TUGAS1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS:



MAKALAH PERMASALAHAN DRAINASE PERKOTAAN “KOTA KENDARI”



Oleh:



Adryan saputa Arianto nurdin Asdar Ramang wijaya



:M1A116171 : M1A116113 : M1A116111 : M1A116095



JURUSAN KEHUTANAN FAKULTAS KEHUTANAN DAN ILMU LINGKUNGAN UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI



2017 KATA PENGANTAR Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah permasalahan drainase perkotaan ”kota kendari”. ini dengan baik dan lancar sesuai waktu yang telah ditetapkan. Makalah ini dibuat sebagai salah satu tugas dalam bidang mata kuliah pengantar ilmu lingkungan serta memberikan informasi dan wawasan kepada pembaca. Berkat bimbingan, petunjuk, pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Pada kesempatan ini saya juga ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar besarnya kepada pihak pihak yang telah terlibat dalam pembuatan makalah ini secara langsung maupun tidak langsung. Dalam pembuatan makalah ini saya juga merasa masih terdapat banyak kekurangan oleh karena itu saya meminta maaf dan memohon kritik dan saran yang dapat membangun dari pembaca untuk dapat memotivasi dalam pembuatan makalah yang lebih baik dilain waktu, seperti kata peribahasa “Tidak ada gading yang tak tertak”. Akhir kata saya ucapkan terimakasih dan semoga makalah ini bermanfaat.



Kendari, 20 maret 2017



Penyusun



Daftar Isi Kata Pengantar ............................................................................................



2



Daftar Isi .....................................................................................................



3



BAB I PENDAHULUAN A Latar Belakang ............................................................................ B Rumusan Masalah ...................................................................... C Maksud dan tujuan .....................................................................



4 5 5



BAB II PEMBAHASAN A Pengertian ................................................................................... B Fungsi Drainase .......................................................................... C Jenis-jenis Drainase ....................................................................



6 6 7



BAB III DRAINASE KOTA KENDARI A. B. C. D.



Gambaran Umum Wilayah Kota Kendari Kondisi drainase kota kendari Masalah drainase kota kendari Mengatasi perm



Daftar Pustaka



BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang. Kota merupakan tempat bagi banyak orang untuk melakukan berbagai aktivitas, maka untuk menjamin kesehatan dan kenyamanan penduduknya harus



ada sanitasi yang memadai, misalnya drainase. Dengan adanya drainase tersebut genangan air hujan dapat disalurkan sehingga banjir dapat dihindari dan tidak akan menimbulkan dampak ganguan kesehatan pada masyarakat serta aktivitas masyarakat tidak akan terganggu. Drainase merupakan suatu sistem untuk menyalurkan air hujan. Sistem ini mempunyai peranan yang sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang sehat, apalagi di daerah yang berpenduduk padat seperti di perkotaan. Drainase juga merupakan salah satu fasilitas dasar yang dirancang sebagai sistem guna memenuhi kebutuhan masyarakat dan merupakan komponen penting dalam perencanaan kota (perencanaan infrastruktur khususnya). Secara umum, drainase didefinisikan sebagai serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi dan/atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal.Drainase juga diartikan sebagai usaha untuk mengontrol kualitas air tanah dalam kaitannya dengan salinitas, dimana drainase merupakan suatu cara pembuangan kelebihan air yang tidak diinginkan pada suatu daerah, serta cara-cara penangggulangan akibat yang ditimbulkan oleh kelebihan air tersebut. Permasalahan banjir atau genangan di Wilayah kota kendari ibu kota provinsi Sulawesi tenggara, pada umumnya tidak terlepas dari sistem pengelolaan drainase. Akumidasi sampah dan sedimentasi serta perubahan fimgsi latum dari lahan pertanian menjadi kawasan permukiman dan industri menyebabkan kapasitas saluran drainase yang ada tidak dapat lagi menampung lagi limpasan air hujan dan buangan kegiatan rumah tangga. Permasalahan tersebut pada hakekatnya berakar pada aspek teknis yang tidak memadai, organisasi/lembaga yang lemah, finansial yang tidak cukup dan kurangnya peran serta masyarakat dalam pengelolaan drainase. A. Rumusan masalah. Rumusan masalah dal am makalah ini adalah sebagai berikut. : 1. Apa yang dimaksud dengan drainase ? 2. Apa saja fungsi dari drainase ?



3. Apa saja jenis-jenis drainase ? B. Maksud dan tujuan. Maksud dan tujuan dari tugas makalah drainase ini adalah agar mahasiswa dapat mengerti dan memahami apa itu drainase. dan mengetahui permasalahan drainase di kota kendari Sulawesi tenggara.



