Tugas Individu Tutorial - Andi Nabila Abdi Patu - J011201056 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BLOK STUDY SKILL, IT DAN MPI



LAPORAN TUTORIAL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) Modul 1 FKG UNHAS PILIHAN MASA DEPAN TERBAIK



KELOMPOK 6 ANDI NABILA ABDI PATU J011201056



FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2020



BAB I



PENDAHULUAN



A.



Latar belakang Pada era Revolusi Industri 4.0, semua telah dituntut agar dapat b erpikiran kritis, kreatif dan inovatif. Hal ini agar memudahkan orang oran g terkhususnya peserta didik beradaptasi dengan perkembangan zaman y ang hingga sekarang masih berkembang terus menerus. Peserta didik aka n menjadi agen perubahan sehingga sangat perlu untuk memperhatikan d an membekali strategi pembelajaran dan sistem pembelajaran yang tepat dengan perkembangan zaman yang semakin pesat. Maka dari iti, dunia p endidikan memegang peranan yang sangat penting. Di era globalisasi ini, tentu sangat penting untuk memiliki pola p ikir yang mampu berkembang dan sistematis serta dapat menelusuri, men ganalisis, dan membangun pemikirannya sendiri. Hal ini tentunya tidak d apat dicapai dengan mudah. Maka dari itu satuan Pendidikan perlu meme rhatikan dengan sebaik-baiknya agar terwujudnya tujuan tersebut. Sangat diperlukan sistem pendidikan yang memfasilitas peserta didik untuk men gembangkan pola pikir, karakter dan skill, terutama dalam menghadapi s uatu masalah serta memikirkan secara kritis mengenai penyelesaiannya. Mayoritas satuan pendidikan menggunakan sistem Pendidikan T CL yang memiliki kepanjangan Teacher Centered Learning. Di Indonesi a, sistem pembelajaran yang digunakan hampir semua sekolah masih bers ifat satu arah, karena yang ingin dicapai adalah bagaimana guru bisa men



1



gajar dengan baik sehingga yang terjadi hanya proses transfer pengetahua n.1 Hal ini akan menjadikan peserta didik berperan pasif. Peserta didik hanya akan bergantung pada dosen atau guru sebag ai sumber pengetahuan. Tidak hanya itu, penerapan sistem ini membuat p eserta didik bosan dan jenuh karena mereka hanya menerima informasi s ehingga membuat motivasi peserta didik menurun. Peserta didik juga tida k dapat berbuat banyak karena mereka hanya berperan sebagai “receiver” sehingga kreatifitasnya juga menurun dan pola pikir tidak berkembang. Tidak hanya TCL, ada juga beberapa yang menerapkan SCL yai tu Student Centered Learning yang sangat penting untuk dapat beradaptas i di era ini. Berbagai karakteristik pada pendekatan SCL didesain untuk mendorong kegiatan pembelajaran yang membuat peserta didik berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran, mendorong kemandirian dalam belaja r, aktivitas pendidikan disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik, serta mengembangkan berbagai kompetensi lainnya seperti pemecahan masala h, berpikir kritis, dan kemampuan berkolaborasi yang sesuai dengan berb agai keterampilan di abad ke-21.2



B. Scenario Sejak tahun 2008, Fakultas Kedokteran Gigi Unhas telah mengim plementasikan pergeseran konsep pendidikan dari Teacher Center Learnin g (TCL) ke Student Center Learning (SCL) dengan menerapkan Problem Based Learning (PBL) sebagai sistem pembelajaran. Sistem pembelajaran ini menuntut perubahan cara pandang baik pada dosen maupun mahasiswa dalam konsep belajar. Dalam pelaksanaannya, selain metode diskusi tutoti al PBL, terdapat berbagai metode pembelajaran lainnya dengan karakterist ik dan strategi belajar masing-masing yang akan digynakan untuk mencapa i tujuan pembelajaran matakuliah. Salah satu bentuk pembelajaran aktif ma 1



