Tatalaksana Balita Gizi Buruk Di Layanan Rawat Inap [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TATALAKSANA BALITA GIZI BURUK DI LAYANAN RAWAT INAP No.Dokumen : SOP No.Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : UPT PUSKESMAS SILO 2 1. Pengertian



(Tanda Tangan Kepala Puskesmas)



dr. Adi Widjaja,. SE NIP. 19670216 200604 1 009



Tenaga kesehatan (Tim Asuhan Gizi) di fasilitas pelayanan kesehatan (RS/ Puskesmas/ TFC) akan melakukan perawatan pada balita gizi buruk usia 6-59 bulan dengan komplikasi medis, balita gizi buruk usia ≥ 6 bulan dengan berat badan < 4 kg dan bayi gizi buruk usia < 6 bulan.



2. Tujuan



2.1.



Tenaga Kesehatan (Tim Asuhan Gizi) mampu melakukan perawatan pada bayi dan balita gizi buruk dengan cepat dan tepat sesuai 10 Langkah Tata Laksana Gizi Buruk di layanan rawat inap.



2.2.



Tenaga Kesehatan (Tim Asuhan Gizi) mampu melakukan perencanaan, persiapan logistik, pemantauan dan evaluasi manajemen layanan rawat inap.



3. Kebijakan



Surat Keputusan UPTD Kepala Puskesmas Silo II No. 445/



/311.15/2020



Tentang Penanggung Jawab Pelayanan Dan Program Puskesmas Silo II Surat Keputusan UPTD Kepala Puskesmas Silo II No. 445/



/311.15/2020



Tentang Unit Kesehatan Perorangan Surat Keputusan UPTD Kepala Puskesmas Silo II No. 445/



/311.15/2020



Tentang Indikator Unit Kesehatan Perorangan 4. Referensi



5. Prosedur / LangkahLangkah



4.1.



Pedoman Proses Asuhan Gizi Puskesmas



4.2.



Pedoman Pencegahan dan Tatalaksana Gizi Buruk pada Balita



4.3.



Buku Saku Gizi Buruk



5.1.



Alat : 5.1.1.LiLA 5.1.2.Metlin 5.1.3.Timbangan Berat Badan 5.1.4.Tinggi Badan/Panjang Badan 5.1.5.Alat Tulis Kantor



5.2.



Bahan : 5.2.1. Rekam medic 5.2.2. Formulir 5.2.3. Buku KIA 5.2.4. Tabel Z-Skor sederhana (mengacu pada tabel dan grafik dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak) atau perangkat lunak (software) penghitung Zskor (WHO Anthro). 5.2.5. Kartu Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS). 5.2.6. Formulir pasien, formulir rujukan, formulir pencatatan dan pelaporan 5.2.7. Bahan untuk membuat F75, F100 atau formula untuk gizi buruk



lainnya. 5.2.8. Home economic set (alat untuk mengolah dan menyajikan F100, seperti gelas ukur, kompor, panci, sendok makan, piring, mangkok, gelas dan penutupnya, dll). 5.2.9. Obat-obatan seperti antibiotika, mineral mix, ReSoMal, obat cacing dan vitamin sesuai protokol. 5.2.10. Bagan protokol tata laksana kegawatandaruratan atau komplikasi medis, alat bantu kerja (job aids) lainnya, seperti tabel F75 dan F100. 5.3.



Petugas Pelaksana Nutrisionis



5.4.



Langkah-Langkah 5.4.1. Balita Gizi Buruk Usia 6-59 bulan a. Melalui 4 fase yaitu: fase stabilisasi, transisi, rehabilitasi dan tindak lanjut. b. Penentuan kondisi klinis balita gizi buruk berdasarkan tanda bahaya dan tanda penting serta melakukan tata laksana sesuai kondisi klnis mengacu pada 10 Langkah Tata Laksana Gizi Buruk. 5.4.2. Bayi Gizi Buruk Usia < 6 Bulan dan Balita Usia > 6 Bulan dengan BB < 4 kg Tata Laksana pada bayi gizi buruk usia < 6 bulan berdasarkan status pemberian ASI: a. Ada kemungkinan pemberian ASI b. Tidak ada kemungkinan pemberian ASI



6. Diagram Alir



7. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan



7.1.



