Tugas Swamedika Kontrasepsi Oral [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH SWAMEDIKASI “KASUS KONTRASEPSI ORAL”



Dosen Pengampu : apt. Inaratul Rizkhy Hanifah, M.Sc



Oleh : Nama : Anjar Putri W NIM : 24185650A Teori: 5



PROGRAM STUDI S1 FARMASI UNIVERSITAS SETIA BUDI SURAKARTA TAHUN AJARAN 2020



KATA PENGANTAR



Puji syukur kita panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,disebabkan karena keterbatasan penulis sebagai manusia biasa yang tak mungkin luput dari kesalahan. Makalah ini penulis susun guna untuk memenuhi tugas dan mempermudah pembaca mempelajari mengenai makalah review tentang “Kasus Kontrasepsi Oral”. Penulis berharap agar makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua, oleh karena itu, demi upaya peningkatan kualitas makalah ini,penulis senantiasa mengharapkan konstribusi pemikiran pembaca, baik berupa kritik maupun saran yang bersifat membangun.



13 Desember 2020



Penyusun



BAB I PEMBUKAAN A. Latar Belakang Kontrasepsi adalah alat untuk mencegah kehamilan setelah berhubungan intim. Alat ini atau cara ini sifat tidak permanen dan memungkinkan pasangan untuk mendapatkan anak apabila diinginkan. Ada berbagai macam jenis Alat Kontrasepsi yang tersedia di pasaran yang dapat dibeli dengan bebas. Pil kontrasepsi dipergunakan oleh kurang lebih 50 juta peserta KB di seluruh dunia. Di Indonesia diperkirakan kurang lebih 60% peserta KB mempergunakan pil kontrasepsi. Jumlah ini tampaknya akan tetap tinggi dibandingkan dengan jumlah peserta KB yang mempergunakan cara kontrasepsi yang lain. Pil mengakibatkan perlunya tenaga pelayanan lebih banyak dibandingkan IUD, sehingga merupakan beban yang berat bagi tenaga medis serta para medis. Oleh karena itu perlu pelayanan yang diatur oleh tenaga terlatih yang terdapat dalam masyarakat sendiri. Sehubungan dengan ini diperlukan pengetahuan dasar serta petunjuk-petunjuk untuk pelaksana pelayanan tersebut, baik untuk seleksi peserta KB maupun cara mengatasi keluhan-keluhan yang ditemukan (Sastrawinata, 2000). Pil KB yang banyak dipakai umumnya berisi dua jenis hormon, yakni estrogen dan progesteron. Ada juga yang berisi hanya salah satu hormon saja. Kedua hormon ini bekerja menghambat terjadinya ovulasi. Oleh karena ovulasi atau keluarnya sel telur matang tidak terjadi, maka kehamilan pun tidak berbuah. Angka keberhasilan memakai pil dibilang hampir selalu efektif dalam mencegah kehamilan. Namun, tidak semua wanita tidak boleh memilih pil, jika mengidap tumor yang dipengaruhi oleh hormon estrogen, seperti tumor kandungan dan payudara, mengidap penyakit hati aktif, penyakit pembuluh balik atau varices thrombophlebitis, pernah serangan stroke dan mengidap penyakit kencing manis. Mereka mutlak tidak boleh memakai pil, dan harus memilih cara kontrasepsi yang lain. Yang perlu dipertimbangkan tidak boleh memilih pil, apabila mengidap darah tinggi, migren, depresi, tumor jinak rahim (mioma uteri) dan haidnya jarang. Oleh karena obat dalam pil kurang lebih sama dengan obat suntik, maka memilih suntikan juga perlu mempertimbangkan kondisi-kondisi ak peserta KB . Pilihan pil KB sering ditinggalkan karena faktor efek sampingnya. Efek samping estrogen sering menimbulkan mual, nyeri kepala, air tertahan dalam tubuh dan nyeri payudara. Sedangkan efek samping progesteron menjadikan perdarahan vagina tidak teratur, nafsu makan bertambah sehingga bertambah gemuk, muncul jerawat, haid jadi sedikit dan kemungkinan payudara mengecil (Nadesul, 2007).



