Titrasi Asam-Basa [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TITRASI ASAM-BASA Sekolah



: SMA ....



Mata Pelajaran



: Kimia



Kelas/Semester



: XI / Genap



Materi Pokok



: Titrasi Asam-Basa



Alokasi Waktu



: 1 x 30 menit



A. Kompetensi Inti 1.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2.1 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia 3.1 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah 4.1 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi Kompetensi Dasar 3.1 Menentukan konsentrasi larutan asam atau basa berdasarkan data hasil titrasi asam basa.



4.1 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan titrasi asam-basa



Indikator Pencapaian Kompetensi 3.1.1 Menjelaskan (C1) pengertian titrasi asam-basa 3.1.2 Menjabarkan (C2) cara melakukan titrasi asam-basa 3.1.3 Menentukan (C3) konsentrasi penetiter atau zat yang dititrasi dari titrasi asam-basa 3.1.4 Menganalisis (C4) kurva titrasi asambasa 3.1.5 Menganalisis (C4) pH suatu larutan dari data titrasi 4.1.1 Merancang (P2) prosedur titrasi asambasa dalam penentuan kadar asam asetat dalam cuka makan



4.1.2 Menganalisis hasil percobaan penentukan kadar asam asetat dalam cuka makan 4.1.3 Membuat (P2) kesimpulan dari hasil percobaan penentukan kadar asam asetat dalam cuka makan C. Tujuan Pembelajaran 3.1.1.1 Peserta didik [A] secara mandiri mampu menjelaskan (C1) [B] pengertian titrasi asambasa dengan baik [D] setelah mengamati video titrasi asam-basa [C] 3.1.2.1 Peserta didik [A] secara jujur dapat menjabarkan (C2) [B] cara melakukan titrasi dengan benar [D] setelah melakukan diskusi dan mengamati video titrasi asam-basa [C] 3.1.3.1 Peseta didik [A] secara tanggung jawab mampu menentukan (C3) [B] konsentrasi penetiter atau zat yang dititrasi dari titrasi asam-basa dengan benar [D] setelah tanya jawab, diskusi, dan dari sumber belajar yang telah diberikan [C] 3.1.4.1 Peserta didik [A] secara jujur dapat menganalisis (C4) [B] kurva titrasi asam-basa dengan benar [D] setelah berlatih soal [C] 3.1.5.1 Peserta didik [A] secara tanggung jawab mampu menganalisis (C4) [B] pH suatu larutan dari data titrasi asam-basa dengan benar [D] setelah melakukan diskusi, dan berlatih soal [C] 4.1.1.1 Peserta didik [A] secara kreatif mampu merancang (P2) [B] prosedur titrasi asam-basa dalam penentuan kadar asam asetat dalam cuka makan dengan baik [D] setelah mengamati video prosedur penentuan kadar asam asetat dalam cuka makan dengan tirasi asam-basa [C] 4.1.2.1 Peserta didik [A] secara tanggung jawab dapat menganalisis [B] data hasil percobaan penentuan kadar asam cuka makan dengan titrasi asam-basa dengan benar [D] setelah melakukan percobaan [C] 4.1.3.1 Peserta didik [A] secara jujur mampu membuat (P2) [B] kesimpulan kadar asm asetat dalam cuka makan dengan baik [D] berdasarkan pengamatan dari hasil percobaan [C] D. Materi Pembelajan -



Titrasi asam basa Kurva titrasi



Faktual



: Asam, Basa, Tiran, Titrat



Konseptual



: Titrasi asam basa, Kurva titrasi, Titik ekivalen, Titik akhir titrasi



Prosedural



: Langkah-langkah penentuan kadar asam asetat dalam cuka makan dengan titrasi asam basa



E. Metode Pembelajaran Pendekatan Pembelajaran



: Pendekatan Saintikfik



Model Pembelajaran



: Problem Base Learning



Metode Pembelajaran



: Ceramah, Diskusi, Penugasan



F. Media Pembelajaran - Video youtube - Google Meet/Zoom - WhatsApp G. Sumber Belajar - Buku Kimia Siswa Kelas XI Kemendikbud - Internet - LKPD Titrasi Asam-Basa - PPT H. Kegiatan Pembelajaran Tahap Pembelajaran Pendahuluan Persiapan



Apresepsi



Kegiatan Pembelajaran 1. Melakukan pembuakaan dengan salam pembuka, memanjatkan doa sebagai rasa syukur kepada Tuhan YME. (Religius) 2. Memeriksa kehadiran dan kesiapan peserta didik setelah bergabung pada video conference. (Disiplin) 3. Peserta didik menyimak dan memberi ulasan guru terkait materi sebelumnya yang telah dipelajari dan mengaitkannya dengan materi yang akan dibahas. 4. Motivasi peserta didik diberikan dengan menayangan gambar cuka makan yang terdapat kadar(%) asam asetatnya. (Literasi)



“Adakah yang tau apakah gambar yang ibu tunjukkan?”



Alokasi Waktu 5 Menit



Inti



Penutup



Fase 1 : Orientasi Peserta Didik pada Masalah • Peserta didik menganalisis bagaimana menetukan konsentrasi asam asetat dalam cuka makanan. Kemudian guru menjelaskan tujuan pembelajaran. (Literasi) Fase 2 : Mengorganisasikan Peserta Didik untuk Belajar • Peserta didik diminta untuk mengerjakan LKPD titrasi asam-basa dengan melakukan diskusi secara berkelompok terkait terkait video titrasi asam-basa pada link : https://youtu.be/nCPDQBl-YEg dengan teliti dan penuh tanggung jawab. (Critical thingking, kolaborasi, komunikasi, literasi, kreatif, HOTS) Fase 3 : Membimbing Penyelidikan Kelompok • Guru memberikan kesempatan tiap kelompok untuk bertanya apabila terdapat pertanyaan selama diskusi berlangsung. Fase 4 : Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya • Masing-masing kelompok mengkomunikasikan dengan jujur, percaya diri, dan bertanggung jawab hasil pengerjaan LKPD dan membahas hasil pengerjaan LKPD secara bersama dengan bimbingan guru untuk memperoleh hasil yang diharapkan. (Komunikasi) Fase 5 : Menganalisis dan Mengevaluasi Proses Pemecahan Masalah • Guru mereview hasil diskusi dan merefleksi kesalahan yang terjadi dalam hasil diskusi. • Peserta didik dan guru bersama-sama mengerjakan contoh soal titrasi asam-basa. • Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya lagi jika ada yang ingin di tanyakan. Dan peserta didik dengan kreatif membuat kesimpulan tentang hal-hal yang dipelajari terkait titrasi. • Guru memberikan evaluasi dengan memberikan quiz • Peserta didik diminta untuk mempelajari materi selanjutnya. • Pembelajaran diakhiri dengan doa bersama dan salam. (Religius)



20 Menit



5 Menit



I. Penilaian Hasil Pembelajaran 1. Penilaian Sikap a. Teknik Penilaian : Angket b. Bentuk Instrumen : Google Formulir 2. Penilaian Pengetahuan a. Teknik Penilaian : Tes Formatif, Pengayaan, dan Remidial b. Bentuk Instrumen : Pilihan Ganda 3. Penilaian Keterampilan a. Teknik Penilaian : Observasi b. Bentuk Instrumen : Lembar Observasi



Jepara, Mei 2021 Mengetahui, Kepala Sekolah



Guru Kimia



(............................)



(Sella Fajri Islami)



NIP. .....................



NIM. 4301418068



Lampiran 1. PPT Titrasi Asam-Basa



TITRASI ASAM BASA 1



2



PERHATIKAN PERHATIKAN



TEMUKAN TEMUKAN PERBEDAAN PERBEDAAN



TUJUAN PEMBELAJARAN 01



PENGERTIAN TITRASI



02



Menjelaskan pengertian titrasi asam-basa



03



PENENTUAN KONSENTRASI Menentukan konsentrasi penetitier



POSEDUR TITRASI Menjabarkan cara melakukan titrasi asam-basa



04



KURVA TITRASI Menganalisis kurva titrasi asam-basa



TUJUAN PEMBELAJARAN 05



pH SUATU LARUTAN



06



Menganalisis pH larutan dari data titrasi asam-basa



07



MENGANALISIS PERCOBAAN Menganalis hasil percobaan titrasi asam-basa



MERANCANG PERCOBAAN Merancang prosedur titrasi asam-basa



08



KESIMPULAN Membuat kesimpulan dari hasil percobaan



TITRASI ASAM-BASA Titrasi asam-basa adalah prosedur yang dilakukan untuk menentukan kadar atau konsentrasi suatu basa berdasarkan reaksi netralisasi



Reaksi Netralisasi



Merupakan reaksi yang terjadi antara asam dengan basa



Asam dan basa saling menetralkan membentuk H2O



Contoh : HCl(aq) → H+(aq) + Cl-(aq) Mg(OH)2(aq) → Mg2+(aq) + 2OH-(aq) Mg(OH)2(aq)+HCl(aq) → MgCl2(aq)+ H2O(l)



Reaksi penetralan juga sering dikenal dengan reaksi penggaraman.



Pada reaksi penetralan jumlah ion H+ sama dengan jumlah ion OH-. Sehingga beraku rumus sebagai berikut: 𝑉𝑎 × 𝑀𝑎 × 𝑉𝑎𝑙. 𝑎𝑠𝑎𝑚 = 𝑉𝑏 × 𝑀𝑏 × 𝑉𝑎𝑙. 𝑏𝑎𝑠𝑎 Keterangan: Va = Volume asam Vb = Volume basa Ma = Molaritas asam Mb = Molaritas basa Val. asam = Valensi asam Val. basa = Valensi basa



LANGKAHLANGKAH TITRASI



Titran



Larutan untuk menitrasi



Titik dimana CREDITS: This presentation template was createdLarutan by Slidesgo, including icons byasam-basa Flaticon, infographics & images by Freepik Titik tepat habis Titrat yang diitrasi ekivalen beraksi



TAT



Titik akhir titrasi, titik dimana titrasi dihentikan



KURVA



Titrasi Asam-Basa



Lampiran 2. Modul Titrasi Asam-Basa Kemendikbud



Modul Kimia Kelas XI KD 3.13



GLOSARIUM



Asam kuat



:



Asam lemah Basa kuat Basa lemah



: : :



Indikator



:



Titik akhir titrasi Titik ekivalen Titrasi



: : :



asam yang dapat terionisasi sempurna atau mendekati sempurna dalam larutannya. asam yang dalam larutannya terionisasi sebagian. basa yang dalam larutannya dapat terionisasi sempurna. basa yang sedikit mengalami ionisasi, sehingga reaksi ionisasi basa lemah merupakan reaksi kesetimbangan zat yang mempunyai warna tertentu dalam suatu daerah pH saat di mana indikator berubah warna. saat di mana indikator berubah warna saat jumlah mol H+ sama dengan jumlah mol OH–. yang diperlukan untuk bereaksi tepat sama dengan larutan lain.



