TA20Mauladi Trial Revisi 1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENGELOLAAN BIAYA OPRASIONAL DALAM MANAJEMEN ZAKAT PADA BAITULMAAL MUNZALAN INDONESIA CABANG BANTEN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Tugas Akhir Pendidikan Program Diploma III Prodi Akuntansi TUGAS AKHIR



Disusun oleh Reza Mauladi 2062401061



POLITEKNIK PIKSI INPUT SERANG BANTEN 2023



i



LEMBAR PERSETUJUAN



Nama



: Reza Mauladi



NIM



: 2062401061



Program Studi



: Akuntansi



Judul Tugas Akhir



: Pengelolaan Biaya Oprasional Dalam Manajemen Zakat Pada Baitulmaal Munzalan Indonesia Cabang Serang



Telah disetujui untuk disidangkan pada Sidang Tugas Akhir Program Diploma III (D3), Program Studi Akuntansi Politeknik Piksi Input Serang.



Serang,



Januari 2023



Pembimbing I



Pembimbing II



Angga Nugraha, S.E., M.M



Romadhon, M.Pd



Mengetahui Ketua Program studi Akuntansi



Annisa Pratiwi S.E.,M.Ak



ii



LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI Judul Tugas Akhir Pengelolaan Biaya Oprasional Dalam Manajemen Zakat Pada Baitulmaal Munzalan Indonesia Cabang Serang Tugas Akhir Disusun Oleh : Nama : Reza Mauladi NIM : 2062401061 Telah dipertahankan pada ujian sidang Tugas Akhir sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md.) Program Studi Akuntansi pada POLITEKNIK PIKSI INPUT SERANG, pada hari Tim Penguji : …………………… Penguji 1 …………………… Penguji 2 Mengetahui Direktur Politeknik Piksi Input Serang



Yeti Asmawati S.E.,M.M



iii



SURAT PERNYATAAN KEASLIAN Yang bertanda tangan dibawah ini, saya : Nama



: Reza Mauladi



Tempat Tanggal Lahir



: Lebak, 25 Mei 2002



NIM



: 2062401061



Jurusan



: D3 Akuntansi



Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tugas Akhir yang berjudul : ”Pengelolaan Biaya Oprasional Dalam Manajemen Zakat Pada Baitulmaal Munzalan Indonesia Cabang Serang” yang saya tulis adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dan bukan merupakan plagiat atau saduran dari Tugas Akhir orang lain. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.



Serang, Januari 2023 Yang Menyatakan



Reza Mauladi



iv



HALAMAN PERSEMBAHAN Tugas akhir ini saya persembahkan untuk seluruh dosen Politeknik Piksi Input khususnya dosen kaprodi ibu Annisa Pratiwi S.E.,M.Ak yang selalu membimbing saya dari awal kuliah hingga saat ini dengan Sabar Terimakasih ibu. Dan Dosen pembimbing Bapak Angga Nugraha, S.E., M.M & Bapak Romadhon, M.Pd Untuk kedua orang tua yang sangat aku cinta dan sayangi yang selalu memberikan dukungan, semangat, doa dan motivasi sehingga saya bersemangat dalam mengerjakan tugas akhir ini hingga selesai Waktu adalah hal yang paling berharga dalam hidup kita dan orang-orang yang rela mengorbankan waktu mereka untuk orang lain pantas mendapatkan rasa hormat dan terimakasih. Terimakasih atas keterlibatan dan waktunya, tugas akhir ini saya persembahkan juga untuk orang yang sangat saya sayangi yaitu orang yang memiliki NPM 22001082109.



v



HALAMAN MOTTO Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain (Q.S Al-Insyirah: 6-7) ”Kamu Tidak Harus Menjadi Habat Untuk Memulai, Tetapi Kamu Harus Mulai Untuk Menjadi Hebat “ (RM)



vi



KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T karena karunia atas ridho dan kuasa-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik. Tugas akhir ini yang berjudul “Sitem Pengelolaan Biaya Oprasional Lembaga Nirlaba Pada Baitulmaal Munzalan Indonesia Cabang Serang”. Tak ada gading yang tak retak. Demikian pula, tak ada karya yang sempurna. Oleh karena itu penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada Tugas akhir ini, dan penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan tugas akhir yang telah dibuat ini. Selama pelaksanaan dan penyusunan laporan akhir ini, penulis telah banyak mendapat bantuan, bimbingan dan saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Allah SWT. Yang Telah Memberikan Kemudahan Dan Kelancaran Bagi Penulis 2. Ibu Yeti Asmawati, SE.,M.M., Selaku Direktur Politeknik Piksi Input Serang Yang Telah Memberikan Kesempatan Untuk Belajar Dan Mengembangkan Kepribadian Kepada Penulis. 3. Bapak Ajat Sudarajat, SE., M.M., Selaku Wakil Direktur Politeknik Piksi Input Serang Yang Telah Memberikan Kesempatan Untuk Belajar Dan Mengembangkan Kepribadian Kepada Penulis. 4. Ibu Annisa Pratiwi SE.,M.Ak.,Selaku Ketua Prodi D3 Akuntansi. 5. Bapak Angga Nugraha, S.E., M.M.,Selaku Dosen Pembimbing I. 6. Bapak Romadhon, M.Pd Selaku Dosen Pembimbing II. 7. Ibu Murti Apriyani., selaku Pembimbing Magang 8. Muhammad Abdul Larif selaku Patner magang 9. Kepada Kedua orang tuaku Mamah dan Bapak yang selalu memberikan dukungan baik berupa nasihat, semangat, dan kasih sayang serta doa yang tulus. 10. Kepada pemilik NPM 22001082109 yang selalu membantu dan juga memberikan semangat kepada penulis



vii



11. Teman-teman Jurusan akuntansi khususnya kelas AK20C Politeknik piksi input serang 12. Dan kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu dalam penulisan Tugas Akhir ini.



