7 0 62 KB
PEMASANGAN KATETER VENA UMBILIKAL No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
1/7
SPO/ SKP I RS BHAKTI MULIA SPO
/ RSBM / I / 2016 Tanggal Terbit
Ditetapkan Direktur
Pengertian
dr. Antonius TS Prabowo, Mars Suatu tindakan memasang selang melalui vena umbilicus yang merupakan satu-satunya vena di umbilicus yang relative besar dengan diameter 4-5 mm, panjang 3-4 cm dan berdinding tipis.
Tujuan
Tujuan Umum :
Tingkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit
Tujuan Khusus :
Berikan makanan cair pada neonatus dengan kesadaran menurun.
Pemberian cairan intravena pada neonatus, akses cepat pada keadaan darurat (saat resusitasi) pemberian produk darah atau obat - obatan.
Monitoring
tekanan
vena
sentral
(central
venous
pressure/CVP) Kebijakan
Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Bhakti Mulia Nomor: Kep/018/RSBM/I/2016 tentang Kebijakan Keselamatan Pasien.
PEMASANGAN KATETER VENA UMBILIKAL No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
SPO/ SKP I RS BHAKTI MULIA
2/7
/ RSBM / I / 2016 Persiapan Alat dan pasien : Bak instrumen berisi : 1. Hanscoen non steril dan hanscoen steril
Persiapan
2. Handuk/duk steril untuk mengeringkan tangan dan lengan bawah, duk lubang ditengah (sebaiknya transparan,sehingga bisa terlihat kalau ada komplikasi, seperti pucat pada daerah panggul dan ekstremitas dan gaun operasi dan sarung tangan 3. Kateter umbilikal radioopak diameter kecil (Fr 3,5 untuk BB < 1200 gr dan Fr 5 untuk BB > 1200 gr, ujung kateter vena umbilikal harus lembut dan membulat bahan yang tidak trombogenik. 4. Spuit 5 cc 5. Treeway stop cock dan cairan Nacl 0,9% /heparin 1 Ui/cc (0,5 saline), Cairan betadine dan cain antiseptic povidine 6. Plester (hivapik atau micropore) dan kasa steril 7. Tali katun dan benang silk no. 2.0 atau 3.0 dengan jarum round body 8. Set pemasangan vena umbilikal yang terdiri dari : 1 buah duklem, 2 buah pinset anatomis dengan ujung runcing (pinsetiris), 1 buah gunting benang, 2 buah klem arteri bengkok, 1 buah needle holder dan 1 buah scalpel no. 11 dengan gagang, kom kecil. 9. Kain bedongan untuk mengikat atau membungkus kaki bayi menghindari pergerakan aktif 10. Kain untuk menutup daerah alat kelamin bayi menghindari kencing bayi.
PEMASANGAN KATETER VENA UMBILIKAL No. Dokumen
No. Revisi
SPO/ SKP I RS BHAKTI MULIA
Halaman
3/7
/ RSBM / I / 2016 Pelaksanaan Alat ada Pasien : 1. Cuci Tangan 2. Selamat siang bapak/ibu perkenalkan nama saya suster. sesuai prosedur keselamatan pasien sebelum tindakan pemasangan kateter melalui vena umbilikal, bisa sebutkan nama bayi bapak/ibu? (lalu dicocokan dengan gelang
Prosedur
identitas pasien) tujuannya adalah untuk memasukkan cairan atau obat-obatan langsung melalui vena umbilical yang terdapat di bagian daerah perut/abdomen. 3. Pakai hanscoen non steril jika ada alat yang ingin dirapikan atau dilengkapi untuk alat/daerah non steril sebelum menyentuh alat/daerah steril dan susun semua alat yang diperlukan di meja steril, siapkan cairan Nacl-heparin dalam spuit 5 cc pasang treeway stopcock ke kateter vena umbilical, sambungkan dengan spuit dan isi dengan Naclheparin,kemudian putar stopcock ke posisi off kearah kateter vena umbilical dan hati-hati jangan sampai ada udara. 4. Persiapan pasien, ikat kedua kaki bayi dengan kain bedongan kemudian plester ke tempat tidur atau tahan dengan menggunakan bantal pasir, tutup alat kelamin bayi dengan kain untuk menghindari kencing bayi yang dapat mengotori daerah tindakan
PEMASANGAN KATETER VENA UMBILIKAL No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
4/7
SPO/ SKP I RS BHAKTI MULIA
/ RSBM / I / 2016 5. Pakai hanscoen steril untuk mengukur vena umbilical sebelum dimasukkan ke vena umbilical. Untuk vena umbilical
diukur
prosesxyphoideus
melalui di
jarak
tambah
antara dengan
umbilical panjang
ke sisa
umbilical, setelah proses pengukuran selesai. 6. Pegang umbilical dengan kasa betadine tau klem dan tarik Prosedur
lembut secara vertical, lakukan desinfeksi dengan cairan antiseptic povidin sebanyak 3 kali mulai dari bagian tengah dan teruskan dengan gerakan melingkar kebagian luar (minimal radius 5 cm dari umbilical) setelah itu bersihkan umbilical, dan pasang duk lubang di atas umbilical. Potong tali pusar sebanyak ½ cm menggunakan pisau operasi atau gunting tali pusar. 7. Ada beberapa cara yang harus dilakukan Sebelum memasukkan selang kateter ke vena umbilical : dimana yang pertama sebelum memasukkan kateter ke vena umbilical boleh tali pusar bagian bawah diikat terlebih dahulu dan yang kedua boleh memassukkan selang kateter terlebih dahulu kedalam vena umbilical lalu diikat membuat lingkaran atas dan lingkaran bawah dengan mengaitkan saling menggantungkan agar menahan tarikan jika bayi bergerak aktif.
