SOP WS 42 Tyre Management [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

STANDART OPERATING PROCEDURE No. Dok TYRE MANAGEMENT



PT. SIMS JAYA KALTIM



Department



Name



Prepared by



Supervisor



Sugeng Yudiono



Checked by



Superintendent



Gazali Rahman



Reviewed by



Manager



Lee Hak Yong



MR ISO 14001 & OHSAS 18001



Joko Widodo



MR ISO 9001 & ISO 50001



Agus Supriyono



Direktur Operasional



Kim Ki Hyun



Approved by



: SOP-WS-42 Revisi : 00 Tanggal : 25/1/2016 Halaman : 1 dari 18



Signature



STANDART OPERATING PROCEDURE No. Dok



: SOP-WS-42 Revisi : 00 Tanggal : 25/1/2016 Halaman : 2 dari 18



TYRE MANAGEMENT



PT. SIMS JAYA KALTIM



LEMBAR PERUBAHAN NO



TANGGAL



REVISI



HAL



ISI MATERI TENTANG



TERDAHULU



PERUBAHAN



STANDART OPERATING PROCEDURE No. Dok



PT. SIMS JAYA KALTIM



TYRE MANAGEMENT



: SOP-WS-42 Revisi : 00 Tanggal : 25/1/2016 Halaman : 3 dari 18



1. TUJUAN 1.1. SOP ini bertujuan memastikan proses perencanaan, pengelolaan, pemakaian dan perbaikan (repair & retread) tyre sesuai dengan budget yang direncanakan baik dari segi kuantitas maupun kualitas. 1.2. Memastikan pengendalian mekanisme pengelolaan dan pemakaian tyre sesuai dengan Sistem Manajemen Mutu, Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan Hidup (QSHE). 2. RUANG LINGKUP 2.1. SOP ini menjelaskan mekanisme perencanaan anggaran kebutuhan (budget) tyre, pemasangan (assembly) tyre-rim, pemantuan tyre in-service (yang terpasang pada unit yang sedang beroperasi) dan pada proses tyre warranty claim. 2.2. Adapun ruang lingkup meliputi sebagai berikut : Departemen Workshop. 3. REFERENSI 3.1. Undang Undang No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja. 3.2. Undang Undang No. 13 Tahun 2013 Tentang Ketenagakerjaan. 3.3. Kepmen PE No. 555K/26/M.PE Tahun 1995 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Pertambangan Umum, Pasal 33 Tentang Tindakan Mencegah Bahaya. 3.4. PP No. 50 Tahun 2012, Tentang Penerapan SMK3, Elemen 6, Tentang Keamanan Bekerja Berdasarkan SMK3. 3.5. Permen ESDM No. 38 Tahun 2014, Tentang Penerapan SMKP Minerba, Elemen 4.4, Tentang Pelaksanaan Pengelolaan KO Pertambangan. Elemen 4.4.1,Tentang Sistem & Pelaksanaan Pemeliharaan & Perawatan Sarana, Prasarana, Instalasi & Peralatan. Elemen 4.4.3,Tentang Kelayakan Sarana, Prasarana, Instalasi, dan Peralatan Pertambangan. 3.6. ISO 9001:2015, Tentang Sistem Manajemen Mutu Klausul 8.1 Tentang Perencanaan dan Pengendalian Operasional 3.7. ISO 14001:2004, Tentang Sistem Manajemen Lingkungan Klausul 4.3.2 Tentang Aspek Lingkungan. 3.8. OHSAS 18001:2007, Tentang Sistem Manajemen K3 Klausul 4.2 Tentang Kebijakan K3. Klausul 4.4.6 Tentang Pengendalian Operasional, Klausul 4.5.1 Tentang Pemantauan & Pengukuran Kinerja



