Tugas Kelompok KDK Teori Imogene King [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KONSEP DASAR KEPERAWATAN METODE DAN TEORI KEPERAWATAN IMOGENE M. KING



DOSEN PENGAMPU: IBU NETHA DAMAYANTIE, S.Kep, M.Kep TUGAS KELOMPOK 1. 2. 3. 4. 5.



KEMENTERIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN JAMBI JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN (ALIH JENJANG) TAHUN 2020



1



KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas segala rahmat dan hidayah yang di limpahkan-Nya sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan tugas ini yang berjudul  “METODE DAN TEORI KEPERAWATAN Imogene M. King”.           Tugas ini kami susun dengan menggunakan banyak literatur yang kami gunakan untuk menjadi dasar terwujudnya tugas ini. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Dan penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi pera pembaca.



Jambi,



1



Oktober 2020



DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR..................................................................................



1



DAFTAR ISI...............................................................................................



2          



BAB I     PENDAHULUAN.................................................................................. 3 A.      Latar Belakang............................................................................ 3 B.      Rumusan Masalah...................................................................... 4 C.     Tujuan Penulisan......................................................................... 4 BAB II        TINJAUAN TEORI............................................................................... 5 A.      Biografi Tokoh........................................................................... 5 B.       Isi Teori..................................................................................... 6 BAB III         ANALISA TEORI................................................................................. 9 A. Sumber Teori (Origins) .................................................................. 9 B. Makna (Meaning) ........................................................................... 10 C. Kecukupan Logis (Logical Adeguacy) ........................................... 11 D. Manfaat (Usefulness) .................................................................... 11 F. Generalisasi (Generalizability) ....................................................... 11 G. Parsimony..................................................................................... 11 H. Testability...................................................................................... 12 BAB IV PENUTUP.......................................................................................... 13            Kesimpulan ....................................................................................... 14 DAFTAR PUSTAKA



2



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang  Perkembangan keperawatan di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh perkembangan keperawatan secara global. Dengan jelas dapat diamati bahwa secera berkelanjutan keperawatan di Indonesia mengalami perkembangan yang pesat, baik dibidang pendidikan mapun di taanan praktek keperawatan. Pada masa lalu keperawatan dilakukan lebih berdasarkan intuisi dan tradisi sehingga keperawatan yang dianggap hanya sebagai kiat tanpa komponen ilmiah dan landasan ilmuan yang kokoh.  Salah satu komponen penting pengembangan disiplin keperawatan adalah riset keperawatan, karena riset keperawatan sangat diperlukan untuk menyelesaikan masalah keperawatan dan mengembangkan atau menvalidasi teori yang sangat dibutuhkan sebagai landasan dalam  praktek  keperawatan serta pengembangan tubuh ilmu pengetahuan keperawatan ( Body of Knowledge ). Masalah yang  muncul adalah  apabila peneliti  kurang tepat dalam menyusun kerangka kerja teori/konsep sesuai dengan variabel yang akan teliti, sehingga hasil penelitian akan  kurang bermakna dalam perkembangan tubuh ilmu pengetahuan keperawatan ( Body of Knowledge ) dan akan mempengaruhi penerapannya dalam praktek keperawatan. Untuk menghindari hal tersebut, sebelum suatu teori diterapkan pada praktek keperawatan tertentu dan dipergunakan peneliti sebagai kerangka kerja teori/konsep dari suatu riset keperawatan, sangat perlu terlebih dahulu dilakukan Theory Analysis. Pada dasarnya Theory Analysis mempunyai prosedur antara lain originis, meaning, logical adequacy, usefulness, generalizability, parsimony dan testability yang bertujuan untuk mengetahui kelebihan, keterbatasan dan manfaat dari teori tersebut sehingga dapat dipertimbangkan untuk tambahan pengujian atau validasi. Dalam tulisan ini mencoba untuk menyajikan hasil analisa Theory of Goal Attainment yang di perkenalkan oleh Imogene M. King pada tahun 1971. Teori pencapai tujuan merupakan teori yang bersifat terbuka dan dinamis, dengan sembilan konsep utama yang meliputi interaksi, persepsi, komunikasi, transaksi, peran, stress, tumbuh kembang, waktu dan ruang ( Marriner, A. 1986 ). 3



B.      Rumusan Masalah Adapun beberapa masalah yang akan di rumuskan dalam memecahkan masalah Konsep keperawatan antara lain : 1.      Bagaimana biografi tokoh Imogene  King? 2.      Apa isi dari teori Imogene King? 3.      Bagaimana analisa teori Imogene King? C.     Tujuan Penulisan Tujuan di buatnya makalah ini adalah : 1.      Memberikan informasi tentang teori keperawatan menurut Imogene King. 2.      Mengetahui asumsi model keperawatan Imogene King. 3.      Mengetahui model konsep dan teori keperawatan Imogene King. 4.      Mengetahui



konsep



paradigma



keperawatan menurut Imogene King.



