TBT Pembersihan Benih [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

I.



PENDAHULUAN



Dalam budidaya tanaman salah satu yang diperkukan adalah benih. Benih adalah tanaman atau bagiannya yang digunakan untuk memperbanyak dan atau mengembangkan tanaman. Benib bermutu tinggi ditentukan oleh dua faktor genetic dan faktor fisik. Saktor genetic adalah varietas –varietas yang mempunyai genotif yang baik. Sedangkan yang dimaksud faktor fisik yaitu benih bermutu tinggi meliputi kemurnian, persen perkecambahan tinggi, bebas dari kotoran dan benih rumputan serta bebas dari insektisida, kadar air biji yaitu 7-14%. Benih merupakan salah satu komditi perdagangan dan merupakan unsure baku yang mempunyai peranan penting dalam produksi pertanian.banih bermutu dengan kualitas yang tinggi selalu diharapkan petani. Oleh karenanya banih harus selalu dijaga kualitasnya sajak diproduksi oleh produsen benih, dipasarkan sampai diterima oleh peatani. Untuk mendapatkan benih yang berkualitas tinggi sesuai yang diinginkan, perlu dilakukan bebrapa hal yaitu proses pengolahan dan penanganan khusus agar mendapatkan benih yang berkualitas dan bermutu tinggi. Proses pengolahan benih adalah merupakan ilmu dan seni untuk memisahkan benih dari materi yang tidak diinginkan sehingga kelompok benih tersebut memenuhi kriteria. Tujuannya adalah menghasilkan benih yang memiliki mutu fisik, fisiologis dan genetik yang sesuai dengan standar mutu benih. Dalam proses pengolhan benih bebrapa tahap yang harus dilakukan dimana setiap perlakuan sangat penting dalam menentukan kualitas suatu benih adalah pembersihan benih, sortasi benih, grading benih, perlakuan benih, pengeringan,penyimpanan benih, pengemasan benih. Pembersihan benih termasuk kedalam pengolahan benih . pengolahan benih dilakukan sejak selesai pases sampai disalurkan kepada pengunanya, baik sesame proodusen maupun petani.



II.



kPEMBAHASAN



Proses pembersihan benih adalah kegiatan yang dilakukan setelah kegiatan pengeringan. pembersihan benih pada dasarnya benih yang dibawa atau contoh benih adalah benih yang masih tercampur dengan kotoran kotoran, biji biji herba, benih varietas lain dan benih tanaman lain yang tidak dikehendaki , oleh karena itu harus dibersihkan agar diperoleh benih murni. Pada umumnya pembersihan benih merupakan pembersihan secara fisik .berdasar indentitas fisik yang telah ditetapkan denganjalan memisahkan contohnkerja benih kedalam komponen komponen: benih murni, biji tanaman varietas lain, biji gulma dan kotoran benih. Yang termasuk kedalam benih muri adalah biji muda, biji belah , biji rusak, pecahan biji dengan ukuran lebih besar dari setengah ukuran asli, biji biji yang terserang penyakit biji biji yang mulai berkecambah. Yang termasuk biji tanaman/varietas lain meliputi biji biji tanaman pertanian yang tidak termasuk jenis atau varietas yang namanya tercantum dalam lebel. yang termasuk biji gulma meliputi biji biji yang berasal dari tumbuhan yang diangap sebagai tumbahan penggangu menurut peraturan (gulma). sedangkan yang termasuk kotaran benih meliputi biji bijijan dan bahan semacam biji dari tanaman pertanian dan rerumputan dan bahan bahan lain yang bukan biji seperti bahan semacam biji dari tanaman pertanian contohnya pecahan biji dengan ukuran setengah atau kurang dari ukuran asli. Biji tanpa kulit ( pada leguminoseae, crisoferae, conifarae) dan bijij terserang penyakit sehingga benyuknya berubah, selanjutnya bahan bahan bagian biji contohnya adalah biji rusak tanpa lembaga, glumes, dan floret tanpa lembaga atau edospern selain itu adalah bahan bahan lain bukan dari biji contohnya adalah tanah, pasir batang, jerami, bunga, cendawan dan lain lain. Pemerosesan banih atau buah meliputu beberapa proses atau penanganan banih dengan penerapan yang berbeda tergantung pada tipe buah dan benih, kondisi buah atau benih pada saat pengumpulan dan masa penyimpanan. Setiap tahap dalam prosedur pemrosesan benih harus dilakukan secara teliti pada setiap tipe buah atau benih. Pemrosesan harus mempertimbangkan resiko kerugian akibat perlakuan yang kurang dan berlebihan. Pemrosesan sedapat mungkin



dilakukan segera setelah benih sampai di lokasi pemrosesan. Apabila jumlah benih yang harus diprosesterlalu banyak, maka diprioritaskan untuk benih yang mudah menurun viabilitasnya seperti benih berdaging buah yang lunak dan benih rekalsitran atau benih berkadar air tinggi pada saat dikumpulkan. Selama melakukan kegiatan di lapangan, perlu diperhatikan peralatan dan tempat yang digunakan dalam keadaan bersih, bebas dari penyakit/jamur dan bebas dari benih lain untuk menghindari kontaminasi dan infeksi yang mungkin terjadi serta menjaga identias lot benih.