STANDART OPERATING PROCEDURE No. Dok



PT. SIMS JAYA KALTIM



TYRE MANAGEMENT



: SOP-WS-42 Revisi : 00 Tanggal : 25/1/2016 Halaman : 4 dari 18



4. DEFINISI 4.1. Tyre Management Adalah sistem pengelolaan tyre mulai dari pemilihan, penggunaan, perawatan, penanganan kerusakan, dan pencatatan sampai akhir masa pakai nya. 4.2. Tyre / Ban Adalah salah satu komponen roda pada unit yang umum nya terbuat dari meterial karet, nilon, baja, dan lain-lain, berfungsi antara lain sebagai penahan beban, menyerap guncangan, meneruskan daya cengkeram dan pengereman, dan menggerakkan unit ke arah tertentu. 4.3. Rim / Wheel Adalah salah satu komponen lingkar roda pada unit yang terbuat dari baja atau material logam lain, berfungsi sebagai pemasangan tyre ke unit. 4.4. Rim Assy / Wheel Assy Adalah gabungan rim dan komponen yang siap dipasang ke tyre. 4.5. In-Service Tyre Adalah tyre yang masih terpasang di unit dan masih dipergunakan atau sedang beroperasi. 4.6. Inspeksi Tyre Adalah kegiatan pemeriksaan terhadap fisik tyre (Contoh: periksa tread, tekanan angin, dan lain-lain) dan memberikan analisa untuk tindakan lebih lanjut baik untuk maintenance maupun penggantian tyre. 4.7. Tyre Kanibal Adalah tyre yang diambil dari unit lain yang sedang breakdown, maintenance atau stanby. 4.8. Off The Road ( OTR ) Tyre Adalah semua tyre yang menggunakan rim 24 inch keatas. 4.9. On The Road ( OTR ) Tyre Adalah semua tyre non off the road (OTR) yang menggunakan rim dibawah 24 inch. 4.10. Claim Warranty Tyre Adalah proses meminta penggantian kerugian tyre, maupun jasa service kepada vendor akibat dari terjadinya kerusakan tyre yang tidak terencana (unsceduled breakdown) yang bukan disebabkan oleh karena mis-maintenance / mis-operation. 4.11. Mis-Maintenance / Mis-Operation Adalah proses pemeliharaan / pengoperasian yang tidak mengikuti prosedur yang benar. 4.12. Retread (Vulkanisir) Adalah proses pelapisan ulang karet (liner) baru pada bagian tread atau tapak tyre. 4.13. Issuing Voucher Adalah dokumen permintaan atas barang – barang yang digunakan oleh Dept. / Sect. kepada Dept. Log. 4.14. IBPR Adalah proses untuk mengidentifikasi semua bahaya / aspek dan menilai tingkat resiko /



STANDART OPERATING PROCEDURE No. Dok



PT. SIMS JAYA KALTIM



TYRE MANAGEMENT



: SOP-WS-42 Revisi : 00 Tanggal : 25/1/2016 Halaman : 5 dari 18



dampak dari bahaya / aspek yang ada ditempat kerja. 4.15. Observasi Tugas Terencana (OTT) Adalah program yang bersifat pro-aktif yang dilakukan oleh pengawas secara terjadwal untuk mengidentifikasi tindakan tidak aman saat karyawan melakukan aktivitas dengan membandingkan urutan langkah yang ada di-dalam JSA. 4.16. JSA (Job Safety Analysis) Adalah alat bantu manajemen untuk mengidentifikasi resiko pekerjaan dengan mengurutkan langkah-langkah pelaksanaan aktivitas suatu pekerjaan dan menetapkan pengendaliannya. 5. TANGGUNG –JAWAB 5.1. Tyre Maintenance 5.1.1. Tyreman 5.1.1.1. Wajib memastikan pressure gauge harian kalibrasi terhadap master gauge sebelum digunakan dengan ketentuan jika deviasi lebih dari + 5 psi maka pressure gauge harus dicrap. 5.1.2. Foreman / Supervisor Tyre 5.1.2.1. Membuat master pressure gauge yang dikalibrasi setiap 6 (enam) bulan sekali atau diganti dengan yang baru yang memiliki sertifikat kalibrasi dari manufaktur dan melakukan monitoring terhadap periode kalibrasi. 5.1.2.2. Memastikan pemasangan dual tyre (dual mounted tyres) yang dipasang bagian belakang unit sesuai dengan standard (matching of tyre). 5.1.2.3. Memastikan mekanisme pelepasan / rotasi tyre di unit sesuai dengan standard. 5.1.2.4. Memastikan tyre handler hanya dioperasikan oleh tyreman yang telah memiliki SIMPER tyre handler. 5.1.2.5. Memastikan pengencangan nut (mur) pada pemasangan tyre – rim assy sesuai dengan penggunaan dan perawatan torque wrench. 5.1.2.6. Memastikan tyreman telah melakukan pengencangan ulang (retorque) nut pada roda setelah unit beroperasi 1 (satu) kali ritasi (cycle) untuk unit produksi, atau setelah unit beroperasi selama 1 jam untuk unit support (grader / wheel loader). 5.1.3. Superintendent / Tyre Engineer 5.1.3.1. Memastikan air pressure check (inspeksi tekanan angin) untuk setiap unit produksi dan unit support. 5.1.3.2. Memastikan inspeksi tread untuk setiap unit. 5.1.3.3. Memastikan foreman / supervisor tyre telah mendapatkan trainning yang berkaitan dengan peningkatan skill dan knowledge terhadap situasi dan kondisi tambang yang dapat mempengaruhi life time tyre.



