Sulaman [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Ragam Jenis Sulaman Serta Kumpulan Teknik Tusukan Dasar Untuk Pemula



Sulaman – Kombinasi benang dan kain serta keindahan ide menghasilkan bebagai macam bentuk keindahan-keindahan baru yang sangat mengagumkan untuk dilihat, begitulah seni sulam menyapa. Sulam adalah kegiatan menghias diatas kain atau bahan sejenisnya yang umumnya menggunakan jarum dan benang. Selain menggunakan benang, hiasan-hiasan yang dilakukan juga dapat menggunakan bahan-bahan tambahan seperti logam, manik-manik, payet, mutiara, dll.



A.



Sejarah singkat mengenai sulam



Menyulam telah dikenal sejak dahulu kala yang konon kabarnya pertama kali ditemukan di Mesir. Penemuan ini dibuktikan dengan ditemukannya peninggalan-peninggalan berbentuk sulaman dengan bahan tumbuh tumbuhan yang disulam diatas kulit binatang. Selain itu, banyaknya budayabudaya tradisional yang menggunakan kain-kain sulam sebagai bagian dari budayanya juga menjadi bukti bahwa seni hiasan ini memang telah dikenal sejak dulu. Akhirnya berkembang hingga saat ini dengan berbagai macam jenis serta bahan yang digunakanpun semakin beraneka ragam. B.



Jenis-jenis sulam Sulaman berdasarkan bahan utama yang digunakan terbagi menjadi tiga macam diantaranya:



1. Sulaman benang



Sulaman benang adalah jenis seni menghias kain dengan menggunakan bahan utama benang yang dilakukan secara dekoratif menggunakan berbagai macam teknik tusukan sehingga membentuk suatu pola atau desain yang diinginkan. Sulam benang adalah teknik sulam paling dasar yang memiliki berbagai macam variasi tusukan. Sulam benang banyak dipakai sebagai hiasan jilbab, pakaian, tas, dll. 2. Sulaman pita



Sulam pita adalah sulaman yang menggunakan pita sebagai bahan utama dengan berbagai variasi dan ukuran. Kelebihan khusus dari sulam pita ini adalah dapat memberikan efek tiga



dimensi sebab ukuran pita cenderung lebih besar dari benang. Karena bahan pita yang digunakan memiliki ukuran yang beragam, jenis ini akhirnya dapat menghasilkan bebagai jenis variasi hiasan yang lebih kreatif. Berikut ciri-ciri sulam pita:   



Menggunakan pita sebagai bahan utama. Menghasilakan efek-efek tiga dimensi disebabkan ukuran pita yang lebih besar. Hasilnya lebih variatif sebab bahan pitanya lebih beragam.



Pada dasarnya terdapat dua aliran sulam pita yang bisa digunakan yaitu aliran Eropa dan Jepang (Rosa Amelia, 2008) yaitu: a.



Pita Jepang Teknik sulaman jepang tidaklah jauh berbeda dengan teknik yang lain. Perbedaannya hanya terletak pada bahan yang digunakan. Banyak teknik-teknik sulaman pada sulaman benang yang bisa di aplikasikan pada teknik sulaman jepang begitu pula sebaliknya. Pita yang digunakan umumnya adalah pita satin. Sulam pita jepang banyak diaplikasikan sebagai hiasan di baju, tempat tissu, taplak meja, dll.



b. Pita Eropa Berbeda dengan sulam pita jepang, aplikasi sulam pita eropa dilakukan dengan merangkai pita terlebih dahulu menjadi suatu bentuk kemudian di rekatkan pada kain. Setelah direkatkan barulak kemudian dijahit. jenis pita yang digunakan adalah pita organdi. 3. Sulaman Payet



Sulam payet adalah bentuk lain dari seni hias kain ini yang menggunakan bahan dasar payet atau manik-manik sebagai pembentuknya. Teknik sulaman payet berbeda dengan teknik sulaman benang pita. Penggunaan jarum untuk sulam payet juga berbeda dengan jarum yang digunakan pada sulam pita. C.



Jenis-jenis sulaman berdasarkan teknik yang digunakan



Selain dibedakan menurut bahan yang digunakan, jenis-jenis sulam juga terbagi berdasarkan teknik yang digunakan. 1. Sulaman fantasi



Sulaman fantasi adalah jenis teknik sulaman yang diaplikasikan pada kain polos. Jenis ini terdiri dari minimal tiga macam teknik tusukan hias. Hiasan yang dihasilkan biasanya berupa bunga, binatang serta gambat pemandangan.



2. Sulam aplikasi



Sulaman aplikasi adalah sebuah teknik yang mengkombinasikan antara sulaman dengan bahan lain yang ditempelkan di permukaan kain. Bahan yang digunakan biasanya berupa kain, pita, payet, atau tali yang bertekstur kasar. 3. Sulaman Perancis Sulaman perancis adalah teknik menyulam yang menggabungkan teknik tusukan jelujur, pipih dan tusukan balut. umunya diaplikasikan pada blus, kemeja, dan pakaian anak-anak.