Muijs, Daniel, dkk. Effevtive teaching (teori & aplikasi). (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008). Oinam DS. Student- Centered Approach to Teaching and Learning in Higher Education for Quality Enhancement. IOSR Journal of Humanities and Social Science, 22(06), 2017. hlm 27–30. 2



2



hasiswa adalah membuat karya ilmiah yang akan dipresentasikan dalam di skusi panel. C. Rumusan masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas dan skenario, permasala han yang timbul dirumuskan sebagai berikut : 1. Mengapa terjadi pergeseran dari sistem Teacher Centered Learning (T CL) ke Student Centered Learning (SCL) ? 2. Bagaimana penerapan konsep pembelajaran Student Centered Learnin g (SCL) di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin ? 3. Apa cara termudah untuk beradaptasi di sistem Student Centered Lear ning (SCL) di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin? 4. Apa strategi pembelajaran yang paling efektif di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin? D. Tujuan Berdasarkan dengan rumusan masalah yang ada, maka tujuan pem belajaran ini yaitu :



1. Untuk mengetahui mengapa pergeseran dari sistem Teacher Centered Learning (TCL) ke Student Centered Learning (SCL). 2. Mampu menerapkan konsep pembelajaran Student Centered Learnin g (SCL) di dalam perkuliahan di Fakultas Kedokteran Gigi Universita s Hasanuddin. 3. Untuk mengetahui cara termudah untuk beradaptasi di sistem Student Centered Learning (SCL) di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas H asanuddin. 4. Untuk mengetahui strategi pembelajaran yang paling efektif di Fakulta s Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin.



3



E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Pembaca Hasil makalah ini akan menambah wawasan dan pengetahuan pembaca mengenai sistem pembelajaran Student Centered Learning, Problem Based Learning, dan lain-lain. 2. Bagi Penulis Hasil makalah ini akan menambah wawasan penulis tentang sis tem pembelajaran Student Centered Learning, Problem Based Learni ng, dan lain-lain. Penulis lebih menyadari akan pentingnya menerapka n sistem pembelajaran tersebut dengan baik dan benar agar ke depann ya mendapatkan berbagai pengalaman dan pengaruh baik serta manfaa t dari penerapan sistem ini.



4



BAB II



PEMBAHASAN



A. Pergeseran TCL ke SCL 1. Pengertian Teacher Centered Learning



Teacher Centered Teaching (TCL) adalah suatu pendekatan b elajar yang prinsipnya berdasarkan penanaman pengetahuan dan keter ampilan.3 Teacher Centered Learning ialah sistem pembelajaran yang berpusat pada guru yang berperan aktif dalam mentransfer pengetahua n sedangkan peserta didik berperan pasif yang hanya menerima penget ahuan.



TCL hanya akan membuat terpuruknya kebebasan berpikir pe serta didik. Pada sistem ini, mahasiswa cenderung hanya mendengar d an mencatat apa yang telah diberikan tanpa menciptakan sikap tanggu ng jawab pada peserta didik dalam proses pembelajaran. 2. Ciri Ciri Pembelajaran TCL



a. Memakai pendekatan berpusat pada guru, yakni Pergeseran peran guru dari pembelajaran tradisional ke pembelajaran modern,. guru lah yang harus menjadi pusat dalam pembelajaran. 3



Parwati, A. Rani. Pergeseran peran guru dari pembelajaran tradisional ke pembelajaran modern, ht tp://ariraniparwati.blogspot.com/2013/03/pergeseran-peran-guru-dari-pembelajaran. html, diakses 22 September 2020



5



b. Siswa ditempatkan sebagai objek belajar. Siswa dianggap sebagai organisme yang pasif, sebagai penerima informasi yang diberikan guru.



