Taktik Kekuasaan [PDF]

  • Author / Uploaded
  • cyndy
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TAKTIK KEKUASAAN Taktik kekuasaan adalah cara individu menerjemahkan landasan kekuasaan ke daam tindakan-tindakan tertentu. Sembilan macam taktik pengaruh:         



Legitimasi. Mengandalkan posisi kewenangan seseorang atau menekankan bahwa sebuah permintaan selaras dengan kebijakan atau ketentuan dalam organisasi Persuasi rasional. Menyajikan argument-argumen yang logis dan berbagai bukti factual untuk memperlihatkan bahwa sebuah permintaan itu masuk akal Seruan inspirasional. Mengembangkan komitmen emosional dengan ara menyerukan nilainilai, kebutuhan, harapan, dan aspirasi sebuah sasaran Konsultasi. Meningkatkan motivasi dan dukungan dari pihak yang menjadi sasaran dengan cara melibatkannya dalam memutuskan bagaiman rencana atau perubahan akan dijalankan Tukar pendapatan. Memberikan imbalan kepada target atau sasaran berupa uang atau penghargaan lain sebagai ganti karena mau menaati suatu permintaan Seruan pribadi. Meminta kepatuhan berdasarkan persahabatan atau kesetiaan Menyenangkan orang lain. Menggunakan rayuan, pujian, atau perilaku bersahabat sebelum membuat permintaan Tekanan. Menggunakan peringatan, tuntutan tegas dan ancaman Koalisi. Meminta bantuan orang lain untuk membujuk sasaran atau menggunakan dukungan orang lain sebagai alasan agar si sasaran setuju



Teknik Kekuasaan yang Sebaiknya Dipilih menurut Arah Pengaruh Pengaruh ke Atas Pengaruh ke Bawah Pengaruh ke Samping Persuasi rasional Persuasi rasional Persuasi rasional Seruan inspirasional Konsultasi Tekanan Menyenangkan orang lain Menyenangkan orang lain Tukar pendapat Tukar pendapat Legitimasi Legitimasi Seuran pribadi Koalisi FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP PERILAKU POLITIK Tidak semua kelompok atau organisasi sama politisnya. Dalam beberapa organisasi, misalnya politisasi sangat terbuka dan tak terkendali, sementara dalam organisasi lain, politik sangat terbuka dan tak terkendali, sementara dalam organisasi lain, politik memainkan peran kecil dalam mempengaruhi hasil. Faktor individu.



Dalam hal sifat, kita menemukan bahwa karyawan yang mampu merefleksi diri secara baik, memiliki pusat kendali internal, dan memiliki kebutuhan yang tinggi akan kekuasaan punya kemungkinan lebih besar untuk terlibat dalam perilaku politik. Orang yang mampu merefleksikan diri secara baik lebih sensitif terhadap berbagai tanda social, mampu menampilkan tingkat kecerdasan social, dan terampil dalam berperilaku politik daripada mereka yang kurang mampu merefleksi diri. Individu-individu dengan locus of control internal, lantaran meyakini bahwa mereka mampu mengendalikan lingkungannya, lebih cenderung bersikap proaktif dan berupaya memanipulasi situasi demi kepentingan mereka sendiri. Tidak mengejutkan, kepribadian yang dicirikan dengan kehendak untuk memanipulasi dan hasrat akan kekuasaan dengan mudah menggunakan politik sebagai sarana untuk memperjuangkan kepentingannya sendiri. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Politik Faktor-faktor Individu: - Kemampuan merefleksi diri yang baik - Pusat kendali internal - Kepribadian High Mach (lincah) - Investasi organisasi - Alternatif pekerjaan yang diyakini ada - Harapan akan kesuksesan Faktor-faktor Organisasi: -



Realokasi sumber daya Peluang promosi Tingkat kepercayaan rendah Ambiguitas peran Sistem evaluasi kinerja tidak jelas Praktik-praktik imbalan zero-sum Pengambilan keputusan yang demokratis Tekanan kinerja tinggi Para manajer senior yang egois



Hasil yang menguntungkan Perilaku politik Rendah



Tinggi



- Imbalan - Hukuman dihindari



yang



Faktor Organisasi. Secara lebih khusus, manakala sumber daya sebuah organisasi berkurang, ketika pola sumber daya yang ada berubah, dan ketika muncul kesempatan untuk promosi, politisasi lebih dimungkinkan untuk muncul ke permukaan. Ketika organisasi melakukan perampingan untuk meningkatkan efisiensi, pengurangan sumber daya harus dilakukan. Terancam kehilangan sumber daya, orang bisa terlibat dalam tindakan politik untuk mengamankan apa yang mereka miliki. Tetapi perubahan apa pun, khususnya yang mengimplikasikan realokasi sumber daya dalam organisasi secara signifikan, berkemungkinan merangsang timbulnya konflik dan meningkatkan politisasi, Keputusan promosi senantiasa ditengarai sebagai salah satu tindakan paling politis dalam organisasi. Peluang promosi atau kemajuan mendorong orang untuk bersaing mendapatkan sumber daya yang terbatas dan mencoba secara positif mempengaruhi hasil keputusan. Praktik evaluasi kinerja masih jauh dari sempurna. Semakin banyak organisasi yang menggunakan kriteria subjektif dalam penilaian, menekankan ukuran hasil yang sifatnya tunggal, atau memakan waktu yang lama antara suatu tindakan dan pemberian penghargaan atasnya, semakin besar pula kemungkinan seseorang karyawan lari dan menjalankan politisasi.