Tiroiditis Hanin Lusi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

REFERAT DIAGNOSIS DAN PENATALAKSANAAN TIROIDITIS



Oleh: Hilwy Al Hanin (03011133) Lusi Jelita Sari (03011171)



Pembimbing: dr. Soebijanto Sp.PD, MM KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM



RUMAH SAKIT UMUM PUSAT FATMAWATI PERIODE SEPTEMBER - NOVEMBER 2015



KATA PENGANTAR



Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan referat yang berjudul “Diagnosis dan Penatalaksanaan Tiroiditis” ini. Referat ini dibuat dalam rangka melengkapi tugas kepaniteraan klinik di SMF Ilmu Penyakit Dalam RSUP Fatmawati. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Dr. Soebijanto, Sp.PD, MM selaku dokter pembimbing, serta tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan sejawat yang ikut membantu memberikan kontribusi dalam penyelesaian referat ini.



Jakarta, Oktober 2O15 Penulis



BAB I PENDAHULUAN Tiroiditis adalah istilah umum yang mengacu pada peradangan kelenjar tiroid. Tiroiditis meliputi sekelompok gangguan individu yang seluruhnya menyebabkan peradangan tiroiditis dan sebagai hasilnya banyak penyebab yang berbeda presentasi klinisnya. Sebagai contoh, tiroiditis 2



Hashimoto adalah penyebab yang paling umum hipotiroidisme di Amerika Serikat. Tiroiditis postpartum, yang menyebabkan tirotoksikosis transien (hormone tiroid yang tinggi dalam darah) diikuti oleh hipotiroidisme sementara, umumnya merupakan penyebab masalah tiroid setelah melahirkan. Tiroiditis subakut adalah penyebab utama dari nyeri pada tiroid. Tiroiditis juga dapat terlihat pada pasien yang memakai obat interferon dan amiodarone.



BAB II TINJAUAN PUSTAKA I.



Anatomi dan Fisiologi Tiroid Kelenjar tiroid merupakan kelenjar endokrin murni terbesar. Pada orang dewasa beratnya



berkisar antara 20-25 gram tergantung pada umur, berat badan, dan asupan yodium seseorang.terletak tepatdi bawah larynx, kelenjar tiroid normal terdiri atas lobus kiri dan lobus kanan yang berbentuk seperti buah pir. Kedua lobus ini meluas dari kartilago tiroidea hingga ke cincin trakea ke-6. Di bagian anterior kedua lobus dihubungkan oleh isthmus setinggi cincin trakea ke-2 hingga ke-4. Kadang-kadang pada isthmus terdapat satu penonjolan ke kranial yang disebut sebagai lobus piramidalis. Kapsul fibrosa menggantungkan kelenjar tiroid pada fasia pratrakea, sehingga pada gerakan menelan, kelenjar akan terangkat ke arah kranial. Dalam pemeriksaan fisik diagnostik, keadaan ini digunakan untuk membedakan apakah pembesaran di daerah leher adalah kelenjar tiroid atau lainnya. Di bagian ventral kelenjar tiroid ditutupi oleh 3