c. Kegiatan pembelajaran terjadi pada tempat dan waktu tertentu. Si swa hanya belajar manakala ada kelas yang telah didesain sedemi kian rupa sebagai tempat belajar4 3. Pergeseran TCL dengan SCL Sistem pembelajaran SCL dapat menumbuhkan rasa tanggun g jawab dan kemandirian dalam diri peserta didik dalam menjalankan proses pembelajarannya. Sistem TCL sekarang dinilai sudah tidak ses uai dengan kemajuan jaman dan tidak cocok bagi peserta didik abad 2 1.5 Hal ini disebabkan oleh sistem pembelajaran hanya akan mengecil kan peran peserta didik dan ilmunya hanya akan sebatas pengetahuan guru serta tidak sesuai terhadap kebutuhan Pendidikan yang diharapka n di era ini Untuk mengatasi masalah tersebut, maka dibutuhkan suatu peralihan dari pembelajaran yang berpusat pada pengajar (Teacher-Ce ntered Learning) menjadi pembelajaran yang berpusat pada peserta di dik (Student-Centered Learning, SCL). Hal ini dapat diperkuat dengan penelitian yang dilakukan ole h Syafril Ramadhon dan Novi Hery Yono. Hasil penelitian menunjukk an bahwa pengimplementasian pendekatan SCL memberikan perbedaa n nilai prestasi belajar yang signifikan, baik pada aspek pengetahuan maupun keterampilan. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa pengi mplementasian pendekatan SCL telah terbukti efektif dalam menduku ng pencapaian pembelajaran peserta pelatihan survey topografi denga 4



Parwati, A. Rani. Pergeseran peran guru dari pembelajaran tradisional ke pembelajaran modern, ht tp://ariraniparwati.blogspot.com/2013/03/pergeseran-peran-guru-dari-pembelajaran. html, diakses 22 September 2020 5 Elen J, Clarebout G, Léonard R, editors, at all. Student-centred and teacher-centred learning environments: What students think. Teaching in higher education, 12(1) 2007, hlm 105–117.



6



n responden lulusan SMA dan SMK dari Kota Bandung dan Kabupate n Bandung dibandingkan dengan pendekatan TCL.6 B. Penerapan Konsep SCL 1. Definisi SCL SCL atau Student Centered Learning merupakan pendekatan dalam pembelajaran yang memfasilitasi pembelajar untuk terlibat dala m proses experiential learning. Bila pembelajar itu dapat dikategorika n ke dalam tipe-tipe activist, reflector, theorist, dan pragmatist, berarti pendekatan SCL tersebut merupakan metode yang dapat memfasilitasi pembelajar, dalam hal ini mahasiswa sehingga secara langsung ataupu n tidak, dapat terlibat dalam proses pembelajaran.7 Dengan demikian g uru bukan lagi sebagai sumber belajar utama, melainkan sebagai “mitr a belajar”.8 Landasan pemikiran dari SCL adalah teori belajar konstruk tivis.9 SCL dapat membantu peserta didik dalam mengkonstruksi pem ahamannya sendiri dari proses penelusuran dan analisis dari berbagai s umber yang peserta didik lakukan. 2. Ciri-ciri sistem pembelajaran SCL 10



a. Siswa belajar baik secara individu maupun berkelompok untuk m embangun pengetahuan. b. Guru lebih berperan sebagai FEE dan guides on the sides daripada sebagai mentor in the centered. 6



Syafril Ramadhon, Novi Hery Yono. Efektivitas pendekatan student-centered learning dalam pelatih an survey topografi di bandung. Jurnal Kewidyaiswaraan.. 2020, 5(1), hlm 34. 7



Sudjana SD. Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif. (Bandung: Production; 2005).