B. Rumusan masalah 1. Apakah pengertian dari kontrasepsi ? 2. Apa sajakah macam – macam kontrasepsi, mekanisme, kekurangan dan kelebihan kontrasepsi oral? 3. Buatlah satu kasus tentang kontrasepsi oral ? 4. Bagaimanakah pengobatan pada kasus kontrasepsi oral ? 5. Bagaimakah cara swamedikasi pada pasien dengan kasus kontrasepsi oral ? C. Tujuan Makalah 1. Untuk mengetahui pengertian dari kontrasepsi secara umum. 2. Untuk mengetahui macam – macam kontrasepsi, mekanisme, kekurangan dan kelebihan kontrasepsi oral 3. Supaya mahasiswa dapat membuat dan menganalisis kasus kontrasepsi oral. 4. Untuk mengetahui pengobatan yang harus diberikan pada kasus kontrasepsi oral. 5. Untuk memahami dan melatih mahasiswa cara swamedikasi kasus kontrasepsi oral.



BAB II



PEMBAHASAN A. Defenisi Pil KB adalah alat kontrasepsi pencegah kehamilan atau pencegah konsepsi yang digunakan dengan cara per-oral/kontrasepsi oral. Pil KB merupakan salah satu jenis kontrasepsi yang banyak digunakan. Pil KB disukai karena relatif mudah didapat dan digunakan,serta harganya murah. ( Everett,Suzanne,2007). Pil KB atau oral contraceptives pill merupakan alat kontrasepsi hormonal yang berupa obat dalam bentuk pil yang dimasukkan melalui mulut (diminum), berisi hormon estrogen dan atau progesteron. bertujuan untuk mengendalikan kelahiran atau mencegah kehamilan dengan menghambat pelepasan sel telur dari ovarium setiap bulannya. Pil KB akan efektif dan aman apabila digunakan secara benar dan konsisten. (Sastrawinata, 2000). Kontrasepsi pil kombinasi adalah pil yang mengandung sintetik estrogen dan preparat progesteron yang mencegah kehamilan dengan cara menghambat terjadinya ovulasi (pelepasan sel telur oleh indung telur) melalui penekanan hormon LH dan FSH, mempertebal lendir mukosa serviks (leher rahim), dan menghalangi pertumbuhan lapisan endometrium. B. Jenis – Jenis kontrasepsi pil KB. 1. Pil KB kombinasi (Combined Oral Contraceptives = COC).Berisi 2 jenis hormon yaitu estrogen dan progesteron. Mekanisme kerjanya untuk mencegah kehamilan adalah sebagai berikut: - Mencegah pematangan dan pelepasan sel telur ( mencegah ovulasi ) - Mengentalkan lendir leher rahim, sehingga menghalangi penetrasi sperma - Membuat dinding rongga rahim tidak siap untuk menerima dan menghidupi hasil pembuahan 2. Pil KB progesteron (Mini pill = Progesterone Only Pill = POP) hanya berisi progesteron, bekerja dengan mengentalkan cairan leher rahim dan membuat kondisi rahim tidak menguntungkan bagi hasil pembuahan.



Ada 5 jenis pil KB/kontrasepsi oral, yaitu :



