Makalah Perencanaan Pembelajaran Penjas [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH “PERENCANAAN PEMBELAJARAN PENJAS”



Oleh: AHMAD JUNAEDI A42118052



FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI UNIVERSITAS TADULAKO 2021



KATA PENGANTAR



Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan rahmatNya sehingga makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya. Dalam makalah ini penulis membahas tentang “Perencanaan pembelajaran penjas”. Makalah ini dibuat dengan bantuan dari berbagai pihak untuk menyelesaikan tugas mata kuliah selama mengerjakan karya ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.  Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan pada makalah ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini mendapat respon yang baik dari pembaca dan dapat memberikan manfaat yang besar. 



2



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakan 1.2 Rumusan masalah 1.3 Tujuan penulisan BAB II PEMBAHASAN 2.1 Hakekat perencanaan pembelajaran penjas 2.2 Tujuan perencanaan pembelajaran penjas 2.3 Manfaat perencanaan pembelajaran penjas 2.4 Tahap -tahap dalam perencanaan pembelajaran penjas BAB III PENUTUP Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA



3



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Agar proses pembelajaran dapat terkonsepsikan dengan baik, maka seorang guru dituntut untuk mampu menyusun dan merumuskan tujuan pembelajaran secara jelas dan tegas. Kendati demikian, dalam kenyataan di lapangan saat ini, tampaknya kita masih dapat menemukan permasalahan yang dihadapi para guru (calon guru) dalam merumuskan tujuan pembelajaran yang hendak dilakukannya, yang berujung pada inefektivitas dan inefesiensi pembelajaran. Kegiatan menyusun rencana pembelajaran merupakan salah satu tugas penting guru dalam memproses pembelajaran siswa. Dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional yang dituangkan dalam Permendiknas RI No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses disebutkan bahwa salah satu komponen dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yaitu adanya tujuan pembelajaran yang di dalamnya menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa sesuai dengan kompetensi dasar. Oleh karena itu, melalui tulisan sederhana ini akan dikemukakan secara singkat tentang apa dan bagaimana merumuskan tujuan pembelajaran, dalam perspektif teoritis. Dengan harapan dapat memberikan pemahaman kepada para guru dan calon guru agar dapat merumuskan tujuan pembelajaran secara tegas dan jelas, sehingga dapat melaksanakan pembelajaran yang benarbenar terfokus pada tujuan yang telah dirumuskannya.



4



1.2 Rumusan Masalah 1. Apa hakekat perencanaan pembelajaran penjas.? 2. Apa tujuan perencanaan pembelajaran penjas.? 3. Apa manfaat perencanaan pembelajaran penjas.? 1.3 Tujuan penulisan 1. Untuk menetahui hakekat perencanaan pembelajaran penjas 2. Memahami tujuan perencanaan pembelajaran penjas 3. memahami manfaat perencanaan pembelajaran penjas



5



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Hakekat perencanaan pembelajaran penjas Dalam sebuah proses pembelajaran perlu ditetapkan terlebih dahulu suatu perencanaan yang matang agar tercipta suatu hasil belajar yang optimal terhadap peserta didik. Perencanaan merupakan petetapan suatu tujuan, memilih kegiatan untuk tercapainya tujuan tersebut dan mengalokasikan sumber-sumber pada setiap kegiatan. Terutama tujuannya dalam bidang keolahragaan atau pendidikan jasmani terhadap peserta didik dalam peningkatan kualitas fisik, mental, spiritual dan pengetahuan mengenai bidang tersebut, sesuai dengan pengertian pendidikan jasmani adalah suatu proses pembelajaran yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup aktif, dan sikap sportif melalui kegiatan jasmani. Mengingat begitu pentingnya suatu perencanaan sebelum proses pembelajaran dilakukan, maka seorang guru disarankan membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Rencana pelaksanaan pembelajaran adalah perencanaan jangka pendek untuk memperkirakan atau memproyeksikan hal-hal yang akan dilakukan dalam pembelajaran. RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai kompetensi dasar (KD). Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkebangan fisik serta fsikologis peserta didik.



