11 0 234 KB
EVIDANCE BASED PRACTICE : EFEKTIFITAS
THERAPY MASSAGING SOCKS TERHADAP PASIEN ICU MAKALAH
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Kritis Yang Di Ampuh Oleh Ns. Ariska S.Kep., M.Kep
OLEH Nama : Novia Indriani Mahipe Nim : 1714201052 Kelas : A1_VII
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO FAKULTAS KEPERAWATAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN 2020
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas“Evidence Based Practice” ini tepat waktu. Meskipun banyak hambatan yang kami alami dalam proses pengerjannya. Kami menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari rekan-rekan sangat kami butuhkan demi penyempurnaan tugas ini. Kami berharap agar tugas ini dapat menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi kita semua, dan semoga tugas ini dapat menambah pengetahuan bagi pembaca. Manado, 19 Oktober 2020
Penyusun
A. Analisa PICOT P
Therapy Massaging Socks adalah kaos kaki yang dapat
(Patient or Problem) memanipulasi jaringan ikat melalui pukulan, gosokan atau
meremas
untuk
memberikan
dampak
pada
peningkatan sirkulasi, memperbaiki sifat otot dan memberikan efek relaksasi. Therapy Massaging Socks mampu memberikan efek relaksasi yang mendalam, mengurangi
kecemasan,
mengurangi
rasa
sakit,
ketidaknyamanan secara fisik, dan meningkatkan tidur I
pada seseorang. Untuk kondisi pasien di ruang ICU, intervensi therapy
(Intervention)
massaging socks menjadi pilihan karena kaki mudah diakses tanpa memerlukan reposisi dari pasien dan juga
massage pada kaki, selain merangsang sirkulasi dapat menurunkan edema dan latihan pasif untuk sendinya, serta melalui intervensi ini perawat dapat memberikan C
rasa nyaman dan kesejahteraan bagi pasien. Intervensi lain yang dapat digunakan untuk meningkatkan
(Comparison
kenyamanan atau relaksasi pasien di ICU yaitu dengan
Intervention) O
meningkatkan personal hygiene dan terapi musik. Therapy Massaging Socks memilik kemungkinan
(Outcome)
komplikasi yang sedikit dan prosedur yang mudah sehingga therapy massaging socks dianjurkan untuk perbaikan kualitas tidur. Therapy Massaging Socks dapat memberikan efek untuk mengurangi rasa nyeri karena pijatan yang diberikan menghasilkan stimulus yang lebih cepat sampai ke otak dibandingkan dengan rasa sakit yang dirasakan, sehingga meningkatan sekresi serotonin dan dopamin. Sedangkan efek pijatan merangsang pengeluaran endorfin, sehingga membuat tubuh terasa
T
rileks karena aktifitas saraf simpatis menurun. Waktu penggunaan dari therapy massaging socks adalah
(Time)
selama 15 30 menit dalam sekali pemakaian, dapat
digunakan setiap hari dengan frekuensi 1 2 kali perharinya. B. Latar Belakang Pasien yang dirawat di Ruang ICU cenderung mengalami berbagai masalah yang dapat mengganggu proses penyembuhannya. Hal ini membuat penderita mengalami perpanjangan dalam proses penyembuhan bahkan dapat menyebabkan kematian. Tanda dan gejala gangguan yang sering muncul pada pasien ICU yaitu penurunan kualitas tidur. Pasien yang dirawat di ICU mengalami perubahan pada tidurnya dimana pasien mengalami jam tidur singkat sehingga pasien mengalami kesulitan mencapai REM dan tidur yang dalam, mengakibatkan pasien mudah terbangun (Weinhouse, 2006). Penyebab dari gangguan tidur yaitu kebisingan, intervensi yang diberikan serta pengobatan. Masalah gangguan tidur pada pasien kritis akan menyebabkan konsekuensi serius, diantaranya pada kardiovaskuler yaitu memicu timbulnya jantung dan stroke, pada pernafasan dapat mengakibatkan hipoventilasi, gangguan metabolik. Pengaruh pada sistem imun yang dapat menimbulkan munculnya risiko infeksi. Penanganan gangguan tidur pada