1. Pil kombinasi atau combination oral contraceptive pill (COC). Terdiri dari 21-22 pil kontrasepsi oral dan setiap pilnya berisi estrogen dan progestin dosis kecil, untuk pengunaan satu siklus. Pil kontrasepsi oral pertama mulai diminum pada hari pertama perdarahan haid, selanjutnya setiap pil 1 hari 1 pil selama 21-22 hari. Umumnya setelah 2-3 hari sesudah pil kontrasepsi oral terakhir diminum, akan timbul perdarahan haid, yang sebenarnya merupakan perdarahan putus obat. Penggunaan pada siklus selanjutnya, sama seperti siklus sebelumnya, yaitu pil pertama ditelan pada hari pertama perdarahan haid. - Jenis kontrasepsi oral kombinasi : a. Monofasik Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/preogesteron ( E/P ) dalm dosis yang sama,dengan 7 tablet tanpa hormon aktif. b. Bifasik Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/preogesteron ( E/P ) dengan 2 dosis yang berbeda,tetap dengan 7 tablet tanpa hormon aktif. c. Trifasik Pil yang tersedia dalam 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen /preogesteron (E/P ) dengan 3 dosis berbeda ,dengan 7 tablet tanpa hormon aktif. ( Prawiroharjo,sarwono,2006 ). - Pil oral kombinasi mempunyai 2 kemasan, yaitu : a. Kemasan 28 hari 7 Pil digunakan selama minggu terakhir pada setiap siklus tidak mengandung hormon wanita sebagai gantinya adalah zat besi atau zat inert.Pil – pil ini membantu hormon pasien untuk membiasakan diri minum pil setiap hari ( pil harus diminum setiap hari tidak boleh ada yang terlewat). b. Kemasan 21 hari Seluruh pil dalam kemasan ini mengandung hormon.Interval 7 hari pil akan menyelesaikan 1 kemasan ( mendahului permulaan kemasan baru ) pasien mungkin akan mengalami haid selama 7 hari tersebut tetapi pasien harus memulai siklus pil barunya pada hari ke-7 setelah menyelesaikan siklus sebelumnya walaupun haid datang atau tidak.jika pasien merasa mungkin hamil,ia harus memeriksakan diri.Jika pasien yakin ia minum pil dengan benar, pasien dapat mengulangi pil tersebut sesuai jadwal walaupun haid tidak terjadi. ( Varney,Helen,2002). 2. Pil KB/kontrasepsi oral tipe sekuensial Terdiri dari 14-16 pil kontrasepsi oral yang berisi derivat estrogen dan 7 pil berikutnya berisi kombinasi estrogen dan progestin. Cara penggunaannya sama dengan tipe kombinasi. Efektivitasnya sedikit lebih rendah dan lebih sering menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan.( tidak diedarkan di indonesia ).



3. Pil KB/kontrasepsi oral tipe pil mini ( POP ). Hanya berisi derivat progestin, noretindron atau norgestrel, dosis kecil, terdiri dari 21-22 pil. Cara pemakaiannya sama dengan cara tipe kombinasi. Pil mini kadang-kadang disebut pil masa menyusui. Pil mini yaitu pil KB yang hanya mengandung progesteron saja dan diminum sehari sekali. Dosis progestin dalam pil mini lebih rendah daripada pil kombinasi. Dosis progestin yang digunakan adalah 0,5 mg atau kurang. Karena dosisnya kecil maka pil mini diminum setiap hari pada waktu yang sama selama siklus haid bahkan selama haid.  Contoh pil mini, yaitu : a. Micrinor, NOR – QD, Noriday, Norod mengandung 0,35 mg Noretindron. b. Microval, Noregeston, Microlut mengandung 0,03 mg Levonogestrol. c. Ourette, Noegest mengandung 0,5 mg Norgeestrel. d. Exluton mengandung 0,5 mg Linestrenol. e. Femulen mengandung 0,5 mg etinodial diassetat. 4. Pil KB/kontrasepsi oral tipe pil pascasanggama (morning after pill).  Morning after pill merupakan pil yang mengandung hormon estrogen dosis tinggi yang hanya diberikan untuk keadaan darurat saja, seperti kasus pemerkosaan dan kondom bocor. Berisi dietilstilbestrol 25 mg, diminum 2 kali sehari, dalam waktu kurang dari 72 jam pascasanggama, selama 5 hari berturutturut. 5. Once A moth Pill Pil hormon yang mengandung estrogen yang “ long acting” yaitu pil yang diberikan untuk wanita yang mempunyai Biological Half life panjang.jenis kontrasepsi oral yang lain dan sudah tersedia,namun masih terbatas antara lain : - Mifepristone, yaitu alat kontrasepsi oral harian yang mengandung anti progesteron yang digunakan dalam uji klinis penelitian. - Ormeloxifene ( centchroman ), yaitu alat kontrasepsi oral yang berupa modulator reseptor estrogen yang digunakan 1 – 2 kali per minggu dan hanya tersedia di India. (Syaifuddin,dkk : 2006). C. Mekanisme kerja kontrasepsi pil. Hormon estrogen dan progesteron memberikan umpan balik terhadap kelenjar hipofisis melalui hipotalamus sehingga terjadi hambatan terhadap perkenbangan folikel dan proses ovulasi.Melalui hipotalamus dan hipofisis,estrogen dapat menghambat pengeluaran folicle stimulating hormone ( FSH ) sehingga perkembangan dan kematngan folikle de Graff tidak terjadi.Di samping itu progesteron dapat menghambat pengeluaran hormon luteinizing ( LH ).esttrogen mempercepat peristaltik tuba sehingga hasil konsepsi mencapai uterus – endometrium yang belum siap untuk menerima implantasi.