Lima Kondisi Klinis Balita Gizi Buruk Berdasarkan 3 tanda bahaya dan tanda penting terdapat 5 kondisi klinis yang tata laksananya mengacu pada 10 langkah tatalaksana gizi buruk pada balita



7.2.



Kriteria Keluar dari Layanan Rawat Inap Ke Rawat Jalan dan Kriteria Sembuh a. Balita Gizi Buruk Usia 6-59 Bulan



b. Bayi Gizi Buruk Usia < 6 Bulan dan Balita > 6 Bulan dengan BB < 4 Kg



7.3.



Pencatatan dan Pelaporan Hal-hal berikut penting untuk didokumentasikan, termasuk diantaranya: a. Jumlah kasus yang dirawat inap sesuai usia (bayi < 6 bulan, balita ≥ 6 bulan dengan BB < 4 kg, balita 6-59 bulan): 



Sembuh







Masih dirawat







Drop out







Meninggal







Pindah ke layanan rawat inap lain (RS/ Puskesmas/ TFC)







Pindah ke layanan rawat jalan



b. Penyakit penyerta atau penyulit c. Lama hari perawatan d. Rata-rata kenaikan berat badan per hari 7.4.



Pemantauan dan Supervisi Fasilitatif Hal-hal yang perlu dipantau, termasuk diantaranya: a. Efektivitas alur pelayanan/ pemeriksaan balita di fasilitas pelayanan kesehatan. b. Pelaksanaan 10 Langkah Tatalaksana Gizi Buruk di layanan rawat inap. c. Kualitas tata laksana balita gizi buruk di layanan rawat inap. d. Logistik: 



Alat antropometri (alat timbang berat badan, seperti timbangan digital anak dan bayi, alat ukur panjang atau tinggi badan, seperti papan ukur panjang atau tinggi badan (length/ height board) dan Pita LiLA) sesuai standar.







Tabel Z-skor sederhana (mengacu pada tabel dan grafik dalam Permenkes Nomor 2 Tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak) atau perangkat lunak (software) penghitung Z-skor (WHO Anthro).







Kartu Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS).







Bahan untuk membuat F75, F100 atau formula untuk gizi buruk lainnya







Home economic set (alat untuk mengolah dan menyajikan F100, seperti gelas ukur, kompor, panci, sendok makan, piring, mangkok, gelas dan penutupnya, dll).







Obat-obatan seperti antibiotika, mineral mix, ReSoMal, obat cacing



dan vitamin sesuai protokol. 



Formulir



pasien,



formulir



rujukan,



formulir



pencatatan



dan



pelaporan. 



Bagan protokol tata laksana kegawatandaruratan atau komplikasi medis, alat bantu kerja (job aids) lainnya, seperti tabel F75 dan F100.



e. 5. Lainnya: 



Tenaga kesehatan (Tim Asuhan Gizi) terlatih Pencegahan dan Tatalaksana Gizi Buruk pada Balita (pelatihan 47 JPL)



8. Unit Terkait







Kasus relaps dan penyebabnya







Kematian kasus gizi buruk, waktu dan penyebabnya







Penyebab drop out (pulang paksa) dan tidak sembuh



Unit gizi Rawat Inap



9. Dokumen Terkait



9.1.



SOP Pencatatan dan Pelaporan Gizi



9.2.



SOP Edukasi dan Motivasi Gizi



9.3.



SOP Deteksi Dini dan Rujukan Balita Gizi Buruk atau yang Beresiko Gizi Buruk



9.4.



SOP Penetapan dan Klasifikasi Balita Gizi Buruk di Fasilitas Pelayanan Kesehatan



9.5.



SOP Asuhan Gizi Rawat Inap



10. Rekaman Historis Perubahan No Yang Di Ubah



Isi Perubahan



Arti Diagram Alir Awal kegiatan Akhir kegiatan Simbol Keputusan :



Ya



?



Penghubung Tidak Dokumen



Arsip



Tanggal mulai diberlakukan