4



Imogene



King.Mengetahui



proses



BAB II TINJAUAN TEORI



1.    Biliografi Tokoh Imogene M. King lahir pada tanggal 30 Januari 1923 di West Point, Iowa. Karir keperawatan Imogene dimulai pada tahun 1945 setelah lulus dari St John's Hospital School of Nursing, St Louis, Missouri. Ia bekerja sebagai staf perawat medis bedah sambil kuliah di Bachelor of Science dalam Keperawatan di St Louis University pada tahun 1948. Dia mengajarkan keperawatan bedah kedokteran selama 10 tahun di St John's Hospital School of Nursing dan menyelesaikan Master of Science dalam Keperawatan di St Louis University. Pada tahun 1959 Dr King melanjutkan pendidikan di Columbia University, New York, Dr Montag sebagai ketua, dan mendapatkan Sgelar Dokter Pendidikan pada tahun 1961. Dr King dikenal pada tahun 2005, dengan kepeloporannya dalam gerakan teori keperawatan. Namun, pada 1960-an ia dikenal karena keahlian dalam kurikulum dan pengajaran. Dia ditunjuk oleh fakultas di Universitas Loyola Chicago pada tahun 1961 dan memimpin sebuah komite fakultas untuk mengembangkan kurikulum lulusan mengarah ke Master of Science dalam Keperawatan. Pada saat yang sama, Dr King adalah anggota komite dari Illinois Nurses Association untuk mengeksplorasi inisiasi Bachelor of Nursing di Chicago. Setelah lulus program di keperawatan, King kemudian mempersiapkan Klinik Spesialis (konsep baru dalam perawatan) bagi guru dan administrator untuk program sarjana Community College (. Sebuah konsep yang cukup baru pada waktu itu), Dr King memiliki artikel berjudul Perawatan Teori: Masalah dan Kemajuan dalam jurnal diedit oleh Dr Rogers. Dia juga menghabiskan dua tahun dalam penelitian dalam pembagian Keperawatan, Biro tenaga kerja Kesehatan dan diangkat sebagai kepala Komite Penasehat Wanita di Service. Pada tahun 1972 ia kembali ke Loyola University of Chicago mengajar mahasiswa pascasarjana dan menerbitkan teori tentang keperawatan: Sistem, Konsep, Proses (1981). Dia berpartisipasi dalam konferensi teori nasional dan internasional dan terus mempublikasikan berbagai teorinya dalam jurnal. Proses transaksi dalam teori pencapaian tujuan mengarah pada hasil yang memberikan latihan berbasis bukti di abad 21. 5



Dr King adalah anggota aktif dari ANA selama lebih dari 50 tahun asosiasi di Kabupaten dan Negara. Ia menjabat pada banyak komite dan menerima banyak penghargaan di tingkat negara bagian, lokal dan nasional dan yang terakhir adalah Florida Nurses Association Hall of Fame (2003) dan American Nurses Association Hall of Fame (2004). Saat pensiun, ia tetap aktif dalam organisasi profesi, kuliah tamu dan publikasi. Sepanjang karirnya, ia juga aktif dalam olahraga sebagai pengamat basket dan permainan sepak bola dan sebagai peserta aktif dalam tenis dan golf, dan ia terus bermain di liga Perempuan di Florida. Ia sangat menyukai seni dan setelah bertahun-tahun, ia menghabiskan hidupnya dengan melukis pemandangan pemandangan yang indah. 2. Latar Belakang Teori Pengalaman dalam lingkungan fisik, psikologi, dan social dalam keperawatan. Berdasarkan  kerangka kerja konseptual (conceptual framework) pencapaian tujuan ( theory of goal attainment). Element utama dari teori pencapaian tujuan adalah interpersonal system ,dimana dua orang (perawat-klien) yang tidak saling mengenal berada bersama-sama di organisasi pelayanan kesehatan untuk membantu dan dibantu dalam mempertahankan  status kesehatan sesuai dengan fungsi dan perannya. Menurut king, intensitas dan interpersonal sistem sangat menentukan dalam menetapkan dan pencapaian tujuan keperawatan. Dalam interaksi tersebut terjadi aktifitas-aktifitas yang saling berhubungan dalam setiap situasi praktek keperawatan. Konsep-konsep utama dalam  teori pencapaian tujuan nya adalah sebagai berikut : 1. Interaksi sebagai proses presepsi dan komunikasi antara orang dan lingkungan dan orang dengan orang, dipresentasikan oleh perilaku verbal dan nonverbal yang diarahkan untuk mencapai tujuan. 2. Presepsi sebagai presentasi setiap orang tentang realitas 3. Komunikasi sebagai proses pemberitauan informasi dari satu orang  ke orang berikutnya, baik secara langsung atau pun tak langsung. 4. Transaksi