PEMASANGAN KATETER VENA UMBILIKAL No. Dokumen
SPO/ SKP I RS BHAKTI MULIA
No. Revisi
Halaman
5/7
/ RSBM / I / 2016 8. Identifikasi vena umbilical, buang semua bekuan darah yang terdapat dalam vena dengan pinset iris dan pasang selang kateter sesuai ukuran dengan pinset iris dan masukkan dengan lembut sampai ukuran yang telah ditentukan. Jika dalam proses memassukkan kateter ke dalam vena umbilical terdapat tahanan tarik kurang lebih 2-
Prosedur
3 cm, kemudian masukkan kembali sambil diputar pelan searah jarum jam. Kalau masih ada tahanan, bisa dicoba memassukkan selang kateter lain di bawah selang kateter pertama dan massukkan dengan lembut, biasanya selang kateter kedua akan langsung memasuki duktus venosus. 9. Setelah proses pemasangan selang kateter kedalam vena umbilical tidak ada hambatan, tarik atau aspirasi sehingga tampak ada sarah keluar melalui selang menuju spuit 5 cc yang berisi cairan Nacl-heparin serta terpasang treeway stopcock ke kateter vena yang tersambungkan dengan spuit dengan isi dengan Nacl-heparin, kemudian putar stopcock ke posisi on, jika tampak keluar tekan sput 5 cc untuk memasukkan kembali cairan Nacl/heparin secara perlahan untuk menghindari pembekuan darah dalam selang kateter.
PEMASANGAN KATETER VENA UMBILIKAL No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
6/7
SPO/ SKP I RS BHAKTI MULIA
/ RSBM / I / 2016 10. Setelah proses pemassukkan kateter ke vena umbilical dan fiksasi tidak ada hambatan, ambil kasa steril dengan campuran cairan betadine lalu bungkus disekeliling tali pusar dengan arah melingkar searah jarum jam dengan tidak menutup daerah tali pusar bagian atas sedikit memberi udara, agar kasa tidak lengket dengan tali pusar
Prosedur
bagian atas, lalu kemudian ambil lagi kasa steril dan bungkus atau tempelkan lagi kasa kering sebanyak 2 lembar
kiri
dan
kanan
kemudian
plester
dengan
menggunakan hivapik atau micropore. 11. Bersihkan / rapikan alat setelah penggunaan lalu cuci tangan di area air mengalir. 12. Perlu diperhatikan untuk perban di daerah pemasangan vena umbilical ganti kasa/perban minimal sekali setiap hari di
waktu
pagi
hari
untuk menghindari infeksi
dan
perlengketan kasa pada daerah yang terpasang selang kateter vena umbilical. 13. Jangan biarkan selang kateter dalam keadaan terbuka. Tekanan negative dari intra abdominal bisa menarik udara dan menyebabkan emboli udara. 14. Untuk pemberian cairan, kateter harus berada didalam vena cava, tepat di bawah atrium kanan, tidak boleh berada berada di dalam vena porta. 15. Untuk resusitasi, UVC dipasang dangkal, hanya sedikit dibawah kulit, sampai ada aliran darah bebas (free-flow) saat ditarik dengan spuit.
PEMASANGAN KATETER VENA UMBILIKAL No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
7/7
SPO/ SKP I RS BHAKTI MULIA
/ RSBM / I / 2016 16. Kateter umbilical harus dilepas bila sudah tidak dibutuhkan lagi atau terjadi malposisi/terlepas dari posisi awal 17. Durasi
pemasangan
kateter
vena
umbilical
dapat
dipertahankan selama 14 hari. 18. Pemasangan kateter vena umbilical merupakan tindakan yang relative efisien dalam terapi pemberian cairan karena Prosedur
langsung di vena besar dalam tubuh, akan tetapi hanya bisa dilakukan pada bayi baru lahir saja, karena tali pusar akan layu setelah 24 jam. Tindakan ini relative mudah akan tetapi harus hati-hati dan selalu memperhatikan prinsip sterilisasi. 19. Dalam
pemasangan
kateter
melalui
vena
umbilikal
dianjurkan untuk pelaksanaannya dilakukan minimal 2/3 orang agar tetap terjaga area sterilisasinya. 20. Sangat ditekankan setelah proses pemasangan kateter vena umbilikal di wajibkan untuk melakukan foto rontgen agar tampak terlihat dengan jelas bahwa telah dilakukan pemasangan kateter vena umbilikal dengan posisi dengan baik dan benar. Unit terkait
1. Instalasi Rawat Inap 2. Instalasi OK, Perinatologi 3. Instalasi Gawat Darurat