UAP Kelompok 5 Schmitt Trigger [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM ELEKTRONIKA I



”SCHMITT TRIGGER”



Kelompok / Kloter Nama Anggota 1. Ocha Mardhina L. 2. Dika Rahayu B. 3. Utut Muhammad 4. Mumun Munaenah



: 5 (Lima) / 1 (Satu) : (11150163000049) (11150163000058) (11150163000059) (11150163000065)



Kelas



: Pendidikan Fisika 3B



LABORATORIUM FISIKA DASAR PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018



“SCHMITT TRIGGER” A. TUJUAN PRAKTIKUM 1. Mengetahui Sifat dari Rangkaian Schmitt Trigger 2. Mengetahui bentuk gelombang keluaran pada rangkaian Schmitt Trigger 3. Mengetahui Nilai Tegangan Input dan Tegangan Output yang dihasilkan Rangkaian Schmitt Trigger. 4. Mengetahui kegunaan rangkaian Schmitt Trigger



B. DASAR TEORI Schmitt Trigger merupakan komparator



regenerative yang berfungsi sebagai



pembanding dengan umpan balik positif. Schmitt trigger adalah piranti yang mengubah isyarat masukan bentuk gelombang sembarang menjadi gelombang kotak pada isyarat keluarannya. Gelombang kotak sangat dibutuhkan dalam sistem digital karena mempunyai waktu bangkit yang cepat (sisi naik dan turunnya sangat tajam). Kinerja Schmitt Trigger digambakan oleh grafik berikut ini.



(Bishop. 2004 : 103)



Ketika input naik dari titik 0 V, output yang dihasilkan adalah tinggi (sama dengan tegangan catu). Ketika input naik hingga melaupau nilai batas atas, output secara drastis akan jatuh ketitik 0 V. Ketika input bergerak turun, output tetap berada pada titik nol hingga input turun melaupau batas bawah. Ketika input telah berada dibawah nilai batas bawah, output tidak akan berubah lagi hingga input naik melampau nilai batas atas. (Bishop. 2004 : 103-104).



(Milman dan Halkias. 1972 : 585) Schmitt Trigger digunakan untuk mengubah tegangan masukan yang sangat lambat berubah menjadi output yang memiliki bentuk gelombang curam (hampir diskontinyu), hal ini terjadi pada tegangan input persis. Komporator regenerative digunakan disemua aplikasi, contohnya : penggunaan Schmitt trigger sebagai sirkuit squaring yang mana ketika sinyal input cukup besar untuk membawa input melampau batas rentang histeris. Output berupa gelombang pesergi seperti gambar yang ditunjukkan, sedangkan amplitudo dari puncak ke nilai puncak (Milman dan Halkias. 1972 : 585) Schmitt Trigger adalah suatu rangkaian komparator yang menggunakan sifat hysteresis yang merupakan salah satu karakteristik op-amp sebagai komperator. Hysteresis pada komparator adalah kejadian pendeteksian tegangan referensi menjadi lebih tinggi apabila sinyal input bergerak dari tegangan rendah menuju ke tegangan yang lebih tinggi. Umpan balik positif mengakibatkan efek yang tak wajar pada rangkaian. Ia menguatkan



tegangan acuan agar mempunyai polaritas yang yang sama dengan tegangan keluar, tegangan acuan menjadi posistif bila keluarannya tinggi dan negative bila keluarannya rendah. Itulah sebabnya mengapa kita mendapatkan titik perpindahan atas dan bawah. Pada pemicu Schmitt, perbedaan antara dua titik perpindahan disebut hysteresis. ( Malvino. 1992 :171) Rangkaian-rangkaian logika elektronika bekerja dengan dua level tegangan : Pertama, Rendah : 0 V atau mendekati 0 V, dan yang kedua tinggi : tegangan catu positif atau mendekati nilai ini. Pada beberapa jenis rangkaian logika , level tinggi selalu bernilai 5 volt. Gerbang logika merupakan dasar pembentuk sistem digital. Gerbang logika beroprasi dengan bilangan biner. Tegangan yang digunakan oleh gerbang logika adalah tinggi =1 atau rendah = 0.perlu diingat bahwa gerbang logika dibentuk oleh rangkaian elektronika. (Rusdianto, 2002 :61) C. ALAT DAN BAHAN NO.



GAMBAR



NAMA ALAT DAN BAHAN



1.



Resistor 100 Ω



2.



Resistor 390 Ω



3.



Resistor 1,5k Ω



4.



Resistor 2,2k Ω



5.



Resistor 4,7k Ω



6.



Resistor 3,3k Ω



7.



Potensiometer 1 kΩ



8.



Catu daya (Power supply)



9.



Transistor BC 547



10.



Generator sinyal



11.



Osiloskop



12.



DC Voltmeter



D. LANGKAH KERJA NO.



GAMBAR



LANGKAH KERJA



1.



Membuka aplikasi proteus pada laptop.



2.



Merangkai rangkaian seperti pada gambar disamping.



3.



Mengatur catu daya dengan tegangan 5V.



4.



Menaikkan tegangan pada potensiometer.



5.



Menurunkan tegangan pada potensiometer.



6.



Mengamati gelombang yang dihasilkan.



E. DATA PERCOBAAN



No.



