Strategi Pembelajaran Berorientasi Pada Aktifitas Siswa [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB 1 PENDAHULUAN



1.1 LATAR BELAKANG Pada awalnya istilah strategi digunakan dalam dunia militer yang diartikan sebagai cara penggunaan seluruh kekuatan militer untuk memenangkan suatu peperangan. Stategi tersebut dimaksudkan agar peperangan dapat dimenangkan dengan rencana yang telah disusun. Seiring dengan berjalannya waktu dan semakin tingginya tingkat peradapan manusia banyak bidangbidang lainnya yang membutuhkan strategi untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Contohnya, pada bidang ekonomi dibutuhkan strategi pemasaran yang baik agar produk yang dijual laku dipasaran. Begitu pula dengan dunia pendidikan yang dalam hal ini adalah pembelajaran di dalam kelas juga membutuhkan sebuah strategi pembelajaran untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Strategi tersebut disesuaikan dengan karakteristik dan kondisi yang ada dilapangan. Strategi pembelajaran inilah yang akan membantu guru dalam mencapai tujuan pembelajaran. Strategi tersebut dapat disesuaikan dengan pijakan yang diambil oleh guru. Seiring dengan perkembangan ilmu pendidikan yang juga mengakibatkan adanya perkembangan dalam dunia pendidikan maka muncul banyak sekali pijakan yang dapat digunakan oleh guru dan juga macam strategi yang dapat digunakan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran. Misalnya pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa. Banyak guru yang belum paham mengenai strategi pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa. Oleh karena hal tersebut makalah ini akan membahas mengenai strategi pembelajaran khususnya yakni pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa. Dan semoga makalah ini akan bermanfaat bagi generasi guru masa depan.



1.2 RUMUSAN MASALAH 1. Apa pengertian strategi pembelajaran berbasis aktifitas siswa 2. Apa Konsep dan tujuan pembelajaran yang berbasis pada aktivitas siswa 3. Konsep dan tujuan pembelajaran yang berbasis pada aktivitas siswa 4. Peran guru dalam implementasi Strategi pembelajaran berbasis pada aktivitas siswa 5. Apa penerapan strategi pembelajaran berbasis aktifitas siswa dalam proses pembelajaran 6. Apa langkah pelaksanaan strategi pembelajaran yang berbasis pada aktivitas siswa 1



BAB II PEMBAHASAN



2.1 Pengertian Strategi Pembelajaran Berbasis Aktifitas Siswa Kemp (1995) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Senada dengan pendapat di atas, Dick and Carey (1985) juga menyebutkan bahwa strategi pembelajaran itu suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa. Strategi pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa berarti suatu perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu dengan menggunakan pendekatan pada kegiatan atau aktivitas siswa.Dalam standar proses pendidikan, pembelajaran didesain untuk membelajarkan siswa. Artinya, sistem pembelajaran menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Dengan kata lain, pembelajaran ditekankan atau berorientasi aktivitas siswa. Pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa ini menekankan kepada aktivitas sisiwa secara optimal, artinya pembelajaran menghendaki keseimbangan antara aktivitas fisik, mental, termasuk emosional dan aktivitas intelektual. Seorang siswa yang tampaknya hanya diam saja, tidak berarti memiliki kadar pembelajaran berorientasi aktivitas siswa yang rendah dibandingkan dengan seseorang yang sibuk mencatat. Sebab, mungkin saja yang duduk itu secara mental ia aktif, misalnya menyimak, menganalisis dalam pikirannya. Sebaliknya, siswa yang sibuk mencatat tidak bisa dikatakan memiliki kadar pembelajaran atau aktivitas yang tinggi jika yang bersangkutan hanya sekedar secara fisik aktif mencatat, tidak diikuti oleh aktivitas mental dan emosional. Pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa juga menghendaki hasil belajar yang seimbang dan terpadu antara kemampuan intelektual (kognitif), sikap (afektif), dan keterampilan (psikomotorik). Artinya, dalam pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas 2