Penulis Berharap Bahwasanya Laporan Tugas Akhir Ini Bisa Menjadi Bahan Pembelajaran Bagi Penulis Sendiri Dan Juga Tentunya Untuk Memenuhi Kewajiban Dalam Membuat Laporan Tugas Akhir Serta Penulis Menyadari Bahwasanya Laporan Ini Jauh Dari Kata Kesempurnaan Selayaknya Manusia Penulis Juga Masih Banyak Kesalahan Dan Masih Perlu Banyak-Banyak Belajar, Maka Dari Itu Kritik Dan Saran Tentunya Sangat Bermanfaat Bagi Penulis Sebagai Bahan Acuan Di Masa Yang Akan Datang.



Serang, Januari 2023



Penulis



viii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Lembaga amil zakat adalah lembaga yang dibentuk oleh kelompok masyarakat



yang



bertujuan



untuk



membantu



menghimpun



dana



zakat,



menndistribusikan ke orang yang tepat, dan melakukan dakwah tentang zakat. Zakat adalah bagian tertentu dari harta yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim apabila telah mencapai syarat yang telah di tetapkan. Sebagai salah satu rukun islam, zakat ditunaikan untuk diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya. Dalam Undang-undang Nomor 38 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Zakat dan pada Undang-undang RI. Nomor 41 tahun 2004 Tentang Wakaf, bukti kalau pemerintah masih “melirik” keberadaan ZISWAF dan akan memberikan peluang. Hal yang menggembirakan adalah kesadaran berzakat dikalangan kaum muslimin di Indonesia telah mengalami kemajuan. Ini dapat dilihat dengan munculnya lembagalembaga atau badan amil zakat, baik yang dikelola oleh pemerintah maupun swasta. Namun perkembangan yang menggembirakan ini belum menyentuh seluruh lapisan masyarakat kaum muslimin.



ix



Baitulmaal Munzalan Indonesia Cabang Banten adalah Lembaga amil zakat, yang hadir sebagai jembatan kebaikan dari orang baik untuk orang baik. Ada beberapa program yang di gagas, salah satunya infaq beras. Sebuah gerakan yang bertujuan untuk mensupport pangan santri yatim dan penghafal qur’an di seluruh Banten. Ada pula wakaf Munzalan tower, yang mana bangunan ini nantinya akan menjdi pusat kaderisasi ummat. Dan Merupakan lembaga pemberdayaan umat yang hadir sebagai jembatan kebaikan, berfokus untuk menerima, menyalurkan dan mengelola ZISWAF (Zakat, Infaq, Sedekah dan Wakaf). Baitulmaal Munzalan Indonesia Cabang Banten melakukan aktifitas fundraising karena pada dasarnya lembaga membutuhkan biaya oprasional, Biaya operasional mencakup hal-hal seperti biaya transportasi, biaya komsumsi, sewa gedung dan lain – lain. Lalu tanpa dana, lembaga tidak bisa beroperasi. Bagi Baitulmaal Munzalan Indonesia Cabang Banten, harus mempunyai dana supaya bisa meningkatkan sarana dan kualitas pengembangan program. Baitulmaal Munzalan Indonesia Cabang Banten merupakan lembaga amil zakat yang pencatatan biaya oprasionalnya masih kurang terperinci dan proses pelaporan bukti notanya masih di tempelkan ke kertas hvs. Dari latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang “PENGELOLAAN BIAYA OPERASIONAL



x



DALAM MANAJEMEN ZAKAT PADA BAITULMAAL MUNZALAN INDONESIA CABANG BANTEN.” 1.2 Rumusan Masalah Tugas Akhir Bedasarkan latar belakang yang telas dijelaskan sebelumnya maka penulis menulis masalah yaitu bagaimana menerapkan pengelolaan biaya oprasional pada Baitulmaal Munzalan Indonesia? 1.3 Tujuan Penulisan Tugas Akhir Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengelolaan biaya oprasional dalam menejmen zakat pada Baitulmaal Munzalan Indonesia. 1.4 Mamfaat Penelitian 1. Mamfaat Teoritis Memperkaya konsep dan teori yang nenyokong tentang pengelolaan biaya oprasional dalam sebuah langkah awal untuk membangun Lembaga amil zakat. 2.



Mamfaat Praktis



Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan yang selama ini belum memahami Pengelolaan Biaya Operasional dalam manajemen Zakat pada Lembaga Amil Zakat, kemudian dapat menyalurkan ZISWAFnya sesuai dengan ketentuan syari’at Agama.



xi



BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.



Landasan Teori 2.1.1



Biaya Oprasional a. Pengertian Biaya Biaya memiliki berbagai macam arti tergantung maksud dari pemakai istilah tersebut. Mulyadi membedakan pengertian biaya ke dalam arti luas dan arti sempit antara lain sebagai berikut (Mulyadi, 2012: 3) : Dalam arti luas biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau mungkin terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam arti sempit biaya merupakan bagian dari harga pokok yang dikorbankan dalam usaha untuk memperoleh penghasilan. Supriyono juga membedakan biaya ke dalam dua pengertian yang berbeda yaitu biaya dalam arti cost dan biaya dalam arti expense (Supriyono, 2011: 14) Biaya dalam arti cost (harga pokok) adalah “jumlah yang dapat diukur dalam satuan uang dalam rangka pemilikan barang dan jasa yang diperlukan perusahaan, baik pada masa lalu xii



(harga perolehan yang telah terjadi) maupun pada masa yang akan datang (harga perolehan yang akan terjadi). Sedangkan expense (beban) adalah “Biaya yang dikorbankan atau dikonsumsi dalam rangka memperoleh pendapatan (revenues) dalam suatu periode akuntansi tertentu.” Dari definisi-definisi biaya tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa biaya adalah sumber ekonomi yang dapat diukur dengan satuan moneter yang dikeluarkan untuk memperoleh penghasilan.



