TUGAS TUTORIAL II (1) Ok [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS 2 Nama Mahasiswa



:



EVA PUTERI PRATIWI



Nomor Induk Mahasiswa/ NIM



:



835361463



Kode/Nama Mata Kuliah



:



Kode/Nama UPBJJ



: 13



PDGK4505 / Pembaharuan dalam Pembelajaran di SD / UPBJJ UT BATAM



KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS TERBUKA



TUGAS TUTORIAL II Program Studi Kode Mata Kuliah Nama Mata Kuliah Jumlah sks Nama Pengembang Nama Penelaah Tahun Pengembangan Status Pengembangan Edisi KeNo. 1.



2.



3.



4.



5.



: PGSD : PDGK4505 : Pembaharuan dalam Pembelajaran di SD : 3 sks : Dr. Deni Setiawan, S.Sn, M.Hum : : 2018 : Baru/Revisi* :



Uraian Tugas Tutorial Konstruktivisme merupakan landasan berpikir (filosofi) pembelajaran konstektual yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak secara tiba-tiba. Hakikat pembelajaran konstruktivistik menurut Brooks & Brooks (1993) adalah pengetahuan bersifat nonobjektif, bersifat temporer, selalu berubah, dan tidak menentu. Di dalam konstruktivisme terdapa beberapa bagian lagi, di antaranya adalah empat prinsip konstruktivistik sosial. Uraikan keempat prinsip tersebut! Proses pembudayaan terjadi dalam bentuk proses enkulturasi (enculturation) dan proses akulturasi (acculturation). Jelaskan perbedaan proses enkulturasi dan akulturasi budaya dalam pendidikan anak! Berikanlah contohnya masing-masing! Pembelajaran SETS tidak hanya memperhatikan isu masyarakat dan lingkungan yang telah ada dan mengaitkannya dengan unsur lain, tetapi juga pada cara melakukan sesuatu untuk kepentingan masyarakat dan lingkungan itu yang memungkinkan kehidupan masyarakat serta kelestarian lingkungan terjaga sementara kepentingan lain terpenuhi. Uraikan karakteristik pembelajaran SETS! Secara konstitusional sesungguhnya pendidikan demokrasi dan HAM sudah ada sejak tahun 1945 yang ditujukan unuk “mencerdaskan kehidupan bangsa”. Menurut Gandal dan Finn (1992) terutama di Negara berkembang, Pendidikan demokrasi sering dianggap taken for granted and ignored yaitu dianggap sebagai hal yang akan terjadi dengan sendirinya atau malah dilupakan. Apabila dalam program pendidikan, terdapat beberapa tuntutan terhadap paradigma baru terkait dengan demokrasi dan HAM. Uraikan tuntutan paradigma baru dalam program pendidikan tersebut! Secara keilmuan, pendidikan demokrasi dan HAM merupakan bagian integral dari pendidikan



Skor Maksimum 20



Sumber Tugas Tutorial Modul 4 PDGK4505



20



Modul 4 PDGK4505



Modul 4 PDGK4505



Modul 5 PDGK4505



Modul 5 PDGK4505



kewarganegaraan, yang pada dasarnya bertujuan untuk mengembangkan individu menjadi warga negara yang cerdas dan baik. Salah satu model yang digunakan adalah PKKBI. PKKBI membelajarkan siswa memiliki kepekaan sosial dan memahami permasalahan yang terjadi dilingkungan secara cerdas. Uraikan karakteristik substansif dan psikopedagogis PKKBI! *) Coret yang tidak perlu