Jenis sulaman ini diterapkan pada kain yang bermotif seperti motif kotak-kota, bergaris, atau motif bintik-bintik. Jenis tusukan yang banyak diaplikasikan adalah tusukan jelujur, tusukan silang, rantai terbuka serta tusukan biku. Untuk menambah variasi hiasan biasanya ditambahkan jahitan benang yang variatif atau mengikuti bentuk corak dari kain yang dihias. 4. Sulaman Hongkong Teknik menyulam yang satu ini menggunakan teknik tusuk pipih yang dijahit bolak-balik dengan menggunakan variasi warnah yang bertingkat-tingkat pada permukaannya. Teknik ini umumnya digunakan dalam membuat ragam hias berupa hias naturalis, atau dekoratif seperti flora dan fauna. 5. Sulaman Terawang



Sulaman terawang adalah bentuk lain dari seni menghiasi kain dengan hasil hiasan geometris berbentuk lubang empat persegi yang dihiasi menggunakan rentangan benanga atau dapat juga dihiasi menggunakan teknik sisipan. Jenis ini terdiri atas beberapa varias. Seperti terawang hardanger, terawang putih, terawang inggris, terawang persia, terawang fillet, dan terawang richeliu.



D.



Melekatkan Benang



Dilihat dari nama, hiasan kain yang satu ini menggunakan benang kasar sebagai bahan utamanya. Dengan cara benang direkatkan di permukaan bahan menggunakan teknik tusuk hias. Jenis ini umumnya digunakan untuk membentuk ragam hias berupa geometris berbentuk garis-garis lengkung. Untuk mendapatkan hasil desain yang seimbang, gunakan benang berwanah kontras dengan kain yang akan dihiasi. E.



Alat dan bahan



1. Alat untuk membuat sulam pita terdiri dari : a. Jarum sulam pita Jarum yang digunakan kali ini terbagi dua yaitu jarum yang digunakan untuk menyulam benang dan jarum yang diugnakan untuk menyulam pita. b. Pembidang/Ram Pembidang adalah alat yang dipakai untuk menbentangkan kain. Kain yang dibentangkan dalam pembidang akan menjadi kaku sehingga memudahkan dalam proses penyulaman. c. Kertas Karbon Kertas karbon digunakan untuk menjiplak motif yang ingin dibuat. Gambar yang disalin ke kain dengan media kertas karbon tidak akan cepat hilang atau terhapus. d. Gunting Gunting duganakan untuk memotong kain dan benang yang dibutuhkan dalam proses penyulaman. 2. Berikut Bahan yang dibutuhkan dalam penyulaman: a. Pita Pita merupakan bahan dasar dalam menyulam. Pita tersedia dalam berbagai variasi berdasarkan jenis dan ukurannya. b. Benang Sulam Benang sulam di pergunakan untuk membuat batang dan tangkai daun agar terkesan rapi dan cantik. Benang dari wol, linen dan sutra adalah bahan yang paling umum digunakan dalam menyulam. c. Kain Kain terbagi menjadi tiga, yaitu serat alam, serat sintetis, dan gabungan keduanya. Pada dasarnya semua jenis kain dapat digunakan. d. Pensil Pensil biasa ini berguna untuk menjiplak motif pada kain. e. Kertas Digunakan untuk membuat motif atau pola yang akan diciplakkan pada kain atau bahan. Untuk pola atau motif yang berulang, gunakan kertas yang tidak mudah sobek, misalnya kertas Samson. Namun seiring berjalannya waktu bahan-bahan yang digunakan untuk menyulam semakin bervariasi seperti dari katun dan rayon serta dengan cara-cara menyulam yang semakin moderen pula. F.



Cara menyulam / teknik tusukan menyulam



Pada dasarnya, teknik menyulam sangatlah sederhana. Kain yang akan disulam diberi gambar atau motif dasar yang akan menjadi acuan dasar penyulaman dengan menggunakan teknik-teknik tusuk tertentu.



Teknik-teknik tusuk sulam sangatlah bervariasi bahkan bisa sampai 50 macam tusuk. Mulai dari sulam dasar dari tusuk rantai, tusuk silang, tusuk jelujur, dan tusuk lainnya. Berikut beberapa teknik tusuk yang sering digunakan dalam teknik menyulam diantaranya: 1. Tusuk mendatar Seperti namanya, Teknik tusuk mendatar dilakukan dengan cara melakukan tusukan mendatar dan dibuat lurus. Teknik ini biasanya digunakan untuk mengisi pola yang masih kosong.



2. Tusuk Simpul Teknik tusuk simpul dilakukan dengan cara menarik benang dari bagian bawah kain, Selanjutnya benang diputarkan dua kali pada batang jarum, lalu jarum kembali ditarik. Teknik ini akan menghasilkan efek tekstur yang tegas pada permukaan kain.



3. Tusuk Rantai Tusuk rantai juga dilakukan dengan menarik jarum dari bagian bawah kain. Selanjutnya, sisipkan kembali jarum ke arah semula sehingga jarum keluar diatas benang yang telah dilalui sebelumnya.



4. Tusuk Jelujur Tusuk jelujur adalah teknik tusukan dengan hasil akhir garis putus-putus. Caranya sangat sederhana, yaitu dengan mejahit dari kanan ke kiri dengan ukuran dan jarak tusukan yang sama.



5. Tusuk Menyilang Tusukan silang ini biasanya digunakan untuk membuat kruistik. Seperti namanya, tusukan ini dilakukan dengan cara menyilang. Caranya juga sangat mudah yaitu dengan melakukan tusukan dengan arah miring dari kiri atas ke kanan bawah kemudian masukkan lagi jarum dari kiri bawah ke kanan atas.



Demikian jenis-jenis serta teknik-teknik sulaman yang umumnya dugunankan dalam seni menyulam.