STANDART OPERATING PROCEDURE No. Dok



PT. SIMS JAYA KALTIM



5.1.3.4.



TYRE MANAGEMENT



: SOP-WS-42 Revisi : 00 Tanggal : 25/1/2016 Halaman : 6 dari 18



Memastikan semua operator sudah ditrainning agar operator memahami hal-hal yang sensitif terhadap life time tyre (operational tyre awareness trainning).



5.2. Tyre Warranty dan Tyre Repair Claim 5.2.1. Foreman / Supervisor Tyre 5.2.1.1. Menominasikan tyre yang diclaim warranty dan dapat dipertanggung jawabkan. 5.2.1.2. Melaporkan kepada atasan nya dan di distribusikan kepada tyre engineer dan departemen logistik. 5.2.1.3. Tyre warranty claim yang disetujui oleh vendor, bentuk pembayaran nya wajib mendapat persetujuan dari atasan nya. Jika pembayaran nya dalam bentuk pemotongan invoice maka tyre engineer wajib melaporkan nya ke acocount payable dan pihak yang melakukan pemotongan invoice digunakan dalam penagihan vendor ke berikut nya. 5.2.1.4. Pengajuan claim atas tyre repair wajib mendapatkan persetujuan dari atasannya guna memastikan bahwa pengajuan claim secara wajar. 5.3. Rim dan Tools Scrap 5.3.1. Foreman / Supervisor Tyre 5.3.1.1. Bertanggung jawab atas tyre, rim dan tool tyre yang akan di scrap dan di koordinasikan dengan pihak atasan nya. 5.3.1.2. Bertanggung jawab atas laporan kerusakan tyre. 5.3.1.3. Wajib memastikan serial number tyre / tool / rim yang akan di scrap. 5.4. Retread / Vulkanisir Tyre 5.4.1. Foreman / Supervisor Tyre 5.4.1.1. Memastikan tyre yang di vulkanisir (retread) dalam kondisi benarbenar akan di vulkanisir. 5.5. Klasifikasi dan Status Tyre 5.5.1. Foreman / Supervisor Tyre 5.5.1.1. Melakukan identifikasi kerusakan tyre untuk dikelompokkan kedalam klasifikasi scrap, repair atau retread. 5.5.1.2. Memberikan atas laporan atas status tyre kepada atasan nya. 5.6. Penyimpanan Tyre dan Rim 5.6.1. Foreman / Supervisor Tyre 5.6.1.1. Memastikan untuk tyre dengan ukuran rim 24 inch ke atas posisi penyimpanan diberdirikan dengan pengambilan tyre diutamakan



STANDART OPERATING PROCEDURE No. Dok



PT. SIMS JAYA KALTIM



5.6.1.2.



5.6.1.3.



5.6.1.4. 5.6.1.5.



5.6.1.6.



5.6.1.7.



