Tugas Kelompok 2 Tanaman Timun [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Tugas Kelompok 2 Agribisnis Tanaman Holtikultura Timun (Cucumis sativus) Dosen Pengampu : Nana Trisna mei Br kabeakan S.P., M.Si



Disusun Oleh : Alwi Yandi



2004300012



Rido Tanzila



2004300018



Diva Hafiz A Pane 2004300022 Rizki Almujib 2004300026 M. Fauzan Arthadinata 2004300037 Heru Mustafa 2004300040 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA TP. 2022-2023



Timun (Cucumis sativus) Nama pemilik



: Bapak Retno



Awal Membudidayakan : Pada Tahun 2012 Alamat



: Pasar 4 Klumpang Kebun kec. Hamparan Perak Kab. Deli Serdang



PENGANTAR Mentimun, timun, atau ketimun merupakan tumbuhan yang menghasilkan buah yang dapat dimakan. Buahnya biasanya dipanen ketika belum masak Ketimun merupakan tanaman sayuran buah yang paling banyak diminati masyarakat hampir di seluruh daerah di Indonesia.  Tanaman sayuran buah biasanya selalu tersaji dimeja-meja makan, dan cukup setia mendampingi masakan yang lain baik sebagai sayuran yang dimasak sebagai sayur, maupun disajikan sebagai lalapan pendamping lauk pauk seperti ayam goreng, ikan goreng atau yang lainnya dan tentunya tidak ketinggalan sambal pedas sebagai temannya, bahkan mentimun bisa juga disajikan sebagai penyegar pelepas dahaga jika disajikan sebagai minuman segar.  Itulah beberapa kenikmatan yang disajikan sayuran buah yang satu ini. Mentimun sebagai tanaman sayuran buah selalu ada dan hadir di setiap daerah karena memang sayuran ini banyak dibudidayakan dimasyarakat, sayuran ini dibudidayakan sebagai komoditi sayuran yang berorientasi bisnis maupun sekedar dibudidayakan secukupnya oleh masyarakat dan hanya untuk memenuhi kebutuhan sayur keluarga.  Karena memang tanaman sayuran buah ini cukup mudah dibudidayakan.  Mentimun sangat cocok dibudidayakan di tanah yang ringan (tidak terlalu basah atau mudah terendam) baik di daerah panas maupun di daerah pegunungan berhawa dingin.



1. Sejarah Singkat Mentimum adalah salah satu jenis sayur-sayuran yang dikenal di hampir setiap negara. Tanaman ini berasal dari Himalaya di Asia Utara. Saat ini, budidaya mentimum sudah meluas ke seluruh baik wilayah tropis atau subtropis. Mentimun memiliki berbagai nama daerah seperti timun (Jawa), bonteng (jawa barat), temon atau antemon (Madura), ktimun atau antimun (Bali), hantimun (lampung) dan Timon (Aceh).



2. Jenis Tanaman



Kingdom Divisi Subdivisio Kelas Ordo Famili Genus Spesies



: Plantae : Spermatophyta : Angiospermae : Ocotyledonae : Cucurbitales : Cucurbitaceae : Cucumis : Cucumis sativus L.



3. Manfaat Tanaman Timun memiliki banyak manfaat bagi kesehatan dan kecantikan karena banyak mengandung beragam vitamin seperti A, B, dan C; serta mineral, seperti magnesium, kalium, mangan, dan silika. Beberapa penelitian membuktikan timun memiliki manfaat berupa potensi antidiabetes, aktivitas antioksidan, aksi pembersihan racun dan limbah, efek menenangkan terhadap iritasi kulit, dan pencegahan sembelit. 4. Sentra Penanaman Sentral penanaman timun Sumatera Utara, Langkat, Deli serdang, Tapanuli Utara



