Tugas Pusat Pertanggungjawaban [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Tugas ini merupakan tugas individu, jawablah pertanyaan dibawah ini: 1. Apakah yg dimaksud dengan pusat pertanggungjawaban itu? Dan apa tujuan yg hendak dicapai dengan membentuk pusat pertanggungjawaban itu? Jelaskan! Jawab : Pusat pertanggungjawaban (responsibility center) adalah suatu unit yang dipimpin seorang Manajer yang bertanggungjawab terhadap aktivitas yang dilakukan dalam unit yang dikelolanya. Yang bertujuan untuk mengukur dan mendorong kinerja unit organisasi dan manajer unit yang bersangkutan. Manfaat atau tujuan yg hendak dicapai dengan membentuk pusat peranggungjawwaban adalah sebagai berikut:       



Sebagai basis perencanaan, pengendalian, dan penilai kinerja manajer dan unit organisasi yang dipimpinnya. Untuk memudahkan mencapai tujuan organisasi. Memfasilitasi terbentuknya goal congruence. Mendelegasikan tugas dan wewenang ke unit-unit yang memiliki kompetensi sehingga mengurangi beban tugas manajer pusat. Mendorong kreativitas dan daya inovasi bawahan. Sebagai alat untuk melaksanakan strategi organisasi secara efektif dan efisien. Sebagai alat pengendalian anggaran.



Sumber: http://riskymahira.blogspot.com/2013/05/pusat-pertanggungjawaban-responsibility.html#:~:text=Pusat %20pertanggungjawaban%20(responsibility%20center)%20adalah,dan%20manajer%20unit%20yang %20bersangkutan.



2. Apakah syarat – syarat suatu unit organisasi dalam perusahaan dapat dianggap sebagai pusat pertanggungjawaban? Jelaskan jawaban anda! Jawab:: syarat – syarat suatu unit organisasi dalam perusahaan dapat dianggap sebagai pusat pertanggungjawaban yaitu Pusat tanggung jawab muncul guna mewujudkan satu atau lebih maksud, yang disebut



dengan cita-cita. Perusahaan secara keseluruhan memiliki cita-cita, dan manajemen senior menentukan sejumlah strategi untuk mencapai cita-cita tersebut. Fungsi dari berbagai pusat tanggung jawab dalam perusahaan adalah untuk mengimplementasikan strategi tersebut. Karena setiap organisasi merupakan sekumpulan pusat tanggung jawab, maka jika setiap pusat tanggung jawab telah memenuhi tujuannya, maka cita-cita organisasi tersebut juga telah tercapai.



Tampilan gambar diatas menggambarkan cara kerja setiap pusat tanggung jawab. Pusat tanggung jawab menerima masukan, dalam bentuk bahan baku, tenaga kerja, dan jasa-jasa. Dengan menggunakan model kerja capital (seperti persediaan,piutang), peralatan dan aktiva lainny, pusat tanggung jawab melaksanakan fungsi-fungsi tertentu, dengan tujuan akhir untuk mengubah input menjadi output, baik yang berwujud atau tidak berwujud. Dalam sebuah pabrih, outputnya berbentuk produk jadi. Dalam unit-unit staf, outputnya berbentuk jasa. Produk-produk yang dihasilkan oleh suatu pusat tanggung jawab bisa saja kemudian diserahkan ke pusat tanggung jawab yang lain, dimana output tersebut kemudian menjadi input, atau bsia langsung dilempar kepasaran sebagai output secara keseluruhan. Pendapatan adalah jumlah yang diperoleh dari proses penyediaan output. Sumber: https://datakata.wordpress.com/2014/03/30/sistem-pengendalian-manajemen-pusat-tanggung-jawabpusat-pendapatan-dan-beban/ 3. Apakah yg dimaksud dengan efisiensi & efektivitas itu? Apakah semua jenis pusat pertanggungjawaban harus diukur efisiensi dan efektivitasnya? Jelaskan! Jawab: Cara kerja pusat pertanggungjawaban yang diukur dari efisiensi yaitu diukur dengan



membandingkan antara biaya sesungguhnya dengan biaya standar, yaitu berapa biaya yang seharusnya terjadi untuk menghasikan output yang ditetapkan. Sedangkan jika diukur dengan efektifitas yaitu ditentukan dari hubungan antara hasil yang dicapai pusat pertanggungjawaban dengan tujuannya. Semakin besar kontribusi hasil terhadap tujuan yang ditetapkan, berarti semakin efektif.  Semua jenis pusat pertanggungjawaban harus diukur efisiensi dan efektivitasnya karena dapat dijelaskan bahwa Konsep input dan output dapat digunakan untuk menjelaskan arti efisiensi dan efektifitas. Istilah ini umumnya dinyatakan sebagai perbandingan, misalnya Pusat pertanggungjawaban A lebih efisien dibandingkan dengan pesaingnya atau dibanding periode sebelumnya. Efisiensi adalah ratio antara input dengan output, atau jumlah output yang dihasilkan dari setiap unit input yang digunakan. Pusat pertanggung jawaban A dikatakan lebih efisien disbanding Pusat Pertanggungjawaban B apabila:











Pusat tanggung jawab A menggunakan jumlah sumber daya yang lebih sedikit daripada pusat tanggung jawab B, namun memproduksi jumlah output yang sama. Hal ini berarti bahwa kedua pusat tanggung jawab tersebut menjalankan pekerjaan mereka dengan memuaskan dan besarnya masing-masing pekerjaan tersebut bisa dibandingkan, maka unit dengan input yang lebih rendah (biaya yang lebih rendah) adalah yang lebih efisien. Pusat tanggung jawab A menggunakan sumberdaya yang sama jumlahnya dengan pusat tanggung jawab B, namun memproduksi output dengan jumlah yang lebih besar. Hal ini berarti bahwa input yang digunakan adalah sama, namun outputnya berbeda, maka dibutuhkan beberapa tolak ukur kuantitatif untuk menentukan tingkat efisiensinya sehingga hal ini merupakan perhitungan yang lebih sulit.