( Prawiroharjo,sarwono,2006 ). Fungsi komponen progesteron : - Rangsangan balik ke hipotalamus dan hipofisis,sehingga pengeluaran LH tidak dan menghambat ovulasi. - Progesteron mengubah endometrium,sehingga kapasitas spermatozoa tidak berlangsung - Mengentalkan lendir servik sehingga sulit ditembus spermatozoa. - Menghambat peristaltik tuba,menyulitkan konsepsi. - Menghindari implantasi,melalui perubahan struktur endometrium. ( Manuaba : 1998 ).



D. Kelebihan dan kelemahan Kelebihan ( COC ) Kerugian (COC )  Dapat diandalkan dan reversible.  Harus minum pil secara teratur,secara cermat dan konsisten.  Meredakan disminorea dan  Dalam waktu panjang menekan menoragi. fungsi ovarium.  Dapat dipakai selama diinginkan  Meningkatkan berat badan,rambut tidak harus berisirahat dulu. rontok,tumbuh akne.  Tidak mengganggu hubungan  Mual, sakit kepala ringan,dan nyeri seksual. payudara.  Dapat dipakai oelh semua  Mempengaruhi fungsi hati dan wanita usia reproduktif. ginjal.  Sangat dipakai bila dipakai  Tidak ada perlindungan terhadap dengan benar. penyakit menular seksual ( PMS )  Dapat dipakai sebagai “ dan HIV. kontrasepsi emergensi” setelah  Meningkatkan resiko gangguan hubungan pasutri yang “ tidak sirkulasi,seperti hipertensi, terlindung”. penyakit arteri dan  Mengurangi resiko anemi. tromboembolisme vena.  Kehamilan ektopik lebih sedikit.  Efek COC pada kanker payudara.  Menurunkan kista ovarium.  Tidak cocok untuk perokok berusia  Penyakit radanng panggul lebih di atas 35 tahun. sedikit.  Perdarahan bercak dan  Melindungi terjadap kanker “breakthrough bleeding”. endometrium dan ovarium.  Ada interaksi dengan beberapa  Kesuburan segera kembali jenis obat (rifampisin, barbiturat, setelah pemakaian pil fenitoin, fenilbutason dan dihentikan. antibiotik tertentu).  Dapat mempengaruhi mood.  Dapat mengurangi ASI.



Keuntungan ( POP ) 



Tidak menghambat laktasi sehingga cocok untuk ibu yang menyusui



Kerugian (POP )  



Agar efektif perlu diminum secara tertatur. Siklus menstruasi tidak teratur.



      



Tidak ada bukti meningkatkan resiko penyakit kardiovaskuler. Tidak ada bukti meningkatkan tromboembolisme vena. Tidak ada bukti peningkatan hipertensi. Cocok untuk wanita penderita diabetes atau migren fokal. Mengurangi dismenorea. Dapat meredakan gejala premenenstruasi. Cocok untuk wanita yang tidak biasa mengkonsumsi estrogen.



 







Sejumlah kecil wanita mengalami kista ovarium fungsional. Apabila POP gagal, ada kemungkinan peningkatan angka kehamilan ektopik. Efek POP pada kanker payudara.