muskulus sternotiroid dan sternohioid. Pada bagian posterior, terdapat sulkus trakeoesofagus yang di dalamnya terdapat nervus laringeus rekuren.1 Vaskularisasi kelenjar tiroid terdiri atas arteri tiroidea superior berasal dari arteri carotis eksterna dan arteri tiroidea inferior yang berasal dari arteria subclavia. Isthmus kelenjar tiroid mendapatkan vaskularisari dari arteri tiroid ima yang merupakan cabang dari arkus aorta atau arteri brakhiosefalika. Aliran darah ke kelenjar tiroid berkisar antara 4-6 mL/menit per gram. Pembuluh darah vena dari kelenjar tiroid berasal dari pleksus pada permukaan kelenjar dan di anterior trakea menuju ke vena tiroidea superior dan media yang bermuara ke vena jugularis, vena tiroidea inferior bermuara ke vena brakhiosefalika. Inervasi kelenjar tiroid berasal dari sistem saraf simpatis melalui ganglia cervicalis inferior dan medialis.1 Kelenjar tiroid menghasilkan tiroksin (T4), bentuk aktifnya adalah triyodotironin (T3) yang berasal dari konversi hormone T4 di perifer dan sebagian kecil dibentuk langsung di kelenjar tiroid. Yodida inorganic diserap saluran cerna merupakan suatu bahan baku dari hormone tiroid, bahan ini mengalami oksidasi menjadi menjadi organik dan selanjutnya berikatan dengan tirosin yang terdapat dalam tiroglobulin membentuk monoyodotirosin(MIT) atau diyodotirosin (DIT). Senyawa ini menghasilkan T3 dan T4 disimpan di dalam koloid kelenjar tiroid. T3 dan T4 membantu sel mengubah oksigen dan kalori menjadi tenaga (ATP=adenosis trifosfat). T3 bersifat lebih aktif dari T4. T4 yang tidak aktif itu kemudian diubah menjadi T3 oleh enzim 5-deiodinase yang ada di dalam hati dan ginjal. Proses ini juga berlaku di organ-organ lain seperti hipotalamus yang berada di otak tengah. Dalam sirkulasi hormon tiroid terkait pada globulin yang dikenal dengan tiroid-binding-globulin (TBG). Sekresi hormon tiroid dikendalikan oleh suatu hormone stimulator tiroid (thyroid stimulator hormone) yang dihasilkan di lobus anterior kelenjar hipofisis dan perlepasannya dipengaruhi oleh thyrotropin releasing hormone (TRH) di hipotalamus. Hormone tiroid mempunyai pengaruh terhadap organ tubuh yang pada umumnya berhubungan dengan metabolisme sel. Pada kelenjar tiroid didapatkan sel parafolikuler, yang menghasilkan kalsitonin. Kalsitonin merupakan suatu sel polipeptida yang turut mengatur metabolisme kalsium, yaitu menurunkan kadar kalsium serum melalui pengaruhnya terhadap tulang.2 Fungsi hormon tiroid adalah: 2,3 a) Merangsang laju metabolik target cell dengan meningkatkan metabolisme protein, lemak, dan karbohidrat. 4



b) Merangsang kecepatan pompa natrium-kalium di target cell. Kedua fungsi bertujuan meningkatkan penggunaan energi oleh sel, terjadi peningkatan laju metabolisme basal, pembakaran kalori, dan peningkatan produksi panas oleh setiap sel. c) Meningkatkan responsivitas target cell terhadap katekolamin sehingga meningkatkan frekuensi jantung. d) Meningkatkan respositivitas emosi e) Meningkatkan kecepatan depolarisasi otot rangka sehingga meningkatkan kecepatan kontraksi otot rangka. f) Hormon tiroid penting untuk pertumbuhan dan perkembangan normal semua sel tubuh dan dibutuhkan untuk fungsi hormon pertumbuhan II.



Definisi Tiroiditis Tiroiditis adalah peradangan dari kelenjar tiroid yang mungkin memberikan rasa nyeri,



perabaan yang keras bila disebabkan oleh infeksi, radiasi, atau trauma, atau tidak menimbulkan sakit bila disebabkan oleh kondisi autoimun, obat-obatan atau sebagai hasil proses fibrotik yang idiopatik. Penyebab yang paling sering adalah penyakit Hashimoto, tiroiditis subakut granulomatosa, tiroiditis pasca persalinan, tiroiditis subakut limfositik dan tiroiditis karena obatobatan. Pasien mungkin didapatkan dalam keadaan eutiroid, hipertiroid, ataupun hipotiroid atau terjadi perubahan dari satu kondisi ke kondisi lainnya. 1 III.



Klasifikasi Tiroiditis Terdapat beberapa cara pembagian atau klasifikasi penyakit tiroiditis, misalnya dengan



melihat dari penyebabnya yang membagi tiroiditis menjadi tiroiditis infeksi, tiroiditis autoimun, tiroiditis subakut, dan tiroiditis akibat obat.4 Ada lagi yang membagi tiroiditis menurut gejala klinisnya menjadi tiroiditis dengan rasa nyeri dan tiroiditis tanpa rasa nyeri. Menurut buku Penatalaksanaan Penyakit-Penyakit Tiroid bagi Dokter oleh PERKENI (2008), tiroiditis dibagi menjadi:1 Jenis Tiroiditis Tipe penyebab



saat terjadi



fungsi tiroid



RAIU 24



anti TPO



prevalensi



titer sedikit atau



4-5 kasus



jam dengan nyeri subakut granulomatos a Supuratif



infeksi (virus)



Subakut



infeksi



akut



(non



bacterial



virus)



mungkin



hipertiroid→hipotir