1



Ketika 𝑉𝐴 menaik



Ketika 𝑉𝐴 menurun



𝑉𝐴 (𝑣𝑜𝑙𝑡)



𝑉𝐴 (𝑣𝑜𝑙𝑡)



-0,38



-0,38



𝑉𝑜𝑢𝑡



≈0



Lebar hysteresis 𝑉𝑎 menaik𝑉𝑎 menurun (volt) -



2



Berubah nilai



2,12



2,12



3



5



4,62



4,62



-



F. PEMBAHASAN Praktikum kali ini dilakukan untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Praktikum Mata Kuliah Praktikum Elektronika 1. Pada ujian kali ini, praktikan mengambil judul praktikum yakni Schmitt Trigger. Praktikum Schmitt Trigger ini dilakukan dengan tujuan yakni untuk mengetahui sifat-sifat dari rangkaian Schmitt Trigger, mengetahui perbedaan besarnya tegangan Input dan Output pada rangkaian Schmitt Trigger. Ujian Akhir Praktikum kali ini menggunakan suatu aplikasi pada personal computer dengan sistem merangkai rangkaian listrik sehingga kita dapat mengetahui sifat atau mencari data dengan menggunakan aplikasi tersebut. Aplikasi yang digunakan oleh praktikan adalah aplikasi proteus. Rangkaian Schmitt Trigger bisa langsung dapat dirangkai pada aplikasi sesuai dengan gambar rangkaian yang ada pada modul pudak. Praktikum kali ini dilakukan dua kali percobaan yakni percobaan pertama dilakukan untuk mengetahui tegangan output saat potensiometer diputar untuk dinaikan dan diturunkan tegangannya. Sehingga kita dapat mengetahui bagaimana nilai output pada tegangan yang akan dihasilkan jika praktikan melakukan pemutaran pada potensiometer dengan pemutaran naik dan turun. Berdasarkan praktikum yang telah kami lakukan, dapat dilihat pada data percobaan yakni saat besarnya tegangan pada potensiometer dinaikan dari nilai tegangan 0V maka besarnya nilai 𝑉𝐴 yakni -0,38 V dengan kata lain, besarnya nilai tersebut hampir mendekati nilai 0. Sedangkan pada saat potensiometer diubah nilai tegangannya dengan diputar menjadi 50% lebih tinggi, dengan pengaturan tegangan tersebut besarnya 𝑉𝐴 saat naik menjadi 2,12 volt. Pada saat besarnya diperbesar mendekati nilai tegangan pada sumber tegangan yakni mendekati nilai 5V, besarnya 𝑉𝐴 yakni dengan nilai 4,62 V mendekati nilai 5V pada sumber tegangan. Menurut (Rusdianto, 2002 :61) dijelaskan bahwa rangkaian-rangkaian logika elektronika bekerja dengan dua level tegangan : Pertama, Rendah : 0 V atau mendekati 0 V, dan yang kedua tinggi : tegangan catu positif atau mendekati nilai ini. Pada beberapa jenis rangkaian logika , level tinggi selalu bernilai 5 volt. Sesuai dengan teori tersebut percobaan yang dilakukan oleh praktikan memiliki dua level tegangan yakni tegangan



rendah dengan mendekati nilai 0V, nilai tegangan yang didapatkan oleh praktikan yakni 0,38V dan jelas mendekati nilai 0. Pada saat tegangan pada potensiometer dinaikan mendekati nilai sumber tegangan, besarnya tegangan yang didapatkan yakni senilai 4,62 V dan dapat diketahui besarnya tegnagan tersebut mendekati nilai sumber tegangannya.



G. KESIMPULAN Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa: 1. Schmitt Trigger adalah suatu rangkaian komparator dengan menggunakan sifat hysteresis yang merupakan salah satu karakteristik Op-amp sebagai komparator. Hysteresis pada komparator adalah kejadian pendeteksian tegangan referensi menjadi lebih tinggi apabila sinyal input bergerak dari tegangan rendah menuju ke tegangan yang lebih tinggi. 2. Bentuk gelombang keluaran pada rangkaian Schmitt Trigger selalu berupa persegi dengan gelombang input sembarang. 3. Nilai tegangan saat Potensiometer mendekati nilai tegangan 0V, maka besarnya tegangan A hampir mendekati nilai 0. Sedangkan saat nilai tegangan pada potensiometer dinaikan menjadi 5V, maka besarnya tegangan mendekati nilai 5V. 4. Rangkaian Schmitt Trigger digunakan untuk mengubah tegangan masukan yang sangat lambat berubah menjadi output yang memiliki bentuk gelombang curam (hampir diskontinyu), hal ini terjadi pada tegangan input persis.



H. KOMENTAR 1.



Praktikan harus memahami materi Schmitt Trigger



2. Praktikan harus sabar pada saat merangkai rangkaian 3. Saat membaca hasil percobaan pada osiloskop dibutuhkan ketelitian 4. Praktikan harus bisa merangkai rangkaian diproteus



I. DAFTAR PUSTAKA Bishop, owen. 2004. Dasar-dasar elektronika. Jakarta : Erlangga Malvino, 1992. Prinsip-prinsip elektronika. Jakarta : Erlangga Millman and Halkias. Integrated Electronics. Singapor : McGraw-Hill Rusdianto. 2002. Penerapan konsep dasar listrik. Yogyakarta : Kanisius



Lampiran