8



Kurdi, Fauziah Nuraini, Penerapan student centered learning dari teacher centered learning mata ajar ilmu kesehatan pada program studi penjaskes, (Forum Kependidikan volume 28 N o. 2 Maret 2009), hlm. 110 9 Peter Westwood. What teachers need to know about teaching methods. (Victoria: Acer Press Austral ia; 2008). 10 Kurdi, Fauziah Nuraini, Penerapan student centered learning dari teacher centered learning mata a jar ilmu kesehatan pada program studi penjaskes, (Forum Kependidikan volume 28 No. 2 Maret 200 9)



7



c. Siswa tidak sekedar kompeten dalam bidang ilmu, akan tetapi ko mpeten dalam belajar. d. Belajar menjadi kegiatan komunitas yang difasilitasi oleh guru, ya ng mampu mengelola pembelajarannya menjadi berorientasi pada siswa. e. Belajar lebih dimaknai sebagai belajar sepanjang hayat (lifelong l earning), suatu keterampilan yang dibutuhkan dalam kehidupan s ehari-hari.



f. Belajar termasuk memanfaatkan teknologi yang tersedia. 3. Peranan Mahasiswa dalam SCL11 Dalam proses pembelajaran ini, peserta didik memiliki peranan yang sangat penting untuk mencapai keberhasilan belajarnya : a. Mengkaji kompetensi matakuliah yang dipaparkan dosen b. Mengkaji strategi pembelajaran yang ditawarkan dosen c. Membuat rencana pembejaran untuk matakuliah yang diikuti d. Belajar secara aktif (dengan cara mendengar, membaca, menulis, diskusi dan terlibat dalam pemecahan masalah serta lebih penting lagi terlibat dalam kegiatan berpikir tingkat tinggi, seperti analisis, sintesis dan evaluasi), baik secara individu maupun kelompok 4. Peranan dosen dalam SCL12 Peran dosen dalam proses pembelajaran model SCL memiliki p eran yang penting dalam pelaksanaan model ini yang meliputi :



a. Bertindak sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran.



11



Hadi R. Dari teacher-centered learning ke student-centereded learning: perubahan metode pembel ajaran di perguruan tinggi. Insania, (Vol.12, No. 3. 2007). hlm 408-419. 12 Ramdhani, Neila, Ruh experiential learning dalam SCL, dalam http://neila.staff.ugm.ac.id/?pilih=lih at&id=10. 2009



8



b. Mengkaji kompetensi matakuliah yang perlu dikuasai mahasiswa di akhir pembelajaran. c. Merancang strategi dan lingkungan pembelajaran yang dapat men yediakan beragam pengalaman belajar yang diperlukan mahasisw a dalam rangka mencapai kompetensi yang dituntut matakuliah. d. Membantu mahasiswa mengakses informasi, menata dan mempro sesnya untuk dimanfaatkan dalam pemecahan permasalahan sehar i hari. e. Mengidentifikasi dan menentukan pola penilaian hasil belajar ma hasiswa yang relevan dengan kompetensi yang akan diukur. 5. Prinsip-prinsip SCL Dalam mengimplementasikan pendekatan SCL, terdapat empat prinsip yang harus diperhatikan, yaitu: a. Kegiatan belajar disesuaikan dengan kebutuhan personal peserta d idik;



b. Kegiatan pembelajaran dilakukan berbasis kompetensi; c. Kegiatan belajar dapat dilakukan kapan pun dan di mana pun; sert a



d. Peserta pelatihan bertanggung jawab atas kegiatan pembelajaran mereka sendiri.13 Pada prinsip pertama, setiap peserta didik memiliki kemampu an, pengetahuan dan kebutuhan Pendidikan yang berbeda sehingga me tode dan target pembelajaran sangat patut untuk disesuaikan dengan k ebutuhan setiap peserta didik. Prinsip kedua mencakup tentang kemaj uan pembelajaran ditentukan oleh penguasaan kompetensi oleh pesert 13



Liz Glowa, & Jim Goodell. Student-Centered Learning: Functional Requirements for Integrated Systems to Optimize Learning. (2016). Vienna.