@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN



4



Modul Kimia Kelas XI KD 3.13



PETA KONSEP



Titrasi Asam Basa



digunakan pada



dapat menggambarkan



Reaksi Penetralan



Grafik Titrasi



dibantu oleh



Indikator Asam Basa untuk menunjukkan



digunakan pada



Kekuatan Asam Basa



digunakan untuk menentukan



Titik Ekivalen



Titik Akhir Titrasi untuk menghitung



Konsentrasi Asam Basa



@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN



5



Modul Kimia Kelas XI KD 3.13



PENDAHULUAN A. Identitas Modul Mata Pelajaran Kelas Alokasi Waktu Judul Modul



: : : :



Kimia XI 4 jam pelajaran TITRASI ASAM BASA



B. Kompetensi Dasar 3.13. Menganalisis data hasil berbagai jenis titrasi asam-basa 4.13. Menyimpulkan hasil analisis data percobaan titrasi asam-basa



C. Deskripsi Singkat Materi



Apa kabar peserta didik yang hebat? Semoga Ananda selalu sehat dan semangat dalam kondisi apapun ya. Aamiin. Selamat berjumpa Kembali di modul pembelajaran Kimia. Pada modul sebelumnya, Ananda sudah mempelajari tentang Larutan Asam dan Basa. Dalam kehidupan sehari-hari Ananda tentu pernah menggunakan larutan Asam dan Basa dengan kadar atau konsentrasi yang beragam. Misalnya asam cuka 15% untuk menambah segar makanan bakso. Tahukah Ananda metode apa yang digunakan untuk menentukan kadar atau konsentrasi asam dan basa? Nah.... Dalam modul ini Ananda akan belajar tentang metode tersebut yang dikenal dengan metode Titrasi Asam Basa. Mari kita pelajari bersama.



D. Petunjuk Penggunaan Modul



Untuk menggunakan modul ini Ananda diminta mengikuti Langkah-langkah berikut: 1. Bacalah peta konsep dan pahami keterkaitan antar materi Titrasi Asam Basa. 2. Berikan respon pada kegiatan mengamati gambar, kemudian pahami materi pembelajaran dan contoh soal. 3. Perdalam pemahamanmu tentang materi Titrasi Asam Basa dengan membuat ringkasan seperti pada bagian rangkuman, baru kemudian mengerjakan latihan soal. 4. Kerjakan kegiatan yang terdapat pada Penugasan Mandiri dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab untuk penguatan pemahaman terhadap materi yang telah dipelajari. 5. Akhiri kegiatan dengan mengisi penilaian diri dengan jujur dan ulangi lagi pada bagian yang masih belum sepenuhnya dimengerti. 6. Kerjakan soal evaluasi di akhir modul.



E. Materi Pembelajaran Modul ini terbagi menjadi 2 Kegiatan Pembelajaran dan di dalamnya terdapat uraian materi, contoh soal, soal latihan dan soal evaluasi. Pertama : Reaksi Penetralan; Data Hasil Titrasi Asam Basa. Kedua : Grafik Titrasi Asam Basa



@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN



6



Modul Kimia Kelas XI KD 3.13



KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 REAKSI PENETRALAN



A. Tujuan Pembelajaran



Setelah membaca dan mengikuti langkah-langkah atau arahan pada modul ini diharapkan Ananda dapat: 1. Menghitung kadar atau konsentrasi suatu asam atau basa menggunakan data reaksi penetralan. 2. Menganalisis data berbagai hasil titrasi asam basa. 3. Merancang percobaan titrasi untuk menentukan kadar suatu cuka makan.



B. Uraian Materi 1.



Reaksi Penetralan Seperti yang sudah Ananda ketahui di modul sebelumnya, asam adalah senyawa yang dalam larutannya menghasilkan ion H+ sedangkan basa adalah senyawa yang dalam larutannya menghasilkan ion OH-. Jika asam bereaksi dengan basa, maka ion-ion tersebut akan saling menetralkan membentuk H2O.



H+(aq) + OH-(aq) → H2O(l)



Reaksi antara asam dengan basa biasa disebut dengan Reaksi Penetralan. Tetapi karena reaksi tersebut juga menghasilkan garam, maka reaksi tersebut juga sering dikenal dengan reaksi penggaraman.



Asam + Basa → Garam + Air Contoh : HCl + NaOH → NaCl + H2O H2SO4 + 2NH4OH → (NH4)2SO4 + 2H2O Pada reaksi penetralan jumlah mol ion H+ sama dengan jumlah mol ion OH-, sehingga akan berlaku rumus berikut.



Va x Ma x val. asam = Vb x Mb x val. basa



Keterangan Va Vb Ma Mb Val. asam Val. basa



: : volume asam : volume basa : molaritas asam : molaritas basa : valensi asam : valensi basa



@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN



7



Modul Kimia Kelas XI KD 3.13



Pada reaksi antara asam dan basa yang konsentrasinya sama tidak selamanya menghasilkan larutan netral, karena tergantung dari kekuatan dari asam dan basa tersebut. Salah satu cara menetralkan asam dengan basa atau sebaliknya adalah dengan melakukan titrasi. Titrasi adalah penambahan larutan baku atau larutan yang telah diketahui konsentrasinya dengan bantuan indikator. Langkah-langkah Titrasi 1. 2. 3.



4.



5.



Larutan yang akan digunakan untuk menitrasi (diteteskan) dimasukkan ke dalam buret (pipa panjang berskala). Larutan dalam buret disebut penitrasi. Larutan yang akan dititrasi dimasukkan ke dalam erlenmeyer dengan mengukur volumenya terlebih dahulu. Memberikan beberapa tetes indikator pada larutan yang dititrasi (dalam erlenmeyer) menggunakan pipet tetes. Indikator yang dipakai adalah yang perubahan warnanya sekitar titik ekivalen. Proses titrasi, yaitu larutan yang berada dalam buret diteteskan secara perlahan-lahan melalui kran ke dalam erlenmeyer. Erlenmeyer digoyanggoyang sehingga larutan penitrasi dapat larut dengan larutan yang berada dalam erlenmeyer. Penambahan larutan penitrasi ke dalam erlenmeyer dihentikan ketika sudah terjadi perubahan warna dalam erlenmeyer. Perubahan warna ini menandakan telah tercapainya titik akhir titrasi (titik ekivalen). Mencatat volume yang dibutuhkan larutan penitrasi dengan melihat volume yang berkurang pada buret setelah dilakukan proses titrasi.



Perangkat Titrasi Alat-alat kimia utama yang biasanya digunakan sebagai perangkat titrasi yaitu : 1.



Buret Berupa tabung kaca bergaris dan memiliki kran di ujungnya.Buret berfungsi untuk mengeluarkan larutan dengan volume tertentu. 2. Statif dan Klem Statif terbuat dari besi atau baja yang berfungsi untuk menegakkan buret. Klem buret terbuat dari besi atau baja untuk memegang buret yang digunakan untuk titrasi. 3. Erlenmeyer Erlenmeyer adalah peralatan gelas (Glass ware equipment) yang seringkali di gunakan untuk analisa dalam laboratorium..Erlenmeyer berfungsi sebagai tempat untuk melakukan titrasi bahan. Untuk titrasi asam basa, indikator yang digunakan adalah yang berubah warna pada pH netral atau mendekati netral. Indikator yang sering digunakan adalah fenolftalein/phenolphtalein (pp). Indikator lainnya adalah metil merah dan bromtimol biru.



@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN



8



Modul Kimia Kelas XI KD 3.13



Hal-hal penting pada titrasi a. Titik ekivalen Titik ekivalen adalah saat jumlah mol H+ sama dengan jumlah mol OH–. Biasanya ditunjukkan dengan harga pH. b. Titik akhir titrasi Titik akhir titrasi adalah saat di mana indikator berubah warna.



Gambar 1. Peralatan Titrasi Reaksi penetralan asam basa dapat digunakan untuk menentukan kadar/konsentrasi berbagai jenis larutan. Kadar larutan asam ditentukan dengan menggunakan larutan basa yang telah diketahui kadarnya, atau sebaliknya. Misalnya dalam kehidupan sehari-hari Ananda membeli asam cuka di pasar atau di toko maka kita tidak pernah menemukan ukuran kandungan asam dalam bentuk kemolaran seperti yang kita pelajari. Namun dalam botol masih tercantum kadar cuka berupa persen volume.



Seperti gambar asam cuka di samping yang mempunyai kadar asam cuka 15%



Coba Ananda cari berapa konsentrasi asam cuka tersebut sehingga dapat diketahui kebenaran kandungannya, dengan terlebih dahulu pahami contoh berikut. Contoh : Seseorang siswa melakukan percobaan titrasi asam-basa untuk menentukan konsentrasi asam asetat CH3COOH dalam cuka dapur 100 mL. Larutan cuka yang dituangkan ke dalam labu ukur sebanyak 10 mL diencerkan menjadi 100 mL. Kemudian dari labu ukur diambil sebanyak 20 mL dan dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 M. Adapun indikator asam-basanya adalah fenolftalein. Warna larutan CH3COOH berubah warna dari bening menjadi merah muda tepat ketika volume NaOH yang dikucurkan adalah 6 ml. Tentukan konsentrasi dan kadar asam asetat CH3COOH tersebut dalam cuka dapur ! (ρ CH3COOH = 1,049 g/cm3) @2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN



9



Modul Kimia Kelas XI KD 3.13



Penyelesaian : Diketahui : - V larutan cuka dapur dalam kemasan = 100 mL - V larutan cuka yang diambil = 10 mL (kemudian diencerkan menjadi 100 mL) - V larutan cuka yang akan dititrasi = 20 mL (diambil dari 100 ml larutan cuka yang telah diencerkan) - M NaOH = 0,1 M - V NaOH = 6 mL Ditanya : Kadar asam asetat CH3COOH ? Jawab : • Konsentrasi asam cuka yang dititrasi : Va x Ma x val. asam = Vb x Mb x val. basa 20 mL x Ma x 1 = 6 mL x 0,1 M x 1 20 mL x Ma = 0,6 mL M Ma = 0,6 mL M/20mL Ma = 0,03 M (konsentrasi setelah pengenceran atau M2) • Konsentrasi sebelum pengenceran (M1): V1 x M1 = V2 x M2 10 mL x M1 = 100 mL x 0,03 M M1 = 100 mL x 0,03 M/10 mL M1 = 0,3 M (Konsentrasi cuka dalam kemasan) • Massa asam asetat dalam kemasan cuka dapur : M = mol/v (liter) = 0,3 M =



massa 1000 x Mr v(ml)



massa 1000 x 60 100 ml



Ingat ! M = mol/volume (L) Massa = mol x Mr Massa jenis = massa/volume



Massa = 1,8 gram •



Kadar asam asetat dalam cuka dapur : Kadar zat (%) =



massa zat terlarut x 100 % massa larutan



Massa larutan = volume larutan x massa jenis larutan = 100 ml x 1,049 = 104,9 gram Maka kadar asam asetat



=



1,8 gr x100 % 104,9 gr



= 1,71 % Setelah Ananda perhatikan contoh di atas, maka dapat dilihat bahwa untuk menemukan ukuran kandungan asam dalam bentuk kemolaran berdasarkan data persen volume yang tercantum pada botol kemasan asam cuka, maka dibutuhkan larutan basa yang sudah diketahui molaritasnya dan indikator asam basa dengan metode titrasi. 2.



Data Hasil Titrasi Asam Basa Penentuan konsentrasi asam basa dengan metode titrasi yang dilakukan di laboratorium akan menggunakan data hasil titrasi asam basa. Pada bagian ini Ananda akan mempelajari tentang cara penentuan konsentrasi asam basa dengan menggunakan data hasil titrasi asam basa.



@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN



10



Modul Kimia Kelas XI KD 3.13



Cara menghitung konsentrasi HCl dari data titrasi adalah sebagai berikut. Pada saat titik akhir titrasi atau saat indikator fenolftalein berubah warna yaitu pH = 7, akan dicapai titik ekivalen. Mol H+ = mol OH–, maka rumus yang digunakan sebagai berikut. Va x Ma x val. asam = Vb x Mb x val. basa



Misalkan pada percobaan di atas didapat data sebagai berikut No



Volume HCl (mL)



1



Volume NaOH (mL) Mula-mula



Akhir Titrasi



20



50



38,35



2



20



38,35



26,75



3



20



26,75



15,14



Berdasarkan data hasil titrasi HCl dengan NaOH 0,1 M di atas, Ananda dapat menghitung konsentrasi HCl dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Menghitung Volum NaOH pada masing-masing percobaan.