b. Pengertian Biaya Oprasional Menurut Supriyono (2011:43) Biaya Operasional adalah biaya yang berkaitan langsung dengan pelaksanaan modal kerja. Pengertian dari Biaya Operasional itu sendiri adalah semua biaya yang menunjang penyelenggaraan pelayanan jasa atau semua biaya yang dapat didefinisikan mempunyai hubungan langsung dengan penyelenggaraan pelayanan jasa. Menurut Mulyadi (2012:8) Dalam arti luas biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi untuk satuan tertentu. Menurut Slamet Sugiri dan Bogat Agus Riyono (2010:70) pengertian beban penjualan adalah “Biaya Operasional yaitu biayabiaya yang dikeluarkan untuk kegiatan usaha (operasi) perusahaan”.



xiii



Menurut Yusuf (2011:33) pengertian beban pokok penjualan adalah “biaya pokok penjualan atau Biaya Operasional adalah biayabiaya yang tidak berhubungan langsung dengan produk perusahaan tetapi berkaitan dengan aktivitas operasi perusahaan sehari-hari”. Menurut Adhariani (2012:35) memberikan definisi yang membedakan beban penjualan adalah “Biaya Operasional langsung adalah suatu objek biaya terkait dengan suatu objek biaya dan dapat dilacak ke objek biaya tertentu dengan volume penjualan yang layak volume penjualan ekonomis (biaya-efektivitas)”. Sedangkan beban penjualan tidak langsung didefinisikan sebagai “Beban penjualan tidak langsung adalah suatu objek biaya berkaitan dengan suatu objek biaya namun tidak dapat dilacak ke objek biaya tertentu dengan volume penjualan yang layak volume penjualan ekonomis (biaya-efektifitas)”. Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa beban penjualan merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan selama aktivitas perusahaan, untuk melihat apakah penggunaan Biaya Operasional efektif dan efisien atau tidak yang sesuai dengan rencana, maka dibutuhkan alat pengendalian biaya yang mendukung usaha untuk menghasilkan produk tersebut. 2.1.2



Manejemen Zakat a. Pengertian Zakat Menurut bahasa zakat artinya tumbuh dan berkembang, atau menyucikan karena zakat akan mengembangkan pahala pelakunya dan xiv



membersihkannya dari dosa. Menurut syariat, zakat ialah hak wajib dari harta tertentu pada waktu tertentu. Sedangkan zakat menurut istilah, definisi zakat dalam kajian fikih, sebagaimana ditulis oleh beberapa fuqoha’ (ahli fikih), tercatat beberapa redaksi yang memiliki maksud yang relatif sama. Di antara definisi yang dikemukakan oleh para fuqoha’ adalah: Menurut Asy-Syaukani, zakat adalah pemberian sebagian harta yang telah mencapai nishab kepada orang fakir dan sebagainya dan tidak



mempunyai



sifat



yang



dapat



dicegah



syara’



untuk



mentasharufkan kepadanya. Menurut Sayyid Sabiq, zakat adalah suatu sebutan dari suatu hak Allah yang dikeluarkan seseorang untuk fakir miskin. Dinamakan zakat, karena dengan mengeluarkan zakat di dalamnya terkandung harapan untuk memperoleh berkah, pembersihan jiwa dari sifat kikir bagi orang kaya atau menghilangkan rasa iri hati orang-orang miskin dan memupuknya dengan berbagai kebajikan. Menurut Elsi Kartika Sari, Zakat adalah nama suatu ibadah wajib yang dilaksanakan dengan memberikan sejumlah kadar tertentu dari harta milik sendiri kepada orang yang berhak menerimanya menurut yang ditentukan syariat Islam. Menurut Ahmad Rofiq, zakat adalah ibadah dan kewajiban sosial bagi para aghniya’ (hartawan) setelah kekayaannya memenuhi



xv



batas minimal (nishab) dan rentang waktu setahun (haul). Tujuannya untuk mewujudkan pemerataan keadilan dalam ekonomi. Menurut Umar bin al-khathab, zakat disyariatkan untuk merubah mereka yang semula mustahik (penerima) zakat menjadi muzakki (pemberi / pembayar zakat). Menurut Didin Hafidhudin, zakat adalah bagian dari harta dengan persyaratan tertentu yang Allah SWT mewajibkan kepada pemiliknya untuk diserahkan kepada yang berhak menerimanya dengan persyaratan tertentu pula.6 Dari beberapa pengertian di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa zakat merupakan harta umat untuk umat, dari orang yang wajib membayarnya kepada orang yang berhak menerimanya. Zakat dapat membersihkan jiwa para muzakki dari sifat-sifat kikir, tamak serta membersihkan diri dari dosa dan sekaligus menghilangkan rasa iri dan dengki si miskin kepada si kaya. Dengan



zakat



dapat



membentuk



masyarakat



makmur



dan



menumbuhkan penghidupan yang serba berkecukupan. b. Pengertian Manejemen Istilah manajemen ini sulit didefinisikan karena dalam kenyataannya tidak ada definisi manajemen yang telah diterima secara universal. Manajemen dapat didefinisikan dengan berbagai rumusan tergantung kepada cara pandang si pembuat definisi. Definisi manajemen yang diberikan oleh para ahli yaitu sebagai berikut:



xvi



a. Orday Tead, dalam buku “ The Art Administration” Menyatakan bahwa manajemen is process agency shich direct and guides operation of organization in the realizing of established aims (manajemen adalah proses dan perangkat yang mengarahkan serta membimbing kebiatan-kegiatan suatu organisasi dalam mencapai tujuan yang ditetapkan). b. John D Millet, dalam buku “ Management is the public Service” Management is the process of directing and facilitaring the work of people organized in formal grup to achieve a desired end (manajemen ialah prosese pembimbingan dan pemberian fasilitas terhadap pekerjaan orang-orang yang terorganisir kelompok formil untuk mencapai suatu tujuan yang dikehendaki). 1 Efendi, E, M., Mnajemen (Jakarta: Bhratara Karya Aksara, 1986 ) hal. 20 2 Sarwoto, Dasar-dasar Organisasi Dan Manajemen (Jakarta:Ghalia Indonesia, 1998). Hlm. 45. 16 Setelah dilihat dari berbagai pengertian manajemen, menurut saya manajemen zakat merupakan kegiatan, perencanaan,



pengorganisasian,



pengawasan



terhadap



pengarahan,



pengumpulan



pelaksanaan,



pendistribusian



dan serta



pendayagunaan serta penaggungjawaban harta zakat agar harta zakat tersebut



dapat



disrahkan



kepada



orang-orang



yang



berhak



menerimanya dengan aturan-aturan yang telah ditentukandalam syara’ sehinggadapat tercapai misi utama zakat yaitu untuk mengentaskan kemiskinan.. xvii