TYRE MANAGEMENT



: SOP-WS-42 Revisi : 00 Tanggal : 25/1/2016 Halaman : 7 dari 18



terhadap tyre yang paling lama (FIFO). Memastikan untuk tyre dengan ukuran rim kurang 24 inch penumpukan secara benar dan pengambilan tyre diutamakan terhadap tyre yang paling lama. Memastikan lokasi penyimpanan tyre harus bebas dari pencemaran hidrokarbon, benda tajam, sumber panas (api, percikan las, dsb) dan sumber listrik. Memastikan semua kelompok tyre yang akan discrap, spare / stock, direpair, vulakanisir menjadi 4 (empat) kelompok. Memastikan untuk rim dan komponen nya dengan kondisi baru berukuran 24 inch dan yang lebih kecil penyimpanan pada permukaan rata, dengan penyangga palet kayu dan maksimal tumpuk 2 (dua) rim. Memastikan untuk rim – rim ukuran besar (diatas 24 inches) jika penyimpanan dilakukan secara vertikal, maka rim harus diganjal untuk mencegah pergerakkan rim. Memastikan penyimpanan rim harus terlindung dari pencemaran hidrokarbon, benda tajam, sumber panas, genangan air, hujan, dan sumber listrik.



5.7. Inpeksi Harian Tyre in – Service dan Kondisi Jalan Tambang 5.7.1. Foreman / Supervisor Tyre 5.7.1.1. Mengatur inspeksi tyre in-service, scedule rotasi / matching dengan menjadwalkan pengantian tyre. 5.7.1.2. Melakukan inpeksi secara harian pada tyre yang terpasang di unit dan melaporkan kondisi tyre / rim tidak aman yang ditemukan kepada foreman / supervisor tyre untuk tindakan lebih lanjut. 5.7.1.3. Melakukan inspkesi harian jalan tambang dan mendapat persetujuan dari produksi departemen dan wajib memberikan feedback kepada foreman / supervisor produksi atas hal – hal yang berdampak pada umur tyre. 5.8. Permintaan Tyre untuk Penggantian Tyre di Unit 5.8.1. Foreman / Supervisor Tyre 5.8.1.1. Memvalidasi form penggantian tyre sebelum penggantian tyre pada unit dilakukan. 5.8.1.2. Memastikan semua tyre, rim dan komponen telah tercatat pada form penggantian tyre. 5.8.1.3. Memastikan bahwa semua tyre, rim dan komponen telah good issue.



STANDART OPERATING PROCEDURE No. Dok



PT. SIMS JAYA KALTIM



TYRE MANAGEMENT



: SOP-WS-42 Revisi : 00 Tanggal : 25/1/2016 Halaman : 8 dari 18



5.9. Stock Tyre – Rim Assy 5.9.1. Foreman / Supervisor Tyre 5.9.1.1. Bertanggung jawab untuk membuat request tyre / rim / komponen lainnya ke logistik untuk stock dan sehingga stock selalu terjaga jumlah nya dan siap digunakan pada saat dibutuhkan. 5.9.1.2. Stock tyre yang ditempatkan pada area tyre untuk kepentingan pemasangan tyre – rim assy masih merupakan stock dan tanggung jawab dari pihak departemen logistik. 5.9.1.3. Departemen logistik wajib melakukan stock tacking terhadap stock tyre. 5.9.1.4. Jumlah minimum stock tyre rim – assy mengikuti ketentuan matriks minimum stock dengan standard parameter. 5.10. Budget Tyre Tahunan dan Tyre Selection 5.10.1. Tyre Engineer 5.10.1.1. Memastikan spesifikasi tyre, rim dan assesories serta menghitung kebutuhan off the road tyre pertahun dan perbulan dengan memperhitungkan safety stock untuk mengantisipasi kurang pasokan diperiode tahun berjalan. 5.10.1.2. Memastikan perhitungan budget tyre tahunan harus berdasarkan data yearly mine plan dan summary target produksi dan kebutuhan equipment. 5.10.1.3. Kebutuhan tyre dari segi ukuran, pattern, tyre compound (campuran kimiawi dan komposisi ban) dan merk yang dipilih dengan kondisi tambang yang ada saat ini dan yang akan datang. 5.11. Umum 5.11.1. Tyre Engineer 5.11.1.1. Memastikan tersedia nya Indentifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko (IBPR) untuk aktivitas operasional tyre. 5.11.1.2. Memastikan aktivitas operasional tyre telah dilengkapi dan dilakukan sesuai dengan JSA yang ada melalui pelaksanaan Observasi Tugas Terencana (OTT). 5.11.1.3. Memastikan terlaksananya tyre management secara benar-benar dan dapat dipertanggung jawabkan. 5.11.1.4. Memastikan untuk life time tyre ukuran tyre tersebut. Untuk ukuran tyre dengan rim 24 inch kebawah berdasarkan jarak dan ukuran tyre rim 24 inch keatas berdasarkan hours meter (HM). 5.11.1.5. Melakukan evaluasi bersama foreman / supervisor atas laporan tyre bulanan agar dapat diketahui segala permasalahan, tindakan preventif dan perbaikan nya.