Volume NaOH mula-mula adalah posisi volume NaOH yang terdapat dalam buret



posisi volume NaOH yang terdapat dalam buret pada saat warna indicator beruba



Volume NaOH = Volume NaOH mula-mula – volume NaOH pada akhir titrasi



Pada percobaan 1 : 50 mL – 38,35 mL = 11,65 mL Pada percobaan 2 : 38,35 mL – 26,75 mL = 11,60 mL Pada percobaan 3 : 26,75 mL – 15,14 mL = 11,61 mL Volum NaOH rata-rata = 11,65 mL + 11,60 mL + 11,61 mL = 11,62 mL 3 b. Volume NaOH rata-rata yang sudah diperoleh dimasukkan ke dalam rumus Va x Ma x val. Asam = Vb x Mb x val. Basa 20 mL x Ma x 1 = 11,62 mL x 0,1 M x 1 Ma = 11,62 mL x 0,1 M x 1 20 mL Ma = 0,0581 M Jadi konsentrasi HCl yang dititrasi adalah 0,0581 M Contoh di atas merupakan contoh penentuan konsentrasi asam kuat yang dititrasi dengan larutan basa kuat yang sudah diketahui konsentrasinya. Bagaimana jika yang dititrasi dan atau larutan yang menitrasi diubah? Yaitu, titrasi asam lemah dengan basa kuat atau titrasi basa lemah dengan asam kuat? Tentu saja cara perhitungan dan analisis untuk menentukan konsentrasi zat yang dititrasi sama seperti pada contoh soal.



@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN



11



Modul Kimia Kelas XI KD 3.13



C. Rangkuman



1. Reaksi antara asam dengan basa disebut reaksi penetralan. 2. Penentuan konsentrasi dan kadar suatu asam atau basa dapat menggunakan metode titrasi. 3. Hal-hal penting pada titrasi a. Titik ekivalen Titik ekivalen adalah saat jumlah mol H+ sama dengan jumlah mol OH–. Biasanya ditunjukkan dengan harga pH. b. Titik akhir titrasi Titik akhir titrasi adalah saat di mana indikator berubah warna. 4. Berdasarkan data hasil titrasi, dapat dihitung konsentrasi zat yang dititrasi.



D. Penugasan Mandiri Agar Ananda semakin memahami tentang materi di Kegiatan Pembelajaran 1 ini, lakukanlah kegiatan berikut ini secara mandiri ! Data hasil titrasi 10 ml larutan asam H2SO4 dengan larutan NaOH 0,1 M sebagai berikut. Titrasi Ke Volume NaOH yang ditambahkan (mL) 1 5,0 2 4,9 3 5,1 a. Hitung molaritas asam yang bereaksi ! b. Tulis persamaan reaksi tersebut ! c. Indikator apakah yang akan digunakan pada titrasi tersebut?



E. Latihan Soal Petunjuk : Orang yang ingin mencapai kesuksesan harus melewati berbagai kesulitan. Kalau Ananda menganggap soal-soal ini sebagai kesulitan dan berusaha untuk mengerjakannya dengan jujur, kelak Ananda akan sukses! 1. 10 mL HCl yang tidak diketahui konsentrasinya dititrasi oleh larutan NaOH 0,1 M. Pada titik akhir titrasi ternyata rata-rata volum NaOH 0,1 M yang digunakan adalah 12,52 mL. Hitung konsentrasi HCl yang dititrasi! 2. Data hasil percobaan titrasi CH3COOH dengan NaOH 0,05 M, adalah sebagai beri Percobaan 1 2 3



Volume CH3COOH (mL) 25 25 25



Volume NaOH (mL) 20,0 19,9 20,1



Tentukan konsentrasi CH3COOH ! 3. Titrasi dihentikan apabila sudah tercapai titik akhir titrasi. a. Apa yang dimaksud dengan titik ekivalen dan titik akhir titrasi? b. Bagaimana cara menentukan titik akhir titrasi antara 25 mL larutan NaOH 0,1 M dengan larutan HCl 0,1 M? c. Indikator apa yang paling tepat digunakan untuk titrasi tersebut? 4. Diketahui cuka makan dijual di pasar seperti gambar berikut.



@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN



12



Modul Kimia Kelas XI KD 3.13



Dari gambar tersebut dapat diketahui kadar asam cuka 15% (Mr = 60) dan volume asam cuka dalam kemasan 100 mL. Berdasarkan data tersebut hitunglah konsentrasi asam cuka tersebut jika massa jenis asam cuka 1,049 g/cm3! Kunci Jawaban 1. Va x Ma x val. Asam = Vb x Mb x val. Basa 10 mL x Ma x 1 = 12,52 mL x 0,1 M x 1 Ma = 12,52 mL x 0,1 M x 1 10 mL Ma = 0,125 M Jadi konsentrasi HCl yang dititrasi adalah 0,125 M (Skor = 20) 2. Volume CH3COOH = 25 mL Volume rata-rata NaOH = 20,0 mL + 19,9 mL + 20,1 mL = 20 mL 3 Va x Ma x val. Asam = Vb x Mb x val. Basa 25 mL x Ma x 1 = 12,52 mL x 0,1 M x 1 Ma = 12,52 mL x 0,1 M x 1 10 mL Ma = 0,125 M (Skor = 20) 3. a. Titik ekivalen Titik ekivalen adalah saat jumlah mol H+ sama dengan jumlah mol OH–. Biasanya ditunjukkan dengan harga pH. Titik akhir titrasi Titik akhir titrasi adalah saat di mana indikator berubah warna. b. Cara menentukan titik akhir titrasi antara 25 mL larutan NaOH 0,1 M dengan larutan HCl 0,1 M adalah dengan melihat perubahan warna indikator yaitu pada saat volume HCl 0,1 M yang digunakan untuk menitrasi NaOH kira-kira 25 mL. Hal tersebut dapat diprediksikan dengan perhitungan sebagai berikut. Va x Ma x val. Asam = Vb x Mb x val. Basa Va x 0,1 M x 1 = 25 mL x 0,1 M x 1 Va = 25 mL x 0,1 M x 1 0,1 mL Va = 25 mL c. Indikator yang digunakan phenolphtalein (Skor = 30) 4. Massa larutan = volume larutan x massa jenis larutan = 100 ml x 1,049 = 104,9 gram @2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN



13



Modul Kimia Kelas XI KD 3.13



Kadar zat (%)



= massa zat terlarut x 100 %



massa larutan = massa asam cuka x 100% massa larutan 15% = massa asam cuka x 100% 104,9 gram Massa asam cuka = 15% x 104,9 gram 100% = 15,735 gram Molaritas = massa asam cuka x 1000 Mr mL Kadar asam asetat



= 15,735 gram x 1000 60



100 mL



= 2,62 M Jadi konsentrasi asam cuka 15% adalah 2,62 M (Skor = 30)



Cocokkanlah jawaban Ananda dengan Kunci Jawaban. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Ananda terhadap materi Kegiatan Pembelajaran 1.



Konversi tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali 80 - 89% = baik 70 - 79% = cukup < 70% = kurang Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Pembelajaran 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Kegiatan Pembelajaran 1, terutama bagian yang belum dikuasai.



@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN



14



MATERI PENGAYAAN TITRASI ASAM-BASA



Berbagai bahan sehari-hari yang kita temui melalui tahap penentuan kadar yang salah satunya menggunakan metode titrasi. Cuka yang sering digunakan untuk pelengkap makan merupakan salah satu contoh larutan asam dengan nama senyawa asam asetat. Penentuan kadar asam asetat yang merupakan asam lemah dilakukan dengan titrasi menggunakan basa kuat seperti natrium hidroksida (NaOH) atau basa lemah seperti natrium tetraborat (Na2[B4O5(OH)4]·8H2O) dengan indikator titrasi yang sesuai. Titrasi juga dapat dilakukan pula pada berbagai produk yang sering kita temui, antara lain: • • • •



Penentuan kadar asam fosfat (H3PO4) dalam pupuk Penentuan kadar asam hipoklorit (HClO) dalam pemutih pakaian Penentuan kadar asam benzoat (C6H5COOH) dalam desinfektan Penentuan kadar asam format (HCOOH) dalam formalin yang digunakan pada industri tekstil



Penentuan kadar zat-zat tersebut tentunya melalui perhitungan hasil titrasi. Jadi ada cukup banyak kegunaan yang bisa diambil dari proses yang terjadi antara asam dan basa. Seperti bisa ditemukannya molaritas larutan yang memiliki konsentrasi tidak diketahui. Bisa juga ditemukan massa garam asam atau massa garam basa. Titrasi bisa berguna dalam menentukan tingkat kemurnian dari suatu padatan. Menentukan persentase massa zat yang terlarut di dalam sebuah larutan tertentu. Selain itu, titrasi sederhana juga berguna untuk melakukan tes bagi aktivitas buffering. Titrasi asam basa biasanya terjadi pada berbagai macam proses seperti tes gula darah, nutrisi, atau pada pengujian air yang ada di akuarium. Bisa juga dilihat pada proses anggur, tes kehamilan, dan analisis yang dilakukan pada air limbah. Proses titrasi sendiri bukan hanya digunakan pada laboratorium kimia SMA saja. Akan tetapi, juga bisa digunakan dalam berbagai bidang lainnya, seperti obat-obatan dan industri dalam bidang sains yang telah disebutkan sebelumnya.



Lampiran 3. LKPD Titrasi Asam-Basa



LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK TITRASI ASAM-BASA



3.1 Menentukan konsentrasi larutan asam atau basa berdasarkan data hasil titrasi asam basa. 4.1 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan titrasi asam-basa



3.1.1 Menjelaskan pengertian titrasi asam-basa 3.1.2 Menjabarkan cara melakukan titrasi asam-basa



3.1.3 Menentukan konsentrasi penetiter atau zat yang dititrasi dari titrasi asam-basa 3.1.4 Menganalisis kurva titrasi asam-basa 3.1.5 Menganalisis pH suatu larutan dari data titrasi 4.1.1 Merancang prosedur titrasi asam-basa dalam penentuan kadar asam asetat dalam cuka makan 4.1.2 Menganalisis hasil percobaan penentukan kadar asam asetat dalam cuka makan 4.1.3 Membuat kesimpulan dari hasil percobaan penentukan kadar asam asetat dalam cuka makan



01



3.1.1.1 Peserta didik secara mandiri mampu menjelaskan pengertian titrasi asam-basa dengan baik setelah mengamati video titrasi asam-basa 3.1.2.1 Peserta didik secara jujur dapat menjabarkan cara melakukan titrasi dengan benar setelah melakukan diskusi dan mengamati video titrasi asam-basa 3.1.3.1 Peseta didik secara tanggung jawab mampu menentukan konsentrasi penetiter atau zat yang dititrasi dari titrasi asam-basa dengan benar setelah tanya jawab, diskusi, dan dari sumber belajar yang telah diberikan 3.1.4.1 Peserta didik secara jujur dapat menganalisis kurva titrasi asam-basa dengan benar setelah berlatih soal 3.1.5.1 Peserta didik secara tanggung jawab mampu menganalisis pH suatu larutan dari data titrasi asam-basa dengan benar setelah melakukan diskusi, dan berlatih soal 4.1.1.1 Peserta didik secara kreatif mampu merancang prosedur titrasi asam-basa dalam penentuan kadar asam asetat dalam cuka makan dengan baik setelah mengamati video prosedur penentuan kadar asam asetat dalam cuka makan dengan tirasi asam-basa



4.1.2.1 Peserta didik secara tanggung jawab dapat menganalisis data hasil percobaan penentuan kadar asam cuka makan dengan titrasi asam-basa dengan benar setelah melakukan percobaan 4.1.3.1 Peserta didik secara jujur mampu membuat kesimpulan kadar asm asetat dalam cuka makan dengan baik berdasarkan pengamatan dari hasil percobaan



02



1. Bacalah tujuan yang ada pada setiap kegiatan 2. Setiap siswa dalam kelompok mengeksplorasi informasi yang telah diberikan dan kemudian



mendiskusikannya bersama teman satu kelompoknya 3. Kemudian jawablah pertanyaan yang ada, anda dapat menggunakan sumber lain dalam menjawab pertanyaan yang ada 4. Hasil diskusi dipresetasikan di depan kelas



03



KEGIATAN 1



3.1.1.1 Peserta didik secara mandiri mampu menjelaskan pengertian titrasi asam-basa dengan baik setelah mengamati video titrasi asam-basa 3.1.2.1 Peserta didik secara jujur dapat menjabarkan cara melakukan titrasi dengan benar setelah melakukan diskusi dan mengamati video titrasi asam-basa 3.1.3.1 Peseta didik secara tanggung jawab mampu menentukan konsentrasi penetiter atau zat yang dititrasi dari titrasi asambasa dengan benar setelah tanya jawab, diskusi, dan dari sumber belajar yang telah diberikan



Bacalah text berikut dengan cermat! Merdeka.com – Provinsi sulawesi utara (Sulut) melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindang) mengembangkan air kelapa menjadi asam asetat atau asam cuka. “Pengembangan air kelapa menjadi asam cuka di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), karena merupakan daerah penghasil kelapa yang besar,” kata Kepala Dinas Perindang Sulut, Olive Atteng, saat pelatihan pembuatan cuka dari air kelapa, di Amurang.



