Tugas Evaluasi Pembelajaran Penjas [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN HASIL OBSERVASI EVALUASI PENJASORKES DI SMP N 1 MLATI



Dosen Pengampu : Drs. Ngatman, M.Pd



Disusun oleh : 1. Fahrurrozi



17601244050



2. Yogi Imam H



17601244051



3. Rizka Prihandana N



17601244052



4. Dwiky Redha K



17601244053



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2019



KATA PENGANTAR



Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Hasil Observasi “Evaluasi Penjasorkes di SMP N 1 Mlati’ ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami mohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.



Yogyakarta, 18 Februari 2019



Penyusun



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Observasi Proses belajar-mengajar merupakan rangkaian kegiatan mulai dari merencanakan, melaksanakan sampai dengan evaluasi serta menyelenggarakan tindak lanjut dalam kegiatan belajar-mengajar. Keberhasilan guru Pendidikan Jasmani dalam tugas mengajar, dapat dilihat dari hasil belajar yang dicapai oleh muridnya. Untuk mengetahui hasil yang dicapai tersebut, guru perlu melakukan suatu kegiatan evaluasi terhadap kegiatan belajar siswa. Evaluasi merupakan kegiatan pembelajaran yang meliputi evaluasi proses dan hasil belajar. Hasil kegiatan evaluasi tersebut akan memberikan gambaran kepada guru dalam menyususn program berikutnya. Evaluasi pendidikan dan pengajaran adalah proses kegiatan untuk mendapatkan informasi data mengenai hasil belajar mengajar yang dialami siswa dan mengolah atau mengolah atau menafsirkannya menjadi nilai berupa data kualitatif atau kuantitatif sesuai dengan standar tertentu. Evaluasi yang dilakukan oleh pendidik ini dapat berupa evaluasi hasil belajar dan evaluasi pembelajaran.



B. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Tempat



: SMP N 1 Mlati



Hari/Tanggal : Selasa, 12 Februari 2019 Waktu



: 08:00 - selesai



C. Rumusan Masalah Dalam laporan observasi kami akan membahas beberapa masalah terkait program evaluasi pada mata pelajaran penjas yang ada di SMP N 1 Mlati.



D. Tujuan Observasi Laporan observasi ini disusun selain untuk memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan bertujuan untuk mengetahui sistem penilaian dan evaluasi dari guru penjas di SMP N 1 Mlati.



BAB II PELAKSANAAN OBSERVASI



A. Lokasi dan Waktu Observasi 1. Lokasi Observasi Lokasi observasinya dilakukan di SMP N 1 MLATI, yang berlokasi di Sanggrahan, Tirtoadi, Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. 2. Pelaksanaan Observasi Kami telah melaksanakan observasi selama satu kali dengan waktu yang digunakan yaitu : Hari Selasa, 12 Februari 2019 1) Perkenalan dan meminta izin untuk melakukan observasi 2) Menyerahkan surat pengantar kepada Kepala Sekolah. 3) Melakukan serangkaian wawancara dengan guru penjas SMP N 1 Mlati.



B. Subyek Observasi Subyek observasi yang kami pilih untuk narasumber observasi yaitu guru penjas SMP N 1 Mlati, yaitu Bapak Subaryanto S.Pd.



C. Teknik Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data dengan cara melakukan wawancara yang melibatkan guru penjas SMP N 1 MLATI, yaitu Bapak Subaryanto S.Pd.



BAB III HASIL OBSERVASI



A. Hasil wawancara dengan guru penjas Nama Narasumber : Bapak Subaryanto S.Pd. Jabatan : Guru Penjasorkes



1. Apa dasar penentuan kriteria ketuntasan minimal (KKM) mata pelajaran penjasorkes di sekolah tersebut ? Dalam menentukan dasar kriteria ketuntasan KKM mata pelajaran penjasorkes di SMP N 1 Mlati, dibagi menjadi 2 jenis yaitu : KKM sekolah dan KKM mata pelajaran. Ketentuan minimal KKM sekolah itu ditentukan sesuai kurikulum yang digunakan sekolah, yaitu nilai minimal mata pelajaran penjasnya 70, sedangkan KKM mata pelajaran, disepakati untuk mata pelajaran khusus PJOK nilainya 75.



2. Apakah sistem penilaian yang dipergunakan untuk mata pelajaran penjasorkes disekolah tersebut ? Sistem penilaian yang dilakukan guru penjas di SMP N 1 Mlati mengacu pada penilaian kurikulum K13, yaitu ada 3 : penilaian sikap, penilaian pengetahuan dan penilaian ketrampilan.



3.



Apakah bapak dalam memberikan nilai raport mapel penjasorkes peserta didik mempertimbangkan 4 domain (kognitif, psikomotor, afektif, dan fisik) jika mempertimbangkan 4 domain tersebut, berapa prosentasenya? Dalam memberikan nilai raport penjasorkes guru penjas di SMP N 1 Mlati mempertimbangkan 4 domain (kognitif, psikomotor, afektif, dan fisik) tetapi lebih menekankan pada aspek psikomotor dan fisik. Untuk aspek kognitif dan Afektifnya memiliki prosentase yang lebih sedikit di bandingkan aspek psikomotor dan Fisik.