STANDART OPERATING PROCEDURE No. Dok



PT. SIMS JAYA KALTIM



: SOP-WS-42 Revisi : 00 Tanggal : 25/1/2016 Halaman : 9 dari 18



TYRE MANAGEMENT



6. FLOWCHART 6.1. Pembuatan Budget Tyre Tahunan Mulai



Kebutuhan Budget Tyre



Membuat Budget Tyre



Budget Tyre



Memeriksa Budget Tyre



Setuju ?



Tidak



Ya Tanda Tangan



Distribusi



Budget Tyre



Perencanaan & Realisasi Budget



Selesai



Budget tyre sudah ditanda tangani



STANDART OPERATING PROCEDURE No. Dok



PT. SIMS JAYA KALTIM



TYRE MANAGEMENT



: SOP-WS-42 Revisi : 00 Tanggal : 25/1/2016 Halaman : 10 dari 18



6.2. Permintaan Stock Tyre untuk Pasang Tyre-Rim Assy Mulai



Pemasangan TyreRim Assy



Membuat Issuing



Penerimaan Tyre ( good receipt )



Assembly Tyre-Rim di Tyre Shop



Selesai



Antara pihak tyre dan logistik



STANDART OPERATING PROCEDURE No. Dok



PT. SIMS JAYA KALTIM



: SOP-WS-42 Revisi : 00 Tanggal : 25/1/2016 Halaman : 11 dari 18



TYRE MANAGEMENT



6.3. Penggantian Tyre Unit Mulai



Penggantian Tyre



Informasi dari CCR VIA radio



Terima Informasi



Periksa Kondisi Tyre



Perlu Penggantian Tyre ?



Ya



Tidak Buat Maintenance Order Lapor ke CCR Penggantian Tyre Selesai Mencatat Penggantian Tyre



Input Penggantian Tyre



Buat Laporan Tyre Bulanan



Distribusi Laporan Tyre Bulanan



Evaluasi Laporan Tyre Bulanan



Selesai



STANDART OPERATING PROCEDURE No. Dok



PT. SIMS JAYA KALTIM



: SOP-WS-42 Revisi : 00 Tanggal : 25/1/2016 Halaman : 12 dari 18



TYRE MANAGEMENT



6.4. Monitoring Harian Tyre in Service Mulai



Monitoring Tyre in Service Cek tekanan angin, cek tread, cek kondisi fisik tyre, cek kondisi rim



Inspeksi Tyre in Service



Kondisi Aman ?



Ya Selesai



Tidak



Analisis



Informasikan Tindakan Tidak Perbaikan



Tindakan Lebih Lanjut



Input Data



Buat Laporan Tyre



Distribusi Laporan Bulanan Tyre



Evaluasi Laporan Tyre Bulanan



Selesai



STANDART OPERATING PROCEDURE No. Dok TYRE MANAGEMENT



PT. SIMS JAYA KALTIM



: SOP-WS-42 Revisi : 00 Tanggal : 25/1/2016 Halaman : 13 dari 18



6.5. Tyre Warranty Claim Mulai



Pengajuan Tyre Warranty Claim



Siapkan Barang & Data



Kirimkan Dokumen



Pengajuan Claim



Konfirmasi



Tidak



Inspeksi Fisik ?