sebagai



maksud



tujuan  interaksi



pencapaian tujuan.



6



yang  membawa



kepada



5. Peran sebagai seperangkat tingkah laku  yang diharapkan dari orang yang memiliki posisi dalam system  social, peraturan-peraturan yang menjelaskan hak-hak dan  kewajiban- kewajiban. 6. Stress adalah  ingkatan dinamis dalam interaksi antara manusia dengan lingkungan. 7. Pertumbuhan dan pengembangan sebagai perubahan terus menerus dalam dirii individu secara selular, molekuler, dan tingkat-tingkat aktifitas perilaku kondusif



untuk



menolong



individu-



individu



yang



bergerak



menuju



kedewasaan. 8. Waktu sebagai tahapan  kejadian- kejadian  bergerak menuju ke masa depan. 9. Tempat sebagai keberadaan di seluruh jarak dan di tempat yang sama. Waktu merupakan durasi antara kejadian dan yang lain sebagai pengalaman unik setiap manusia. 3. Sumber Teori (Origins)           



Dalam menemukan teori, King secara bertahap mengeluarkan pernyataanpernyataan yang dimulai pada periode 1961-1966, yaitu tentang “Konsep Umum dari Perilaku Manusia” ( General Concepts of Human Behavior ). Ini merupakan konseptual yang dihasilkan melalui penelaahan literatur. Pada tahun 1966- 1968, ia mengeluarkan artikel yang berjudul “Kerangka Kerja Konseptual Keperawatan” (Conceptual Framework for Nursing). Selanjutnya pada tahun 1968-1972 King menyimpulkan teori keperawatan sebagai berikut: 1. Gambaran yang sistematis dari keperawatan adalah syarat mutlak untuk mengembangkan keperawatan. 2. Pada periode ini pula (1971) ia mengatakan, perawat adalah individual dan professional tetapi keperawatan belum sebagai ilmu. Pada tahun 1980-1981 mempublikasikan teori keperawatannya “sebagai suatu sistem, konsep dan proses”. Pada suatu pertemuan King mengatakan “teori sistem dari ilmu perilaku mendukung pengembangan interaksi yang dinamis”. King megidentifikasi sistem yang dinamis dalam tiga sistem interaksi: personal systems (individuals), interpersonal systems (groups) dan social systems (keluarga, sekolah, industri, organisasi sosial, sistem pelayanan kesehatan, dll) yang disebut dengan Dynamic Interacting Systems. Hal ini timbul dari asumsi dasar King bahwa jika tujuan keperawatan concern terhadap pencapaian tujuan dari setiap individu dan kelompok 7



serta suatu alasan yang dapat diterima, berarti hal ini merupakan suatu sistem yang terbuka dan pada akhirnya kerangka kerja konseptual harus diorganisir untuk menggabungkan ide-ide. Menurut King sistem interaksi yang dinamis digambarkan sebagai proses interaksi manusia sebagai individu, kelompok dan masyarakat dengan lingkungannya sebagai sistem yang terbuka dan berorientasi pada pencapaian tujuan (Goal Attainment). Konsep utama dari teori Goal Attainment meliputi: interaksi, persepsi, komunikasi, transaksi, peran, stress, tumbuh kembang, waktu dan ruang (Marriner,A. 1986). Teori King merupakan model teori induktif yang memformulasikan teorinya melalui studi leteratur, diskusi, penelitian dan lain-lain. 4. Konsep Mayor dan Definisi King mendefinisikan teorinya sebagai serangkaian konsep yang saling berhubungan dengan jelas dan dapat diaati dalam praktek keperawatan. Teori ini membangun tubuh ilmu pengetahuan keperawatan (Body of Knowledge), yang diperkuat oleh dua metode: 1.