siswapembentukan siswa secara keseluruhan merupakan tujuan utama dalam proses pembelajaran. Pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa ini tidak menghendaki pembentukan siswa yang secara intelektual cerdas tanpa diimbangi olah sikap dan keterampilan, dan sebagainya. 2.3 Konsep dan Tujuan Pembelajaran yang Berbasis pada Aktivitas Siswa Pembelajaran berorientasi aktivitas siswa dapat dipandang sebagai suatu pendekata dalam pembelajaran yang menekankan pada aktivitas siswa secara optimal untuk memperoleh hasil belajar berupa perpaduan antara aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang. Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran agar lebih bermakna. Melalui pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa ini siswa tidak hanya dituntut untuk menguasai sejumlah informasi, tetapi juga bagaimana memanfaatkan informasi itu untuk kehidupannya. Dihubungkan dengan tujuan pendidikan nasional yang ingin dicapai yang bukan hanya membentuk manusia yang cerdas, akan tetapi juga yang lebih penting adalah membentuk manusia yang bertakwa dan memiliki keterampilan disamping memiliki sikap budi luhur, maka pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa inimerupakan pendekatan yang sangat cocok dikembangkan. 2.4 Peran guru dalam implementasi Strategi Pembelajaran Berbasis pada Aktivitas Siswa



Kekeliruan yang kerap muncul adalah adanya anggapan bahwa dengan pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa peran guru semakin berkurang. Anggapan semacam ini tentu saja tidak tepat, sebab walaupun pembelajaran ini didesain untuk meningkatkan aktivitas siswa, tidak berarti mengakibatkan kurangnya peran dan tanggung jawab guru. Baik guru maupun siswa sama-sama harus berperan penuh, oleh karena peran mereka sama-sama sebagai subjek belajar. Adapun yang membedakannya hanya terletak pada tugas yang harus dikerjakan. Dalam implementasi pembelajaran ini guru tidak berperan sebagai satu-satunya sumber belajar yang bertugas menuangkan materi pelajaran kepada siswa, akan tetapi yang lebih penting adalah bagaimana memfasilitasi agar siswa belajar. Oleh karena itu, pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa menuntut guru untuk kreatif dan inovatif sehingga mampu menyesuaikan kegiatan mengajarnya dengan gaya dan karakteristik belajar siswa. Dalam upaya itu ada beberapa kegiatan yang dapat dilakukan guru, antara lain : 3



·



Mengemukakan berbagai alternatif tujuan pembelajaran yang harus dicapai sebelum



kegiatan pembelajaran dimulai. Artinya, tujuan pembelajaran tidak semata-mata ditentukan oleh guru, akan tetapi diharapkan siswa pun terlibat dalam menentukan dan merumuskannya. Menyusun tugas-tugas belajar bersama-sama. Artinya, tugas-tugas apa yang sebaiknya dikerjakan oleh siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran, tidak hanya ditentukan guru tetapi juga siswa. Hal ini dilakukan untuk memupuk tanggung jawab siswa. Biasanya manakala siswa terlibat dalam menentukan jenis tugas dan batas akhir penyelesaiannya, siswa akan lebih bertangguung jawab untuk mengerjakannya.



2.4 Penerapan Strategi pembelajaran Berbasis Aktifitas Siswa dalam Proses



Pembelajaran



Dalam kegiatan belajar mengajar pada pembelajaran yang berbasis pada aktivitas siswa diwujudkan dalam berbagai bentuk kegiatan, seperti mendengarkan, berdiskusi, memproduksi sesuatu, menyusun laporan, memecahkan masalah, dan sebagainya. Keaktifan siswa ada yang dapat diamati secara langsung seperti mengerjakan tugas, berdiskusi, megumpulkan data dan lainnya. Namun ada juga yang tidak dapat diamati seperti kegiatan mendengarkan dan menyimak. Untuk dapat mengetahui apakah proses pembelajaran memiliki kadar pembelajaran dengan aktivitas siswa yang tinggi, sedang, rendah, dapat dilihat dari kriteria penerapan pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Kriteria tersebut menggambarkan sejauh mana keterlibatan siswa dalam pembelajaran baik dalam perencanaan pembelajarann, proses pembelajaran maupun dalam mengevaluasi hasil pembelajaran. Semakin siswa terlibat dalam pada aspek tersebut, maka kadar pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa akan semakin tinggi. 2.5 Langkah Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Yang Berbasis Pada Aktivitas Siswa



Strategi pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas peserta didik sebagai sebuah strategi pembelajaran



yang merupakan suatu perencanaan memiliki langkah-langkah



pelaksanaannya. Berikut ini langkah-langkah pelaksanaan strategi pembelajaran : 1.