04



KEGIATAN 1 Seperti diberitakan Antara, Olvie mengatakan ini merupakan salah satu diversifikasi produk turunan kelapa yang memiliki nilai tambah cukup tinggi. Air kelapa, katanya, biasanya hanya dijadikan limbah dan tidak dimanfaatkan oleh petani, padahal memiliki manfaat dan nilai yang lebih baik lagi. Kepala Seksi Teknologi Industri Balai Riset dan Standarisasi Industri Manado Fahri Ferdinand Poli mengatakan asam cuka merupakan cairan yang diproduksi dari bahan dasar berbagai macam tumbuhan yang kaya kandungan pati ataupun karbohidrat melalui fermentasi yang menghasilkan alkohol dan asetat. Fahri mengatakan pemanfaatan cuka dari kelapa memang sangat diminati, khususnya industri makanan sebagai bahan pembangkit flavor asam dan pengawet juga sebagai bahan penyedap rasa serta pengatur keasaman. Cuka adalah produk makanan yang mempunyai cita rasa masam dengan pH sekitar 1-6, cuka banyak digunakan untuk berbagai keperluan manusia. Cuka kelapa dikenal juga dengan nama Coconut Vinegar, cuka ini awal nya berasal dari filipina, Terbuat dari air buah kelapa.



05



KEGIATAN 1 Rasanya asam dengan sedikit rasa ragi, warna putih keruh, di asia tenggara biasanya digunakan dalam makanan. "Ini merupakan peluang yang harus ditangkap industri di Sulut, agar memanfaatkan air kelapa dijadikan asam cuka," katanya sambil menambahkan cukak juga banyak digunakan dalam industri kimia. Kepala Bidang Perindustrian Disperindag Sulut Benny Nongkan mengatakan pelatihan ini diikuti oleh 30 petani kelapa yang ada di Minsel, diharapkan mampu mengembangkan air kelapa menjadi asam cuka. Sumber : https://m.merdeka.com/peristiwa/petani-di-sulut-diajari-cara-ubah-air-kelapamenjadi-cuka.html



Permasalahannya adalah cuka yang beredar belum semua mendapat izin resmi dari BPOM atau secara berkala memperbaharui perizinan, sehingga kadar cuka yang tertera pada label perlu diuji kebenarannya, sehingga konsumen tidak mengalami kerugian. Dimana jika ingin mengetahui kadar cuka, maka dapat dilakukan dengan menggunakan titrasi asam-basa.



1. Bagaimana cuka dapat diperoleh dari air kelapa? 2. Sebutkan standar SNI dari cuka yang diedarkan! 3. Bagaiamana cara menentukan kadar asam asetat dari cuka dan bagaimana prinsip kerjanya? Jawablah pertanyaan tersebut dalam lembar jawaban halaman 12



06



KEGIATAN 1 Untuk menjawab pertanyaan sebelumnya maka lakukan diskusi dengan menjawab pertanyaaan yang ada.



Tahukah kamu?



Titrasi merupakan suatu metode yang bertujuan untuk mengetahui konsentrasi suatu larutan dengan larutan lain yang telah diketahui konsentrasinya. Suatu zat yang akan ditentukan konsentrasinya disebut sebagai "titrat" dan biasanya diletakkan di dalam labu Erlenmeyer, sedangkan zat yang telah diketahui konsentrasinya disebut sebagai titran dan biasanya diletakkan di dalam buret. Baik titrat maupun titran biasanya berupa larutan.



Prinsip dasar titrasi terjadi karena adanya reaksi netralisasi, Perhatikan uraian di bawah ini! Maag disebabkan karena lambung mensekresikan asam lambung secara berlebihan, sehingga jumlah Asam lambung (HCI) meningkat. Untuk mengurangi kadar HCl yang berlebihan diberikan obat Maag yang mengandung basa, seperti Mg(OH)2, mengapa demikian? Apabila konsentrasi HCI diketahui, dapatkah kita menentukan konsentrasi Mg(OH)2 yang belum diketahui, bagaimana caranya?



07



KEGIATAN 1 Reaksi antara HCI(aq) dengan Mg(OH)2(aq) disebut sebagai reaksi Netralisasi antara asam dengan basa. HCl(aq) → ......... + .........



Mg(OH)2(aq) → ......... + ......... Asam (Ion H+) yang berasal dari HCl akan dinetralkan oleh Basa (Ion OH-) yang berasal dari Mg(OH)2 . Sehingga reaksi netralisasinya yaitu: HCl(aq) + Mg(OH)2(aq) → MgCl2(aq) + 2H2O(l) Dengan kata lain, pada reaksi netralisasi, jumlah mol ion H+ harus sam dengan mol ion OH-. Apabila dirumuskan secara matematika, hasilnya sebagai-berikut: mol ekivalen H+ = mol ekivalen OH𝑁𝐻 + × 𝑉𝑎𝑠𝑎𝑚 = 𝑁𝑂𝐻 − × 𝑉𝑏𝑎𝑠𝑎 (𝑀𝐻 + × 𝑎) × 𝑉𝑎𝑠𝑎𝑚 = 𝑀𝑂𝐻 − × 𝑏 × 𝑉𝑏𝑎𝑠𝑎 Dengan, M = Molaritas Larutan V = Volume Larutan a = valensi asam b = valensi basa Jadi, Reaksi Netralisasi adalah



08



KEGIATAN 1



Sumber : https://youtu.be/nCPDQBl-YEg



Gunakan sumber lain untuk menambah pengetahuan! 1. Berdasarkan video tersebut titrasi adalah



2. Larutan yang berperan sebagai tirat adalah



karena



3. Larutan yang berperan sebagai titran adalah



karena



4. Selama proses tritasi terdapat dua hal yang penting yaitu titik ekivalen dan titik akhir titrasi a. Titik ekivalen adalah



b. Pada titik ekivalen Sehingga jumlah mol



tepat dinetralkan oleh Sama dengan jumlah mol



c. Titik akhir titrasi adalah



09



KEGIATAN 1 5. Sebutkan alat dan bahan yang diperlukan untuk titrasi asam-basa 1 2 3 7



4 5 6



1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.



10



KEGIATAN 1 6. Tuliskan hasil dari kedua titrasi asam-basa tersebut: a. Gambar 1:



b. Gambar 2: 7. Apakah ada perbedaan dari kedua proses titrasi asam basa tersebut? Jika iya, tuliskan perbedaan yang ada!



8. Menurut anda manakah prosedur titrasi yang benar? Jelaskan!



9. Apakah fungsi dari indikator fenoftalein dalam percobaan? 10. Mengapa terjadi perubahan warna pada titik akhir titrasi?



11



KEGIATAN 1 Lembar Jawaban Permasalahan 1. Bagaimana cuka dapat diperoleh dari air kelapa?



2. Sebutkan standar SNI dari cuka yang diedarkan!



3. Bagaiamana cara menentukan kadar asam asetat dari cuka dan bagaimana prinsip kerjanya?



12



KEGIATAN 1 Latihan Soal! 1. Data hasil percobaan titrasi CH3COOH dengan NaOH 0,05 M, adalah sebagai berikut: Titrasi ke-



Volume CH3COOH (mL)



Volume NaOH (mL)



1



25



20,0



2



25



19,9



3



25



20,1



2. Seseorang siswa melakukan percobaan titrasi asam-basa untuk menentukan konsentrasi asam asetat (CH3COOH) dalam cuka dapur 100 mL. Larutan cuka yang dituangkan ke dalam labu ukur sebanyak 10 mL diencerkan menjadi 100 mL. Kemudian dari labu ukur diambil sebanyak 20 mL dan dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 M. Adapun indikator asam-basanya adalah fenolftalein. Warna larutan CH3COOH berubah warna dari bening menjadi merah muda tepat ketika volume NaOH yang dikucurkan adalah 6 mL. Tentukan konsentrasi dan kadar asam asetat CH3COOH tersebut dalam cuka dapur ! (ρ CH3COOH = 1,049 g/cm3)



13



KEGIATAN 1 Lembar Jawaban Latihan Soal



14



Lampiran 4. Penilaian 1. Lampiran Penilaian Sikap a. Kisi-Kisi Lembar Angket KISI-KISI LEMBAR ANGKET SISWA Aspek Penilaian



Indikator



Dorongan dan kebutuhan dalam belajar



Mengikuti kelas sesuai jadwal Memilih menyiapkan diri sebelum kelas dimulai Mengkombinasikan sumber belajar Meyakini memahami pembelajaran dengan baik Mendengarkan guru Meyakini bahwa tidak mudah putus asa Menjawab pertanyaan guru



Hasrat dan keinginan berhasil



Menunjukkan minat terhadap bermacammacam masalah Ulet menghadapi kesulitan



Mengikuti diskusi yang berlangsung



Memilih mengutarakan pertanyaan Melengkapi tugas dengan Tekun sungguh-sungguh menghadapi tugas Melengkapi tugas tepat waktu Mengikuti aturan untuk tidak Senang bekerja mencontek dalam mngerjakan mandiri tugas Mengikuti pembelajaran Kegiatan menarik dengan senang karena tidak membosankan Mengikuti pembelajaran Kegiatan dengan senang karena kondusif berkelompok



Jenjang Afektif A1



Pernyataan Positif Negatif  



Butir 1,15



A1











2



A4











3



A3











4



A5











5



A3











6



A2











7



A1











8



A1











9



A3











10



A3











11



A1











12



A1











13



A1











14



b. Lembar Angket LEMBAR ANGKET SISWA Nama



: ......................



No.Absen



: .....................



Kelas



: ...................



Materi



: ................



Keterangan, 1. Bacalah angket berikut dengan teliti dan cermat 2. Angket ini berisikan 15 pernyataan, isilah kolom dengan mengisi tanda chekclist dengan milih skor 1-5 3. Pengertian jawaban yang ada dalam angket adalah sebagai berikut : 1) STS = Sangat Tidak Setuju 2) TS = Tidak Setuju 3) R = Ragu-Ragu 4) S = Setuju 5) SS = Sangat Setuju No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.



