Transportasi Ramah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Sofyan Firdaus



Transportasi Ramah Lingkungan



Transportasi Ramah Lingkungan ISBN: 978-602-8349-80-2



Penulis Sofyan Firdaus Penyunting Sholichudin Fanani Pewajah Isi Acep Surya, Nugroho Eko Hartono Pewajah Sampul Malikul Falah Font Isi yang Digunakan Helvetica, LibreSemiSerif SSK Cetakan II 2009 Penerbit:



RICARDO Jl. Raya Pasar Minggu No. 8B Jakarta Selatan 12510 Telp. 021-7982056-58, 7901467 Fax. 021-7982055



2009 © Hak cipta dilindungi oleh undang-undang Dilarang keras mengutip, menjiplak atau memfotokopi baik sebagian atau keseluruhan isi buku ini serta memperjualbelikannya tanpa izin tertulis dari



RICARDO



Kata Pengantar Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan dengan tujuan agar manusia memperoleh informasi dan pengetahuan, serta keterampilan (skill). Bentuk usaha sadar yang nyata saat ini berupa kegiatan pembelajaran di sekolah-sekolah. Buku ini merupakan suatu media pendidikan tentang lingkungan hidup dan life skill untuk anak pada khususnya dan pembaca lain pada umumnya, dengan tujuan mempermudah proses dari pendidikan. Buku ini disajikan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti. Selain itu, dilengkapi dengan ilustrasi yang menarik, sehingga mudah dipahami. Tujuan penyusunan buku ini agar generasi muda di negeri ini khususnya dan setiap orang umumnya memiliki pengetahuan tentang lingkungan hidup yang berimbas lahirnya suatu kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Selain itu, diharapkan memiliki keterampilan, kreatifitas, dan keinginan berkreasi memanfaatkan apa yang ada di alam sekitar dengan bijak dan memperhatikan kelestarian lingkungan. Semoga buku ini bermanfaat.



Jakarta, November 2009 Penerbit



Kata Pengantar



iii



iv



Transportasi Ramah Lingkungan



Daftar Isi Kata Pengantar Daftar Isi v Pendahuluan



iii



1



Isu Pemanasan Global



3



Tindakan Preventif Pemanasan Global



20



Alat Transportasi Ramah Lingkungan



25



Macam-macam Alat Transportasi Sederhana Ramah Lingkungan



31



Perkembangan Alat Transportasi Modern yang Ramah Lingkungan Kesimpulan Daftar Pustaka



48 50



Daftar Istilah (Glossary)



Indeks



40



51



53



Daftar Isi



v



vi



Transportasi Ramah Lingkungan



1



Pendahuluan



Hiruk pikuk keramaian di kota saat jam-jam sibuk, orang banyak menggunakan kendaraan pribadi untuk pergi ke kantor ataupun untuk melakukan aktivitasnya sehari-hari. Kemacetan terjadi dimana-mana terutama di daerah kota-kota besar, dan menjadi makanan sehari-hari bagi masyarakat perkotaan. Bukan udara yang segar dan sejuk yang kita hirup di pagi hari tapi asap knalpot yang menyesakkan dada. Orang malas menggunakan transportasi umum seperti bus, kereta api dan lain-lain karena terbiasa menggunakan kendaraan pribadi yang menurut mereka lebih nyaman dari pada transportasi umum. Apalagi kalau harus berjalan kaki atau menggunakan sepeda untuk melakukan aktivitasnya sehari-hari. Itulah potret kehidupan modern sekarang di daerah perkotaan.



Gambar: Kemacetan lalu lintas di Jakarta Sumber: www.picasaweb.google.com



Transportasi Ramah Lingkungan



1



Tahu tidak teman-teman padahal dengan seringnya menggunakan kendaraan pribadi dalam beraktivitas sehari-hari ini memicu gas buang kendaraan atau asap knalpot yang makin bertambah setiap harinya dan penyumbang pemanasan global atau global warming itu. Lingkungan kita menjadi tidak sejuk seperti dulu kala, tentu saja akan berdampak pada kesehatan kita juga kalau terlalu banyak menghirup asap knalpot. Sebenarnya ada alternatif yang baik buat kesehatan kita yaitu memakai sepeda kayuh dalam beraktivitas, selain baik untuk kesehatan juga ramah lingkungan karena tidak menimbulkan polusi udara. Selain sepeda, ada juga becak sebagai alat transportasi yang ramah lingkungan. Sayangnya minat masyarakat menggunakan alat transportasi ramah lingkungan mulai turun, karena faktor lama, tidak effisien, kuno, bahkan gengsi menggunakannya. Ada sih sebenarnya kendaraan modern yang ramah lingkungan yaitu mobil tenaga surya tapi sayangnya masih di produksi secara terbatas dan harganya pun relatif lumayan mahal. Padahal dengan tidak sering menggunakan kendaraan yang bermotor dan beralih ke transportasi yang ramah lingkungan seperti becak atau sepeda berarti kita mengurangi dampak dari global warming. Artinya kita berpartisipasi menyelamatkan bumi dari kerusakan lingkungan.



(a)



(b) Gambar: (a) pangkalan becak, (b) pangkalan ojek sepeda Sumber: image google.com



2



Transportasi Ramah Lingkungan



2



Isu Pemanasan Global



Secara alamiah, manusia mempunyai misi mempertahankan keberadaanya di muka bumi dalam kondisi lingkungan yang seoptimal mungkin. Hal ini diwujudkan dalam berbagai bentuk upaya manusia untuk menciptakan kehidupan yang aman dan nyaman. Namun tanpa disadari upaya-upaya tersebut dalam beberapa hal telah memberikan efek samping bagi lingkungan, baik berskala lokal, regional maupun global. Dalam beberapa tahun terakhir dapat disaksikan betapa kemajuan ilmu dan teknologi telah menimbulkan perubahan lingkungan fisik yang luar biasa di muka bumi. Teknologi memang mampu menciptakan kemudahan, rasa aman, dan kenyamanan bagi umat manusia, namun teknologi telah pula memberikan dampak negatif bagi kondisi tata lingkungan. Tentunya bila digunakan secara tidak terkendali, yang dapat mengancam kelestarian lingkungan dan kehidupan makhluk hidup. Pola hidup, perubahan tata nilai, dan perilaku akibat perubahan sosialbudaya, secara tidak langsung ikut pula memberikan sumbangan bagi perubahan lingkungan, yang mengakibatkan berbagai masalah pada tingkat individu, keluarga, dan masyarakat. Mahluk hidup dari jasad renik sampai pada hewan, tumbuhan, dan manusia berinteraksi dengan lingkungan hidupnya. Mereka memengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan hidupnya. Manusia yang mempunyai kemampuan teknologi yang tinggi dapat mengubah lingkungan hidupnya dalam skala yang besar. Misalnya, penggunaan bahan bakar fosil batu bara dan minyak bumi yang digunakan dalam berbagai jenis industri telah memberikan dampak negatif dengan menipiskan lapisan ozon di stratosfer. Sedangkan, dampak positifnya adalah penyediaan bahan bakar atau bahan baku bagi kegiatan manusia. Transportasi Ramah Lingkungan



3



Para pakar yang mengamati pemanasan global hingga kini masih berdebat dan belum mencapai kata sepakat tentang arti dan makna, serta dampak buruk dari apa yang sering kita dengar dengan istilah pemanasan global. Terdapat tiga masalah yang menyebabkan meningkatnya suhu bumi yang saat ini sedang dilakukan penelitian oleh para ahli, yaitu: 1.



Naiknya permukaan laut akibat mencairnya pegunungan es di kutub dan meningkatnya penguapan air akibat peningkatan suhu udara, yang pada gilirannya akan membentuk hujan lebat bahkan badai di beberapa tempat kekeringan di tempat lain.



2.



Panas bumi yang meningkat menyebabkan perubahan pola iklim di sebagian besar dunia dan berdampak besar pada kegiatan industri, usaha pertanian, serta pengolahan lahan. Di Indonesia fenomena ini sudah mulai terlihat, seperti hujan batu es di Kota Bandung, perubahan iklim yang tidak dapat diprediksi, dan angin kencang yang melanda beberapa daerah di Indonesia.



3.



Faktor yang berkenaan dengan masalah kesehatan, yaitu penyebaran penyakit-penyakit yang dibawa oleh serangga, yaitu nyamuk dan lalat yang menyebabkan penyakit penyakit malaria, demam berdarah (DBD) maupun disentri.



Mengapa rumah kaca bisa menjadi salah satu efek pemanasan global? Efek rumah kaca atau greenhouse effect merupakan istilah yang pada awalnya berasal dari pengalaman para petani di daerah beriklim sedang yang menanam sayur-sayuran dan biji-bijian di dalam rumah kaca. Pengalaman mereka menunjukkan bahwa pada siang hari pada waktu cuaca cerah, meskipun tanpa alat pemanas suhu di dalam ruangan rumah kaca, tetapi suhunya lebih tinggi dari pada suhu di luarnya. Gas-gas dalam rumah kaca (greenhouse gases) adalah gas-gas yang menyebabkan terjadinya efek rumah kaca. Dampak baru akibat dari pemanasan global adalah terganggunya keseimbangan dari gas-gas yang terdapat dan menyusun atmosfer bumi. Berbagai gas-gas ini, yang tebalnya hanya sekitar 2 - 5 mm saja dan yang secara umun diberi istilah gas-gas rumah kaca (greenhouse gases), tersusun oleh tidak kurang dari 30 jenis unsur-unsur gas, antara lain uap air (H2O), siklus air dan karbon dioksida (CO2), dan yang terpenting



4



Transportasi Ramah Lingkungan



berkaitan dengan pencemaran dan pemanasan global adalah metana (CH4), ozon (O3), dinitrogen oksida (N2O), dan chlorofluorocarbon (CFC). Lapisan atap langit yang sangat vital bagi kehidupan di Bumi ini dengan istilah lapisan ozon, mampu menahan radiasi sinar ultraviolet dan inframerah dari Matahari yang sangat berbahaya. Bila diurai lebih rinci, maka inti utama dari lapisan ozon pada hakikatnya adalah lapisan gas yang terbentuk dari atom-atom oksigen bebas yang mempunyai sifat fisik yang unik, yaitu mampu memantulkan kembali sinar-sinar cahaya inframerah dan ultraviolet dari Matahari. Apabila tidak ada lapisan ozon di atmosfer, maka bumi akan menjadi sangat panas dan penuh dengan radiasi sinar ultraviolet yang mampu merubah atau menimbulkan kulit rusak dan mengganggu kesehatan. Selain menahan radiasi sinar ultraviolet dan apabila berfungsi baik, maka lapisan ozon sebagai susunan gas-gas di atmosfer akan melindungi bumi dari teriknya pancaran radiasi sinar matahari dan mempertahankan suhu di permukaan bumi sekitar 15oC, seperti atap sebuah rumah kaca pertanian yang suhu dan kelembaban di dalamnya dapat diatur agar tanaman dapat tumbuh optimal. Ini disebabkan karena lapisan gas ini mampu menyimpan sebagian dari pancaran radiasi matahari dalam bentuk panas. Apabila gas rumah kaca ini disebabkan secara alami (misalnya akibat meletusnya Gunung Pinatubo di Filipina pada tahun 1991) ataupun karena ulah manusia (seperti membuka lahan dengan cara membakar hutan di Kalimantan sejak tahun 1992), menjadi terganggu dan tidak mampu menyimpan panas, maka suhu permukaan bumi akan menjadi 30°C lebih dingin dari seharusnya dan dapat mengakibatkan bumi ini menjadi beku, tandus, dan tidak ada kehidupan, seperti kondisi planet Mars. Akan tetapi, gejala yang terjadi dan yang dirasakan sekarang di muka bumi adalah justru kecenderungan bahwa temperatur bumi makin lama dirasakan makin memanas. Masalah akan semakin timbul apabila kegiatan dan ulah manusia, menjadikan lapisan ozon semakin tipis, salah satunya karena polusi udara seperti penambahan gas karbon dioksida, pembakaran batu bara, pembakaran hutan (kayu), asap kendaraan, serta pelepasan gas lainnya seperti gas methan dan nitrit oksida yang timbul dari kotoran ternak dan menanam padi, serta tanaman pertanian atau perkebunan agro industri yang berhektar-hektar luasnya. Transportasi Ramah Lingkungan



5



Sebaliknya, jenis tumbuhan pertanian dan pepohonan semak yang menggantikan kayu hutan sedikit sekali menghasilkan gas oksigen (O2), sehingga terjadi ketidakseimbangan antara oksigen (yang jumlahnya menurun dengan cepat karena penebangan hutan) dan karbon dioksida (yang jumlahnya meningkat karena penggunaan bahan bakar fosil yang meningkat). Semakin tipis lapisan ozon akibat bertambahnya gas karbon dioksida dan gas-gas lainnya, bumi akan menjadi panas. Bila oksigen kita tercemar dengan banyaknya gas-gas yang berbahaya, salah satunya akan mengakibatkan gangguan pada pernapasan dan paru-paru. Bagaimana solusinya? Misalnya, dari pada membakar daun-daun kering akan lebih baik digunakan sebagai pupuk kompos alami yang tidak mencemari tanah atau menggunakan sepeda bila bepergian untuk jarak dekat, selain sehat juga mengurangi asap karbon dioksida di udara. Bahkan di Indonesia pada waktu-waktu tertentu sering diadakan Hari Bebas Kendaraan Bermotor, terutama di kota-kota besar, misalnya di daerah Bundaran HI, Jakarta. Di mana banyak yang menggunakan sepeda pada hari itu. Diharapkan program ini dapat mendukung pengurangan pemanasan global. Ayo, kita kurangi emisi berbahaya di udara, ya!