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian drainase Drainase yang berasal dari kata to drain yang berarti mengeringkan atau mengalirkan air drainase. Ini merupakan suatu sistem pembuangan air bersih dan air limbah dari daerah pemukiman, badan jalan dan permukaan perkerasan lainnya. Selain itu juga dapat berupa penyaluran kelebihan air, baik air hujan, air limbah maupun air kotor lainnya. Air kotor ini berasal dari suatu kawasan yang



mengalir menuju bangunan resapan buatan. Sistem drainase juga dapat didefinisikan sebagai pembuangan air permukaan atau air tanah dari suatu daerah baik secara gravitasi maupun dengan pompa (Sutanto 1992:199). Pemahaman secara umum mengenai drainase perkotaan adalah suatu ilmu dari drainase yang mengkhususkan pengkajian pada kawasan perkotaan. Ini merupakan suatu sistem pengeringan dari pengaliran air di wilayah perkotaan yang meliputi pemukiman, kawasan industri dan perdagangan, rumah sakit, lapangan olahraga, lapangan terbang, instalasi listrik dan telekomunikasi. Selain itu juga termasuk tempat-tempat lainnya yang merupakan bagian dari sarana kota yang berfungsi mengendalikan kelebihan air permukaan, sehingga menimbulkan dampak negatif dan dampak memberikan manfaat bagi kegiatan kehidupan manusia. B. fungsi drainase. Fungsi/kegunaan dari sistem drainase, antara lain:  Membebaskan suatu wilayah terutama yang padat pemukiman dari 



genangan air erosi dan banjir. Karena aliran lancar, maka drainase juga berfungsi memperkecil resiko







kesehatan lingkungan bebas dari malaria dan penyakit lainnya. Kegunaan tanah pemukiman padat akan menjadi lebih baik karena







terhiindar dari kelembaban. Dengan sistem yang baik, tata guna lahan dapat dioptimalkan dan juga memperkecil kerusakan-kerusakan tanah, bentuk jalan, dan bangunanbangunan lainnya.



C. Jenis-jenis drainase. 1. Menurut sejarah terbentuknya a. Drainase alamiah (natural drainage), yaitu sistem drainase yang terbentuk secara alami dan tidak ada unsur campur tangan manusia. b. Drainase buatan , yaitu sistem drainase yang dibentuk berdasarkan c.analisis ilmu drainase, untuk menentukan debit akibat hujan dan dimensi saluran.



2. Menurut letak saluran a. Drainase permukaan tanah (surface drainage), yaitu saluran drainase yang berada di atas permukaan tanah yang berfungsi mengalirkan air limpasan permukaan. b. Drainase bawah tanah (sub surface drainage), yaitu saluran drainase yang bertujuan mengalirkan air limpasan permukaan melalui media di bawah permukaan tanah (pipa-pipa), dikarenakan alasan-alasan tertentu. Alasan tersebut antara lain tuntutan artistik, tuntutan fungsi permukaan tanah yang tidak membolehkan adanya saluran di permukaan tanah seperti lapangan sepak bola, lapangan terbang, taman, dan lain-lain. 3. Menurut fungsi a. Single Purpose, yaitu saluran yang berfungsi mengalirkan satu jenis air buangan saja. b. Multy Purpose, yaitu saluran yang berfungsi mengalirkan beberapa jenis buangan, baik secara bercampur maupun bergantian. 4. Menurut konstruksi a. Saluran terbuka, yaitu sistem saluran yang biasanya direncanakan hanya untuk menampung dan mengalirkan air hujan (sistem terpisah), namun kebanyakan sistem saluran ini berfungsi sebagai saluran campuran. Pada pinggiran kota, saluran terbuka ini biasanya tidak diberi lining (lapisan pelindung). Akan tetapi saluran terbuka di dalam kota harus diberi lining dengan beton, pasangan batu (masonry) ataupun dengan pasangan bata. b. Saluran tertutup, yaitu saluran untuk air kotor yang mengganggu kesehatan lingkungan. Siste ini cukup bagus digunakan di daerah perkotaan terutama dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi seperti kota Metropolitan dan kota-kota besar lainnya.