6



2.2 Tujuan perencanaan pembelajaran penjas Merujuk pada tulisan Hamzah B. Uno (2008) berikut ini dikemukakan beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli. Robert F. Mager mengemukakan bahwa tujuan pembelajaran adalah perilaku yang hendak dicapai atau yang dapat dikerjakan oleh siswa pada kondisi dan tingkat kompetensi tertentu. Kemp dan David E. Kapel menyebutkan bahwa tujuan pembelajaran suatu pernyataan yang spesifik yang dinyatakan dalam perilaku atau penampilan yang diwujudkan dalam bentuk tulisan untuk menggambarkan hasil belajar yang diharapkan. Henry Ellington bahwa tujuan pembelajaran adalah pernyataan yang diharapkan dapat dicapai sebagai hasil belajar. Oemar Hamalik (2005) menyebutkan bahwa tujuan pembelajaran adalah suatu deskripsi mengenai tingkah laku yang diharapkan tercapai oleh siswa setelah berlangsung pembelajaran. Sementara itu, menurut Standar Proses pada Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007, tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajara yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar. Ini berarti kemampuan yang dirumuskan dalam tujuan pembelajaran mencakup kemampuan yang akan dicapai siswa selama proses belajar dan hasil akhir belajar pada suatu KD. Upaya merumuskan tujuan pembelajaran dapat memberikan manfaat tertentu, baik bagi guru maupun siswa. Nana Syaodih Sukmadinata (2002) mengidentifikasi 4 (empat) manfaat dari tujuan pembelajaran, yaitu: (1) memudahkan dalam mengkomunikasikan maksud kegiatan belajar mengajar kepada siswa, sehingga siswa dapat melakukan perbuatan belajarnya secara lebih mandiri; (2) memudahkan guru memilih dan menyusun bahan ajar; (3) membantu memudahkan guru menentukan kegiatan belajar dan media pembelajaran; (4) memudahkan guru mengadakan penilaian. Dalam Permendiknas RI No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses disebutkan bahwa tujuan pembelajaran memberikan petunjuk untuk memilih isi mata pelajaran, menata urutan topik-topik, mengalokasikan waktu, petunjuk dalam memilih alat-alat bantu pengajaran dan prosedur pengajaran, serta menyediakan ukuran (standar) untuk mengukur prestasi belajar siswa. Sementara itu, Fitriana Elitawati (2002) menginformasikan hasil studi tentang manfaat tujuan dalam proses belajar mengajar bahwa perlakuan yang berupa pemberian informasi secara jelas mengenai tujuan pembelajaran khusus kepada siswa pada awal kegiatan proses belajar7



mengajar, ternyata dapat meningkatkan efektifitas belajar siswa. Memperhatikan penjelasan di atas, tampak



bahwa tujuan pembelajaran merupakan salah satu komponen penting dalam



pembelajaran, yang di dalamnya dapat menentukan mutu dan tingkat efektivitas pembelajaran. 2.3 Manfaat perencanaan pembelajaran penjas Adapun manfaat perencanaan pembelajaran antara lain: 1. Sebagai petunjuk atau arah dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran; 2. Sebagai pola dasar dalam mengatus tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang terlibat dalam proses pembelajaran; 3. Sebagai alat ukur keefektifan kegiatan pembelajaran; 4. Sebagai bahan dasar penyusunan data untuk memperoleh keseimbangan kerja; 5. Untuk penghematan waktu, tenaga, biaya, alat, dsb. 6. Perencanaan pengajaran mempunyai beberapa faktor yang mendukung tujuan pembelajaran tercapai misalnya : 1) Persiapan sebelum mengajar 2) Situasi ruangan dan letak sekolah dari jangkauan kendaraan umum Tingkat intelegensi siswa 3)



Materi pelajaran yang akan disampaikan



8



2.4 Tahap - tahap dalam perencanaan pembelajaran penjas Adapun Tahap - tahap yang terdapat dalam perencanaan pembelajaran penjas  1. Pendekatan tuntutan social Tuntutan social diartikan sebagai kumpulan tuntutan umum untuk memperoleh pendidikan. Ada beberapa kritik terhadap pendekatan ini: 1) Pendekatan ini mengabaikan masalah alokasi sumber nasional dan menganggap bahwa tidak menjadi persoalan berapa banyak sumber itu dialokasikan kesektor pendidikan 2)  Tidak mempedulikan apakah tenaga kerja terdahulu banyak atau terlalu sedikit 3)  Pendidikan menjadi suatu bentuk investasi modal yang kurang produktif 4)  Menurunnya kualitas guru dan wibawa mereka secara drastic 2.  Pendekatan tenaga kerja Pendekatan tenaga kerja melalui pendidikan merupakan syarat penting dalam investasi strategis terhadap pembangunan nasional, namun dalam pelaksanaannya terdapat kelemahan: 1) Hannya mampu memberi bimbingan yang terbatas kepada para perencana 2)  Klasifikasi pekerjaan dan perbandingan tenaga kerja antara profesi kurang sesuai dengan kebutuhan nyata 3)  Mengingat cepatnya perubahan teknologi yang sekaligus menuntut kualifikasi tenaga yang berbeda-beda, sehingga tidak mungkin mengadakan estimasi yang akurat tentang kualifikasi tenaga kerja pada masa akan datang 4) Tenaga kerja terjerat dalam pola pikir yang sempit karna asumsi bahwa ekonomi menciptakan kebutuhan tenaga kerja sedangkan pendidikan bersifat pasif mengikutinya 3. Pendekatan nilai imbalan Pendekatan ini mengatasi alokasi sumber dana nasional yang terjadi pada pendekatan social dan tenaga kerja. Masalah ini diatasi dengan mencari keseimbangan antara keuntungan dan kerugian dari alternative yang dipilih. Mencari alternative dan mengkaji tentang biaya dan manfaat yang diperoleh kemudian memilih alternative yang dirasa paling menguntungkan. Pendekatan ini mempunyai kelemahan:



9



1) Data dasar yang akurat untuk menghitung untung rugi dalam dunia pendidikan sangat sulit, terutama yang menyangkut taksiran biaya peserta didik 2)   Sangat menghitung keuntungan yang diperoleh akibat pendidikan masa mendatang. Makin tinggi tambahan pendapat yang diperoleh dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan selama mengikuti pendidikan, maka alokasi semakin baik. Namun hal ini berakibat adanya perbedaan tingkat atau jenis pendidikan dimasa lalu dan masa mendatang 3)    Kemungkinan mereka tertarik pada analisis statistik akan mengatakan bahwa tambahan pendapatan yang diperoleh diluar factor pendidikan dapat dipisahkan melalui penelitian itu dilakukan secara benar namun belum membri kepastian yang mutlak. 



10



BAB III PENUTUP Kesimpulan Agar proses pembelajaran dapat terkonsepsikan dengan baik, maka seorang guru dituntut untuk mampu menyusun dan merumuskan tujuan pembelajaran secara jelas dan tegas. Kendati demikian, dalam kenyataan di lapangan saat ini, tampaknya kita masih dapat menemukan permasalahan yang dihadapi para guru (calon guru) dalam merumuskan tujuan pembelajaran yang hendak dilakukannya, yang berujung pada inefektivitas dan inefesiensi pembelajaran. Oleh karena itu, melalui tulisan sederhana ini akan dikemukakan secara singkat tentang apa dan bagaimana merumuskan tujuan pembelajaran, dalam perspektif teoritis. Dengan harapan dapat memberikan pemahaman kepada para guru dan calon guru agar dapat merumuskan tujuan pembelajaran secara tegas dan jelas, sehingga dapat melaksanakan pembelajaran yang benarbenar terfokus pada tujuan yang telah dirumuskannya.Pada saat pembuatan makalah penulis menyadari bahwa banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu penulis harapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan diatas.



Saran Demikianlah makalah ini penulis buat, untuk meyempurnakan makalah yang sederhana ini penulis sangat mengharapkan saran dan krtik dari pembaca agar tersempurnanya makalah ini. Akhir



kata Semoga



makalahi



ini dapat



bermanfaat



untuk penulis sendiri. Terimakasih



11



untuk



pemabaca



khususnya



DAFTAR PUSTAKA Harjanto, (2008), Perencanaan Pengajaran, Jakarta : Rineka Cipta Http://Defenisi-Perencanaan-Pengajaran-Menurut-Para-Ahli.htm Http://Manfaat-Perencanaa-Pengajaran-Ipank-Review-blog.htm  Mulyasa, (2009), Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah, Bumi Aksara, Jakarta. Riyanto, M.Pd, Yatim (2009), Paradigma Baru Pembelajaran Sebagai Referensi Bagi Pendidik Dalam Implementasi Pembelajaran Yang Efektif dan Berkualitas, Kencana, Jakarta. Suparman, Atwi (1994), Desain Instruksional, PAU-PPAI, Jakarta. Tim Pengkaji, (2004), Pedoman Umum Pengembangan Silabus, Balai Pelatihan Guru (BPG), Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat. Zamroni, Dr (2004), Kurikulum Berbasis Kompetensi Sekolah Menengah Atas (SMA) Pedoman Pemilihan Buku, Departemen Pendidikan Nasional. Zamroni, Dr (2004), Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Departemen Pendidikan Nasional.



12