Pada beberapa pusat pertanggungjawaban, efisiensi diukur dengan membandingkan antara biaya sesungguhnya dengan biaya standar, yaitu berapa biaya yang seharusnya terjadi untuk menghasikan output yang ditetapkan. Efektifitas ditentukan dari hubungan antara hasil yang dicapai pusat pertanggungjawaban dengan tujuannya. Semakin besar kontribusi hasil terhadap tujuan yang ditetapkan, berarti semakin efektif. Kelemahan utama, biaya yang tercatat bukanlah tolak ukur atas sumber daya yang sebenarnya digunakan dan Standar pada hakikatnya merupakan perkiraan tentang apa yang idealnya harus tercapai dalam kondisi yang ada. Sumber: http://fransiscasn.blogspot.com/2012/03/pusat-pertanggungjawaban-bab-4.html



4. Apa yg dimaksud dengan pusat biaya? Ada berapa macam pusat biaya itu? Bagaimana pengendalian pada pusat biaya Teknik bila dibandingkan dengan pengendalian pusat biaya kebijakan? Jelaskan! Jawab:



Pusat biaya adalah  pusat pertanggungjawaban yang oleh sistem pengendalian manajemen masukannya diukur dalam satuan moneter, sedangkan keluarannya tidak diukur dalam satuan moneter. Sebagai contoh yaitu bagian produksi. Di samping bertanggungjawab atas kualitas output, bagian produksi juga bertanggungjawab atas biaya produksi, tetapi tidak bertanggungjawab atas nilai keluaran. Alasan lain untuk tidak mengukur keluaran pusat biaya adalah kesukaran dalam mengukur keluaran pusat biaya tersebut. Contohnya bagian keuangan, bagian akuntansi, bagian personalia dan bagian penelitian dan pengembangan.  Ditinjau dari sudut pengendalian, biaya ada dua, yaitu : a) Biaya teknis Merupakan biaya yang jumlahnya berhubungan erat dengan volume kegiatan. Misalnya, biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. b) Biaya kebijakan Merupakan biaya yang jumlahnya tidak berhubungan dengan besarnya volume kegiatan.  Berdasarkan jenis biaya tersebut, pusat biaya dibedakan menjadi dua, yaitu :



 



Pusat biaya teknis Pusat biaya kebijakan\



PUSAT BIAYA TEKNIS Pusat biaya teknis adalah pusat biaya yang sebagian besar biayanya dapat ditentukan dengan pasti karena biaya tersebut berhubungan erat dengan volume kegiatan pusat biaya tersebut. Contohnya yaitu bagian produksi dan bagian pengiriman. Efisiensi pusat biaya diukur dengan jalan menghitung jumlah masukkan yang diperlukan untuk menghasilkan satu unit keluaran. Efektifitas pusat biaya tercemin oleh kualitas keluaran pada tingkat produksi yang direncanakan, dan ketepatan waktu dalam mencapai tingkat produksi yang direncanakan. PUSAT BIAYA KEBIJAKAN Pusat biaya kebijakan adalah pusat biaya yang sebagian besar biayanya tidak berhubungan erat dengan volume kegiatan pusat biaya tersebut. Contohnya yaitu bagian akuntansi, bagian personalia, dan bagian penelitian dan pengembangan. Contoh biaya yang tidak erat berhubungan dengan volume kegiatan adalah gaji pegawai, dan biaya depresiasi berbagai alat kantor atau laboratorium. Oleh karena dalam pusat biaya kebijakan sebagian besar biayanya tidak berhubungan erat dengan volume kegiatan, maka efisiensinya sulit diukur. Efektivitas bagian penelitian dan pengembangan dapat diukur dengan jalan membandingkan antara realisasi dan rencana menciptakan produk baru ataupun peningkatan teknologi. MASALAH DALAM PUSAT BIAYA KEBIJAKAN Di dalam pusat biaya kebijakan terjadi ketidakselarasan antara tujuan perusahaan dan tujuan pribadi. Sebagai contoh misalnya akan diadakan perlengkapan yang diperlukan departemen akuntansi. Oleh karena manajer akuntansi mempunyai hobi komputer, sehingga dia menginginkan  hardware komputer dengan spesifikasi yang tinggi, komputer berkecepatan tinggi, dan laser printer beresolusi tinggi, sehingga dia dapat menghasilkan laporan berpenampilan canggih. Jika keinginan manajer dipenuhi, dia akan memperoleh kepuasan pribadi, tetapi sesungguhnya perusahaan tidak memerlukan laporan berpenampilan canggih. PENGENDALIAN PUSAT BIAYA Pengendalian pusat biaya dilakukan melalui anggaran dan pelaporan. Penggunaan anggaran sebagai alat pengendali pusat biaya teknis tidak menimbulkan kesulitan karena ada hubungan erat antara masukan dan keluarannya. Sebagai contoh, kalau untuk memproduksi sebuah produk, bagian produksi memerlukan biaya variabel Rp. 1.000,- maka untuk menghasilkan 100 buah produk, biaya variabel bagian produksi tersebut seharusnya Rp. 100.000,-. Sumber: https://khoyunitapublish.wordpress.com/2012/11/19/pusat-biaya-dan-pusat-pendapatan/