pasien ICU dapat dilakukan dnegan cara mengatur sistem pencahayaan, menurunkan suara kebisingan, mengatur kegiatan rutin perawatan di malam hari. Massage therapy (MT) adalah suatu teknik yang dapat meningkatkan pergerakan beberapa struktur dari kedua otot dan jaringan subkutan, dengan menerapan kekuatan mekanik ke jaringan. Pergerakan ini dapat meningkatkan aliran darah pada vena dan getah bening, mengurangi pembengkakan, dan mobilisasi serat otot, tendon dengan kulit. Dengan demikian massase therapy dapat digunakan untuk mengurangi ketegangan otot, kecemasan, mengurangi rasa sakit, dan mencegah stress (Zhou,2013). Dari beberapa penelitian, didapatkan bahwa massage yang dilakukan pada kaki dapat memberikan pengaruh besar pada pasien ICU. Terapi ini
digunakan untuk memfasiitasi penyembuhan dan kesehatan. Upaya memperbaiki kualitas tidur pasien dengan therapy massaging socks ini dapat memberikan efek yang mengurangi ketegangan serta memberikan rasa nyaman karena pasien tidak harus merubah-ubah posisinya serta dapat dilakukan setiap saat. Sehingga hal ini yang melandasi penyusun untuk mengambil topik mengenai therapy massaging socks pada pasien ICU.
C. Hasil Pencarian Evidence Based Practice Literature-literatur yang digunakan dalam tugas Evidence Based Practice ini didapatkan dari : a) Jurnal ilmiah b) Situs web : Scopus, Jurnal Ners, Google Scholar c) Rentang jurnal 5 tahun terakhir (tahun 2015 2019) Dengan menggunakan kata kunci “Therapy Massaging Socks” dan “Pasien ICU”.
D. Rangkuman Research Evidance Based Practice No Judul 1. The Effect of
Desain Penelitian ini
Intervensi Metode pemijatan:
Kesimpulan Menurut hasil
Foot Massage
merupakan
on Quality of
eksperimenta
menggunakan
mengenai
Sleep in
l uji klinis
ibujari dan jari
kualitas tidur di
Ischemic
dengan
jari lain,
ruang CCU,
Heart Disease
kelompok
memperlambat
terapi pijat dapat
Patients
eksperimen
Hospitalized
dan
in CCU
kelompok
(Khodayar,
kontrol dan
Saeid, Arezo
study
Abbas,
populasinya
1. Naikkan kaki pasien penelitian
tekanan di antara tendon pergelangan tangan dan jari 2. Metatarsus dari tumit ke benjolan
di rekomendasikan untuk peningkatan kualitas tidur pasien sebagai
Shahram,
adalah pasien
2014)
yang dirawat
dibawah jari kaki,
farmakologis.
di rumah
di gosok dengan
Meskipun
sakit diruang
ibu jari
biayanya
CCU
tindakan non-
3. Jari kaki pasien
rendah, hamper
direntangkan di
di semua kasus
sepanjang masing tidak memiliki masing jari dan kemudian membugkuk ke depan dank e belakang. 4. Pangkal setiap jari dipegang diantara ibu jari dan jari jari lain dan jari jari kaki
komplikasi.
direntangkan masing masing ke atas dan di Tarik keluar dan diputar Setelah selesai kemudian ganti kaki 2.
Pengaruh
Rancangan
yang satunya lagi Data yang diperoleh
Foot Massage
penelitian
pada penelitian ini
ini telah
Terhadap
yang
dilakukan pengujian
diketahui bahwa
Parameter
digunakan
distribusi normal data.
terdapat
Hemodinamik
adalah quasi
Berdasarkan uji
pengaruh foot
Non Invasif
experimental
Shapiro-Wilk
massage teradap
pada Pasien di
design
diketahui bahwa data
parameter
General
dengan
yang berdistribusi
hemodinamik
Intensive Care
pendekatan
normal adalah data
non invasive
Unit (Anita,
time series
frekuensi pernapasan,
yaitu terdaat
Kusman,
design.
sementara data yang
pengaruh foot
tidak berdistribusi
massage
normal adalah MAP,
terhadap
denyut jjantung, dan
penurunan
saturasi oksigen.
denyut jantung,
Selanjutnya data di
terdapat
analisis menggunakan
pengaruh foot
analisis bivariate
massage
sebagai berikut
terhadap
Titin, 2016)
Pada penelitian
penurunan frekuensi pernapasan, tidak terdapat pengaruh foot massage
terhadap peningkatan 3.