Penurunan Kesehatan Akibat Pemanasan Global Pakar Geologi dari Universitas Andalas (Unand), Dr. Badrul Mustapa Kemal, menyatakan daya tahan makhluk hidup mulai dari tumbuhtumbuhan, hewan maupun manusia akan terus melemah dan mudah terserang penyakit menular sebagai dampak dari pemanasan global. Pemanasan global sudah terjadi dengan adanya tanda-tanda temperatur dan intensitas curah hujan yang tinggi. Ayo, kita mulai tetapkan sikap peduli lingkungan! Kondisi ini harus segera diminimalkan agar pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup tidak terganggu. Coba perhatikan uraian berikut ini! Pengaruh perubahan iklim terhadap terhadap binatang memang kelihatan tidak berubah. Tetapi bila pemanasan global masih terus terjadi hingga pada batas toleransi tidak bisa terlewati, maka sejumlah hewan akan terancam punah karena sulit berkembang. Pengecualian hanya pada burung-burung karena satwa itu bisa bermigrasi. Akan tetapi, tetap akan



6



Transportasi Ramah Lingkungan



terkena dampak bila habitat burung-burung itu rusak, sehingga perkembangbiakannya terganggu. Bagi manusia yang sangat sensitif terhadap perubahan iklim, mereka akan gampang terjangkit ISPA dan beberapa penyakit menular lainnya akibat suhu meninggi dan polusi udara terus bertambah khususnya di kotakota besar. Penyakit-penyakit yang timbul umumnya akibat berbagai bencana alam, seperti banjir dan badai lokal, di mana akibat bencana tersebut peningkatan penyakit-penyakit menular yang sudah berlangganan menjadi endemik di berbagai benua seperti malaria, demam berdarah, dan juga beratus penyakit lain. Malah daerah endemik itu berkesempatan besar untuk semakin meluas dan sulit dijangkau oleh pengontrolan. Gawat, ya! Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization atau WHO) dalam pertemuan tahunan di Jenewa, mengatakan bahwa berbagai penyakit infeksi yang timbul diidentifikasi terkait dengan perubahan lingkungan hidup yang drastis, seperti kerusakan hutan, perluasan kota, pembukaan lahan untuk pertanian, pertambangan, serta kerusakan ekosistem di kawasan pesisir memicu munculnya patogen lama maupun baru. Berbagai penyakit yang ditimbulkan parasit juga meningkat terutama di wilayah yang sering mengalami kekeringan dan banjir. Pemanasan global menyebabkan musim penyerbukan berlangsung lebih lama, sehingga meningkatkan resiko munculnya penyakit yang ditimbulkan oleh kutu di wilayah Eropa Utara. Penyakit lain yang teridentifikasi adalah lyme, yang disebabkan oleh semacam bakteri di Amerika Utara, Eropa, dan Asia. Gejalanya berupa sakit kepala, kejang, dan nyeri sendi. Penyakit itu berpindah melalui gigitan sejenis kutu rusa yang yang telah terinfeksi lyme. Bakteri yang sama juga banyak ditemukan pada tikus. Nyamuk-nyamuk semakin berkembang biak, terutama di Afrika dan Asia. Dua penyakit serius akibat gigitan nyamuk, yaitu malaria dan demam berdarah dengue sangat sensitif terhadap perubahan iklim. Di Indonesia kita sudah merasakannya langsung, yakni tingginya angka korban yang menderita demam berdarah. WHO menyebutkan ancaman lain dari meningkatnya suhu rata-rata global, yakni penyakit yang menyerang saluran pernapasan. Gelombang Transportasi Ramah Lingkungan



7



panas menyebabkan jumlah materi dan debu di udara meningkat. Suhu udara yang semakin hangat juga membawa penyakit alergi. Kenaikan permukaan air laut akan mengakibatkan banjir dan erosi, terutama di kawasan pesisir dan mencemari sumber-sumber air bersih. Akibatnya, wabah kolera dan malaria banyak tersebar di negara miskin. Wilayah di Asia selatan, terutama Bangladesh disebut sebagai wilayah yang paling rawan karena berada di dataran rendah dan sering mengalami banjir. Mencairnya puncak es Himalaya, luasnya daerah gurun pasir, dan wilayah pesisir pantai yang tercemar merupakan sarana penularan penyakit. Hal ini juga menyebabkan angka kekurangan gizi pada anak-anak.



Dampak Pemanasan Global di Indonesia Seperti yang telah dijelaskan di atas, pemanasan global dikhawatirkan berdampak pada perubahan kondisi lingkungan yang akan menjadi media untuk munculnya berbagai penyakit. Hal ini juga akan meningkatkan penyebaran penyakit, sehingga bisa menurunkan kualitas kesehatan masyarakat. Indonesia termasuk negara yang akan menerima dampak besar perubahan iklim akibat pemanasan global. Peningkatan suhu bumi membuat jantung bekerja lebih keras mendinginkan badan dan meningkatkan kasus asma dan kanker kulit. Kenaikan suhu bumi juga meningkatkan angka kasus penyakit dengan vektor nyamuk, seperti malaria, demam berdarah, chikungunya, Japanese encephalitis (radang otak), dan filariasis akibat perubahan bionomik nyamuk. Dalam suhu dengan kelembaban tertentu, hormon nyamuk untuk berproduksi atau kawin semakin meningkat. Biasanya sehabis mengadakan perkawinan, perilaku atau keinginan menggigit manusia atau binatang semakin meningkat. Jika suhu meningkat setiap 3 oC, diperkirakan kasus penularan penyakit melalui nyamuk meningkat dua kali lipat. Area penularan semakin melebar ke negara subtropis. Beberapa penyakit menular seperti malaria bisa dikendalikan, akan tetapi penyakit lainnya yang belum memiliki teknik diagnostik dan pengobatan yang ampuh, seperti TBC, demam berdarah, HIV/AIDS, dan flu burung, belum dapat teratasi secara signifikan di Indonesia.



8



Transportasi Ramah Lingkungan



Terdapat 35 jenis penyakit infeksi baru yang timbul akibat perubahan iklim, diantaranya ebola, flu burung, dan penyakit hewan lainnya yang dapat menular kepada manusia. Penyakit yang paling rentan terjadi di Indonesia adalah penyakit degeneratif dan penyakit menular. Hal ini dapat dengan cepat berkembang pada masyarakat dengan kondisi gizi kurang baik dan kondisi kesehatan lingkungan yang kurang memadai.



Bentuk Bumi Berubah Pakar Rekayasa Pesisir Dr. Subandono Diposaptono Kepala Subdirektorat Mitigasi Bencana dan Pencemaran Lingkungan Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP), melakukan penelitian yang menyatakan bahwa dalam waktu satu abad ke depan kenaikan muka air laut diperkirakan bisa menenggelamkan pesisir Indonesia hingga seluas 405 ribu hektar. Pesisir yang akan tenggelam ini misalnya pantai utara Jawa, pantai timur Sumatera atau Selatan Sulawesi. Perkiraannya adalah kemiringan pantai nusantara yang rata-rata dua persen dan panjang garis pantai Indonesia 81 ribu km, khususnya setelah menghitung data kenaikan muka laut akibat pemanasan global pencairan kutub setinggi satu meter. Data Bakosurtanal di sejumlah daerah seperti Jakarta, Jepara, Batam, Kupang, Sorong dan lain-lain pada 1990-2000 menyimpulkan kenaikan tingkat muka air laut terkait pemanasan global rata-rata mencapai 5-10 mm per tahun, sehingga dalam 25 tahun terakhir telah terjadi kenaikan muka air laut sampai 25 cm. Jika ditambah lagi dengan penurunan tanah pesisir akibat penyedotan air tanah besar-besaran yang mencapai 5 cm per tahun maka wajar jika semakin lama pantai utara Jakarta semakin mudah terendam air laut tiap kali terjadi pasang. Tenggelamnya pantai utara Jakarta akan semakin dipengaruhi oleh fenomena perigee atau suatu kondisi ketika bumi, bulan dan matahari sejajar dalam garis lurus dan bulan berada pada posisi paling dekat dengan bumi, sehingga membuat setiap dampak kejadian pasang menjadi sangat maksimal.



Transportasi Ramah Lingkungan



9



Bulan semakin mendekati bumi dan mencapai puncaknya pada Juni 2008. Setelah itu bulan mulai kembali menjauh dari bumi mengikuti orbitnya yang berbentuk elips dan akan kembali berada pada jarak terdekat setelah 18,6 tahun lagi. Kemungkinan yang terjadi jika jarak terdekat bulan pada bumi akan terjadi pada Juni 2008 ketika musim panas, saat curah hujan rendah, sehingga kemungkinan banjir di pantai utara pada Juni minimal. Bulan Januari adalah bulan menuju jarak bumi-bulan terdekat sehingga perlu diwaspadai, karena periode jarak terdekat bulan-bumi 18,6 tahun sekali, masih perlu diwaspadai juga Januari tahun 2027, karena terjadi pada puncak musim hujan. Pada tahun tersebut terjadi banyak akumulasi penyebab pesisir tenggelam, dari mulai pencairan kutub akibat pemanasan global, penyedotan air tanah, perigee dan faktor masa tingginya curah hujan.



Pola Lama Menghilang Sementara itu laju mencairnya es musiman di kawasan Artik juga semakin meningkat saja dalam satu dasawarsa terakhir ini. Biasanya setiap musim gugur, dengan arus dingin yang bergerak, maka daerah yang mencair biasanya beku kembali. Tetapi pola seperti itu ternyata tidak terjadi lagi. Es musiman yang hilang di musim panas semakin sedikit yang bisa membeku kembali di musim dingin berikutnya. Dr. Mark Serreze, seorang ilmuwan khusus yang mengawasi es lautan di Universitas Colorado, berpendapat bahwa es Artik akan kembali muncul di musim dingin. Tetapi yang kita lihat sekarang adalah musim dingin tidak mampu mengembalikan es yang sebelumnya hilang. Kejadian itu pada tahun 2006. Kawasan Artik kehilangan 2 juta km2 esnya dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Ini menjelaskan kepada kita bahwa sistem yang selama ini ada ternyata tidak lagi mampu menyembuhkan diri.



Mengancam Kehidupan Para ilmuwan mengatakan peningkatan suhu yang disebabkan oleh peningkatan C0 2, karbon dioksida, di atmosfer bumi yang menjadi penyebabnya. Bagaimanapun ada juga faktor-faktor alam, seperti



10



Transportasi Ramah Lingkungan



kencangnya angin yang membawa es Laut Artik ke lautan yang temperaturnya lebih hangat. Pemanasan global ternyata mempengaruhi kehidupan kita. Mulai dari segi ekonomi, sosial budaya dan kesehatan. Perilaku kita pun berinteraksi dengan kondisi pemanasan global sehingga turut mendukung terjadinya gangguan kesehatan. Apakah mungkin? Dari hasil laporan WHO dikatakan peningkatan suhu permukaan bumi juga diikuti oleh peningkatan permukaan laut. Yang mengakibatkan peningkatan risiko terjadinya banjir. Peningkatan suhu permukaan bumi juga memengaruhi curah hujan. Peningkatan curah hujan juga meningkatkan kemungkinan terjadinya banjir. Mencairnya lautan es ini merupakan persoalan hidup mati bagi kehidupan binatang laut di Kutub Utara. Beruang Kutub, misalnya, seperti menyaksikan dengan mata kepala sendiri habitatnya dimusnahkan. Situasi begitu mengkhawatirkan sehingga pemerintah Amerika Serikat akhirnya mau juga mengakui bahwa pemanasan global yang menjadi penyebab semakin banyaknya es yang mencair di kutub. Dan ancamannya bukan terhadap ekosistem semata, tetapi juga pada penduduk asli yang hidup di pinggiran Laut Artik. Apa yang terjadi belakangan merupakan ancaman bagi cara hidup masyarakat yang telah bertahan ribuan tahun. Edward Itta, Walikota sebuah kota kecil di Alaska Utara, menjelaskan ancaman antara lain bagi kehidupan mereka. Musim dingin menjadi lebih pendek, kurang menggigit, dan salju cair lebih awal, sementara lapisan es lebih tipis. Semua ini menyulitkan perburuan ikan paus, yang menjadi cara hidup orang di kutub selama seribu tahun lebih. Memang persoalan Artik pada akhirnya bukan persoalan keilmuan saja, melainkan juga persoalan kepentingan ekonomi dan teritorial dari beberapa negara seperti Kanada, Rusia, Amerika Serikat, dan Norwegia. Bagaimanapun dari bukti ilmiah, jelas bahwa Kutub Utara dan Selatan berada dibawah ancaman perubahan iklim yang hebat. Dan kedua daerah ini sangat vital dalam menjaga agar planet tetap dingin karena es di kutub menjadi perisai bumi dalam menangkis 90% sinar matahari yang menimpa bumi, dan mengembalikannya ke angkasa luar.