5. Bagaimana mengukur kinerja pusat biaya Teknik? Bedakah dengan pengukuran kinerja pusat biaya kebijakan? Jelaskan! Jawab:



Pusat biaya teknis adalah pusat biaya yang sebagian besar biayanya dapat ditentukan dengan pasti, karena biaya tersebut berhubungan erat dengan volume kegiatan pusat biaya tersebut. Contohnya : bagian produksi dan bagian pengiriman Bagian produksi, biaya yang erat hubungannya dengan volume kegiatan-volume produksi adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik jenis variabel. Selain itu ada biaya yang tidak berhubungan erat dengan volume produksi, yaitu biaya overhead pabrik tetap. Bagian pengiriman, biaya yang erat hubungannya dengan jumlah pengiriman adalah harga kotak karton, bahan penahan goncangan, dan plakband. Sedangkan biaya yang tidak berhubungan erat dengan jumlah pengiriman adalah biaya overhead pabrik tetap. Mengukur pusat biaya teknik yaitu dilihat dari kinerja Efisiensi pusat biaya diukur dengan jalan menghitung jumlah masukan yang dieprlukan untuk menghasilkan satu unit keluaran. Efektivitas pusat biaya tercermin oleh kualitas keluaran pada tingkat produksi yang direncanakan, dan ketepata waktu dalam mencapai tingkat produksi yang direncanakan. Dalam pusat biaya teknik, output dikalikan dengan biaya standar dari setiap unit, mengukur biaya standar dari produk jadi. Selisih antara biaya teoritis dan biaya aktual mencerminkan efisiensi dari pusat biaya yang sedang diukur. Dalam hal ini ditekankan bahwa pusat biaya teknik mempunyai beberapa tugas penting lainnya yang tidak diukur hanya dengan biaya saja, para pengawas bertanggung jawab atas mutu produk dan volume produk serta efisiensi. Oleh karena itu, jenis maupun volume produksinya ditentukan dari standar kualitasnya ditetapkan, sehingga biaya produksi tidak ditekan dengan mengorbankan mutu produk. Lebih lanjut lagi, para manajer dari pusat biaya teknik juga bertanggung jawab atas aktivitas-aktivitas lain seperti pengembangan pegawai yang tidak berhubungan dengan produksi sekarang; penilaian atas kinerja mereka juga harus meliputi penilaian mengenai seberapa baiknya mereka menjalankan tanggung jawab mereka. Sedangkan perbedaan dengan pengukuran kinerja pusat biaya kebijakan yaitu Pusat biaya kebijakan adalah pusat biaya sebagian besar biayanya tidak berhubungan erat dengan volume kegiatan pusat biaya tersebut. Jumlah biaya yang “tepat” untuk kegiatan pusat biaya kebijakan tidak ditentukan berdasar studi teknik, tetapi didasarkan kebijakan manajemen. Contoh pusat biaya kebijakan adalah bagian akuntansi, begian personalia, dan bagian penelitian dan pengembangan. Dalam bagian-bagian akuntansi, persolia, dan penelitian serta pengembangan, contoh biaya yang tidak erat berhubungan dengan volume kegiatan adalah gaji pegawai, dan biaya depresiasi berbagai alat kantor atau laboratium.



Oleh karena dalam pusat biaya kebijakan sebagian besar bianya tidak berhubungan erat dengan volume kegiatan, maka efisiensinya sulit diukur. Efektivitas bagian penelitian dan pengembangan dapat diukur dengan membandingkan antara realisasi dengan menciptakan produk baru maupun peningkatan teknologi. Didalam pusat biaya kebijakan, selisish antara anggaran dan biaya yang sesungguhnya bukanlah ukuran efisiensi. Pada hakikatnya, hal tersebut hanya merupakan selisih antara input yang dianggarkan dan input yang sesungguhnya, serta tidak mencakup nilai output. Jika biaya yang sesungguhnya tidak melebihi jumlah anggaran, maka pihak manajer sudah “hidup sesuai dengan anggaran”, akan tetapi karena, anggaran dimaksudkan untuk meramalkan jumlah jumlah pengeluaran yang optimum, maka menjalankan usaha dalam batas-batas anggaran yang ada tidak selalu berarti menunjukkan kinerja yang efisien. Sumber: http://hennymelawati.blogspot.com/2017/03/pusat-biaya-dan-pusat-pendapatan.html



6. Apakah yg dimaksud dengan pusat pendapatan? Dalam sebuah organisasi fungsional, sebutkan bagian apa saja yg merupakan pusat pendapatan? Jelaskan. Jawab:



Pusat pendapatan adalah pusat pertanggung jawaban yang keluannya diukur dalam rupiah, kalau pusat kalau pusat pendapatan berwenang dalam menentukan harga jual, sedangkan sedangkan masukannya tidak berhubungan dengan keluaran, sehingga tidak dapat dengan dihitung labanya. Masukan pusat pendapatan tidak dapat dihubungkan dengan pendapatan karena kedua hal tersebut umumnya memang sulit untuk dihubungkan. Contoh  pusat pendapatan bagian pemasaran. Sementara contoh biaya yang sulit untuk dihubungkan dengan pendapatan adalah biaya penelitian pemasaran, pengumpulan informasi tentang pesaing, iklan, dan hubungan masyarakat. Sementara pendapat lain berikut ini: Dalam pendapatan, output diukur secara moneter,dipusat beban, input yang diukur, dipusat laba, baik pendapatan(output) maupun beban(input) diukur, dan dipusat investasi, kaitan antara laba dan investasi di ukur. Untuk masing masing pusat pertanggung jawaban tersebut membutuhkan pengendalia yang berbeda. Menurut (Sukarno, Edi, 2000: 42) masuk keluarnya uang perusahaan merupakan salah satu titik konsentrasi manajemen perusahaan, karena itu diperlukan pengendalian yang optimal atas hal ini. Jika masuknya uang didentikkan dengan pendapatan, maka makna pusat pendapatan adalah pertanggung jawaban dimana pimpinan bertanggung jawab atas pendapatan. Bertanggung jawab artinya mempunyai kewenangan atas hal-hal yang dapat meningkatkan pendapatan, seperti menentukan harga jual dan biaya-biaya yang secara tidak langsung bisa relevan atau tidak sama sekali Bagian pusat pendapatan dalam perusahaan fungsional yaitu Biaya Riset Pemasaran.



Pada pusat pendapatan dikenal dua macam aktivitas pemasaran:  



ORDER-GETTING, adalah upaya untuk memikat pasar. Aktivitas ini mencakup iklan, promosi, dan mencari order. Pengendaliannya biasanya malalui budget. ORDER-FILLING(LOGISTIC ACTIVITIES), adalah kegiatan kasat mata yang sifatnya berulang, contohnya packaging, pengiriman, dan administrasi yang berhubungan dengan pemasaran atau penjualan.



Dalam menganalisa kinerja pimpinan pusat pendapatan jangan hanya melihat dari sisi kemampuannya dalam menghasilkan laba, tetapi juga harus diperhatikan tingkat penguasaan pasar yang dapat dicakup. Dalam hal ini, analisis industry menjadi sangat relevan. Adapun tahapan dalam pemakaian analsis industry adalah sebagai berikut:  



Membuat proyeksi permintaan pasar Menilai posisi perusahaan dalam persaingan.



Sumber: http://hennymelawati.blogspot.com/2017/03/pusat-biaya-dan-pusat-pendapatan.html http://andhy-brenjenk.blogspot.com/2012/04/spm-perilaku-dalam-organisasi.html



7. Tidak dipungkiri bahwa bagian pemasaran itu juga mengeluarkan biaya iklan. Apakah bagian pemasaran itu juga layak diakui sebagai pusat biaya atau bahkan sebagai pusat laba, jika kita menghubungkan pendapatan yg diterima dengan biaya yg dikeluarkan? Jelaskan! Jawab: Tidak dipungkiri bahwa bagian pemasaran itu juga mengeluarkan biaya iklan. Bagian pemasaran itu juga layak diakui sebagai pusat biaya atau bahkan sebagai pusat laba, jika kita menghu bungkan pendapatan



yg diterima dengan biaya yg dikeluarkan karena pada Aktivitas pemasaran adalah aktivitasaktivitas yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh pesanan. Aktivitas-aktivitas ini meliputi uji pemasaran, pembentukan, pelatihan, dan pengawasan terhadap tenaga penjualan (sales force); periklanan, dan promosi penjualan yang seluruhnya memiliki karakteristikkarakteristik yang menimbulkan permasalahan pengendalian manajemen. Secara ringkas, terdapat tiga jenis aktivitas didalam organisasi  pemasaran dan sebagai konsekuensinya, terdapat tiga jenis ukuran aktivita. Pertama, ada aktivitas logistik, yang banyak dari biayanya merupakan beban teknik. Kedua, ada penciptaan pendapatan, yang biasanya dievaluasi dengan cara membandingkan antara pendapatan dan kuantitas fisik aktual yang dijual baik dengan pendapatan  dan unit yang dianggarkan. Ketiga, biaya pencarian pesanan yang merupakan bebam kebijakan, karena tidak seorangpun tahu berapa  persisnya jumlah optimal  yang harus dikeluarkan. Konsekuensinya, ukuran efisisensi dan efektivitas untuk biaya-biaya tersebut sangat subjektif.



Sumber: https://indraonank.wordpress.com/2011/10/13/sistem-pengendalian-manajemen-pusat-tanggung-jawabpusat-pendapatan-dan-beban/ 8. Bagaimana pengendalian pada pusat biaya administrasi & umum itu dilakukan? Jelaskan! Jawab: Pengendalian pada pusat biaya administrasi & umum itu dilakukan biasanya dengan 2 cara sebagai



berikut: 1) Anggaran Inkremental (incremental budgeting). Menurut model ini, anggaran pusat biaya kebijakan didasarkan biaya yang sedang berlangsung dipakai sebagai titik tolaknya. Jumlah anggaran tersebut akan disesuaikan dengan tingkat inflasi, perubahan beban kerja yang diantisipasi, pekerjaan khusus, dan biaya berbagai pekerjaan dalam unit yang sama. Model ini memiliki dua kekurangan, yaitu: tingkat pengeluran dari pusat biaya kebijakan tidak diuji ulang dan manajer ingin meningkatkan pelayanan yang akan menuntut penambahan sumber daya. 2) Telaah Berbasis Nol (Zero-base Review). Pendekatan ini dengan membuat analisis menyeluruh dari masing-masing pusat biaya selama lima tahun yang lalu, kemudian dibuat dasar baru sebagai anggaran. Kelemahannya adalah menghabiskan waktu. Sumber: http://hennymelawati.blogspot.com/2017/03/pusat-biaya-dan-pusat-pendapatan.html 9. Sebut dan jelaskan beberapa kesulitan yg mungkin timbul pada pengukuran kinerja pusat biaya administrasi & umum! jawab:



Pusat administrative meliputi manajemen senior korporat dan manajemen unit bisnis, serta para manajer unit-unit pendukung. Pusat pendukung merupakan unit-unit yang menyediakan layanan kepada pusat tanggung jawab. Permasalahan Dalam Pengendalian Pengendalian atas beban administrative cukup sulit dikarenakan : 1) masalah-masalah yang ada dalam pengukuran output, dan 2) banyaknya ketidaksesuian antara cita-cita staf departemen dan cita-cita perusahaan secara keseluruhan. 