A. Peembersihan awal Pembersihan awal dilakukan terutama untuk mengurangi berat/volume (bulk) selama pengangkutan dan penyimpanan, jika pengurangan tidak dilakukan di lapangan, akan berkaitan dengan pemerosesan. Campuran yang banyak akan menghambat efisiensi penggunaan peralatan prosesing menyebabkan volume yang dip roses bertambah banyak. Pembersihan awal diperlukan untuk membuang benda benda yang menghambat proses ekstraksi dan pembersihan yang efisien.daun, cabang atau partikel tanah mungkin mengandung spora jamur atau penyakit lain yang akan menginfeksi banih hasil kestraksi atau benih yang berkecambah dan semai. Penyakit mungkin mengkontaminasi lot benih. Pembersihan awal biasnaya dilakukan secara manual setelah banih tiba di tempat pemerosesan. Pembersihan awal juga dapat dilakukan pada waktu bersamaan dengan pemilihan menurut kemasakanya. Peralatan yang digunakan untul kegiatan ini tergantung pada tife buah dan benih serta sifat kotoranya (cabang, daun, batuh, tanah dll).



B. Pembersihan Lanjutan Setelah proses ekstraksi dan pelepasan sayap,lot benih akan mengandung campuran benih denganbahan innert lain seperti cabang, daun dan pecahan buah,partikel tanah, benih kosong, benih asing, debu, chaff dan semacamnya. Tujuan dr pembersihan ini adalah menghilangkan semua bahan ikutan tersebut untuk mengurangi campuran, memperbaiki kemampuan



penyimpanan dan membuat benih lebih mudah ditangani selama proses berlangsung. Beberapa metode pembersihan juga digunakan selama proses pengkelasan dimana perkecambahan dan keseragaman lot benih meningkat dengan memisahkan bagian benih jenis yang sama.a Prosedur pembersihan dapat dilakukan secara manual dan mekanis yang didasarkan pada prinsip pemisahan yang sama menurut keadaan fisik. Pembersihan secara manual lebih ekonomis untuk jumlah benih yang sedikit. Untuk benih dalam jumlah yang lebih besar, akan lebih ekonomis apabila menggunakan mesin yang dapat digunakan untuk ekstraksi sekaligus pembersihan. Tipe mesin pembersih harus dipilih menurut tipe benih dan disesuaikan dengan baik pada setiap lot benih agar efisien. Jika bagian benih bersih masih berisi terlalu banyak kotoran, mesin harus disesuaikan dan dibersihkan berulang–ulang. Proses pemisahan kotoran dalam benih dilakukan secara bertahap.T ahapan-tahapan kegiatan tersebut adalah: 1. Precleaning Setelahekstraksi dapat terjadi benih tercampur dengan benda asing yang relatif besar. Dikhawatirkan benda asing tersebut dapat mengganggu kerjamesin yang akan digunakan dalam proses selanjutnya, antaralain dapat menyumbat/menutup conveyor atau saringan. Oleh karena itu, pada tahap ini yang dipishkan hanyalah benda asing yang berukuran lebih besar dari pada ukuran benih. Proses ini biasanya disebut sebagai scalpling. Dengan demikian, apabila berdasarkan pengamatan tidak tampak adanya meteri/benda asing yang relative lebih besar, maka proses ini tidak perlu dilakukan. 2. basic cleaning Mesin yang digunakan tahap ini secara prinsip adalah sama dengan mesin yang digunakan tahap precleaning, akan tetapi saringan yang ada berukuran lebuh halus. Pelaksanaan tahapan ini bertujuan unutk memisahkan materi yang masih tercampur dengan benih setelah proses precleaning. 3. post cleaning Tahapan kegiatan ini dilakukan apabila setelah proes bacic clraning masih terdapat benda asing yang memiliki ukuran dan bentuk yang sama dengan benih, sehingga tidak dapat dipisahkan melalui tahapan kegiatan basic cleaning. Dengan demikian diperlukan mesin yang



dapat digunakan untuk memisahkan materi tersebut dari benih , misalnya pemisahan yang dilakukan berdasarkan warna, berat jenis benih serta ukuran secara lebih teliti. Proses ini biasa disebut sebagai proses separation and grading. Apabila benih ini selesai diperoses hingga tahap inin, maka akan memiliki peresentase kemurnian yang tinggi dan hal ini hanya dilakukan pada kelas benih benih tertentu.