Penanganan Kerusakan Tyre



Ya Inspeksi Bersama Vendor



Periksa Kondisi Tyre Terima Hasil Inspeksi Tidak



Repair ? Claim Diterima ?



Ya



Tidak



Ya Tempatkan Tyre di Repair Yard



Proses Penyelesaian Proses



Selesai



Tempatkan Tyre di Scrap Yard



Selesai



STANDART OPERATING PROCEDURE No. Dok



PT. SIMS JAYA KALTIM



TYRE MANAGEMENT



: SOP-WS-42 Revisi : 00 Tanggal : 25/1/2016 Halaman : 14 dari 18



7. Rincian Prosedur 7.1. Pembuatan Budget Tyre Tahunan 7.1.1. Adanya kebutuhan budget tyre tahunan dari Pimpinan/ manager untuk memenuhi rencana ketersediaan tyre. 7.1.2. Tyre engineer membuat perhitungan budget tyre berdasarkan data enginering. 7.1.3. Pimpinan/ manager memeriksa budget tyre apakah disetujui atau tidak. 7.1.4. Menandatangani budget tyre oleh direktur atau manager. 7.1.5. Tyre engineer mendistribusikan budget tyre yang sudah ditanda tangani kepada direktur, manajer, supervisor tyre, foreman tyre. 7.1.6. Melakukan perhitungan konsilidasi budget tyre oleh direktur / manager. 7.2. Permintaan Stock Tyre untuk pasang tyre – rim assy 7.2.1. Adanya kebutuhan pemasangan tyre – rim assy dari manager. 7.2.2. Supervisor tyre membuat pemintaan barang tyre dan rim dengan issuing yang sudah ditanda tangani. 7.2.3. Supervisor tyre melakukan penerimaan tyre / rim di gudang tyre secara fisik. 7.2.4. Foreman / supervisor tyre dan crew melakukan prosses assembly tyre dan rim di tyre shop. 7.3. Penggantian Tyre Unit 7.3.1. Adanya informasi kebutuhan penggantian kebutuhan penggantian tyre pada unit dari CCR via radio. 7.3.2. Foreman / supervisor tyre menerima informasi dari CCR via radio mengenai ada nya kebutuhan penggantian tyre di unit. 7.3.3. Foreman / supervisor tyre melakukan pemeriksaan ke lokasi (di-unit) kondisi tyre, rim atau komponen lainya, apakah perlu dilakukan penggantian atau tidak. 7.3.4. Foreman / supervisor tyre melaporkan ke CCR via radio jika tidak perlu dilakukan penggantian bahwa unit tidak perlu dibreakdown kan untuk penggantian tyre atau komponen lain nya. 7.3.5. Jika perlu penggantian maka foreman / supervisor membuat dan merelease maintenance order. 7.3.6. Tyreman melakukan penggantian tyre dibawah kepengawasan foreman / supervisor tyre. 7.3.7. Tyreman mencatat tyre yang dilepas dan tyre yang dipasang kedalam form replacement report. 7.3.8. Admin tyre melakukan penginputan data dari form penggantian tyre ke dalam komputer. 7.3.9. Membuat laporan bulanan tyre oleh admin tyre. 7.3.10. Mendistribusikan laporan bulanan tyre kepada tyre engineer / manager. 7.3.11. Manager mengevaluasi laporan bulanan tyre. 7.4. Monitoring Harian Tyre in Service 7.4.1. Adanya kebutuhan monitoring terhadap pemakaian tyre in service dari foreman / supervisor tyre. 7.4.2. Tyreman melakukan inspeksi tyre in service harian dengan menggunakan form daily tyre pressure inspection sheet yang meliputi pemeriksaan tekanan angin tyre, tread depth tyre, kondisi fisik tyre dan kondisi rim.