Transportasi Ramah Lingkungan



11



Tetapi kalau es di kutub mencair maka 90% panas sinar matahari akan diserap lautan dan semakin meningkatkan pemanasan global. Dengan tidak menghentikan tingkat emisi C02 saat ini, diperkirakan es abadi di kutub akan musnah dalam waktu tidak lama lagi. Jika mengikuti model yang sudah dirancang para ilmuwan, maka es abadi akan meleleh sepenuhnya dalam waktu 40 tahun. Apakah manusia harus menunggu 40 tahun lagi sebelum menyadari dampaknya bagi kehidupan di bumi?



Ancaman Gangguan Kesehatan Dalam terjadinya penyakit, pemanasan global juga memengaruhi perkembangan mikroba. Salah satu contohnya dalam daerah sekitar laut, dikatakan peningkatan suhu permukaan laut menyebabkan peningkatan populasi dari fitoplankton, makanan bagi zooplankton. Ternyata bakteri colera menempel pada zooplankton. Dengan peningkatan makanan bagi zooplankton maka populasi zooplankton akan meningkat, dan akibatnya meningkatkan populasi dan risiko terjadinya penyakit kolera. Interaksi antara hewan perantara penyakit dan manusia pun meningkat. Dengan adanya banjir maka sampah-sampah atau limbah terbawa ke lingkungan manusia, hewan-hewan pengerat pun kehilangan tempat tinggal dan mereka mencari tempat aman yaitu ke pemukiman manusia, hal ini meningkatkan kemungkinan kontak antara manusia dengan hewan pengerat sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya penyakit yang diperantarai hewan pengerat. Pemanasan global dampak yang paling nyata antara lain kerusakan lingkungan (banjir, kebakaran hutan, dan lain-lain). Hal ini berdampak terhadap kesehatan manusia, misalnya kualitas air yang kita minum, udara yang kita hirup, makanan yang kita makan. Banyak penyakit yang ditimbulkan oleh perubahan iklim akibat pemanasan global, diantaranya penyakit lama timbul kembali, misalnya penyakit Malaria yang wilayah penyebarannya makin meluas. Hal ini diperkuat dengan mengingat nyamuk berkembang biak pada suhu lembab dan panas, maka dengan bertambahnya nyamuk, maka kontak dengan manusia juga bertambah. Dampak pemanasan global secara langsung (misal pada suhu panas membuat manusia rentan sakit) dan dampak tidak langsung (misal



12



Transportasi Ramah Lingkungan



meningkatnya penyakit menular, antara lain: malaria, DBD, penyakit yang ditularkan melalui udara, melalui air) serta dampak jangka panjang, misal perubahan tinggi air yang dapat mengakibatkan persediaan air bersih menurun, daerah yang kaya jadi miskin, yang dapat menimbulkan terjadinya konflik, dan kemudian menimbulkan masalah psikologi, misal stres. Ada 35 jenis penyakit infeksi baru yang timbul akibat perubahan iklim, diantaranya ebola, flu burung, dan lain-lain, penyakit hewan yang dapat menular kepada manusia. Penyakit yang paling rentan terjadi di Indonesia, adalah penyakit degeneratif dan penyakit menular. Hal ini dapat dengan cepat berkembang pada masyarakat yang kondisi gizi kurang baik dan kondisi kesehatan lingkungan yang kurang memadai.



Apa yang Dapat Kita Lakukan Antisipasi Dampak Kenaikan Muka Air Laut dan Banjir melalui Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) Pola pemanfaatan ruang wilayah nasional memuat: (a) arahan kebijakan dan kriteria pengelolaan kawasan lindung (termasuk kawasan rawan bencana seperti kawasan rawan gelombang pasang dan banjir) (b) arahan kebijakan dan kriteria pengelolaan kawasan budidaya (hutan produksi, pertanian, pertambangan, pariwisata, permukiman, dan sebagainya). Sementara struktur pemanfaatan ruang wilayah nasional mencakup: (a) arahan pengembangan sistem permukiman nasional dan; (b) arahan pengembangan sistem prasarana wilayah nasional (seperti jaringan transportasi, kelistrikan, sumber daya air, dan air baku). Sesuai dengan dinamika pembangunan dan lingkungan strategis yang terus berubah, maka dirasakan adanya kebutuhan untuk mengkaji ulang materi pengaturan RTRWN (Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional) (PP 47/1997) agar senantiasa dapat merespons isu-isu dan tuntutan pengembangan wilayah nasional ke depan. Oleh karenanya, pada saat ini Pemerintah tengah mengkaji ulang RTRWN yang diselenggarakan dengan memperhatikan perubahan lingkungan strategis ataupun paradigma baru sebagai berikut:



Transportasi Ramah Lingkungan



13



globalisasi ekonomi dan penerapannya, otonomi daerah dan penerapannya, penanganan kawasan perbatasan antarnegara dan hubungannya, pengembangan kemaritiman/sumber daya kelautan, pengembangan kawasan tertinggal untuk pengentasan kemiskinan dan krisis ekonomi, daur ulang hidrologi, pemanasan global dan berbagai dampaknya. Dengan demikian, maka aspek kenaikan muka air laut dan banjir seyogyanya akan menjadi salah satu masukan yang signifikan bagi kebijakan dan strategi pengembangan wilayah nasional yang termuat di dalam RTRWN khususnya bagi pengembangan kawasan pesisir mengingat: (a) besarnya konsentrasi penduduk yang menghuni kawasan pesisir khususnya pada kota-kota pantai, (b) besarnya potensi ekonomi yang dimiliki kawasan pesisir, (c) pemanfaatan ruang wilayah pesisir yang belum mencerminkan adanya sinergi antara kepentingan ekonomi dengan lingkungan, (d) tingginya konflik pemanfaatan ruang lintas sektor dan lintas wilayah, serta (e) belum terciptanya keterkaitan fungsional antara kawasan hulu dan hilir, yang cenderung merugikan kawasan pesisir. Sedangkan untuk kawasan lindung, prioritas penanganan perlu diberikan untuk sempadan pantai, sempadan sungai, mangrove, terumbu karang, suaka alam margasatwa/cagar alam/habitat flora-fauna, dan kawasan-kawasan yang sensitif secara ekologis atau memiliki kerentanan tinggi terhadap perubahan alam atau kawasan yang bermasalah. Untuk pulau-pulau kecil maka perlindungan perlu diberikan untuk pulau-pulau yang memiliki fungsi khusus, seperti tempat singgah fauna, habitat flora dan fauna langka/dilindungi, kepentingan pertahanan dan keamanan, dan sebagainya. Agar prinsip keterpaduan pengelolaan pembangunan kawasan pesisir benar-benar dapat diwujudkan, maka pelestarian kawasan lindung pada bagian hulu khususnya hutan tropis - perlu pula mendapatkan perhatian.



14



Transportasi Ramah Lingkungan



Hal ini penting agar laju pemanasan global dapat dikurangi, sekaligus mengurangi peningkatan skala dampak pada kawasan pesisir yang berada di kawasan hilir.



Dinding Laut Untuk mengantisipasi kejadian ini, penduduk dunia terutama yang tinggal di bibir pantai perlu mempersiapkan diri. John Hunter, ilmuwan Australia yang intens mempelajari sejarah kenaikan muka air laut, mengatakan dinding-dinding penghalang di sekitar pantai mungkin perlu dipertinggi agar air laut tidak masuk ke daratan. Banyak tempat yang terlambat melakukannya atau bahkan tidak bisa melakukannya sehingga terbenam. Hal ini telah dirasakan penduduk Inggris yang wilayah daratannya terus tergerus erosi air laut sehingga semakin mengecil. Di seluruh dunia diperkirakan ada sekitar 100 juta orang yang perlu dievakuasi karena tinggal di wilayah yang satu meter lebih rendah dari muka air laut. Dampak kenaikan muka air laut sangatlah buruk karena setiap naik satu meter, air laut masuk ke darat sejauh 100 meter. Erosi tak dapat dicegah apalagi jika terjadi badai.



Daur Ulang Sadar atau tidak kita turut menyumbang kepada pemanasan global. Gas rumah kaca seperti karbon dioksida merupakan hasil pembakaran dari bahan bakar fosil (gas alam, minyak bumi, batu bara). Kendaraan bermotor yang kita gunakan menggunakan bahan bakar fosil, semakin banyak konsumsi bahan bakar maka akan semakin banyak gas karbon dioksida yang terbuang. Pepohonan sebagai pengisap karbon dioksida sekarang semakin berkurang. Kertas yang kita gunakan berasal dari pepohonan, maka dengan pemakaian kertas daur ulang akan mengurangi jumlah pohon bagi konsumsi kertas. Hematlah energi dengan mengurangi komsumsi listrik, dengan mengganti bohlam listrik dengan lampu yang hemat energi. Jangan membiarkan kabel alat-alat elektronik terhubung langsung dengan listrik karena menghabiskan listrik, dan masih banyak lagi karena perubahan yang kita lakukan akan menyelamatkan kita dan generasi penerus kita, anak-anak kita dan bumi kita.



Transportasi Ramah Lingkungan



15



Kesehatan Ada 4 bidang penelitian kesehatan, yaitu: 1.



Di bidang gizi, ketersediaan pangan.



2.



Pengembangan obat-obatan, termasuk obat tradisional.



3.



Pengendalian penyakit: penyakit menular dan tidak menular, misalnya: Typus. Penyakit degeneratif, misal: penyakit jantung, paruparu. Biasanya yang paling mudah kena adalah yang paling sensitif yaitu bayi dan orang tua.



4.



Upaya untuk mampu memproduksi alat-alat kesehatan, misalnya alat deteksi penyakit menular sejak dini.



Salah satu langkah pencegahan melalui Sistem Bio Informatika, yaitu penanganan perubahan dengan mengadakan peringatan dini sebelum terjadi wabah, maka diharapkan wabah penyakit dapat dicegah. Dari sisi kesehatan lingkungan, salah satu upaya yang dilakukan oleh Depkes adalah Mengembangkan Desa Sehat, yang diharapkan masyarakat tahu mengatasi permasalahan yang timbul. Kemudian mencari sumber CO2 yaitu pemakaian energi. Untuk itu, Depkes mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan, antara lain memakai pengamanan vaksin (dulu memakai minyak tanah, sekarang memakai tenaga surya) serta mengubah perilaku masyarakat. Sebenarnya kondisi dan strategi program kesehatan yang kita kembangkan masih lumayan. Kita dapat mengendalikan perubahan yang terjadi akibat pemanasan global dengan mengendalikan sumbernya pada transportasi, pertanian, dlll sehingga efek rumah kaca menurun, serta kita dapat mencegah dengan memelihara lingkungan hidup, yang dimulai dari diri kita sendiri.



Atap Hijau Di kawasan kota yang terlanjur padat, memperoleh lahan terbuka bukanlah soal mudah. DKI Jakarta dengan lahan seluas 66.126 hektar dan ruang hijau 9 persen atau 5.951 hektar, perlu membebaskan sekitar 13.000 hektar lahan bila ingin memenuhi patokan lazim 30 persen lahan terbuka hijau.



16



Transportasi Ramah Lingkungan



Jepang juga menghadapi persoalan sama. Sejak abad ke-17, sifat land hungry (lapar lahan) dalam praktik mengonsumsi lahan perkotaan telah menyebabkan tampilan kota di Jepang tak jauh berbeda dari kota besar Asia lainnya. Karena lahan perkotaan telah telanjur disesaki bangunan, maka sasaran perolehan sel-sel hijau daun beralih pada hamparan atap datar gedung-gedung yang justru lebih banyak dibanjiri cahaya matahari. Sebenarnya gerakan atap hijau telah muncul di Jepang sejak awal abad ke-20 melalui konsep eco-roof, tetapi sifat pengembangannya masih ekstensif. Atap hijau jenis ini ditandai struktur atap beton konvensional dengan biaya dan perawatan taman relatif murah karena penghijauan atap hanya mengandalkan tanaman perdu dengan lapisan tanah tipis.



Kurangi Karbon dioksida Cara yang paling mudah untuk menghilangkan karbon dioksida di udara adalah dengan memelihara pepohonan dan menanam pohon lebih banyak lagi. Pohon, terutama yang muda dan cepat pertumbuhannya, menyerap karbon dioksida yang sangat banyak, memecahnya melalui fotosintesis, dan menyimpan karbon dalam kayunya. Di seluruh dunia, tingkat perambahan hutan telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan. Di banyak area, tanaman yang tumbuh kembali sedikit sekali karena tanah kehilangan kesuburannya ketika diubah untuk kegunaan yang lain, seperti untuk lahan pertanian atau pembangunan rumah tinggal. Langkah untuk mengatasi hal ini adalah dengan penghutanan kembali yang berperan dalam mengurangi semakin bertambahnya gas rumah kaca. Gas karbon dioksida juga dapat dihilangkan secara langsung. Caranya dengan menyuntikkan (menginjeksikan) gas tersebut ke sumur-sumur minyak untuk mendorong agar minyak bumi keluar ke permukaan. Injeksi juga bisa dilakukan untuk mengisolasi gas ini di bawah tanah seperti dalam sumur minyak, lapisan batubara atau aquifer. Hal ini telah dilakukan di salah satu anjungan pengeboran lepas pantai Norwegia, di mana karbon dioksida yang terbawa ke permukaan bersama gas alam ditangkap dan diinjeksikan kembali ke aquifer sehingga tidak dapat kembali ke permukaan.