Pernyataan Saya selalu berusaha mengikuti kegiatan pembelajaran kimia pada materi titrasi asam-basa tepat waktu Saya akan mempersiapkan diri dengan belajar materi titrasi asam-basa pada malam harinya Saya memiliki buku lain sebagai sumber belajar dan mengerjakan tugas materi titrasi asam-basa Saya sangat yakin bahwa saya memahami materi titrasi asam-basa yang diberikan guru Saya selalu bersemangat mendengarkan guru dalam menjelaskan materi titrasi asam-basa Jika nilai titrasi asam-basa jelek, saya akan terus rajin belajar agar nilai saya menjadi baik Saya tidak antusias ketika menjawab pertanyaan dari guru terkait materi titrasi asam-basa Saya tidak suka mengikuti diskusi bersama-sama pada materi titrasi asam-basa Saya tidak bertanya terkait materi titrasi asam-basa yang belum saya pahami Saya asal-asalan dalam melengkapi tugas titrasi asambasa Saya asal-asalan dalam melengkapi tugas titrasi asambasa



1



2



3



4



5



12. 13.



14. 15.



Saya selalu menyontek teman dalam melengkapi tugas titrasi asam-basa Saya malas mengikuti pembelajaran kimia khususnya materi titasi asam basa karena kegiatannya membosankan, guru hanya berceramah dan mencatat saja Saya tidak senang mengikuti pembelajaran kimia pada materi titrasi asam-basa karena dilakukan secara berkelompok Saya tidak mengikuti kegiatan pembelajaran sampai selesai karena asyik berbicara dengan teman saya c. Rubik Penilaian RUBIK PENILAIAN LEMBAR ANGKET SISWA



No.



Indikator



Pernyataan Saya selalu berusaha mengikuti kegiatan pembelajaran kimia pada materi titrasi asam-basa tepat waktu Saya tidak senang mengikuti pembelajaran kimia pada materi titrasi asam-basa karena dilakukan secara berkelompok



1



Mengikuti kelas sesuai jadwal



2



Memilih menyiapkan diri sebelum kelas dimulai



Saya akan mempersiapkan diri dengan belajar materi titrasi asam-basa pada malam harinya



3



Mengkombinasikan sumber belajar



Saya memiliki buku lain sebagai sumber belajar dan mengerjakan tugas materi titrasi asam-basa



4



Meyakini memahami pembelajaran dengan baik



Saya sangat yakin bahwa saya memahami materi titrasi asam-basa yang diberikan guru



5



Mendengarkan guru



Saya selalu bersemangat mendengarkan guru dalam



Gradasi Skor 5 = Sangat Setuju (SS) 4 = Setuju (S) 3 = Ragu-Ragu (R) 2 = Tidak Setuju (TS) 1 = Sangat Tidak Setuju (STS) 5 = Sangat Setuju (SS) 4 = Setuju (S) 3 = Ragu-Ragu (R) 2 = Tidak Setuju (TS) 1 = Sangat Tidak Setuju (STS) 5 = Sangat Setuju (SS) 4 = Setuju (S) 3 = Ragu-Ragu (R) 2 = Tidak Setuju (TS) 1 = Sangat Tidak Setuju (STS) 5 = Sangat Setuju (SS) 4 = Setuju (S) 3 = Ragu-Ragu (R) 2 = Tidak Setuju (TS) 1 = Sangat Tidak Setuju (STS) 5 = Sangat Setuju (SS) 4 = Setuju (S) 3 = Ragu-Ragu (R) 2 = Tidak Setuju (TS) 1 = Sangat Tidak Setuju (STS) 5 = Sangat Setuju (SS) 4 = Setuju (S) 3 = Ragu-Ragu (R)



menjelaskan materi titrasi asam-basa Meyakini bahwa tidak mudah putus asa



Jika nilai titrasi asam-basa jelek, saya akan terus rajin belajar agar nilai saya menjadi baik



7



Menjawab pertanyaan guru



Saya tidak antusias ketika menjawab pertanyaan dari guru terkait materi titrasi asam-basa



8



Mengikuti diskusi yang berlangsung



Saya tidak suka mengikuti diskusi bersama-sama pada materi titrasi asam-basa



9



Memilih mengutarakan pertanyaan



Saya tidak bertanya terkait materi titrasi asam-basa yang belum saya pahami



10



Melengkapi tugas dengan sungguhsungguh



Saya asal-asalan dalam melengkapi tugas titrasi asam-basa



11



Melengkapi tugas tepat waktu



Saya selalu tidak tepat waktu dalam melengkapi tugas titrasi asam-basa



12



Mengikuti aturan untuk tidak mencontek dalam mngerjakan tugas



Saya selalu menyontek teman dalam melengkapi tugas titrasi asam-basa



13



Mengikuti pembelajaran dengan senang karena tidak membosankan



Saya malas mengikuti pembelajaran kimia khususnya materi titasi asam basa karena kegiatannya membosankan,



6



2 = Tidak Setuju (TS) 1 = Sangat Tidak Setuju (STS) 5 = Sangat Setuju (SS) 4 = Setuju (S) 3 = Ragu-Ragu (R) 2 = Tidak Setuju (TS) 1 = Sangat Tidak Setuju (STS) 5 = Sangat Setuju (SS) 4 = Setuju (S) 3 = Ragu-Ragu (R) 2 = Tidak Setuju (TS) 1 = Sangat Tidak Setuju (STS) 5 = Sangat Setuju (SS) 4 = Setuju (S) 3 = Ragu-Ragu (R) 2 = Tidak Setuju (TS) 1 = Sangat Tidak Setuju (STS) 5 = Sangat Setuju (SS) 4 = Setuju (S) 3 = Ragu-Ragu (R) 2 = Tidak Setuju (TS) 1 = Sangat Tidak Setuju (STS) 5 = Sangat Setuju (SS) 4 = Setuju (S) 3 = Ragu-Ragu (R) 2 = Tidak Setuju (TS) 1 = Sangat Tidak Setuju (STS) 5 = Sangat Setuju (SS) 4 = Setuju (S) 3 = Ragu-Ragu (R) 2 = Tidak Setuju (TS) 1 = Sangat Tidak Setuju (STS) 5 = Sangat Setuju (SS) 4 = Setuju (S) 3 = Ragu-Ragu (R) 2 = Tidak Setuju (TS) 1 = Sangat Tidak Setuju (STS) 5 = Sangat Setuju (SS) 4 = Setuju (S) 3 = Ragu-Ragu (R) 2 = Tidak Setuju (TS) 1 = Sangat Tidak Setuju (STS)



14



Mengikuti pembelajaran dengan senang karena berkelompok



guru hanya berceramah dan mencatat saja Saya tidak senang mengikuti pembelajaran kimia pada materi titrasi asam-basa karena dilakukan secara berkelompok



d. Skoring SKORING KRITERIA 1. 2. 3. 4.



Jumlah butir Skor Terendah Skor Tertinggi Skla Kriteria



Kriteria Penilaian : SB = 63 < skor ≤ 75 B = 51 < skor ≤ 63 C = 39 < skor ≤ 51 K = 23 < skor ≤ 39 SK = 11 < skor ≤ 23



= 15 = 1 x 15 = 15 = 5 x 15 = 75 = (75 - 15) / 5 = 12



5 = Sangat Setuju (SS) 4 = Setuju (S) 3 = Ragu-Ragu (R) 2 = Tidak Setuju (TS) 1 = Sangat Tidak Setuju (STS)



2. Lampiran Penilaian Pengetahuan A. Test Formatif a. Kisi-Kisi KISIt-KISI SOAL PILIHAN GANDA Kompetensi Dasar 3.1 Menentukan konsentrasi larutan asam atau basa berdasarkan data hasil titrasi asam basa.



Indikator Kompetensi Dasar 3.1.1Menjelaskan pengertian titrasi asambasa 3.1.2 Menjabarkan cara melakukan titrasi asambasa



3.1.3 Menentukan konsentrasi penetiter atau zat yang dititrasi dari titrasi asambasa



Indikator Soal



Menjelaskan titik ekivalen atau titik akhir titrasi Memilih pasangan larutan asam basa pada titrasi asam-basa Memilih langkah -langkah dalam persiapan larutan untuk titrasi asam-basa Menyebutkan komponen alat titrasi asm-basa Menghitung konsentrasi asam atau basa dengan titrasi asam-basa Menentukan volume larutan asam atau basa dari titrasi-basa Menentukan massa larutan dari titrasi asam-basa Menentukan massa atom relatif larutan asam atau basa dari titrasi asam-basa



Jenjang Nomor Kunci Butir Butir Jawaban C1



1



C



C2



2



A



C4



3



C



C4



7



E



C4



10



B



C1



15



B



C3 C3 C2 C2 C3 C3



4 5 6 8 9 11



A D B E C A



C1



12



D



C2



13



D



C2



14



E



b. Lembar Soal EVALUASI TITRASI ASAM-BASA 1. Titrasi asam-basa menggunakan reaksi netralisasi. Dimana reaksi netralisasi jika jumlah ion H+ sama dengan jumlah ion OH- dalam titrasi keadaan tersebut disebut juga sebagai.... a. Titik awal titrasi



c. Titik ekivalen



b. Titik basa



d. Titik asam



e. Titik akhir titrasi



2. Penentuan konsentrasi suatu asam kuat dapat dilakukan dengan titrasi menggunakan basa kuat. Misalnya 50 mL larutan HCl 0,1 M dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 M menggunakan indikator fenolftalein (PP). Titrasi dihentikan ketika larutan berubah warna menjadi merah muda secara tiba-tiba. Alasan yang paling tepat terkait dengan terjadinya perubahan warna pada saat titrasi adalah …. a. Volume HCl sama dengan volume NaOH b. NaOH bersifat basa kuat sehingga larutan HCl menjadi merah c. Larutan indikator pp akan memberikan warna merah pada larutan asam d. Pada saat volume NaOH beerlebih maka larutan menjadi merah e. Mol HCl = mol NaOH dan pH larutan >8,5 3. Sebanyak 50 mL larutan HCl 0,03 M dititrasi dengan suatu basa hingga keduanya tepat habis bereaksi. Manakah basa yang dapat menetralkan larutan HCl tersebut... a. 8 mL LiOH 0,2 M



c. 15 mL KOH 0,1 M



b. 50 mL C6H5OH 0,03 M



d. 50 mL Ba(OH)2 0,03 M



e. 15 mL HClO4 0,1 M



Pembahasan: Mol HCl yang tepat bereaksi : 𝑛𝐻𝐶𝑙 = 5 𝑚𝐿 × 0,03𝑀 = 1,5 𝑚𝑚𝑜𝑙 Mol basa yang tepat beraksi : 𝑛𝐿𝑖𝑂𝐻 = 8 𝑚𝐿 × 0,2 𝑀 = 1,6 𝑚𝑚𝑜𝑙 𝑛𝐾𝑂𝐻 = 15 𝑚𝐿 × 0,1 𝑀 = 1,5 𝑚𝑚𝑜𝑙 𝑛𝐵𝑎(𝑂𝐻)2 = 50 𝑚𝐿 × 0,03 𝑀 × 2 = 3 𝑚𝑚𝑜𝑙 HClO4 (asam kuat) Maka, untuk menetralkan larutan HCl maka mol ekivalen HCl sama dengan mol ekivalen basa, sehingga dari perhitungan diatas basa yang tepat menetralkan HCl adalah 15 mL larutan KOH 0,1 M



4. Asam oksalat merupakan asam berbasa dua. Untuk menentukan konsentrasi larutan asam oksalat, sebanyak 10 mL larutan asam oksalat diencerkan dengan akudes sampai volumenya 100mL. Dalam 20 mL larutan tersebut diteteskan indikator fenol ftalein yang kemudian dilakukan titrasi dengan lartutan KOH 0,1 M. Titrasi dihentikan saat larutan berubah warna menjadi merah muda. Proses titrasi dilakukan sebanyak 3 kali untuk hasil yang akurat. Volume larutan KOH yang diperlukan dalam reaksi penetralan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Percobaan