9



a didik. Prinsip ketiga menjelaskan bahwa SCL ialah sistem pembelaja ran yang mendorong keterampilan belajar agar dapat belajar kapan pu n dan di mana pun. Prinsip keempat menunjukkan bahwa SCL dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kemandirian untuk keberhasil an suatu proses pembelajaran. 6. Kekurangan SCL14 a. Siswa menjadi sangat aktif, sehingga kelas menjadi gaduh b. Menuntut guru lebih ekstra mengendalikan kondisi kelas. 7. Keunggulan SCL15



a. Mahasiswa atau peserta didik akan dapat merasakan bahwa pemb elajaran menjadi miliknya sendiri karena mahasiswa diberi kesem patan yang luas untuk berpartisipasi. b. Mahasiswa memiliki motivasi yang kuat untuk mengikuti kegiata n pembelajaran. c. Tumbuhnya suasana demokratis dalam pembelajaran sehingga ak an terjadi dialog dan diskusi untuk saling belajar-membelajarkan di antara mahasiswa. d. Dapat menambah wawasan pikiran dan pengetahuan bagi dosen 8. Model pembelajaran dalam SCL16



a. Small Group Discussion Metode ini berbentuk sejenis diskusi yang aktif berisikan beberapa anggota kelompok yang saling bertukar pandangan tenta



14



Muhammad Alif Ramdhani. Perbandingan strategi pembelajaran teacher centered learning denga n student centered learning terhadap hasil belajar pada mata pelajaran tarikh siswa kelas viii smp m uhammadiyah 4 surakarta. (Surakarta:2014). Hlm iv. 15



Sudjana SD. Metode dan teknik pembelajaran partisipatif. (Bandung: Production.2005).



Ni Nyoman Rsi Respati. Student centered learning process mahasiswa manajemen faku ltas ekonomi dan bisnis universitas udayana.(Denpasar: 2018). hlm 13-18. 16



10



ng suatu topik. Setiap anggota memiliki peranannya masing masi ng. b. Role-Play & Simulation Metode ini berbentuk interaksi antara dua atau lebih mah asiswa tentang suatu topik atau kegiatan dengan menggunakan su atu model, computer dan lain lain yang telah dirancang sesuai den gan keadaan sesungguhnya. Kemudian, peserta didik tersebut aka n mempraktekkan berbagai metode yang telah disiapkan c. Discovery Learning (DL) Metode ini berbentuk pemberian tugas belajar atau peneli tian kepada mahasiswa dengan tujuan supaya mahasiswa dapat m encari sendiri dan mandiri jawaban tanpa bantuan dosen. d. Self-Directed Learning (SDL) Metode ini berbentuk pemberian tugas belajar kepada ma hasiswa, seperti tugas membaca dan membuat ringkasan. e. Cooperative Learning (CL) Metode kerja sama beberapa anggota yang memiliki tuju an yang sama saling berdiskusi, berbagi dan bersosialisasi untuk h asil yang lebih besar. f. Contextual Learning Metode ini dilakukan melalui sesi tanya jawab atau nego siasi terbuka yang tujuannya adalah untuk memunculkan motivasi, daya kritis, suasana yang kondusif, nyaman dan menyenangkan g. Problem Based Learning Model pembelajaran ini melatih dan mengembangkan ke mampuan mahasiswa untuk menyelesaikan masalah dari kehidupa n aktual mahasiswa. h. Collaborative Learning (CbL) Metode pembelajaran ini memungkinkan mahasiswa sali ng berinteraksi sesering mungkin untuk menemukan jawaban. i. Project Based Learning



11



Metode pembelajaran ini adalah memberikan tugas-tugas project yang harus diselesaikan oleh mahasiswa dengan mencari s umber pustaka sendiri. 7. Model pembelajaran SCL di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Ha sanuddin



Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin menerapkan model pembelajaran PBL. Model ini merupakan suatu metode yang di lakukan beberapa peserta didik saling berdiskusi, bertukar pandangan mengenai suatu masalah dengan tujuan mendapatkan pemecahan mas alah. Di suatu kuliah interaktif oleh drg Adam Malik Hamudeng menj elaskan mengenai model yang diterapkan tidak sepenuhnya murni mel ainkan gabungannya dengan model konvensional. Fakultas ini menera pkan metode pembelajaran berupa diskusi tutorial, penulisan karya il miah, diskusi panel, diskusi pleno dan lain lainnya untuk model pemb elajaran PBL. a. Definisi PBL Pembelajaran berbasis masalah merupakan model pembelajara n yang membantu siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelaja ran dan menekankan kepada siswa untuk menyelesaikan sebuah masalah dengan sendiri.17 Hasil pembelajaran PBL ialah peningka tan kemampuan pemecahan masalah yang dimiliki peserta didik. b. Karakteristik PBL18 1) Masalah digunakan sebagai awal pembelajaran. 2) Biasanya, masalah yang digunakan merupakan masalah dunia nyata yang disajikan secara mengambang. 17



Al-najar H editors, at all. Problem-based learning (PBL) versus lecture based learning ( LBL ): effe ct on the development of critical thinking , problem solving and self directive learning skills in nursin g students, journal of nursing & care. 8(3), 2019. 18 Amir, Taufiq. Inovasi pendidikan melalui problem based learning: bagaimana pendidik memberday akan pemelajar di era pengetahuan. (Jakarta: Prenadamedia Group, 2007).



12



3) Masalah biasanya menuntut perspektif majemuk. Solusinya menuntut siswa menggunakan dan mendapatkan konsep dari beberapa ilmu yang sebelumnya telah diajarkan atau lintas il mu ke bidang lainnya. 4) Masalah membuat siswa tertantang untuk mendapatkan pemb elajaran di ranah pembelajaran yang baru. 5) Sangat mengutamakan belajar mandiri (self directed learnin g). Memanfaatkan sumber pengetahuan yang bervariasi, tidak dari satu sumber saja. 6) Pembelajarannya kolaboratif, komunikatif, dan kooperatif. Si swa bekerja dalam kelompok, berinteraksi, saling mengajarka n (peer teaching), dan melakukan presentas Prinsip PBL c. Seven Jumps 19 The seven jumps merupakan proses tutorial diskusi kelompok kec il yang diperkenalkan pertama kali di Kanada pada akhir dekade 1 960. Kegiatan ini terdiri dari tujuh tahap, yaitu 1) Identifikasi dan klarifikasi kata-kata sulit yang ada di dalam s kenario, 2) Penentuan masalah yang disepakati bersama, 3) Brainstorming dan identifikasi area pengetahuan yang kurang, 4) Menyusun penjelasan masalah dalam bentuk penjelasan seme ntara, 5) Penentuan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, 6) Belajar mandiri, 7) Setiap anggota kelompok menjelaskan hasil belajar mandiri mereka dan saling berdiskusi C. Cara beradaptasi dengan sistem SCL



19



Hilman Syarif, Hajjul Kamil. Perbandingan efektifitas metode seven jumps dengan metode interacti ve skill station (iss) pada mahasiswa psik fk unsyiah. Idea Nursing Journal Vol. 4(2), 2013.



13



Inti dari proses adaptasi seorang pendatang baru sangat terletak pada a ktifitas komunikasi orang tersebut dengan lingkungan barunya. Tentu saja proses komunikasi tersebut melibatkan aspek kognitif, afektif, dan kompet ensi komunikasi pelaku untuk mengambil bagian dalam lingkungan baruny a.20 Selain itu, strategi agar dapat menyesuaikan diri ialah : 1. melakukan persiapan sebelumnya dan mempelajarinya 2. melakukan hal-hal yang merupakan kegemaran 3. bersikap terbuka dan fleksibel untuk dapat mengerti dan menerima bu daya dan kebiasaan di tempat yang baru. 4. membiasakan diri dengan melakukannya 21 Dapat disimpulkan agar dapat beradaptasi dengan sistem SCL, sangat perlu untuk mengetahui lebih mendalam mengenai sistem tersebut, melaku kan persiapan yang diperlukan, mengubah pola pikir untuk mengikuti peru bahan yang ada, bersikap terbuka terhadap perubahan, menerima perubaha n tersebut serta membiasakan diri tentang hal hal yang akan sering dilakuk an di SCL. Selain itu, membiasakan diri terhadap lingkungan dan memban gun komunikasi yang baik terhadap orang-orang yang berada di lingkunga n tersebut.