2.1.3



Pengelolaan a. Pengertian Pengelolaan Pengelolaan adalah proses yang memberikan pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan kebijaksanaan dan pencapaian tujuan. Secara umum pengelolaan merupakan kegiatan merubah sesuatu hingga menjadi baik berat memiliki nilai-nilai yang tinggi dari semula. Pengelolaan dapat juga diartikan sebagai untuk melakukan sesuatu agar lebih sesuai serta cocok dengan kebutuhan sehingga lebih bermanfaat. Nugroho (2003:119) mengemukakan bahwa Pengelolaan merupakan istilah yang dipakai dalam ilmu manajemen. Secara etomologi istilah pengelolaan berasal dari kata kelola (to manage) dan biasanya merujuk pada proses mengurus atau menangani sesuatu untukmencapai tujuan tertentu. Jadi pengelolaan merupakan ilmu manajemen yang berhubungan dengan proses mengurus dan menangani sesuatu untuk mewujudkan tujuan tertentu yang ingin dicapai. Sedangkan menurut Syamsu menitikberatkan pengelolaan sebagai fungsi manajemen yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengorganisasian



dan



pengontrolan



untuk



mencapai



efisiensi



pekerjaan. Sementara



Terry



(2009:9)



mengemukakan



bahwa



:



Pengelolaan sama dengan manajemen sehingga pengelolaan dipahami xviii



sebagai



suatu



pengorganisasian,



proses



membeda-bedakan



penggerakan



dan



13



atas



perencanaan,



pengawasan



dengan



memanfaatkan baik ilmu maupun seni agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Pengelolaan atau yang sering disebut manajemen pada umumnya sering dikaitkan dengan aktivitas-aktivitas dalam organisasi berupa perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, pengarahan, dan pengawasan. Istilah manajemen berasal dari kata kerja to manage yang berarti menangani, atau mengatur. Dari pengertian pengelolaan di atas, dapat disimpulkan bahwa Pengertian Pengelolan yaitu bukan hanya melaksanakan suatu kegiatan, yang meliputi fungsi-fungsi manajemen, seperti perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. b. Tujuan Pengelolaan Tujuan pengelolaan adalah agar segenap sumber daya yang ada seperti, sumber daya manusia, peralatan atau sarana yang ada dalam suatu organisasi dapat digerakan sedemikian rupa, sehingga dapat menghindarkan dari segenap pemborosan waktu, tenaga dan materi guna mencapai tujuan yang diinginkan. Pengelolaan dibutuhkan dalam semua organisasi, karena tanpa adanya pengelolan atau manajemen semua usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit. Disini ada beberapa tujuan pengelolaan :



xix



1. Untuk pencapaian tujuan organisasi berdasarkan visi dan misi. 2. Untuk menjaga keseimbangan di antara tujuan- tujuan yang saling



bertentangan.



Pengelolaan



dibutuhkan



untuk



menjaga



keseimbangan antara tujuan-tujuan, sasaran-sasaran dan kegiatankegiatan yang saling bertentangan dari pihak yang perkepentingan dalam suatu organisasi. 3. Untuk mencapai efisien dan efektivitas. Suatu kerja organisasi dapat diukur dengan banyak cara yang berbeda. Salah satu cara yang umum yaitu efisien dan efektivitas. Tujuan pengelolaan akan tercapai jika langkah-langkah dalam pelaksanaan manajemen di tetapkan secara tepat, Afifiddin (2010 : 3) menyatakan bahwa langkah- langkah pelaksanaan pengelolaan berdasarkan tujuan sebagai berikut: a. Menentukan strategi b. Menentukan sarana dan batasan tanggung jawab c. Menentukan target yang mencakup kriteria hasil, kualitas dan batasan waktu. d. Menentukan pengukuran pengoperasian tugas dan rencana. e. Menentukan standar kerja yang mencakup efektivitas dan efisiensi f. Menentukan ukuran untuk menilai g. Mengadakan pertemuan xx



h. Pelaksanaan. i. Mengadaan penilaian j. Mengadakan review secara berkala. k. Pelaksanaan tahap berikutnya, berlangsung secara berulangulang. Berdasarkan uraian diatas bahwa tujuan pengelolaan tidak akan terlepas dari memanfaatkan sumber daya manusia, sarana dan prasarana secara efektif dan efesien agar tujuan organisasi tercapai. 2.1.4



Pengelolaan Biaya Oprasional Menurut Supriyono (2011:43) Biaya Operasional adalah biaya yang berkaitan langsung dengan pelaksanaan modal kerja. Pengertian dari Biaya Operasional



itu



sendiri



adalah



semua



biaya



yang



menunjang



penyelenggaraan pelayanan jasa atau semua biaya yang dapat didefinisikan mempunyai hubungan langsung dengan penyelenggaraan pelayanan jasa. Menurut Mulyadi (2012:8) Dalam arti luas biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi untuk satuan tertentu. Menurut Slamet Sugiri dan Bogat Agus Riyono (2010:70) pengertian beban penjualan adalah “Biaya Operasional yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan usaha (operasi) perusahaan”. Menurut Yusuf (2011:33) pengertian beban pokok penjualan adalah “biaya pokok penjualan atau Biaya Operasional adalah biaya-biaya yang



xxi



tidak berhubungan langsung dengan produk perusahaan tetapi berkaitan dengan aktivitas operasi perusahaan sehari-hari”. Menurut Adhariani (2012:35) memberikan definisi yang membedakan beban penjualan adalah “Biaya Operasional langsung adalah suatu objek biaya terkait dengan suatu objek biaya dan dapat dilacak ke objek biaya tertentu dengan volume penjualan yang layak volume penjualan ekonomis (biaya-efektivitas)”.