V. Asam V.KOH Oksalat 1 20 mL 20 mL 2 20 mL 21 mL 3 20 mL 19 mL Berdasarkan data tersebut,berapakah konsentrasi asam oksalat awal adalah... a. 0,5 M b. 0,1 M c. 1 M d. 1,25 M Pembahasan: Volume NaOH yang digunakan : 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑁𝑎𝑂𝐻 =



20 + 21 + 19 𝑚𝐿 = 20 𝑚𝐿 3



Konsentrasi asam oksalat yang dititrasi dengan KOH : (𝑀 × 𝑉 × 𝑎)H2𝑂2C4 = (𝑀 × 𝑉 × 𝑏)𝐾𝑂𝐻 𝑀H2 𝑂2C4 =



0,1𝑀 × 20𝑚𝐿 × 1 20𝑚𝑙 × 2



𝑀H2 𝑂2C4 =



0,1𝑀 × 20𝑚𝑙 20𝑚𝑙 × 2



𝑀H2 𝑂2C4 = 0,05𝑀 Konsentrasi asam oksalat awal : (𝑀 × 𝑉)1 = (𝑀 × 𝑉)2 𝑀1 =



0,05 𝑀 × 100 𝑚𝐿 10𝑚𝐿



𝑀1 = 0,5 𝑀 5. Sebanyak 20 mL larutan asam benzoat (C6H5COOH) dititrasi dengan larutan NaOH dengan pH = 12 + log 5. Volume larutan NaOH yang dibutuhkan dalam reaksi tersebut sebanyak 10 mL. Berapakah konsentrasi awal dari larutan asam benzoat...



a. 0,004 M



c. 0,010 M



b. 0,005 M



d. 0,025 M



e. 0,020 M



Pembahasan: Konsentasi [OH-] 𝑝𝐻𝑁𝑎𝑂𝐻 = 14 − 𝑝𝑂𝐻 𝑝𝑂𝐻 = 14 − 12 + log 5 𝑝𝑂𝐻 = 2 − log 5 [𝑂𝐻 − ] = 5 × 10−2 Konsentrasi NaOH NaOH → Na+ + OH[OH-] = [NaOH] = 5 × 10−2 Konsentrasi asam benzoat : (𝑀 × 𝑉 × 𝑎)𝐶6𝐻5 𝐶𝑂𝑂𝐻 = (𝑀 × 𝑉 × 𝑏)𝑁𝑎𝑂𝐻 𝑀𝐶6 𝐻5 𝐶𝑂𝑂𝐻 =



0,05 𝑀 × 10 𝑚𝐿 × 1 20 𝑚𝐿



𝑀𝐶6 𝐻5 𝐶𝑂𝑂𝐻 = 0,025 𝑀 6. Sebanyak 40 mL larutan H2SO4 tepat dinetralkan oleh 60 mL larutan NaOH 0,1 M. Konsentrasi larutan H2SO4 tersebut adalah.... a. 0,05 M



c. 0,1 M



b. 0,075 M



d. 0,15 M



e. 0,3 M



Pembahasan: (𝑀 × 𝑉 × 𝑎)𝐻2𝑆𝑂4 = (𝑀 × 𝑉 × 𝑏)𝑁𝑎𝑂𝐻 𝑀𝐻2 𝑆𝑂4 =



0,1 𝑀 × 60 𝑚𝐿 × 1 40 𝑚𝐿 × 2



𝑀𝐻2 𝑆𝑂4 = 0,075 𝑀 7. Perhatikan gambar berikut



Manakah pasangan asam-basa yang tepat habis bereaksi.. a. I dan II



c. I dan V



b. IV dan V



d. II dan III



e. I dan IV



Pembahasan: 𝑛𝐻𝑁𝑂3 = 20𝑚𝐿 × 0,3𝑀 = 6𝑚𝑚𝑜𝑙 𝑛𝐻2 𝑆𝑂4 = 15𝑚𝐿 × 0,3𝑀 × 2 = 9𝑚𝑚𝑜𝑙 𝑛𝑀𝑔(𝑂𝐻)2 = 25𝑚𝐿 × 0,3𝑀 × 2 = 15𝑚𝑚𝑜𝑙 𝑛𝑁𝐻4 𝑂𝐻 = 30𝑚𝐿 × 0,2𝑀 = 6𝑚𝑚𝑜𝑙 𝑛𝑀𝑔(𝑂𝐻)2 = 30𝑚𝐿 × 0,2𝑀 × 2 = 12𝑚𝑚𝑜𝑙 Pasangan asam basa yang tepat habis berekasi yaitu tepat pada titik ekivalen dimana mol ekivalen asam sama dengan mol ekivalen basa. Sehingga dari perhitungan diatas yang memiliki mol ekivalen sama adalah larutan I dan IV yaitu 20 mL larutan HNO3 0,3 M dengan 30 mL larutan NH4OH 0,2 M. 8. Pada suatu proses fungsi titrasi asam basa, 20 mL HCl sebagai sampel diencerkan hingga volumenya tepat 100 mL. Sebanyak 10 mL dari larutan tersebut diambil dan dititrasi dengan KOH 0,1 M. Dari hasil eksperimen ditemukan bahwa peniter berkurang sebanyak 20 mL. Tentukan konsentrasi sampel awal! a. 0,1M



c. 2M



b.0,2M



d. 0,02M



e. 1M



Pembahasan: (𝑀 × 𝑉 × 𝑎)𝐻𝐶𝑙 = (𝑀 × 𝑉 × 𝑏)𝐾𝑂𝐻 𝑀𝐻𝐶𝑙 × 10 𝑚𝐿 × 1 = 0,1 𝑀 × 20 𝑚𝐿 × 1 𝑀𝐻𝐶𝑙 = 0,2 𝑀 Pengenceran: 𝑀1 × 𝑉1 = 𝑀2 × 𝑉2 𝑀1 × 20 𝑚𝐿 = 0,2 𝑀 × 100 𝑚𝐿



𝑀1 = 1 𝑀 9. Jika 20 mL larutan asam format (HCOOH) dengan pH = 2 dititrasi dengan LiOH pH = 12+log2,5. Berapakah volume LiOH yang perlu digunakan untuk menetralkan asam format... a. 4 mL



c. 8 mL



b. 6 mL



d. 10 mL



e. 12 mL



Pembahasan: Konsentrasi HCOOH : 𝑝𝐻𝐻𝐶𝑂𝑂𝐻 = 2 [𝐻 + ] = 10−2 𝑀 HCOOH(aq) →H+(aq)+HCOO-(aq) [H+] = [HCOOH] = 10-2M Konsentrasi LiOH : 𝑝𝐻𝐿𝑖𝑂𝐻 = 2 + log 2,5 𝑝𝑂𝐻𝐿𝑖𝑂𝐻 = 14 − (12 + log 2,5) 𝑝𝑂𝐻𝐿𝑖𝑂𝐻 = 2 − log 2,5 [𝑂𝐻 − ]𝐿𝑖𝑂𝐻 = 2,5 × 10−2 LiOH(aq)→Li+(aq)+OH-(aq) [OH-] = [LiOH] = 2,5×10-2M Volume LiOH (𝑀 × 𝑉 × 𝑎)𝐻𝐶𝑂𝑂𝐻 = (𝑀 × 𝑉 × 𝑏)𝐿𝑖𝑂𝐻 10−2 𝑀 × 20𝑚𝑙 × 1 = 2,5 × 10−2 𝑀 × 𝑉𝐿𝑖𝑂𝐻 × 1 𝑉𝐿𝑖𝑂𝐻 =



10−2 𝑀 × 20 𝑚𝑙 2,5 × 10−2 𝑀



𝑉𝐿𝑖𝑂𝐻 = 8 𝑚𝑙 10. Perhatikan gambar berikut!



Dari prosedur diatas, langkah-langkah dalam penyiapan larutan NaOH 0,1 M sebanyak 100 mL adalah... (Ar Na = 23, O = 16, H = 1) A. Menimbang padatan NaOH sebanyak 0,04 gram. B. Memasukkan air dari gelas kimia ke dalam labu takar yang sudah berisi dengan padatan NaOH. C. Memasukkan padatan NaOH yang telah ditimbang ke dalam labu takar 250 mL. D. Menambahkan air lagi sebanyak 100 mL. E. Memasukkan air sampai melewati tanda batas. Pembahasan: Jawaban paling tepat adalah C. Karena untuk untuk membuat larutan NaOH 0,1 M dalam 100mL dibutuhkan 0,4 gram NaOH. Dan untuk labu takar yang digunakan dengan ukuran 100 mL. Dan penambahan air dilakukan sampai tanda batas. 11. Sebanyak 0,466 gram Ba(OH)2 0,5 M dititrasi dengan larutan H2SO4 1 M. Berapakah perbandingan volume Ba(OH)2 : H2SO4 untuk mencapai titik ekivalen.. (Mr Ba(OH)2 = 233 g/mol) a. 2:1 c. 2:3 e. 1:2 b. 1:1 d. 3:2 Pembahasan: Mol basa : Ba(OH)2(aq)+H2SO4(aq)→BaSO4(aq)+2H2O(l) 𝑛𝐵𝑎(𝑂𝐻)2 =



0,466𝑔𝑟𝑎𝑚 = 0,002𝑚𝑚𝑜𝑙 233𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝑜𝑙



Mol asam : 𝑛𝐵𝑎(𝑂𝐻)2 ~ 𝑛𝐻2 𝑆𝑂4 = 0,002𝑚𝑚𝑜𝑙



Perbandingan volum : (𝑀 × 𝑉)𝐵𝑎(𝑂𝐻)2 𝑛𝐵𝑎(𝑂𝐻)2 = (𝑀 × 𝑉)𝐻2𝑆𝑂4 𝑛𝐻2 𝑆𝑂4 (0,5𝑀 × 𝑉)𝐵𝑎(𝑂𝐻)2 0,002𝑚𝑚𝑜𝑙 = (1𝑀 × 𝑉)𝐻2𝑆𝑂4 0,002𝑚𝑚𝑜𝑙 (0,5𝑀 × 𝑉)𝐵𝑎(𝑂𝐻)2 1 = (1𝑀 × 𝑉)𝐻2𝑆𝑂4 1 𝑉𝐵𝑎(𝑂𝐻)2 1𝑀 2 = = 𝑉𝐻2𝑆𝑂4 0,5𝑀 1 12. Berapakah volume NaOH 0,1 M yang diperlukan untuk menetralkan 10 mL HCl 0,1 M? a. 5 mL



c. 15 mL



b. 10 mL



e. 20 mL



e. 25 mL



Pembahasan: (𝑀 × 𝑉 × 𝑎)𝐻𝐶𝑙 = (𝑀 × 𝑉 × 𝑏)𝑁𝑎𝑂𝐻 𝑉𝑁𝑎𝑂𝐻 =



0,1 𝑀 × 10 𝑚𝐿 × 1 = 10 𝑚𝐿 0,1 𝑀 × 1



13. Tentukan gram Ca(OH)2 yang diperlukan untuk menetralkan 10 mL larutan HNO3 0,05 M, jika diketahui Ar Ca = 40, O = 16, dan H = 1 a. 37 gram



c. 18,5 gram



e. 0,185 gram



b. 0,037 gram d. 0,0185 gram Pembahasan: (𝑀 × 𝑉 × 𝑎)𝐻𝑁𝑂3 = (𝑀 × 𝑉 × 𝑏)𝐶𝑎(𝑂𝐻)2 0,05 × 10 𝑚𝐿 × 1 = 𝑛𝐶𝑎(𝑂𝐻)2 × 2 𝑛𝐶𝑎(𝑂𝐻)2 = 0,25 𝑚𝑚𝑜𝑙 𝑚𝐶𝑎(𝑂𝐻)2 = 𝑛 × 𝑀𝑟 = 0,25 𝑚𝑚𝑜𝑙 × 74 = 18,5 𝑚𝑔 = 0,0185 𝑔𝑟𝑎𝑚 14. Basa M(OH)2 memiliki massa 3,16 gram dilarutkan ke dalam air. Larutan terserbut dapat dinetralkan oleh 100 mL larutan Hbr 0,4 M. Tentukan massa atom relatif unsur M tersebut. a. 65



c. 45



e. 124



b.157 d. 158 Pembahasan: (𝑀 × 𝑉 × 𝑎)𝐻𝐵𝑟 = (𝑀 × 𝑉 × 𝑏)𝑀(𝑂𝐻)2



0,4 𝑀 × 100 𝑚𝐿 × 1 = (𝑛)𝑀(𝑂𝐻)2 × 2 (𝑛)𝑀(𝑂𝐻)2 = 20 𝑚𝑚𝑜𝑙 = 0,02 𝑚𝑜𝑙 𝑀𝑟𝑀(𝑂𝐻)2 =



𝑚 𝑛



=



3,16 𝑔𝑟𝑎𝑚 0,02 𝑚𝑜𝑙



= 158 gram/mol



Ar M = Mr M(OH)2 – 2 x Ar H – 2 x Ar O = 158 – 2x1 – 2x16 = 124 15. Sebutkan komponen titrasi asam-basa yang ditujukkan oleh panah..