5. Syarat Pertumbuhan 5.1 Iklim Iklim Di daerah tropis, mentimun dapat ditanam di dataran rendah sampai dataran tinggi karena daya adaptasi tanaman pada berbagai iklim cukup tinggi. Untuk pertumbuhan yang optimum diperlukan iklim kering, sinar matahari yang cukup (tidak ternaungi), temperatur 21,1-26,7 derajat C dan tidak banyak hujan. 5.2 Media Tanam Media Tanam Hampir semua jenis tanah cocok untuk ditanami mentimun. Untuk tujuan komersil, sebaiknya lahan yang dilipih adalah lahan yang subur, gembur, banyak mengandung humus, tata air baik, tanah mudah meresapkan air, pH tanah antara 6-7 5.3 Ketinggian Tempat Ketinggian Tempat Mentimun lokal lebih cocok ditanam di dataran rendah dan biasanya merupakan tanaman yang diikutkan dalam pola pergiliran tanaman. Sebaliknya, mentimun introduksi lebih baik ditanam di dataran rendah pada ketinggian 1.000-1.200 meter dpl.



6. Pedoman Budidaya 6.1 Pembibitan



1. Persyaratan Benih Memperbanyak tanaman mentimun dilakukan dengan biji. Benih dapat ditanam langsung di lubang tanam sebanyak 3 benih/lubang atau dengan sistem semai yang dapat menghemat benih. 2. Penyiapan Benih Mentimun varitas lokal dapat dibenihkan kembali dengan cara: a) Pilih buah yang matang pohon, sehat dan bentuknya sempurna. b) Belah menjadi dua, keluarkan bijianya. c) Keringkan biji sampai kadar airnya 12%. d) Pilih biji yang baik (tidak keriput) dan simpan di wadah tertutup 3. Teknik Penyemaian Benih Untuk menghemat benih sebaiknya benih disemaikan dulu di dalam polibag ukuran 8x10 cm. Sebelum disemai, benih direndam di dalam air hangat 55-60 derajat C selama 30 menit atau dibungkus dengan handuk basah selama 12 jam. Media tumbuh berupa campuran tanah halus dan pupuk kandang matang yang halus dengan perbandingan 7:3. Sebelum disemai benih dikecambahkan dulu dengan cara meletakkan benih di kain basah yang diletakkan di atas plastik, kemudian plastik dan kain itu digulung. Biarkan 12 jam dan setiap benih yang berkecambah dipindahkan ke dalam polibag sedalam 0,5-1 cm. 4. Pemeliharaan Bibit Polybag ditempatkan di bawah naungan plastik bening dan bibit disiram setiap dua kali sehari. Setelah berumur 12-20 hari atau berdaun 3-4 helai, bibit dipindahkan ke kebun. 6.2. Pengolahan lahan 1. 2. 3. 4. 5.



Pembedengan Pemberian pupuk kandang Pemelastikan bedengan Pemasangan lanjaran Pemasangan tali lanjaran



6.3. Perawatan Tanaman 1. Dilakukan pemberian pupuk pada saat di lihat kekritisan pada tanaman di lakukan pemupukan secara cair di semprotkan urea yang dilarutkan. 2. Penyiraman dilakukan seminggu 3x 6.4. Tehnik penanaman 1. Siapkan bibit yang baik dan sudah di lambakan dengan baik 2. lalu bolongin dibuat lingkaran di atas bedengan yg berplastik tadi 3. jarak lubang kedepan 2 jengkal atau setara 15 cm kesamping 25 cm 4. Gali lubang di tempat plastik yang sudah dibolongin tadi untuk menanamnya dengan kedalaman yang pas sekitar 3 - 6 cm



