Tabel 1. Butir-Butir Pertanyaan PHQ-9 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Tabel 1. Butir-butir Pertanyaan PHQ-9 Lebih dari separuh waktu



Hampir



yang



setiap



Dalam 2 minggu terakhir, seberapa sering Anda terganggu oleh masalah-masalah berikut? (Gunakan “✔” untuk menandai jawaban Anda)



Tidak Pernah



Beberapa hari



dimaksud



hari



Kurang berminat atau bergairah dalam 1. melakukan apapun



0



1



2



3



2. Merasa murung, sedih, atau putus asa



0



1



2



3



Sulit tidur/mudah terbangun, atau terlalu 3. banyak tidur 0



1



2



3



4. Merasa lelah atau kurang bertenaga



0



1



2



3



Kurang nafsu makan atau terlalu banyak 5. makan 0



1



2



3



Kurang percaya diri — atau merasa bahwa Anda adalah orang yang gagal atau telah mengecewakan diri sendiri 6. atau keluarga



0



1



2



3



Sulit berkonsentrasi pada sesuatu, misalnya membaca koran atau 7. menonton televisi



0



1



2



3



Bergerak atau berbicara sangat lambat sehingga orang lain memperhatikannya. Atau sebaliknya; merasa resah atau gelisah sehingga Anda lebih sering 8. bergerak dari biasanya.



0



1



2



3



Merasa lebih baik mati atau ingin 9. melukai diri sendiri dengan cara apapun. 0



1



2



3



Sumber: Kroenke K, Spitzer R.L, William, J.B, 2001[3]



Skor Penilaian PHQ-9 dan Rekomendasi Terapi Penilaian dilakukan dengan menambah seluruh jumlah pertanyaan pada kuesioner. Hasil dari penjumlahan mempunyai arti klinis dan rekomendasi terapi. Skor serta arti klinis dan rekomendasi terapi disebutkan sebagai berikut: 



Skor < 10 : Gejala depresi ringan. Anjuran terapi adalah psikoedukasi bila ada perburukan gejala







Skor 10 – 14 : Depresi ringan. Anjuran terapi adalah observasi gejala yang ada dalam 1 bulan (perbaikan atau perburukan) dan pertimbangan pemberian antidepresan atau psikoterapi singkat Skor 15 – 19 : Depresi sedang. Dianjurkan untuk memberikan antidepresan atau psikoterapi



 



Skor ≥ 20 : Depresi berat : Dianjurkan untuk memberikan antidepresan secara tunggal atau kombinasikan dengan psikoterapi intensif[4] Efektivitas PHQ-9 sebagai Skrining Deteksi Dini Depresi Secara statistik, instrumen ini telah beberapa kali diuji validitas dan reliabilitas di berbagai negara dan populasi. Pada studi validitas tahun 2019 di Malawi (n= 323) didapatkan nilai sensitivitas 64% dan spesifisitas 94% dalam mendeteksi depresi minor dan mayor yang berarti memenuhi kriteria validitas klinis yang baik.[5] Sebuah studi di Springfield tahun 2012 pada populasi dengan latar belakang budaya yang heterogen (Kaukasoid, Afrika, dan Latin) juga menunjukkan bahwa PHQ-9 cukup sensitif dan spesifik dalam mengidentifikasi depresi (sensitivitas 69%, spesifisitas 86%).[6] Di Indonesia, pada tahun 2014 sebuah penelitian uji validitas dan reliabilitas pada sejumlah besar pasien di klinik (n= 10.000) untuk kuesioner PHQ-9 telah dilakukan oleh Nurul Fatimah. Hasilnya, butir-butir pertanyaan dianggap valid serta nilai Cronbach Alfa = 0,74 yang berarti instrumen ini memiliki reliabilitas baik.[7] Keunggulan dan Kelemahan PHQ-9 sebagai Skrining Deteksi Dini Depresi Berdasarkan data meta analisis ditemukan keunggulan PHQ-9 sebagai alat skrining deteksi dini depresi dibandingkan dengan kuesioner serupa maupun wawancara diagnostik terarah.[1,6] Keunggulan dan kelemahan alat skrining ini adalah sebagai berikut: Keunggulan







Berdasarkan penelitian pada tahun 2012 yang pernah membandingkan dengan kuesioner serupa (Beck Depression Inventory, Hamilton Depression Rating Scale, Brief Depression Scale, Montgomery-Asberg Depression Rating Scale) berikut beberapa keunggulan PHQ-9 sebagai alat bantu deteksi dini depresi: Lebih singkat dan mudah dipahami dibandingkan kuesioner penapisan depresi lainnya