Proses pembersihan benih ini dapat dilakukan melalui beerapa metode sebaigai berikut: 1. penyaringan Kegunaan metode ini adalah untuk membuang benda berukuran besar atau kecil lot benih. Juga digunakan unruk pembersihan benih ( pembersihan awal) dan pengkelasan benih. Kemurnian banih dapat diperoleh untuk benih dengan bentuk bulat dan kurang efektif untuk benih berbentuk ceper atau bersayap. Penyaringan benih terpisah menurut ukuran. Ayakan dapat dibuat dari lempengan logam atau kawat dengan ukuran atau bentuk lubang yang berbeda beda ( bulat, lonjong, persegi empat, dan segitiga.) tergantung pada benih yang akan di peruses. Pada pemilha n ayakan yang akan digunakan perlu diperhatikan ukuran dan bentuk lubang ayakan yang harus lebih kecil dari ukuran benih yang akan dibersihkan. Dengan demikian benda asing yang berukuran lebih besar akan dapat lolos ayakan, sedangkan benih akan tertinggal di ayakan 2. Silinder Pembersih Berindent (alur) Digunakan untuk memisahkan benih dan kotoran menurut ukuran atau panjangnya, khususnya berguna untuk memisahkan bagian cabang, jarum pinus dan yang semacam dari benih–benih berbentuk bola.Tidak dapat digunakan untuk benih besar, benih bersayap dan benih berbulu. Pemilihan menurut panjang didasarkan pada perbedaan titik berat benih yddang pendek dan yang panjang.Alat yang digunakan berupa silinder berlubang/kantong indent dengan banyak permukaan di dalamnya, berputar–putar mengintari sumbu yang menurun. Selama pengoperasian, benih yang dipilih dimasukkan ke dalam bagian atas alat/silinder dan dengan perlahan bergerak ke bawah.



3. Penggunaan Angin dan Hembusan Sistem ini digunakan untuk pembuangan debu, chaff, sayap atau benda ringan lain dari lot benih. Kurang efektif untuk benih bersayap ringan.Benih dilemparkan ke udara diatas lantai bersih dalam suatu tempat yang diharapkan tertiup angin. Bahan yang berat jatuh ke atas lantai terlebihdahulu, benih yang baik dipertengahan, sedang benih yang ringan dan sekam tertiup paling jauh. 4. Pemisah Berdasar Berat Jenis Pemisahan benih dan benda berdasar berat, berdasar jenis dan sifat permukaannya. Pada kebanyakan jenis, dapat diperoleh ketepatan tinggi dengan kemurnian tinggi.Peralatan yang digunakan meliputi : a. Meja Berosilasi (bergetar) Pemisah terdiri dari meja yang sedikit miring berisi bagian–bagian zig– zag pada arah memanjangnya.Selama pengoperasian alat, meja bergetar ke samping sedemikian rupa sehingga benda yang ditempatkan di meja akan membentur bagian zig–zag tersebut. Benih ringan akan bergerak ke atas, benih berat akan meluncur dan berputar ke bawah. b. Meja Pemisah Bertekanan Udara atau Meja Berat Jenis. Selama pengoperasian alat, benih berat berada di bawah, akan dihantam oleh permukaan meja, yang akan cenderung membawanya ke atas . 5. Pembersihan Menggunakan Gesekan Merupakan pemisahan benih yang berbeda dalam bentuk atau struktur permukaanmisal benih bulat dipisahkan dengan yang berbentuk gepeng atau halus dipisahkan dari yang kasar. Bentuk dan struktur permukaan menyebabkan benda meluncur elalui kelereng dan kebawah berada dengan bahan yang bernilai gesek tinggi. Benda berpermukaan kasar missal daun dapat tetap tinggal pada kelerengan yang curam sementara benda berat akan mengelinding ke bawah. Selama benda berbentuk bulat permukaan licin, aan mengelinding ke bawah pada sudut kemiringan relative kecil. 6. pengapungan



Kegunaan system ini adalah pemisahan benih viable yang masak, benih kosong, benih isi tetapi mati, benih tidak masak atau diserang hama atau partikel lain beberat jenis rendah dari pada benih yang dikehendaki. Metode pengapungan ada dua cara yaitu : 







Metode berat jenis Menggunakan cairan dengan berat jenis atau berat diantara benih yang penuh dan kosong benih penuh akan tenggelam dan benih kosong dan kotoran ringan akan mengapung. Metode absorbsi Benih yang sudah dipilih dimasukan ke dalam air. Pertama tama benih akan mengapung , tetapi benih masak viable akan menyerap air dan tenggelam setelah beberapa waktu, dari menit hingga jam. Benih kosong , tidak masak dan rusa bahan ringan lainya akan tetap mengapung dan dapat disingkirkan setelah waktunya cukup.