E. Efek samping pil KB. Yang umum terjadi : - Amenorea. - Kenaikan tekanan darah. - Berat badan naik. - Mual/pusing/muntah. - Tidak ada perdarahan/spotting. - Jerawat. - Payudara mengencang dan nyeri ( mastalgia ). - Nyeri dada ( khususnya jika terjadi pada saat olahraga ). - Depresi ( perubahan mood atau kehilangan libido ). ( Everett,Suzanne,2007 ). Yang harus diperhatian : - Nyeri dada hebat. - Sakit kepala hebat. - Nyeri tungkai hebat. - Nyeri abdomen hebat. - Kehilangan penglihatan atau kabur. - Tidak terjadi perdarahan setelah minum pil.



F. Kontra – Indikasi pil KB. Kontra indikasi ( COC ) Kontra indikasi ( POP )  Kehamilan  Kehamilan.  Menyusui  Perdarahan pervaginam yang belum diketahui penyebabnya.  Perdarahan pervaginam yang  Penyakit hati akut ( hepatitis ). belum diketahui penyebabnya.  Penyakit hati akut ( hepatitis ).  Kehamilan ektopik sebelumnya.  Perokok dengan usia > 35 tahun.  Saat ini menderita penyakit hati/kanker hati.  Riwayat penyakit jantung,  Kista ovarium fungsional yang stroke,atau tekanan darah > membutuhkan perawatan di RS. 180/110 mmHg.  Riwayat gangguan faktor pembekuan darah atau kencing (Everett,Suzanne,2007 ). manis > 20 tahun.  Kanker payudara atau dicurigai kanker payudara.  Migrain dan gejala neurologik fokal ( epilepsi/riwayat epilepsi ).  Tidak dapat menggunakan pil secara teratur setiap hari. ( Prawirohardjo,sarwono:2006 ). G. Contoh Kasus Kontrasepsi Oral : 1. Kasus



Seorang wanita datang keapotek ingin membeli Kontrasepsi oral, menurut informasi yang didapat wanita tersebut baru memiliki satu anak dan belum pernah memakai kb sebelumnya 2. Kontrasepsi oral yang direkomendasikan Pasien direkomendasikan menggunakan pil KB andalan, dimana pil KB andalan ini dapat



dibeli di apotek kemudian obat pil KB andalan juga umum digunakan untuk pencegahan kehamilan bagi pasangan yang baru akan menunda momongan. Pil KB andalan ini dapat diminum 1 x sehari sesudah ataupun bias sebelum makan dan pil ini diminum pada hari pertama menstruasi dengan mengikuti petunjuk pada bagian belakang blister lalu dilanjutkan konsumsi setiap hari pada waktu yang sama.



3. Tahap swamedikasi



-



Tahapan dalam swamedikasi yang benar adalah : 1. Opening (pembukaan seperti salam, memperkenalkan diri, dan lainnya) 2. Penilaian awal atau identifikasi (menanyakan keluhan sakit pasien) 3. Pemberian informasi (memberikan obat dan edukasi yang tepat pada pasien) 4. Verifikasi / pengecekan kembali (memastikan kembali pasien sudah mengerti) 5. Tindak lanjut dan penutupan (salam penutup biasanya disertai semoga lekas sembuh)