4. Apakah dalam menilai kemampuan peserta didik selalu menggunakan rubrik penilaian. Jika ada, apakah rubrik penilaian dasar yang dipergunakan untuk menyusun rubrik penilaian tersebut?



Disampaikan bahwa dalam menilai kemampuan peserta didik selalu menggunakan penilaian yang sudah tercantum dan terdapat dalam RPP, baik itu sikap, pengetahuan maupun ketrampilan. Jadi guru penjasorkes tersebut mengacu pada RPP yang telah dibuat.



5. Apakah nilai-nilai peserta didik juga dimasukkan ke arsip sebagai bentuk pertanggungjawaban administratif. Nilai-nilai



peserta



didik



pasti



dimasukkan



ke



arsip



sebagai



bentuk



pertanggungjawaban administratif dan juga digunakan untuk memantau kemajuan peserta didik mulai dari awal sampai akhir.



6. Apakah Bapak paham tentang penilaian alternatif atau penilaian otentik (authentic assessment) Dari yang kami tanyakan mengenai pertanyaan ini tentang bagaimana penilaian alternatif atau penilaian otentik narasumber kurang begitu paham, jadi untuk sistem penilaian yang narasumber lakukan tetap mengacu pada kurikulum K13 dan tidak menggunakan suatu sistem penilaian alternatif atau penilaian lainnya.



7. Bagaimana Bapak menentukan nilai akhir mapel penjasorkes di SMP N 1 Mlati? Untuk cara menentukan nilai akhir pada mata pelajaran penjasorkes ada 2 yaitu melalui pengetahuan dan ketrampilan. Pengetahuan itu sendiri dibagi menjadi 3 yaitu lisan, tertulis dan tugas. Untuk lisan dan tugas itu masuk dalam nilai harian dan untuk tes tertulis itu ada 2 yaitu dari ulangan tengah semester (UTS) dan ulangan akhir semester (UAS). Dan untuk bobot nilai pengetahuan yang akan diakumulasikan yaitu 2 nilai harian (lisan, tugas), 1 ulangan tengah semester, 1 ualngan akhir semester kemudian dibagi 4. Untuk nilai ketrampilan yang akan diambil ada 2 yaitu praktek dan project. 8. Bagaimana langkah-langkah penilaian dan prinsip-prinsip penilaian dalam penjasorkes ?



Dalam memahami langkah-langkah penilaian, guru penjas di SMP N 1 MLATI menyesuaikan dengan ketentuan yang tercantum didalam RPP (Rencana Pelaksanaan



Pembelajaran)



yang



sudah



disusun,



sehingga



guru



harus



menguasainya. Di dalam RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) itu sendiri juga sudah tercantum prinsip-prinsip penilaian dalam penjasorkes, seperti dalam hal menentukan penilaian sikap, penilaian pengetahuan dan penilaian keterampilan, karena didalam 3 hal tersebut sudah mencakup semua prinsip penilaian dalam penjasorkes.



9. Bagaimana tingkat pengetahuan guru penjasorkes sekolah tersebut berkenaan dengan cara mencari mean (rerata) dan simpangan baku (SD)? Tingkat pengetahuan guru penjasorkes SMP N 1 Mlati berkenaan dengan cara mencari mean (rerata) dan simpangan baku sudah cukup paham, disampaikan bahwa setiap melakukan penilaian hasil akhir pasti akan menjumpai hal tersebut dan itu sudah dilakukan secara berulang-ulang.



10. Sudah pahamkah guru penjasorkes sekolah tersebut tentang sistem penilaian yang di pergunakan oleh kurikulum KTSP atau kurikulum 2013 Guru penjas SMP N 1 MLATI sudah paham tentang sistem penilaian, baik dalam menggunakan sistem penilaian yang ada di kurikulum KTSP dan kurikulum 2013. Namun kelemahan dari sistem penilaian kurikulum KTSP hanya terfokus pada penilaian keterampilan saja, tetapi penilaian sikap dan pengetahuan juga dinilai tapi tidak dicantumkan nilainya dirapot. Sedangkan sistem penilaian kurikulum 2013 mencakup semua 3 hal penting yaitu : penilaian sikap, penilaian pengetahuan dan penilian keterampilan, karena tidak terfokus pada satu penilaian saja. Dan guru penjas SMP N 1 MLATI lebih condong ke kurikulum 2013 dalam sistem penilaiannya.



BAB IV PENUTUP



A. Kesimpulan Evaluasi pembelajaran adalah proses untuk menentukan nilai pembelajaran yang dilaksanakan, dengan melalui kegiatan pengukuran dan penilaian pembealajaran. Pengukuran yang dimaksud di sini adalah proses membandingkan tingkat keberhasilan pembelajaran dengan ukuran keberhasilan pembelajaran yang telah ditentukan secara kuantitatif, sedangkan penilaian yang dimaksud di sini adalah proses pembuatan keputusan nilai keberhasilan pembelajaran secara kualitatif. Evaluasi merupakan sarana untuk mendapatkan informasi yang diperoleh dari proses pengumpulan dan pengolahan data.



LAMPIRAN