Jawaban



1. Uraikan keempat prinsip tersebut! 1) Pembelajaran Sosial (social learning)Pendekatan pembelajaran yang dipandang sesuai adalah pembelajaran kooperatif. Vygotsky menyatakan bahwa siswa belajar melalui interaksi bersama dengan orang dewasa atau teman yang lebih cakap. Pembelajaran kooperatif yaitu pembelajaran yang terjadi ketika murid bekerja dalam kelompok kecil untuk saling membantu dalam belajar. 2) Zone of Proximal Development(ZPD)Bahwa siswa akan mempelajari konsep-konsep dengan baik jika berada dalam ZPD. Siswa bekerja dalam ZPD jika siswa tidak dapat memecahkan masalah sendiri, tetapi dapat memecahkan masalah itu setelah mendapat bantuan orang dewasa atau temannya (peer). Bantuan atau support diberikan agar siswa mampu mengerjakan tugas atau soal yang lebih tinggi tingkat kerumitannya daripada tingkat perkembangan kognitif anak.Bila materi yang diberikan di luar ZPD maka ada dua kemungkinan yang terjadi. Pertama, materi tersebut tidak menantang atau terlalu mudah untuk diselesaikan. Kedua, materi yang disajikan terlalu tinggi dibandingkan kemampuan awal sehingga anak kesulitan untuk menguasai apalagi menyelesaikannya, bahkan anak bisa mengalami frustasi. 3) Cognitive ApprenticeshipYaitu proses yang digunakan seorang pelajar untuk secara bertahap memperoleh keahlian melalui interaksi dengan pakar, bisa orang dewasa atau teman yang lebih tua/lebih pandai. Pengajaran siswa adalah suatu bentuk masa magang/pelatihan. Awalnya, guru memberi contoh kepada siswa kemudian membantu murid mengerjakan tugas tersebut. Guru mendorong siswa untuk melanjutkan tugasnya secara mandiri.4) Pembelajaran Termediasi (Mediated Learning)Vygostky menekankan pada scaffolding yaitu bantuan yang diberikan oleh orang lain kepada anak untuk membantunya mencapai kemandirian. Siswa diberi masalah yang kompleks, sulit, dan realistik, dan kemudian diberi bantuan secukupnya dalam memecahkan masalah siswa. Bantuan yang diberikan guru dapat berupa petunjuk, peringatan, dorongan, menguraikan masalah ke dalam bentuk lain yang memungkinkan siswa dapat mandiri. Vygotsky mengemukakan tiga kategori pencapaian siswa dalam upayanya memecahkan permasalahan, yaitu:1.Siswa mencapai keberhasilan dengan baik. 2. Jelaskan perbedaan proses enkulturasi dan akulturasi budaya dalam pendidikan anak! Berikanlah contohnya masing-masing! Enkulturasi Kebudayaan dan Akulturasi Budaya adalah dua istilah yang lekat dengan kehidupan sosial berkenaan dengan budaya dalam masyarakat. Adapun pengertian masingmasing istilah ini dijelaskan pada bagian berikut. ENKULTURASI KEBUDAYAAN, adalah suatu proses belajar yang berlangsung seumur hidup di mana seseorang menyesuaikan pikiran juga sikap dan perilakunya atas adat dan istiadat, norma juga perangkat peraturan yang merupakan bagian dari kebudayaan. Enkulturasi ini pada pokoknya adalah suatu proses dalam mempelajari sistem nilai juga sistem norma dalam kebudayaan yang berlangsung seumur hidup pada diri seseorang. Contoh enkulturisasi kebudayaan ini adalah seseorang anak yang sejak kecil belajar betapa pentingnya untuk sarapan sehingga hal ini kemudian menjadi bagian dari kebudayaan yang tertanam kuat.