a. Titran



c. Satif



b. Titrat



d. Buret



e. Klem



B. Remidial Pelaksanaan remidial dilakukan ketika siswa tidak memenuhi KKM yang ditetapkan, yaitu sebesar 75 pada pelaksanaan test formatif. a. Kisi-Kisi Remidial KISI-KISI REMIDIAL TITRASI ASAM-BASA Kompetensi Dasar 3.1 Menentukan konsentrasi larutan asam atau basa berdasarkan data hasil titrasi asam basa.



Indikator Indikator Soal Jenjang Butir Kunci Kompetensi Butir Soal Jawaban 3.1.1Menjelaskan Menjelaskan titik pengertian ekivalen atau titik C2 1 C titrasi asamakhir titrasi basa 3.1.2 Menjabarkan Menganalisis cara langkah -langkah melakukan dalam persiapan C4 2 E titrasi asam- larutan untuk titrasi basa asam-basa 3.1.3 Menentukan Menghitung C2 3 B konsentrasi konsentrasi asam penetiter atau basa dengan C2 4 A atau zat yang titrasi asam-basa dititrasi dari Menganalisis kadar titrasi asamsuatu zat dengan C4 5 D basa titrasi asam-basa



b. Lembar Soal Remidial LEMBAR SOAL REMIDIAL 1. Titrasi asam-basa digunakan untuk menentukan molaritas HCl. Untuk itu, sejumlah larutan HCl ditempatkan dalam erlenmyer, kemudian dititrasi dengan NaOH 0,1 M dan pH yang dihasilkan 7. Titik dicapainya keadaan tersebut dinamakan... a. Titik akhir titrasi b. Titik jenuh titrasi c. Titik ekivalen d. Titik pembatas e. Titik asam-basa Pembahasan: Pada titik ekivalen jumlah mol H+ sama dengan jumlah mol OH- dimana keduanya saling menetralkan. Dan saat keadaan tersebut larutan akan netral sehingga pH yang didapatkan bernilai 7. 2. Perhatikan gambar berikut!



Dari prosedur diatas, langkah-langkah dalam penyiapan larutan NaOH 0,1 M sebanyak 100 mL, kecuali... (Ar Na = 23, O = 16, H = 1) a. Menimbang padatan NaOH sebanyak 0,4 gram. b. Memasukkan air dari gelas kimia ke dalam labu takar yang sudah berisi dengan padatan NaOH. c. Memasukkan padatan NaOH yang telah ditimbang ke dalam labu takar 100 mL. d. Memasukkan air sampai tanda batas. e. Membagi padatan NaOH ke dalam dua labu takar masing-masing 50 mL. 3. Berikut data hasil titrasi larutan HCl dengan larutan NaOH 0,1 M.



Percobaan Volume HCl (mL) 1 20 2 20 3 20 Berdasarkan data tersebut, konsentrasi larutan HCl adalah... a. 0,070 M



c. 0,080 M



b. 0,075 M



d. 0,133 M



Volume NaOH (mL) 15 14 16



e. 0,143 M



Pembahasan: 𝑉𝑁𝑎𝑂𝐻 =



15 + 14 + 16 = 15 𝑚𝐿 3



𝑀×𝑉×𝑎 =𝑀×𝑉×𝑏 𝑀=



(0,1 × 15 𝑚𝐿 × 1) = 0,075 𝑀 20 𝑚𝐿 × 1



4. 20 mL asam sulfat, H2SO4, dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 N. Bila ternyata diperlukan 30 mL larutan NaOH, maka kemolaran asam sulfat tersebut adalah.... a. 0,075 M



c. 0,15 M



b. 0,10 M



d. 0,20 M



e. 0,30 M



Pembahasan: Hubungan molaritas dan normalitas: 𝑀×𝑉×𝑎 =𝑀×𝑉×𝑏 𝑁×𝑉 =𝑁×𝑉 𝑀×𝑉×𝑎 =𝑁×𝑉 𝑀=



0,1𝑁 × 30 𝑚𝐿 = 0,075 𝑀 20 𝑚𝐿 × 2



5. Seorang siswa melakukan percobaan untuk menentukan kadar asam asetat dalam cuka makanan. Siswa tersebut mengambil 10 mL cuka makanan untuk diencerkan sampai 100 mL dengan akuades. Larutan tersebut diambil 20 mL untuk dititrasi dengan larutan NaOH. Ternyata dari hasil percobaan diperlukan 40 mL arutan NaOH 0,1 M. Bila massa jenis cuka makanan tersebut 1 g/ml, tentukan kadar asam asetat dalam cuka makanan tersebut... (Mr asam asetat = 60 gram/mol) a. 1,2%



c. 4,8%



b. 2,4%



d. 12%



Pembahasan: Konsentrasi asam asetat :



e. 24%



(𝑀 × 𝑉 × 𝑎)𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 = (𝑀 × 𝑉 × 𝑏)𝑁𝑎𝑂𝐻 𝑀𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 × 20𝑚𝑙 × 1 = 0,1𝑀 × 40𝑚𝑙 × 1 𝑀𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 =



0,1𝑀 × 40𝑚𝑙 × 1 20𝑚𝑙 × 1



𝑀𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 = 0,2𝑀 Mol asam asetat sebelum di encerkan : 𝑀𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 (20𝑚𝑙) = 𝑀𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 (100𝑚𝑙) 𝑀1 × 𝑉1 = 𝑀2 × 𝑉2 𝑛𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 = 0,2𝑀 × 100𝑚𝑙 𝑛𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 = 20𝑚𝑚𝑜𝑙 Massa asam asetat : 𝑚𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 = 𝑛𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 × 𝑀𝑟𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 𝑚𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 = 20𝑚𝑚𝑜𝑙 × 60𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝑜𝑙 𝑚𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 = 1200𝑚𝑔 = 1,2𝑔𝑟𝑎𝑚 Massa larutan cuka : 𝜌=



𝑚 𝑉



1𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝑙 =



𝑚 10𝑚𝑙



𝑚 = 1𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝑙 × 10𝑚𝑙 = 10𝑔𝑟𝑎𝑚 Kadar asam asetat : %𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 =



1,2𝑔𝑟𝑎𝑚 × 100% = 12% 10𝑔𝑟𝑎𝑚



C. Pengayaan Pelaksanaan pengayaan dilakukan ketika siswa sudah memenuhi KKM yang ditetapkan, yaitu sebesar 75 pada pelaksanaan test formatif. a. Kisi-kisi pengayaan KISI-KISI SOAL PENGAYAAN Kompetensi Dasar



Indikator Kompetensi



Indikator Soal Menentukan kadar Menentukan asam



Jenjang Butir Kunci Butir Soal Jawaban C3



1



A



3.1 Menentukan konsentrasi larutan asam atau basa berdasarkan data hasil titrasi asam basa.



3.1.1 Menganalisis kadar zat dalam cuplikan dengan menggunakan titrasi 3.1.2 Menentukan rumus molekul suatu zat dari titrasi asam basa 3.1.3 Menghitung massa suatu zat dari reaksi netralisasi



fosfat dalam pupuk dengan prosedur titrasi asam-basa Menganalisis kadar asam asetat dalam cuka makanan dengan prosedur titrasi Menentukan rumus molekul garam hidrat dari proses titrasi Menentukan masa molekul relatif asam diprotik dari titrasi Menghitung kandungan massa zat besi dalam suatu cuplikan



C4



2



D



C3



3



E



C4



4



B



C4



5



C



b. Lembar Pengayaan LEMBAR SOAL PENGAYAAN 1. Untuk menentukan kadar asam fosfat dalam pupuk sebanyak 0,5 gram pupuk dilarutkann sampai 10 mL. Larutan tersebut dititrasi dengan 30 mL NaOH 0,5 M. Berapakah kadar asam fosfat dalam pupuk tersebut... (Mr H3PO4 = 98) a. 9,8%



c. 19,6%



b. 14,7%



d. 29,4%



e. 40,5%



Pembahasan: Konsentrasi asam fosfat dalam pupuk : (𝑀 × 𝑉 × 𝑎)𝐻3𝑃𝑂4 = (𝑀 × 𝑉 × 𝑎)𝑁𝑎𝑂𝐻 𝑀𝐻3 𝑃𝑂4 × 10 𝑚𝐿 × 3 = 0,5 𝑀 × 30 𝑚𝐿 × 1 𝑀𝐻3 𝑃𝑂4 =



0,05 𝑀 × 30 𝑚𝐿 × 1 10 𝑚𝑙 × 3



𝑀𝐻3 𝑃𝑂4 = 0,05 𝑀 Mol asam fosfat dalam pupuk : 𝑛𝐻3 𝑃𝑂4 = 𝑀 × 𝑉



𝑛𝐻3 𝑃𝑂4 = 0,05 𝑀 × 10 𝑚𝐿 𝑛𝐻3 𝑃𝑂4 = 0,5 𝑚𝑚𝑜𝑙 𝑚𝐻3 𝑃𝑂4 = 0,5 𝑚𝑚𝑜𝑙 × 98 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝑜𝑙 𝑚𝐻3 𝑃𝑂4 = 49 𝑚𝑔 = 0,049 𝑔𝑟𝑎𝑚 Kadar asam fosfat : %𝐻3 𝑃𝑂4 =



0,049 × 100% = 9,8% 0,5



2. Seorang siswa melakukan percobaan untuk menentukan kadar asam asetat dalam cuka makanan. Siswa tersebut mengambil 10 mL cuka makanan untuk diencerkan sampai 100 mL dengan akuades. Larutan tersebut diambil 20 mL untuk dititrasi dengan larutan NaOH. Ternyata dari hasil percobaan diperlukan 40 mL arutan NaOH 0,1 M. Bila massa jenis cuka makanan tersebut 1 g/ml, tentukan kadar asam asetat dalam cuka makanan tersebut... (Mr asam asetat = 60 gram/mol) a. 1,2%



c. 4,8%



b. 2,4%



d. 12%



e. 24%



Pembahasan: Konsentrasi asam asetat : (𝑀 × 𝑉 × 𝑎)𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 = (𝑀 × 𝑉 × 𝑏)𝑁𝑎𝑂𝐻 𝑀𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 × 20𝑚𝑙 × 1 = 0,1𝑀 × 40𝑚𝑙 × 1 𝑀𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 =



