Tugas Puisi [PDF]

  • Author / Uploaded
  • asri
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama



: Hayati



NIM



: 030711454



UPBJJ



: Ambon



Jawaban 1. Perbedaan Puisi Lama dengan Puisi Baru Puisi Lama  - Aturan puisi lama sangat ketat.



Puisi Baru  - Puisi baru aturan-aturan seperti



Aturan mengenai jumlah baris dalam setiap bait, jumlah kata dalam tiap baris, jumlah kata dalam setiap larik, terutama pola sajak akhir harus ditaati benar-benar.



dalam puisi lama dapat diperlonggar meskipun masih ada pola sajak akhir. Puisi baru merupakan usaha kreativitas para penyairnya untuk menciptakan bentuk-bentuk baru yang dinamis untuk menyimpangi bentuk dan sifat puisi lama yang masih sangat terikat pola-pola tertentu.



2. Identifikasi stuan bunyi estetik Puisi (pantun) : Bunga cina diatas batu



(a)



Daunnya lepas kedalam ruang



(b)



Adat budaya tidak berlaku



(a)



Sebabnya emas budi terbuang



(b)



Satuan estetik bunyi adalah sajak. Pada puisi di atas terdapat sajak akhir dan sajak tengah. Pada Puisi di atas baris pertama dan ketiga bersajak akhir yaitu batuberlaku.Pada baris kedua dan keempat bersajak akhir ruang-terbuang. Puisi di atas juga bersajak tengah pada baris pertama dan ketiga yaitu kata cina-budaya.Pada baris kedua dan keempat bersajak tengah yaitu lepas-emas. Kiasan bunyi pada puisi tersebut ada pada emas budi yang mempergunakan bahasa kiasan bahwa budi pekerti yang harusnya di miliki oleh manusia yang mahal harganya sekarang sudah tidak dipergunakan. Orkestrasi pada puisi ini juga terasa, bunyi musik dalam puisi ini menjadikan puisi ini enak dinikmati menimbulkan ekspresivitas dan kerilisan sajak. 3. Pantun tersebut bermakna bahwa jaman sekarang ini banyak masyarakat yang mulai meninggalkan adat budayanya. Masyarakat mulai bertindak di luar akal budinya dan jauh dari norma-norma yang berlaku.



4. a. Citraan Puisi.



Puisi di atas menggunakan beberapa citraan, yaitu : -



Citraan penglihatan (visual imagery)



-



Citraan gerak (kinaesthetic imagery)



-



Citraan perasaan



b. Alasan penentuan citraan puisi. -



Citraan penglihatan Citraan penglihatan mampu memberi rangsangan kepada indera penglihatan sehingga hal-hal yang tidak terlihat menjadi seolah-olah terlihat. Pada puisi tersebut ada beberapa baris yang mengandung citraan penglihatan, yaitu : Desa kami terletak di kaki gunung yang sangat indah Berpagar perbukitan dengan deretan pohon cemara Sawah luas terhampar, hijau muda dalam warna Ladang palawija sangat subur pula keadaannya Dari jauh tampak ternak kerbau, sapi, ayam dan domba Kemudian kawanan burung terbang di udara Tampak menembus awan tanpa suara Pada baris-baris puisi di atas penyair melukiskan keadaan desa yang terletak di kaki gunung dengan hamparan sawah yang hijau dan indah. Hal ini akan merangsang



indera



penglihatan



pembaca



sehingga



pembaca



bisa



mengimajinasikan suasana di desa tersebut.



-



Citraan gerak (kinaesthetic imagery) Citraan gerak adalah gambaran tentang sesuatu yang seolah-olah dapat bergerak. Pada puisi tersebut baris yang menggambarkan citraan gerak adalah: Di sana anak-anak kecil berkejar-kejaran dengan leluasa Bermain-main, melompat-lompat ke sini dan ke sana Berteriak-teriak, menjerit-jerit dan tertawa-tawa Pada baris puisi tersebut ada beberapa kata yang mengarah ke kegiatan bergerak seperti : berkejar-kejaran, bermain-main, melompat-lompat, berteriakteriak, menjerit-jerit, serta tertawa-tawa. Sehingga dapat ditentukan bahwa puisi ini mengandung citraan gerak.



-



Citraan perasaan Puisi merupakan ungkapan perasaan penyair. Untuk mengungkapkan perasaannya tersebut, penyair memilih dan menggunakan kata-kata tertentu untuk menggambarkan dan mewakili perasaannya itu. Pada puisi tersebut baris yang menggambarkan citraan perasaan adalah: Karena penduduk desa cinta pada anak-anak mereka Baris tersebut menjelaskan bahwa ada perasaan cinta, sayang yang dimiliki penduduk desa untuk anak-anaknya. Sehingga puisi ini juga memiliki citraan perasaan.