Sedangkan



beban



penjualan



tidak



langsung



didefinisikan sebagai “Beban penjualan tidak langsung adalah suatu objek biaya berkaitan dengan suatu objek biaya namun tidak dapat dilacak ke objek biaya tertentu dengan volume penjualan yang layak volume penjualan ekonomis (biaya-efektifitas)”. Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa beban penjualan merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan selama aktivitas perusahaan, untuk melihat apakah penggunaan Biaya Operasional efektif dan efisien atau tidak yang sesuai dengan rencana, maka dibutuhkan alat pengendalian biaya yang mendukung usaha untuk menghasilkan produk tersebut.



BAB III METODE PENULISAN TUGAS AKHIR



3.1 Objek Penelitian Tugas Akhir xxii



Objek penelitian Tugas Akhir ini di ambil pada Baitulmaal Munzalan Indonesia Cabang Banten, beralamat di Jl. Cadika no.50A, Lontarbaru, kec. Serang, Kota Serang, Banten 42115. Baitulmaal Munzalan Indonesia adalah Lembaga Amil zakat dan merupakan lembaga pemberdayaan umat yang hadir sebagai jembatan kebaikan, berfokus untuk menerima, menyalurkan dan mengelola ZISWAF (Zakat, Infaq, Sedekah dan Wakaf). 3.2 Metode Penulisan Tugas Akhir Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif-kualitatif. Metode deskriptif ialah metode penelitian yang bertujuan untuk melukiskan



sebuah



fenomena yang terjadi yang berlangsung baik pada saat ini maupun pada saat yang lampau. Penelitian ini juga tidak terdapatnya rekayasa atau suatu proses pengubahan yang terdapat pada variabel-variabel bebas, akan tetapi bersifat apa adanya (Syaodih, 2008:54). Penelitian kualitatif ialah salah satu jenis penelitian yang di maksudkan untuk memahami berbagai realita mengenai apa yang telah dialami oleh subjek penelitian seperti perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain, secara holistic dan dilakukan secara deskripsi yang berbentuk kata-kata dan bahasa, dalam sebuah konteks yang dikhususkan secara alamiah dan memanfaatkan berbagai macam metode ilmiah. (Moeloeng, 210:6) Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpostivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah,



xxiii



(sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian lebih menekankan makna daripada generalisasi. (Sugiyono, 2015:9) 3.3 Jenis dan Sumber Data Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berujut suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian atau suatu konsep. 3.4 Jenis Data Jenis data dalam penelitian yang dilakukan, yaitu menggunakan Data primer sumber data yang langsung memberikan data pada pengumpul data (Sugiyono. 2015 : 225). Pada bagian ini, Data primer didapatkan secara langsung dengan cara peneliti melakukan interaksi dengan sumbernya yang dijadikan sebagai Objek penelitian. Peneliti memperoleh data primer dengan cara melakukan wawancara langsung kepada pegawai Baitulmaal Munzalan Indonesia Cabang Banten bagian penanggung jawab wilayah Serang raya.. 3.5 Sumber Data Adapun sumber data yang digunakan peneliti adalah data kualitatif yang berupa alur terjadinya pengelolan biaya operasional pada Baitulmaal MunzalanIndonesia Cabang



xxiv



Banten. Data kualitatif menurut (Kuncoro, 2004) “adalah data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk angka, merupakan data yang diperoleh langsung dari perusahaan atau yang terjadi di lapangan yang diperoleh dari teknik wawancara, analisis data, atau observasi, kemudian akan di olah penulis”. a. Penelitian Langsung Penelitian langsung adalah peneiti melakukan pengumpulan, pengolahan, dan penyajian tidak dengan prantaraatau secara langsung selama 3 bulan di lembaga Baitulmaal Munzalan Indonesia cabang Banten. Peneliti melakukan peninjuan secara langsung untuk memperoleh data-data terkait yang digunakan untuk menyususn tugas akhir. b. Studi Kepustakaan Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan cara membaca dan mempelajari sumber data dari berbagai referensi yang sifatnya relevan dan sesuai dengan Objek yang diangkat Oleh peneliti. Menurut Sugiyono. studi kepustakaan berkaitan dengan kajian teoritis dan referensi lain yang berkaitan dengan nilai. budaya dan norma yang berkembang pada situasi sosial yang diteliti, selain itu studi kepustakaan Sangat penting dalam melakukan penelitian, hal ini dikarenakan penelitian tidak akan lepas dari literaturliteratur Ilmiah (Sugiyono, 2015 :291). 3.6 Metode Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam



xxv



penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Selanjutnya bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan observasi (pengamatan), inerview (wawancara), kuesioner (angket), dokumentasi dan gabungan keempatnya. (Sugiyono, 2015:225) Berikut ini beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: 1. Observasi Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari- hari pegawai yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data, dan ikut merasakan yang dikerjakan. Dengan observasi partisipan ini, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang nampak. 2. Wawancara Menurut sugiyono (2017), Wawancara adalah suatu penemuan Yang terjadi antara dua orang atau lebih untuk berbagi informasi sehingga menghasilkan jawaban dari suatu topik Yang diangkat. Peneliti telah melakukan teknik wawancara melului tatap muka dan komunikasi secara langsung dengan pegawai Baitulmaal Munzalan Indonesia Cabang Banten. Yang memiliki tugas kerja mengurusi bagian penanggung jawab wilayah Serang Raya, Hal tersebut dikarnakan peneliți melakukan penelitian secara langsung mengenai pengelolaan biaya operasional pada Baitulmaal Munzalan Indonesia