Kesulitan dalam pengukuran output



Beberapa aktifitas para staf, seperti perhitungan gaji, adalah begitu rutin sehingga unit-unit tersebut, pada kenyataannya, merupakan pusat beban teknik. Tetapi, dalam aktifitas lainnya, output utamanya adalah saran dan layanan, yang merupakan fungsi yang tidak mungkin dikuantifikasi, maupun dievaluasi. Karena output tidak dapat diukur, tidak mungkin untuk



menetapkan standar biaya sebagai tolok ukur untuk pengukuran kinerja keuangan. Dengan demikian, varians anggaran tidak dapat diinterpresentasikan sebagai gambaran dari kinerja yang efisien atau tidak efisien. Jika staf keuangan diberi izin untuk “membangun sistem manajemen berdasarkan aktifitas”, misalnya, perbandingan antara biaya aktual terhadap biaya yang dianggarkan tidak akan mengindikasikan apakah penugasan tersebut telah dilaksanakan secaraa efektif atau tidak, tanpa memperdulikan beban yang terlibat. 



Tidak adanya keselarasan cita-cita



Umumnya, para manajer administrative berusaha keras untuk mencapaui keunggulan fungsional. Sekilas, keinginan tersebut akan tampak selaras dengan cita-cita perusahaan. Tetapi pada kenyataannya, hal tersebut sebagian besar bergantung pada bagaimana seseorang mendefinisikan keunggulan. Meskipun para staf mungkin ingin mengembangkan sistem, program atau fungsi yang “ideal”, namun sesuatu yang ideal tersebut mungkin terlalu mahal relatif terhadap tambahan laba yang mungkin akan dihasilkan dari kesempurnaan tersebut. Staf yang sempurna, misalnya tidak akan menyetujui perjanjian yang mengandung cacat meskipun kecil : tetapi biaya untuk memelihara staf yang cukup besar untuk menjamin tingkat kepastian ini mungkin melebihi potensi kerugian dari cacat kecil. Seburuk-buruknya, usaha untuk mencapai “keunggulan” akan mengarah pada “pembangunan suatu kerajaan” atau “melindungi posisi seseorang” tanpa memperhatikan kesejahteraan perusahaan. Peliknya kedua masalah tersebut, kesulitan dalam mengukur output dan kurangnya keselarasan cita-cita akan langsung berdampak pada ukuran dan kesejahteraan perusahaan. Dalam bisnis kecil dan menengah, manajemen tingkat atas memiliki hubungan yang erat dengan unit stafnya dan dapat menentukan melalui observasi apa yang mereka kerjakan, dan apakah unit tersebut berimbang dengan biayanya. Dan dalam bisnis dengan laba kecil, tanpa memandang ukurannya, beban kebijakan selalu dikendalikan secara ketat. Tetapi, dalam bisnisb yang besar, manajemen senior tidak dapat mengetahui, maupun mengevaluasi, aktivitas dari semua stafnyadan jika perusahaan tersebut cukup menguntungkan, ada godaan untuk menyetujui permintaan staf untuk selalu menambah anggaran. Pusat  pendukung sering membebankan pusat tanggung jawab lain atas layanan yang disediakan. Sumber: https://datakata.wordpress.com/2014/03/30/sistem-pengendalian-manajemen-pusat-tanggung-jawabpusat-pendapatan-dan-beban/



10. Sebutkan pula beberapa kesulitan yang timbul jika pusat penelitian dan pengembangan diakui sebagai pusat biaya kebijakan! Jawab:



Kesulitan yang timbul jika pusat penelitian dan pengembangan diakui sebagai pusat biaya kebijakan yaitu: 



Kesulitan menghubungkan hasil dengan input



Hasil dari aktivitas penelitian sulit mengukur hasilnya secara kuantitatif. Tetapi berbeda dengan pusat administrasi, pada pusat penelitian, hasilnya paling tidak dalam bentuk output yang tidak berwujud seperti, paten, produk baru, proses produksi baru, tetapi hubungan input dan outputnya sulit ditetapkan secara tahunan, karena waktu yang diperlukan dalam kegiatan penelitian sangat bervariasi. 



