Sumatriptan Suksinat (3) .Docx Rey [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Rey
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SEKOLAH TINGGI FARMASI INDONESIA LABORATORIUM TEKNOLOGI FARMASI JURNAL PRAKTIKUM TEKNOLOGI FORMULASI SEDIAAN SOLID SEMESTER IV – 2019



Zat aktif



: Sumatriptan Suksinat



Jumlah tablet



: 200.000 tablet



Dosis dan alasan pemilihan dosis



: Dosis Sumatriptan Suksinat 100 mg disesuaikan dengan tujuan terapi sebagai pengobatan migren akut.



Metode pembuatan



: Granulasi basah



I. PREFORMULASI I.1. Zat Aktif



Gambar I.1.1 Rumus struktur Sumatriptan Suksinat (British Pharmacopoeia 2009, hal 5780)



Nama zat aktif



: Sumatriptan Suksinat



Rumus molekul



: C14H21N3O2S,C4H6O4



Berat molekul



: 413.5



Pemerian



: Serbuk halus putih atau hampir putih



Kelarutan



: Bebas larut dalam air, sedikit larut dalam metil alkohol, praktis tidak larut dalam diklorometana



Titik leleh



: 169 – 171oC



PH



: 4,5 sampai 5,3



Penggunaan terapi



: Sebagai anti migren



Stabilitas zat



: Terlindungi dari cahaya



1



SEKOLAH TINGGI FARMASI INDONESIA LABORATORIUM TEKNOLOGI FARMASI JURNAL PRAKTIKUM TEKNOLOGI FORMULASI SEDIAAN SOLID SEMESTER IV – 2019



(British Pharmacopoeia 2009, hal 5780)



1.2 Zat Tambahan 1. Avicel 102



Gambar I.2.1 Rumus struktur Avicel 102 (Hand Book of Pharmaceutical Excipient edisi V, hal. 129)



Rumus Kimia



: (C6H10O5)n dimana n 220.



Massa Jenis



: 1,512 – 1,668 g/cm3



Pemerian



: Serbuk kristalin; putih; tidak berbau; tidak



berasa; tersusun atas partikel-



partikel berpori; higroskopis. Pemakaian



: Pengisi tablet (konsentrasi 20-90% b/b); penghancur tablet (konsentrasi 5-15% b/b); adsorben (20-90%). Dapat



digunakan



untuk



metode



kempa langsung maupun granulasi basah. Kegunaan dalam formula



: Penghancur



Alasan Penambahan



: Avicel 102 cocok untuk zat tambahan sebagai penghancur pada



2



SEKOLAH TINGGI FARMASI INDONESIA LABORATORIUM TEKNOLOGI FARMASI JURNAL PRAKTIKUM TEKNOLOGI FORMULASI SEDIAAN SOLID SEMESTER IV – 2019



metode



granulasi



walaupun



basah



higroskopis



karena avicel



memiliki titik lebur 192-200˚C, avicel 102 juga dapat memperbaiki laju alir. Kelarutan



: Sukar larut dalam larutan NaOH 5% b/v; praktis tidak larut dalam air, asam encer dan sebagian besar pelarut organik.



Densitas



: 0,26 – 0,31 g/cc.



Aliran



: Baik.



Kelembaban/Stabilitas



: 3-5%, avicel stabil meskipun higroskopis.



Penyimpanan



: Harus disimpan dalam wadah tertutup baik, pada tempat sejuk dan kering.



OTT



: Agen pengoksidasi kuat.



Kelarutan



: Sedikit larut dalam 5% b/v larutan sodium hidroksi, praktis tidak larut dalam air, asam encer dan pelarut organik lainnya.



Titik leleh



: 260 - 270°C



(Hand Book of Pharmaceutical Excipient edisi V, hal. 132-135)



2. Pasta Amilum (Starch)



3



SEKOLAH TINGGI FARMASI INDONESIA LABORATORIUM TEKNOLOGI FARMASI JURNAL PRAKTIKUM TEKNOLOGI FORMULASI SEDIAAN SOLID SEMESTER IV – 2019



Gambar I.2.2 Rumus struktur Amilum (Hand Book of Pharmaceutical Excipient edisi V, hal. 663)



Rumus Molekul



: (C6H10O5)n, Di mana n = 3001000.



PH



:4–8



OTT



: Pati tidak kompatibel dengan zat pengoksidasi kuat. Senyawa inklusi berwarna terbentuk dengan yodium.



Pemerian



: Serbuk tidak berasa, halus, putih, tidak berbau. Terdiri dari partikel yang



ukuran



dan



bentuk



yang



bervariasi untuk setiap botani. Khasiat



: Tablet dan kapsul diluent, tablet dan kapsul disintegran, tablet binder, thickening agent.