BAB III DRAINASE KOTA KENDARI A. Gambaran Umum Wilayah Kota Kendari Wilayah Kota Kendari dengan ibukotanya Kendari dan sekaligus juga sebagai ibukota Propinsi Sulawesi Tenggara secara geografis terletak di bagian Selatan Garis Katulistiwa berada di antara 3054’30” -40 3’11” LS dan membentang dari Barat ke Timur di antara 1220 23’ -1220 39’ BT. Sepintas tentang letak wilayah Kota Kendari Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Soropia, Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Kendari di kabupaten Konawe, Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Moramo dan Kecamatan Konda, Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Ranomeeto di Kabupaten Konawe Selatan dan Kecamatan Sampara di kabupaten Konawe. Luas wilayah menurut kecamatan sangat beragam, Kecamatan Poasia merupakan wilayah kecamatan yang paling luas (52,52 Km2), kemudian menyusul Kecamatan Abeli (50,49 Km2), Kecamatan Baruga (41,68 Km2), Kecamatan Mandonga (22,65 Km2), Kecamatan



Kendari Barat (21,31 Km2) dan Kecamatan Kendari (14,19 Km2), Kecamatan Puuwatu (42,70 Km2) Kecamatan Kadia (9,97 Km2) Kecamatan Kambu (28,75 Km2) Kecamatan Wua-Wua (11,63 Km2). Sebagaimana daerah-daerah lain di Indonesia, Kota Kendari dikenal 2 (dua) musim, yakni musim kemarau dan musim penghujan. Keadaan musim sangat dipengaruhi oleh arus angin yang bertiup di atas wilayah Kota Kendari. Sekitar bulan April, arus angin selalu tidak menentu dengan curah hujan yang tidak merata. Musim ini dikenal dengan musim “panca roba”, atau peralihan antara musim hujan dan musim kemarau. Pada bulan Mei sampai dengan Bulan Agustus, angin bertiup dari arah Timur berasal dari Benua Australia yang mengandung uap air. Pada Bulan Agustus sampai dengan Bulan Oktober terjadi musim kemarau. Kemudian pada Bulan November sampai dengan Bulan Maret angin bertiup banyak mengandung uap air yang berasal dari Benua Asia dan Samudera Pasifik, setelah melewati beberapa lautan. Pada bulan-bulan tersebut di wilayah Kota Kendari dan sekitarnya biasanya terjadi musim hujan. B. Kondisi drainase kota kendari manajemen suatu kota dapat dilihat dari kualitas sistem drainase yang ada. Sistem drainase yang baik dapat membebaskan kota dari genangan air. Genangan air menyebabkan lingkungan menjadi kotor dan jorok, menjadi sarang nyamuk, dan sumber penyakit lainnya, sehingga dapat menurunkan kualitas lingkungan, dan kesehatan masyarakat sistem drainase yang ada saat ini kota kendari dibangun sebelum ibu kota Provinsi Sultra ini berkembang seperti saat ini, sehingga perlu pembenahan kembali untuk menyesuaikan kondisi sekarang.Banyak drainase yang tersumbat bahkan sengaja ditutup oleh warga, sehingga menyebabkan terjadinya genangan air saat musim penghujan, karena air tidak mengalir dengan baik," kata Ali Aksa di Kendari, Selasa (23/9). penyebab lain tersumbatnya drainase yang menghubungkan antara setiap rumah itu hampir rata-rata karena tingkat kesadaran



masyarakat yang sangat minim sehingga sampah-sampah pun dibuang tidak pada tempatnya. beberapa wilayah dengan kondisi drainase kurang baik dan perlu menjadi prioritas pembenahan Pemerintah Kota kendari adalah di Kelruahan Bonggoeya, Kelurahan Lalolara, Kelurahan Anduonohu, Kelurahan Lepolepo.Kemudian di Kelurahan Lahundape, Kelruahan Kemaraya, Kelurahan Korumba, Kelurahan Mandonga, dan beberpaa kelurahan lainnya," ujarnya. salah satu kendala untuk perbaikan drainase tersebut karena harus berhubungan dengan pemukiman warga, ada beberapa warga yang keberatan untuk pembenahan drainase karena berada di pekarangan mereka. Pemerintah Kota Kendari telah menganggarkan puluhan miliar melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kendari untuk membangun dan merefitalisasi drainase yang dibangun tersebut guna mengantisipasi banjir yang kerap terjadi di beberapa titik di Kota Kendari akibat sistem drainase yang kurang bagus saat ini. Drainase yang sedang dibangun itu memiliki lebar bagian bawah satu meter dan lebar atas seluas 1,5 meter, sedangkan ketinggian drainase itu tergantung dari badan jalan. Beberapa titik pemukiman yang kerap terendam air adalah kompleks Kantor polsek Mandonga, pemukiman Kelurahan Korumba, Kelurahan kadia, Kelurahan Lalolara, Kelurahan Wuawua, Kelurahan Baruga dan beberapa titik lainnya. Selain membangun drainase, langkah lain yang ditempu pemerintah Kendari untuk mengantisipasi banjir adalah dengan cara membangun kanal untuk menanggulangi banjir yang sering kali terjadi dibeberapa titik tertentu E. Masalah drainase kota kendari  Belum optimalnya pengawasan, sinkronisasi pembangunan drainase tersier di kawasan permukiman. Sistem drainase perkotaan terdiri atas saluran primer,tersier dan sekunder sistem drainase tersier di definisikan sebagai sistem saluran awal yang melayani kawasan kota tertentu seperti kompleks perumahan, area pasar, perkantoran areal indusstri dan komersial.