AKULTURASI BUDAYA adalah pertemuan dua atau lebih kebudayaan yang berbeda di mana masing-masing kebudayaan ini saling memperkaya kebudayaannya tanpa meninggalkan identitas budaya aslinya. Contoh akulturasi budaya ini adalah bangunan masjid yang merupakan perpaduan budaya indonesia dan arab (islam). 3. Uraikan karakteristik pembelajaran SETS! Karakteristik pembelajaran SETS adalah: 1 pembelajaran konsep IPA sains tetap diberikan; 2 peserta didik dibawa ke situasi untuk melihat teknologi yang terkait; 3 peserta didik diminta untuk menjelaskan keterhubungan antara unsur sains yang dibincangkan dengan unsur lain dalam SETS yang ada kaitannya; 4 peserta didik dibawa untuk mempertimbangkan manfaat atau kerugian menggunakan konsep sains IPA tersebut bila diubah dalam bentuk teknologi; 5 peserta didik diajak mencari alternatif pengatasan terhadap kerugian bila ada yang ditimbulkan oleh penerapan sains ke bentuk teknologi terhadap lingkungan dan masyarakat; 6 dalam konteks konstruktivisme, peserta didik diajak berbincang tentang perpustakaan.uns.ac.id commit to user SETS berkaitan dengan konsep sains yang dibelajarkan, dari berbagai macam titik awal tergantung pengetahuan dasar yang dimiliki peserta didik. 4. Uraikan tuntutan paradigma baru dalam program pendidikan tersebut! Ada lima jenis program pendidikan yang sesuai dengan kondisi masa kini dan dapat mengantisifasi masa depan, yaitu : 1. Pendidikan umum 2. Pendidikan keguruan 3. Pendidikan luar biasa 4. Pendidikan kedinasan 5. Pendidikan keagamaan Selanjutnya, sesuai dengan konsep desantralisasi pendidikan, maka kurikulum yang akan dilaksanakan harus mengandung dua unsur, yaitu unrus-unsur nasional dan unsur-unsur lokal. Unsur-unsur tersebut melahirkan dua macam kurikulum pada setiap lembaga pendidikan, yaitu : 1. Kurikulum nasional 2. Kurikulum lokal 5. Uraikan karakteristik substansif dan psikopedagogis PKKBI! Model PKKBI memilki karakeristik substansi dan psiko-pedagogis sebagai beikut: 1.      Bergerak dalam konteks substansif dari sosio-kultural kebijakan publik sebagai salah satu koridor demokrasi yang berfungsi sebagai wahana interaksi warga negara dengan negara dalam melaksanakan hak, kewajiban, dan tanggung jawabnya sebagai warga negara Indonesia yang cerdas, partisipatif, dan bertanggung jawab, yang secara kurikuler dan pedagogis merupakan misi utama pendidikan kewarganegaraan. 2.      Menerapkan model portofolio-based learning atau “model belajar yang berbasis pengalaman utuh peserta didik” dan potofolio-assisted assesment atau ”penilaian berbantuan hasil belajar utuh peserta didik” yang dirancang dalam desain pembelajaran yang memadukan secara sinergis model-model social problem solving (pemecahan masalah), social inquiry (penelitian sosial), social involement (perlibatan sosial), cooperativel learning (belajar bersama), simulated hearing (simulasi dengar pendapat), deep-



dialogues and critical thinking (dialog mendalam dan berpikir kritis), value clarification (klarifikasi nilai), democratic teaching (pembelajaran demokrasi)”. Dengan demikian pembelajaran ini potensial mengahsilkan “powerful learning” atau belajar yang berbobot dan bermakna yang secara pedagogis bercirikan prinsip “meaningful (bermakna), integrative  (terpadu), value-based (berbasis nilai), chalenging (menantang), activating (mengaktifkan), and joyfull (menyenangkan)”. 3.      Kerangka operasional pedagogis dasar yang digunakan adalah modifikasi langkah strategi pemecahan masalah dengan langkah-langkah, identifikasi masalah, pemilihan masalah, pengumpulan data, pembuaatn portofolio, show case, dan refleksi. Sedangkan kemasan portofolionya mencakup panel sajian/file dokumentasi dikemas dengan menggunakan sistematika identifikasi dan pemilihan masalah, alternatif kebijakan, usulan kebijakan, dan rencana tindakan. Sementara itu kegiatan show case didesain sebagai forum dengar pendapat (simulated public hearing).