xxvi



Cabang Banten sehingga pihak Yang diwawancarai harus mengetahui tentang informasi tersebut Pada wawancara ini peneliti menggali informasi dengan cara melakukan Țanya jawab de;ngan narasumber terkait objek Yang sedang diteliti. Pada wawancara peneliti menanyakan terkait poin utama Yang sedang di teliti seperti : Berapa uang yang diberikan pusat untuk biaya operasional? Bagaimana pembagian uang operasional untuk mendistribusikan beras selama 1 bulan? Biaya apa saja yang keluar menggunakan operasional? 3. Dokumentasi Menurut sugiyono (2018:476) dokumentasi adalah suatu cara Yang digunakan untuk memperoleh data dan informasi dalam bentuk buku. arsip. dokumen, tulisan angka dan gambar Yang berupa laporan Serta keterangan yang dapat mendukung penelitian. Adapun cara pengumpulan data dengan menggunakan metode ini yaitu peneliti merekam hasil wawancara dan mengambil gambar dengan menggunakan media handphone untuk mengumpulkan informasi dan bukti dokumentasi dari narasumber.



BAB IV HASIL MAGANG INDUSTRI DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Profil Singkat Perusahaan



xxvii



Baitulmaal Munzalan Indonesia adalah Lembaga amil zakat, yang hadir sebagai jembatan kebaikan dari orang baik untuk orang baik. Ada beberapa program yang di gagas, salah satunya infaq beras. Sebuah gerakan yang bertujuan untuk mensupport pangan santri yatim dan penghafal qur’an di Indonesia. Ada pula wakaf Munzalan tower, yang mana bangunan ini nantinya akan menjdi pusat kaderisasi ummat. Dan Merupakan lembaga pemberdayaan umat yang hadir sebagai jembatan kebaikan, berfokus untuk menerima, menyalurkan dan mengelola ZISWAF (Zakat, Infaq, Sedekah dan Wakaf). 4.1.2. Visi Menjadi lembaga sosial keummatan terbaik di Indonesia yang amanah, profesional dan transparan berbasis ketaqwaan dan kekuatan berjama’ah. 4.1.3. Misi 1. Menghadirkan semangat kebersamaan dalam kepedulian terhadap kaum dhuafa, anak yatim, penghafal Al-Qur’an dan fii sabilillah 2. Melaksanakan



gerakan



dakwah



bil



halal



dengan



mengkampanyekan seruan “Jangan Bosan Jadi Orang Baik” dengan metode kreatif, inovatif dan edukatif 3. Membentuk dan memberdayakan PASKAS (Pasukan Amal Saleh) di seluruh kota di Indonesia sebagai penggerak dan



xxviii



pelaksana 4. Mendampingi terciptanya kemandirian dan kesejahteraan personal dan lembaga (panti asuhan dan pondok pesantren) melalui program ZISWAF. 4.1.4. Struktur Organisasi Manager Cabang



Program



Customer Service



Finance



Content Creator



4.1.5. Uraian Pekerjaan (job description) 1. Manager Cabang Mengarahkan seluruh aspek operasional yang meliputi distribusi, customer service, sumber daya manusia, dan administrasi sesuai dengan tujuan lembaga. Memberikan pelatihan, pembinaan, pengembangan dan motivasi bagi paskas, Mengembangkan target dan rencana bisnis kantor cabang. 2. Program



xxix



Program, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, program, dan anggaran bulanan, melakukan update data santri, Melakukan pembagian jumlah beras yang akan di distribusikan. 3. Finance Menyusun dan Melakukan Verifikasi Laporan Keuangan, Melaksanakan



Pembayaran



Tagihan,



Membuat



Analisis



Keuangan Menyusun Laporan Jurnal tentang Pembiayaan distribusi, Mengurusi Pembayaran untuk Kebutuhan lembaga, , melakukan tutup buku, mutasi rekening, dan update data ziswaf 4. Customer Service Customer service atau layanan pelanggan merupakan profesi yang berperan untuk memberikan pelayanan kepada Muzakki pada saat memberi ziswaf, selama, atau setelah berziswaf atau layanan. Contohnya, menanggapi keluhan , memberikan informasi terkait ziswaf. 5. Content Creator Menulis, meninjau, mengedit, dan membuat konten untuk platform yang digunakan lembaga untuk fundraising. Melakukan riset dan interview untuk mempelajari tren terkini serta dalam pengembangan konten. Bekerja sama dengan tim kreatif untuk mempersiapkan materi promosi ziswaf. 4.1.6



Bidang Usaha xxx



Baitulmaal Munzalan Indonesia adalah Lembaga amil zakat, yang hadir sebagai jembatan kebaikan dari orang baik untuk orang baik. Ada beberapa program yang di gagas, salah satunya infaq beras. Sebuah gerakan yang bertujuan untuk mensupport pangan santri yatim dan penghafal qur’an di Indonesia. Ada pula wakaf Munzalan tower, yang mana bangunan ini nantinya akan menjdi pusat kaderisasi ummat. Dan Merupakan lembaga pemberdayaan umat yang hadir sebagai jembatan kebaikan, berfokus untuk menerima, menyalurkan dan mengelola ZISWAF (Zakat, Infaq, Sedekah dan Wakaf). 4.2.



Hasil Kegiatan Magang Selama melakukan magang di BMI Banten ada beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain : a. Membuat Jurnal Umum Jurnal umum adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat sejumlah transaksi keuangan yang muncul dalam periode waktu tertentu. Jurnal umum juga bisa diartikan sebagai buku harian yang digunakan perusahaan yang didalamnya berisi catatan transaksi yang terjadi secara keseluruhan. BMI adalah Yayasan pengelola ZISWAF Maka pencatatan nya menggunakan PSAK 109 yaitu Akntansi Syariah tentang Zakat, Infak, Sodakoh, Wakaf.



b.