Transportasi Ramah Lingkungan



17



Salah satu sumber penyumbang karbon dioksida adalah pembakaran bahan bakar fosil. Penggunaan bahan bakar fosil mulai meningkat pesat sejak revolusi industri pada abad ke-18. Pada saat itu, batubara menjadi sumber energi dominan untuk kemudian digantikan oleh minyak bumi pada pertengahan abad ke-19. Pada abad ke-20, energi gas mulai biasa digunakan di dunia sebagai sumber energi. Perubahan tren penggunaan bahan bakar fosil ini sebenarnya secara tidak langsung telah mengurangi jumlah karbon dioksida yang dilepas ke udara, karena gas melepaskan karbon dioksida lebih sedikit bila dibandingkan dengan minyak apalagi bila dibandingkan dengan batubara. Walaupun demikian, penggunaan energi terbaharui dan energi nuklir lebih mengurangi pelepasan karbon dioksida ke udara. Energi nuklir, walaupun kontroversial karena alasan keselamatan dan limbahnya yang berbahaya, bahkan tidak melepas karbon dioksida sama sekali. Mungkin solusi di atas terlalu rumit, sebenarnya ada banyak langkah mudah lho, jika kita mau untuk mencegahnya. Tidak terlalu sulit untuk menerapkannya. Contohnya: Menghemat Energi: mematikan alat-alat elektronik jika tidak sedang digunakan. Matikan TV, DVD player, komputer, radio atau tape, lampu kamar. Jangan tinggalkan alat-alat elektronik dalam keadaan stand-by. sehabis menonton TV, kalau sudah dimatikan, jangan lupa untuk mencabut kabel dari stop kontak. Jika ingin keluar dari ruangan atau kamar tidur, jangan lupa untuk mematikan lampu karena itu membuang energi. Kalau mau membeli permen cukup dengan jalan kaki aja jangan menggantungkan pada alat transportasi seperti sepeda motor, mobil atau angkutan umum. Mengurangi pemakaian tas kresek atau plastik. Sebab, membutuhkan waktu puluhan tahun untuk menghancurkannya. Begitu juga jika membakar tas kresek atau plastik. Ini akan mengakibatkan polusi udara Jadi, ganti saja dengan tas berbahan kain. Ikut mendukung kampanye pelestarian alam, agar orang-orang di sekitar kita tahu akan pentingnya alam bagi kita semua.



18



Transportasi Ramah Lingkungan



Menggunakan alat-alat elektronik yang menghemat energi, sekaligus mengirit tagihan listrik. Melakukan daur ulang, sampah yang biasanya dibuang bisa saja dibuat sebagai hiasan atau mengalihkan fungsinya. Seperti penggunaan bekas kaleng makanan yang dapat digunakan sebagai tempat menyimpan barang-barang kecil. Menanam pohon di sekitar pekarangan kalian, terasa lebih sejuk kan? Dari pada menggunakan AC lebih baik memanfaatkan pohon sebagai AC alami. Mengurangi pemakaian AC, karena bisa merusak lapisan ozon. Lebih baik menggunakan kipas angin biasa saja. Sebuah wacana, seandainya terdapat sebuah lingkungan yang memanfaatkan lingkungannya sebagai media guna mencegah efek global warming, dalam memanfaatkan alat transportasi yang ramah lingkungan seperti halnya becak. Dengan membuat sebuah peraturan khusus dan penyediaan tempat untuk menyimpan kendaraan bermotor, digantikan becak ketika memasuki sebuah pelataran lingkungan. Disamping efek terhadap lingkungan sekitar menjadi baik, juga akan dapat menaikkan efek lainnya, misalnya saja keuangan masyarakat. Ya, pasti pertumbuhan ekonomi akan meningkat. juga lingkungan yang asri akan tercipta. Sebut saja negara besar seperti Amerika yang telah mendayagunakan becak untuk alat transportasi di lingkungan khusus. Andai negara kita juga memberlakukan kembali becak, hanya wacananya di tempat tertentu, pasti impian untuk menjaga lingkungan dan menaikkan perekonomian akan dapat terlaksana.



Transportasi Ramah Lingkungan



19



3



Tindakan Preventif Pemanasan Global



Indonesia tidak mungkin menghindar dari dampak yang ditimbulkan oleh perubahan lingkungan global. Seluruh dunia mengalaminya pula. Di samping itu, Indonesia juga menghadapi masalah lingkungan yang bersifat lokal, meliputi dampak proses industrialisasi dan urbanisasi (terkait di dalamnya polusi udara, air dan tanah), dampak pembukaan lahan untuk pemukiman dan pertanian, hilangnya hutan hujan tropis, dan berkurangnya keanekaragaman hayati. Selain itu, masalah kesehatan masyarakat yang terkait dengan kondisi lingkungan geografis, iklim tropis, dan perilaku budaya setempat, semuanya akan memengaruhi program peningkatan derajat kesehatan. Oleh karena itu, masalah urbanisasi, berkurangnya lahan pertanian, dan dampak proses industrialisasi yang telah disebutkan di atas, perlu mendapat perhatian sungguh-sungguh terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Indonesia sebagai negara penghasil bahan bakar fosil (minyak, gas bumi, dan batu bara) dan negara maritim, menghadapi pilihan yang sulit. Bagi Indonesia bahan bakar fosil merupakan salah satu sumber devisa utama, tetapi melalui pembakaran bahan bakar fosil yang diekspor ke berbagai negara industri, Indonesia secara tidak langsung ikut pula berperan dalam meningkatkan emisi gas rumah kaca global. Pemanasan global tersebut menganggu panen dan meninggikan permukaan laut yang dapat mengancam pemukiman dan kota-kota di tepi pantai pada daerahdaerah di Indonesia, bahkan bukan tidak mungkin akan menenggelamkan pulau-pulau yang rendah. Yang diperlukan bagi Indonesia adalah langkah-langkah antisipatif untuk menghadapi masalah kesehatan lingkungan. Langkah-langkah meliputi upaya untuk memacu perkembangan teknologi dan produk industri yang ramah lingkungan, pemanfaatan energi alternatif yang bukan berasal



20



Transportasi Ramah Lingkungan



dari bahan bakar fosil, program untuk mengatasi masalah urbanisasi dan pengentasan kemiskinan, serta pendekatan sosio-budaya. Melihat besarnya masalah yang dihadapi, untuk menghadapi dan mengantisipasi pengaruh lingkungan terhadap kesehatan perlu melakukan kegiatan-kegiatan yang terprogram dan terkoordinasi dengan mendirikan Pusat Nasional Kesehatan Lingkungan atau National Center for Environmental Health di Indonesia. Pusat ini bertugas memantau perubahan lingkungan dan mengkaji dampaknya terhadap kesehatan, yang beranggotakan para ahli dari berbagai ilmu, seperti ahli kedokteran dan kesehatan, ekologi, meteorologi, kependudukan dan ilmu sosial, serta ahli dari ilmu lain yang terkait. Kegiatannya, antara lain: a.



Melakukan pemantauan dan pengumpulan data antara perubahan faktor-faktor lingkungan.



b.



Menyusun indikator biologi dan kesehatan yang berkaitan dengan perubahan lingkungan.



c.



Melakukan survei epidemiologi tentang penyakit yang berkaitan dengan faktor lingkungan.



d.



Melakukan pengkajian tentang dinamika sosial dan kependudukan yang mempunyai dampak terhadap perubahan lingkungan dan kesehatan.



Dalam melaksanakan kegiatannya, pusat ini perlu menjalin kerja sama dengan pusat-pusat serupa di negara-negara lain dan badan-badan internasional melalui jaringan lingkungan global. Pusat tersebut mempunyai peranan penting dalam menyusun strategi dan program aksi mengenai pencegahan dan upaya untuk mengatasi masalah kesehatan lingkungan dan melakukan beberapa penelitian. Sebagai contoh terdapat empat bidang penelitian kesehatan, yaitu: a.



Bidang gizi untuk ketersediaan pangan.



b.



Pengembangan obat-obatan, termasuk obat tradisional.



c.



Pengendalian penyakit, baik penyakit menular maupun tidak menular. Misalnya tipus dan penyakit degeneratif (penyakit jantung dan paruparu), yang biasanya mudah diderita oleh bayi dan orang tua.



Transportasi Ramah Lingkungan



21



d.



Upaya untuk memproduksi alat-alat kesehatan, misalnya alat deteksi penyakit menular sejak dini.



Langkah pencegahan melalui sistem bio informatika, yaitu penanganan perubahan dengan mengadakan peringatan dini sebelum terjadi wabah, diharapkan wabah penyakit dapat dicegah. Dari sisi kesehatan lingkungan, salah satu upaya yang dilakukan oleh Depkes adalah Mengembangkan Desa Sehat, yang diharapkan masyarakat tahu mengatasi permasalahan yang timbul. Kemudian mencari sumber CO2, yaitu pemakaian energi. Untuk itu Depkes mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan, antara lain memakai pengamanan vaksin (dulu memakai minyak tanah, sekarang memakai tenaga surya) dan mengubah perilaku masyarakat dengan penghematan energi dalam kehidupannya sehari-hari. Apabila secara teoritis diperkirakan bahwa pengaruh peningkatan suhu bumi ini memang akan menjadi kenyataan, maka ada dua hal yang dapat diantisipasi. Pertama pengaruh pemanasan bumi secara parsial atau regional karena sifat-sifat geografis yang berbeda di masing-masing belahan bumi dan kedua pengaruh yang lebih menyeluruh atau bersifat global bila memandang bumi ini sebagai satu kesatuan. Akan tetapi, ada satu hal yang perlu disadari bahwa dari pengamatan makroekologi diyakini kedua hal di atas terjadi karena unsur-unsur yang memberi pemasukan pada pemanasan global seperti perubahan fisik bumi, kekeliruan tata guna tanah, pengolahan air, pembukaan hutan, penyusutan keanekaragaman hayati melalui penyusutan spesies yang terjalin sangat kompleks, dan sistem kimia-hayati bumi, telah tidak saling menunjang daya dukung dan integritas, serta kesinambungan bumi dalam menunjang eksistensi mahkluk yang hidup ada. Bagi sebaran atau letupan penyakit yang bersifat regional terbatas, perlu diantisipasi luasnya daerah yang mungkin terpapar. Koordinasi diperlukan antara pengamatan atau survei dan monitoring kesehatan yang ada dan yang dilakukan oleh dinas kesehatan dengan pengamatan dari dinas-dinas yang mengamati perubahan kondisi lingkungan, dalam hal ini Dinas Meteorologi dan Hidrografi yang berfungsi mengamati perubahan temperatur, kelembaban, serta hal-hal lain yang mengamati perubahan fisik alam lingkungan. Dinas Pemetaan tentunya akan sangat membantu



22



Transportasi Ramah Lingkungan



dalam usaha mengantisipasi peningkatan kejadian penyakit dan penyebarannya. Untuk penyakit-penyakit menular yang diantisipasi akan berdampak global, seperti AIDS, maka diperlukan koordinasi antar negara sangat perlu. Pusat-pusat pengamatan dan penelitian regional seperti WHO Regional Office dan WHO Collaborating Centres yang ada di beberapa negara akan mendapat peran yang lebih penting di masa mendatang, asalkan kemampuan dan wewenangnya dapat ditingkatkan untuk menembus birokrasi antarnegara. Pemikiran-pemikiran mengenai usaha penanggulangan kesehatan tidak lagi harus sebatas pemikiran lingkungan kesehatan, melainkan juga harus dikembangkan ke arah pemikiran antara disiplin terkait melampaui tembok atau batas pemisah birokratis dan antarnegara, yang kemudian diterapkan sesuai dengan kondisi geografis setempat. Secara antisipatif perlu pula untuk meninjau ulang kaidah-kaidah kesehatan abad ke-20, apakah masih akan tetap relevan untuk diterapkan pada kondisi alam dan lingkungan yang akan sangat berbeda di masa depan? Strategi WHO tentang Health for All by the Year 2000, apakah masih dapat diaplikasikan? Bentuk dan strateginya memang banyak yang belum dan tidak akan mungkin diterapkan. Tidak dapat dipungkiri bahwa pondasi untuk melakukan usaha perombakan strategis tidak mudah, akan tetapi hal-hal yang telah dicapai tidaklah kecil sumbangannya nanti dalam usaha perombakan ini. Pengalaman berpuluh tahun dalam menangani masalah kesehatan dan lingkungan akan menjadi aset yang tidak ternilai dan akan menjadi batu dasar yang kokoh untuk menegakkan pilar-pilar baru bidang kesehatan global. Sekali lagi, perlu dirumuskan ulang strategi Health for All by the Year 2000 ini menggunakan data-data ilmiah yang baru dan pemikiran yang menerobos pemikiran-pemikiran konservatif, serta perlu pula dilaksanakan keterpaduan usaha dari semua sektor, paling sedikit untuk kegiatan-kegiatan dari program kesehatan hingga tahun 2020. Bagaimana upaya kita dalam menghadapi global warming? Berikut ini beberapa tips yang dapat kita lakukan:



Transportasi Ramah Lingkungan



23



1.