Analisis
Penelitian ini
30 menit Sebelum
saturasi oksigen Setelah
Praktik Klinik
merupakan
dilakukan foot
dilakukan
Keperawatan
eksperimenta
massage , tekanan
intervensi
pada Pasien
l uji klinis
darah pasien diukur
inovasi foot
dengan
pada pasien
dengan
massage
Intervensi
di ruang ICU
sphygmomanometer
didapatkan
Inovasi Foot
dan denyut nadi
perubahan yang
Massage
diukur dengan palpasi. baik, yaitu
Terhadap
Selanjutnya pasien
jumlah
Tekanan
dilakukan foot
penurunan
Darah dan
massage selama 20
tekanan darah
Denyut Nadi
menit, kemudian
sistolik
di Ruang
setelah 10 menit
sebanyak 10-15
Intensive Care
tekanan darah dan
mmHg, tekanan
Unit (ICU)
denyut nadi diukur
darah diastolic
RSUD Abdul
kembali
sebanyak 5-10
Wahab
mmHg dan
Sjahranie
denyut nadi
Samarinda
sebanyak 8-12
Tahun 2017
x/menit.
(Linda, 2017)
DAFTAR PUSTAKA Fitriyana, I., & Faried, R. (2019). Analisis Praktik Klinik Keperawatan pada Pasien dengan Meningoencephalitis Terpasang Ventilator dengan Intervensinovasi Terapi Kombinasi Isap Lendir (Suction) Sistem Terbuka dan Foot Massage Terhadap Status Hemodinamika di Ruang Intensive Care Unit (ICU) RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda 2019. Hariyanto, A., & Hadisaputro, S. (2015). Efektivitas foot hand massage terhadap respon fisiologis dan intensitas nyeri pada pasien infark miokard akut: studi di ruang iccu rsud. dr. Iskak tulungagung. Jurnal Ilmu Keperawatan Dan Kebidanan, 2(3). Maulidya, L. P., & Hidayat, F. R. (2017). Analisis Praktik Klinik Keperawatan pada Pasien dengan Intervensi Inovasi Foot Massage Terhadap Tekanan Darah dan Denyut Nadi di Ruang Intensive Care Unit (ICU) RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda Tahun 2017. Afianti, N., Mardhiyah, A., Keperawatan, F., & Padjadjaran, U. (n.d.). Pengaruh Foot Massage terhadap Kualitas Tidur Pasien di Ruang ICU The effect of Foot Massage on Sleep Quality of in ICU Rooms Patients. 5(April 2017). Kaur, J., Kaur, S., & Bhardwaj, N. (2012). Effect of foot massage and reflexology on physiological parameters of critically ill patients . (3), 223233. Sheikh, Yaghoubinia, Navidian.(2017). Impact of Foot Reflexology Massage on the Patients Physiological Indicators without Trauma with Loss of Consciousness in the Intensive Care Unit. Therapy Massaging Socks adalah kaos kaki yang dapat memanipulasi jaringan ikat melalui pukulan, gosokan atau meremas untuk memberikan dampak pada peningkatan sirkulasi, memperbaiki sifat otot dan memberikan efek relaksasi. Therapy Massaging Socks mampu memberikan efek relaksasi yang mendalam, mengurangi kecemasan, mengurangi rasa sakit, ketidaknyamanan secara fisik, dan meningkatkan tidur pada seseorang. Therapy Massaging Socks memiliki kemungkinan komplikasi yang sedikit dan prosedur yang mudah sehingga therapy massaging socks dianjurkan untuk perbaikan kualitas tidur. Dari beberapa penelitian, didapatkan bahwa pijat yang dilakukan pada kaki dapat memberikan pengaruh besar pada pasien ICU. Terapi ini digunakan untuk memfasilitasi penyembuhan dan kesehatan. Terapi ini dapat menurunkan tekanan sistolik dan diastolik serta membuat denyut jantung menjadi rileks.