Menghitung Dana Infak (Kas di Tangan Infak) infak adalah harta yang dikeluarkan oleh seseorang atau badan usaha di luar zakat untuk kemaslahatan umum (Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat pada BAB I Pasal 1). infak merupakan amalan yang tak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari



xxxi



seorang Muslim. infak berasal dari Bahasa Arab, "anfaqa" yang berarti membelanjakan harta atau memberikan harta. Sedangkan infak berarti keluarkanlah harta. Proses mengerjakannya yang pertama adalah mengambil dan mengmpulkan infak dari celengan atau kotak amal yang di taruh di rumah makan atau warng, dan juga yang memberikan infak secara langsng di kantor, Lalu setelah semua terkumpul beriktnya proes menghitng uang dan memiskan sesuai pecahan uang tersebut. Setelah semua uang di hitung kemudian uang tersebut ditukarkan dengan uang pecahan seratus ribu dan pecahan lima puluh ribu rupiah, setelah itu uang akan di setorkan ke rekening Bank Syariah Indonesia BSI. c. Mengecek Dan Menghitung Persediaan Beras Pengecekan persediaan beras adalah menghitung jumlah beras yang dimiliki BMI yang tersedia untuk di distribsikan ke Pesantren dan Yayasan yang bermitra. Setelah melakukan pengecekan dan menghitng persedian beras, maka hasilnya akan di laporkan ke bagian program yang nanti akan di buat pembagian jumlah jatah beras untuk setiap pesantren dan Yayasan yang bermitra dengan BMI. d. Distribusi Beras (Distrib) Distrib adalah menyampaikan amanah dari para pemberi infak untuk mendistribusikan atau menyalurkan beras ke Pesantren dan Yayasan yang bermitra dengan BMI. Mencakup wilayah banten yaitu Serang raya, Cilegon, Lebak, Pandeglang. e. Scanner Bukti Transaksi ( Nota ) Bukti transaksi merupakan salah satu dokumen asli yang menjadi alat untuk merekam semua transaksi yang terjadi. Dengan adanya bukti transaksi bisa menjadi sebuah bukti yang autentik terjadinya sebuah transaksi. Bukti transaksi tersebut antara lain yakni faktur, nota, kwitansi



xxxii



dan cek yang menjadi bukti transaksi didalam Yayasan. Proses scan bukti transaksi BMI yaitu dengan menempelkan Nota ke kertas HVS dengan menggunakan lem, setelah menempelkannya lalu di scan dan di buat dokumen. f. Menginput Data Report Distribusi Beras Harian Menginput data report distrib harian adalah proses pelaporan data ke bagian program melalui google from untuk laporan pertanggung jawaban ke pusat. 4.2 Pembahasan 4.2.1



Penerapan Pengelolaan Biaya Operasional Pada Baitulmaal Munzalan Indonesia Cabang Banten Seluruh



beban



yang



dikeluarkan



untuk



operasional



maupun



pengelolaan sebuah OPZ harus termonitor dengan baik. Harus ada sistem kontrol mengenai besarnya beban operasional baik dari internal maupun eksternal OPZ. Struktur keuangan terdiri atas dua bidang yaitu bendahara dan akuntansi. Tugas bendahara yaitu mengadakan verifikasi keuangan dalam penerimaan dan pengeluaran dana. Verifikasi penerimaan dimulai sejak dana ditransfer hingga masuk ke lembaga zakat, termasuk penempatannya diberbagai bank dan jumlah yang cash di brankas. Verifikasi pengeluaran dana harus dicermati sejak diajukan hingga pencairan dananya. Bidang akuntansi melakukan tugas pencatatan keluar masuknya uang. Pencatatan ini diinput dalam jurnal harian. Setelah itu di posting ke dalam buku besar. Usai pencacatan, bukti-bukti tersebut disusun sebagai arsip-arsip keuangan. Sistem pembagain biaya operasional di BMI sendiri di kelola oleh pusat, stiap cabang harus menyetorkan hasil pengumpulan dana ziswaf selama satu bulan ke pusat, setelah itu dana tersebut akan di kelola oleh pusat dan nantinya pusat akan membagi dan mengirimkan beras dan uang operasional ke semua cabang sesuai kebutuhannya. Adapun jika biaya operasional tidak mencukupi kebutuhan kegiatan karna ada biaya yang tak terduga, maka kantor



xxxiii



cabang akan menggunakan uang Infaq umum untuk menutupi kebutuhan tersebut , Uang infaq umum adalah uang infaq dari para muzakki yang akad nya tidak jelas, misalnya seorang muzaki yang berinfaq melalui transfer lalu tidak menjelaskan uang tersebut untuk akad apa, maka uang tersebut di sebut infaq umum yang boleh di alokasikan untuk menutupi kekurangan operasional. Berikut ini pengelolaan biaya operasional pada Baitulmaal Munzalan Indonesia Cabang Banten . 1. Alur Pencataan Keuangan Pada Baitulmaal Munzalan Indonesia



xxxiv



Tabel di atas merupakan Update Ziswaf penerimaan Cash, yaitu penerimaan dana nya berupa uang secara tunai penerimaan cash ini di dapatkan dari hasil penghimpunan dana ziswaf dari celengan infaq atau kotak amal yang di sebar di seluruh serang raya dan dari para muzaki yang berziswaf langsung ke kantor Baitulmaal Munzalan Indonesia Cabang Banten. Tabel tersebut merupakan Update Ziswaf Baitulmaal Munzalan Indonesia Cabang Banten terhitung pada bulan desember dari keseluruhan penghimpunan dana ziswaf penerimaan Cash sebesar Rp.