7. Hama dan Penyakit 7.1 Hama Ulat daun (Diaphaniaindica Sauders, family Pyralidae). Ulat (larva) D. indica berwarna hijau dengan dua garis putih disepanjang tubuhnya. Ulat ini memakan daun, batang muda, dan menggerek buah. Buah timun yang terserang hama ini terlihat berlubang dan akan mudah busuk dalam penyimpanan. 7.2 Penyakit Penyakit kresek atau bercak kering yang disebabkan ooleh cendawan Alternaria. Penyakit ini menyerang saat kelembaban tinggi, serangan akan meningkat pada musim hujan, dan lahan dengan drainase buruk dapat menyebabkan munculnya penyakit serta dapat merusak perakaranperakaran tanaman. 8. Panen 8.1 Ciri dan Umur panen Panen Buah mentimun muda lokal untuk sayuran, asinan atau acar umumnya dipetik 2-3 bulan setelah tanam, mentimun hibrida dipanen 42 hari setelah tanam Mentimun dipanen setelah matang 8.2 Cara Panen Cara Panen Buah dipanen di pagi hari sebelum jam 9.00 dengan cara memotong tangkai buah dengan pisau tajam 8.3 Periode Panen Panen Mentimun sayur dipanen 2-3 hari sekali tergantung dari varitas dan ukuran/umur buah yang dikehendaki. 9. Pasca panen 9.1 Pengumpulan Pengumpulan Buah yang baru dipetik disimpan di tempat penampungan seperti gudang atau tempat lain yang teduh dan sejuk. 9.2 Penyortian Buah busuk, rusak mekanis dan abnormal dipisahkan dari yang baik dan sempurna 9.3 Pengemasan buah dicuci dengan air mengalir atau disemprot sampai bersih dan ditiriskan. Buah dimasukkan ke dalam wadah sebaiknya berupa kotak karton atau keranjang plastik. Buah diatur rapi sedemikian rupa sehingga dapat mengurangi terjadinya pergeseran akibat pengangkutan. Di pasar tradisional, buah dikemas di dalam karung. Untuk menghindari kerusakan mekanis, buah di dalam karung harus tersusun rapi dan sebaiknya tidak melebihi 20 kg/karung 9.4. Pemasaran Pemasaran dilakukan di pajak sore terjun marelan



10. Analisis Ekonomi Budidaya Tanaman 10. 2. Analisis Usaha Budidaya Perkiraan analisis budidaya Timun 2 Rantai selama masa tanam 3 bulan di daerah pasar 4 klumpang tahun 2022 Modal Plastik 10 kilo x 17.000 = 170.000 Pupuk Urea 20 kilo



= 60.000



Tali 10 roll x 10.000



= 100.000



Bedengan 18 x 12.000



= 216.000



Bambu



= 300.000



Jadi total biaya modal Rp 846.000 Dalam sekali panen timun 133kg x 15 = 2000 x 4000 = 8.000.000 Keuntungan= total panen – modal = 8.000.000- 846.000 = Rp 7.154.000 10.3. Prospek Budidaya TanamanTimun budidaya mentimun bisa dibilang menjanjikan karena cara budidayanya yang mudah dan masa tanamnya cepat. Pemasaran buah mentimun juga dibilang mudah karena hampir disetiap warung ataupun rumah makan, pedagang sayur dan pasar-pasar tradisional sangat membutuhkannya. Pasar mentimun tidak hanya di dalam negeri saja, melainkan juga di ekspor ke berbagai Negara seperti Jepang, Kamboja, Thailand,Malaysia. Selain menjadi olahan makanan, negara-negera tersebut juga memanfaatkan mentimun sebagai bahan baku industri maupun kosmetik.



11. Lampiran



DAFTAR PUSTAKA Abdurrazak, Muhammad, H., Ainun, M. 2013. Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Mentimun (Cucumis sativus L) Akibat Perbedaan Jarak Tanam Dan Jumlah Benih Per Lubang Tanam. Jurnal Agrista Vol. 17 No. 2, 2013. Samadi, B. 2002.Teknik Budidaya Mentimun Hibrida.Kanisius. Yogyakarta Sutejo, M.M. dan A.G. Kartasapoetra. 2002. Pupuk dan Cara Pemupukan. Rineka Cipta, Jakarta Widiastuti, W. 2014. Penyakit Tanaman Mentimun Cucumis sativus. Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya Indralaya..