D. Strategi belajar paling efektif



Strategi belajar efektif yang dapat diterapkan ialah :



20



Gudykunst, William B. Communicating with strangers, (Boston: MacGraw Hill, 2005). Rahaditya Puspa Kirana. Strategi adaptasi pekerja jepang terhadap culture shock: studi kasus terha dap pekerja jepang di instansi pemerintah di surabaya. Japanology (Surabaya: vol 1(1), 2012). Hlm 1 0. 21



14



1. Mengetahui semua jadwal yang diperlukan seperti ujian dan tugas ke mudian menjadwalkan waktu-waktu yang cukup untuk mempersiapka n hal tersebut. 2. Menggunakan berbagai teknik belajar tergantung dari kebutuhannya d an mempelajarinya dalam bagian bagian yang terpisah. a. Flash card b. Belajar bersama c. Teknik pomodoro d. Spaced Repitition 3. Pola tidur yang baik, olahraga, dan menjaga Kesehatan 4. Memiliki jaringan pendukung yang kokoh, yang dapat diandalkan sela ma periode stress.22



BAB III



RINGKASAN



Alexander Fowler, Katharine Whitehurst, Yasser Al Omran editors, et all. How to study effectively. International Journal of Surgery Oncology. 2;ed31, 2017. 22



15



Teacher Centered Teaching (TCL) adalah suatu pendekatan belajar yang prinsipnya berdasarkan penanaman pengetahuan dan keterampilan 3. Sedangkan L andasan pemikiran dari SCL adalah teori belajar konstruktivis. 9 yang berarti menu ntut peserta didik untuk dapat membangun pemahamannya sendiri dari proses bel ajar mandiri dan kelompok yang dilakukannya. Sistem pembelajaran SCL dapat m enumbuhkan rasa tanggung jawab dan kemandirian dalam diri peserta didik dala m menjalankan proses pembelajarannya. Sistem TCL sekarang dinilai sudah tidak sesuai dengan kemajuan jaman dan tidak cocok bagi peserta didik abad 21. 5 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin menerapkan model pe mbelajaran PBL dari berbagai model pembelajaran SCL yaitu: Small Group Disc ussion; Role-Play & Simulation; Discovery Learning (DL); Self-Directed Learnin g (SDL); Cooperative Learning (CL); Contextual Learning; Problem Based Lear ning; Collaborative Learning (CbL); Project Based Learning. 16 Di suatu kuliah in teraktif oleh drg Adam Malik Hamudeng menjelaskan mengenai model yang diter apkan tidak sepenuhnya murni melainkan gabungannya dengan model konvension al dengan menerapkan seven jumps yaitu identifikasi dan klarifikasi kata-kata suli t yang ada di dalam scenario; penentuan masalah yang disepakati bersama; brains torming dan identifikasi area pengetahuan yang kurang; menyusun penjelasan mas alah dalam bentuk penjelasan sementara; penentuan tujuan pembelajaran yang aka n dicapai; belajar mandiri; setiap anggota kelompok menjelaskan hasil belajar ma ndiri mereka dan saling berdiskusi. 19 Cara beradaptasi untuk sistem pembelajaran SCL yaitu :melakukan persi apan sebelumnya dan mempelajarinya; melakukan hal-hal yang merupakan kegem aran; bersikap terbuka dan fleksibel untuk dapat mengerti dan menerima budaya d an kebiasaan di tempat yang baru; membiasakan diri dengan melakukannya. 21 Stra tegi yang paling efektif ialah dengan menjadwalkan, menggunakan berbagai tekni k belajar sesuai kebutuhan, pola tidur, makan dan hidup yang baik, dan membang un jejaring yang baik. 22



16



DAFTAR PUSTAKA



[1] Muijs, Daniel, et al. Effevtive teaching (teori & aplikasi). Yogyakarta: Pustaka Pelajar; 2008. [2] Oinam DS. Student- Centered Approach to Teaching and Learning in Higher E ducation for Quality Enhancement. IOSR Journal of Humanities and Social Sci ence, 22(06), 2017. hlm 27–30.



