Tugas 3 Manajemen Pemasaran [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS 3 MANAJEMEN PEMASARAN NAMA : ARDY ANSYAH NIM : 043118435 MATKUL : MANAJEMEN PEMASARAN UPBJJ : MAKASSAR 1. silahkan anda jelaskan perbedaan utama antara konsep produk, konsep penjualan, dan konsep pemasaran? Perbedaan terletak pada banyak aspek, baik itu makna, pandangan, proses, kegiatan, manajemen dan aspek lainnya. Konsep penjualan menekankan pada kebutuhan penjual dan maka dari itu penjual menguasai pasar. Sementara, konsep pemasaran berkonsentrasi pada kebutuhan konsumen dan kemudian memenuhi kebutuhan tersebut. Oleh karena itu, dalam konsep pemasaran konsumen dianggap sebagai raja. a. konsep penjualan menekankan pada kebutuhan penjual yang berarti fokus untuk menjual produk semata. Konsep ini dipraktikkan secara lebih mendalam pada produkproduk yang jarang diinginkan oleh orang-orang seperti produk asuransi, ensiklopedi dan lain sebagainya. Dalam kasus ini, tujuan penjual adalah untuk menjual apa yang mereka hasilkan daripada membuat apa yang diinginkan oleh konsumen. Oleh karena itu, dibutuhkan usaha ekstra untuk mendapatkan hasil penjualan yang diinginkan. Penjual mendorong produk untuk naik ke pasaran dan dibeli oleh konsumen melalui penjualan agresif, iklan persuasif dan promosi penjualan yang luas, publisitas yang kuat dan hubungan masyarakat. Inti dari konsep penjualan adalah:   



Konsumen mempunyai kecenderungan normal untuk tidak membeli produk yang tidak penting. Konsumen dapat didorong untuk membeli lebih banyak melalui berbagai peralatan atau usaha-usaha yang mendorong pembelian. Tugas perusahaan adalah untuk mengorganisasi bagian yang sangat berorientasi pada penjualan sebagai kunci untuk menarik dan mempertahankan langganan.



b. konsep pemasaran mempunyai pedoman untuk saling memberi kepuasan baik itu bagi penjual maupun konsumen. Konsep ini percaya bahwa kunci dalam kesuksesan bisnis yang efektif adalah menciptakan, memberikan dan mengkomunikasikan nilai-nilai yang dipegang konsumen untuk memuaskan konsumen itu sendiri. Konsep pemasaran sangat berorientasi pada pasar yang didorong oleh konsumen. Dengan demikian, dikarenakan tujuannya adalah laba jangka panjang, maka bisnis



yang mengaplikasikan konsep pemasaran akan menjaga hubungan baik dengan konsumennya. Konsep pemasaran mengandung tiga dasar pokok :   



Perencanaan dan operasinya berorientasi pada kebutuhan dan keinginan pelanggan atau konsumen. Semua aktivitas pemasaran dilakukan secara terpadu (integrated marketing). Memenuhi atau mencapai tujuan perusahaan dan berusaha memberikan kepuasan semaksimal mungkin pada pelanggan.



c. Konsep produk (product concept) adalah salah satu filosofi pemasaran yang menekankan bahwa konsumen akan menyukai produk-produk yang menawarkan kualitas, kinerja, dan fitur terbaik. Oleh karena itu, perusahaan harus mencurahkan energinya untuk membuat perbaikan produk yang berkelanjutan.Istilah ini juga merujuk pada versi terperinci dari ide produk baru yang memenuhi keinginan dan kebutuhan fungsional, sosial, psikologis konsumen. Sebagai elemen bauran kreatif yang digunakan oleh pengiklan untuk mengembangkan strategi periklanan, ini adalah bundel nilai produk yang diberikan pengiklan kepada konsumen Konsep produk mengarahkan pada myopia pemasaran, atau hanya memusatkan pemikiran dan perhatiannya pada produk fisik bukan pada kebutuhan konsumen. Seperti misalnya manajemen kereta api yang berpendapat bahwa pengguna kereta api hanya menginginkan kereta api, bukannya menginginkan tranportasi, dan memandang enteng terhadap tantangan dari taksi, bus dan pesawat. Lalu super market dan jasa pengiriman barang mengasumsikan bahwa mereka telah menyediakan produk yang tepat bagi konsumen dan kemudian heran mengapa penjualan mereka cenderung tersendat. Perusahaan-perusahaan yang demikian bisa dikatakan terlalu sering melihat ke dalam cermin saat perusahaan seharusnya melihat keluar jendela Berikut perbedaan mendasar antara konsep penjualan dan pemasaran : 1. Dalam konsep penjualan, orientasi penjual adalah untuk menjaga bisnis dan produk yang dihasilkan. Sementara konsep pemasaran berorientasi pada kepuasan konsumen. 2. Konsep penjualan berusaha untuk memaksa konsumen berpikir tentang produk. Di sisi lain, konsep pemasaran akan mengarahkan produk agar dapat masuk ke dalam pikiran konsumen secara perlahan. 3. Titik awal konsep pemasaran adalah target pasar sehingga hal pertama yang dilakukan dalam konsep pemasaran adalah riset untuk mengetahui kebutuhan konsumen. Sebagai lawan dari ini, konsep penjualan membuat pabrik sebagai titik awal. Oleh karena itu, penjual akan membuat produk terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan usaha promosi. 4. Fokus utama dari konsep pemasaran adalah pada kebutuhan konsumen, konsep penjualan lebih menekankan pada produk yang sudah ada. 5. Konsep penjualan memiliki perencanaan bisnis jangka pendek dengan mengambil posisi yang baik di pasar, tetapi hanya untuk periode yang singkat. Sebaliknya, ada perencanaan matang yang berkonsentrasi pada loyalitas dalam konsep pemasaran sehingga menghasilkan stabilitas merek jangka panjang. 6. Upaya yang terlibat dalam konsep penjualan hanya mencakup promosi dan persuasi. Sementara, upaya pemasaran yang terstruktur biasa digunakan dalam konsep pemasaran.