12. 392. 900



xxxv



Tabel di atas merupakan Update Ziswaf penerimaan Rekening GIB, yaitu penerimaan dana nya dari para muzaki yang berziswaf melalui transfer, penerimaan



Transfer ini di dapatkan dari hasil penghimpunan dana ziswaf dari hasil fundraising melalui iklan dan website resmi Baitulmaal Munzalan Indonesia Cabang Banten. Update ziswaf penerimaan rekening GIB di input dari hasil Mutasi rekening, dari mutasi rekening maka akan terlihat nama pengirim, nominal ziswaf, dan akad ziswaf. Tabel tersebut merupakan Update Ziswaf Baitulmaal Munzalan Indonesia Cabang Banten terhitung pada bulan desember 2022 dari keseluruhan penghimpunan dana ziswaf penerimaan Rekening GIB sebesar Rp. 68. 984. 414 Baitulmaal Munzalan Indonesia Cabang Banten memiliki dua rekening bank GIB dan rekening BMI untuk siapa saja yang berziswaf boleh melalui transfer di rekening manapun, update ziswaf penerimaan rekening BMI sama seperti penerimaan ziswaf rekening GIB yaitu penginputannya dari hasil Mutasi Rekening. Tabel tersebut merupakan Update Ziswaf Baitulmaal Munzalan Indonesia Cabang Banten terhitung pada bulan desember 2022 dari keseluruhan penghimpunan dana ziswaf penerimaan Rekening BMI sbeesar Rp. 4. 837. 502



xxxvi



Tabel di atas merupakan total dari keseluruhan dana ziswaf yang di hitung dari Penerimaan Cash, penerimaan Rekening GIB , dan penerimaan rekening BMI yang berjumlah sebesar Rp. 86.214. 816. Setiap akhir bulan Baitulmaal Munzalan Indonesia Cabang Banten harus menyetorkan dana ziswaf nya ke pusat yang nantinya akan di kelola dan di bagi ke seluruh cabang di Indonesia, maka setiap akhir bulan kas harus noll (0) 2.



Pengalokasian Biaya Oprasional A. Rumah Tangga Kantor



Tabel di atas merupakan pengeluaran operasional yang di peruntukan untuk kebutuhan kantor. Per desember



xxxvii



Baitulmaal



Munzalan



Indonesia



Cabang



Banten



mengeluarkan dana operasional untuk kantor sebesar Rp. 4. 062. 000



B. Perjalanan dinas



Perjalanan dinas merupakan kegiatan kunjungan yang di lakukan oleh manajer cabang. Tabel di atas merupakan pengeluaran dana yang di keluarkan untuk biaya perjalanan dalam kunjungan sebesar Rp. 200.000



xxxviii



C. Transportasi dan Akomodasi



Transportasi di peruntukan untuk kebutuhan distribusi beras ke setiap pesantren yang bermitra di seluruh wilayah Banten, biaya yang di keluarkan untuk pengeluaran transportasi dan Akomodasi Biasanya di peruntukan untuk bahan bakar mobil dan motor, dan biaya uang makan untuk driver sebesar Rp. 2. 863. 000 D. Iklan dan Marketing Tabel di atas merupakan pengeluaran dan Oprasional Baitulmaal Munzalan Indonesia Cabang Banten untuk kebutuhan iklan dan Marketing sebesar Rp. 256.000



xxxix



E. Cetak



Biaya untuk Cetak merupakan pengeluaran dana operasional yang di keluarkan untuk Cetak kwitansi



sebesar Rp. 385.000



F. Biaya Lainnya Biaya Lainnya merupakan biaya yang tak terduga biasanya biaya ini di keluarkan untuk kebutuhan yang



mendesak seperti penyusutan kendaraan yang harus di servis, per bulan desember biaya Lainnya yang di xl



keluarkan Baitulmaal Munzalan Indonesia Cabang Banten sebesar Rp. 400.000 Tabel di atas merupakan total dari keseluruhan dana operasional yang di keluarkan oleh Baitulmaal Munzalan Indonesia Cabang Banten di hitung dari desember 2022 berjumlah sebesar Rp 8.166.000, Baitulmaal Munzalan Indonesia Cabang Banten untuk bulan desember di beri dana untuk operasional oleh pusat sebesar Rp. 9. 051.300, maka setelah di pakai sisa operasional sebesar Rp. 885. 300, sisa dana tersebut bisa di gunakan untuk menutupi kekurangan di bulan sebelumnya dan bisa di gunakan untuk operasional di bulan selanjutnya.



xli



BAB V PENUTUP 5.1



Kesimpulan Mekaminsme Munzalan



pengelolaan



Indonesia



biaya



operasional



pada



Baitulmaal



Cabang Banten sangat penting dalam



hal



xlii



pengaturannya karena semua jenis lembaga, badan atau organisasi sangat tergantung pada pengelolaan biaya operasionalnnya. Karena untuk melakukan semua aktivitas lembaga, badan atau organisasi yang sudah dirancang sedemikian rupa sangat bergantung dengan pengelolaan biaya operasionalnya. Dapat dikatakan bila dalam pengelolaan biaya operasional suatu lembaga, badan atau organisasinya baik maka lembaga, badan atau organisasi tersebut akan berjalan sesuai dengan apa yang dicitacitakannya. Dalam hal ini Baitulmaal Munzalan Indonesia Cabang Banten belum baik dalam pengelolaan biaya operasionalnnya, baik itu dalam hal pemasukan atau pengelolaannya.



5.2



Saran Bedasarkan kesimpulan di atas, penelit memberi saran dalam manajemen biaya pengelolaan operasional agar lebih ditingkatkan kualitas dalam penghimpunan dana serta penyaluran dana ZISWAF nya dan loyalitas pengelola dengan konversi nilai kinerja keuangan dinilai sangat baik dari semua aspek finansial dalam meningkatkat efisiensi di BaitulmaalMunzalanIndonesiaCabangBanten. Kemudian pertumbuhan penerimaan dana ziswaf terus ditingkatkan seiring dengan pertumbuhan biaya program yang dinilai sangat baik dari konversi nilai kinerja keuangan dari periode tahun ke tahun demi menciptakan kapasitas Baitulmaal Munzalan Indonesia Cabang Banten yang terukur.



xliii



Dan Ketika kententuan biaya operasional diterapkan maka hendaknya Baitulmaal Munzalan Indonesia Cabang Banten memantau agar tidak mengalami kelebihan atau kekurangan dari ketentuan tersebut. Kemudian aktivitas operasional yang membutuhkan biaya banyak bisa seimbang dengan aktivitas program banyak.



xliv