Teori keperawatan King dapat dikembangkan dan diuji melalui riset.



2.



Prosedur lain dapat juga dengan menelusuri ulang dan dapat diteliti dengan pengembangan sembilan konsep utama teori Goal Attainment.



Model Konsep dan Teori Imogene M. King Terdiri dari Tiga Sistem 1.      Sistem Personal Menurut King setiap individu adalah sistem personal (sistem terbuka). Untuk sistem personal konsep yang relevan adalah persepsi (perception), diri (self), pertumbuhan dan perkembangan (growth and development), citra diri (body image), ruang (space), dan waktu (time). a.       Persepsi (perception) Persepsi adalah gambaran seseorang tentang objek, orang dan kejadian-kejadian. Persepsi berbeda dari satu orang ke orang lain dan hal ini tergantung dengan pengalaman masa lalu, latar belakang, pengetauhan dan status emosi. Karakteristik persepsi adalah universal atau



dialami



oleh



semua,



orang, dansubjektif atau personal.



8



selektif



untuk



semua



b.      Diri (self) Diri adalah bagian dalam diri seseorang yang berisi bendabenda dan orang lain. Diri adalah individu atau bila seseorang berkata “AKU”. Karakteristik diri adalah individu yang dinamis, sistem terbuka dan orientasi pada tujuan. c.       Pertumbuhan dan perkembangan (growth and development) Tumbuh kembang meliputi perubahan sel, molekul dan perilaku manusia. Perubahanini biasanya terjadi dengan cara yang tertib, dan dapat diprediksiakan walaupun individu itu bervariasi, dan sumbangan fungsi genetik, pengalaman yang berarti dan memuaskan. Tumbuh kembang dapat didefinisikan sebagai proses diseluruh kehidupan seseorang



dimana dia bergerak



dari



potensial



untuk



mencapai



aktualisasi diri. d.      Citra diri (body image) King mendefinisikan citra diri sebagai cara bagaimana orang merasakan tubuhnya dan reaksi-reaksi lain untuk penampilanya. e.       Ruang (space) Ruang adalah universal sebab semua orang punya konsep ruang, personal atau subjektif, individual, situasional, dan tergantung dengan hubunganya dengan situasi, jarak dan waktu, transaksional, atau berdasarkan pada persepsi individu terhadap situasi. Definisi secara operasioanal, ruang meliputi ruang yang ada untuk semua arah, didefinisikan sebagai area fisik yang disebut territory dan perilaku orang yang menempatinya. f.       Waktu (time) King mendefisikan waktu sebagai lama antara satu kejadian dengan kejadian yang lain, merupakan pengalaman unik setiap orang 2.      Sistem Interpersonal King mengemukakan sistem interpersonal terbentuk oleh interaksi antar manusia. Interaksi antar dua orang disebut DYAD, tiga orang disebut TRIAD, dan empat orang disebut GROUP. Konsep yang relevan dengan sistem interpersonal adalah interaksi, komunikasi, transaksi, peran dan stress. 9



a.       Interaksi Interaksi



didefinisikan sebagai



tingkah



laku



yang



dapat



diobservasi oleh dua orang atau lebih didalam hubungan timbal balik. b.      Komunikasi King