Upaya ini mencakup berbagai strategi yang berkaitan dengan berbagai aspek yaitu produk, harga, tempat, distribusi dan promosi. 7. Dalam konsep pemasaran, harga ditentukan berdasarkan berbagai faktor yang ada di pasar, yaitu permintaan dan penawaran komoditas. Berbeda dengan konsep penjualan yang menjadikan biaya produksi sebagai dasar pembentukan harga produk. Dari penjelasan di atas, diketahui bahwa konsep pemasaran relatif lebih luas jika dibandingkan dengan konsep penjualan. Konsep pemasaran menggabungkan sejumlah kegiatan seperti mengidentifikasi kebutuhan konsumen, merancang dan mengembangkan produk sesuai keinginan konsumen, menetapkan harga serta promosi. Konsep penjualan merupakan bagian dari konsep pemasaran yang hanya terdiri dari proses produksi, promosi dan transfer kepemilikan produk. Namun, tentu saja ada produk-produk tertentu yang memang ditujukan untuk menggunakan konsep penjualan dan ada yang lebih baik menggunakan konsep pemasaran. SUMBER : https://www.jurnal.id/id/blog/kenali-perbedaan-konsep-penjualan-dan-konseppemasaran/#:~:text=Perbedaan%20Konsep%20Penjualan%20dan%20Pemasaran,Selain%20pengertian%20di&text=Dalam%20konsep%20penjualan%2C%20orientasi%20pe njual,memaksa%20konsumen%20berpikir%20tentang%20produk, https://www.ilmuekonomi-id.com/2016/10/konsep-produk-dan-konsep-produksi.html DAN https://cerdasco.com/konsep-produk/ 2. menurut anda mana yang harus diutamakan perusahaan dalam memasuki era industry 4.0? jelaskan!



Menurut saya ada beberapa hal yang harus kita utamakan dalam memasuki era industry 4.0 yaitu : 1. Peningkatan Barang dan Material Strategi pertama yang diperlukan demi menghadapi revolusi industri 4.0 adalah dengan cara peningkatan barang dan material. Teknologi internet membuat batasan-batasan antar negara seakan menghilang. Saat ini, Anda dapat membeli barang antar negara dengan mudah. Oleh karena itu, untuk menghadapi industri 4.0 perusahaan harus melakukan perbaikan pada kualitas dan kuantitas barang serta material. Selain peningkatan kualitas dan kuantitas, peningkatan dari sektor teknologi juga dibutuhkan agar dapat meningkatkan efisiensi dan kecepatan produksi. 2. Tingkatkan Kualitas SDM Untuk menghadapi revolusi industri 4.0 perusahaan mau tidak mau harus meningkatkan kualitas SDM agar dapat memenuhi standar global. Pada era digital, robot mulai menggantikan peran dan pekerjaan manusia. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena robot tidak akan bekerja dalam semua sektor.