Pengobatan penyakit akibat polusi udara harus segera dilaksanakan secepat dan setepat mungkin dengan memperhatikan mekanisme yang melatarbelakangi terjadinya gejala.



2.



Perlu penyuluhan terpadu berkesinambungan tentang bahaya polusi udara terhadap penyakit saluran pernapasan. Perlu dihindari timbulnya polutan berkadar tinggi akibat pembakaran batu bara, pembakaran hutan, dan asap buangan knalpot kendaraan bermotor.



3.



Penegakan tindakan hukum yang adil dan tegas tanpa pandang bulu, baik terhadap pelaku pembakar hutan maupun pembalakan atau penebangan liar.



4.



Pemeriksaan kadar buangan knalpot secara ketat dan rutin.



5.



Sering berolahraga dan menjaga kebersihan lingkungan. Dengan naik sepeda akan mengurangi jumlah asap kendaraan bagi udara.



6.



Selalu membuang sampah pada tempatnya. Jangan dibuang ke sungai, danau maupun laut. Kamu juga bisa mengurangi sampah dengan menggunakan kembali bila masih bisa terpakai atau di daur ulang untuk mengurangi tingkat pencemaran.



7.



Jadikan lingkungan sekitarmu dengan penghijauan yang berfungsi sebagai penyaring udara. Dengan begitu, manusia bisa hidup berdampingan dengan alam agar tercipta kenyamanan dan tentunya mengurangi tingkat polusi.



24



Transportasi Ramah Lingkungan



4



Alat Transportasi Ramah Lingkungan



Transportasi dan Permasalahannya Di zaman yang serba modern ini mobilitas (ruang gerak) manusia yang semakin beragam, menyebabkan kendaraan bermotor sebagai alat transportasi semakin banyak diminati masyarakat karena faktor efisien dan lebih cepat. Hal ini sangat perlu didukung dengan adanya sistem transportasi yang berkelanjutan (sustainable transport system). Dengan menggunakan sistem transportasi yang tidak bersahabat dengan lingkungan akan memberikan dampak langsung maupun tidak langsung bagi kehidupan manusia. Dampak ini meliputi lingkungan, kesehatan, dan ekonomi. Banyak studi-studi yang pernah dilakukan memberikan gambaran statistik mengenai populasi kendaraan bermotor dan tidak bermotor di Indonesia, mengenai konsumsi bahan bakar khusus bagi aktivitas transportasi serta besarnya dampak yang ditimbulkan dari aktivitas transportasi yang ada. Di Indonesia sendiri, mengalami berbagai masalah di bidang transportasi. Mulai dari kemacetan, sistem transportasi yang semrawut, serta dampak dari trasportasi yang tidak ramah lingkungan seperti polusi udara dan penyumbang terjadinya global warming. Apa yang dapat kita lakukan sebagai warga yang bertanggungjawab dan ikut menyelamatkan bumi dari bahaya kerusakan lingkungan serta global warming? Untuk menghindari semakin menurunnya kualitas lingkungan dan tetap mendukung mobilitas manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, sistem transportasi yang sesuai perlu dikembangkan, yaitu berupa sistem transportasi yang ramah lingkungan, dengan tenaga sumber daya alam yang dapat diperbaharui, dan berkelanjutan.



Transportasi Ramah Lingkungan



25



Sistem Transportasi Berkelanjutan Sebenarnya seperti apa sih sistem transportasi yang berkelanjutan dan yang baik buat kita semua? Sistem transportasi berkelanjutan itu sangat erat keterkaitannya dengan: jenis kendaraan yang beroperasi, baik kendaraan bermotor maupun kendaraan tidak bermotor dan termasuk pula di dalamnya tempat pejalan kaki. perencanaan tata ruang/ tata kota. jenis bahan bakar yang ramah lingkungan. teknologi pembakaran dan pengendalian gas buangnya. sistem transportasi masal. pengaturan lalulintas yang ada. Pada kenyataannya, di Indonesia sendiri seperti juga halnya di banyak negara lain, pemanfaatan kendaraan tidak bermotor (non-motorized vehicles - NMT) seperti sepeda kayuh, becak dan lain-lain memiliki proporsi yang cukup tinggi, terutama bagi daerah pedesaan. Pemanfaatan kendaraan tidak bermotor yang ramah lingkungan itu merupakan alternatif yang cukup baik ditinjau dari pencemaran udara yang akan ditimbulkannya. Artinya dengan menggunakan transportasi ramah lingkungan berarti ikut menyelamatkan bumi yang tercinta ini dari kerusakan lingkungan dan bahaya global warming.



Pengurangan Dampak Akibat Gas Buang Transportasi Pengurangan dampak lingkungan merupakan sebuah tindakan mengantisipasi akan polusi yang ditimbulakan oleh aktivitas transportasi terhadap lingkungan agar dampak negatif yang terjadi, seperti lingkungan menjadi kotor bahkan menimbulkan penyakit infeksi saluran pernafasan akan berkurang. Berikut beberapa antisipasi yang diharapkan dapat mengurangi dampak terhadap lingkungan yang diakibatkan polusi dari alat transportasi.



26



Transportasi Ramah Lingkungan



1. Bahan bakar yang ramah lingkungan Bahan bakar berbasis fosil seperti bensin, solar, avtur yang pada umumnya digunakan dalam aktivitas transportasi tidaklah ramah terhadap lingkungan, sebagai akibatnya terjadi emisi pencemaran udara yang cukup berarti dari proses pembakaran yang terjadi. Hal lain yang sangat berarti adalah terdapatnya kandungan timbal (Pb) dalam bahan bakar fosil yang digunakan, sedangkan bahan bakar yang ramah lingkungan yang berasal dari air seperti hidrofuel masih dikembangkan di luar negeri saja, belum ada di Indonesia.



2. Pengendalian gas buang Polusi udara sebagian besar akibat dari emisi kendaraan bermotor. Emisi pencemar udara ini dapat diturunkan dengan cara diterapkannya pengendali gas buang di kendaraan bermotor. Jenis alat pengendali yang dapat digunakan adalah pembakaran akhir (after burner), serta catalytic converter dengan persyaratan bahan bakar yang digunakan tidak boleh mengandung timbal (Pb).



3. Sistem transportasi masal Sebaiknya untuk berpergian dan beraktivitas sehari-hari menggunakan alat transportasi masal seperti bus, kereta api. Selain menghemat karena murah kita juga sudah berperan mengurangi pencemaran udara akibat kendaraan bermotor. Sistem transportasi masal yang saat ini ada di Indonesia meliputi angkutan umum perkotaan dan pedesaan, bis umum, kereta api, serta jenis angkutan berbasis air dan udara.



Dampak Alat Transportasi Yang Tidak Ramah Lingkungan Alat transportasi bermotor yang tidak ramah lingkungan memang dinilai memiliki kelebihan dari pada transportasi non motor antara lain lebih cepat, lebih efisien, bentuk yang modern. Tapi disamping kelebihan itu ternyata alat transportasi bermotor yang tidak ramah lingkungan itu menyebabkan banyak dampak yang negatif bagi manusia. Antara lain dilihat dampak bagi lingkungan, kesehatan, ekonomi dan pemerintah seperti diuraikan di bawah ini.



Transportasi Ramah Lingkungan



27



1. Dampak Terhadap Lingkungan Polusi udara sebagai dampak pencemaran lingkungan yang ditimbulkan oleh sistem transportasi yang tidak "Sustainable" atau tidak ramah lingkungan dapat dibagi dalam dua kelompok besar yaitu: a.



Dampak terhadap lingkungan udara



Kualitas udara perkotaan sangat menurun akibat tingginya aktivitas transportasi. Dampak yang timbul meliputi meningkatnya konsentrasi pencemar konservatif yang meliputi: Karbon monoksida (CO). Oksida sulfur (SO2). Oksida nitrogen (NO2). Hidrokarbon (HC). Timbal (Pb). Ozon perkotaan (O3). Partikulat (debu). Perubahan kualitas udara perkotaan telah diamati secara menerus di beberapa kota baik oleh Bapedalda maupun oleh BMG. b.



Dampak terhadap lingkungan air.



Secara tidak langsung, kegiatan transportasi akan memberikan dampak terhadap lingkungan air terutama melalui air buangan dari jalan raya. Air yang terbuang dari jalan raya, terutama terbawa oleh air hujan, akan mengandung bocoran bahan bakar dan juga larutan dari pencemar udara yang tercampur dengan air tersebut. Jadi, alat transportasi bermotor yang tidak ramah lingkungan itu menyebabkan selain polusi udara juga polusi air.



2. Dampak Terhadap Kesehatan Dampak terhadap kesehatan merupakan dampak lanjutan dari dampak terhadap lingkungan udara. Tingginya kadar timbal dalam udara perkotaan telah mengakibatkan tingginya kadar timbal dalam darah



28



Transportasi Ramah Lingkungan



manusia yang hidup di perkotaan. Di kota-kota besar yang rawan kemacetan, karena salah satunya dengan pembangunan pusat-pusat perbelanjaan menambah parah macetnya lalu lintas. Di tempat-tempat tersebut mulai terlihat penurunan kualitas udara. Hasil penelitian Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) menunjukkan bahwa anak jalanan, tukang parkir, pedagang kaki lima, tukang becak, sopir kendaraan umum, masyarakat yang menjadikan jalan sebagai tempat mengais rejeki, merupakan pihak yang paling rentan terkena resiko pencemaran udara. Mereka itu sangat rentan mengalami keracunan timbal atau timah hitam (Pb), seperti mengalami sakit kepala, mual, muntah-muntah, kejang perut. Apabila terus berlanjut, para penderita keracunan zat-zat kimia dari polusi udara tersebut bisa menderita penurunan daya ingat, gangguan penglihatan, kerusakan otot jantung, dan susunan syaraf pusat. Hal ini bisa menjadi ancaman serius bila dibiarkan begitu saja, bukan saja bagi lingkungan yang kita diami, lebih jauh ini bisa mengakibatkan menurunnya kesehatan masyarakat dengan berjangkitnya penyakit saluran pernapasan akibat polusi udara.



3. Dampak Terhadap Ekonomi Dampak terhadap ekonomi lebih banyak merupakan dampak turunan terutama dari adanya dampak terhadap kesehatan. Bila kita sakit karena akibat pencemaran udara dan air tersebut maka dampaknya kita harus berobat ke dokter dan tentunya ini menghabiskan banyak biaya yang harus dikeluarkan. Dampak terhadap ekonomi akan semakin bertambah dengan terjadinya kemacetan dan tingginya waktu yang dihabiskan dalam perjalanan sehari-hari. Akibat dari tingginya kemacetan dan waktu yang dihabiskan di perjalanan, maka waktu kerja semakin menurun dan akibatnya produktivitas juga berkurang.



4. Dampak Terhadap Pemerintahan Setelah beberapa uraian mengenai dampak akibat pencemaran dari alat transportasi, seperti lingkungan, kesehatan, dan ekonomi yang semuanya saling berkaitan, secara tidak langsung akan berdampak pula terhadap pemerintahan. Dimana dampak yang terjadi dapat berpengaruh



Transportasi Ramah Lingkungan



29



terhadap kebijakan pemerintahan terlihat hingga saat ini belum ada kebijakan dari pemerintah yang secara nyata berperan dalam mewujudkan sistem transportasi yang berkelanjutan. Sistem angkutan jalan raya telah diatur dan dikelola oleh Dinas Lalulintas dan Jalan Raya (DLLAJ) yang ada di tiap provinsi dan daerah tingkat II. DLLAJ tidak hanya mengatur kendaraan pribadi yang menggunakan jalan raya tetapi juga kendaraankendaraan pengangkutan baik penumpang maupun barang.



Apa yang dapat kita lakukan? Sebagai warga yang bertanggungjawab, sudah sewajarnya kita melakukan sesuatu untuk memperbaiki sistem transportasi yang ada. Yang dapat kita lakukan adalah: Memanfaatkan sistem transportasi masal yang tersedia serta sebisa mungkin mengkonsumsi bahan bakar yang ramah lingkungan serta kembali ke alam dengan memakai alat transportasi yang ramah lingkungan atau kendaraan nonmotor seperti sepeda kayuh dan becak.