Tidak adanya keselarasan cita cita



Sama seperti pada pusat administrasi, manajer penelitian menginginkan melakukan penelitian yang terbaik yang mungkin cukup mahal bagi organisasi. Selain itu mungkin karyawan dibagian penelitian tidak cukup kemampuannya untuk melakukan penelitian yang optimumsesuai dengan kebutuhan organisasi. Sumber: https://pakpahanrini.wordpress.com/2015/05/21/pusat-tanggung-jawab-pusat-pendapatan-dan-biaya/ 11. Apa yg dimaksud dengan pusat laba (profit center) itu? Apa tujuan yg hendak dicapai oleh perusahaan yg menerapkan pusat laba? Jelaskan secara ringkas! Jawab:



usat laba (profit center) merupakan pusat pertanggungjawaban yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan biaya-biaya dan menghasilkan pendapatan tetapi tidak memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan tentang investasi. Pusat laba hanya bertanggungjawab terhadap tingkat laba yang harus dicapai. Misalnya: pimpinan anak perusahaan atau manajer divisi yang tidak diberi hak untuk mengambil keputusan tentang investasi. Tujuan yg hendak dicapai oleh perusahaan yg menerapkan pusat laba yaitu:     



Kualitas keputusan manajer lebih meningkat. Hal tersebut dikarenakan keputusan tersebut dibuat oleh para manajer yang paling dekat dengan titik keputusan. Kecepatan pengambilan keputusan operasional dapat meningkat karena tidak perlu mendapat persetujuan terlebih dahulu dari kantor pusat. Manajer kantor pusat dapat lebih berkonsentrasi pada hal-hal yang lebih luas, karena manajemen kantor pusat bebas dari pengambilan keputusan harian. Manajer lebih bebas menunjukkan imajinasi dan inisiatifnya, karena hanya sedikit batasan dari korporat. Memberikan tempat pelatihan sempurna bagi kemampuan manajerial secara umum. Para manajer mendapatkan pengalaman dalam mengelola seluruh area fungsional, dan



  



manajemen yang lebih tinggi mendapatkan kesempatan untuk mengevaluasi potensi pekerjaan yang tingkatnya lebih tinggi. Kesadaran terhadap laba semakin meningkat, karena para manajer yang bertnggung jawab atas laba akan selalu mencari cara untuk meningkatkan labanya. Memberikan informasi siap pakai kepada manajemen puncak tentang profitabilitas komponen-komponen individual perusahaan. Output yg siap pakai membuat pusat laba sangat responsif terhadap tekanan utk meningkatkan kinerja kompetitif.



Sumber: http://silfisulfiyah.blogspot.com/2011/03/pusat-laba.html 12. Apa yg dimaksud dengan DIVISIONALSASI? sebut & jelaskan keuntungan & kelemahan dari divisionalisasi! Jawab:



Struktur Organisasi Divisional (Divisional Structure Organization) adalah Struktur Organisasi yang dikelompokkan berdasarkan kesamaan produk, layanan, pasar dan letak geografis. Organisasi bentuk Divisional ini biasanya diterapkan di perusahaan yang berskala menengah keatas,hal ini dikarenakan biaya operasional akan lebih tinggi jika dibandingkan dengan bentuk Organisasi Fungsional. Dengan struktur fungsional, organisasi membentuk divisi-divisi semi otonom, dimana setiap divisi merancang, memproduksi dan memasarkan produknya sendiri. Masing-masing divisi mengembangkan strategi tingkat unit bisnis dan memiliki fungsi produksi, pemasaran, akuntansi dan fungsi lainnya. Manajer fungsi melapor pada manajer divisi yang kemudian melapor pada manajer korporat. Pembagian divisi pada umumnya dilakukan atas dasar produk, geografis, dan pasar/pelanggan.



Ketika perusahaan berkembang,  perusahaan mulai memfokuskan perhatiannya pada pengelolaan berbagai lini produk di berbagai industri dan mendesentralisasikan wewenangnya dalam pengambilan keputusan. Ketika perusahaan mulai melakukan akuisisi dan mengembangkan berbagai produk baru dalam industri dan pasar yang berbeda, biasanya mengubah strukturnya menjadi  struktur organisasi yang terdiri dari beberapa  divisi. Tiap-tiap divisi dapat beroperasi sendiri-sendiri dibawah pengarahan seorang manajer divisi yang bertanggungjawab langsung kepada CEO. Dalam struktur organisasi divisional, manajer divisi dapat mengembangkan strategi untuk masing-masing divisinya dan mungkin saja mereka menghadapi persaingan yang berbeda dengan divisi lainnya sehingga strategi yang ditempuh mungkin juga berbeda dengan divisi lainnya. Pada organisasi divisional, divisi-divisi tersebut dapat menjadi tempat yang baik untuk



melatih para manajer muda. Selain itu juga merupakan tempat yang baik  dalam mengembangkan intuisi kewiraswastaan serta meningkatkan sejumlah pusat inisiatif dalam suatu perusahaan. Untuk mengetahui format struktur organisasi divisional. Struktur Organisasi Divisional  Keunggulan Divisional  Cepat tanggap, fleksibilitas pada lingkungan yang tidak stabil  Memperhatikan kebutuhan konsumen  Koordinasi yang luar biasa lintas departemen fungsional  Pembebanan tanggung jawab yang jelas bagi permasalahan produk  Penekanan terhadap keseluruhan produk dan tujuan divisional  Pengembangan keterampilan manajemen umum  Lebih mudah dalam pengelolaannya karena memecah organisasi menjadi divisi yang lebih kecil.  Memungkinkan pembuatan keputusan strategis yang lebih luas dan konsentrasi penuh pada tugas-tugas.  Tempat latihan yang baik bagi para manajer strategik.  Manajer dapat memilih struktur (produk, geografis, pasar) yang paling sesuai dengan divisinya.  Sesuai untuk lingkungan yang cepat berubah, tanggapan yang cepat pada perubahan karena adanya koordinasi dan wewenang pada tingkat yang sesuai.  Divisi lebih banyak pertanggungnjawaban dan lebih fokus pada hasil.  Kantor pusat bebas dari perhatian terhadap rincian kegiatan sehingga lebih memikirkan masalah jangka panjang.  Unit-unit otonomnya dapat dipotong dengan dampak minimal terhadap seluruh organisasi  Koordinasi antarfungsi menjadi lebih mudah dan cepat  Mempunyai fleksibilitas pada struktur perusahaan  Spesialisasi pada setiap divisi dapat dipertahankan  Kesempatan karir lebih terbuka  Menimbulkan kompetisi di dalam organisasi  Beban rutin CEO berkurang sehingga mempunyai waktu untuk keputusan strategis  Kelemahan Divisional  Duplikasi sumberdaya lintas divisi  Kurang pendalaman teknis dan spesialisasi dalam divisi-divisi  Koordinasi yang buruk lintas divisi  Kurangnya kendali sumberdaya menajemen puncak  Kompetesi untuk sumberdaya perusahaan  Memungkinkan berkembangnya persaingan disfungsional antar sumber daya organisasi dan konflik antara tugas-tugas & prioritas-prioritas.