-



Konseling swamedikasi luka bakar: Apoteker : selamat siang bu, selamat datang di apotek lestari, dengan saya apoteker Anjar, ada yang bisa saya bantu? Pasien : selamat siang Mbak, jadi begini bu saya mau membeli pil kb. Apoteker : iya Bu, apakah sebelumnya Ibu sudah pernah menggunakan pil kb? Pasien : saya belom pernah menggunakan pil kb mbak soalnya saya baru punya satu anak dan ingin menunda momongan lagi dulu. Apoteker :apakah sebelumnya mbak sudah mengetahui tentang pil kb? Pasien :sudah mbak sedikit. Apoteker :baik bu saya akan merekomendasikan pil kb yang baik untuk pemula yaitu pil kb Andalan, karena pil ini yang paling umum digunakan. Bagaimana bu, apakah ibu mau? Pasian : iya mbak saya mau Apoteker : kalau begitu saya ambilkan dahulu ya bu pil KB nya. Pasien : baik mbak. Apoteker : ini bu pil KB nya, sebelumnya apakah ibu bersedia untuk saya jelaskan tentang pil KB ini mbak? Pasien : iya mbak saya bersedia. Apoteker :maaf ibu sebelumnya, mbak mau yang berapa paket ya bu, disini ada 2 paket yaitu ada yang paket 21 hari dan 28 hari? Pasien :biasanya itu yang sering digunakan yang berapa paket ya mbak? Apoteker : biasanya yang sering digunakan yaitu paket 28 hari bu, sebenarnya sama aja pada paket dosis 21 hari seluruhnya berisi hormone sedangkan pada paket dosis 28 hari 21 berisi hormone dan 7 pil berisi placebo (pil kosong). Jadi bagaimana mbak pilih paket dosis yang berapa? Pasien : saya pilih yang paket dosis 28 aja deh mbak Apoteker : baik bu, kalau begitu saya jelaskan dahulu cara meminumnya. Pasien : baik mbak. Apoteker



: jadi, cara meminum pil kb 28 hari ini, Anda hanya perlu mengonsumsi satu pil hormon setiap hari di waktu yang sama selama 21 hari. Dimulai dari siklus haid pertama. Setelah abis pil



pada hari ke 21 maka kemudian anda dapat melanjutkan minum pil kosong selama 7 hari. Setelah pilnya abis maka mbak harus minum pil KB dari awal lagi. Pasien Apoteker



Pasien Apoteker Pasien Apoteker Pasien Apoteker Pasien Apoteker Pasien Apoteker



: jadi minumnya itu harus dijam yang sama ya mbak? : iya bu, missal mbak minum pada jam 7 malam maka seterusnya mbak harus minum jam 7 malam juga agar pil KB dapat berjalan secara efektif. Dan cara meminumnya baik sesudah atau sebelum makan. : apakah ada efek sampingnya mbak? : tentu saja ada bu. Tetapi tidak terlalu bahaya : kira2 efek sampingnya seperti apa ya mbak? : seperti timbul jerawat, berat badan naik sedikit, tekanan darah tinggi. Tapi tetap aman kok bu untuk digunakan. :baik mbak. : apakah ibu sudah paham tentang penjelasan saya? Atau ada yang mau ditanyakan? : sudah paham mbak, jadi berapa ya harganya? : Rp 17.000 saja mbak : ini mbak uangnya,terimakasih : baik bu, dan ini pil KB nya. Terimakasih kembali mbak.



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Pada makalah kasus kontrasepsi oral diatas di rekomendasikan pemilihan obat pil KB Andalan dimana pil ini dapat dibeli di apotek dan pil KB andalan dapat digunakan oleh pengguna pemula. Obat pil KB Andalan merupakan kontrasepsi oral yang mengandung Levonogestrel 0,15 mg dan ethinylestradion 0,03 mg dimana obat ini bekerja dengan cara mencegah pertemuan antara sel sperma dengan sel telur sehingga kehamilan tidak akan terjadi (ditunda).



B. Saran Apabila masih terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah ini mohon dimaafkan dan bagi pembaca dapat memberikan masukan ataupun informasi tambahan terkait kasus Kontrasepsi oral supaya makalah ini bisa lebih baik lagi kedepannya.



DAFTAR PUSTAKA Everett,Suzanne,2007, “ Kontrasepsi & Kesehatan Seksual Reproduktif”,Jakarta : EGC. Sulistyawati,Ari:2011, “ Pelayanan Keluarga Berencana”,Jakarta : Salemba Medika. Prawirohardjo,Sarwono,2006, “ Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi”,Jakarta : YBP – SP. MT.Indriarti,2007, “ Panduan Lengkap kehamilan,Persalinan & Perwatan bayi”, Yogyakarta : DIGLOSIA MEDIA. Prof.dr.Manuaba, Ida Bagus Gde,SpoG,1998, “ Ilmu Kebidanan,Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan”, Jakarta : EGC. Prawirohardjo,Sarwono,2006, “ Ilmu Kebidanan”, Jakarta : YBP – SP.