Gambar: Bersepeda dan naik becak merupakan transportasi yang ramah lingkungan Sumber: www.antoix.files.wordpress.com, www.photoway.com



30



Transportasi Ramah Lingkungan



5



Macam-macam Alat Transportasi Sederhana Ramah Lingkungan



Sepeda Kayuh, Hemat dan Ramah Lingkungan Sepeda kayuh sebagai sarana transportasi yang ramah lingkungan karena tidak menimbulkan polusi udara. Selain itu juga menyehatkan kita karena dengan bersepeda berarti membakar kalori dan lemak dalam tubuh sehingga dengan tubuh yang bugar kita tidak gampang sakit. Disisi ekonomisnya, sepeda kayuh sangat hemat dan murah karena tidak perlu bahan bakar. Yuk, kita ulas lebih dalam tentang sepeda kayuh dan bagaimana bila diterapkan disosialisasikan di Indonesia.



1. Sejarah ditemukannya sepeda Seperti ditulis Ensiklopedia Columbia, nenek moyang sepeda diperkirakan berasal dari Prancis. Menurut kabar sejarah, negeri itu sudah sejak awal abad ke-18 mengenal alat transportasi roda dua yang dinamai velocipede. Bertahun-tahun, velocipede menjadi satu-satunya istilah yang merujuk hasil rancang bangun kendaraan dua roda. Yang pasti, konstruksinya belum mengenal besi. Modelnya pun masih sangat "Primitif". Ada yang bilang tanpa engkol, pedal tongkat kemudi (setang). Ada juga yang bilang sudah mengenal engkol dan setang, tapi konstruksinya dari kayu. Adalah seorang Jerman bernama Karl Drais yang pantas dicatat sebagai salah seorang penyempurna velocipede. Tahun 1818, Von Sauerbronn membuat alat transportasi roda dua Gambar: Karl Drais untuk menunjang efisiensi kerjanya.



Sumber: www.wikipedia.org



Transportasi Ramah Lingkungan



31



Sebagai kepala pengawas hutan Baden, ia memang butuh sarana transportasi bermobilitas tinggi. Tapi, model yang dikembangkan tampaknya masih mendua, antara sepeda dan kereta kuda. Sehingga masyarakat menjuluki ciptaan Karl Drais sebagai dandy horse. Gambar: Sepeda buatan Karl Drais Sumber: www.wikipedia.org



Baru pada 1839, Kirkpatrick MacMillan, pandai besi kelahiran Skotlandia, membuatkan "Mesin" khusus untuk sepeda. Tentu bukan mesin seperti yang dimiliki sepeda motor, tapi lebih mirip pendorong yang diaktifkan engkol, lewat gerakan turun-naik kaki mengayuh pedal. MacMillan pun sudah "berani" menghubungkan engkol tadi dengan tongkat kemudi (setang sederhana). Gambar: Sepeda buatan Kirkpatrick Macmillan Sumber: www.wikipedia.org



Sedangkan ensiklopedia Britannica.com mencatat upaya penyempurnaan penemu Prancis, Ernest Michaux pada 1855, dengan membuat pemberat engkol, hingga laju sepeda lebih stabil. Makin sempurna setelah orang Prancis lainnya, Pierre Lallement (1865) memperkuat roda dengan menambahkan lingkaran besi di sekelilingnya (sekarang dikenal sebagai pelek atau velg). Lallement juga yang memperkenalkan sepeda dengan roda depan lebih besar daripada roda belakang.



Gambar: Pierre Lallement dan hasil rancangan sepedanya Sumber: www.wikipedia.org



32



Transportasi Ramah Lingkungan



Namun kemajuan paling signifikan terjadi saat teknologi pembuatan baja berlubang ditemukan, menyusul kian bagusnya teknik penyambungan besi, serta penemuan karet sebagai bahan baku ban. Namun, faktor safety dan kenyamanan tetap belum terpecahkan. Karena teknologi suspensi (per dan sebagainya) belum ditemukan, goyangan dan guncangan sering membuat penunggangnya sakit pinggang. Setengah bercanda, masyarakat menjuluki sepeda Lallement sebagai boneshaker (penggoyang tulang). Sehingga tidak heran jika di era 1880-an, sepeda tiga roda yang dianggap lebih aman buat wanita dan laki-laki yang kakinya terlalu pendek untuk mengayuh sepeda konvensional menjadi begitu populer. Trend sepeda roda dua kembali mendunia setelah berdirinya pabrik sepeda pertama di Coventry, Inggris pada 1885. Pabrik yang didirikan James Starley ini makin menemukan momentum setelah tahun 1888 John Dunlop menemukan teknologi ban angin. Laju sepeda pun tak lagi berguncang. Gambar: John Dunlop Sumber:



Penemuan lainnya, seperti rem, perbandingan gigi www.wikipedia.org yang bisa diganti-ganti, rantai, setang yang bisa digerakkan, dan masih banyak lagi makin menambah daya tarik sepeda. Sejak itu, berjuta-juta orang mulai menjadikan sepeda sebagai alat transportasi, dengan Amerika dan Eropa sebagai pionirnya. Meski lambat laun, perannya mulai disingkirkan mobil dan sepeda motor, sepeda tetap punya pemerhati. Bahkan penggemarnya dikenal sangat fanatik. Kini, sepeda punya beragam nama dan model. Ada sepeda roda tiga buat balita, sepeda mini, "Sepeda kumbang", hingga sepeda tandem buat dikendarai bersama. Bahkan olahraga balap sepeda mengenal sedikitnya tiga macam perangkat lomba. Yakni "Sepeda jalan raya" untuk jalanan mulus yang memiliki sampai 16 kombinasi gir yang berbeda, "Sepeda track" dengan hanya satu gigi serta "Sepeda gunung" yang memiliki 24 gigi.



Gambar: Sepeda gunung Sumber: www.2wheelbikes.com



Transportasi Ramah Lingkungan



33



2. Sepeda sebagai alat transportasi dan rekreasi



Gambar: Sepeda sebagai alat transportasi dan rekreasi Sumber: www.cache.daylife.com



Sebagai alat transportasi, sepeda memang dirancang untuk membawa barang. Sepeda pada awalnya dirancang untuk menunjang mobilitas manusia, agar dengan energi yang relatif kecil dapat mencapai jarak yang cukup jauh. Kapasitas sepeda dalam mengangkut barang sangat terbatas. Bila dibandingkan dengan manusia yang berjalan kaki pada sebuah dataran selama satu jam dapat mencapai jarak sepanjang tiga sampai dengan 4 km, maka dengan sepeda jarak tersebut dapat dicapai hanya dalam waktu sekitar 15 menit. Selain sebagai alat transportasi sepeda juga memberikan nilai rekreatif dan menunjang pergerakan fisik yang sehat. Nilai tambah sepeda sebagai alat transpor dapat digambarkan sebagai berikut: Bentuk dan ukuran yang ringkas, memungkinkan sepeda untuk disimpan dengan mudah atau diangkut dalam kendaraan (untuk dipakai jika diperlukan). Dengan teknologi konstruksi dan material (alucarbon) yang ada saat ini dimungkinkan sepeda untuk dilipat dan mempunyai massa yang ringan. a)



Teknologi freewheel pada sepeda memungkinkan sepeda dipakai dengan nyaman, sekalipun pada jalan mendaki lebih dari 10%.



b)



Pemakaian sepeda mempunyai fleksibilitas yang tinggi dalam menghadapi kemacetan lalulintas.



c)



Jangkauan jarak tempuh pemakaian sepeda relatif besar untuk suatu kawasan kota besar (4 sampai dengan 5 km per 15 menit).



d)



Nilai investasi relatif sangat kecil dibandingkan kendaraan bermotor/ sepeda motor.



34



Transportasi Ramah Lingkungan



e)



Parawatan sepeda umumnya bisa dilakukan secara mandiri.



f)



Pemakaian sepeda secara teratur memberikan sumbangan kebugaran fisik yang baik.



g)



Pemakaian sepeda memberi sumbangan untuk kebersihan udara (pengurangan pemakaian bahan bakar mineral, yang memberikan emisi buangan beracun - carbon monoksida).



h)



Sepeda, secara teknis dapat dimodifikasi dengan mudah.



3. Kelemahan sepeda kayuh Walau sepeda banyak mempunyai manfaat bagi kita semua tapi sepeda juga memiliki kelemahan. Segi kelemahan sepeda sebagai alat transportasi sendiri dapat diuraikan sebagai berikut: a)



Sepeda hanya memungkinkan bagi transportasi barang secara terbatas, sekalipun diberi tambahan konstruksi khusus (yang tidak membahayakan pengendara maupun pemakai sarana lalulintas lainnya). Gambar: Keselamatan pengendara sepeda relatif lemah dan sepeda relatif mudah dicuri. Sumber: www.cicle.org, www.skiepic.com



b)



Pengendara sepeda tidak bisa terhindar dari kondisi cuaca yang tidak menguntungkan (panas dan hujan).



c)



Keselamatan pengendara sepeda relatif lemah, bila terjadi kecelakaan dengan alat transportasi lainnya (terutama dengan perilaku berkendaraan yang buruk dari kendaraan bermotor).



d)



Sepeda relatif mudah dicuri.



e)



Bila kondisi cuaca kurang baik atau topografi jalur lintasan yang naik turun membuat pengendara mudah berkeringat, hal mana bisa mengganggu kenyamanan kerja di kantor atau di tempat lainnya.



Transportasi Ramah Lingkungan



35



Dengan adanya kelebihan dan kelemahan sepeda sebagai alat transportasi, untuk bagaimana diterapkan dan disosialisasikan di Indonesia dibutuhkan jalur khusus untuk sepeda, karena perencanaan jalur lintasan sepeda di dalam kota hendaknya bisa memenuhi kriteria atau prasyarat keselamatan atau keamanan pengendara dan juga kenyamanan berkendaraan. Bersepeda di dalam kota harus aman dan nyaman. Selebihnya merupakan usaha untuk pengembangan jalur khusus sepeda (melalui taman, kawasan pertanian/kebun, sisi sungai dan lain-lain). Ada tiga pokok penting dalam perencanaan jalur sepeda, yaitu: 1.



penetapan titik sumber asal sepeda (seperti permukiman) serta penentuan titik tujuan (seperti sekolah, pasar, perkantoran, pusat hiburan, pertokoan, pusat sarana olahraga, pusat layanan sosial, pusat pemerintahan dan lain-lain.



2.



penilaian topografi kawasan dimana lintasan akan dibangun serta hambatan lain, seperti sungai, saluran irigasi dan sebagainya.



3.



hubungan atau jaringan antar wilayah, guna pengintegrasian jaringan sepeda dikota. Secara prinsip jalur sepeda paling tidak bisa mengikuti jalan-jalan dengan aktivitas ekonomi, untuk tujuan pekerjaan ataupun jalur dengan lanskap yang indah atau untuk tujuan wisata.



Hambatan bagi jalur sepeda secara umum ada tiga klasifikasi, yaitu: 1.



hambatan yang tidak bisa diatasi (jalan tol, gunung dan bukit yang tinggi).



2.



hambatan yang "berat", seperti jalan dengan kepadatan tinggi akan kendaraan bermotor.



3.



halangan biasa, seperti tanjakan melebihi nilai 10% (sebaiknya untuk sepeda < 4%). Namun demikian saat ini dengan perkembangan teknologi sepeda, masalah tanjakan ini sebagian bisa diatasi dengan lebih mudah.



Becak Si Rodatiga yang Ramah Lingkungan Becak, cara kerja yang tidak jauh dari sepeda yaitu dengan dikayuh. Becak merupakan alat angkutan yang ramah lingkungan karena tidak



36



Transportasi Ramah Lingkungan



menyebabkan polusi udara (kecuali becak bermotor tentunya). Selain itu, becak tidak menyebabkan kebisingan dan juga dapat dijadikan sebagai obyek wisata bagi turis-turis mancanegara. Meskipun begitu, kehadiran becak di perkotaan dianggap mengganggu lalu lintas karena kecepatannya yang lamban dibandingkan dengan mobil Gambar: Becak sebagai obyek wisata turis-turis mancanegara. maupun sepeda motor. Selain itu, ada bagi Sumber: www.image google.com yang menganggap bahwa becak tidak nyaman dilihat, mungkin karena bentuknya yang kurang modern. Satu-satunya kota di Indonesia yang secara resmi melarang keberadaan becak adalah Jakarta. Becak dilarang di Jakarta sekitar akhir dasawarsa 1980-an. Alasan resminya antara lain kala itu ialah bahwa becak adalah "eksploitasi manusia atas manusia". Penggantinya adalah, ojek, bajaj dan sepeda.



(a)



(b)



(c) Gambar: (a) becak dilarang di Jakarta, (b) ojek sepeda motor, (c) pangkalan bajaj Sumber: www.flickr.com, www.dedidwitagama.files.wordpress.com



Transportasi Ramah Lingkungan



37



Selain di Indonesia, becak juga masih dapat ditemukan di negara lainnya seperti Malaysia, Singapura, Vietnam dan Kuba. Di Singapura, becak kini hanyalah sebuah alat transportasi wisata saja. Modernisasi becak untuk meningkatkan kemampuan becak dan mendorong penggunaan kendaraan tidak bermotor di beberapa negara maju dikembangkan becak yang menggunakan gigi percepatan atau transmisi seperti yang digunakan dalam sepeda modern sehingga bisa melewati tanjakan dengan lebih mudah, desain dibuat aerodinamis serta pengemudinya berada di depan ruang penumpang.