Robot belum bisa menggantikan pekerjaan yang berhubungan dengan interaksi manusia dan pengetahuan. Robot juga memerlukan teknisi yang dapat mengatur sistem dan pengaturannya. Oleh karena itu, dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas untuk dapat mengaplikasikan dan mengontrol teknologi secara maksimal. 3. Penggunaan Internet of Things Teknologi internet terus meningkat, hampir setiap industri sudah menggunakan teknologi internet dalam kehidupan sehari-hari. Perusahaan mau tidak mau harus beradaptasi dengan teknologi internet dan diharapkan mampu menggunakan teknologi digital seperti Big Data, Autonomous Robots, Cybersecurity, Cloud, dan Augmented Reality. Perusahaan harus membangun proses IT yang pintar untuk dapat mengelola sistem yang sudah terhubung dengan koneksi internet. Selain dapat mengoptimalkan pekerjaan, teknologi internet juga akan mampu menghemat biaya produksi. 4. Membuat Aturan & Kebijakan Baru Setiap perusahaan tentu memiliki aturan dan kebijakannya masing-masing yang memiliki proses yang berbeda-beda. Penggunaan teknologi internet tentu akan membuat alur pekerjaan menjadi berbeda. Perusahaan harus membuat peraturan dan kebijakan yang sesuai dengan pengaplikasian teknologi internet. Beberapa aturan dan kebijakan yang biasanya diubah adalah kebijakan dalam suplai bahan baku, pembagian tugas kerja, dan memastikan karyawan mengerti tentang cara penggunaan teknologi yang perusahaan miliki. 5. Memperluas Networking Salah satu strategi yang perlu dilakukan untuk menghadapi revolusi industri 4.0 adalah dengan cara memperluas networking yang ada. Memiliki networking yang luas sangat diperlukan untuk membuka peluang-peluang baru. Selain memperluas networking, perusahaan juga harus meningkatkan kualitas dan layanan yang akan diberikan kepada konsumen. Jika konsumen puas dengan pelayanan dan produk Anda, bukan tidak mungkin, konsumen akan ikut mempromosikan perusahaan Anda kepada orang lain. Nah, itulah 5 strategi yang harus disiapkan dalam menghadapi revolusi industri 4.0. Jika Kita ingin membangun perusahaan manufaktur ada baiknya Kita mencarinya di kawasan industri yang memiliki fasilitas lengkap dan memiliki lokasi strategis karena dekat dengan jalur transportasi. SUMBER : https://www.knic.co.id/id/5-strategi-yang-perlu-dilakukan-demi-menghadapirevolusi-industri-4



Dan juga menurut saya hal yang diutamakan negara kita ini dalam menghadapi era industry 4.0 yaitu : Pertama, mendorong agar angkatan kerja di Indonesia terus meningkatkan kemampuan dan keterampilannya, terutama dalam menggunakan teknologi internet of things atau mengintegrasikan kemampuan internet dengan lini produksi di industri. Kedua, pemanfaatan teknologi digital untuk memacu produktivitas dan daya saing bagi industri kecil dan menengah (IKM) agar mampu menembus pasar ekspor melalui program E-smart IKM. Ketiga, pemanfaatan teknologi digital yang lebih optimal dalam perindustrian nasional seperti Big Data, Autonomous Robots, Cybersecurity, Cloud, dan Augmented Reality. Keempat, mendorong inovasi teknologi melalui pengembangan start up dengan memfasilitasi inkubasi bisnis agar lebih banyak wirausaha berbasis teknologi di wilayah Indonesia. Referensi "Making Indonesia 4.0, Fokus 5 Industri Apa Saja.", https:// economy.okezone.com/ read/2018/04/04/320/1881885/ making-indonesia-4-0fokuspengembangan-5-industri-apasaja, diakses 3 Mei 2018. "Making Indonesia 4.0: Strategi RI Masuki Revolusi Industri K-4.", http://www.kemenperin. go.id/artikel/18967/MakingIndonesia-4.0:-Strategi-RIMasuki-Revolusi-Industri-Ke-4, diakses 3 Mei 2018. “Menuju Revolusi Industri 4.0 Jokowi Diminta Bentuk Badan Riset Nasional”, Kompas, 29 April 2018, hal 3. "Pemerintah Luncurkan Making 3932.", https://ekon.go.id/ 23 Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi tulisan ini tanpa izin penerbit. Info Singkat © 2009, Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI http://puslit.dpr.go.id ISSN 2088-2351 berita/view/pemerintahluncurkan-making.3932.html, diakses 3 Mei 2018. “Pemerintah RI dan Ceko sepakat tingkatkan Investasi Industri Dua Kali Lipat”, Tribun Bisnis, 3 Mei 2018 hal 8. "Revolusi Industri 4.0", http:// id.beritasatu.com/home/ revolusi-industri-40/145390, diakses 3 Mei 2018. "Revolusi 4.0, Catatan Dari ISSA ICT 2018", http://id.beritasatu.com/ home/revolusi-40-catatan-dariissa-ict-2018/174772, diakses 8 Mei 2018.