Di kota kendari sendiri drainase tersier nampaknya tidak di perhatikan oleh pemerintah. Sehingga drainase di buat seenaknya oleh para pemilik bangunan ukuran drainase yang mereka buat kecil, sempit dan dangkal. Sehingga volume air tidak seimbang dengan kondisi drainase yang ada dan dapat menyebabkan banjir.



 Masih rendahnya cakupan layanan drainase  Adanya kondisi drainase yang buruk dan tidak sesuai standar teknis dibeberapa titik Di kota kendari buruknya sistem drainase di tambah tidak adanya regulasi yang mengatur pembangunan ruko, misalnya, ruko atau lahan parkir suatu bangunan seharusnya lebih rendah dari badan jalan. Tujuannya agar air tidak meluap ke jalan. Maka jangan heran air akan menggenangi jalan dan menyebabkan kerusakan ini juga akibat dari minimnya pengawasan dan pendirian izin mendirikan bangunan yang tidak melihat dan memberikan arah baik pada pengembang.  Adanya perubahan fungsi lahan yang mengakibatkan berubahnya luas wilayah resapan air Lahan resapan air di kota kendari mulai berkurang lantaran beralih fungsi menjadi kawasan permukiman. Sebagai contoh di kawasan tapak kuda menuju kantor gubernur sulawesi tenggara, dulunya dalah lahan basah yang berfunsi sebagai lahan resapan air, tapi kini telah di bangun berbagai jenis bangunan, terutama rumah dan toko. Bagi kota kendari keberadaan lahan basah ini sangat penting sebagai daerah resapan air. Daerah resapan air adalah daerah masuknya air dari permukaan tanah ke dalam zona jenuh air sehingga membentuk suatu aliran air yang mengalir ke daerah yang lebih rendah.pada tahun 1990-an intensitas banjir di kota kendari masih bisa dikendalikan karena masih banyak lahan basah di sejumlah kawasan seperti wilayah kecamatan poasia khususnya di kel. Anduonohu.namun sekarang ini setiap tahun kota kendari terus di rundung musibah kebanjiran. Penyebabnya tidak lain karna kian sulitnya ketersediaan lahan basah sebagai sumber resapan air  teluk sebagai muara akhir dari saluran mengalami pendangkalan dan Penyempitan dan bahkan sudah tidak berfungsi lagi. Aktivitas di sekitar drainase yang bermuara di teluk kendari secara langsung maupun tidak langsung menjadi kontributor terbesar terjadinya pendangkalan teluk. Sebagian besar sistem drainase kota kendari bermuara di teluk kendari.hingga hasil pembuangan dari drainase yang berupa limbah rumah tangga dan pabrik akan tersedimentasi di daerah muara yang kemudian menyebabkan pendangkalan.



Hasil penelitian balai penelitian daerah aliran sungai (BP-DAS) sampara menyebutkan dalam kurun waktu 13 tahun terakhir terjadi pendangkalan di teluk kendari seluas 101,8 hektar dan kedalam laut berkisar 9 meter sampai 10 meter. Luasan wilayah teluk ini menyusut dari semula 1.186.2 hektar menjadi 1.084.4 hektar pada tahun 2000.  Terjadi pendangkalan pada beberapa sungai sehingga tidak dapat berfungsi optimal sebagaimana mestinya. Kondisi sebagian sungai-sungai yang melintasi kota kendari dalam kondisi memprihatinkan.sebagian kecil tidak berfungsi sebagaimana mestinya.Terjadi pendangkalan akibat sedimentasi lumpur dan kian di perparah dengan material sampah yang memenuhi sungai. Kurangnya kesadaran warga akan kebersihan lingkungan menjadi faktor utam semakin pesatnya laju kerusakan sungai di kota kendari. Menurut data green press. Saat ini terdapat 9 sungai dalam kondisi sekarat dimana debit aliran air yang tidak lagi mengalir layaknya sungai, akibat pendangkalan dan penimbunan sampah. Sungai-sungai yang sekarat itu di antaranya sungai lahundape, sungai tipulu, mandonga,watuwatu dan keseluruhan sungai ini bermuara di teluk kendari Dalam sistem drainase sungai di sebut sebagai drainase primer, yang berfungsi menerima limpahan air dari drainase sekunder, yang kemudian dari drainase primer menyalurkan air ke badan air penerima.sehingga apabila fungsi sungai tidak bisa berjalan secara optimal maka air yang seharusnya mampu di tampung oleh sungai tetapi karena pendangkalan maka air akan meluap dan mengakibatkan banjir. F.