1. Definisi becak Becak (dari bahasa Hokkien: be chia "kereta kuda") adalah suatu model transportasi beroda tiga yang umum ditemukan di Indonesia dan juga di sebagian Asia. Kapasitas normal becak adalah dua orang penumpang dan seorang pengemudi. Di Indonesia ada dua jenis becak yang lazim digunakan: Becak dengan pengemudi di Becak belakang. Jenis ini biasanya ada di Jawa. Gambar: Sumber: www.image google.com Becak dengan pengemudi di samping. Jenis ini biasanya ditemukan di Sumatra. Untuk becak jenis ini dapat dibagi lagi ke dalam dua sub-jenis, yaitu: 1.



Becak kayuh - Becak yang menggunakan sepeda sebagai kemudi.



2.



Becak bermotor/Becak mesin - Becak yang menggunakan sepeda motor sebagai penggerak.



2. Asal-usul becak Ternyata asal-usul becak dari Jepang. Munculnya kendaraan yang ditarik dengan tenaga manusia itu, untuk pertama kalinya hanya kebetulan saja. Tahun 1869, seorang pria Amerika yang menjabat pembantu di Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jepang, berjalan-jalan menikmati



38



Transportasi Ramah Lingkungan



pemandangan Kota Yokohama. Suatu saat ia berpikir, bagaimana cara istrinya yang kakinya cacat bisa ikut berjalan-jalan? Tentu diperlukan sebuah kendaraan. Kendaraan itu, pikirnya, tidak usah ditarik kuda karena hanya untuk satu penumpang saja. Kemudian ia mulai menggambar kereta kecil tanpa atap di atas secarik kertas. Orang-orang Jepang yang melihat kendaraan pribadi yang ditarik manusia itu, menamakannya "Jinrikisha". Penarik jinrikisha biasanya diberi upah tiap minggu. Lama-lama, jinrikisha menarik perhatian masyarakat Jepang, khususnya para bangsawan. Pada tahun 1800-an, jinrikisha akhirnya sampai ke telinga masyarakat di Cina. Hingga dalam waktu singkat, jinrikisha dikenal sebagai kendaraan pribadi kaum bangsawan dan kendaraan umum. Kendaraan ini diberi nama rickshaw. Sementara penghelanya disebut hiki. Tapi, lama-lama para pemerhati kemanusiaan di Cina iba melihat para hiki yang kerja bagaikan kuda itu. Jadi mulai 1870, rickshaw dilarang beroperasi di seluruh jalanjalan di negeri Cina. Sementara jinrikisha di Jepang, sebelumnya sudah lama dilarang.



Gambar: Jinrikisha Sumber: www.placemaking.files.wordpress.com, www.traveljapanblog.com



Diilhami jinrikisha dan rickshaw, tiba-tiba saja sekira tahun 1941 untuk pertama kalinya di kota-kota besar di Indonesia muncul becak. Berbeda dengan jinrikisha dan rickshaw yang beroda dua dengan ban mati, becak sudah lebih modern. Rodanya tiga dan menggunakan ban angin, mengemudikannya dikayuh dengan kedua kaki.



Transportasi Ramah Lingkungan



39



Perkembangan Alat Transportasi Modern yang Ramah Lingkungan



6



Menurut Internatonal Standard (ISO 8713:2002)Mobil Listrik dikenal dalam istilah Electric road vehicles yang di Amerika dikembangkan menjadi dua (2) jenis, diantaranya:



1. Zero Emission Vehicles (ZEV) Mobil listrik yang di kategorikan menjadi Zero Emission Vehicles adalah Mobil Batterai (Battery Operate) dan Mobil Fuel cell.



2. Low Emission Vehicles (LEV) Sedangkan yang dikategorikan menjadi LEV adalah mobil yang sistem penggeraknya memadukan antara convensional engine dengan motor listrik (mobil Hybride). Berbagai teknologi yang berkembang terkait dengan mobil listrik ini, dapat diuraikan secara singkat sebagai berikut:



Mobil Listrik "Batterai Operate"



Gambar: Mobil ZEV Sumber: www.pumpngo.files.wordpress.com



Gambar: Mobil LEV Sumber: www.farm1.static.flickr.com



Mobil listrik jenis ini mengandalkan baterai sebagai sumber energi untuk menggerakkan kendaraan. Bagian yang sangat penting pada mobil listrik jenis ini adalah: 1.



Motor listrik.



2.



Baterai (AKI).



40



Transportasi Ramah Lingkungan



3.



Charger (Alat pengisian ulang energi listrik pada AKI).



4.



Sistem Kondali (Controller).



5.



Managemen Energi (EMS) atau Energy Managemen System.



Mobil Hybrid Teknologi Mobil hybrid yang dipopulerkan oleh perusahaan kendaraan terkemuka ini, Sebagai solusi menghemat BBM dan mengatasi pencemaran lingkungan. Cara kerja mesin listrik dengan prinsip regenerative (isi ulang atau recharging saat kendaraan sedang beroperasi) pada mesin hybrid, berbeda dengan mobil tenaga listrik penuh. Mobil tersebut tidak bisa mengisi ulang listriknya. Bila listriknya habis, Batterai atau aki harus di-charge secara khusus dengan waktu 8 hingga 12 jam (untuk teknologi charger on board). Khusus mesin hybrid, mesin listriknya bisa mengisi ulang ke aki dengan memanfaatkan kinetic energy saat mengerem (regenerative breaking). Bahkan sebagian energi mesin dari mesin bensin/solar/bio fuel saat berjalan listriknya bisa disalurkan untuk mengisi batterai/aki. Dengan sistem operasi seperti ini maka akan terjadi penghematan BBM.



Gambar: Mobil hybrid Sumber: www.mobilku.com, www.blogs.edmunds.com



Di Kota Tokyo Jepang, truk dan bus sudah banyak yang memakai tenaga mesin system hybrid karena dinilai amat efisien/hemat BBM dan mengurangi polusi. Jenis mesin hybrid secara umum ada yang memakai sistem paralel dan sistem seri, namun yang paling umum adalah paralel. Mesin listrik pada kendaran hybrid sebenarnya hanyalah sebagai penunjang atau bisa disebut booster. Pada mesin utama yang memakai bensin ataupun solar. Mesin listrik yang kecil pada kendaraan jenis hybrid tak akan kuat menjalankan mobil secara normal. Perkembangan teknologi mesin hybrid memang kini semakin pesat. Begitu pula dalam pengisian ulang listriknya yang semakin canggih, cepat, dan tenaga mesin listriknya semakin besar. Transportasi Ramah Lingkungan



41



Mobil Surya "Solar Car"



Gambar: Mobil Surya "Solar Car" Sumber: www.s65605.gridserver.com



Mobil tenaga surya atau tenaga matahari, adalah jenis kendaraan listrik yang menggunakan tenaga matahari sebagai sumber energinya. Energi matahari ditangkap dengan menggunakan panel cell surya kemudian digunakan untuk menggerakkan motor listrik yang berfungsi untuk memutar roda. Agar dapat digunakan secara stabil maka pada mobil surya dilengkapi dengan tempat penyimpanan energy (energy storage) umumnya digunakan accu atau batterai. Dilengkapai dengan alat control pengatur kecepatan maka mobil ini dapat melaju sesuai dengan kecepatan sesuai dengan kecepatan yang dirancang. Di Indonesia berkisar 12 tahun yang lalu mobil surya telah dikembangkan oleh mahasiswa ITS Surabaya.



Gambar: Mobil tenaga surya atau tenaga matahari Sumber: www.designsigh.com, www.unisa.edu.au



'Mobil Fuel Cell' Fuel Cell adalah sebuah terobosan teknologi yang dilakukan oleh kalangan ilimuan dan industri mobil untuk mencari sumber energi alternatif



42



Transportasi Ramah Lingkungan



penggerak mesin. Dan salah satu pilihan terkuat adalah bahan bakar hidrogen, dipilihnya hidrogen karena dianggap memenuhi dua alasan utama, yakni: 1.



Karena hidrogen ramah lingkungan. Gas buang hasil pembakaran hidrogen sama sekali tidak mencemari lingkungan.



2.



Alasan kedua, karena secara alamiah hidrogen tersedia dalam jumlah besar hingga bisa dimanfaatkan dari generasi ke generasi. Hidrogen secara ekonomis dapat diperoleh dengan murah. Siklus air juga memungkinkan hidrogen tersedia dalam jangka panjang. Hidrogen merupakan salah satu pilihan kuat sebagai bahan bakar mobil masa datang, menggantikan peran bahan bakar minyak (BBM) yang tingkat polusinya tinggi dan makin tipis ketersediaannya di alam. Hidrogen bisa diperoleh dengan cara melalui proses meng elektrolisa air. cara ini dianggap tidak mengubah keseimbangan alam, sangat sederhana, efektif dan bersih yakni: a.



Dengan teknik elektrolisa air dalam jumlah besar dengan menggunakan tenaga listrik.



b.



Caranya dua elektroda dibenamkan ke dalam bak berisi air, untuk memancing hidrogen. Ion-ion hidrogen yang bermuatan positif (kation) berkumpul di sekitar katoda negatif. Sedangkan ion-ion oksigen (anion) dikumpulkan menuju anoda positif. Dengan begitu terbentuklah hidrogen dalam bentuk gas. Setelah hidrogen dalam bentuk gas didapatkan, maka melalui teknologi pembakaran 'dingin' di dalam sebuah sel listrik, yang hasilnya berupa tenaga listrik untuk menggerakkan mobil.



Gambar: Mobil dengan menggunakan bahan bakar hidrogen Sumber: www.heatusa.com, www.partstrain.com



Transportasi Ramah Lingkungan



43



Mobil Listrik Marlip Mobil ini di Indonesia dikembangkan oleh LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia), dengan merek Marlip (Marmut Listrik LIPI). Mobil ini menggunakan sumber tenaga aki 200Ah/12V sebanyak 3 buah. Untuk perjalanan nonstop selama 8 jam, membutuhkan pengisian ulang selama 8 jam pula. Mobil ini dapat menempuh kecepatan rata-rata 40 km/jam. Mobil Marlip, terdiri dari banyak macam, seperti kereta pasien, mobil golf, kendaraan patroli polisi, hingga kendaraan perumahan untuk 2 penumpang. Saat ini sedang dikembangkan juga mobil listrik yang di beri tambahan sel surya diatapnya, untuk menambah daya jelajah mebil tersebut.



Gambar: Mobil listrik Marlip Sumber: www.gambar.iklanmax.com, www.msfotogalery.blogspot.com



Sepeda Listrik Bukan rahasia umum lagi hampir seluruh perusahaan pembuat mobil terkemuka didunia berlomba menciptakan kendaraan dengan sumber tenaga alternatif. Selain Bensin, ada Fuel Cell atau kombinasi Dry Cell dan Fossil Fuel yang biasa kita dengar dengan nama Kendaraan Hybrid. Gambar: Sepeda listrik Sebenarnya riset dan Sumber: www.g2glive.com pengembangan EV (Electric Vehicle) sebagai pengganti Bensin telah dimulai 10 tahun yang lalu, namun masih belum dapat menembus pasar mobil bensin karena harganya yang relatif mahal.



44



Transportasi Ramah Lingkungan



Dari berbagai jenis kendaraan listrik yang pernah dikembangkan, ternyata sepeda motor listriklah yang paling sukses dikembangkan dan disosialisasikan, terutama di Amerika, Eropa, Cina dan Jepang. Di negara negara tersebut, pemakaian sepeda motor listrik telah sangat meluas, mulai dari kendaraan di dalam kompleks, kendaraan kerja, sekolah, hingga instansi. Pasalnya kendaraan ini dapat menghemat biaya, lebih murah, dan ramah lingkungan serta super irit.



Gambar: Sepeda motor listrik Sumber: www.travelizmo.com



Bahkan penjualan sepeda motor listrik di negara negara tersebut di tahun-tahun sebelumnya telah menunjukkan trend yang terus meningkat. Namun motor ini sosoknya lebih pas disebut sebagai Sepeda Listrik yang memiliki Accu kering yang dapat menyimpan listrik yang dapat menggerakan dinamo yang ada di Sepeda Listrik tsb. Dengan perpaduan yang tepat teknologi elektronika yang saat ini sangat berkembang pesat maka diciptakan Sepeda Listrik dengan merk YAHONTA dan TIGER, yang kini YAHONTA dan TIGER sudah dirakit di Surabaya -Jawa Timur dengan mutu yang sangat bagus dan dengan dukungan Spare Part yang dapat diandalkan kekuatannya. Yahonta memiliki 3 type, yaitu: 1.



Yahonta FIT



2.



Yahonta NEO,



3.



Yahonta JOY



Sedangkan TIGER juga memiliki 3 type, yaitu: 1.



Tiger POWER 07



2.



TIGER ZIP F8



3.



TIGER SPEDTRIK V6



Semua itu mempunyai keistimewaan masing masing yang tidak dapat ditiru oleh Sepeda Listrik merk lain. Yang paling penting, Sepeda Listrik YAHONTA dan TIGER dijual dengan harga yang sangat ekonomis dan tetap dengan Mutu yang dapat diandalkan serta dukungan Spare Part yang terjamin tersedia lengkap.