0,1𝑀 × 40𝑚𝑙 × 1 20𝑚𝑙 × 1



𝑀𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 = 0,2𝑀 Mol asam asetat sebelum di encerkan : 𝑀𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 (20𝑚𝑙) = 𝑀𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 (100𝑚𝑙) 𝑀1 × 𝑉1 = 𝑀2 × 𝑉2 𝑛𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 = 0,2𝑀 × 100𝑚𝑙 𝑛𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 = 20𝑚𝑚𝑜𝑙 Massa asam asetat : 𝑚𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 = 𝑛𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 × 𝑀𝑟𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 𝑚𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 = 20𝑚𝑚𝑜𝑙 × 60𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝑜𝑙 𝑚𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 = 1200𝑚𝑔 = 1,2𝑔𝑟𝑎𝑚



Massa larutan cuka : 𝜌=



𝑚 𝑉



1𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝑙 =



𝑚 10𝑚𝑙



𝑚 = 1𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝑙 × 10𝑚𝑙 = 10𝑔𝑟𝑎𝑚 Kadar asam asetat : %𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 =



1,2𝑔𝑟𝑎𝑚 × 100% = 12% 10𝑔𝑟𝑎𝑚



3. Sebanyak 1,43 gram hidrat natrium (Na2CO3.xH2O) dilarutkan dalam air sampai volumenya 100 mL. Sebanyak 50 mL larutan tersebut dititrasi dengan HCl 0,5 M. Volume HCl yang dibutuhkan dalam reaksi tersebut sebanyak 10 mL. Tentukan rumus hidrat senyawa tersebut... a. 2



c. 5



b. 4



d. 8



e. 10



Pembahasan: Konsentrasi garam hidrat : 𝑀𝑁𝑎2 𝐶𝑂3𝑥𝐻2 𝑂 =



(𝑀2 × 𝑉2 )𝐻𝐶𝑙 𝑉𝑁𝑎2 𝐶𝑂3𝑥𝐻2 𝑂



𝑀𝑁𝑎2 𝐶𝑂3𝑥𝐻2 𝑂 =



0,5 × 10 = 0,1𝑀 50



Mol garam hidrat : 𝑀𝑁𝑎2 𝐶𝑂3𝑥𝐻2 𝑂 = 𝑀𝑁𝑎2 𝐶𝑂3𝑥𝐻2 𝑂 (100𝑚𝑙) 𝑛𝑁𝑎2𝐶𝑂3𝑥𝐻2 𝑂 = 𝑀 × 𝑉 = 0,1 𝑀 × 0,1𝑙 = 0,001 𝑚𝑜𝑙 Menentukan x : 𝑀𝑟 =



𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑛



𝑀𝑟 =



2,86𝑔𝑟𝑎𝑚 = 286 0,01𝑚𝑜𝑙



𝑀𝑟 𝑁𝑎2 𝐶𝑂3 𝑥𝐻2 𝑂 = 286 (23 × 2) + 12 + (16 × 3) + 𝑥(18) = 286 106 + 18𝑥 = 286 18𝑥 = 286 − 106



𝑥=



180 = 10 18



4. Sebanyak 0,73 gram asam monoprotik (Mr = 36,5 gram/mol) dilarutkan dengan air yang kemudian dititrasi dengan 50 mL larutan KOH. Namun dibutuhkan 100 ml larutan KOH untuk mentitrasi 1,96 gram asam diprotik yang belum diketahui. Berapakah massa molekul relatif asam diprotik tersebut... a. 49 gram/mol b. 98 gram/mol c. 20 gram/mol d. 18 gram/mol e. 18,5 gram/mol Pembahasan: Mol asam monoprotik untuk titrasi : HA + KOH → KA + H2O 𝑛𝐻𝐴 =



𝑚 0,73 𝑔𝑟𝑎𝑚 = = 0,02 𝑚𝑜𝑙 𝑀𝑟 36,5 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝑜𝑙



Konsentasi KOH untuk titrasi : 𝑛𝐻𝐴 = 𝑛𝐾𝑂𝐻 = 0,00002 𝑚𝑜𝑙 𝑀𝐾𝑂𝐻 =



𝑛𝐾𝑂𝐻 0,02 𝑚𝑜𝑙 = = 0,4𝑀 𝑉 0,05 𝑙



Mol KOH untuk titrasi dengan asam diprotik : H2A + 2KOH → K2A + 2H2O 𝑛𝐾𝑂𝐻 = 𝑀𝐾𝑂𝐻 × 𝑉𝐾𝑂𝐻 = 0,4 𝑀 × 0,1 𝐿 = 0,04 𝑚𝑜𝑙 Massa asam diprotik : 𝑛𝐻2 𝐴 =



1 1 × 𝑛𝐾𝑂𝐻 = × 0,04 𝑚𝑜𝑙 = 0,02 𝑚𝑜𝑙 2 2



Massa molekul asam diprotik : 𝑀𝑟𝐻2 𝐴 =



𝑚 1,96 𝑔𝑟𝑎𝑚 = = 98 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝑜𝑙 𝑛 0,02 𝑚𝑜𝑙



5. Suatu cuplikan mengandung logam besi (Ar = 59 g/mol) yang direaksikan dengan 100 mL larutan HCl 0,1 M. Sisa asam dari reaksi tersebut kemudian digunakan untuk menetralkan 16 mL larutan KOH 0,125 M. Jika persamaan reaksi antara besi dan HCl seperti berikut : Fe(s)+HCl(aq)→FeCl2(aq)+H2(g)



Tentukan massa besi (gram) dalam cuplikan... a. 0,059 b. 0,118 c. 0,236 d. 0,472 e. 0,944 Pembahasan: Mol asam yang digunakan untuk bereaksi dengan besi : Fe(s)+2HCl(aq)→FeCl2(aq)+H2(g) m



:x



10 mmol



r



:x



2x mmol



x



x



s



:-



(10-2x)mmol x



x



Mol besi : (𝑀 × 𝑉 × 𝑎)𝐻𝐶𝑙 = (𝑀 × 𝑉 × 𝑏)𝐾𝑂𝐻 (𝑛 × 𝑎)𝐻𝐶𝑙 = (𝑀 × 𝑉 × 𝑏)𝑁𝑎𝑂𝐻 (10 − 𝑥)𝑚𝑚𝑜𝑙 × 1 = 0,125𝑀 × 16𝑚𝑙 × 1 10𝑚𝑚𝑜𝑙 − 2𝑥 = 2𝑚𝑚𝑜𝑙 𝑥 = 10𝑚𝑚𝑜𝑙 − 2𝑚𝑚𝑜𝑙 2𝑥 = 8𝑚𝑚𝑜𝑙 𝑥 = 4𝑚𝑚𝑜𝑙 Massa besi : 𝑛𝐹𝑒 = 𝑥 𝑛𝐹𝑒 =



𝑚 𝐴𝑟



4𝑚𝑚𝑜𝑙 =



𝑚 59𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝑜𝑙



𝑚𝐹𝑒 = 4𝑚𝑚𝑜𝑙 × 59𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝑜𝑙 𝑚𝐹𝑒 = 236𝑚𝑔 = 0,236𝑔𝑟𝑎𝑚



3. Lampiran Penilaian Psikomotorik a. Kisi-kisi observasi KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA No



Indikator



Pernyataan



1.



Ketertarikan



2.



Keaktivan



3.



Berinteraksi sosial



4.



Pemahaman



Siswa memperhatikan penjelasan yang diberikan guru Siswa menyampaikan pendapatnya kepada orang lain Siswa menganggapi pendapat orang lain Siswa berani mengajukan pertanyaan Siswa berani menjawab pertanyaan Siswa berinteraks dalam kelompok untuk membahas materi yang diberikan Siswa mengerjakan tugas yang telah diberikan guru Siswa dapat menyimpulkan materi pembelajaran



Nomor Butir 1 2 3 4 5 6 7 8



b. Lembar observasi LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA Mata Pelajaran



: Kimia



Materi Pokok



: Titrasi Asam-Basa



Nama Siswa



:



No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.



Aktivitas yang diamati Siswa memperhatikan penjelasan yang diberikan guru Siswa menyampaikan pendapatnya kepada orang lain Siswa menanggapi pendapat yang disampaikan orang lain Siswa berani mengajukan pertanyaan Siswa berani menjawab pertanyaan Siswa interaksi dalam diskusi kelompok untuk membahas materi pelajaran Siswa mengerjakan tugas yang telah diberikan guru Siswa dapat menyimpulkan materi pembelajaran



1



Skor 2 3



4



5



c. Rubik penilaian No. Aktivitas Yang Diamati 1. Siswa memperhatikan penjelasan yang diberikan guru



5 4 3 2 1



2.



Siswa menyampaikan pendapatnya kepada orang lain



5 4 3 2 1



3.



Siswa menanggapi pendapat yang disampaikan orang lain



5 4 3



4.



Siswa berani mengajukan pertanyaan



5.



Siswa berani menjawaban pertanyaan



6.



Siswa interaksi dalam diskusi kelompok untuk membahas materi pelajaran



2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4



Gradasi Skor Selalu memperhatikan penjelasan yang diberikan guru Sering memperhatikan penjelasan yang diberikan guru Kadang-kadangan memperhatikan penjelasan yang diberikan guru Jarang memperhatikan penjelasan yang diberikan guru Tidak pernah memperhatikan penjelasan yang diberikan guru Selalu menyampaikan pendapatnya kepada orang lain Sering menyampaikan pendapatnya kepada orang lain Kadang-kadang menyampaikan pendapatnya kepada orang lain Jarang menyampaikan pendapatnya kepada orang lain Tidak menyampaikan pendapatnya kepada orang lain Selalu menanggapi pendapat orang lain Sering menanggapi pendapat orang lain Kadang-kadang menanggapi pendapat orang lain Jarang menanggapi pendapat orang lain Tidak menanggapi pendapat orang lain Selalu bertanya Sering bertanya Kadang-kadang bertanya Jarang bertanya Tidak bertanya Selalu menjawab Sering menjawab Kadang-kadang menjawab Jarang menjawab Tidak menjawab Selalu berinteraksi untuk membahas materi pelajaran Sering berinteraksi untuk membahas materi pelajaran



3 2 1 7.



Siswa mengerjakan tugas yang telah diberikan guru



5 4 3 2 1



8.



Siswa dapat menyimpulkan materi pembelajaran



5 4 3 2 1



Kadang-kadang berinteraksi untuk membahas materi pelajaran Jarang berinteraksi untuk membahas materi pelajaran Tidak berinteraksi untuk membahas materi pelajaran Selalu mengerjakan tugas yang telah diberikan guru Sering mengerjakan tugas yang telah diberikan guru Kadang-kadang mengerjakan tugas yang telah diberikan guru Jarang mengerjakan tugas yang telah diberikan guru Tidak mengerjakan tugas yang telah diberikan guru Selalu menyimpulkan materi pembelajaran Sering menyimpulkan materi pembelajaran Kadang-kadang menyimpulkan materi pembelajaran Jarang menyimpulkan materi pembelajaran Tidakmenyimpulkan materi pembelajaran



d. Skoring SKORING KRITERIA 1. 2. 3. 4. Kriteria Penilaian : SB = 34 < skor ≤ 40 B = 28 < skor ≤ 34 C = 22 < skor ≤ 28 K = 16 < skor ≤ 22 SK = 10 < skor ≤ 16



Jumlah butir Skor Terendah Skor Tertinggi Skla Kriteria



=8 =1x8=8 = 5 x 8 = 40 = (40 - 8) / 5 = 6,4 = 6