Kegunaan dalam formula



: Pengikat



Alasan Penambahan



: Dilihat dari PH amilum yang dekat dengan zat aktif serta amilum yang berfungsi sebagai eksipien multiguna dan tidak OTT terhadap sumatriptan suksinat.



Penyimpanan



: Simpan dalam wadah kedap udara di tempat yang sejuk, kering.



4



SEKOLAH TINGGI FARMASI INDONESIA LABORATORIUM TEKNOLOGI FARMASI JURNAL PRAKTIKUM TEKNOLOGI FORMULASI SEDIAAN SOLID SEMESTER IV – 2019



Spesifik



: Bentuk kristal, kemurnian tinggi telah



diisolasi



sebagai



trihidrat,



dihidrat dan anhidrat. Stabilitas



: Amilum stabil bila terlindungi dari kelembaban yang tinggi. Amilum digunakan sebagai zat tambahan kimia kondisi



dan



mikrobiologi



penyimpanan



dalam normal.



Amilum cair atau kental secara fisik tidak stabil dan mudah dimetabolisme oleh mikroorganisme; sehingga harus disiapkan segar-segar bila digunakan untuk granulasi basah. (Hand Book of Pharmaceutical Excipient edisi V, hal. 685)



3. Aqua Destilata Pemerian



: Tidak berwarna, jernih, tidak berasa, tidak berbau, berbentuk cairan



Bobot jenis



: 1gr/cm3 atau 1 gr/ml



Titik didih



: 1000 C



PH larutan



:7



Stabilitas



: Stabil di udara (Farmakope Indonesia edisi IV halaman 23)



4. Laktosa



5



SEKOLAH TINGGI FARMASI INDONESIA LABORATORIUM TEKNOLOGI FARMASI JURNAL PRAKTIKUM TEKNOLOGI FORMULASI SEDIAAN SOLID SEMESTER IV – 2019



Gambar I.2.3 Rumus struktur Laktosa (Hand Book of Pharmaceutical Excipient edisi VI, hal. 364)



Rumus kimia



: C12H22O11



Pemerian



: Serbuk atau masa, keras, putih atau putih krem. Tidak berbau dan rasa sedikit manis. Stabil di udara, tetapi mudah menyerap bau.



Kegunaan dalam formula



: Pengisi



Alasan Penambahan



: Laktosa menunjukkan kecepatan pelepasan zat mudah



aktif dengan baik,



dikeringkan,



memadatkan



massa granul dalam granulasi basah.. Kelarutan



: Mudah (dan pelan-pelan) larut dalam air dan lebih mudah larut dalam air mendidih; sangat sukar larut dalam etanol; tidak larut dalam kloroform dan dalam eter.



Stabilitas



: Laktosa dapat berubah warna menjadi coklat jika penyimpanan kurang tepat, reaksi dipercepat pada kondisi yang lembab dan hangat. Sehingga laktosa harus disimpan pada tempat yang sejuk dan kering.



PH



: 4-6,5



BJ



: 1,589 gr/cm3



Aliran



: Baik (Hand Book of Pharmaceutical Excipient edisi VI, hal. 364 )



6



SEKOLAH TINGGI FARMASI INDONESIA LABORATORIUM TEKNOLOGI FARMASI JURNAL PRAKTIKUM TEKNOLOGI FORMULASI SEDIAAN SOLID SEMESTER IV – 2019



5. Natrium Kroskarmelosa Rumus Kimia



: CH2COOH



Pemerian



: Serbuk putih tak berwarna putih atau keabu-abuan.



Kegunaan dalam Formula



: Penghancur



Alasan Penambahan



: Memiliki sifat aliran yang baik



Kelarutan



: Tidak larut dalam air, Praktis tidak larut dalam aseton, etanol dan toluena



PH



: 5.0–7.0



Densitas



: 1.543g/cm3



Stabilitas



: Disimpan dalam wadah tertutup dengan baik, sejuk, kering. tempat. (Handbook Of Pharmaceutical Exipient 6th, 211)



6. Kalsium Stearat



Gambar I.2.4 Rumus Struktur Kalsium Stearat (Hand Book of Pharmaceutical Excipient edisi VI, hal. 103)



Rumus kimia



: C36H70CaO4



Pemerian



: Bentuk halus, putih kekuningan, memiliki bau yang khas.



Kelarutan



: Praktis tidak larut dalam etanol (95%), eter, kloroform, aseton, air. Sedikit larut dalam alkohol panas,



7



SEKOLAH TINGGI FARMASI INDONESIA LABORATORIUM TEKNOLOGI FARMASI JURNAL PRAKTIKUM TEKNOLOGI FORMULASI SEDIAAN SOLID SEMESTER IV – 2019



minyak nabati dan mineral panas. Larut dalam piridin dingin. Kegunaan dalam formula



: Lubrikan



Alasan



:



Kalsium



stearat



berfungsi



mengurangi gesekan atau friksi yang terjadi



antara



permukaan



tablet



dengan dinding die dan memilki suhu 69-70˚C sehingga cocok digunakan untuk metode granulasi basah . Stabilitas



: Zat stabil, harus disimpan di tempat tertutup, wadah yang sejuk dan kering.