17



[3] [5] [6] [7] [8] [9] [11] [12] [13] [14] [15] [16] [17]



[18] [19] [20] [21]



[4]. Parwati, A. Rani. Pergeseran peran guru dari pembelajaran tradisional ke p embelajaran modern, http://ariraniparwati.blogspot.com/2013/03/pergeseran-pe ran-guru-dari-pembelajaran. html, diakses 22 September 2020. Elen J, Clarebout G, Léonard R, editors, at all. Student-centred and teacher-cen tred learning environments: What students think. Teaching in higher education, 12(1), 2007, hlm 105–117 Ramadhon S, Yono NH. Efektivitas pendekatan student-centered learning dala m pelatihan survey topografi di bandung. Jurnal Kewidyaiswaraan. 5(1), 2020. hlm 34. Sudjana SD. Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif. Bandung: Producti on; 2005. [10] Kurdi, Fauziah Nuraini, Penerapan student centered learning dari teacher c entered learning mata ajar ilmu kesehatan pada program studi penjaskes, Foru m Kependidikan volume 28 No. 2 Maret 2009, hlm. 110 Westwood P. What teachers need to know about teaching methods. Victoria: A cer Press Australia; 2008. Hadi R. Dari teacher-centered learning ke student-centereded learning: perubah an metode pembelajaran di perguruan tinggi. Insania, (Vol.12, No. 3. 2007). hl m 408-419. Ramdhani, Neila, Ruh experiential learning dalam SCL, dalam http://neila.staff. ugm.ac.id/?pilih=lihat&id=10. 2009 Glowa L dan Goodell J. Student-Centered Learning: Functional Requirements f or Integrated Systems to Optimize Learning. 2016. Vienna. Ramdhani MA. Perbandingan strategi pembelajaran teacher centered learning d engan student centered learning terhadap hasil belajar pada mata pelajaran tarik h siswa kelas viii smp muhammadiyah 4 surakarta. Surakarta:2014. Hlm iv. Sudjana SD. Metode dan teknik pembelajaran partisipatif. Bandung: Productio n.2005. Respati NNR. Student centered learning process mahasiswa manajemen fakulta s ekonomi dan bisnis universitas udayana. Denpasar: 2018. hlm 13-18. Al-najar H editors, at al. Problem-based learning (PBL) versus lecture based le arning ( LBL ): effect on the development of critical thinking , problem solving and self directive learning skills in nursing students. Journal of nursing & care. 8(3), 2019. Amir, Taufiq. Inovasi pendidikan melalui problem based learning: bagaimana pendidik memberdayakan pemelajar di era pengetahuan. Jakarta: Prenadamedia Group, 2007. Syarif H, Kamil H. Perbandingan efektifitas metode seven jumps dengan meto de interactive skill station (iss) pada mahasiswa psik fk unsyiah. Idea Nursing J ournal Vol. 4(2), 2013. Gudykunst, William B. Communicating with strangers, Boston: MacGraw Hill, 2005. Rahaditya Puspa Kirana. Strategi adaptasi pekerja jepang terhadap culture shoc k: studi kasus terhadap pekerja jepang di instansi pemerintah di surabaya. Japa nology. Surabaya: vol 1(1), 2012. Hlm 10.



18



[22] Fowler A, Whitehurst K, ]Al Omran Y, et al. How to study effectively. Internat ional Journal of Surgery Oncology. 2: edisi 31, 2017.



19