mendefinisikan



komunikasi



sebagai



proses



dimana informasi yang diberikan dari satu orang ke orang lain baik langsung maupun tidak langsung, misalnya melalui telepon, televisi atau tulisan. Ciri-ciri komunikasi adalah verbal, non verbal, situasional, perceptual, transaksional, tidak dapat diubah, bergerak maju dalam waktu, personal, dan dinamis. Komunikasi dapat dilakukan secara lisan maupun tertulis dalam menyampaikan ide-ide satu orang ke orang lain. Aspek perilaku nonverbal yang sangat penting adalah sentuhan. Aspek lain dari perilaku adalah jarak, postur, ekspresi wajah, penampilan fisik dan gerakan tubuh. c.   Transaksi Ciri-ciri transaksi adalah unik, karena setiap individu mempunyai realitas personal berdasarkan persepsi mereka. Dimensi temporalspatial, mereka mempunyai pengalaman atau rangkaian-rangkaian kejadian dalam waktu. d.      Peran Peran melibatkan sesuatu yang timbal balik dimana seseorang pada suatu saat sebagai pemberi dan disaat yang lain sebagai penerima. Ada 3 elemen utama peran yaitu, peran berisi perilaku yang di harapkan pada orang yang menduduki posisi di sistem sosial, prosedur atau aturan yang ditentukan oleh hak dan kewajiban yang berhubungan dengan prosedur atau organisasi, dan hubungan antara 2 orang atau lebih berinteraksi untuk tujuan pada situasi khusus. e.       Stress Definisi stress menurut King adalah suatu keadaan yang dinamis dimanapun manusia berinteraksi dengan lingkungannya untuk memelihara



keseimbangan



pertumbuhan,



perkembangan



dan



perbuatan yang melibatkan pertukaran energi dan informsi antara seseorang dengan lingkungannya untuk mengatur stressor. Stress adalah suatu yang dinamis sehubungan dengan sistem terbuka yang 10



terus-menerus terjadi pertukaran dengan lingkunagn, intensitasnya bervariasi, ada dimensi yang temporal-spatial yang dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu, individual, personal, dan subjektif. 3.      Sistem Sosial King mendefinisikan sistem sosial sebagai sistem pembatas peran organisasi



sosisal,



perilaku,



dan



praktik



yang



dikembangkan



untuk



memelihara nilai-nilai dan mekanisme pengaturan antara praktik-praktik dan aturan (George, 1995). Konsep yang relevan dengan sistem sosial adalah organisasi, otoritas, kekuasaan, status dan pengambilan keputusan. a.       Organisasi Organisasi bercirikan struktur posisi yang berurutan dan aktifitas yang berhubungan dengan pengaturan formal dan informal seseorang dan kelompok untuk mencapai tujuan personal atau organisasi. b.      Otoritas King mendefinisikan otoritas atau wewenang, bahwa wewenang itu aktif, proses transaksi yang timbal balik dimana latar belakang, persepsi, nilai-nilai dari pemegang mempengaruhi definisi, validasi dan penerimaan posisi di dalam organisasi sertaberhubungan dengan wewenang. c.       Kekuasaan Kekuasaan



adalah



universal,



situasional,



atau



bukan



sumbangan personal, esensial dalam organisasi, dibatasi oleh sumbersumber dalam suatu situasi, dinamis dan orientasi pada tujuan. d.      Pembuatan keputusan Pembuatan atau pengambilan keputusan bercirikan untuk mengatur setiap kehidupan dan pekerjaan, orang, universal, individual, personal, subjektif, situasional, proses yang terus menerus, dan berorientasi pada tujuan. e.       Status Status bercirikan situasional, posisi ketergantungan, dan dapat diubah. King mendefinisikan status sebagai posisi seseorang didalam kelompok atau kelompok dalam hubungannya dengan kelompok lain di 11



dalam organisasi dan mengenali bahwa status berhubungan dengan hak-hak istimewa, tugas-tugas, dan kewajiban. Ketiga sistem tersebut membentuk hubungan personal antara perawat dan pasien/klien. Hubungan perawat dan pasien/klien merupakan sarana dalam pemberian asuhan keperawatan, di mana proses interpersonal dinamis yang ditampilkan oleh perawat dan pasien/klien dipengaruhi oleh perilaku satu dengan yang lain, demikian juga oleh sistem asuhan kesehatan yang berlaku. Tujuan perawat adalah memanfaatkan komunikasi untuk membantu pasien/klien dalam menciptakan dan mempertahankan adaptasi positif terhadap lingkungan. 5. Asumsi Mayor, Keterkaitan Teori dengan Paradigma Keperawatan Imogene M. King mengasumsikan model konsep dan teori keperawatan secara eksplisit maupun implisit. 1. Asumsi Eksplisit a. Fokus sentral dari keperawatan adalah interaksi dari manusia dan lingkunganya, dengan tujuan untuk kesehatan manusia. b. Individu adalah sosial, rasional, reaksi, penerimaan, kontrol, berorientasi pada kegiatan waktu. c. Proses interaksi dipengaruhi oleh persepsi, tujuan, kebutuhan, dan nilai klien serta perawat. d. Manusia sebagai pasien mempunyai hak untuk mendapatkan informasi, berpartisipasi



dalam



membuat



keputusan



yang



mempengaruhi



kehidupannya, kesehatan, dan pelayanan komunitas dan menerima atau menolak keperawatan. e. Tanggung jawab dari anggota tim kesehatan adalah memberikan informasi kepada individu tentang semua aspek kesehatan untuk membantu mereka membuat atau mengambil keputusan. f. Tujuan dari memberi pelayanan kesehatan dan menerima pelayanan mungkin tidak sama.