Transportasi Ramah Lingkungan



45



Sejarah Sepeda Motor Listrik Akhir 1860: Referensi pertama tentang sepeda motor listrik dipatenkan. 1911: Menurut Popular Mechanics article sepeda motor listrik telah tersedia. 1920: Perusahaan Ransomes, pembuat forklift, meneliti penggunaan motor bertenaga listrik. 1941: Krisis bahan bakar di Eropa mendorong perusahaan Socovel dari Austrian membuat sepeda motor listrik kecil. Saat itu kendaraan yang dibuat berjumlah sekitar 400 buah. 1946: Terinspirasi oleh kelangkaan BBM dari masa Perang Dunia II, Merle Williams menciptakan kendaraan listrik pertamanya. Kemudian beliau mulai memproduksi kendaraan ini di garasi rumah dan bisnis ini terus bergulir hingga akhirnya menjadi Perusahaan dengan nama Marketeer. 1967: Sepeda motor listrik bertenaga surya pertama berhasil dibuat oleh Karl Kordesch. 1967: Sepeda motor listrik bertenaga ringan dengan nama "Papoose" dibuat oleh sebuah pabrik sepeda motor suku Indian di Springfield, Massachusetts, dibawah pengarahan Flyod Clymer. 1973: Mike Corbin membuat sepeda motor listrik pertamanya dengan rekor kecepatan 162km/jam. 1974: Corbin-Gentry Inc. memulai penjualan sepeda motor listrik secara legal. 1978: Harley Davidson MK2 bertenaga listrik dibuat oleh Transitron di Honolulu, Hawaii. 1988: Eyeball Engineering membuat sepeda motor listrik KawaSHOCKi dan produk ini menghiasi majalah-majalah utama saat itu.



46



Transportasi Ramah Lingkungan



Akhir 1990: Scott Cronk dan EMB membuat sepeda motor listrik dengan nama EMB Lectra VR24. Pelopor untuk jenis variable reluctance motors (VR) dan dijual secara resmi. 2000: Killacycle mencatat rekor 244.62 km/jam pada Woodburn Drags 2000, OR. 2004: Tanggal 24 August Honda membuat sebuah percontohan motor hibrida 50cc yang diberi nama Honda Numo. Percontohan ini membawa Honda selangkah lebih dekat kepada jenis sepeda motor hibrida yang dapat diproduksi secara massal. 2007: Killacycle membuat sebuah sepeda motor listrik bertenaga LiIon dan dengan kecepatan 250.7km/jam di Phoenix, AZ pada AHDRA 2007.



Transportasi Ramah Lingkungan



47



7



Kesimpulan



Global warming atau pemanasan global sekarang terus memburuk sebagai akibat dari gas buang dari kendaraan transportasi yang tidak ramah lingkungan. Kendaraan bermotor juga penyumbang polusi udara dan polusi air yang mempunyai banyak dampak negatif bagi lingkungan, kesehatan, ekonomi, serta pemerintah. Alternatif untuk mengurangi global warming adalah pemakaian kendaraan yang ramah lingkungan. Ada dua macam kendaraan atau transportasi yang ramah lingkungan: transportasi ramah lingkungan dengan teknologi sederhana dan transportasi ramah lingkungan dengan teknologi modern. Transportasi ramah lingkungan dengan teknologi sederhana seperti sepeda kayuh dan becak. Sepeda dan becak masih merupakan sebuah alat transportasi yang cukup handal untuk kawasan kota dan desa. Selain mempunyai nilai kesehatan pengguna, kesehatan lingkungan dan rekreatif, sepeda bisa memberi kontribusi pada permasalahan energi dan krisis ekonomi masa kini. Pilihlah sebuah alat transportasi sesuai dengan keinginanmu, hanya saja pilihlah secara bijak. Haruskah Anda membeli kendaraan pribadi atau haruskah anda memanfaatkan sebuah alat transportasi yang efektif serta efisien? Haruskah kita merusak bumi ini dengan keinginan egois anda? atau dapatkah kita lebih memerhatikan akan keselamatan bumi ini dari ancaman efek rumah kaca yang seperti virus menyebar secara perlahan bahkan cepat melebihi kendaraan yang anda naiki sekarang ini? Mari kita berpikir secara positif. Semua jenis kendaraanpada dasarnya baik untuk tujuan kita, namun apakah kita harusmengorbankan bumi ini hanya dengan tujuan peningkatan kerja kita. Pilihlah alat transportasi yang ramah



48



Transportasi Ramah Lingkungan



lingkungan. Beriritlah akan penggunaan emisi bahan bakar secara berlebihan, gunakan alat transportasi yang dapat digunakan secara damai aman dan banyak. Dengan itu pasti bisa mengurangi kemacetan, polusi berkurang sehingga efek rumah kaca dapat terhindarkan. Damailah bumi ini dengan keefektifan pemikiran yang cerdas serta efisien. Berbagai kreativitas dicurahkan untuk menghasilkan sebuah karya yang baik serta bermanfaat. Alat transportasi ramah lingkungan temanya. Alat yang bagaimanakah yang bisa kita manfaatkan agar tidak merusak lingkungan di bumi ini? Alat transportasi ramah lingkungan diciptakan. Tenaga surya, tenaga manual (manusia dan hewan), serta kendaraan yang irit akan bahan bakar sehingga mengurangi dampak akan polusi udara. Dapatkah kita menjadi seseorang yang bijak dalam memilih kendaraan, sedangkan dorongan untuk terus maju selalu membayangi imajinasi kita. Kita harus bisa!!! Demi keselamatan bumi ini serta demi anak cucu kita nantinya, agar terus bisa bernafas dengan bebas dan alami. Ingatlah kerusakan di muka bumi ini, manusialah yang melakukannya, lalu haruskah kita menjadi manusia serakah? Sedangkan alam ini tetap menyediakan yang terbaik untuk kita. Apa yang harus kita lakukan untuk alam ini, kalau bukan kesadaran pada diri ini yang dengan segera berfikir dan segera melakukan yang terbaik untuk alam ini. Pilihlah alat transportasi yang ramah pada lingkungan. Lakukan sekarang, tentukan sekarang! Demi keberlangsungan kehidupan banyak manusia. Mari kita menjadi manusia yang bermanfaat bagi alam ini,dengan demikian Tuhan akan memberikan jaminan akan keberlangsungan kehidupan kita.



Transportasi Ramah Lingkungan



49



Daftar Pustaka Barwell, Ian, et. al., 1985, Rural Transpor in Developing Countries, IT Publication. Howe, J. & Richard, P., 1984, Rural Road and Poverty Alleviation, IT Publication. Haecher, Sonya, 1986. Radverkehrs-und Beschilderings-plan Kreiss Neuss (Lalulintas Sepeda dan Rencana Pembuatan Tanda Lalulintas di Lingkungan kecamatan- Neuss,Schuermann & Klagges, Bochum. Hathway, Gordon, Low Cost Vehicles, Options for Moving People and Goods. Hudson, Mike, 1978, The Bicycle Planning Book, Open Book/Friends of the earth. Mc Cullagh, James C., 1977. Pedal Power in Work, Leisure and Transporation, Rodale Press. Replogle A. Michael, 1983. Bicycle and Public transporation, New Links to suburban Transit Market, Bicycle Federation. Sulivan, W. L., 1983, The Cart Book: Wih Plans and Projects, Tab Books Ich. Watson, R. dan Gray M., 1978, Penguin Book of Bicycle, Penguin Books. Whitt, R. dan Wilson, D. Gordon, 1980, Bicycling Science, MIT Press. www.2wheelbikes.com



50



Daftar Pustaka



Daftar Istilah (Glossary) Aerodinamis tenaga gas-gas atau udara yang dihasilkan darisebuah alat. Seperti kendaraan, kapal, mobil, kereta, dan pabrik. Aktivitas kegiatan atau kesibukan dari suatu hal, dapat berupa pekerjaan, pikiran,badan atau alat. Alat transportasi alat yang berhubungan dengan kegiatan mengerjakan untuk mengangkut orang atau barang. Bisa locomotiv, mobil,pesawat, dan lain-lain. Atmosfer llapisan gas yang menyelimuti planet atau bintang. Bumi dilindungioleh selubung gas yang dinamakan atmosfer. Atmosfer membentang dari permukaan bumi hingga 900 km (560mil) ke angkasa. Daur ulang proses pengulangan benda-benda, seperti kaleng, botol, dan kertas bekas menjadi benda baru. Efek rumah kaca dampak kejadian rumah kaca, yang mengandung di dalamnya penyimpanan panas untuk membuat suhu di ruangan tersebut tetap hangat. Eksploitasi sebuah pendayagunaan atau pemanfaatan terhadap suatu hal seperti suber daya alam, atau tenaga kerja. Filariasis penyakit kronis yang disebabkan oleh filaria (cacing benang putih) Habitat tempat dimana binatang atau tumbuhan hidup, seperti sebuah pohon atau danau. Hemat hal kegiatan tidak boros, hati-hati, cermat, dan teliti terhadap suatu kegiatan. Industrialisasi pengindustian; proses menjadi industri Kualitas tingkat baik atau buruknya sesuatu; kadar atau mutu.



Daftar Istilah (Glossary)



51



Makroekologi lingkungan secara garis besar (global) Ozon lapisan udara di atas atmosfer yang terbentuk dari unsur O3, berguna sebagai perisai permukaan bumi dari sengatan sinar ultra violet yang berasal dari sinar matahari. Pencegahan sistem bio informatika penanganan perubahan dengan mengadakanperingatan diri sebelum terjadi wabah. Polusi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh sampah, asap dari pabrik dan mobil, serta tumpahan minyak dari kapal atau limbah buangan hasil produksi. Preventif bersifat mencegah agar jangan terjadi. Radiasi penyinaran; pengeluaran dan penyebaran gelombang dan partikel; pancaran sinar ultra violet dan mampu menghancurkan ikatan kimia. Ramah lingkungan kenyamanan lingkungan; hal yang membuat lingkungan menjadi terhindar dari polusi. Stratosfer lapisan bumi teratas, antara 10-60 kilmeter di atas permukaan bumi. Teknologi penerapan sains untuk menemukan mesin dan berbagai benda berguna lainnya. Transportasi pengangkutan; sistem angkut. Ultraviolet lembayng ultra;bagian spektrum cahaya yang terletak melampauibagian lembayung, dibentuk oleh sinar-sinar yang bergelombang lebih pendek dari gelombang sinar violet dan tidak terlihat oleh mata. Urbanisasi perpindahan penduduk dari desa ke kota karena daya tarik kota atau tekanan penduduk di daerah pedesaan. Velocipede suatu istilah rancang bangun kendaraan dua roda.



52



Daftar Istilah (Glossary)



Indeks aerodinamis_ 38



efek samping_ 3



aktivitas_ 1, 25, 26, 36



eksploitasi_ 37



alat transportasi_ 19, 25, 28, 31, 34, 35, 36, 47



elips_ 9



alucarbon_ 34 aquifer_ 18 atap hijau_ 16 atmosfer_ 10, 5 autur_ 26 badan Kesehatan Dunia_ 7 bahan bakar fosil_ 18, 20 be chia_ 38 bionomik encephalitis_ 8 bonestaker_ 33 curah hujan_ 10, 11 daur ulang hidrologi_ 14 daur ulang_ 15 diagnostik_ 8 dinding laut_ 15 disentri_ 4 eco-roof_ 17 efek rumah kaca_ 4, 16, 47



endemik_ 7 fenomena perigee_ 9, 10 filariasis_ 8 fito plankton_ 12 fuel cell_ 42 global warming_ 2, 19, 23, 25, 47 globalisasi_ 14 green house effect_ 4 green house gases_ 4 habitat_ 14, 7 hemat energi_ 15 hiki_ 39 hybrid_ 40, 41 iklim_ 6, 11, 12, 20 industrialisasi_ 20 infeksi_ 7,13 infra merah_ 5 injeksi_ 17,18 intensitas_ 6



Indeks



53



interaksi_ 12



roda tiga_ 36



ISPA_ 7



RTRWN_ 13, 14



jasad renik_ 3



rumah kaca_ 4, 5, 16, 17, 20



jinrikhisa_ 39



sepeda_ 33, 36



knalpot_ 1,2,24



sistem Bio Informatika_ 16, 22



kolera_ 12



solar car_ 42



kualitas_ 12



sosio-budaya_ 21



land hungry_ 17



stratosfer_ 3



makroekologi_ 22



suaka alam_ 14



marlip_ 44



sustainable transport system_ 25, 27



mesin_ 32 non motorized vehicles_ 26 orbit_ 9 otonomi_ 14 ozon_ 3,5,6 pemanasan global_ 5, 6, 8, 9, 10, 12, 13, 14, 15



teknologi_ 3, 20, 26, 34 temperatur_ 6 topografi_ 35, 36 transportasi_ 24, 25, 27, 30, 31, 34 ultraviolet_ 5 urbanisasi_ 20, 21



Polusi udara_ 7, 24, 27, 28, 37



velocipede_ 31



populasi_ 12



zoo plankton_ 12



preventif_ 20 radiasi_ 5 rekreasi_ 34 rickshaw_ 39



54



Indeks