STANDART OPERATING PROCEDURE No. Dok



PT. SIMS JAYA KALTIM



TYRE MANAGEMENT



: SOP-WS-42 Revisi : 00 Tanggal : 25/1/2016 Halaman : 15 dari 18



7.4.3. Tyreman memeriksa apakah kondisi tyre dan rim sudah memenuhi kondisi aman atau tidak. 7.4.4. Foreman / supervisor tyre melakukan analisis terhadap kondisi tidak aman yang ditemukan dan menentukan tindakan lebih lanjut. 7.4.5. Foreman / supervisor menginformasikan kepada tyreman mengenai tindakan perbaikan (tindakan lebih lanjut) yang harus dilakukan. 7.4.6. Tyreman melakukan aktivitas sesuai dengan kondisi kerusakan yang ditemukan meliputi yaitu : menambah tekanan angin, penggantian tyre retread (vulkanisir), penggantian tyre repair, penggantian tyre scrap, penggantian tyre rotasi, penggantian tyre claim warranty. 7.4.7. Foreman / supervisor tyre melakukan input data kedalam komputer dari form daily pressure inspection sheet. 7.4.8. Foreman / supervisor tyre membuat laporan bulanan tyre pressure quality dan frequency dan tyre running report. 7.4.9. Mendistribusikan laporan bulanan tyre kepada tyre engineer dan manager. 7.4.10. Tyre engineer dan manager mengevaluasi laporan bulanan tyre. 7.5. Prosedur Tire Matching (penyesuaian Tire) Yang dimaksud dengan matching tire adalah menyesuaikan kondisi pasangan tire pada “dual tire” ( contoh tire posisi 3 & 4 atau 5 & 6 pada unit OHT ) baik dari tipe treadnya, tinggi treadnya hingga ke tipe konstruksinya ( bias / radial ). Matching tire ini dilakukan untuk menyeimbangkan beban yang diterima oleh tire yang nantinya akan dapat memaksimalkan umur pakai tire itu sendiri.



Hal-hal penting yang harus diperhatikan pada saat pemasangan tire pada posisi “dual” adalah : 7.5.1. Tinggi tread masing-masing tire. 7.5.2. Tipe konstruksi masing-masing tire (bias/ radial) 7.5.3. Tipe tread tire (Traction, rock, rock deep, dll) 7.5.4. Selain tinggi tread, hal yang juga sangat penting diperhatikan adalah pemasangan tipe konstruksi tire pada dual tire. Dimana tire dengan tipe bias tidak boleh



STANDART OPERATING PROCEDURE No. Dok TYRE MANAGEMENT



PT. SIMS JAYA KALTIM



: SOP-WS-42 Revisi : 00 Tanggal : 25/1/2016 Halaman : 16 dari 18



“dicampur” dengan tipe radial, Pencampuran ini dapat berakibat cepat rusaknya tire yang bertipe bias karena tire tersebut : 7.5.4.1. Tidak lentur seperti tire radial, sehingga lebih banyak menerima beban dinamis saat unit beroperasi. 7.5.4.2. Tidak mudah melepas panas, sehingga kemungkinan rusak akibat “overheat” juga lebih besar. 7.5.4.3. Daya dukung terhadap beban lebih kecil dari tipe radial, yang juga berakibat tirenya menjadi lebih cepat rusak apabila diberikan beban lebih. 7.5.4.4. Tire posisi 3 & 4 tidak boleh dicampur antara bias & radial ( begitu juga pada posisi 5 & 6 ). 7.5.4.5. Posisi 3,4,5 & 6 juga sebaiknya dipasang satu jenis tire saja ( bias semua atau radial semua ), tetapi apabila terpaksa ( stock tire bias cuma 2 pcs ) maka pasang tire bias pada posisi 5 & 6. Karena pada posisi ini beban yang diterima “sedikit” lebih kecil dari posisi 3 & 4 akibat bentuk jalan.



