sakit 3. Terlaksananya proses Sign in, Time Out dan Sign out pada tindakan operasi/ invasif di Rumah Sakit Pelaksanaan Cek List Keselamatan Pasien Operasi/ Surgical Safety Checklist adalah serangkaian tindakan untuk menjaga keselamatan pasien yang menjalani tindakan operasi/ tindakan kedokteran yang terdiri dari Sign In, Time Out dan Sign Out. Sign In dilaksanakan sebelum pasien dilakukan tindakan induksi anestesi di ruang operasi.



4



Definisi



Time Out dilaksanakan setelah pasien dibius sebelum mulai tindakan operasi /sebelum insisi kulit. Sign Out dilaksanakan sebelum tim operasi



dan pasien meninggalkan kamar



Proses ini menggunakan komunikasi verbal dan interaksi langsung oleh semua anggota tim bedah yang melaksanakan tindakan kedokteran/operasi dan didokumentasikan pada format Ceklist Keselamatan Pasien Operasi. 5



Prosedur



KOMPONEN I.Pelaksanaan SIGN IN: Dibacakan dengan keras oleh Penata anestesi sebelum induksi anestesi, dengan langkahlangkah sebagai berikut: 1. Konfirmasi : a. Identifikasi pasien : nama lengkap dan tanggal



lahir pasien lalu dicocokkan dengan gelang



Ya



Tdk



identitas pasien b. lokasi/sisi yang akan di operasi c. Prosedur tindakan d. Surat ijin tindakan



2. Lokasi tindakan/operasi diberi tanda 3. Mesin dan obat-obatan anestesi dicek lengkap 4. Pulse oximeter terpasang dan berfungsi 5. Apakah pasien mempunyai riwayat alergi ? 6. Apakah pasien ada kesulitan bernafas/risiko aspirasi dan peralatan bantu tersedia? 7. Apakah ada risiko kehilangan darah >500 ml (7 ml/Kg BB pada anak)? 8. Apakah akses intravena dan terapi cairan direncanakan 9. Ceklis SIGN IN ditanda tangani oleh dokter anestesi dan penata anestesi diberi tanggal dan waktu setelah dilakukan sign in



II.Pelaksanaan TIME OUT dibacakan dengan keras oleh Perawat sirkuler sebelum pasien dibius, sebelum memulai pembedahan atau sebelum insisi kulit, dengan langkahlangkah sebagai berikut: 1 Konfirmasi seluruh anggota tim memperkenalkan nama dan peran masing-masing 2. Dokter Bedah, Dokter Anestesi dan Perawat melakukan konfirmasi secara verbal a.



Nama pasien



b.



Lokasi tindakan/Operasi



c.



Prosedur



3. Apakah antibiotik profilaksis sudah diberikan 30 menit sebelumnya? a.



Nama antibiotik yang diberikan: …………………



b.



Dosis antibiotik yang diberikan :



………………… 4. Antisipasi Kejadian Kritis: 1) Review Dokter Bedah : langkah apa yang akan dilakukan bila kondisi kritis atau kejadian yang tidak diharapkan, pemanjangan lamanya operasi, antisipasi kehilangan darah? 2) Review Tim Anestesi : apakah ada hal khusus yang perlu diperhatikan pada pasien. 3) Review Tim Perawat: apakah peralatan sudah steril, apakah ada alat-alat yang perlu diperhatikan khusus 5. Apakah hasil Radiologi sudah terpasang? 6. Ceklis TIME OUT ditandatangani oleh Perawat sirkuler III.Pelaksanaan SIGN OUT dibacakan sebelum pasien meninggalkan ruang operasi 1. Perawat melakukan konfirmasi secara verbal dengan tim a.



Nama prosedur telah dicatat ?



b.



Instrumen, kasa, dan jarum telah dihitung dengan benar/lengkap?



c.



Spesimen sudah diberi label?



d.



Apakah ada peralatan bermasalah?



e.



Dokter Bedah, Anestesi dan Perawat melakukan review masalah utama untuk penyembuhan dan manajemen pasien?



f.



Penghitungan alat yang dipakai awal dan sesudah



g.



Ceklis SIGN OUT ditantangani oleh Dokter operator, Dokter anestesi dan Perawat sirkuler



2. Dokumentasikan semua kegiatan ceklis keselamatan pembedahan di dalam Rekam Medik Penilaian:(Jumlah Nilai) X 100 3 NILAI =



..................,..................................20........... Penguji



(…………………………………………)