      



Kepentingan divisi mungkin ditempatkan di atas kepentingan organisasi secara keseluruhan Kebijakan divisi tidak konsisten dengan kebijakan divisi lain maupun dengan kebijakan organisasi. Timbulnya masalah dalam alokasi sumber daya dan distribusi biaya-biaya perusahaan Adanya duplikasi sumber daya dan peralatan yang tidak perlu Mengakibatkan turunnya komunikasi antara spesialisasi funsional Sangat potensial untuk menimbulkan persaingan antar devisi Pendelegasian yang besar dapat menimbulkan masalah



sumber: http://namsudamhcar.blogspot.com/2016/04/pengertian-kelemahan-dan-kelebihan.html 13. Salah satu kelemahan dari divisionalisasi adalah manajer pusat laba mempunyai kecenderungan untuk memperhatikan laba jangka pendek. Jelaskan maksud dari pertanyaan tersebut! Jawab: Salah satu kelemahan dari divisionalisasi adalah manajer pusat laba mempunyai kecenderungan untuk memperhatikan laba jangka pendek karena Pusat laba merupakan pusat pertanggungjawaban dimana



kinerja finansialnya diukur dalam ruang lingkup laba, yaitu selisih antara pendapatan dan pengeluaran. Laba merupakan ukuran kinerja yang berguna karena laba memungkinkan pihak manajemen senior dapat menggunakan satu indikator yang komprehensif dibandingkan harus menggunakan beberapa indikator. Keberadaan suatu pusat laba akan relevan ketika perencanaan dan pengendalian laba mengaku kepada pengukuran unit masukan dan keluaran dari pusat laba yang bersangkutan. Sumber: http://ekonominator.blogspot.com/2017/03/sistem-pengendalian-manajemen-pusat-laba.html 14. Pengukuran profitabilitas pusat laba dapat dilakukan dengan mengukur kinerja manajernya (management performance) atau mengukur kinerja ekonominya (economic performance). Jelaskan cara pengukuran yg dimaksud tersebut! Jawab:



Ada dua cara pengukuran tingkat profitabilitas pusat laba. Pertama, adalah dengan mengukur kinerja manajemen (management performance) dan yang kedua, dengan mengukur kinerja ekonomi (economic performance). Pengukuran kinerja suatu pusat laba digunakan untuk proses perencanaan, pengkoordinasian dan pengendalian kegiatan harian pusat laba dan juga sebagai



alat untuk merangsang motivasi kerja para manajernya. Dalam proses pengukuran prestasi pusat laba dibutuhkan elemen – elemen sebagai berikut :  Tersedianya anggaran atau rencana.  Pemahaman dan penerimaan logika pengukuran oleh manajer divisi.  Delegasi pengendalian yang konsisten dengan tanggung jawab yang dibebankan.  Adanya konsistensi pengukuran diantara divisi – divisi dalam perusahaan. ANGGARAN LABA SEBAGAI STANDAR KINERJA.  Kelemahannya : pertama,keberhasilan mencapai anggaran belum menjamin kinerja sebenarnya. Kedua, laba itu sendiri belum mencerminkan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Dua jenis pendelegasian wewenang yaitu pendelegasian ketat dan longgar. PRESTASI NON LABA SEBAGAI STANDAR KINERJA. Contoh pendekatan untuk mengukur prestasi dengan beberapa alat ukur : 1) Profitability 2) Market position 3) Productivity 4) Produk leadership 5) Personal development 6) Employee attitudes 7) Public responsibility 8) Balance between long-range and short-range goals Sumber: https://akukholil.blogspot.com/2016/11/makalah-pusat-laba-profit-center.html?m=1 15. Apa kelemahan anggaran laba sebagai tolak ukur prestasi suatu pusat laba? Lalu tindakan apa yg harus dilakukan untuk menghilangkan kelemahan tersebut? Jika tolak ukur non laba digunakan, apa kelemahannya? Jawab:



Kelemahannya : pertama,keberhasilan mencapai anggaran belum menjamin kinerja sebenarnya. Kedua, laba itu sendiri belum mencerminkan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Dua jenis pendelegasian wewenang yaitu pendelegasian ketat dan longgar. PRESTASI NON LABA SEBAGAI STANDAR KINERJA. Contoh pendekatan untuk mengukur prestasi dengan beberapa alat ukur :  Profitability  Market position adalah  Productivit  Produk leadership  Personal development  Employee attitudes  Public responsibility  Balance between long-range and short-range goals. Sumber: https://ekonomi.bunghatta.ac.id/index.php/id/artikel/597-sistem-pengendalian-manajemen-pusatlaba



16. Dalam pengukuran prestasi pusat laba, paling tidak ada empat masalah yg memerlukan perhatian serius. Sebutkan dan jelaskan secara ringkas masalah tersebut!