BJ



: 1,064 – 1,096 gram/cm3



Kelembaban



: 2,96%



Aliran



: Sangat baik (Hand Book of Pharmaceutical Excipient edisi VI, hal. 103)



7. Selulosa Pemerian



: Bubuk selulosa terjadi seperti putih atau hampir putih,tidak berbau dan serbuk hambar dari berbagai ukuran partikel, mulai dari yang freeflowing bubuk padat halus atau halus, ke kasar, halus, Bahan yang tidak beruap



Kegunaan



: Glidan



Alasan Penambahan



:



Selulosa



bersifat



stabil



dan



higroskopis berfungsi melancarkan aliran granul dari hopper menuju punch.



8



SEKOLAH TINGGI FARMASI INDONESIA LABORATORIUM TEKNOLOGI FARMASI JURNAL PRAKTIKUM TEKNOLOGI FORMULASI SEDIAAN SOLID SEMESTER IV – 2019



Penyimpanan



: Selulosa bubuk adalah bahan yang stabil dan sedikit higroskopik. Bahan curah harus disimpan dalam wadah yang



tertutup



rapat



dengan



dingin,tempat yang kering. Inkompatibilitas



: Tidak kompatibel dengan zat pengoksidasi



kuat,



bromin



pentafluorida, Natrium nitrit dan fluorin (Handbook of Pharmaceutical Excipient 6th, 136)



II.



FORMULASI/TEKNIK PEMBUATAN a. Formula yang akan dibuat R/ Sumatriptan Suksinat



100 mg



Avicel pH 102



5,4 %



Pasta Amilum



qs



Lactose



qs



Natrium Kroskarmelosa



1%



Kalsium Stearat



0,5 %



Selulosa



1%



(Handbook of Pharmaceutical Manufacturing Formulation Second Edition Volume 1 Solid Product, 474)



b. Metode yang digunakan Metode yang digunakan dalam proses pembuatan sediaan tablet Sumatriptan Suksinat 100 mg ini adalah metode granulasi basah.



c. Alasan pemilihan metode Zat aktif yang digunakan adalah Sumatriptan Suksinat, di mana bentuknya merupakan serbuk halus putih atau hampir putih, melebur



9



SEKOLAH TINGGI FARMASI INDONESIA LABORATORIUM TEKNOLOGI FARMASI JURNAL PRAKTIKUM TEKNOLOGI FORMULASI SEDIAAN SOLID SEMESTER IV – 2019



pada suhu lebih kurang 169 – 171oC, yang menandakan bahwa zat ini tahan terhadap kelembaban dan panas sehingga sangat cocok untuk dibuat tablet secara granulasi basah.



d. Alasan pertimbangan konsentrasi yang ditambahkan 1. Avicel 102 Fungsi : Penghancur (2-10%) Alasan : Karena avicel PH 102 berbentuk granul dengan sifat alir yang baik dan sifat pencetakan langsung bagus sekali dapat menghasilkan tablet dengan kekerasan yang memenuhi syarat. Selain itu avicel memiliki kadar lembab tinggi, sehingga dapat membuat ikatan yang cukup kuat antara molekul obat dan eksipien. Pada konsentrasi 2-10% berfungsi sebagai penghancur dan konsentrasi 1-5% sebagai pengikat. Karena apabila melebihi kadar ini dapat mengakibatkan hasil evaluasi tabletnya dikhawatirkan tidak memenuhi syarat karena dapat memperburuk dari hasil pengujian friability, friksibilitas dan kekerasan tablet. 2. Pasta amilum 10% Fungsi : Sebagai pengikat (3-20%), penghancur (3-25%) Alasan : Merupakan pengikat yang baik digunakan dalam pembuatan tablet secara granulasi basah. Dan juga dilihat dari PH yang cocok dengan zat aktif yang digunakan. 3. Laktosa Fungsi : Pengisi Alasan : Laktosa biasanya menunjukkan kecepatan pelepasan zat aktif dengan baik, mudah dikeringkan, memadatkan massa granul dalam granulasi basah. 4. Natrium Kroskarmelosa Fungsi : Penghancur



10



SEKOLAH TINGGI FARMASI INDONESIA LABORATORIUM TEKNOLOGI FARMASI JURNAL PRAKTIKUM TEKNOLOGI FORMULASI SEDIAAN SOLID SEMESTER IV – 2019



Alasan : Memiliki sifat aliran yang baik. 5. Kalsium Stearat Fungsi : Lubrikan (