Suatu Pemecah Gelombang Akan Dibangun Pada Kedalaman [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Risya
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB III PERENCANAAN BREAKWATER 3.1 Hindcasting 3.1.1 Fetch Pada Peta



3.1.2



Nilai H dan T



3.1.3



Grafik H dan T



Chart Title 60 y = 3.3551e0.0037x R² = 0.7784



50



40



30



20 y = 0.5569x0.4896 R² = 0.9984



10



0 0



100



-10



3.1.4



Nilai Gelombang Maksimum Tahun



Arah



200



300



400



500



600



700



800



1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 3.1.5



Utara Timur Laut Barat Laut 259 152 644 465 0 152 267 50 259 465 185 388 347 259 759 287 185 589 300 0 259 327 152 259 543 300 388 366 32 426



Analisa Frekuensi



3.2 Perencanaan Breakwater Suatu pemecah gelombang akan dibangun pada kedalaman -0.5 m disuatu laut dengan kemiringan dasar laut 1:50. Tinggi gelombang dilokasi rencana pemecah gelombang adalah 4.13 m. periode gelombang 11 detik. Dari analisis refraksi didapatkan nilai koefisien refraksi sebesar Kr=0.95 pada rencana lokasi pemecah gelombang. Dari data pasang surut didapatkan HWL = 1.85 m; MWL = 1.05 m dan LWL = 0.3 m. Maka perencanaan pemecah gelombang tersebut akan diuraikan sebagai berikut : Kedalaman air dilokasi bangunan berdasarkan HWL dan LWL adalah : dHWL



= 1.85 – (-0.5) = 2.35 m



dLWL



= 0.3 – (-0.5) = 0.8 m



dMWL



= 1.05 – (-0.5) = 1.55 m



1. Penentuan Kondisi Gelombang Direncana Lokasi Pemecah Gelombang Diselidiki kondisi gelombang pada kedalaman air direncana lokasi pemecah gelombang, yaitu apakah gelombang pecah atau tidak. Dihitung tinggi dan kedalaman gelombang pecah dengan menggunakan Gambar 3.13 dan 3.14 untuk kemiringan dasar laut 1:50 𝑑 𝐿0



Lo = 1.56 T2 = 194.3 m



1.55



= 194.3 = 0.0079



𝑑



Dari lampiran A didapat : 𝐿 = 0.00797718 dan Ks = 1.51314 H1 = Ks Kr H0



𝐻



H0 = 𝐾𝑠 1𝐾𝑟 = 2.8775 m



Tinggi gelombang ekivalen : H’0 = Kr H0 = 2.7336 m



𝐻′0 𝑔𝑇 2



= 0.0022 𝐻𝑏



Dari gambar 3.13 didapat : 𝐻′0 = 1.325 𝐻𝑏 𝑔𝑇 2



Hb = 3.62 m



= 0.0029 𝑑𝑏



Dari gambar 3.14 didapat : 𝐻𝑏 = 1.12



db = 4.05 m



Jadi gelombang pecah akan terjadi pada kedalaman 4.06 m. karena db > dLWL > dHWL, berarti dilokasi bangunan pada kedalaman -0.5 m gelombang pecah 2. Penentuan Elevasi Puncak Pemecah Gelombang Elevasi puncak pemecah gelombang dihitung berdasarkan tinggi run up. Kemiringan sisi pemecah gelombang ditetapkan 1:2. Tinggi gelombang dilaut dalam : Lo = 1.56 T2 = 194.3 m Bilangan Irribaren : Ir =



𝑡𝑔 𝜃 𝐻 𝐿0



( )0.5



= 3.43



Dengan menggunakan grafik pada gambar 7.33, hitung nilai run up. Untuk lapis lindung dari tetrapod : 𝑅𝑢 𝐻



= 0.875



Ru = 3.62 m



Elevasi puncak pemecah gelombang dengan memperhitungkan tinggi kebebasan 0.5 m : El pem.gel = HWL + Ru + tinggi kebebasan = 1.85 + 3.62 + 0.5 = 5.96 m Tinggi pemecah gelombang H pem.gel = El pem.gel – El dasar laut = 5.96 – (-0.5) = 6.46 m 3. Berat Butir Lapis Lindung Berat tetrapod lapis lindung dihitung dengan rumus Hudson berikut ini : Untuk lapis lindung dari tetrapod (KD = 8) : 𝛾𝑟 𝐻3 3 cot 𝜃 (𝑆𝑟−1) 𝐷



W=𝐾



= 3.01 ton



4. Lebar Puncak Pemecah Gelombang Lebar puncak pemecah gelombang untuk n = 3 (minimum) :



𝑊 1/3



B = n KΔ [ ] 𝛾 𝑟



= 3.26 m



5. Tebal Lapis Lindung Tebal lapis lindung dihitung dengan rumus berikut : 𝑊 1/3



t = n KΔ [𝛾 ] 𝑟



= 2.17 m



6. Jumlah Tetrapod Pelindung Jumlah butir tetrapod pelindung tiap satuan luas (10 m2) dihitung dengn rumus berikut : N



= A n KΔ [1 −



𝑃 ] 100



= 9.54 = 10 bh



𝛾 2/3



[𝑊𝑟]