2 6



5



4 3



1



27



7.6. Prosedur Perawatan Rim/ Velg Perawatan rim / velg ini sangat diperlukan untuk menambah umur pakai rim serta dapat mengurangi kerusakan tire yang diakibatkan oleh rusaknya rim. 7.6.1. Bersihkan karat dari rim base dan bead seat dgn sikat kawat. 7.6.2. Periksa semua bagian rim dari keretakan dan karat. 7.6.3. Cat permukaan komponen rim apabila diperlukan. 7.6.4. Periksa Kondisi Flange, Rim Base, Bead Seat Band, Lock Ring dari Retak/ keausan. 7.6.5. Cat permukaan komponen rim apabila diperlukan.



STANDART OPERATING PROCEDURE No. Dok TYRE MANAGEMENT



PT. SIMS JAYA KALTIM



: SOP-WS-42 Revisi : 00 Tanggal : 25/1/2016 Halaman : 17 dari 18



7.6.6. Jika ada komponen rim yang retak, segera ganti dengan yang baru. JANGAN MELAKUKAN PENGELASAN APABILA TERJADI KERETAKAN PADA RIM. 7.6.7. Jangan pernah mencampur komponen rim dari merek yang berbeda karena tiap merek memiliki design komponen rim serta material yang berbeda. 7.6.8. Check Kondisi Rim Secara teratur dari karat dan keretakan saat dilakukan proses bongkar pasang tire dan pembersihan Rim.



Retak



Karat



Sisa karet



22



Hal yang perlu juga dilakukan adalah memeriksa kondisi valve, Buntunya valve mengakibatkan tekanan angin tidak dapat dicek. Periksa kondisi valve : 7.6.9. Valve 7.6.10. Pentil (valve core) 7.6.11. Tutup pentil (valve cap)



7.6.12. Valve spud 7.6.13. Valve Extention



STANDART OPERATING PROCEDURE No. Dok



PT. SIMS JAYA KALTIM



TYRE MANAGEMENT



: SOP-WS-42 Revisi : 00 Tanggal : 25/1/2016 Halaman : 18 dari 18



7.7. Proses Tyre Warranty Claim 7.7.1. Adanya kebutuhan untuk mengajukan tyre warranty claim dari foreman / supervisor tyre. 7.7.2. Foreman / supervisor tyre mempersiapkan tyre yang akan di claim dan data yang dibutuhkan beserta foto yang akan menjelaskan kondisi atau kerusakan tyre. 7.7.3. Foreman / Supervisor tyre mengirimkan dokumen claim ke tyre enggineer / manager. 7.7.4. Tyre engineer / manager melakukan permintaan atau pengajuan claim. 7.7.5. Foreman / supervisor tyre melakukan konfirmasi kepada tyre engineer / manager apakah dibutuhkan inspeksi fisik atau tidak. 7.7.6. Jika dibutuhkan inspeksi maka foreman / supervisor tyre melakukan inspeksi bersama tyre engineer dan vendor. 7.7.7. Tyre engineer / manager menerima informasi claim dari pihak vendor apakah claim diterima atau tidak. 7.7.8. Tyre engineer / manager melakukan penyelesaian claim dengan pihak vendor dan melakukan penyelesaian claim. 7.7.9. Foreman / supervisor tyre melakukan penanganan atas kerusakan tyre yang di claim yang diterima oleh vendor. 7.7.10. Foreman / supervisor tyre memeriksa kondisi kerusakan tyre apakah tyre masih bisa direpair atau tidak. 7.7.11. Foreman / supervisor tyre menempatkan di tyre di repair yard untuk pengajuan permintaan dan perbaikan. 7.7.12. Foreman / supervisor tyre menempatkan di scrap tyre yard untuk selanjutnya tyre yang di scrap bisa dipergunakan dalam keperluan lain nya. 8. DOKUMEN TERKAIT - FM-MEK-27/00/04/03/11 : Peminjaman Dan Pengembalian Tools - FM-MEK-10/00/08/10/10 : Tyre Replacement Report - FM-MEK-12/00/08/10/10 : Daily Tyre Pressure Inspection Sheet



9. SANKSI Setiap pelanggaran yang terjadi terhadap ketentuan-ketentuan yang telah tertuang dalam standar ini, akan mendapatkan sanksi dari Pimpinan Departemen Workshop.