Dapat diberikan dengan pemeriksaan langsung atau melalui telepon







Memfasilitasi diagnosis depresi mayor karena memenuhi kriteria DSM-IV







Memberikan penilaian tingkat keparahan gejala







Telah tervalidasi dengan baik dan didokumentasikan dalam berbagai populasi







Dapat digunakan pada usia remaja mulai 12 tahun[5] Mendukung penelitian di atas, sebuah studi meta analisis di Kanada yang membandingkan PHQ9 dengan berbagai instrumen standar lain yang berbasis diagnostic interview, didapatkan hasil bahwa sensitivitas PHQ-9 lebih tinggi bila dikomparasi dengan semistructured interview (Schedules for Clinical Assessment in Neuropsychiatry, Structured Clinical Interview for DSM Disorders, Depression Interview and Structured Hamilton). Sementara bila PHQ-9 dikomparasi dengan fully structured interview (Composite International Diagnostic Interview, Clinical Interview Schedule-Revised, Diagnostic Interview Schedule) atau Mini International Neuropsychiatric Interview, hasil yang didapat secara statistik tidak terlalu signifikan.[1] Kelemahan Sebuah studi klinis di Amsterdam yang dipublikasikan pada tahun 2010 (n= 479) menyatakan bahwa kuesioner ini sangat akurat untuk penapisan depresi (sensitivitas 93%, spesifisitas 85%). Namun sebagai alat diagnostik, kemampuannya dalam mengidentifikasi kasus positif depresi tidak terlalu baik (sensitivitas 68%) sehingga angka negatif palsunya cukup tinggi.[8] Beberapa penelitian lain menunjukkan bahwa skor tertentu pada PHQ-9 sangat berkorelasi dengan diagnosis depresi, namun tidak semua orang dengan angka skor tinggi pada PHQ-9 pasti mengalami depresi. Sehingga meskipun kuesioner ini merupakan penunjang yang efektif untuk mendeteksi depresi dalam ranah penapisan, namun bukan merupakan modalitas utama dalam menegakkan diagnosis.[9,10] Kesimpulan Di antara banyak instrumen psikometri yang tersedia, PHQ-9 adalah yang paling sering digunakan secara internasional untuk mendeteksi dini depresi di berbagai fasilitas kesehatan dan



tervalidasi. Kuesioner yang terdiri dari 9 butir pertanyaan ini diakui efektif dan memiliki berbagai keunggulan, terutama karena disusun berdasarkan pedoman kriteria diagnosis depresi dalam DSM-IV sehingga sesuai dengan PPDGJ-III yang digunakan di Indonesia. Efektivitas PHQ-9 dalam ranah klinis telah dibuktikan melalui berbagai uji statistik pada berbagai populasi di seluruh dunia. Kuesioner ini dimaksudkan sebagai alat untuk membantu dokter dalam mengidentifikasi depresi tetapi bukan merupakan pengganti atau modalitas utama dalam menegakkan diagnosis. Karena bagaimanapun, pemeriksaan langsung melalui wawancara adalah standar baku dari seluruh penegakan diagnosis gangguan jiwa. Sumber 1. Levis B, Benedetti A, Thombs BD. Accuracy of Patient Health Questionnaire-9 (PHQ-9) for screening to detect major depression: individual participant data meta-analysis. BMJ, 2019. 365:l1476. doi: 10.1136/bmj.l1476 2. Patrick S, Connick P. Psychometric properties of the PHQ-9 depression scale in people with multiple sclerosis: A systematic review. PLoS one, 2019. 14(2): e0197943. doi:10.1371/journal.pone.0197943 3. Kroenke K, Spitzer, RL, William JB. The PHQ-9: validity of a brief depression severity measure. Journal of General Internal Medicine, 2001. 16 (9): 606-13. doi: 10.1046/j.1525-1497.2001.016009606.x 4. Chen TM, Huang FY, Chang C, Chung H. Using the PHQ-9 for depression screening and treatment monitoring for Chinese Americans in primary care. Psychiatr Serv, 2006. 57 (7): 976-81. doi: 10.1176/ps.2006.57.7.976 5. Udedi M, Muula AS, Stewart RC, Pence BW. The validity of the patient health Questionnaire-9 to screen for depression in patients with type-2 diabetes mellitus in non-communicable diseases clinics in Malawi. BMC Psychiatry, 2019. doi: 10.1186/s12888-019-2062-2 6. Cedergren C. The Effectiveness of the Patient Health Questionnaire-9 Across Cultures. All Theses, Dissertations, and Other Capstone Projects, 2012. https://cornerstone.lib.mnsu.edu/etds/549 7. Fatimah N, Ekayanti F, Erfira. Perbedaan obesitas dan non obesitas terhadap kejadian depresi pada ibu rumah tangga. JMI, 2014. 11 (1) 8. Reynolds WM. The PHQ-9 works well as a screening but not diagnostic instrument for depressive disorder. BMJ, Evid Based Mental Health, 2010. 13 (96). doi: 10.1136/ebmh.13.3.96 9. Manea L, Gilbody S, McMillan D. Optimal cut-off score for diagnosing depression with the patient health questionnaire (PHQ-9): a meta-analysis. CMAJ : Canadian Medical Association Journal, 2012. 184(3):E191– E196. doi: 10.1503/cmaj.110829 10. Bhana A, Rathod SJ, Selohilwe O, Kathree T. The validity of the patient health questionnaire for screening depression in chronic care patients in primary health care in South Africa. BMC Psychiatry, 2015. 15 (118). doi: 10.1186/s12888-015-0503-0