Spo Prosedur Monitoring Interaksi Obat Rev [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MONITORING INTERAKSI OBAT (MIO) NO. DOKUMEN : UK.01.10/II.3/ /2015 RSUP PROF.Dr. R.D KANDOU MANADO STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)



NO. REVISI :



B



HALAMAN : 1/2



DITETAPKAN OLEH : DIREKTUR UTAMA, TANGGAL TERBIT :



23 Juni 2015 dr.Maxi R. Rondonuwu, DHSM, MARS Nip. 19640520 199103 1 003



PENGERTIAN



: 1. Monitoring Interaksi Obat (MIO) adalah tata cara melakukan pemantauan terjadinya dan upaya pencegahan terhadap interaksi antar obat dengan obat maupun antara obat dengan makanan yang digunakan oleh pasien di rawat inap RSUP Prof.Dr.R.D.Kandou. 2. Kegiatan MIO ini dilakukan dengan tahapan dari proses penilaian interaksi obat yang aktual (sedang terjadi) dan potensial (akan terjadi) pada pasien rawat inap hingga rekomendasi pengatasan interkasi obat diberikan pada dokter yang merawat pasien.



TUJUAN



:



1. Tersedianya prosedur tetap dalam memantau dan mencegah terjadinya interaksi obat dengan obat pada pengobatan pasien 2. Tersedianya prosedur tetap dalam memantau dan mencegah terjadinya interaksi antara obat dengan makanan pada pasien. 3. Tercapainya kepastian keamanan terapi pada pasien, dan mengurangi timbulnya reaksi yang tidak diinginkan.



KEBIJAKAN



:



Keputusan Direktur Utama Nomor HK.02.04/ii.3/877.2/2014, tentang Manajemen Penggunaan Obat Pasien di Rumah Sakit Umum Pusat Prof Dr.R.D.Kandou Manado



PROSEDUR



:



1. Apoteker Melakukan kegiatan Monitoring Interaksi Obat (MIO) menggunakan program Interaksi Obat pada komputer atau dengan menggunakan informasi sekunder 2. Apoteker mencatat data pengobatan pasien yang diindikasikan mengalami interaksi dengan menggunakan program interaksi obat atau dengan menggunakan informasi sekunder 3. Apoteker memantau tentang ada atau tidak interaksi obat dari informasi drug interaction program untuk mengetahui: a. Interaksi obat dengan obat (antar obat) b. Interaksi obat dengan makanan. 4. Apoteker merumuskan beberapa alternatif pemecahan masalah oleh apoteker untuk mengurangi kejadian yang tidak diinginkan seperti: a. Mengganti dengan obat yang lebih aman. b. Mengatur jadwal penggunaan. c. Menurunkan dosis obat. d. Memberikan antidot/pramedikasi sebelum penggunaan obat. 5. Apoteker menyampaikan informasi kepada dokter yang merawat pasien secara tertulis dengan formulir rekomendasi beserta data pendukung print out hasil analisa program interaksi obat dan memberikan rekomendasi penanganan interaksi yang potensial terjadi. 6. Apoteker berdiskusi lanjut dengan user (dokter) jika diperlukan guna



MONITORING INTERAKSI OBAT (MIO)



RSUP PROF.Dr.R.D KANDOU MANADO



NO. DOKUMEN : UK.01.10/II.3/ / 2015



NO. REVISI : B



HALAMAN : 2/2



memperjelas rekomendasi yang telah diberikan 7. Apoteker membuat Laporan potential drug interaction yang terjadi dalam bentuk rekap data MIO setiap 3 (tiga) bulan sekali, kepada Komite Farmasi dan Terapi (KFT) untuk dilakukan tindakan secara pencegahan kejadian serupa. 8. Apoteker membuat Laporan potential drug interaction yang terjadi dalam bentuk rekap data MIO setiap 3 (tiga) bulan sekali, kepada Komite Farmasi dan Terapi (KFT) untuk dilakukan tindakan secara pencegahan kejadian serupa. UNIT TERKAIT



:



1. 2. 3. 4.



Kelompok Staf Medik (KSM) Apoteker Depo Farmasi Rawat Inap Komite Farmasi Terapi (KFT)