12



2. AsumsiImplisit a. Pasien ingin berpartisipasi secara aktif dalam proses keperawatan. b. Pasien sadar, aktif, dan secara kognitif mampu berpartisipasi dalam pembuatan atau pengambilan keputusan. c. Individu mempunyai hak untuk mengetahui tentang dirinya sendiri. Individu mempunyai hak untuk menerima atau menolak pelayanan kesehatan. Konsep Utama Paradigma Keperawatan Menurut Imogene M. King 1.      Konsep Manusia King memandang manusia sebagai suatu sistem terbuka yang berinteraksi dengan lingkungan, sehingga memungkinkan benda, energi, dan informasi dengan leluasa mempengaruhinya. Dalam kerangka konsepnya meliputi tiga sistem interaksi yang dinamis sebagai individu disebut sebagai sistem personal, ketika hndividu ini bersatu dalam kelompok disebut sistem interpersonal. Sistem sosial tercipta ketika kelompok mempunyai ketertarikan dan tujuan yang sama dalam satu komunitas atau masyarakat. Menurut Imogene M. King, manusia memiliki tiga kebutuhan pokok : a. Kebutuhan informasi kesehatan yang tidak mampu pada saat diperlukan dan dapat   digunakan.  b. Kebutuhan untuk perawatan yang bertujuan untuk mencegah penyakit. c. Kebutuhan untuk perawatan ketika manusia tidak dapat membantu/merawat diri mereka sendiri. 2.      Konsep Sehat King mendefinisikan sehat sebagai pengalaman hidup manusia yang dinamis, yang secara berkelanjutan melakukan penyesuaian terhadap stressor internal dan eksternal melewati rentang sehat sakit, dengan menggunakan sumber,sumber yang dimiliki oleh seseorang atau individu untuk mencapai kehidupan sehari-hari yang maksimal. 3.      Konsep Lingkungan Menurut King lingkungan adalah sistem sosial yang ada dalam masyarakat yang saling berinteraksi dengan sistem lainnya secara terbuka. Merupakan kekuatan 13



dinamis



yang



mempengaruhi



perilaku



sosial,



interaksi,



persepsi,



dan



kesehatan. Lingkungan merupakan suatu sistem terbuka yang menunjukkan penukaran masalah, energi, informasi dengan keberadaan manusia. Manusia tersebut akan berinteraksi dengan lingkungan internal dengan penukaran energi yang diatur secara terus menerus terhadap perubahan lingkungan eksternal. Lingkungan adalah latar belakang untuk interaksi manusia, dan melibatkan : a. Lingkungan internal: mengubah energi untuk memungkinkan orang untuk menyesuaikan diri dengan terus menerus perubahan lingkungan eksternal.  b. Lingkungan eksternal: melibatkan organisasi formal dan informal. Perawat adalah bagian dari lingkungan pasien. 4.      Konsep Keperawatan Keperawatan didefinisikan sebagai suatu proses tindakan, reaksi dan interaksi perawat dan klien dalam berbagi informasi tentang persepsi mereka dalam situasi keperawatan. King menyampaikan pola intervensi keperawatanya adalah proses interaksi klien dan perawat meliputi komunikasi dan persepsi yang menimbulkan aksi, reaksi, dan jika ada gangguan, menetapkan tujuan dengan maksud tercapainya suatu persetujuan dan membuat transaksi. Transaksi: 



Jika persepsi tepat dan akurat maka transaksi akan terjadi.







Jika perawat dan pasien/klien membuat transaksi yang harmonis maka tujuan tercapai.







Jika tujuan tercapai maka efisiensi dan keefisienan keperawatan tercapai.







Jika interaksi  perawat dan pasien/klien berjalan baik maka tumbuh kembang dapat ditingkatkan .







Jika peran,harapan, dan pembuatan keputusan dirasakan sama maka transaksi terjadi.