Jawab: Dalam mengukur prestasi pusat laba, ada empat maslah yang memerlukan perhatian khusus, yaitu : 1) Masalah alokasi pendapatan bersama (common revenues). Pada dasanya, konflik bisa timbul atas alokasi pendapatan di antara pusat laba. 2) Masalah alokasi biaya bersama (common cost). Beberapa jenis biaya bersama yang perlu dialokasikan antara lain meliputi :    



Biaya overhead pabrik tetap. Biaya departemen jasa. Joint cost. Biaya kantor pusat.



Langkah – langkah pengalokasian biaya bersama secara umum terdiri dari tiga tahap yaitu : a) Mengakumulasikan biaya yang berhubungan dengan produk, departemen, atau divisi. b) Mengidentifikasikan penerima biaya yang dialokasikan mungkin produk, departemen atau divisi. c) Memilih metode atau dasar untuk menghubungkan biaya pada langkah ke-1 dan penerima biaya pada langkah ke-2 secara logis. 3) Masalah penentuan harga transfer (transfer price). Harga transfer mempunyai dua peran yang bisa saja mengakibatkan konflik. Pertama, sebagai harga, harga transfer merupakan pedoman bagi pembuatan keputusan lokal. Kedua, harga dan pengukuran laba membantu manajemen puncak mengevaluasi pusat laba sebagai entitas yang tepisah. 4) Masalah pemilihan tolok ukur laba (type of profitability measure). Ada lima konsep laba yang biasa digunakan sebagai dasar untuk menilai prestasi pusat laba berikut ini : a) b) c) d) Sumber:



Margin kontribusi (contribution margin). Laba langsung divisi (direct divisional profit). Laba sebelum pajak. Laba bersih (income).



https://akukholil.blogspot.com/2016/11/makalah-pusat-laba-profit-center.html?m=1 17. Dalam mengukur kinerja suatu pusat laba ada beberapa konsep laba yg dapat digunakan. Sebutkan dan jelaskan apa saja kelebihan dan kelemahannya! Jawab: Dalam mengukur kinerja suatu pusat laba ada beberapa konsep laba yg dapat digunakan yaitu:



1) Margin konstribusi Margin konstribusi menunjukan rentang antara pendapatan dengan beban variabel. Alasan utama mengapa ini digunakan sebagai alat pengukur kinerja pusat laba adalah bahwa karena beban tetap berada diluar kendali manajer tersebut. Sehingga para manajer harus memusatkan perhatian untuk memaksimalkan margin konstribusi. 2) Laba langsung laba langsung mencerminkan konstribusi pusat laba terhadap overhead umum dan laba perusahaan. Ukuran ini menggabungkan seluruh pengeluaran pusat laba, baik yang dikeluarkan oleh atau dapat ditelusuri langsung ke pusat laba tersebuttanpa memperdulikan apakah pos-pos ini ada dalam kendali manajer [usat laba atau tidak. Kelemahan pengukuran ini adalah bahwa ia tidak memasukkan unsur manfaat motivasi dari biaya-biaya kantor pusat. 3) Laba yang dapat dikendalikan Pengeluaran-pengeluaran kantor pusat dapat dikelompokkan menjadi dua teori yaitu dpat dikendalikan dan tidak dapat dikendalikan. Yang termasuka dalam kategori pertama adalah pengeluaran-pengluaran yang dapat dikendalikan, paling tidak pada tingkat tertentu oleh manajer unit bisnis layanan teknologi informasi contohnya. 4) Laba sebelum pajak Dalam ukuran ini seluruh overhead korporat dialokasikan ke pusat laba berdasarkan jumlah relatif dari beban yang dikeluarkan oleh pusat laba. Jika pusat laba dibebankan dengan sebagian overhead korporat, maka hal ini harus dihitung berdasarkan biaya yang telah dianggarkan, dan bukan biaya aktual, di mana kolom “anggaran” dan “aktual” dalam laporan kinerja pusat laba menunjukkan jumlah yang hampir sama untuk pos khusus ini. 5) Laba bersih Disini perusahaan mengukur kinerja pusat laba domestik berdasarkan laba bersih yaitu laba setelah pajak. Ada dua argumen utama yang menentang penggunaan metode ini. (1) laba setelah pajak sering kali merupakan persentase yang konstan atas laba sebelum pajak, dalam kasus mana tidak terdapat manfaat dengan memasukkan unsur pajak pengendlian dan (2) karena banyak keputusan mempengaruhi pajak penghasilan dibuat dikantor pusat, maka tidaklah tepat jika para manajer pusat laba harus menanggung konsekuensi dari keputusan-keputusan tersebut. Sumber: http://kesatriainfo.blogspot.com/2015/02/pusat-laba-sistem-pengendalian-manajemen.html



Tugas ini disusun dalam bentuk PPT… Pada slide pertama (NAMA, STAMBUK & FOTO) Pada slide selanjutnya, tulis soal kemudian jawaban dan sumber ( dimana kamu mengutip jawaban tersebut) Contoh: Pertanyaan 1... Jawaban 1….. Sumber…. JAWABAN TIDAK BOLEH SAMA!!! APA BILA DITEMUKAN JAWABAN YG PERSIS SAMA MAKA NILAINYA AKAN DIBAGI DUA