Guru membuka kegiatan pembelajaran sebagai langkah awal prapembelajaran, dengan memberikan motivasi kepada siswa.



4



2.



Guru sedikit menjelaskan kompetensi yang akan dicapai dan menyebutkan sarana atau alat pendukung yang dibutuhkan. Kemudian siswa berdiskusi dan mencari sumber belajar dan alat pendukung yang berkaitan dengan kompetensi yang akan dicapai tersebut. Guru juga selalu memotivasi siswa untuk terus terlibat dan berpartisipasi dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih. Sehingga tidak hanya guru yang merumuskan tujuan pembelajaran, tetapi siswa juga ikut menentukan dan merumuskan tujuan pembelajaran.



3.



Guru membantu siswa mendefinisikan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan massalah tersebut ( menetapkan topic, tugas, jadwal dll).



4.



Guru dan siswa menyusun tugas-tugas belajar bersama-sama. Artinya, tugas-tugas apa yang sebaiknya dikerjakan oleh siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran, tidak hanya ditentukan guru tetapi juga siswa. Hal ini dilakukan untuk memupuk tanggung jawab siswa. Biasanya manakala siswa terlibat dalam menentukan jenis tugas dan batas akhir penyelesaiannya, siswa akan lebih bertangguung jawab untuk mengerjakannya



5.



Siswa mengumpulkan informasi yang sesuai masalah yang sedang didiskusikan untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.



6.



Guru mengawasi jalannya kegiatan pembelajaran dan membantu siswa dalam merencanakan menyiapkan penyelesaian tugas dan membantu siswa berbagi tugas dengan temannya.



7.



Guru memberikan penjelasan terhadap materi yang sedang dipelajari dan memotivasi siswa untuk mengajukan pertanyaan sebagai partisipasi aktif siswa. Kemudian siswa bersama-sama dengan guru menarik kesimpulan dari kegiatan pembelajaran tersebut



5



BAB III PENUTUP



3.1 KESIMPULAN Strategi pembelajaran dalam dunia pendidikan diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan atau rangkaian kegiatan yang termasuk metode. Strategi pembelajaran juga disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam proses pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa tersebut, peserta didik menjadi subjek pembelajaran karena yang menjadi sasaran pembelajaran adalah aktivitas siswa dalam pembelajaran. Partisipasi atau aktivitas siswa tersebutlah yang menjadi tolak ukur keberhasilan pembelajaran. Aktivitas siswa yang dimaksud bukan hanya aktivitas fisik, mental, namun juga termasuk aktivitas emosional dan intelektual sehingga aktivitas siswa tersebut adalah secara optimal. Hal tersebut juga dikarenakan untuk mendapatkan hasil yang seimbang dan terpadu antara kemampuan intelektual (kognitif), sikap (afektif), dan keterampilan (psikomotor). Hal tersebut berarti dalam pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa, pembentukan siswa secara utuh merupakan tujuan utama dalam proses pembelajaran. Namun peran guru tidak kalah penting karena guru juga sama-sama menjadi subjek pembelajaran. Dan juga dalam strategi pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa guru tidak berperan sebagai satu-satunya sumber belajar yang bertugas menuangkan materi pelajaran kepada siswa, akan tetapi guru berperan sebagai penunjuk dan fasilitator dalam memanfaatkan sumber belajar. Yang lebih penting lagi bahwa peran guru adalah memfasilitasi agar siswa belajar.



6



DAFTAR PUSTAKA [1] Muhammad Ali, Guru Dalam Proses Belajar Mengajar, 2002, Bandung: Sinar Baru, Hal.70. [2] Ibid, hal.69 http://yosidamayanti1.blogspot.co.id/2014/12/strategi-pembelajaran berbasis_9.html?view=flipcard



7