Jika ada konflik peran maka terjadi stressor.







Jika perawat mempunyai komunikasi yang tepat maka pencapaian tujuan terjadi.



14



Selain itu King juga membahas tujuan, domain, dan fungsi perawat professional 1. Tujuan perawat Untuk membantu individu untuk menjaga kesehatan mereka, sehingga mereka dapat berfungsi dalam peran mereka. 2. Domain perawat Termasuk mempromosikan, memelihara, dan memulihkan kesehatan, dan merawat orang sakit, terluka dan sekarat.  3. Fungsi perawat professional Untuk menginterpretasikan informasi dalam proses keperawatan untuk merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi asuhan keperawatan. King berkata dalam teori nya, seorang perawat profesional, dengan pengetahuan khusus dan keterampilan, dan klien yang membutuhkan perawatan, dengan pengetahuan tentang diri dan persepsi masalah pribadi, bertemu sebagai orang asing di lingkungan alam. Mereka saling berinteraksi, mengidentifikasi masalah, menetapkan dan mencapai tujuan. 6. Penerapan Teori



Pada Praktik Keperawatan, Pendidikan dan Riset



Keperawatan 1.      Pengkajian a. Terjadi selama interaksi antara perawat dan pasien/klien. Perawat membawa  pengetahuan khusus dan ketrampilan sedangkan klien membawa pengetahuan tentang diri dan persepsi masalah yang menjadi perhatian, untuk interaksi ini. b. Selama



pengkajian



perawat



mengumpulkan



data



tentang



klien,



diantaranya adalah : 



Tingkat tumbuh kembang.







Pandangan tentang diri sendiri.







Persepsi yang merupakan dasar pengumpulan dan interpretasi data terhadap status kesehatan.







Pola komunikasi diperlukan untuk memferivikasi keakuratan persepsi, untuk interaksi dan transaksi.







Sosialisasi 15



2.      Diagnosa Keperawatan a. Dibuat setelah melakukan pengkajian. b. Dibuat sebagai hasil interaksi antara perawat dengan pasien/klien. c. Stress merupakan konsep yang penting dalam hubungannya dengan diagnosa keperawatan. 3.      Perencanaan a. Dibuat berdasarkan dengan keperawatan. b. Setelah diagnosis, perencanaan intervensi untuk memecahkan masalah tersebut dilakukan. c. Dalam perencanaan pencapaian tujuan diawali dengan menetapkan tujuan dan membuat keputusan. d. Merupakan bagian dari transaksi dan partisipasi pasien/klien yang dianjurkan ikut serta dalam pengambilan keputusan tapi tidak harus bertanggung jawab. 4.      Implementasi a. Dalam keperawatan melibatkan proses implementasi kegiatan aktual untuk mencapai tujuan. b. Dalam pencapaian tujuan itu adalah kelanjutan dari transaksi. 5.      Evaluasi a. Merupakan gambaran bagaimana mengenal hasil tujuan yang dicapai. b. Dalam evaluasi membahas tentang pencapaian tujuan dan keefektifan proses keperawatan tersebut. Manfaat dari teori ini adalah: 1.



Mengkontribusi pada pengembangan tubuh ilmu pengetahuan.



2.



Dapat dijadikan sebagai rujukan dala oleh memperbaiki praktek keperawatan.



3.



Konsep teori ini dapat dimanfaatkan pelajar, guru dan juga peneliti dan praktisi untuk menganalisa dan mengidentifikasi kejadian dalam situasi keperawatan



yang



spesifik.



Sebagai pendekatan untuk menyeleksi dan memilih konsep yang dijadikan



dasar



praktek



keperawatan



Keterkaitan dari beberapa pernyataan King dan konsepnya. 4.



Beberapa penjelasan konsep cukup konsisten. 16



profesional.



5.



Konsep yang satu dengan konsep yang lainnya cukup jelas dalam membentuk suatu teori.



Contoh Percakapan: Perawat 1



 : “nanti jika terjadi perubahan yang sepertiya tidak wajar atau



luka ini tidak cepat kering bawa lagi saja ke Rumah Sakit lagi untuk melakukan pemeriksaan.” Pak Eko 



: “baik suster, kira-kira luka ini kering berapa hari?”



Perawat 1



: “kira-kira 2-3 minggu Pak.”



Bu Dinda 



: “luka ini jika diberi krim menimbulkan bekas luka atau tidak?”



Perawat 1



: “kemungkinan sedikit membekas, jika Ibu tidak ingin ada pembekasan pada kulit Ibu, mungkin Ibu bisa konsultasi ke Dokter spesialis kulit.”



Bu Dinda



: “baik suster, terimakasih atas sarannya.”



Perawat 1



: “iya Bu, sama-sama. Mungkin Pak Eko dan Bu Dinda ingin bertanya lgi?”



Pak Eko



 :



“sudah



suster.



Baik



kalau



begitu



kami



selesaikan



administreasi. Terimakasih.” Perawat 1



: “iya Pak, Bu, sama-sama. Hati-hati di jalan, semoga cepat sembuh.”



            Setelah melakukan perawatan luka di RS, Bu Dinda dan Pak Eko pergi ke apotek dan melakukan perawatan luka bakar ringan dirumah seperti apa yang perawat sampaikan tadi. Kesimpulan:             Berdasarkan konsep teori keperawatan King, dapat disimpulkan bahwa konsep keperawatan menurut King adalah sebagai proses aksi, reaksi, dan interaksi perawat dengan klien yang secara bersama-sama memberi yang masing-masing merasakan situasi dan kondisi yang berlainan, dan melalui komunikasi mereka menentukan tujuan, mengeksplorasi maksud, dan meyetujui maksud untuk



17



mencapai tujukan informasi tentang persepsi meraka dalam situasi keperawatan dan sebagai proses interaksi humanis antara perawat dengan klien.



18



BAB IV PENUTUP Kesimpulan Teori pencapaian tujuan (Theory of Goal Attainment) merupakan derivat dari kerangka kerja konseptual (Conceptual Framework) dan asumsi dasar King tentang Human Being. Teori pencapaian tujuan (Theory of Goal Attainment) berfokus pada interpersonal systems. Menurut King sistem interaksi yang dinamis digambarkan sebagai proses interaksi manusia sebagai individu, kelompok dan masyarakat dengan lingkungannya sebagai sistem yang terbuka dan berorientasi pada pencapaian tujuan dengan sembilan konsep utama, yaitu: interaksi, persepsi, komunikasi, transaksi, peran, stress, tumbuh kembang, waktu dan ruang. Teori King merupakan serangkaian konsep yang saling berhubungan dengan jelas dan dapat diamati dalam praktek keperawatan. Manfaat dari teori ini adalah: mengkontribusi pada pengembangan tubuh ilmu pengetahuan (Body of Knowledge), dapat dijadikan sebagai rujukan dalam memperbaiki praktek keperawatan, konsep teori ini dapat dimanfaatkan oleh pelajar, guru dan juga peneliti dan praktisi untuk menganalisa dan mengidentifikasi kejadian dalam situasi keperawatan yang spesifik. Beberapa penjelasan konsep cukup konsisten, Konsep yang satu dengan konsep yang lainnya cukup jelas dalam membentuk suatu teori. Teori ini dapat menyesuaikan pada setiap perubahan, perkembangan iptek, sosial, ekonomi dan politik. Selain dapat menyesuaikan pada setiap perubahan, teori ini dapat dipergunakan dan menjelaskan atau memprediksi sebagian besar phenomena dalam keperawatan, tetapi teori ini juga mempunyai keterbatasan khususnya penerapan pada keperawatan klien yang tidak mampu berinteraksi dengan perawat, contohnya: Klien koma, bayi baru lahir dan pada kasus-kasus psikiatri. Perawatperawat yang ingin mengaplikasikan teori ini pada praktek keperawatan, harus mempunyai pengetahuan dari konsep-konsep yang ada dalam teori pencapaian tujuan (Goal Attainment) dan memiliki kemampuan untuk membuat perencanaan keperawatan individu sambil mendorong partisipasi aktif pasien dalam fase pengambilan keputusan.



19



DAFTAR PUSTAKA



A.Aziz Alimul Hidayat, Konsep Dasar keperawatan, Edisi 2, Jakarta: Salemba Medika, 2008. Kozier, Et al., Fundamental Of Nursing ; Consepts, Process, and Practice, Fifth Edition, California; Addison Wesley, 1995. Kathleenkoening Blais, Et al,. Praktik Keperawatan Profesional, Konsep dan Perspektif, Edisi 4, Jakarta: EGC, 2006. Http ://www.scribd.com/doc/model konsep keperawatan king/



20